Top Banner

of 40

Preskas 2 KJ

Feb 26, 2018

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 7/25/2019 Preskas 2 KJ

    1/40

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Kejang merupakan gangguan neurologis yang lazim pada kelompok umur pediatri dan

    terjadi dengan frekuensi 4-6 kasus/1000 anak. Kejang merupakan suatu serangan mendadak

    yang dapat nampak sebagai gangguan atau kehilangan kesadaran, aktifitas motorik abnormal,

    kelainan perilaku, gangguan sensoris, atau disfungsi outonom. eberapa kejang ditandai oleh

    gerakan abnormal tanpa kehilangan atau gangguan kesadaran. Kebanyakan kejang pada anak-

    anak disebabkan oleh gangguan somatik yang berasal dari luar otak seperti demam tinggi,

    infeksi, pingsan, trauma kepala, hipoksia, toksin, atau aritmia jantung. Keadaan lain seperti

    gangguan pernafasan dan refluks gastroesofageal juga dapat menyebabkan kondisi yang

    menstimulasi terjadinya kejang.1

    !edangkan kejang demam merupakan gangguan kejang yang paling lazim pada masa,

    pada sekitar "# sampai $# dari jumlah anak-anak. Kejang demam biasanya terjadi pada

    umur antara % bulan sampai $ tahun dimana kejang berhubungan dengan adanya demam

    tetapi tanpa adanya infeksi atau gangguan intrakranial. Kejang demam pada anak-anak yang

    sebelumnya pernah menderita kejang tanpa demam tidak dimasukkan pada kejang demam.

    Kejang dan demam juga bisa terjadi bersamaan pada meningitis, ketidakseimbanganelektrolit, ensefalopati, dan kondisi lain yang diakibatkan oleh gangguan sistem saraf pusat,

    dalam hal ini tidak disebut kejang demam.1

    Kejang demam yang berlangsung singkat umunya tidak berbahaya dan tidak

    menimbulkan gejala sisa tetapi pada kejang yang berlangsung lama &lebih dari 1$ menit'

    biasanya disertai dengan apneu, meningkatnya kebutuhan oksigen dan energi untuk kontraksi

    otot skelet yang akhirnya terjadi hipoksemia, hiperkapnia, asidosis laktat disebabkan oleh

    metabolisme anaerobik, hipotensi arterial disertai denyut jantung yang tidak teratur dan suhu

    tubuh makin meningkat disebabkan meningkatnya aktifitas otot dan selanjutnya

    menyebabkan metabolisme meningkat. (angkaian kejadian di atas adalah faktor penyebab

    hingga terjadinya kerusakan neuron otak selama berlangsungnya kejang lama. )aktor

    terpenting adalah gangguan peredaran darah yang mengakibatkan hipoksia sehingga

    meninggikan permeabilitas kapiler dan timbul edema otak yang mengakibatkan kerusakan sel

    neuron otak.1,"

    1

  • 7/25/2019 Preskas 2 KJ

    2/40

    BAB II

    PRESENTASI KASUS

    BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI

    RS PENDIDIKAN : RSUD BUDHI ASIHSTATUS PASIEN KASUS I

    Nama Mahasiswa : Hafizah Wijaa P!m"im"i#$ : %&' Vi&$i#ia( S)A

    NIM : *+*'*,'-*. Ta#%a /a#$a#:

    IDENTITAS PASIEN

    *ama + n. !* enis Kelamin + aki-laki

    mur + 1 ahun 10 ulan !uku angsa + a2a

    empat / tanggal lahir + akarta, 4 !eptember "01% gama + 3slam

    lamat + l. Kebon pala 11 no. "". Kampung

    melayu, atinegara. akarta imur.

    O&a#$ /0a 1 Wa2i

    Aah: I"0 :

    *ama + n. !

    mur + 46 tahun

    lamat + l. Kebon pala 11 no. "". Kampung

    melayu, atinegara. akarta imur.

    ekerjaan + edagang

    enghasilan+ (p. ".000.000,00

    endidikan + !5

    !uku angsa + a2a

    gama + 3slam

    *ama + *y.

    mur + %7 tahun

    lamat + l. Kebon pala 11 no. "". Kampung

    melayu, atinegara. akarta imur.

    ekerjaan + 3bu rumah tangga

    enghasilan+ -

    endidikan + !5

    !uku angsa + a2a

    gama + 3slam

    8ubungan dengan orang tua + pasien merupakan anak kandung

    I' RIWA3AT PEN3AKIT

    A' ANAMNESIS

    9ilakukan se:ara alloanamnesis dengan n. ! dan *y. &ayah dan ibu kandung pasien'.

    okasi + angsal lantai ; imur, kamar $10.

    anggal / 2aktu + < uli "01$ pukul 10.00 3.

    anggal masuk + < uli "01$ pukul 07.00 3.

    Keluhan utama + Kejang sejak 1" jam sebelum masuk rumah sakit &= uli "01$'.

    Keluhan tambahan + 9emam, men:ret

    A' RIWA3AT PEN3AKIT SEKARANG+asien datang ke 3>9 (!9 udhi sih diantar oleh ibu dan ayahnya dengan

    keluhan kejang sejak 1" am sebelum masuk rumah sakit. Kejang " kali, kejang yang pertama

    adalah pada jam 1

  • 7/25/2019 Preskas 2 KJ

    3/40

    Kemudian pada tanggal =/7/"01$ &siang hari' pasien mengalami demam, semakin lama

    demam semakin tinggi dirasakan dengan perabaan tangan. Kemudian pada jam 1

  • 7/25/2019 Preskas 2 KJ

    4/40

    i:ara + mur 1" bulan &*ormal+

  • 7/25/2019 Preskas 2 KJ

    5/40

    Nama n. ! *y.

    P!&4awi#a# 4! 1 1

    Um0& saa/ m!#i4ah "= tahun 1< tahun

    P!#%i%i4a# /!&a4hi& !5 !5

    A$ama 3slam 3slam

    S040 "a#$sa a2a a2aK!a%aa# 4!s!ha/a# !ehat !ehat

    K8sa#$0i#i/as - -

    P!#a4i/( "i2a a%a - -

    ;' Riwaa/ P!#a4i/ K!20a&$a

    idak ada di keluarga yang memiliki keluhan yang sama seperti pasien. (i2ayat

    penyakit asma, D, alergi, darah tinggi,penyakit jantung dan ken:ing manis disangkal.

    K!sim)02a# &iwaa/ 4!20a&$a:idak ada yang memiliki keluhan seperti pasien.

    H' RIWA3AT PEN3AKIT 3ANG PERNAH DIDERITA

    P!#a4i/ Um0& P!#a4i/ Um0& P!#a4i/ Um0&

    lergi 56 9ifteria 56enyakit

    jantung56

    Da:ingan 56 9iare 56 enyakit ginjal 56

    99 56 Kejang

    5

  • 7/25/2019 Preskas 2 KJ

    6/40

    yah pasien bekerja sebagai pedagang dengan penghasilan (p.".000.000/bulan.

    !edangkan ibu pasien merupakan ibu rumah tangga. 5enurut ibu pasien penghasilan

    tersebut :ukup untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari. !ehari-hari pasien diasuh oleh

    ibunya.

    K!sim)02a# s8sia2 !48#8mi: penghasilan ayah pasien tersebut :ukup untuk memenuhi

    kebutuhan pokok sehari-hari.

    II' PEMERIKSAAN FISIK 5Ta#$$a2 , 902i =*-. jam -*'=* WIB6

    A' S/a/0s G!#!&a2is

    K!a%aa# Um0m

    Kesan !akit + ampak sakit sedang

    Kesadaran + Dompos 5entisKesan >izi + baik

    Keadaan lain + anemis &-', ikterik &-', sianosis &-', dyspnoe &-'

    Da/a A#/&8)8m!/&i

    erat adan sekarang + 10 kg

    anjang adan + 76 :m

    ingkar kepala + 4= :m

    S/a/0s Gizi

    - / J 10/ 1" ? 100 # J =%#

    - / J 76 /=$ ? 100 # J=

  • 7/25/2019 Preskas 2 KJ

    7/40

    (efleks :ahaya + langsung E/E , tidak langsung E/E

    TELINGA :

    entuk + normotia uli + -/-

    *yeri tarik aurikula + -/- *yeri tekan tragus + -/-

    iang telinga + lapang E/E 5embran timpani + sulit dinilai

    !erumen + -/- (efleks :ahaya + sulit dinilaiDairan + -/-

    HIDUNG :

    entuk + simetris *apas :uping hidung+ -/-

    !ekret + -/- 9eFiasi septum + -

    5ukosa hiperemis + -/- Konka eutrofi + E/E

    BIBIR + mukosa ber2arna merah muda, kering &-',sianosis &-'

    MULUT + trismus&-',oral hygiene baik, tumbuh gigi &E', mukosa gusi dan pipi

    ber2arna merah muda.

    LIDAH + *ormoglosia, mukosa merah muda &-', atrofi papil &-', tremor &-',

    :oated tongue &-'TENGGOROKAN + rkus faring simetris, hiperemis &-', uFula ditengah

    LEHER +entuk tidak tampak kelainan, tidak tampak pembesaran tiroid

    maupun K>, tidak tampak deFiasi trakea( tidak teraba pembesaran

    tiroid maupun K>, trakea teraba di tengah

    THORAKS : !imetris saat inspirasi dan ekspirasi, deformitas &-', retraksi suprastrenal &-',

    retraksi inter:ostal &-', retraksi sub:ostal &-'

    9ANTUNG

    3nspeksi + 3:tus :ordis tidak tampakalpasi + 3:tus :ordis teraba pada 3D! ; linea midklaFikularis sinistra

    erkusi + atas kiri jantung 3D! ; linea mid:laFi:ularis sinistra

    atas kanan jantung 3D! 333-; linea sternalis de?tra

    atas atas jantung 3D! 333 linea parasternalis sinistra

    uskultasi + 3-33 regular, murmur &-', gallop &-'

    PARU

    3nspeksi +entuk thoraks simetris pada saat statis dan dinamis, tidak ada pernapasan

    yang tertinggal, pernapasan abdomino-torakal( retraksi suprastrenal &-',

    retraksi inter:ostals &-', retraksi sub:ostal &-'

    alpasi + *yeri tekan &-', benjolan &-', gerak napas simetris kanan dan kirierkusi + !onor di kedua hemithoraks paru

    uskultasi + !uara napas Fesikuler, reguler, ron:hi &-/-', 2heezing &-/-'

    ABDOMEN :

    3nspeksi +perut bun:it( tidak dijumpai adanya efloresensi pada kulit perut maupun

    benjolan, roseola spot &-', kulit keriput &-', gerakan peristaltik &-'

    alpasi + supel,nyeri tekan &-' hampir menyeluruh di regio abdomen, turgor kulit baik.

    8epar dan lien tidak teraba.

    erkusi + timpani pada seluruh lapang perut uskultasi +bising usus &E', frekuensi %? / menit

    7

  • 7/25/2019 Preskas 2 KJ

    8/40

    GENITALIA + enis kelamin laki-laki, fimosis &-', parafimosis &-', hipospadia &-', epispadia

    &-', tanda radang &-'

    KGB :

    reaurikuler + tidak teraba membesar

    ostaurikuler + tidak teraba membesar

    !ubmandibula + tidak teraba membesar

    !upra:laFi:ula + tidak teraba membesar

    ?illa + tidak teraba membesar

    3nguinal + tidak teraba membesar

    ANGGOTA GERAK :

    Lkstremitas + akral hangat pada keempat ekstremitas, D( " detik.

    STATUS NEUROLOGIS

    R!f2!4s Fisi828$is Ka#a# Ki&i

    iseps E E

    ri:eps E E

    atella E E

    :hiles E E

    R!f2!4s Pa/828$is Ka#a# Ki&i

    abinski - -Dhaddo:k - -

    Ippenheim - -

    >ordon - -

    !:haeffer - -

    (angsang meningeal

    Kaku kuduk -

    Kanan Kiri

    KerniB - -

    aseB - -ruzinski 3 - -

    ruzinski 33 - -

    *erFus Kranialis + idak ada lesi nerFus kranialis

    KULIT +2arna sa2o matang merata, pu:at &-',ikterik &-', sianosis &-', turgor kulit

    menurun, lembab, pengisian kapiler " detik, pete:hie &-'

    TULANG BELAKANG+ bentuk normal, tidak terdapat deFiasi, benjolan &-', ruam &-'

    III' PEMERIKSAAN PENUN9ANG

    aboratorium dari 3>9 pada tanggal < uli "01$+

    8ematologi 8asil *ilai *ormal

    8

  • 7/25/2019 Preskas 2 KJ

    9/40

    eukosit 10,< ribu/M 6-17

    Lritrosit 4,% jt/M %.6 - $."

    8emoglobin 11,< g/d 10,=-1",=

    8ematokrit %6 # %$-4%

    rombosit "

  • 7/25/2019 Preskas 2 KJ

    10/40

    VII' PEMERIKSAAN AN9URAN

    -emeriksaan darah

    -emeriksaan elektrolit

    -emeriksaan feses

    VIII' PENATALAKSANAAN

    A' N8# m!%i4a M!#/8sa

    1. Komunikasi, informasi, edukasi kepada orang tua pasien mengenai keadaan

    pasien.

    ". IbserFasi tanda Fital dan kejang.

    B' M!%i4a M!#/8sa

    1. 3;)9 sering % ::/kgbb/jam.

    ". fenobarbital "?%0 mg

    %. ara:etamol 1"0 mg jika suhu %=D.

    4. robiotik 1?1 sa:h

    IV' PROGNOSIS

    d ;itam + d onam

    d )un:tionam + d onam

    d !anationam + 9ubia ad onam

    F8228w 0)

    T$2 S O A P

    10/7/

    "01$

    - Kejang &-'

    - 9emam &-'

    - 5en:ret &E'

    "?, :air,

    ampas &E',

    darah &-',

    lendi&-'

    - atuk &-'

    - pilek &-'

    - !!, D5, J10,$kg

    - *+ 116 ?/menit

    - !+ %7D

    - (+ %0 ?/menit

    - *ormosefali

    - 5ata+ :a -/-, si -/-, :ekung -/-- 5ulut+ sianosis -, kering -

    - horaks+ !*;, 2 -/-. ( -/-N

    1O" reg, m -, g -

    - bdomen+ supel, E,

    turgor baik

    - Lkstremitas+ hangat E, D( "

    detik

    Kejang demam

    kompleks

    >astroenteritis

    akut tanpa

    dehidrasi.

    - 3;)9 asering

    %::/kg/jam.

    - )enobarbital

    "?%0mg

    - robiotik 1 ? 1

    sa:het

    - ara:etamol

    1"0 suhu

    %=D.

    - 5akan lunak

    - Dek elektrolit

    10

  • 7/25/2019 Preskas 2 KJ

    11/40

    11/7/

    "01$

    - Kejang &-'

    - 9emam &-'

    - lunak

    - !!, D5, J11kg

    - *+ 11= ?/menit

    - !+ %6,"D

    - (+ %0 ?/menit

    - *ormosefali

    - 5ata+ :a -/-, si -/-, :ekung -/-- 5ulut+ sianosis -, kering -

    - horaks+ !*;, 2 -/-. ( -/-N

    1O" reg, m -, g -

    - bdomen+ supel, E,

    turgor baik

    - Lkstremitas+ hangat E, D( "

    detik

    ab 11/7/"01$

    Da ion+ 1,%$ mmol/*a + 1%% mmol/

    K+ 4," mmol/

    Dl+ 110 mmol/

    Kejang demam

    kompleks

    >astroenteritis

    akut tanpa

    dehidrasi.

    - 3;)9 asering

    %::/kg/jam.

    - )enobarbital

    "?%0mg

    - robiotik 1 ? 1

    sa:het

    - ara:etamol

    1"0 suhu

    %=D.

    - 5akan lunak

    - oleh pulang

    BAB III

    ANALISA KASUS

    asien datang ke 3>9 (!9 udhi sih diantar oleh ibu dan ayahnya dengan

    keluhan kejang sejak 1" am sebelum masuk rumah sakit. Kejang " kali, kejang yang pertama

    adalah pada jam 1

  • 7/25/2019 Preskas 2 KJ

    12/40

    atau ekstensi tonus pada ekstremitas bagian atas, leher, atau batang tubuh dan berkaitan

    dengan ekstensi tonus pada ekstremitas bagian ba2ah.

    asien demam sejak 1 hari !5(! dan sempat diberikan obat penurun panas, demam

    naik turun. 5en:ret sejak " hari !5(!, :air, %-4 ?/hari, @A gelas aBua. ada pasien ini

    kejang dibangkitkan oleh adanya suhu tubuh yang meningkat yang disebabkan oleh infeksi

    saluran :erna, yaitu diare. Ileh karena itu, dianjurkan pemeriksaan feses lengkap pada pasien

    untuk mengetahui apakah ada organisme yang dapat menyebabkan infeksi saluran

    pen:ernaan pada pasien. 9ari karakteristik kejang pada pasien maka kejang pada pasien ini

    termasuk dalam karakteristik kejang demam kompleks karena kejang berulang " kali selama

    "4 jam. ada pasien ini juga didapatkan adanya faktor risiko kejang demam berulang yaitu

    mempunyai ri2ayat kejang demam pada usia < bulan. ntuk menyingkirkan diagnosis

    banding adanya infeksi meningitis dapat dilihat dari kesadaran pasien sebelum dan setelah

    kejang. ada pasien didapatkan dari anamnesis, sebelum dan setelah kejang pasien sadar dan

    tidak ditemukan adanya defisit neurologis sehingga meningitis dapat disingkirkan. ada

    kejang demam juga perlu di obserFasi tanda Fital terutama suhu agar tidak terjadi kenaikan

    suhu yang terlalu tinggi yang dapat men:etuskan kembali terjadinya kejang. asien dengan

    kejang demam juga perlu dipantau kadar elektrolit serum karena ketidakseimbangan dari

    elektrolit tubuh dapat men:etuskan terjadinya kejang. !tatus hidrasi pada pasien juga perlu

    diperhatikan agar tidak terjadi dehidrasi.

    BAB IV

    TIN9AUAN PUSTAKA

    KE9ANG

    A' D!fi#isi

    Kejang adalah manifestasi klinis khas yang berlangsung se:ara intermitten dapat

    berupa gangguan kesadaran, tingkah laku, emosi, motorik, sensorik, dan atau otonom yang

    disebabkan oleh lepasnya muatan listrik yang berlebihan di neuron otak.1,"

    12

  • 7/25/2019 Preskas 2 KJ

    13/40

    B' K&i/!&ia 4!ja#$

    9iagnosis kejang ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan penunjang,

    sangat penting membedakan apakah serangan yang terjadi adalah kejang atau serangan yang

    menyerupai kejang. erbedaan diantara keduanya adalah pada tabel 1 berikut+

    abel 1. erbedaan anatara kejang dan serangan yang menyerupai kejang.%

    7'

    K2asifi4asi 4!ja#$

    13

  • 7/25/2019 Preskas 2 KJ

    14/40

    !etelah diyakini bah2a serangan ini adalah kejang, selanjutnya perlu ditentukan jenis kejang.

    !aat ini klasifikasi kejang yang umum digunakan adalah berdasarkan Klasifikasi

    International League Against Epilepsy of Epileptic SeizureP3LQ 1ejala tergantung pd lokasi dikorteks motorik/sensorik

    - )okus di satu bagian. api, dapat menyebar ke bag.lain

    Kejang arsial

    !ederhana

    Kesadaran tidak tergangguN dapat men:akup satu atau lebih

    hal berikut ini+

    - anda-tanda motorisRkedutaan pada 2ajah. angan,

    atau salah satu sisi tubuh + umumnya gerakan kejang

    yang sama.- anda atau gejala otonomikRmuntah berkeringat, muka

    merah, dilatasi pupil.

    - >ejala somatosensoris atau sensoris khususRmendengar

    musik, merasa seakan jatuh dari udara, parestesia.

    - >ejala psikikRdejaFu, rasa takut, sisi panorami:.

    - iasanya berlangsung kurang dari 1 menit

    Kejang parsial

    kompleks

    - erdapat gangguan kesadaran. alaupun pada a2alnya

    sebagai kejang parsial simpleks.

    - 9apat men:akup otomatisme atau gerakan aromati:S

    menge:apkan bibir, mengunyah, gerakan men:ongkelyang berulang-ulang pada tangan dan gerakan tangan

    14

  • 7/25/2019 Preskas 2 KJ

    15/40

    lainnya.

    - 9apat tanpa otomatisme-tatapan terpaku.

    - iasanya berlangsung 1-% menit

    Kejang mum/ >eneralisata - 8ilangnya kesadaran

    - 5elibatkan seluruh korteks serebrum dan diensefalon

    - idak ditandai a2itan aktiFitas kejang yg bilateral ,fokaldan simetrik

    - 5un:ul tanpa aura &gejala'

    Kejangbsens/pettit

    mal- >angguan ke2aspadaan dan responsiFitas.

    - atapan terpaku yang umumnya berlangsung kurang dari

    1$ detik.

    - 2itan dan akhiran:epat, &setelah itu kembali 2aspada

    dan berkonsentrasi penuh.'

    - mumnya dimulai pada usia antara 4 dan 14 tahun dan

    sering sembuh dengan sendirinya pada usia 1= tahun.

    Kejang 5ioklonik - Kedutaan-kedutaan inFolunter pada otot atau sekelompokotot yang terjadi mendadak.

    - Kontraksi mirip syok dan terbatas dibeberapa otot atau

    tungkai

    Kejang

    5ioklonikRanjutan- !ering terlihat pada orang sehat selama tidur, tetapi

    bilapatologik, berupa kedutaan-kedutaan sinkron dari

    leher, bahu, lengan atas dan kaki.

    - mumnya berlangusung kurang dari 1$ detik dan terjadidi

    dalam kelompok.

    - Kehilangan kesadaran hanya sesaat

    Kejang onik-Klonik - 9ia2ali dengan hilangnya kesadaran dan saat tonik, kaku

    umum pada otot ektremitas, batang tubuh, dan 2ajah,

    yang langsung kurang dari 1 menit.

    - 9apat disertai dengan hilangnya kontrol kandung kemih

    dan usus.

    - idak ada respirasi dan sianosis

    - !aat tonik diikuti dengan gerakan klonik pada ekstremitas

    atas dan ba2ah.

    - letargi, konfusi, dan tidurdalamfase posti:al

    onik - onus otot 2ajah n tubuh bag. tas meningkat mendadak &menjadi kaku'

    - )leksi lengan

    - Lkstensi tungkai

    - 5ata dan kepala berputar ke satu sisi

    - 9apat menyebabkan henti nafas.

    Klonik - >erakan menyentak

    - (epetitif, tajam, lambat dan tunggal &multipel dilengan',

    tungkai, dan torso.

    Kejang tonik - 8ilangnya tonus se:ara mendadak sehingga dapat

    menyebabkan kelopak mata turun, kepala menunduk atau

    jatuh ke tanah.

    - !ingkat, dan terjadi tanpa peringatan.

    15

  • 7/25/2019 Preskas 2 KJ

    16/40

    D' E/i828$i 4!ja#$

    angkah selanjutnya, setelah diyakini bah2a serangan saat ini adalah kejang adalah

    men:ari penyebab kejang. enentuan faktor penyebab kejang sangat menentukan untuk

    tatalaksana selanjutnya, karena kejang dapat diakibatkan berbagai ma:am etiologi. dapun

    etiologi kejang yang tersering pada anak dapat dilihat pada tabel % berikut+

    abel. 4. enyebab tersering kejang pada anak. ",%,4

    Ltiologi kejang menurut usia+

    1. *eonatus + 3nfeksi, perdarahan intrakranial, malformasi otak, asfiksia

    neonatorum, hiperbilirubinemia, meabolik &hipoglikemia dan defisiensi

    piridoksin', prematuritas.

    ".ayi dan nak + Kejang demam, epilepsi, infeksi, idiopatik, gangguan elektrolit

    &hiponatremia, hipernatremia dan hipokalsemia', kera:unan teofilin,

    alkohol, kokain, hipoglikemia, gangguan asam basa, defisiensi

    piridoksin, genetik, penghentian IL mendadak, tumor otak,

    perdarahan intrakranial dan idiopatik.

    %. 9e2asa muda + rauma, tumor, genetik, idiopatik, alkoholisme/ *T.

    4. 9e2asa lanjut + D;9, metabolik, tumor, degeneratif.",%,4

    16

  • 7/25/2019 Preskas 2 KJ

    17/40

    !e:ara umum penyebab kejang dapat dibagi menjadi +

    >ambar 1. Ltiologi kejang.",%,4

    17

  • 7/25/2019 Preskas 2 KJ

    18/40

    KL*> 9L55

    A' D!fi#isi

    Kejang demam adalah bangkitan kejang yang terjadi karena kenaikan suhu tubuh

    &suhu rektal di atas %=D' yang disebabkan oleh suatu proses ekstrakranium, terjadi pada anak

    berusia lebih dari % bulan dan tidak ada ri2ayat kejang tanpa demam sebelumnya. Kejang

    demam merupakan kelainan neurologis yang paling sering dijumpai pada anak berusia sekitar

    % bulan sampai $ tahun tanpa disertai infeksi intrakranial, gangguan elektrolit, dan gangguan

    metabolik lainnya. 9ari beberapa penelitian dijumpai "-$# anak di ba2ah usia $ tahun

    mengalami kejang, baik kejang pertama maupun ulangan yang didahului kenaikan suhu

    tubuh.$

    5enurut 3L,International League Against Epilepsy, anak yang pernah mengalami

    kejang tanpa demam, kemudian mengalami kejang demam tidak termasuk dalam kejang

    demam. Kejang disertai demam yang terjadi pada bayi berumur kurang dari 1 bulan juga

    tidak termasuk dalam kejang demam. ara ahli sepakat bah2a bila anak yang berumur kurang

    dari % bulan atau lebih dari $ tahun mengalami kejang yang didahului demam, harus

    dipikirkan kemungkinan lain misalnya infeksi !! atau epilepsi yang kebetulan terjadibersama demam.Kejang demam harus dibedakan dengan epilepsi, yaitu yang ditandai dengan

    kejang berulang tanpa demam.$

    9efinisi ini menyingkirkan kejang yang disebabkan penyakit saraf seperti meningitis,

    ensefalitis atau ensefalopati. Kejang pada keadaan ini mempunyai prognosis berbeda dengan

    kejang demam karena keadaan yang mendasarinya mengenai sistem susunan saraf pusat.$

    B' E)i%!mi828$i

    Kejang demam merupakan kelainan neurologis yang terjadi pada "-4 # populasi anak

    berusia 6 bulan-$ tahun dan 1/% dari populasi ini akan mengalami kejang berulang. Kejang

    demam dua kali lebih sering terjadi pada anak laki-laki dibandingkan dengan anak

    perempuan.$

    7' Fa4/8& Risi48

    )aktor risiko kejang demam pertama adalah demam. !elain itu terdapat faktor ri2ayat

    kejang demam pada orangtua atau saudara kandung, faktor prenatal &usia ibu saat hamil,

    18

  • 7/25/2019 Preskas 2 KJ

    19/40

    ri2ayat pre-eklampsi pada ibu, hamil primi/multipara, pemakaian bahan toksik', faktor

    perinatal &asfiksia, bayi berat lahir rendah, usia kehamilan, partus lama, :ara lahir', faktor

    pas:a natal &trauma kepala', jenis kelamin, dan kadar natrium rendah. !etelah kejang demam

    pertama kira-kira %%# anak akan mengalami satu kali rekurensi &kekambuhan', dan kira kira

    < # anak mengalami rekurensi % kali atau lebih, resiko rekurensi meningkat dengan usia dini,

    :epatnya anak mendapat kejang setelah demam timbul, temperatur yang rendah saat kejang,

    ri2ayat keluarga kejang demam, dan ri2ayat keluarga epilepsi.%,$

    Kejang demam sangat tergantung pada umur, =$# kejang pertama sebelum berumur 4

    tahun, terbanyak di antara 17-"% bulan. 8anya sedikit yang mengalami kejang demam

    pertama sebelum berumur $-6 bulan atau setelah berumur $-= tahun. iasanya setelah

    berumur 6 tahun pasien tidak kejang demam lagi, 2alaupun pada beberapa pasien masih

    dapat mengalami sampai umur lebih dari $-6 tahun. Kejang demam diturunkan se:ara

    autosomal dominan sederhana.4

    Fa4/8& &isi48 "!&02a#$#a 4!ja#$ %!mam:

    Kejang demam akan berulang kembali pada sebagian kasus. )aktor risiko berulangnya kejang

    demam adalah+

    - (i2ayat kejang demam dalam keluarga

    - sia kurang dari 1" bulan

    - emperatur yang rendah saat kejang

    - Depatnya kejang setelah demam

    - erdapat kelainan neurologis &meskipun minimal'

    - Kejang a2al yang unilateral

    - Kejang berhenti lebih dari %0 menit

    - Kejang berulang karena penyakit yang sama.4

    ila seluruh faktor di atas ada, kemungkinan berulangnya kejang demam adalah =0

    #, sedangkan bila tidak terdapat faktor tersebut kemungkinan berulangnya kejang demam

    hanya 10 # - 1$ #. Kemungkinan berulangnya kejang demam paling besar adalah padatahun pertama.1,%

    19

  • 7/25/2019 Preskas 2 KJ

    20/40

    D' E/i828$i

    Ltiologi kejang demam hingga kini belum diketahui. 9emamnya sering disebabkan

    infeksi saluran pernapasan atas, otitis media, gastroenteritis, pneumonia, bronkopneumonia,

    bronkhitis, tonsilitis, dan infeksi saluran kemih.7,=

    KonFulsi jauh lebih sering terjadi dalam " tahun pertama dibanding masa kehidupan

    lainnya. Dedera intrakranial saat lahir termasuk pengaruh anoksia dan perdarahan serta :a:at

    kongenital pada otak, merupakan penyebab tersering pada bayi ke:il. ada masa bayi lanjut

    dan a2al masa kanak-kanak, penyebab tersering adalah infeksi akut. enyebab yang lebih

    jarang pada bayi adalah tetani, epilepsi idiopatik, hipoglikemia, tumor otak, asfiksia,

    perdarahan intrakranial spontan serta trauma postnatal.7,=

    5endekati pertengahan masa kanak-kanak, infeksi ekstrakranial akut semakin jarang

    menyebabkan konFulsi, tapi epilepsi idiopatik yang pertama kali mun:ul sebagai penyebab

    penting pada tahun ketiga kehidupan, menjadi faktor paling umum. enyebab lain setelah

    masa bayi adalah kelainan kongenital otak, sisa kerusakan otak akibat trauma, infeksi, dan

    tumor otak.7,=

    9emam yang disebabkan oleh imunisasi juga dapat memproFokasi kejang demam.

    nak yang mengalami kejang setelah imunisasi selalu terjadi 2aktu anak sedang demam.

    Kejang setelah imunisasi terutama didapatkan setelah imunisasi 9 &pertusis' dan morbili

    &:ampak'.7,=

    9ari penelitian yang telah dilakukan rof.9r.dr.!.5.umbantobing pada "

  • 7/25/2019 Preskas 2 KJ

    21/40

    Lnteritis/gastroenteritis &radang saluran :erna'

    Lnteritis/gastroenteritis disertai dehidrasi

    ronkitis &radang saiuran nafas'

    ronkopeneumonia &radang paru dan saluran nafas'

    5orbili &:ampak'

    ;arisela &:a:ar air'

    9engue &demam berdarah'

    idak diketahui

    ""

    44

    17

    %=

    1"

    1

    1

    66

    ernah dilaporkan bah2a infeksi tertentu lebih sering disertai kejang demam

    daripada infeksi lainnya. !ekitar 4,=#-4$# penderita gastroenteritis oleh kuman

    !higella mempunyai risiko mengalami kejang demam yang lebih tinggi dibanding

    penderita gastroenteritis oleh kuman penyebab lainnya.7,=

    ahat dkk, 1

  • 7/25/2019 Preskas 2 KJ

    22/40

    Kejang demam berlangsung singkat

    9urasi kurang dari 1$ menit

    Kejang dapat umum, tonik, dan atau klonik

    mumnya akan berhenti sendiri

    anpa gerakan fokal

    idak berulang dalam "4 jam

    ada kejang demam sederhana, kejang biasanya timbul ketika suhu

    meningkat dengan mendadak, sehingga seringkali orang tua tidak mengetahui

    sebelumnya bah2a anak menderita demam. Kenaikan suhu yang tiba-tiba

    merupakan faktor yang penting untuk menimbulkan kejang.6,=

    Kejang pada kejang demam sederhana selalu berbentuk umum, biasanya

    bersifat tonik G klonik seperti kejang grand mal, kadang G kadang hanya kaku

    umum atau mata mendelik seketika. Kejang dapat juga berulang, tapi sebentar

    saja, dan masih dalam 2aktu 16 jam meningkatnya suhu, umumnya pada

    kenaikan suhu yang mendadak.6,=

    b. Kejang 9emam Kompleks &Complex Febrile Seizure', "0# di antara seluruh

    kejang demam. Kejang lama dengan durasi lebih dari 1$ menit.

    Kejang fokal atau parsial satu sisi, atau kejang umum didahului kejang

    parsial.

    erulang lebih dari 1 kali dalam "4 jam.6,=

    Kejang lama adalah kejang yang berlangsung lebih dari 1$ menit atau kejang

    berulang lebih dari " kali dan di antara bangkitan anak tidak sadar. Kejang lama terjadi

    pada =# kejang demam. Kejang fokal adalah kejang parsial satu sisi, atau kejang umum

    yang didahului kejang parsial. Kejang berulang adalah kejang " kali atau lebih dalam 1

    hari, di antara " bangkitan kejang anak sadar. Kejang berulang terjadi pada 16 # di

    antara anak yang mengalami kejang demam.6,=

    F' Pa/8fisi828$i

    9alam keadaan normal membran sel neuron dapat dilalui dengan mudah oleh ion

    kalium &KE' dan sangat sulit dilalui oleh ion natrium &*aE' dan elektrolit lainnya,

    22

  • 7/25/2019 Preskas 2 KJ

    23/40

    ke:uali ion klorida &Dl-'. kibatnya konsentrasi KE di dalam sel neuron tinggi dan

    konsentrasi *aE rendah, sedangkan di luar sel neuron terdapat keadaan sebaliknya.

    Karena perbedaan jenis dan konsentrasi ion di dalam dan di luar sel maka terdapat

    perbedaan potensial yang disebut potensial membran dari sel neuron. ntuk menjaga

    keseimbangan potensial membran ini diperlukan energi dan bantuan enzim *a G K G

    ase yang terdapat pada permukaan sel.$

    ada keadaan demam, kenaikan suhu 1oD akan mengakibatkan kenaikan

    metabolisme basal 10# - 1$# dan kebutuhan oksigen "0#. ada seorang anak berumur

    % tahun, sirkulasi otak men:apai 6$ # dari seluruh tubuh, dibandingkan dengan orang

    de2asa yang hanya 1$ #. adi pada kenaikan suhu tubuh tertentu dapat terjadi perubahan

    keseimbangan dari membran sel neuron dan dalam 2aktu singkat terjadi difusi dari ion

    KE maupun ion *aE melalui membran tadi, sehingga mengakibatkannya lepas muatan

    listrik.$

    epasnya muatan listrik ini demikian besarnya sehingga dapat meluas ke seluruh

    sel maupun membran sel tetangganya dengan bantuan neurotransmiter dan terjadilah

    kejang. Kejang tersebut kebanyakan terjadi bersamaan dengan kenaikan suhu badan yang

    tinggi dan :epat, yang disebabkan oleh infeksi di luar !!, misalnya infeksi pada telinga,

    dan infeksi saluran pernafasan lainnya.$

    Kejang umumnya berhenti sendiri. egitu kejang berhenti, anak tidak memberi

    reaksi apapun untuk sejenak, tetapi beberapa detik/menit kemudian anak akan terbangun

    dan sadar kembali tanpa kelainan saraf. Kejang demam yang berlangsung singkat

    umumnya tidak berbahaya dan tidak menimbulkan gejala sisa. etapi kejang yang

    berlangsung lama &V 1$ menit' sangat berbahaya dan dapat menimbulkan kerusakan

    permanen otak.$

    Kejang yang berlangsung lama biasanya disertai terjadinya apnea, meningkatnya

    kebutuhan oksigen dan energi untuk kontraksi otot skelet yang akibatnya terjadi

    hipoksemia, hiperkapnea, asidosis laktat disebabkan oleh metabolisme anaerobik, dan

    suhu tubuh yang makin meningkat disebabkan karena meningkatnya aktifitas otot dan

    selanjutnya menyebabkan metabolisme otak meningkat. (angkaian kejadian di atas

    adalah faktor penyebab hingga terjadinya kerusakan neuron otak selama berlangsungnya

    kejang lama. )aktor terpenting adalah gangguan peredaran darah yang mengakibatkan

    hipoksia sehingga meninggikan permeabilitas kapiler dan timbul edema otak yang

    23

  • 7/25/2019 Preskas 2 KJ

    24/40

    mengakibatkan kerusakan sel neuron otak. Kejang demam yang berlangsung lama juga

    dapat menyebabkan kelainan anatomis di otak sehingga terjadi epilepsy.$

    >ambar ". Kejang tonik-klonik."

    G' Ma#if!s/asi K2i#is

    erjadinya bangkitan kejang pada bayi dan anak kebanyakan bersamaan dengankenaikan suhu badan yang tinggi dan :epat yang disebabkan oleh infeksi di luar susunan saraf

    pusat, misalnya tonsilitis, otitis media akut, bronkitis, furunkulosis, dan lain-lain. !erangan

    kejang biasanya terjadi dalam "4 jam pertama se2aktu demam, berlangsung singkat dengan

    sifat bangkitan kejang dapat berbentuk tonik-klonik bilateral, tonik, klonik, fokal atau

    akinetik. entuk kejang yang lain dapat juga terjadi seperti mata terbalik ke atas dengan

    disertai kekakuan atau kelemahan, gerakan semakin berulang tanpa didahului kekakuan atau

    hanya sentakan atau kekakuan fokal.!ebagian kejang berlangsung kurang dari 6 menit dan

    kurang dari =# berlangsung lebih dari 1$ menit. !eringkali kejang berhenti sendiri. !etelah

    kejang berhenti anak tidak memberi reaksi apapun untuk sejenak, tetapi setelah beberapa

    detik atau menit, anak kembali terbangun dan sadar kembali tanpa defisit neurologis. Kejang

    dapat diikuti hemiparesis sementara &hemiparesis odd' yang berlangsung beberapa jam

    sampai beberapa hari. Kejang unilateral yang lama dapat diikuti oleh hemiparesis yang

    menetap. angkitan kejang yang lama lebih sering terjadi pada kejang demam yang pertama.

    ika kejang tunggal berlangsung kurang dari $ menit, maka kemungkinan :edera otak atau

    kejang menahun adalah ke:il.%,4

    24

  • 7/25/2019 Preskas 2 KJ

    25/40

    erkembangan mental dan neurologis umumnya tetap normal pada penderita yang

    sebelumnya normal. Kelainan neurologis terjadi pada sebagian ke:il penderita, ini biasanya

    terjadi pada penderita dengan kejang lama atau berulang baik umum atau fokal. >angguan

    intelek dan gangguan belajar jarang terjadi pada kejang demam sederhana. 3W lebih rendah

    ditemukan pada penderita kejang demam yang berlangsung lama dan mengalami komplikasi.

    (isiko retardasi mental menjadi $ kali lebih besar apabila kejang demam diikuti terulangnya

    kejang tanpa demam.%,4

    erjadinya bangkitan kejang pada bayi dan anak kebanyakan bersamaan dengan

    kenaikan suhu badan yang tinggi dan :epat yang disebabkan oleh infeksi di luar susunan saraf

    pusat, misalnya tonsilitis, otitis media akut, bronkitis, furunkulosis dan lain-lain.%,4

    !e:ara umum, gejala klinis kejang demam adalah sebagai berikut

    9emam &terutama demam tinggi atau kenaikan suhu tubuh yang terjadi se:ara tiba-tiba'

    Kejang tonik-klonik ataugrand mal

    enurunan kesadaran yang berlangsung selama %0 detik-$ menit &hampir selalu terjadi

    pada anak-anak yang mengalami kejang demam'

    ostur tonik

    >erakan klonik

    idah atau pipi tergigit

    >igi atau rahang terkatup rapat

    3nkontinensia

    >angguan pernafasan

    pneu

    Dyanosis.

    !etelah mengalami kejang biasanya +

    kan kembali sadar dalam 2aktu beberapa menit atau tertidur selama 1 jam atau

    lebih.

    erjadi amnesia dan sakit kepala.

    5engantuk

    inglung

    25

  • 7/25/2019 Preskas 2 KJ

    26/40

    ika kejang tunggal berlangsung kurang dari $ menit, maka kemungkinan terjadinya

    :edera otak atau kejang menahun adalah ke:il.&%,4'

    H' Dia$#8sis

    angkah diagnostik untuk kejang demam+

    namnesis

    a. danya kejang, sifat kejang, bentuk kejang, kesadaran selama dan setelah

    kejang, durasi kejang, suhu sebelum/saat kejang, frekuensi, interFal antara "

    serangan kejang, penyebab demam di luar susunan saraf pusat.

    b. (i2ayat demam sebelumnya &sejak kapan, timbul mendadak atau perlahan,

    menetap atau naik turun'.:. (i2ayat kejang sebelumnya &kejang disertai demam maupun tidak disertai

    demam atau epilepsi'.

    d. (i2ayat gangguan neurologis &menyingkirkan diagnosis epilepsi'.

    e. (i2ayat trauma kepala.

    f. (i2ayat kejang demam atau epilepsi dalam keluarga.

    g. 5enentukan penyakit yang mendasari terjadinya demam &3!, I5, dan

    lain-lain'.h. !ingkirkan penyebab kejang lainnya.=,9

    - Keadaan post i:tal &pas:a kejang' yang berkelanjutan. 5engantuk hingga

    sekitar 1 jam setelah kejang demam adalah normal.

    - Kejang pertama setelah usia % tahun.

    ada anak dengan usia lebih dari 1= bulan, pungsi lumbal dilakukan

    jika tampak tanda peradangan selaput otak, atau ada ri2ayat yangmenimbulkan ke:urigaan infeksi sistem saraf pusat. ada anak dengan kejang

    demam yang telah menerima terapi antibiotik sebelumnya, gejala meningitis

    dapat tertutupi, karena itu pada kasus seperti itu lumbal pungsi sangat

    dianjurkan untuk dilakukan.=, yang dibuat setidaknya 1 minggu setelah suhu normal tidak

    menunjukkan kelainan.

    7. )rekuensi bangkitan kejang dalam satu tahun tidak melebihi 4 kali

    !e:ara klinis umumnya tidak sulit untuk menegakkan diagnosis kejang

    demam, dengan adanya gejala kejang pada suhu badan yang tinggi serta tidak

    didapatkan gejala neurologis lain dan anak segera sadar setelah kejang berlalu.

    etapi perlu diingat bah2a kejang dengan suhu badan yang tinggi dapat pula

    tejadi pada kelainan lain, misalnya pada radang selaput otak &meningitis' atau

    radang otak &ensefalitis'.' ternyata kurang

    mempunyai nilai diagnostik, LL> tidak dapat digunakan untuk memperkirakan

    kemungkinan terjadinya epilepsi atau kejang demam berulang di kemudian hari.

    !aat ini pemeriksaaan LL> tidak dianjurkan untuk pasien kejang demam

    sederhana. emeriksaan laboratorium tidak dianjurkan dan dikerjakan untuk

    mengeFaluasi sumber infeksi. asien dengan keadaan diare, muntah dan gangguan

    29

  • 7/25/2019 Preskas 2 KJ

    30/40

    keseimbangan :airan dapat diduga terdapat gangguan metabolisme akut, sehingga

    pemeriksaan elektrolit diperlukan. emeriksaan labratorium lain perlu dilakukan

    untuk men:ari penyebab timbulnya demam.