Sidang Tugas Akhir 2012 Presentasi Sidang Tugas Akhir “Perancangan Program Aplikasi Pengukuran Performansi dengan Pendekatan Overall Throughput Effectiveness (OTE) dan Penjadwalan Maintenance” Dosen Pembimbing: Prof. Ir. Moses Laksono Singgih .MscReg .Phd
56
Embed
Presentasi Sidang Tugas Akhir - digilib.its.ac.iddigilib.its.ac.id/public/ITS-paper-19585-2507100112-Presentation.pdf · Presentasi Sidang Tugas Akhir “Perancangan Program Aplikasi
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Sidang Tugas Akhir 2012
Presentasi Sidang Tugas Akhir
“Perancangan Program Aplikasi Pengukuran Performansidengan Pendekatan Overall Throughput Effectiveness (OTE)
Belum ada standar untukmengukurperformansi sistemproduksi
Tingkat Breakdown mesinYang tinggi
Penggantiankomponen yang terencana baru padakomponen Workroll
Perusahaan berpatokan padaavailability untukmemonitoringsistem produksi
Sidang Tugas Akhir 2012
OEE OTEPERALATAN SUBSISTEM
MAINTENANCE SCHEDULING
(PREVENTIVE MAINTENANCE
(Nakajima, 1988)
Scott dan Pisa (1998) mengungkapkan bahwa OEE adalah hal yang penting dan sering digunakan tetapi OEE
tidaklah cukup
Menurut Muthiah dan Huang (2006) bahwa tujuan dari OTE adalah untuk mengukurperformansi dari pabrik dandapat digunakan untukmelakukan diagnosa terhadappermasalahan bottleneck
AVAILABILITY IMPROVEMENT
PerformansiDIVISI PRODUKSIMILL AREA
Sidang Tugas Akhir 2012
Sidang Tugas Akhir 2012
Program AplikasiBerbasis VBA
Mechanical Service (1a)
Repair(1b)
Replacement (2P)
Sidang Tugas Akhir 2012
6
Tahun BulanLama Breakdown
(Jam)
2011
April 60.500Maret 64.500Februari 42.350Januari 51.283
2010
Desember 41.533November 61.483Oktober 71.300September 36.850Agustus 121.367Juli 137.467Juni 65.533Mei 52.467
Total Trouble 806.633
Kapasitas Produksi perusahaanper hari = 800 ton/hari
Harga baja dunia tahun 2011 = $ 450
Total Kerugian = Rp. 108,895,455,000
Sidang Tugas Akhir
Sidang Tugas Akhir 2012
Bagaimana merancang program aplikasi yang dapatmengukur performansi sistem produksi dengan
pendekatan OTE dan melakukan perbaikan dengan penjadwalan preventive maintenance untuk menjaga
ketersediaan mesin (availability).
7
Sidang Tugas Akhir 2012
8
1. Merancang program aplikasi untuk mengukur performansi sistem produksi dan penjadwalan preventive maintenance PT. Gunawan Dianjaya Steel .Tbk dalam bentuk VBA.
2. Mengidentifikasi stasiun bottleneck.3. Menjadwalkan Preventive Maintenance pada komponen
kritis pada mesin di divisi mill area di lantai produksi
Sidang Tugas Akhir 2012
1. Parameter distribusi kerusakan komponen dilakukan secaraterpisah dengan menggunakan bantuan software Weibull++6.
2. Untuk pengukuran performansi sistem produksi berfokus padadivisi produksi mill area (mulai dari cutting slab hingga cooling bed)
3. Untuk penjadwalan maintenance berfokus pada mesin reheating furnace hingga cooling bed.
9
1. Distribusi kerusakan komponen berdistribusi Weibull 2 parameter.2. Tidak ada perubahan harga slab baja dan harga jual produk.3. Minimum reliability yang diterapkan pada program adalah 0,8.4. Tidak ada perubahan proses di perusahaan saat dilakukannya
penelitian.5. Harga UMR tidak berubah.
Sidang Tugas Akhir 2012
1. Perusahaan dapat mengetahui performansi dari sistem produksinya berdasarkan program aplikasi yang akan dibuat.
2. Perusahaan dapat mengetahui stasiun kritis yang memiliki performansi yang rendah.
3. Perusahaan mendapat solusi perbaikan performansi dari solusi yang diajukan oleh penelitian ini.
4. Perusahaan dapat mengetahui mekanisme penjadwalan maintenance secara preventif (preventive maintenance).
10
Sidang Tugas Akhir 2012
11
Sidang Tugas Akhir 2012
12
OEE = Aeff x Peff x Qeff
Menurut Seichii Nakajima(1988) OEE digunakan untukmengukur produktivitas padatingkat peralatan. Setiapperalatan yang dimiliki olehsebuah pabrik dapat dilihatperformansinya dari nilai OEEyang dihasilkan oleh peralatantersebut.
Sidang Tugas Akhir 2012
13
Menurut Muthiah dan Huang (2006) bahwa OTE dikembangkan berdasarkanpemikiran untuk membandingkanproduktivitas aktual dengan produktivitasmaksimum yang dapat dicapai.
Sidang Tugas Akhir 2012
Seri
14
Paralel
Sidang Tugas Akhir 2012
Preventive MaintenanceMaintenance Mechanical Service (1a).
Beberapa aktivitas yang dilakukan antara lain adalah pelumasan, kalibrasi, dan
pembersihan mesin
Maintenance repair (1b). Aktivitas-aktivitasyang dilakukan pada jenis perawatan ini
adalah pelepasan atau pemasangan terhadapkomponen yang telah dan/atau ingin
diperbaiki.
Maintenance replacement (2P). Padakegiatan ini adalah melakukan penggantian
terhadap komponen yang telah rusak dengankomponen yang baru.
Sidang Tugas Akhir 2012
Weibull Distribution
Maintenance Benefit
Sidang Tugas Akhir 2012
Maintenance Benefit
Availability
Mechanical Service
Repair
Replacement
Keputusan Aksi Perawatan
Sidang Tugas Akhir 2012
PenelitiPenerapan
Konsep OTE
RancanganSoftware
untukaplikasiKonsep
OTE
Bottleneck Indicator
Model Preventive Maintenance untuk
aktivitasmechanical service,
repair, danreplacement
RancanganProgram Aplikasi
untuk PM
Samuel H. Huang et al (2002) √ √K. M. N Muthiah et al (2008) √ √ √You Tern Tsai et al (2004) √ √Hardiyansyah (2011) √ √ √ √ √
Sidang Tugas Akhir 2012
19
Sidang Tugas Akhir 2012
Tahap Identifikasi Masalah
Perumusan Masalah dan Tujuan Penelitian
Studi pustaka :• Konsep OEE dan OTE• Konsep maintenance untuk multi
komponen• Konsep penunjang yaitu pareto
dan RCA
Survey lapangan dan analisis kondisis sistem
eksisting
Fase Persiapan
• Pembuatan DFD sistem• Pembuatan Flowchart program
untuk bagian pengukuran performansi sisitem produksi dan preventive maintenance.
Pengumpulan Data dan Persiapan Input Parameter Pengukuran Performansi Sistem Produksi
• Klasifikasi raw material• Klasifikasi produk• Klasifikasi jenis cacat (Menggunakan
1. Pada mesin reheating furnace hingga cooling bed merupakan rangkaian seri sistemmanufaktur yang terintegrasi pada satu liniproduksi.
2. Proses pengolahan raw material dilakukan padasuhu yang tinggi sehingga tidak boleh ada WIP pada mesin descaller hingga deviding shear.
CATATAN PENTING
Sidang Tugas Akhir 2012
Jika terjadi permasalahan kerusakan padasalah satu mesin reheating furnace hinggadeviding shear maka mesin yang lain jugaharus berhenti tetapi cooling bed akan tetapberoperasi.
Breakdown
Breakdown
Breakdown
Breakdown
Breakdown
CATATAN PENTING
Sidang Tugas Akhir 2012Performansi Sistem Produksi
Short Width Human eror pada operator mesin rolling millUnder Gage Human eror pada operator mesin rolling millHigh Gage Human eror pada operator mesin rolling millBlister Bahan baku yang kurang bagusSpongy Bahan baku yang kurang bagus
ChamberProses Rolling yang kurang sempurnaScrew down tidak balance
Run Weavy Suhu plat terlalu rendahDeep Scale Pit Kualitas raw material burukFlatness Proses hot leveller kurang sempurnaLong Split Bahan baku yang kurang bagus
ScaleProses descalling tidak sempurnaBahan baku yang kurang bagus
Sliver Bahan baku yang kurang bagus
WeavySuhu plat terlalu rendah saat proses rollingProses rolling terlalu lama
Sidang Tugas Akhir 2012
Short Width Rolling millUnder Gage Rolling millHigh Gage Rolling millChamber Rolling millRun Weavy RM dan furnaceDeep Scale Pit DescallerFlatness Hot levellerScale DescallerWeavy RollingBlister bisa dari bahan baku,Rolling
DescallerRubber klep 1.3328 1059.0636Valve DN 125 4.6762 1741.4443Piston no 1 descalling II 1.5313 1862.1267
Rolling mill
Work Roll 2.1661 99.2863Spray Mill 1.2126 112.8740As Pendek Feed Roll 6Q 0.8779 545.9211As Pendek Feed Roll 7Q 1.1413 472.0205Backup Roll 1.3307 533.6012
Hot levellerWorkRoll Hot leveller 1.2815 182.0712Roll Hot leveller 1.3276 343.2617
PERIODE Cost CM Cost PM Total1 Rp 1,152,684,049 Rp 779,752,642.53 Rp 1,932,436,692 2 Rp 622,942,084 Rp 458,548,690.07 Rp 1,081,490,774 3 Rp 855,551,886 Rp 909,489,829.53 Rp 1,765,041,715 4 Rp 720,727,503 Rp 593,879,877.07 Rp 1,314,607,380 5 Rp 823,197,068 Rp 909,659,829.53 Rp 1,732,856,897 6 Rp 692,920,295 Rp 593,827,877.07 Rp 1,286,748,172 7 Rp 788,361,215 Rp 909,489,829.53 Rp 1,697,851,044 8 Rp 730,777,922 Rp 594,907,877.07 Rp 1,325,685,799
Rp 4,611,535,888 Rp 5,749,556,452.39 Rp 10,361,092,341
Biaya Perawatan
Sidang Tugas Akhir 2012
Scale Availability Costtb = 1,6ta 0.9363 Rp 10,361,092,341 tb = 1,7ta 0.9324 Rp 10,641,185,305 tb = 1,8ta 0.9284 Rp 10,921,278,268 tb = 1,9ta 0.9245 Rp 11,201,371,232tb = 2,0ta 0.9206 Rp 11,481,464,196
Skenario untuk beberapa faktor waktu yang mempengaruhi waktu breakdown tb,m
0.91
0.915
0.92
0.925
0.93
0.935
0.94
tb = 1,6ta
tb = 1,7ta
tb = 1,8ta
tb = 1,9ta
tb = 2,0ta
Availability
Sidang Tugas Akhir 2012
Kesimpulan1. Telah dilakukan perancangan program dan menghasilkan Overall
Throughtput Effectiveness (OTE) sistem produksi pada tingkat 0,518( April 2011). PM menghasilkan nilai availability dari sistem produksi (mesinreheating furnace - cooling bed) pada tingkat 0,9374.
2. Bottleneck indicator adalah pada mesin Rolling Mill dikarenakan nilaibottleneck indicator yang paling minimum yaitu pada tingkat 28.265,9411.
3. Nilai availability pada tingkat 0,9363. Jika dibandingkan dengan availabilitypada bulan April 2011 maka terjadi peningkatan availability sistem sebesar0,042 atau sebesar 4,2%.
4,2% = 29,32 jam = Rp3.945.925.368,00
Sidang Tugas Akhir 2012
Saran• Perlu adanya kajian yang lebih lanjut terkait nilai standar
performansi sistem produksi yang menggunakan konsepOverall Throughput Effectiveness (OTE).
• Penelitian perlu dikembangkan lagi denganmempertimbangkan alokasi sistem sumber daya manusiauntuk melakukan aktivitas maintenance.
Sidang Tugas Akhir 2012
Sidang Tugas Akhir 2012
• General: Productivity of a machine, procedure, process, or system over a unit period, expressed in a figure-of-merit or a term meaningful in the given context, such as output per hour, cash turnover, number of orders shipped.
• Manufacturing: User-measured processing speed of a machine expressed as total output in a unit period (usually an hour) under normal operating conditions. It includes operator caused delays and therefore differs from the machine vendor's rated speed which is often the machine's best output capability under optimum operating conditions”http://www.businessdictionary.com/definition/throughput.html#ixzz1jnrhGbXK”
• The period required for a material, part, or subassembly to pass through the manufacturing process. Also called throughput timeRead more: http://www.businessdictionary.com/definition/manufacturing-throughput-time.html#ixzz1jnt3TjB8
• The rate of production for a process over a specific amount of time
Cooling Bed Rantai cooling bed putus Pelumasan rantai las bagian yang putusPengencangan rantai potong rantai
Sidang Tugas Akhir 2012
Biaya Tenaga KerjaJumlah tenaga kerja : 42 orangUMR Surabaya : Rp 1.115.000,00 /bulanJam kerja pegawai : 160 jam/bulanBiaya tenaga kerja (per jam) : 42 orang x Rp 1.115.000,00
160 jam/bulan= Rp 292.687,00
Biaya Kesempatan Produksi yang HilangKapasitas Produksi (per jam) : 33,33 tonHarga Baja (US$/ton) : US$ 450Kurs Rupiah terhadap US$ : Rp 9000,00Biaya (per jam) : 33,33 x 450 x 9000