Top Banner
Mata Kuliah Teori dan Perspektif Teori Komunikasi KLP 3 Abdullah, Ridwan Putra, M.Nurqadri ,Mariesa Giswandhani, Muh . Nurqadri djamal,Hasrul ,Taufiq Syahban
55

presentasi publik

Apr 11, 2017

Download

Documents

Hasrul Azis
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: presentasi publik

Mata Kuliah Teori dan Perspektif Teori Komunikasi

KLP 3

Abdullah, Ridwan Putra, M.Nurqadri ,Mariesa Giswandhani, Muh. Nurqadri djamal,Hasrul ,Taufiq Syahban

Page 2: presentasi publik
Page 3: presentasi publik

Teori komunikasi publik. Merujuk pada bagaimana kita sebagai pendengar, konsumen, dan khalayak yang memainkan peranan dalam memutuskan sejauh mana orang lain mampu memengaruhi kita. Publik berada pada pusat dari empat teori :

Komunikasi Publik

1. Retorika

2. Dramatisme

3. Paradigma Naratif

4. Kajian Budaya

Page 4: presentasi publik

RetorikaBerdasarkan tulisan tulisan Aristoteles

Apa Itu Retorika

Ethos,Logos,Phatos

Silogisme dan Entimen

Kanon Retorika

Jenis Jenis Retorika

Kritik & Penutup

Page 5: presentasi publik

Retorikamerupakan usaha untuk menunjukkan pembicara bahwa mereka

dapat bersifat persuasif.

Teori Retorika berpusat pada

pemikiran mengenai retorika, yang disebut

Aristoteles sebagai alat persuasive yang tersedia

Emosi (Pathos)Etika/Kredibiltas (Ethos) Logika (logos)

Seorang pembicarayang tertarik untuk membujuk khalayaknya harus

mempertimbangkan tiga bukti retoris

Page 6: presentasi publik

Ethos,Logos, Pathos

Merujuk pada karakter, intelegensi, dan niat baik yang dipersepsikan dari

seorang pembicara ketika hal-hal ini ditunjukkan melaui pidatonya

Bukti-bukti logis yang digunakan oleh pembicara (argumen mereka),

rasionalisasi, dan wacana.

Ethos

Logos

Berkaitan dengan emosi yang dimunculkan dari para pendengar atau

penerima pesan.Pathos

Page 7: presentasi publik

Silogisme dan Entimen

Silogisme

Silogisme diartikan sebagai sekelompok proposisi

yang berhubungan satu sama lain dan menarik

sebuah kesimpulan dari premis-premis mayor atau

minor. Silogisme terdiri dari dua premis dan sebuah

kesimpulan.

Contoh :

Premis Mayor : Beberapa politikus tidak jujur dan suka

menipu.

Premis Minor : Sara Coller adalah politikus.

Kesimpulan : Sara Coller adalah politikus yang tidak

jujur dan suka menipu.

Silogisme sebenarnya

merupakan

sebuah argument deduktif.

Page 8: presentasi publik

Silogisme dan Entimen

Entimen

Llyod Bitzer (1959) mendefinisikan entimem sebagai

silogisme yang didasarkan pada kemungkinan,

tanda , dan contoh yang berfungsi sebagai persuasiretoris.

a. Kemungkinan (probability) : pernyataan-

pernyataan yang secara umum benar.

b. Tanda (sign) : pernyataan yang menjelaskan

alasan bagi sebuah fakta.

c. Contoh (example) : pernyataan-pernyataan

baik yang aktual maupun yang diciptakan oleh

pembicara.

Contoh :

Premis : Beberapa politikus tidak jujur dan suka menipu.

Kesimpulan : Karena itu, Sara Coller mungkin saja tidak jujur dan suka

menipu.

Entimen sebenarnya

merupakan

Kemungkinan

Page 9: presentasi publik

Aristoteles yakin bahwa suatu pidato persuasif dapat menjadi efektif bila pembicara

mengikuti tuntunan tertentu atau prinsip-prinsip yang ia sebut kanon. Ini rekomendasi

untuk membuat suatu pidato atau cara berbicara yang menggugah

Kanon Retorika

1. Penemuan : Konstruksi atau penyusunan dari suatu argument yang relevan

dengan tujuan dari suatu pidato.

2. Pengaturan : Kemampuan berbicara dengan mengorganisasikan materi atau

pidatonya.

3. Gaya : Penggunaan bahasa untuk menyampaikan ide dengan cara tertentu.

4. Penyampaian : Merujuk pada presentasi nonverbal dari ide-ide seorang

pembicara.

5. Ingatan : Menyimpan penemuan, pengaturan, dan gaya dalam benak

pembicara. Meninggalkan kesan kepada penerima atau pendengar

Page 10: presentasi publik

Jenis Jenis Retorika

Retorika forensik : berkaitan dengan keadaan ketika para

pembicara mendorong munculnya rasa bersalah atau

tidak bersalah.

Retorika epideiktik : wacana yang berhubungan

dengan pujian atau tuduhan.

Retorika deliberatif : merujuk pada saat pembicara

harus menentukan suatu tindakan yang harus

diambil sesuatu harus atau tidak boleh dilakukan

Page 11: presentasi publik

Kritik & Penutup

HeurismeTeori ini telah mencakup beberapa sumber dalam komunikasi,

seperti ketakutan dalam berkomunikasi dan telah mendorong penelitian

yang bersifat empiris maupun praktis

Konsistensi Logis1. Tidak Logis

2. Kurang terorganisasi

3. Pendefinisian yang kurang tepat

Page 12: presentasi publik

DramatisasiBerdasarkan penelitian Kenneth Burke

Apa Itu dramatisme

Asumsi Dramatisme

Dramatisme sebagai Retorika Baru

Kritik & Penutup

Page 13: presentasi publik

Teori dramatisme adalah teori yang mencoba memahami tindakan kehidupan

manusia sebagai drama.

Teori ini membandungkan sebuah pertunjukan dan menyatakan bahwa,

sebagaimana dalam sebuah karya teatrikal, kehidupan membutuhkan

seorang actor , sebuah adegan, beberapa alat untuk terjadi adegan itu, dan

sebuah tujuan

Inti teori

Page 14: presentasi publik

Asumsi Teori Dramatisme

Page 15: presentasi publik

Dramatisme sebagai Teori Baru

Dramatisme sebagai Retorika Baru Dramatisme merupakan retorika baru. Bedanya

dengan retorika lama adalah retorika baru lebih menekankan pada identifikasi dan

hal ini dapat mencakup faktor-faktor yang secara parsial “tidak sadar” dalam

mengajukan pernyataannya disamping retorika yang lama menekankan pada

persuasi dan desain yang terencana

Identifikasi dan Subtansi

Indentifikasi ketika dua orang memiliki

ketumpangtindihan pada subtansi mereka

Subtansi Sifat Umum dari sesuatu

Pemisahan2 orang gagal untuk mempunyai

Ketumpangtindihan dalam subtansi

KonsubtansiasiKetika Permohonan dibuat untuk

meningkatkan ketumpangtindihan

antara orang

Page 16: presentasi publik

Rasa Bersalah

1. Negativitas

2. Pengorbanan

3. Penebusan

Rasa Bersalah

Metode

Pentad

Tujuan

Agency

Agent

Adegan

Tindakan

Sikap

Metode Pentad

Page 17: presentasi publik

contoh kasus

FENOMEN SI ULCOK, PEMUDA BLOON

“Sama aja bohong kalau dia pintar tapi hatinyajelek...Massa murid bilangi gurunya bodoh.muridmacam apa itu wajar memang kalau diadikeluarin.anjing luh kalau saya akui memang iapintar tpi dibidang perhitungan aja...tpi gaya2nya orang to***2...muka b**i... ABDUL RAHMAN HIDAYAT

Disampaikan melalui kolom komentar beritaTribun-Timur.com berjudul "Akun yang Katai UlcokMuka B**i ‘Dikeroyok’ Facebooker".

"Kita semua terkadang melakukan kesalahan, baikdisengaja maupun tidak disengaja, dan kesalahanitu kadang menjadi semuanya semakin buruk danrumit. Tapi tidak berarti kita telah menjadi manusiayg jahat yg tidak bisa lagi dipercaya. Terimalahmaafku yg sebesar besarnya at as kata2ku ygtidak pantas. ...apapun resikonya saya akan tetapmenerimanya untuk menebus kesalahan saya.... buat RUSLAN YUSUF / ULLCOK," Rabu (24/2/2016), pukul 07.06 Wita

Page 18: presentasi publik

Kritik & Penutup

1. Teori Burke terlau tidak jelas dan sulit dipahami untuk dapat berguna

2. Terlu luas ruang lingkupnya

3. Teori akan lebih berguna jika membahas mengenai gender dan budaya secara lebih luas

Page 19: presentasi publik

Paradigma NaratifBerdasarkan Penelitian Walter Fisher

The Narrative Paradigm adalah teori yang diusulkan oleh abad ke-20 filsuf Walter

Fisher bahwa semua komunikasi adalah bentuk cerita atau memberikan laporan

peristiwa (narasi ). Karena itu, pengalaman manusia dalam memahami kehidupan

sebagai rangkaian narasi yang sedang berlangsung, masing-masing dengan konflik

sendiri, karakter, mulai, tengah, dan akhir. Fisher percaya bahwa semua bentuk

komunikasi yang menarik dapat dilihat sebagai cerita yang dibentuk oleh sejarah,

budaya, dan karakter."

Page 20: presentasi publik

APA ITU

PARADIGMA

NARATIFPARADIGMA

NARATIF

VS

PARADIGMA

DUNIA

RASIONAL

ASUMSI

PARADIGMA

NEGATIF

KONSEP

KUNCI

PENDEKATAN

NARATIF

Kritik dan Penutup

1 2

3

4

5

Page 21: presentasi publik

Komunikasi kepada publik

Khalayak sebagai partisipan

Inti teori

Page 22: presentasi publik

Paradigma naratif (Narrative Paradigm) mengemukakan keyakinan bahwa

manusia adalah seseorang pencerita (Hommo narrans) dan bahwa

pertimbangan akal ini, emosi, dan estetika menjadi dasar keyakinan dan perilaku

kita.

APA ITU PARADIGMA NARATIF

Kita lebih dapat terbujuk dengan oleh sebuah cerita bagus dibandingkan oleh

sebuah argument yang baik

Page 23: presentasi publik

PERGESERAN PARADIGMA

Pergeseran paradigma adalah perubahan signifikan

dalam cara kebanyakan orang melihat dunia dan maknanya

Logos sebagi Logika

Mitos sebagai kisah dan emosi

Paradigma Dunia Rasional

Paradigma Naratif

Pergerseran terjadi terjadi dari paradigma dunia rasional

(sistem logika) ke arah pardigma naratif

Fisher berusaha memperlihatkan pardigma naratif

sebagai penggabungan logika dan estetika

Page 24: presentasi publik

Asumsi Paradigma Naratif

1. Manusia pada dasarnya adalah mahluk pencerita

2. Keputusan mengenai harga dari sebuah cerita didasarkan pada “pertimbangan yang sehat

3. Pertimbangan yang sehat ditentukan oleh sejarah,biografi,budaya dan karakter

4. Rasionalitas didasarkan pada penilaian arang mengenai konsistensi dan kebenaran sebuah cerita

5. Kita mengalami dunia sebagai dunia yang diisi dengan cerita dan kita harus memilih dari cerita

yang ada

Paradigma Naratif Paradigma Dunia Rasional

Manusia Mahluk Pencerita Mahluk Rasional

Pengambilan Keputusan

Pertimbangan sehat :

Sejarah,Biografi,

Budaya dan Karakter

Argumen : Perintah dan

Kemasukakalan

Rasionalitas

Kesadaran tentang cerita

konsisten

secara internal dan

benar,pengalaman yang

dijalani

Kualitas pengetahuan dan

proses pemikiran formal

Dunia

Kumpulan cerita yang

dipilih,

proses penciptaan ulang

Hubungan logis dengan

pemikiran logis

Page 25: presentasi publik

Etika

So

sial

Hukum

Po

litik

Manusia Sabagai Mahluk Pencerita

Page 26: presentasi publik

Nurul Taufiq Rochman

Page 27: presentasi publik

Konsep Kunci Dalam Pendekatan Naratif

1. NARASI

2.RASIONALITAS

3.LOGIKA

Page 28: presentasi publik

Narasi sebuah

deskripsi yang oleh

pendengarnya

diberi makna

“Semua komunikasi adalah naratif…semua kehidupan disusun

dari cerita-cerita atau naratif (Fisher,1987 )

Page 29: presentasi publik

Rasionalitas

Naratif

Rasionalitas Naratif adalah Sebuah metode standart untuk menilai cerita

mana yang dipercayai dan mana yang diabaikan

Rasional Naratif

Koherensi

Fidelity

Page 30: presentasi publik

KOHERENSIPrinsip Rasionalitas naratif yang menilai konsistensi internal dari sebuah cerita

Kohenresi strukturalMerujuk pada aliran cerita

Kohenresi Material Merujuk pada Kongruensi

antara satu cerita

dan cerita lain yang berkaitan

Kohenresi KarakterologisMerujuk dapat dipercayanya

karakter Karakter

dalam cerita

Page 31: presentasi publik

Fidelity (Kebenaran) Prinsip Rasionalitas naratif yang menilai Kredibilitas dari sebuah cerita

Logika dari Good Reason

(Pertimbangan Yang sehat)

5 Pertanyaan yang membentuk logika alasan :

1. Apakah pernyataan – pernyataan diklaim faktual di dalam sebuah naratif benar- benar faktual

2. Apakah ada fakta-fakta yang telah dihapus kan dari naratif atau distorsi dalam penyampaiaanya

3. Pola-pola pertimbangan apa yang ada di dalam naratif

4. Seberapa relevan argument- argument di dalam cerita dengan keputusan apa pun yang

mungkin dibuat oleh pendengar

5. Seberapa baik naratif ini menjawab isu-isu penting dan signifikan dari kasus ini

Page 32: presentasi publik

5 Pertanyaan yang mengubah logika alasan menjadi logika good reason :

1. Nilai implisit dan eksplesit apakah yang terkandung di dalam naratif

2. Apakah nilai-nilai ini sesuai dengan keputusan yang relevan dengan naratif tersebut

3. Apakah dampak dari mengikuti nilai-nilai yang tertanam di dalam naratif tersebut

4. Apakah nilai-nilai tersebut dapat dikonfirmasikan atau divalidasi dalam pengalaman yang dijalani

5. Apakah nilai-nilai dari naratif merupakan dasar bagi perilaku manusia ideal

Page 33: presentasi publik

Kritik & Penutup

1.Paradigma naratif terlalu luas(berfokus pada klaim Fisher bahwa semua komunikasi adalah naratif)

2.Terori ini diaangap kurang berguna karena sesuatu hal yang disebut dengan “bias konservatif”

3.Dinilai gagal untuk konsisten dengan beberapa klaim yang dibuat Fisher

4.Namun paradigm ini juga ternyata dinilai telah memberikan kontribusi yang sangat besar dalam kajian

Mengenai komunikasi manusia.Pertama, ide mengenai orang sebagai pencerita terbukti menarik dan

heuristic,

5. Fisher telah memberikan sebuah paradigma baru untuk memahami sifat dasar manusia,tepat terletak

di wilayah simbolik dari komunikasi

Page 34: presentasi publik

Kajian BudayaBerdasarkan Penelitian Stuart Hall

Warisan Marxis

Asumsi

Hegemoni

Hegemoni Tandingan

Pengkodean oleh Khalayak

Page 35: presentasi publik

Sekilas Teori

Media telah menjadi alat utama di mana kita semua mengalami atau

belajar mengenai banyak aspek mengenai dunia di sekitar kita. Tetapi

sering kali cara yang digunakan media dalam melaporkan suatu peristiwa

dapat berbeda secara signifikan

35

Page 36: presentasi publik

kajian_budaya_joice cs

36 Sekilas Teori

Media merepresentasikan ideologi dari kelas yang dominan di dalam masyarakat.

Karena media dikontrol oleh korporasi (kaum elite), informasi yang ditampilkan kepada publik yang pada akhirnya dipengaruhi dan ditargetkan dengan tujuan untuk mencapai keuntungan.

Pengaruh media dan peranan kekuasaan harus dipertimbangkan ketika menginterpretasikan suatu budaya.

Page 37: presentasi publik

Contoh

kajian_budaya_joice cs

37

Page 38: presentasi publik

kajian_budaya_joice cs

38 Sekilas Teori

Stuart Hall adalah seorang teoretikus yang mempertanyakan peranan berbagai institusi elite seperti media dan gambaran mereka yang sering kali salah dan menyesatkan.

Hall berfokus pada peran media dan kemampuan mereka untuk membentuk opini publik mengenai populasi yang termarginalkan, termasuk orang-orang kulit berwarna, orang miskin, dan kelompok orang lainnya yang tidak menggambarkan sudut pandang pria heteroseksual berkulit putih (dan kaya).

Page 39: presentasi publik

kajian_budaya_joice cs

39 Sekilas Teori

Cultural Studies adalah perspektif teoretis yang berfokus bagaimana budaya dipengaruhi oleh budaya yang kuat dan dominan.

Menurut Hall (1992) kajian budaya memiliki banyak wacana; juga memiliki beberapa sejarah. Ia adalah sekelompok formasi yang utuh; memiliki beberapa sejarah. Ia adalah sekelompok formasi yang utuh; memiliki peristiwa dan momen di masa lalu.

Sering disebut ‘kajian khalayak’.

Page 40: presentasi publik

kajian_budaya_joice cs

40 Warisan Marx: Kekuatan bagi Masyarakat

Cultural Studies adalah tradisi yang berakar pada tulisan-tulisan

Karl Marx (1963) dihargai sebagai orang yang mampu mengidentifikasikan bagaimana mereka yang memiliki kekuasaan (kaum elite) mengeksploitasi yang lemah (kelas pekerja).

Ia percaya bahwa keadaan lemah dapat menuntun terjadinya alienation atau kondisi psikologis di mana orang mulai merasa bahwa mereka memiliki sedikit kontrol terhadap masa depan mereka.

Page 41: presentasi publik

kajian_budaya_joice cs

41 Warisan Marx: Kekuatan bagi Masyarakat

Filsuf Karl Marx (1963) dihargai sebagai orang yang mampu

mengidentifikasi bagaimana mereka yang memiliki kekuasaan

(kaum elite) mengeksploitasi yang lemah (kelas pekerja).

Marx percaya bahwa keadaan lemah dapat menuntun pada

terjadinya alienasi (kondisi psikologis dimana orang mulai merasa

bahwa mereka memiliki sedikit control terhdap masa depan

mereka). Salah satu keinginan Marx adalah memastikan bahwa

tindakan revolusioner dari kaum proletariat dapat dilakukan untuk

memutus mata rantai perbudakan dan untuk mmengurangi

alienasi di dalam masyarakat yang kapitalistik

Page 42: presentasi publik

kajian_budaya_joice cs

42 Asumsi

Budaya tersebar dalam dan

menginvasi semua sisi perilaku

manusia.

Orang merupakan bagian dari

struktur kekuasaan yang bersifat

hierarkis.

Page 43: presentasi publik

kajian_budaya_joice cs

43 Asumsi (1)

Budaya didefinisikan sebagai sebuah komunitas makna.

Menurut Hall (1981:31) ideology merujuk pada gambaran, konsep, dan premis yang menyediakan kerangka pemikiran di mana kita merepresentasikan, menginterpretasikan, memahami, dan ‘memaknai’ beberapa aspek eksistensi sosial.

Hall yakin bahwa ideologi mencakup bahasa, konsep, dan kategori yang dikumpulkan oleh kelompok-kelompok sosial yang berbeda untuk memaknai lingkungan mereka.

Page 44: presentasi publik

kajian_budaya_joice cs

44 Asumsi (1)

Kita tidak dapat melarikan diri dari kenyataanbudaya bahwa, sebagai komunitas global,tindakan tidak dilakukan dalam ruang hampa.

Graham Murdock (1989:436) menekankanketersebaran budaya dengan menyatakan bahwasemua kelompok secara konstan terlihat dalammenciptakan dan menciptakan ulang sistemmakna dan memberikan bentuk kepada makna inidalam bentuk-bentuk ekspresif, praktik-praktik sosial,dan institusi-institusi.

Page 45: presentasi publik

kajian_budaya_joice cs

45 Asumsi (1)

Culture war: pergulatan budaya akan makna,

interpretasi, identitas, dan kontrol.

Menunjukkan bahwa sering kali terdapat

pemisahan-pemisahan yang dalam di dalam

persepsi mengenai pentingnya suatu isu atau

peristiwa budaya.

Individu-individu sering kali berkompetisi untuk

membantu membentuk identitas nasional.

Page 46: presentasi publik

kajian_budaya_joice cs

46 Asumsi (1)

Stella Ting-Toomey dan Leeva Chung (2005) melihat

bahwa budaya juga mencakup berbagai aktivitas

dari sebuah populasi.

Budaya, tidak dapat dipisahkan dari makna di

dalam masyarakat.

Makna di dalam budaya kita dibentuk oleh media.

Page 47: presentasi publik

kajian_budaya_joice cs

47 Asumsi (1)

Michael Real berpendapat bahwa: “Media menginvasiruang kehidupan kita (AS), membentuk selera dari merekayang berada di sekitar kita, memberikan informasi danmempersuasi kita mengenai produk dan kebijakan,mencampuri mimpi pribadi , dan ketakutan publik kita,dan sebagai gantinya, mengundang kita untuk hidup didalam mereka.”

Dengan demikian, media mengandung pesan-pesan baik– baik sengaja maupun tidak sengaja – yangmenyebabkan kita menerima tujuan, impian, dan standarkesuksesan yang ditampilkan di dalam media.

Page 48: presentasi publik

kajian_budaya_joice cs

48 Asumsi (2)

Teori budaya berkaitan dengan manusia sebagai bagian penting dari suatu hierarki sosial yang kuat.

Kekuasaan bekerja di dalam semua level kemanusiaan, dan secara berkesinambungan membatasi keunikan identitas.

Makna dan kekuasaan berkaitan erat, menurut Hall (1989), makna tidak dapat dikonseptualisasikan di luar bidang permainan dari hubungan kekuasaan.

Page 49: presentasi publik

kajian_budaya_joice cs

49 Asumsi (2)

Mungkin sumber kekuatan yang paling mendasar di

dalam masyarakat adalah media.

Hall (1989) menyatakan bahwa media telah

menjadi terlalu kuat dan berkuasa.

Page 50: presentasi publik

kajian_budaya_joice cs

50 Hegemoni

Hegemoni : konsep penting dalam kajian budaya. Secara

umum hegemoni didefinisikan sebagai pengaruh, kekuasaan,

atau dominasi dari sebuah kelompok sosial terhadap yang

lain.

Ide ini adalah ide yang kompleks dan dapat dilacak pada

karya Antonio Gramsci. Pemikiran Gramsci mengenai

hegemoni didasarkan pada ide Marx mengenai kesadaran

palsu, suatu keadaan di mana individu-individu menjadi tidak

sadar mengenai dominasi yang terjadi di dalam kehidupan

mereka. Gramsci berpendapat bahwa khalayak dapat

dieksploitasi oleh sistem sosial yang juga mereka dukung.

Mulai dari budaya popular—lagu-lagu pop, tarian atau

dance, makanan, dst., hingga agama.

Page 51: presentasi publik

Hegemoni Tandingan

Namun demikian, khalayak tidaklah selalu tertipu untuk

menerima dan mempercayai apa pun yang diberikan

oleh kekuatan yang dominan. Terkadang khalayak juga

menggunakan sumber daya dan strategi yang sama

seperti yang digunakan oleh kelompok sosial yang

dominan. Hingga batasan tertentu, individu-individu

akan menggunakan praktik-praktik dominasi hegemonis

yang sama menentang dominasi yang ada. Inilah yang

disebut Gramsci sebagai hegemoni tandingan (counter-

hegemony).

kajian_budaya_joice cs

51

Page 52: presentasi publik

Pendekodean oleh Khalayak

Pendekodean, menerima dan membanding-bandingkan pesan. Tidak ada

pesan hegemoni ataupun hegemoni tandingan yang dapat ada tanpa

kemampuan khalayak untuk menerima pesan dan membandingkannya

dengan makna yang telah tersimpan di dalam benak mereka.

kajian_budaya_joice cs

52

Page 53: presentasi publik

Sudut pandang atau posisi dalam Media:

Dominan hegemonis, beroperasi di dalam kode yang memungkinkan orang untuk memiliki kontrol terhadap orang lainnya. Kode profesional untuk seorang penyiar televisi, misalnya, akan selalu bekerja di dalam hegemoni kode yang lebih dominan. Hall menyatakan bahwa kode profesional mereproduksi interpretasi hegemonis mengenai realitas.

Ternegosiasi, menerima ideologi dominan, tetapi mengizinkan adanya perkecualian budaya. Hall berpendapat bahwa anggota khalayak selalu memiliki hak untuk menerapkan kondisi lokal kepada peristiwa skala besar. Hal ini sering kali terjadi ketika media melaporkan mengenai hukum yang diberlakukan secara nasional dan diinterpreatasikan dalam konteks negara bagian atau komunitas.

Oposisional, mensubstitusi pesan-pesan alternatif yang ditampilkan oleh media. Konsumen yang kritis akan menolak makna sebuah pesan yang dipilih dan ditentukan oleh media dan menggantikannya dengan pemikiran mereka sendiri mengenai subjek tertentu.

kajian_budaya_joice cs

53

Page 54: presentasi publik

Kritik & Saran

Page 55: presentasi publik