Top Banner
Seorang penderita dengan Malaria Tropika tanpa komplikasi Oleh : Boni N. Simanjuntak Riscky B. Lauw Pembimbing Dr. Veny Mandang Sp.PD
22

Presentasi malaria falciparum.pptx

Sep 11, 2015

Download

Documents

Riscky Lauw

power point malaria
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

Slide 1

Seorang penderita dengan Malaria Tropika tanpa komplikasiOleh :Boni N. SimanjuntakRiscky B. Lauw

Pembimbing Dr. Veny Mandang Sp.PDPendahuluan Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh protozoa dari genus Plasmodium yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles betina. Penularan malaria juga dapat melalui transfusi darah

Malaria pada manusia dapat disebabkan oleh : Plasmodium falciparumPlasmodium vivax Plasmodium ovale Plasmodium malariae Plasmodium knowlesiLaporan kasusIdentitas:Nama: Ny. MPUmur: 66 tahunAlamat: kamagtaJenis Kelamin: perempuanSuku: minahasaAgama: Kr. ProtestanPekerjaan: IRTTanggal MRS : 17 april 2015

Anamnesis pusing sejak 1 hari SMRS, pergi berobat ke dokter dan kemudian dirujuk ke RS. Penderita juga mengeluh mual (+) dan muntah (+) sejak 2 hari SMRS, berisi cairan dan sisa makanan, strip darah (-), frekuensi 2x, volume gelas Aqua. Demam sejak 4 hari SMRS disertai menggigil dan berkeringat (tidak minum obat penurun panas), demam naik turun tapi tidak sampai suhu normal. Nyeri kepala sejak 2 hari SMRS, nyeri terasa diseluruh bagian kepala, nyeri hilang timbul dirasakan seperti ditusuk-tusuk. Batuk dan sesak tidak dialami penderita.BAB : cair sejak 2 minggu SMRS, frekuensi > 3 x/hari BAK : Biasa

Riwayat penyakit dahulu seperti : diabetes mellitus, Hipertensi, demam tifoid, malaria, penyakit jantung, penyakit ginjal, kolesterol atau asam urat disangkal. Riwayat penyakit keluarga hanya penderita yang sakit seperti ini. Riwayat sosial penderita tidak merokok dan ,mengkonsumsi alkohol. Riwayat Transfusi darah 1 bulan yang lalu.

Riwayat penyakit keluarga hanya penderita yang sakit seperti ini. Riwayat sosial penderita tidak merokok dan ,mengkonsumsi alkohol. Riwayat Transfusi darah 1 bulan yang lalu.Pemeriksaan fisik KU: sakit sedang Kes: compos mentis.TB :150 cm BB :46 Kg IMT = 20,4 kg/cm2TD: 120/70 mmHg, N:80x/mnt, R:20x/mnt, SB:38,4Kepala : Conj. anemis (+), Skl ikterus (-), lidah beslag(-) Thoraks: C: S I-II reguler, bising (-) P: Sp. Vesikuler, Rh -/-, Wh -/-Abdomen: datar,lemas, NTE (-), BU (+) N, Hepar/Lien tidak terabaEkstremitas: hangat, edema -/-

Hasil pemeriksaan laboratorium (SMRS) tanggal 16 April 2015 didapatkan : leukosit : 7100/uL, neutrofil : 42,7%, eritrosit : 2,37x10 6/ uL, limfosit : 40,7%, trombosit : 250.000/uL, monosit : 14,3%, Hb : 7,5 g/dL, LED : 145 mm/jamHCT : 21,0 %, besi : 60 g/L,eosinofil : 1,7%, TIBC : 185 g/L basofil : 0,6%, Hasil evaluasi BLOOD SMEAR:- Eritrosit : kepadatan sel sedikit menurun. Normokrom, Normositer, Normoblast (-). Ditemukan Pl. falciparum stadium Ring dan Gamet- Leukosit : Kesan jumlah normal. Monosit tampak meningkat. Blast (-)- Trombosit : kesan jumlah normal, aggr (+) Kesan : gambaran anemia normokrom / normositer. Terlihat bentuk Ring dan Gamet Pl. Falciparum -> Malaria Tropika.

Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan laboratorium, penderita didiagnosis dengan Malaria Tropika tanpa komplikasi

Penderita diterapi dengan pemasangan IVFD NaCl 0,9% 20 gtt/mnt, DHP 1x3 tab selama 3 hari, Primaquin 1x3 tab dosis tunggal, PCT 3x1 tab (kalau perlu) , serta diet TKTP (Tinggi Kalori dan Protein).Follow up Rawat hari 1 (17/4/2015)S : lemah, demam (-), mual dan muntah (+).O : TD : 110/60 mmHg N : 78 x/menit R : 20 x/menit, S : 38,40C. konjungtiva anemis (-) , abdomen BU (+) normal. A : Malaria Tropika tanpa komplikasi. P : IVFD NaCl 0,9 % 20 gtt/mnt, DHP 1x3 tab selama 3 hari, Primaquin 1x3 tab dosis tunggal, PCT 3x1 tab (kalau perlu) , Transfusi PRC 1 bag/hr s/d Hb 10 g/dL Diet TKTP (Tinggi Kalori dan Protein). Rawat hari 2 (18/4/2015)S : mulai membaik, demam (-), mual dan muntah (-).O : TD : 120/60 mmHg N : 78 x/menit R : 20 x/menit, S : 36,70C. konjungtiva anemis (+) , abdomen BU (+) normal. A : Malaria Tropika tanpa komplikasi. P : IVFD NaCl 0,9 % 20 gtt/mnt, DHP 1x3 tab selama 3 hari, PCT 3x1 tab (kalau perlu) , Transfusi PRC 1 bag/hr s/d Hb 10 g/dL Diet TKTP (Tinggi Kalori dan Protein).

Rawat hari 3 (19/4/2015)S : demam (-), mual dan muntah (-).O : TD : 120/70 mmHg N : 82 x/menit R : 20 x/menit, S : 36,70C. konjungtiva anemis (-) , abdomen BU (+) normal. A : Malaria Tropika tanpa komplikasi. P : IVFD NaCl 0,9 % 20 gtt/mnt, DHP 1x3 tab selama 3 hari, PCT 3x1 tab (kalau perlu) , Transfusi PRC 1 bag/hr s/d Hb 10 g/dL Diet TKTP (Tinggi Kalori dan Protein).

Rawat hari 4-5 (20-21/4/2015)S : demam (-), mual dan muntah (-).O : TD : 110/70 mmHg N : 76 x/menit R : 20 x/menit, S : 36,70C. konjungtiva anemis (-) , abdomen BU (+) normal.hasil px lab : leukosit : 5473, Eritrosit : 2,17, Trombosit : 165, Hb : 11,9, HCT : 20,3%, Na : 134, K : 4.59, Cl : 100,8. A : Malaria Tropika tanpa komplikasi. P : IVFD NaCl 0,9 % 20 gtt/mnt, PCT 3x1 tab (kalau perlu) , Transfusi PRC 1 bag/hr s/d Hb 10 g/dL Diet TKTP (Tinggi Kalori dan Protein).

Pembahasan Diagnosis malaria tropika ditegakkan berdasarkan :Anamnesis Pemeriksaan fisikPemeriksaan penunjangAnamnesis : pusing, mual & muntah, demam disertai menggigil, nyeri kepala, BAB cair, riwayat transfusi sebelumnyaGambaran klinik malaria tropika : demam, nyeri kepala, lesu, nyeri kepala, perasaan dingin, mual muntah, dan diare. Gambaran lab pasien ini : penurunan HB 7,5 -> sesuai dengan gambaran klinis penderita malaria yaitu anemiaHasil pemeriksaan Blood Smear (gold standar) : Eritrosit : kepadatan sel sedikit menurun. Normokrom, Normositer, Normoblast (-). Ditemukan Pl. falciparum stadium Ring dan GametLeukosit : Kesan jumlah normal. Monosit tampak meningkat. Blast (-)Trombosit : kesan jumlah normal, aggr (+) Kesan : gambaran anemia normokrom / normositer. Terlihat bentuk Ring dan Gamet Pl. Falciparum -> Malaria Tropika.Prognosis Pada infeksi malaria hanya terjadi mortalitas bila mengalami malaria berat. Pada malaria berat, mortalitas tergantung pada kecepatan penderita tiba di RS, kecepatan diagnosa dan penanganan yang tepat. Prognosis pada pasien ini adalah dubia ad bonam oleh karena tidak ditemukan adanya komplikasi