Date post: | 03-Jun-2018 |
Category: |
Documents |
Author: | dwika-herdykiawan |
View: | 645 times |
Download: | 53 times |
of 36
8/12/2019 Presentasi Kasus Dokter Internship
1/36
Dipresentasikan oleh :
dr. Dwika Herdykiawan
Presentasi Kasus
Kejang Demam
8/12/2019 Presentasi Kasus Dokter Internship
2/36
ANAMNESIS
Nama : An. K
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 13 bulan
Agama : Islam Pekerjaan orang tua : Pedagang
Alamat : Guwosarai Pajangan , Bantul
Jaminan : Jamkesmas
BB : 8kg
8/12/2019 Presentasi Kasus Dokter Internship
3/36
Tanggal : 22-1-2014,
Anamnesa UGD
KELUHAN UTAMA :
Demam dan kejang
Riwayat Penyakit Sekarang :
1 HSMRS os demam, sempat berobat ke bidan dandiberi obat penurun panas namun panas tidak
turun. 3 jam SMRS os kejang 1 x lama 1 menit
kejang seluruh tubuh sehabis kejang os
menangis mual (-), muntah (-), batuk (-), pilek (-),BAB (+) N, BAK (+)
8/12/2019 Presentasi Kasus Dokter Internship
4/36
Riwayat Penyakit Dahulu :
Riwayat Kejang (-)
Riwayat trauma fisik (-)
Riwayat operasi (-)
8/12/2019 Presentasi Kasus Dokter Internship
5/36
Riwayat Penyakit Keluarga :
Riwayat orang tua keluarga kejang (-)
8/12/2019 Presentasi Kasus Dokter Internship
6/36
PEMERIKASAAN UMUM
KU : CM sedang
Kesadaran : Compos mentis, GCS (E 4 V 5
M 6)
Nadi : 92x/menit, isi dan tegangan: cukup,kuat, reguler
Suhu badan : 39,2 oC
Pernafasan : 22/min, reguler.
8/12/2019 Presentasi Kasus Dokter Internship
7/36
KEPALA :
- CA -/-,SI -/-
Thorax
- Inspeksi : simetris,ketinggalan gerak (-)
- Palpasi : massa (-)
- Perkusi :-
- Auskultasi : vesikuler+/+ normal, RBB -/-,
Jantung :
Inspeksi: IC di
intercostal 4-5 linea
midclavicularis sinistra
Palpasi: IC teraba di
intercostal 4-5 linea
midclavicularis sinistra
Perkusi:-Auskultasi: S1/S2
normal, bising ( - ),
gallop ( - )
8/12/2019 Presentasi Kasus Dokter Internship
8/36
Abdomen
Inspeksi : DP//DD, distensi ( - )
Auskultasi : peristaltik (+) N
Perkusi : tympani di ke-4 kuadranPalpasi : nyeri tekan (-) ,
Hepar : ttb
Lien : tak teraba
8/12/2019 Presentasi Kasus Dokter Internship
9/36
8/12/2019 Presentasi Kasus Dokter Internship
10/36
Differential Diagnosis
Kejang demam
Meningitis
Ensephalitis
Meningioensephalistis Epilepsi
8/12/2019 Presentasi Kasus Dokter Internship
11/36
TERAPI UGD
Inf RL mikro 20 tpm
Propiritic 1 x 80 mg
8/12/2019 Presentasi Kasus Dokter Internship
12/36
RENCANA PEMERIKSAAN:
Pemeriksaan Laboratorium:
Darah lengkap
8/12/2019 Presentasi Kasus Dokter Internship
13/36
Pemerisaan Laboratorium
Daarah lengkap HB : 10,5 (11-17) G%
AL : 8,2 (4-11)
Diff Eosinofil : 0 (0-3)
%
Diff Stab : 0 (2-6) %
Diff Basofil : 0 (0-1) %
Diff Segmen : 61,4 (40-70) %
Diff Limfosit : 28,2 (20-40) %
Diff Monosit : 10,4 (2-8) %
HMT : 33,2 (32-52) %
AT : 272 (150-450) AE :4,33 (3,5-5,5)
GDS : 82 (80-
120)
8/12/2019 Presentasi Kasus Dokter Internship
14/36
Follow Up Bangsal AR Rahman 22/1/2014
S: demam (+),, mual (-), muntah (-), batuk (-), pilek (-), BAB (+)N, BAK (+) N
O: RR 24x/min, T: 38,7 oC, N: 84x/min
Kep: CA-/-, SI -/-
Thorax: P/Ves +/+, Ronki -/- , Wheezing eks -/-Abdomen: supel, BU(+)N, DP//DD, NT(-)
Ext: akral hangat, nadi kuat
A: KDSP: Konsul dr. Sasmito Sp.A Advice:
- Inf. RL 20 tpm mikro
- Syr. Paracetamol 3 x cth
- Diazepam 2mg 3 x 1/3 tablet
8/12/2019 Presentasi Kasus Dokter Internship
15/36
Follow Up
23/1/2014
S: demam (-) mual(-) muntah
(-)
O: t 36,7C
N: 90 x/min
RR: 20x/min
A: KDS
P: - Inf. Rl 20 tpm mikro- Syr Paracetamol 3 x
cth
- Diazepam 2 mg 3 x 1/3
tablet
- Sy. Cefadroxil 2x cth I
- Cek UR
8/12/2019 Presentasi Kasus Dokter Internship
16/36
Follow Up
24/1/2014
S: Kemaren malam demam
23/1/14(+) 1 x suhu 37,8 C
kejang (-) mual(-) muntah (-)
O: t 36,8 C
N: 90 x/min
RR: 20x/min
A: KDS
P: - Inf. Rl 20 tpm mikro- Syr Paracetamol 3 x cth
- Diazepam 2 mg 3 x 1/3
tablet
- Sy. Cefadroxil 2x cth I
- UR : ?
8/12/2019 Presentasi Kasus Dokter Internship
17/36
Follow Up
25/1/2014
S: Demam(-) kejang (-)
mual(-) muntah (-)
O: t 36,8 CN: 90 x/min
RR: 20x/min
A: KDS
P: - BLPL
8/12/2019 Presentasi Kasus Dokter Internship
18/36
Definisi
Kejang demam ialah bangkitan
kejang yang terjadi pada
kenaikan suhu tubuh (suhu
rektal di atas 38 C) yang
disebabkan oleh suatu proses
ekstrakranium.(Soetom enggo lo TS , 1993)
Kejang demamterjadi pada 2-4% anak
berumur 6 bulan
5 tahun
8/12/2019 Presentasi Kasus Dokter Internship
19/36
Klasifikasi1. Kejang demam sederhana(Simple febrile seizure)
2. Kejang demam kompleks(Complex febrile seizure)
(ILAE,
1993)
8/12/2019 Presentasi Kasus Dokter Internship
20/36
Kejang Demam Sederhana
Kejang demam yang berlangsungsingkat, kurang dari 15 menit dan
umumnya berhenti sendiri. Kejang
berbentuk umum tonik dan atau klonik,tanpa gerakan fokal. Kejang tidak
berulang dalam waktu 24 jam. Kejang
demam sederhana merupakan 80% diantara seluruh kejang demam.
8/12/2019 Presentasi Kasus Dokter Internship
21/36
Kejang Demam Komplek
Kejang demam komplek adalah kejangdemam dengan salah satu ciri berikut :
1. Kejang lama > 15 menit
2. Kejang fokal atau parsial satusisi atau kejang umum didahului
kejang parsial
3. Berulang lebih dari 1 kalidalam 24 jam
8/12/2019 Presentasi Kasus Dokter Internship
22/36
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan LaboratoriumPemeriksaan laboratorium tidak dikerjakan
secara rutin pada kejang demam, atau keadaan
lain misalnya gastroenteritis dehidrasi disertaidemam. Pemeriksaan laboratorium yang dapat
dikerjakan misalnya darah perifer, elektrolit dan
gula darah.
Gerber and
8/12/2019 Presentasi Kasus Dokter Internship
23/36
Cont
Pungsi LumbalPemeriksaan cairan cerebrospinal
dilakukan untuk menegakkan atau menyingkirkan
kemungkinan meningitis
(Baumer, 2004)
EEG (Elektroensefalografi)Pemeriksaan EEG tidak dapat
memprediksi berulangnya kejang atau
memperkirakan kemungkinan kejadian
epilepsi.
8/12/2019 Presentasi Kasus Dokter Internship
24/36
Pencitraan
Fotox-ray kepala dan pencitraan sepertiComputed Tomography Scan (CT-scan)
atau Magnetic resonance imaging (MRI)
jarang sekali dikerjakan, tidak rutin danhanya atas indikasi :
- Kelainan neurogenik fokal yang
menetap (hemiparese)- Paresis Nervus VI
- Papiledema
8/12/2019 Presentasi Kasus Dokter Internship
25/36
Prognosis
Kemungkinan Mengalami Kecacatanatau Kelainan Neurologis
Kejadian kecacatan sebagai komplikasikejang demam tidak pernah dilaporkan.
Perkembangan mental dan neurologis umumnya
tetap normal pada pasien yang sebelumnya
normal.
Ellenber
8/12/2019 Presentasi Kasus Dokter Internship
26/36
Kemungkinan Mengalami Kematian
Kemungkinan karena kejang demam tidak pernah
dilaporkan(Consensus development conference
sumary vol 3 no. 2)Kemungkinan Berulangnya kejang demam
Faktor resiko berulangnya kejang demam :
1. Riwayat kejang demam dalam keluarga
2. Usia kurang dari 12 bulan
3. Temperatur yang rendah saat kejang
4. Cepatnya kejang saat demam
8/12/2019 Presentasi Kasus Dokter Internship
27/36
Penatalaksanaan saat kejang
Obat yang paling cepat untuk menghentikankejang adalah diazepamyang diberikan secara
intravena.
Obat yang praktis dan dapat diberikan oleh orang
tua atau di rumah adalah diazepam rectal .
- Dosis diazepam rectal 0,5-0,75 mg/kgBB atau
-Diazepam rektal 5 mg untuk anak dengan berat
badan kurang dari 10 kg dan-Diazepam10 mg untuk berat badan lebih dari
10 kg.
8/12/2019 Presentasi Kasus Dokter Internship
28/36
Cont
Bila setelah pemberian diazepam rektal kejang belum
berhenti dapat diulang lagi dengan cara dan dosis yang
sama dengan interval 5 menit.
Bila setelah 2 kali pemberian diazepam rektal masih
tetap kejang, dianjurkan ke rumah sakit. Di rumah sakit
dapat diberikan diazepam intravena dengan dosis 0,3-0,5
mg/kgBB
8/12/2019 Presentasi Kasus Dokter Internship
29/36
Cont
Bila kejang tetap belum berhentidiberikan fenitoin secara intravena
dengan dosis awal 10-20 mg/kgBB/Kali
dengan kecepatan 1 mg/kg/menit ataukurang dari 50 mg/menit. Bila kejang
berhenti dosis selanjutnya adalah 4-8
mg/kg/hari dimulai 12 jam setelah dosisawal.
Bila dengan fenitoin kejang belum
berhenti maka pasien harus dirawat di
ICU
8/12/2019 Presentasi Kasus Dokter Internship
30/36
P b i b d S
8/12/2019 Presentasi Kasus Dokter Internship
31/36
Pemberian obat pada Saat
Demam
AntipiretikTidak ditemukan bukti bahwa penggunaan
antipiretik mengurangi resiko terjadi nya kejang
demam, namun para ahli di Indonesia sepakat
bahwa antipiretik tetap dapat diberikan.
Paracetamol 10-15 mg/kg/kali diberikan 4 kali/hari
Ibuprofen 5-10mg/kg/kali 3-4kali/hari
(Kesepakatan
8/12/2019 Presentasi Kasus Dokter Internship
32/36
8/12/2019 Presentasi Kasus Dokter Internship
33/36
Indikasi obat rumat
Pengobatan obat rumat hanya diberikan bilakejang demam menunjukan ciri berikut (salah
satu) :
1. kejang lama > 15 menit
2. Adanya kelainan neurologis yang nyata
sebelum atau sesudah kejang misalnya
hemiparese
3. Kejang fokal 4. pengobatan rumat dipertimbangkan bila :
kejang berulang dua kali atau lebih
dalam 24 jam
kejang demam terjadi pada bayi
8/12/2019 Presentasi Kasus Dokter Internship
34/36
Jenis antikonvulsan obat rumatan
Pemberiaan obat fenobarbital atau asam valproatsetiap hari efektif dalam menurunkan resiko
berulangnya kejang.
Dosis asam valproat 15-40 mg/kgbb/hari dalam 2-
3 dosis dan fenobarbital 3-4 mg/kgbb per haridalam 1-2 dosis.
Lama pengobatan obat rumatan diberikan 1
tahun bebas kejang, kemudian dihentikan secara
bertahap 1-2 bulan.
8/12/2019 Presentasi Kasus Dokter Internship
35/36
TERIMA KASIH
8/12/2019 Presentasi Kasus Dokter Internship
36/36
Daftar Pustaka
1. Berg AT, dkk. Predictors of recurrent febrile seizure: a prospectivestudy of the circumstances surrounding the initial febrile seizure,
NEJM 1992; 327:1122-7
2. Ellenberg JH dan Nelson KB. Febrile seizures and later
intellectual performance. Arch Neurol 1978; 35:17-21
3. Gerber dan Berliner. The child with a simple febrile seizure.Appropriate diagnostic evaluation. Arch Dis Child 1981; 135:431-
3.
4. ILAE, Commission on Epidemiology and Prognosis. Epilepsia
1993; 34:592-8.
5. Kesepakatan Saraf Anak, 20056. Knudsen FU. Febrile seizures-treatment and outcome. Epilepsia
2000; 41:2-9.
7. Nelson KB, Ellenberg JH. Prognosis in Febrile seizure. Pediatr
1978; 61:720-7.
8 Soetomenggolo TS Buku Ajar Neurologi Anak 1999