Top Banner
IMPLEMENTASI PENDEKATAN RECIPROCAL TEACHING UNTUK MENINGKATKAN HASIL DAN KEMANDIRIAN BELAJAR MATEMATIKA PADA KOMPETENSI DASAR MENENTUKAN MODEL MATEMATIKA DARI SOAL CERITA (KALIMAT VERBAL) (PTK pada Kelas X TKJ A Semester 2 ) Oleh : Oleh : I WAYAN SUArdIKA, s.pd I WAYAN SUArdIKA, s.pd I Gusti Kade Siladana, S.Pd.T I Gusti Kade Siladana, S.Pd.T SMK NEGERI 3 TABANAN KABUPATEN TABANAN – BALI 2015
17

Presentasi Artikel Ilmiah Pak Wayan Suardika

Sep 26, 2015

Download

Documents

Gusti

Publikasi Ilmiah SMKN 3 Tabanan
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • IMPLEMENTASI PENDEKATAN RECIPROCAL TEACHING UNTUK MENINGKATKAN HASIL DAN KEMANDIRIAN BELAJAR MATEMATIKA PADA KOMPETENSI DASAR MENENTUKAN MODEL MATEMATIKA DARI SOAL CERITA (KALIMAT VERBAL)

    (PTK pada Kelas X TKJ A Semester 2 )Oleh :I WAYAN SUArdIKA, s.pdI Gusti Kade Siladana, S.Pd.T

    SMK NEGERI 3 TABANANKABUPATEN TABANAN BALI2015

  • PENDAHULUANPOTRET PERMASALAHAN :Anggapan bahwa matematika adalah pelajaran yang sulit dan memerlukan suatu pemikiran yang keras dan otak yang cerdas yang menyebabkan mereka patah semangat dalam belajar.Kurangnya kemandirian belajar matematika siswa, jika ada pertanyaan mereka tidak mau menjawab dan cenderung menunggu jawaban dari guru kemudian mencatatnya.Metode pembelajaran yang kurang cocok dengan karakteristik siswa dan karakteristik materi ajar, yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk membangun sendiri pengetahuannya, berdiskusi atau interaksi timbal balik, baik antar sesama siswa maupun antara siswa dengan guru.Belum diterapkannya pendekatan pembelajaran konstruktivis yang lebih memberdayakan siswa sebagai subjek belajar (student centered learning),

  • PENDAHULUANSOLUSI ALTERNATIF :Implementasi Reciprocal Teaching sebagai sebuah strategi pembelajaran melalui kegiatan mengajarkan teman, di mana siswa berperan sebagai guru menggantikan peran guru untuk mengajarkan teman-temannya.

    Sementara itu guru lebih berperan sebagai model yang menjadi contoh, fasilitator yang memberi kemudahan, pembimbingan yang melakukan scaffolding (bimbingan yang diberikan oleh orang yang lebih tahu kepada orang yang kurang tahu).

  • RECIPROCAL TEACHINGReciprocal teaching yang dimaksud dalam penelitian ini adalah suatu rangkaian kegiatan pembelajaran yang dilakukan antara guru dan siswa dalam kelompok, atau lebih ringkasnya siswa melakukan kegiatan mengajar / menjelaskan materi seperti layaknya guru dihadapan rekan-rekan sekelasnya.Untuk segmen dari suatu materi yang tersusun dalam 4 strategi pemahaman, yaitu : 1. Merangkum atau menyimpulkan (Summarising), 2. Membuat pertanyaan (Questioning), 3. Menjelaskan (Clarifying), dan4. Memprediksi (Predicting).( Annemarie Sullivan Palinscar and Ann L. Brown, 1984 )

  • HASIL BELAJARNana Sudjana (2001:22) mendefinisikan hasil belajar sebagai kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia memperoleh pengalaman belajar.

    Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2002: 141) hasil belajar adalah perubahan yang terjadi sebagai akibat dari kegiatan belajar yang telah dilakukan oleh individu.

    Rini Susanti dalam Niken Wahyu Utami (2006) menyatakan bahwa hasil belajar adalah tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran sebagai akibat dari perubahan tingkah laku setelah mengikuti proses belajar mengajar berdasarkan tujuan pengajaran yang ingin dicapai

  • 3 RANAH HASIL BELAJARBloom mengklasifikasikan hasil belajar menjadi tiga ranah (Benyamin Bloom yang dikutip oleh Nana Sudjana, 2001: 22), yaitu : (1) Ranah kognitif, (2) Ranah afektif dan (3) Ranah psikomotoris.Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yakni pengetahuan, ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek, yakni penerimaan, jawaban, penilaian, organisasi, dan internalisasi. Ranah psikmotoris berkenaan dengan hasil belajar, ketrampilan, dan kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotoris, yakni gerakan refleks, ketrampilan gerakan dasar, kemampuan personal, keharmonisan atau ketepatan, gerakan ketrampilan kompleks, dan gerakan ekspresif dan interpretatif.

  • KEMANDIRIAN BELAJARKemandirian belajar yang digunakan dalam penelitian ini adalah suatu disposisi matematika yang terdiri dari atas: (1) Inisiatif belajar, (2) Mendiagnosa kebutuhan belajar, (3) Menetapkan tujuan belajar, (4) Memonitor, mengatur, dan mengontrol belajar, (5) Memandang kesulitan sebagai tantangan, (6) Memanfaatkan dan mencari sumber yang relevan, (7) Memilih dan menerapkan strategi belajar yang tepat, (8) Mengevaluasi proses dan hasil belajar, dan (9) Konsep diri.

  • MENENTUKAN MODEL MATEMATIKA DARI SOAL CERITA (KALIMAT VERBAL).Indikator yang harus ditunjukkan oleh siswa sebagai tolak ukur penguasaan materi, yaitu : (1) Soal ceritera (kalimat verbal) diterjemahkan ke kalimat matematika dan (2) Kalimat matematika ditentukan daerah penyelesaiannya.

    Lingkup materi dari kompetensi dasar ini yaitu Model Matematika. Ini kemudian dijabarkan dalam kegiatan pembelajaran meliputi : (a) menjelaskan pengertian model matematika, (b) menentukan apa yang diketahui dan ditanyakan, (c) menyusun sistem pertidaksamaan linier, dan (d) menentukan daerah penyelesaian.

    Untuk penilaiannya digunakan cara meliputi : (1) kuis, (2) tes lisan, (3) tes tertulis, (4) pengamatan dan (5) penugasan.

  • METODE PENELITIANLOKASI & SUBJEK PENELITIANSMKN 3 Tabanan, Kelas X TKJ A Sem 2 Tahun Pelajaran 2011/2012

    WAKTU PENELITIAN 6 bulan (Januari Juni 2012)

    PROSEDUR / LANGKAH PENELITIANPTK Ini dilaksanakan dalam 2 siklus, tiap siklus terdiri dari 4 tahapan, yaitu : perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi.

    METODE PENGUMPULAN DATA & INSTRUMEN PENELITIANMetode : Tes, observasi dan KuisionerInstrumen : tes hasil belajar / kuis, pedoman observasi & angket

  • METODE PENELITIANMETODE ANALISIS DATA DAN KRITERIA KEBERHASILAN PENELITIANMetode : Pendekatan Kualitatif (dalam persentase)

    Rumus : Keterangan :PS: Persentse Skor S: Skor Keseluruhan yang diperoleh SiswaJS: Jumlah SiswaSM: Skor Maksimal

    KRITERIA KEBERHASILAN :75 % hasil belajar siswa mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal(KKM = 67)

  • HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANData Kemandirian Belajar Siswa Siklus 1 dan 2

  • HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANData Hasil Belajar Siswa Siklus 1 dan 2

    Nilai terendahNilai tertinggiRata-rataBesar nilaiFrekuensi siswaBesar nilaiFrekuensi siswa43876,66,642937,027,0242947,17,14,531027,67,64,529,527,17,1521017,57,5

    Nilai terendahNilai tertinggiRata-rata NilaifNilaifTes siklus I4,529,527,1Tes siklus II521017,5

  • HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANData Hasil Belajar Siswa Siklus 1 dan 2

  • FOTO KEGIATAN PEMBELAJARAN

  • KESIMPULAN & SARANKESIMPULAN :Hasil analisis skala kemandirian belajar siswa terhadap pembelajaran matematika menggunakan pendekatan reciprocal teaching, rata-rata persentase skor pada siklus I adalah 59,2 % dalam kategori cukup, sedangkan rata- rata persentase skor pada siklus II adalah 75,65% dalam kategori baik.Berdasarkan analisis hasil tes siklus I dan tes siklus II, rata-rata hasil belajar siswa pada siklus II telah mengalami peningkatan dibandingkan rata-rata hasil belajar siswa pada tes siklus I. Rata-rata hasil tes siswa pada siklus I adalah 7,1 sedangkan pada siklus II adalah 7,5 sehingga meningkat.

  • KESIMPULAN & SARANSARAN :Kepada guru dan manajemen sekolah (SMK) bahwa metode pembelajaran dengan pendekatan reciprocal teaching dapat dijadikan sebagai alternatif dalam pembelajaran matematika sehingga proses pembelajaran tidak menjenuhkan.

    Selain itu pengelolaan waktu dalam reciprocal teaching harus diolah sebaik mungkin agar semua tahapan dalam pembelajaran tercapai sesuai skenario pembelajaran (RPP) yang telah dibuat dengan mendiskusikannya dengan guru sejawat (kolaborator) agar tercapai hasil yang diinginkan.

  • Sekian danTerima Kasih

    *