Top Banner

of 10

Prediksi Soal Ujian Teori Kejuruan Otomotif TKR SMK 2012

Jul 16, 2015

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

Hasanudin Dwi Sabdo Putro, S,.Pd., M.Pd. TAHUN PELAJARAN 2011/2012

TKR - SMK NEGERI 1 KALIJAMBEF/751-T/WKS1/3 0/09-09-2011

ULANGAN UMUM TRY OUT UJIAN TEORI KEJURUAN

SOAL PAKET A

LEMBAR SOALMATA DIKLAT : Produktif Otomotif TKRHari/Tgl Waktu : 1 Maret 2012 : 07.00 09.00

Kompetensi Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan Kelas / Tingkat : III (tiga)

Hasanudin Dwi Sabdo Putro, S,.Pd., M.Pd.Blagungan RT-16 Donoyudan, Kalijambe, Sragen, Kode Pos 57275 Instruktur Otomotif, Assessor Otomotif lisensi BNSP Phone : 081393 888 519 / 0271 207 3133 e-mail : hasanudin_dsp @yahoo.com

SELAMAT BEKERJA DAN SUKSES

PETUNJUK KHUSUS : I. Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan memberikan tanda silang (X) pada huruf a, b, c, d, atau e di lembar jawaban yang disediakan! 1. Hasil pengukuran gambar alat ukur MIKROMETER di bawahini adalah : a. 5,35 mm b. 5,85 mm c. 7,15 mm d. 7,65 mm e. 5,15 mm 2. Berdasarkan gambar alat ukur di bawah ini manakah pernyataan yang paling tepat : 1.

2. 3.

SOAL TRY OUT UJIAN TEORI KEJURUAN-TKR 2011/2012 PAKET A

1/10

Hasanudin Dwi Sabdo Putro, S,.Pd., M.Pd.

TKR - SMK NEGERI 1 KALIJAMBE

a. Nomor 1 : Cylinder bore gauge untuk mengukur diameter silinder Nomor 2 : Mikrometer untuk mengukur ketebalan/diameter Nomor 3 : Vernier caliper utk mengukur diameter luar, diameter dalam dan kedalaman b. Nomor 1 : Vernier caliper utk mengukur diameter luar, diameter dalam dan kedalaman Nomor 2 : Cylinder bore gauge untuk mengukur diameter silinder Nomor 3 : Mikrometer untuk mengukur ketebalan/diameter c. Nomor 1 : Mikrometer utk mengukur diameter luar, diameter dalam dan kedalaman Nomor 2 : Cylinder bore gauge untuk mengukur diameter silinder Nomor 3 : Vernier caliper untuk mengukur diameter silinder d. Nomor 1 : Mikrometer untuk diameter silinder Nomor 2 : Cylinder bore gauge untuk mengukur diameter silinder ketebalan/diameter Nomor 3 : Vernier caliper utk mengukur diameter luar dan dalam dan kedalaman e. Nomor 1 : Mikrometer untuk mengukur ketebalan/diameter Nomor 2 : Cylinder bore gauge untuk mengukur diameter silinder Nomor 3 : Vernier caliper utk mengukur diameter luar, diameter dalam dan kedalaman 3. Untuk mengetahui kebocoran system pendingin diperlukan alat radiator cap tester. Kebocoran dapat diketahui dari bagian yang mengeluarkan air. 1. Pasang radiator cap taster pada radiator 2. Ganti / perbaiki bagian-bagian yang mengalami kebocoran. 3. Lepaskan tutup radiator 4. Periksa radiator, hose dan paking dari kebocoran. 5. Tekan pompa radiator cap taster sampai pada tekanan 1,2 kg/cm2 Urutan yang benar untuk melaksanakan pemeriksaan kebocoran Radiator adalah : a. 1-2-3-4-5 b. 1-3-5-2-4 c. 3-1-5-4-2 d. 3-1-5-2-4 e. 3-5-1-4-2 4. Pada pemeriksaan tutup radiator, Radiator cap tester dipompa hingga jarum pada pressure gauge menunjuk angka 1,2 kg/cm2. Pernyataan di bawah ini yang menunjukkan kerusakan pada relief valve/pressure valve dimana tekanan pegas relief valve di bawah standar, adalah : a. Jarum pada pressure gauge kembali dan berhenti pada angka 1 kg/cm2 b. Jarum pada pressure gauge kembali dan berhenti pada angka 0,9 kg/cm2 c. Jarum pada pressure gauge kembali dan berhenti pada angka 0,8 kg/cm2 d. Jarum pada pressure gauge kembali dan berhenti pada angka 0,7 kg/cm2 e. Jarum pada pressure gauge kembali dan berhenti pada angka 0,4 kg/cm2 5. Air bleeder Economizer jet Pelampung Main Nozzle1 Ruang pelampung Solenoid valve Primary Main Jet Slow jet Idle Mixture Adjusting Screw (IMAS) J. Throttle Valve K. Idle Port L. Slow Port M. Air bleeder N. Venturi Dari gambar di atas pasangan angka dan huruf berikut yang paling tepat adalah : A. B. C. D. E. F. G. H. I.

SOAL TRY OUT UJIAN TEORI KEJURUAN-TKR 2011/2012 PAKET A

2/10

Hasanudin Dwi Sabdo Putro, S,.Pd., M.Pd. a. b. c. d. e.

TKR - SMK NEGERI 1 KALIJAMBE

A1-B4-C6-D15-E7-F2-G8-H5-I9-J11-K10-L12-M3-N13 A1-B4-C6-D15-E7-F2-G8-H5-I11-J9-K10-L12-M3-N13 A1-B4-C7-D15-E6-F2-G8-H5-I9-J11-K10-L12-M3-N13 A1-B2-C3-D4-E5-F6-G7-H8-I9-J10-K11-L12-M13-N14 A14-B13-C12-D11-E10-F9-G8-H7-I6-J5-K4-L3-M2-N1

6. Berdasarkan gambar pada nomor 5, urutan mengalirnya bahan bakar ketika kecepatan idle adalah : a. 8 5 4 10 b. 8 5 4 12 c. 8 5 4 14 d. 7 8 9 10 e. 7 8 9 14 7. Perhatikan gambar di bawah ini. Pada saat plunyer berada pada titik terbawah, bahan bakar mengalir melalui lubang masuk (feed hole) pada silinder ke ruang penyalur (delivery chamber) di atas plunyer. Gerakan pluyer ke atas menyebabkan bahan bakar yang tertinggal dalam ruang penyaluran masuk melalui lubang pada permukaan atas plunyer dan mengalir ke lubang masuk menuju ruang isap, yang menentukan panjang langkah plunyer adalah : 1= Plunyer 2= Silinder (barrel) 3= Alur pengontrol 4= Lubang masuk elemen 5= Katup penyalur 6= Sleeve pengontrol plunyer 7= Pinion pengontrol plunyer 8= Plunger driving face 9= Batang pengatur (control rack) 10=Cam shaft a. b. c. d. e. Cam shaft (poros nok) Batang Pengatur (control rack) Besarnya putaran mesin Jumlah bahan-bakar Sleeve pengontrol plunyer

10

8. Berikut adalah pekerjaan tune up engine bensin konvensional :1. Pemeriksaan minyak pelumas mesin 8. Pemeriksaan Dwell Angle 2. Pemeriksaan sistem pendingin mesin 9. Pemeriksaan/penyetelan putaran idle 3. Pemeriksaan tali kipas 10. Pemeriksaan saat Pengapian 4. Pemeriksaan saringan bensin 11. Pemeriksaan Celah Katup 5. Pemeriksaan saringan udara 12. Pemeriksaan kerja Karburator 6. Pemeriksaan baterai 13. Pemeriksaan/penyetelan putaran idle 7. Sistem pengapian 14. Pemeriksaan Kompresi Berdasarkan SOP, pekerjaan yang dilakukan berdasarkan kondisi mesin yang benar adalah :

a. b. c. d. e.

1-7 : mesin dingin, 8-10 : mesin panas, 11-14 : mesin hidup 1-7 : mesin dingin, 8-10 : mesin hidup, 11-14 : mesin panas 1-7 : mesin hidup, 8-10 : mesin panas, 11-14 : mesin dingin 1-7 : mesin hidup, 8-10 : mesin dingin, 11-14 : mesin panas 1-7 : mesin panas, 8-10 : mesin hidup, 11-14 : mesin dingin

9. Penyetelan katup mesin bensin konvensional FO : 1 3 4 21. Posisikan silinder no.1 pada TMA (lihat tanda pada pully rotor distributor menghadap kabel busi no. 1) 2. Panaskan mesin hingga temperatur kerja mesin 3. Ukur/stel celah katup ; buang hisap silinder 4 hisap silinder 3 buang silinder 2, dengan ukuran celah Exhaust 0.30 mm dan Intake 0.20 mm 4. Ukur/stel katup; buang hisap silinder 1 hisap silinder 2 buang silinder 3, dengan ukuran celah Exhaust 0.30 mm dan Intake 0.20 mm 5. Putar pully 1 x putaran/360 derajat, posisikan silinder no. 4 pada TMA

Urutan penyetelan katup yang benar sesuai dengan SOP adalah : a. 1 3 5 4 2 c. 2 1 4 5 3 e. 2 4 5 3 1 b. 1 4 5 3 2 d. 2 1 3 5 4SOAL TRY OUT UJIAN TEORI KEJURUAN-TKR 2011/2012 PAKET A 3/10

Hasanudin Dwi Sabdo Putro, S,.Pd., M.Pd.

TKR - SMK NEGERI 1 KALIJAMBE

10.Berdasarkan gambar berikut urut-urutan yang benar untuk : Blok silinder Crank shaft Conncting rod Cam shaft Cylinder head cover Cylinder head Oil pan Valve Piston, adalah : a. b. c. d. e. 123456789 125689734 568934127 568912743 568912734

11. Pada saat pedal kopling diinjak timbul suara abnormal (ngerik), tetapi suara tersebut hilang saat pedal dilepaskan, kemungkinan penyebabnya adalah : a. Kampas kopling aus b. Permukaan pressure plate tidak rata c. Pegas diafragma lemah d. Pegas release fork rusak e. Release bearing rusak 12. Pernyataan pemeriksaan kopling secara berurutan 1-2-3-4 yang paling tepat adalah pemeriksaan :

a. b. c. d. e.

1 2 3 4 Release fork diafragma spring secara visual keausan pegas kedalaman rivet Release fork diafragma spring secara visual kedalaman rivet keausan pegas Release bearing diafragma spring secara visual kedalaman rivet keausan pegas Release bearing diafragma spring secara visual keausan pegas kedalaman rivet Release bearing release fork keausan pegas kedalaman rivet

13. Berdasarkan gambar dibawah ini diketahui jumlah gear A = 16, jumlah gear B = 20, jumlah gear C = 16 dan jumlah gear D = 24. Jika putaran pada input shaft 2400 rpm, berapa jumlah putaran outputnya? a. 128 rpm b. 1280 rpm c. 120 rpm d. 1200 rpm e. 100 rpm

14. Ketika kendaraan melaju tiba-tiba gigi transmisi kembali dengan sendirinya (nglepeh), kemungkinan kerusakan yang terjadi pada system transmisi adalah :SOAL TRY OUT UJIAN TEORI KEJURUAN-TKR 2011/2012 PAKET A 4/10

Hasanudin Dwi Sabdo Putro, S,.Pd., M.Pd. a. b. c. d. e. Gerak bebas pedal kopling berlebihan Spring synchronizer lemah Synchronizer ring rusak/aus Plat kopling rusak Pressure plate pada kopling rusak

TKR - SMK NEGERI 1 KALIJAMBE

15. Berikut yang BUKAN merupakan pemeriksaan unit final drive / garden sesuai dengan gambar di bawah ini adalah :

a. b. c. d. e.

Preload drive pinnion Run out ring gear Run out differensial case assemblyPerkaitan gigi antara roda gigi ring dan pinion penggerak Run out companion flange

16. Dari final drive/gardan keluar suara abnormal (mendesing/gemuruh), kemungkinan penyebab dan cara perbaikannya adalah adalah : a. Kontak gigi tidak baik/backlash antara gigi cronwheel dan pinion, perbaikan : stel kontak gigi pinion dan cronwheel b. Bearing pada level pinion aus/rusak, perbaikan : ganti bearing level pinnion c. Bearing pada poros roda aus/rusak, perbaikan : ganti bearing axle d. Oil seal level pinion rusak, perbaikan : ganti oil seal level pinion e. Oil seal poros axle rusak, perbaikan : ganti oil seal poros axle 17. Jenis poros penggerak roda belakang dimana beban kendaraan tidak ditumpu oleh poros (poros hanya menyangga beban). Pada tipe ini hanya dipasangkan sebuah bantalan di antara axle housing dan wheel hub. Roda dipasangkan langsung pada poros roda. Hampir seluruh beban ditumpu oleh housing. Gaya lateral (lateral force) baru akan bekerja pada poros/ axle bila kendaraan membelok. Poros penggerak roda belakang tersebut, sesuai dengan gambar di bawah ini termasuk jenis : a. b. c. d. e. Full Floating type Semi floating type Half folating type Three quarter floating type Total Floating type

18. Berikut adalah gambar trans axle dengan komponen-komponen 1 sampai 9. Dibawah ini pasangan nomor komponen dengan kode huruf, yang paling tepat adalah :

SOAL TRY OUT UJIAN TEORI KEJURUAN-TKR 2011/2012 PAKET A

5/10

Hasanudin Dwi Sabdo Putro, S,.Pd., M.Pd. A. B. C. D. E. F. G. H. I.

TKR - SMK NEGERI 1 KALIJAMBE Axle shaft Differential pinion carrier Pinion shaft Side gear Right Bevel Ring gear Side gear Left Bevel pinion Stud Differential cage

a. b. c. d. e.

A1 B2 C3 D4 E5 F6 G7 H8 I9 A1 B3 C5 D7 E9 F2 G4 H6 I8 A1 B3 C5 D7 E9 F8 G6 H4 I2 A9 B7 C5 D3 E1 F2 G4 H6 I8 A9 B8 C7 D6 E5 F4 G3 H2 I1

19. 6.45 S 14 40R (1) (2) (3) (4) Ban mempunyai kode/penomoran sebagaimana ditunjukkan di atas. Di bawah ini yang BUKAN merupakan arti dari kode di atas adalah : a. Kode R menunjukkan Ban Radial b. Lebar ban 6,45 inchi c. Kecepatan maksimum yang diizinkan 180 km/jam d. Diameter pelek 14 inchi e. Kapasitas maksimum membawa beban 40 Ply Rating 20. Kendaraan menikung dengan kecepatan terlalu tinggi, kelonggaran berlebihan pada suspensi (shock arbsorber rusak) dan chamber tidak tepat, menyebabkan keausan ban : a. Ban aus di bahu (shouldier) atau di tengah b. Ban aus di bagian dalam atau bagian luar c. Ban aus berbulu d. Keausan spot (membentuk lekukan seperti mangkok pada bagian tread road) e. Keausan membentuk pola gelombang 21. Berikut yang BUKAN merupakan jenis dan tipe rem adalah : a. Jenis tromol tipe leading ang trailing b. Jenis tromol tipe uni servo c. Jenis tromol tipe diafragma spring d. Jenis cakram tipe fix caliper e. Jenis cakram tipe floating 22. Pengukuran dan penyetelan diameter gambar di bawah ini, dilakukan untuk : a. b. c. d. e. break shoe pada jenis rem tromol sebagaimana Menentukan gerak bebas pedal rem Menentukan luasan permukaan pengereman Menentukan spesifikasi ukuran break shoe Menentukan celah antara break shoe dan tromol Menentukan kerja pegas penarik break shoe

23. Berdasarkan gambar di bawah ini, pernyataan berikut tipe sterring gear yang paling TIDAK TEPAT adalah :

SOAL TRY OUT UJIAN TEORI KEJURUAN-TKR 2011/2012 PAKET A

6/10

Hasanudin Dwi Sabdo Putro, S,.Pd., M.Pd.

TKR - SMK NEGERI 1 KALIJAMBE

1 a. b. c. d. e.

2 1-recirculating ball, 2-rack and pinnion 1-recirculating ball, 3-warm gear 2-rack and pinion, 3-warm gear 3-cocok untuk kendaraan niaga (sedang) 2-cocok untuk kendaraan besar (muatan berat)

3

24. Ketika kemudi diputar, kemudi tidak segera kembali ke posisi lurus, perbaikan yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut, KECUALI : a. Memeriksa dan menyetel wheel alignment roda depan (toe dan chamber) b. Menambahkan tekanan ban sesuai dengan tekanan normal. c. Roda gigi kemudi aus / longgar, perlu di stel, perbaiki atau ganti d. Memeriksa dan memperbaiki penyetelan roda gigi kemudi dan penyetelannya e. Memeriksa kolom roda kemudi dari bengkok atau rusak, perbaiki/ganti. 25. Gerak bebas kemudi yang berlebihan kemungkinan disebabkan oleh kondisi sebagai berikut, KECUALI : a. Bantalan roda depan aus b. Yoke poros utama atau poros intermediate aus c. Tekanan ban tidak sesuai dengan tekanan normal. d. Ball joint lengan suspensi bawah aus dan Joint sistem kemudi aus e. Roda gigi kemudi salah penyetelan/aus 26. Berikut adalah gambar suspensi independen dengan komponen-komponen 1 sampai 9. Dibawah ini pasangan nomor komponen dengan kode huruf, yang paling tepat adalah : A. Bumper B. Strut bar C. Upper ball joint D. Lower arm E. Upper arm F. Coil spring G. Shock arbsorber H. Steering knucle I. Stabilizer bar

a. b. c. d. e.

A1 B2 C3 D4 E5 F6 G7 H8 I9 A1 B3 C5 D7 E9 F2 G4 H6 I8 A1 B3 C5 D7 E9 F8 G6 H4 I2 A9 B7 C5 D3 E1 F2 G4 H6 I8 A9 B8 C7 D6 E5 F4 G3 H2 I1

27. Kendaraan tampak lebih pendek dan terasa tidak nyaman ketika dikendarai. Setelah dilakukan pengukuran tinggi kendaraan ternyata memang tinggi kendaraan di bawah standar, kemungkinan penyebabnya adalah : a. Pegas berkerut atau patah b. Ball joint aus c. Lengan suspense retak d. Bushing karet sobek/ kehilangan sifat elastisnya e. Stabilizer bar bengkokSOAL TRY OUT UJIAN TEORI KEJURUAN-TKR 2011/2012 PAKET A 7/10

Hasanudin Dwi Sabdo Putro, S,.Pd., M.Pd.

TKR - SMK NEGERI 1 KALIJAMBE

28. Lampu tanda belok (turn signal) berkedip lebih cepat dari standar. Pemeriksaan dan perbaikan yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut, KECUALI : a. Periksa bolam kemungkinan watt di bawah standar, jika ada ganti dengan yang sesuai b. Periksa bolam apakah ada yang terbakar, jika ada ganti dengan yang baru. c. Periksa voltase kemungkinan voltase baterai di bawah standar, recharge baterai d. Periksa flasher apakah ada kerusakan, jika rusak ganti dengan yang baru e. Periksa sirkuit terbuka atau adanya hambatan yang tinggi antara saklar kombinasi (turning signal/ saklar hazard) dan pada bagian lampu, perbaiki atau ganti 29. Dari gambar berikut rangkaian di bawah ini benar KECUALI : a. b. c. d. e.

56a-3(85)-3(87)-high 8-3(30)-3(86)-low 56b-4(85)-4(87)-low 8-4(30)-4(86)-ground 8-3(30)-3(86)-ground

30. Identifikasi kerusakan pada wiper dan washer adalah dengan memeriksa motor wiper dan pompa washer apakah masih berfungsi dengan baik atau tidak. Motor wiper dan pompa washer masih baik jika : a. Putaran low 20-30 rpm, putaran high 30-40 rpm, pompa washer 1 liter per menit b. Putaran low 30-40 rpm, putaran high 20-30 rpm, pompa washer 1 liter per menit c. Putaran low 64-78 rpm, putaran high 44-52 rpm, pompa washer 1 liter per menit d. Putaran low 44-52 rpm, putaran high 64-78 rpm, pompa washer 0,25 liter per menit e. Putaran low 44-52 rpm, putaran high 64-78 rpm, pompa washer 1 liter per menit 31. Komponen system pngisian dan system starter berikut yang ditunjukkan oleh : A3 A4 A5 B1 B2 B3 B4 B5 B6, adalah :

A B a. Alternator Regulator Charging indicator lamp Field coil Armatur coil Brush Solenoid Switch Over running clutch dan Pinion gear b. Alternator Regulator Field coil Charging indicator lamp Armatur coil Brush Solenoid Switch Over running clutch dan Pinion gear c. Charging indicator lamp Alternator Regulator Field coil Armatur coil Brush Solenoid Switch Over running clutch dan Pinion gear d. Alternator Regulator Charging indicator lamp Field coil Armatur coil Brush Over running clutch Solenoid Switch dan Pinion gear e. Alternator Regulator Charging indicator lamp Field coil Armatur coil Brush Solenoid Switch Pinion gear dan Over running clutchSOAL TRY OUT UJIAN TEORI KEJURUAN-TKR 2011/2012 PAKET A 8/10

Hasanudin Dwi Sabdo Putro, S,.Pd., M.Pd.

TKR - SMK NEGERI 1 KALIJAMBE

32. Ketika switch starter dihidupkan, motor starter bekerja normal dan berputar tetapi tidak dapat memutarkan crankshaft. Kemungkinan kerusakan terjadi pada : a. Armatur coil lemah b. Field coil lemah c. Over running clutch rusak d. Pull in coil lemah e. Hold in coil lemah 33. Pada system pengisian manual, jika lampu indicator mati tetapi kemagnetan di alternator tidak ada, menandakan bahwa sitem pengisian a. Alternator tidak berputar b. Baterai dalam kondisi penuh c. Alternator pulley longgar d. Regulator tidak bekerja e. Alternator magnetnya habis 34. Dalam system AC, ada alat untuk merubah gas Freon dari gas suhu panas menjadi dingin dan cair, komponen tersebut adalah : a. Kondensor b. Filter (receiver/drier) c. Kopling magnet d. Kompresor e. Katup ekspansi 35. Pada system AC, ketika mesin dimatikan kipas pada kondensor tetap menyala, kemungkinan yang terjadi adalah : a. Kondensor terlalu panas b. Evaporator tidak berfungsi c. Kopling magnet rusak d. Relay kipas rusak e. Switch AC rusak 36. Susunan/rangkaian dan aliran arus listrik pada system pengapian setelah dari baterai kemudian yang paling tepat berdasarkan gambar berikut adalah setelah dari : a. 1-2-3-4-5-6-7-8 b. 1-2-7-6-8-3-4-5 c. 1-7-2-6-8-3-4-5 d. 1-6-2-7-8-3-4-5 e. 1-7-6-2-8-3-4-5

37. Ketika kendaraan distrart dapat hidup dengan mudah dan berputar stasioner dengan baik. Tetapi pada saat diinjak pedal gas, tenaga menjadi turun/mlempem. Kemungkinan kerusakan pada : a. Kondensor rusak b. Governoor advancer macet c. Celah platina terlalu sempit d. Celah platina terlalu besar e. Kapasitas baterai di bawah standar

SOAL TRY OUT UJIAN TEORI KEJURUAN-TKR 2011/2012 PAKET A

9/10

Hasanudin Dwi Sabdo Putro, S,.Pd., M.Pd.

TKR - SMK NEGERI 1 KALIJAMBE

38. Di bawah ini adalah pemeriksaan baterai dan jump strat sesuai dengan SOP KECUALI : No Pemeriksaan Baterai Jump Start a. 5 1 Jumlah tutup baterai Jump start dengan tegangan b. 4 baterai yang lebih besar c. 3 2 Ketinggian elektrolit Jump start dengan charging d. 2 antara upper dan lower booster e. 1 3 Berat jenis elektrolit Jump start dengan mobil lain 4 Kondisi fisik baterai dari Tegangan baterai harus keretakan atau cacat sama 5 Mengukur tegangan Jump start dengan baterai baterai lain 39. Sebuah bateari memiliki kode NS40, artinya adalah : a. Kapasitas 40 AH posisi terminal normal b. Kapasitas 40 AH posisi terminal terbalik c. Kapasitas 32 AH posisi terminal normal d. Kapasitas 32 AH posisi terminal terbalik e. Kapasitas 35 AH posisi terminal normal 40. Mobil bensin konvensional 4 tak 4 silinder dengan FO 1-3-4-2, pada saat silinder 3 melakukan langkah usaha maka yang terjadi pada silnder 1 adalah : a. Langkah Hisap b. Langkak kompresi c. Langkah usaha d. Langkah buang e. Langkah bilas

SOAL TRY OUT UJIAN TEORI KEJURUAN-TKR 2011/2012 PAKET A

10/10