Top Banner

of 33

Pratikum Rangkaian Logika

Jul 10, 2015

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

1 Praktikum Rangkaian Logika

BAB II RANGKAIAN LOGIKA DASAR2.1. Tujuan 2.2. Teori Rangkaian logika adalah rangkaian yang menerapkan dasar-dasar logika dalam pemakaiannya. Dasar-dasar logika adalah operasi yang menerapkan dua kondisi yaitu HIGH atau 1 dan LOW atau 0. Umumnya rangkaian logika menggunakan gerbang-gerbang logika yang terintegrasi dalam satu IC. Tetapi selain IC, rangkaian logika dapat dibangun dari dari komponen-komponen elektronika seperti resistor, transistor, dioda, saklar, dan relay. Dari rangkaian logika yang menggunakan IC jenis TTL dan CMOS. 2.2.1. RTL, DTL dan RDL RTL ( Resistor Transistor Logic ) merupakan rangkaian logika yang menggunakan komponen komponen resistor dan transistor. DTL ( Diode Transistor Logic ) adalah rangkaian logika yang menggunakan diode dan transistor sebagai pembangunnya. Sedangkan RDL ( Resistor Diode Logic ) menggunakan resistor dan diode sebagai pembangunnya. 2.2.2. IC TTL dan CMOS Gerbang gerbang logika seperti AND, OR dan NOT sudah terintregrasi dalam satu chip IC. IC ini adalah jenis TTL dan CMOS. IC TTL berkode 74xxx seperti 7400, 7404, 7432, dan lain lain. Sedangkan IC CMOS biasanya berkode 40xx atau 45xx seperti 4000, 4011, 4511 dan sebagainya. Gerbang gerbang dasar logika AND, OR, dan NOT. Gerbang gerbang lainya merupakan pengembangan dari ketiga gerbang dasar tersebut. Misalnya gerbang NAND merupakan perpaduan gerbang AND dan NOT. NAND sendiri merupakan kependekan dari NOT AND.LABORATORIUM TEKNIK ELEKTRONIKA ITN MALANG

Mengenal rangkaian-rangkaian logika Mengenal karakteristik dan symbol dari gerbang-gerbang logika Mengetahui tabel kebenaran dari gerbang dan rangkaian logika

komponen-komponen tersebut,

muncullah istilah RTL, DTL dan RDL. Sedangkan yang menggunakan IC terdapat

2 Praktikum Rangkaian Logika

2.3. 2.4.2

Peralatan Yang Digunakan Modul Percobaan Rangkaian Logika Dasar Jumper dan Kabel Penghubung Langkah Percobaan 1. Susun rangkaian seperti gambar dibawah :

2.4.1. Percobaan AND RDL.

GAMBAR 2-1 RANGKAIAN AND RDL 2. 3. Lakukan percobaan sesuai kombinasi logika yang ada pada tabel 2-1. Isikan hasilnya pada tabel 2-1. Gambarkan Diagram waktunya sesuai dengan hasil percobaan.

2.4.2. Percobaan OR RDL 1. Susun rangkaian seperti pada gambar dibawah ini :

GAMBAR 2-2 RANGKAIAN OR RDLLABORATORIUM TEKNIK ELEKTRONIKA ITN MALANG

3 Praktikum Rangkaian Logika

2. 3.

Lakukan percobaan sesuai kombinasi logika yang ada pada tabel 2-2. Isikan hasil outputnya pada tabel 2-2. Gambarkan diagram waktunya sesuai dengan hasil percobaan.

2.4.5. Percobaan NOT RTL 1. Susun komponen komponen di modul seperti gambar dibawah ini :

GAMBAR 2-3 RANGKAIAN NOT RTL 2. Nyalakan power mudol dan output dari rangkaian yang ditampilkan pada lampu L1 sesuai dengan masukkan dari saklar SW1. Catat hasilnya pada tabel 2-3. 3. Matikan power modul dan buatlah diagram waktunya. 2.4.5. Percobaan NOR RTL 1. Susun komponen komponen di modul seperti gambar dibawah ini :

GAMBAR 2-4LABORATORIUM TEKNIK ELEKTRONIKA ITN MALANG

4 Praktikum Rangkaian Logika RANGKAIAN NOR RTL 2. Nyalakan power mudol dan output dari rangkaian yang ditampilkan pada lampu L1 sesuai dengan masukkan dari saklar SW1 dan SW2. Catat hasilnya pada tabel 2-4. 3. Matikan power modul dan buatlah diagram waktunya. 2.4.5. Percobaan Gerbang NOT 1. Buatlah hubungan untuk IC 7404 sebagai berikut :

GAMBAR 2-5 RANGKAIAN PERCOBAAN GERBANG NOT 2. Nyalakan power mudol dan perhatikan hasil outputnya pada lampu L1 berdasarkan masukan dari saklar SW1. Masukan hasilnya pada tabel 25. 3. Matikan modul dan buatlah diagram waktunya. 2.4.6. Percobaan Gerbang AND 1. Buatlah hubungan untuk IC 7408 sebagai berikut :

GAMBAR 2-6 RANGKAIAN PERCOBAAN GERBANG AND

LABORATORIUM TEKNIK ELEKTRONIKA ITN MALANG

5 Praktikum Rangkaian Logika 2. Nyalakan power mudol dan perhatikan hasil outputnya pada lampu L1 berdasarkan masukan dari saklar SW1 dan SW2. Masukan hasilnya pada tabel 2-6. 3. Matikan modul dan buatlah diagram waktunya. 2.4.7. Percobaan Gerbang OR 1. Buatlah hubungan untuk IC 7432 sebagai berikut :

GAMBAR 2-7 RANGKAIAN PERCOBAAN GERBANG OR 2. Nyalakan power mudol dan perhatikan hasil outputnya pada lampu L1 berdasarkan masukan dari saklar SW1 dan SW2. Masukan hasilnya pada tabel 2-7. 3. Matikan modul dan buatlah diagram waktunya. 2.7. Tugas dan Pertanyaan 1. Apakah kepanjangan Dari IC TTL dan CMOS ? Sebutkan contohnya dan fungsinya masing msing 10 buah ! 2. Apakah yang dimaksud dengan VIL, VIH, VOL dan VOH ? 3. Pada karakteristik IC TTL dan CMOS terdapat istilah Fan-in dan Fan-in. Apakah maksudnya ? dan Bagaimana cara mendapatkan Fan-in dan Fan-out dalam satuan UL ( unit load ) ? 4. Susunlah gerbang NAND dengan mengguanakan rangkaian DTL ! Tabel Kebenaran gerbang NAND :

LABORATORIUM TEKNIK ELEKTRONIKA ITN MALANG

6 Praktikum Rangkaian Logika INPUT A 0 0 1 1 5. B 0 1 0 1 OUTPUT Y 1 1 1 0

Fungsi persamaan dari gerbang XOR adalah Y = A B + AB . Selain didapatkan dalam IC 7486, juga dapat disusun dari beberapa IC gerbang logika. Susunlah gerbang XOR tersebut secara skematis dan buatlah tabel kebenarannya.

LABORATORIUM TEKNIK ELEKTRONIKA ITN MALANG

7 Praktikum Rangkaian Logika

BAB III SISTEM BILANGAN BINER DAN FUNGSI LOGIKA3.1. Tujuan Untuk mempelajari fungsi fungsi logika dan bilangan biner dengan menggunakan gerbang gerbang kombinasi. 3.2. Teori 3.2.1. Sistem Bilangan Biner Biner adalah istilah bahasa Yunani yang berarti bersifat dua atau pasangan. Sifat biner biasanya disimbolkan dengan angka 0 dan 1. Penentuan symbol menunjukan jenis logika positif atau negative. Jika 0 untuk menyimpulkan keadaan rendah ( salah, tidak, padam ) dan 1 untuk tinggi ( benar, ya, nyata ) maka logika ini dinamakan logika positif dan sebaliknya untuk keadaaan logika negative. Pada system bilangan biner, nilai bilangan sama dengan jumlah semua nilai digit yang ditentukan oleh digit itu sendiri dan posisi dalam bilangan. Bobot posisi bilangan biner dinyatakan dengan 2n dimana n adalah posisi ke n dari digit di dalam bilangan ( n = 0,1,2,3,. Posisi mulai dihitung dari digit yang berada paling kanan )

3.2.2. Konversi Bilangan Biner Dari / Ke Bilangan Desimal 3.2.2.1. Konversi Bilangan Biner Ke Desimal Dilakukan dengan mengalikan masing masing digit dengan bobotnya kemudian menjumlahkan semua. Contoh : 101101 = ( 1x25 ) + ( 0x24 ) + ( 1x23 ) + ( 1x22 ) + ( 0x21 ) + ( 1x20 ) = 32 + 0 + 8 + 4 + 0 + 1 = 45

3.2.2.2. sampai habis.

Konversi Bilangan Desimal ke Biner Dilakukan dengan membagi terus menerus bilangan tersebut dengan 2

LABORATORIUM TEKNIK ELEKTRONIKA ITN MALANG

8 Praktikum Rangkaian Logika Contoh : bilangan 13 13 : 2 = 6,sisa 1 6 3 1 jadi 13 = 1101 3.2.3. Operasi Penjumlahan / Pengurangan Bilangan Biner Operasi penjumlahan / pengurangan bilangan biner diselesaikan dengan cara yang sama dengan operasi tersebut pada bilangan desimal. 3.2.2.1. Operasi Penjumlahan Contoh : 3 + 1 = 4 3 1 4 3.2.3.1. Operasi Pengurangan Contoh : 8 6 = 2 8 5 2 = 1000 = 0110 = 0010 = 0011 = 0001 = 0100 + : 2 = 3,sisa 0 : 2 = 1,sisa 1 : 2 = 0,sisa 1

6 8 = -2 6 7 = 0110 = 1000 -

-2 = ? Kalo pengurangan lebih besar : pengurangnya dikomplementkan kemudian lakukan penjumlahan, hasilnya kemudian dikomplementkan kembali. 6 8 = 0110 = 0111 -

-2 = 1101 komplemenkan hasil = 0010, baca = minus 0010

LABORATORIUM TEKNIK ELEKTRONIKA ITN MALANG

9 Praktikum Rangkaian Logika 3.2.4. Operasi Logika Biner 3.2.4.1. Operasi Logika AND Misalkan saklar dibentuk oleh sepasang relei A dan B untuk menyalakan lampu Y. Hubungan kontak relei dan lampu ditunjukkan seperti gambar berikut :

GAMBAR 31 LOGIKA AND Lampu Y akan menyala jika dan hanya jika kontak relei A dan B menutup. Persamaan logikanya :

Y = A.B3.2.4.2. Operasi Logika OR Misalkan sekarang hubungan saklar untuk menyalakan lampu Y diubah seperti gambar berikut.

GAMBAR 32 LOGIKA OR Lampu Y akan menyala jika saklar A tertutup atau saklar B tertutup atau kedua duanya tertutup. Persamaan logikanya :

Y = A+BLABORATORIUM TEKNIK ELEKTRONIKA ITN MALANG

10 Praktikum Rangkaian Logika 3.2.4.3. Operasi Logika NOT Ada satu kondisi dimana lampu Y yang diinginkan menyala pada saat relei A sedang tidak aktif dan lampu Y padam jika relei diaktifkan. Persamaan logikanya :

Y = A

GAMBAR 3-3 LOGIKA NOT 3.2.5. Simbol Dan Persamaan logika Ada tiga fungsi utama yang telah disebutkan sebelumnya yaitu : AND, OR dan NOT. Untuk menjelaskan hal tersebut cukup hanya dengan menggunakan simbol saja.

GAMBAR 3-4 SIMBOL GERBANG LOGIKA Persamaan yang tertulis di bawah symbol, disebut persamaan rangkaian logika, yang menyatakan hubungan antara out Y dengan inputnya. 3.3. Peralatan Yang digunakan Modul percobaan system bilangan biner dan fungsi logika Jumper dan kabel penghubung

LABORATORIUM TEKNIK ELEKTRONIKA ITN MALANG

11 Praktikum Rangkaian Logika 3.4. Langkah Percobaan 3.4.1. Percobaan Konversi Bilangan Biner Ke Desimal 1. Susun rangkaian percobaan seperti pada gambar berikut :

GAMBAR 3-5 RANGKAIAN KONVERSI BILANGAN BINER KE DESIMAL 2. Berikan kombinasi logika pada masukan sesuai petunjuk instruktur 3. Amati dan catat hasilnya untuk setiap kombinasi pada tabel 3-1. 3.4.2. Percobaan konversi Bilangan Desimal ke Biner 1. Susun rangkaian percobaan seperti pada gambar berikut :

GAMBAR 3-6 RANGKAIAN KONVERSI BILANGAN DESIMAL KE BINER 2. Berikan kombinasi logika pada masukan sesuai petunjuk instruktur 3. Amati dan catat hasilnya untuk setiap kombinasi pada tabel 3-2. 3.4.3. Percobaan Operasi Bilangan Biner 3.4.3.1. Operasi Penjumlahan 1. Susun rangkaian percobaan seperti pada gambar berikut :LABORATORIUM TEKNIK ELEKTRONIKA ITN MALANG

12 Praktikum Rangkaian Logika

GAMBAR 3-7 RANGKAIAN OPERASI PENJUMLAHAN BILANGAN BINER 2. Berikan kombinasi logika pada masukan sesuai petunjuk instruktur 3. Amati dan catat hasilnya untuk setiap kombinasi pada tabel 3-3. 3.4.3.2. Operasi Pengurangan 1. Susun rangkaian percobaan seperti pada gambar berikut :

GAMBAR 3-8 RANGKAIAN OPERASI PENGURANGAN BILANGAN BINER 2. Berikan kombinasi logika pada masukan sesuai petunjuk instruktur 3. Amati dan catat hasilnya untuk setiap kombinasi pada tabel 3-4. 3.4.4. Percobaan Fungsi Logika 3.4.4.1. Logika AND 1. Susun rangkaian percobaan seperti pada gambar berikut :LABORATORIUM TEKNIK ELEKTRONIKA ITN MALANG

13 Praktikum Rangkaian Logika

GAMBAR 3-9 RANGKAIAN LOGIKA AND 2. Berikan kombinasi logika pada masukan sesuai petunjuk instruktur 3. Amati dan catat hasilnya untuk setiap kombinasi pada tabel 3-5. 3.4.4.2. Logika OR 1. Susun rangkaian percobaan seperti pada gambar berikut :

GAMBAR 3-10 RANGKAIAN LOGIKA OR 2. Berikan kombinasi logika pada masukan sesuai petunjuk instruktur 3. Amati dan catat hasilnya untuk setiap kombinasi pada tabel 3-6.

LABORATORIUM TEKNIK ELEKTRONIKA ITN MALANG

14 Praktikum Rangkaian Logika 3.4.4.3. Logika Kombinasi 1. Susun rangkaian percobaan seperti pada gambar berikut :

GAMBAR 3-11 RANGKAIAN LOGIKA KOMBINASI 2. Berikan kombinasi logika pada masukan sesuai petunjuk instruktur 3. Amati dan catat hasilnya untuk setiap kombinasi pada tabel 3-7. 3.7. Tugas dan Pertanyaan 1. Pada dasarnya rangkaian logika tidak sama dengan rangkaian linier, Jelaskan apa yang dimaksud dengan rangkaian logika dan apa itu rangkaian linier serta sebutkan perbedaan antara kedua rangkaian tersebut! 2. Apabila dilihat sepintas, kedua rangkaian di bawah ini tidak sama tetapi memiliki output yang sama. Buktikan bahwa output pada rangkaian I dan rangkaian II adalah sama dengan menggunakan cara : a. Aljabar Boole b. Tabel Kebenaran

RANGKAIAN ILABORATORIUM TEKNIK ELEKTRONIKA ITN MALANG

15 Praktikum Rangkaian Logika

RANGKAIAN II

LABORATORIUM TEKNIK ELEKTRONIKA ITN MALANG

16 Praktikum Rangkaian Logika

BAB IV RANGKAIAN FLIP-FLOP2.3. Tujuan 2.4. Mengamati dan mempelajari cara kerja flip-flop R-S Mengamati dan mempelajari cara kerja flip-flop D Mengamati dan mempelajari cara kerja flip-flop J-K

Teori Dasar Flip-flop ( FF ) adalah salah satu jenis rangkaian yang memiliki dua keadaan

stabil, sehingga dapat disebut juga dengan Multivibrator Bistabil. Menurut macam bentuk rangkaiannya, terdapat beberapa jenis flip-flop, yaitu : Flip-flop R-S, Flipflop D, Flip-flop T dan Flip-flop J-K. 2.4.1. Flip-flop R-S Flip-flop R-S memiliki dua masukan, masing-masing R ( Reset ) dan S ( Set ), dua keluaran yaitu Q danQ

( komplemen Q ). Flip-flop R-S dapat

dirangkai dengan menggunakan gerbang NAND. Untuk men-set flip-flop ( Q = 1 ), S harus = 0, sedangkan untuk me-reset flip-flop ( Q = 0 ), maka R harus = 0.

GAMBAR 4-1 RANGKAIAN FLIP-FLOP R-S 2.4.2. Flip-flop D Flip-flop D mempunyai satu masukan Data ( D ) dan satu masukan Clock ( Clk ). Keluaran dari flip-flop D adalah Q dan diteruskan ke Q.Q

. Flip-flop ini disebut juga flip-

flop delay, karena data yang masuk di D di-delay satu pulsa clock sebelum data

LABORATORIUM TEKNIK ELEKTRONIKA ITN MALANG

17 Praktikum Rangkaian Logika

GAMBAR 4-2 RANGKAIAN FLIP-FLOP D 2.4.3. Flip-flop J-K Flip-flop jenis J-K terdiri dari mesukan J dan K untuk memasukan data, masukan Clock untuk sinyal clock, serta keluaran Q dan atau ciri yang sama dengan flip-flop sebelumnya.Q

. Flip-flop ini

merupakan flip-flop yang paling banyak dipergunakan. Flip-flop JK memiliki sifat

GAMBAR 4-3 RANGKAIAN FLIP-FLOP JK 2.3. 2.4.3 Peralatan Yang Digunakan Modul Percobaan Flip-flop Jumper dan Kabel Penghubung Langkah Percobaan 1. Susunlah rangkaian flip-flop seperti pada gambar 4-4 berikut ini :

4.4.1. Percobaan Rangkaian Flip-flop RS dengan Gerbang NAND

LABORATORIUM TEKNIK ELEKTRONIKA ITN MALANG

18 Praktikum Rangkaian Logika

GAMBAR 4-4 RANGKAIAN FLIP-FLOP RS DENGAN GERBANG NAND 2. 3. 4. Berikan kombinasi logika pada masukan flip-flop sesuai petunjuk instruktur. Amatilah keluaran Q dan hasilnya pada tabel 4-1. Matikanlah modul percobaan dan gambarkanlah diagram waktunya.Q

untuk setiap kombinasi tersebut dan catat

2.4.2. Percobaan Rangkaian Flip-flop RS dengan Gerbang NOR 1. Susunlah rangkaian flip-flop seperti pada gambar 4-5 berikut ini :

GAMBAR 4-5 RANGKAIAN FLIP-FLOP RS DENGAN GERBANG NOR 2. 3. 4. Berikan kombinasi logika pada masukan flip-flop sesuai petunjuk instruktur. Amatilah keluaran Q dan hasilnya pada tabel 4-2. Matikanlah modul percobaan dan gambarkanlah diagram waktunya.Q

untuk setiap kombinasi tersebut dan catat

2.4.5. Percobaan Rangkaian Flip-flop D dengan Gerbang NAND 1. Buatlah rangkaian flip-flop seperti pada gambar 4-6 dibawah ini :

LABORATORIUM TEKNIK ELEKTRONIKA ITN MALANG

19 Praktikum Rangkaian Logika

GAMBAR 4-6 RANGKAIAN FLIP-FLOP D DENGAN GERBANG NAND 2. 3. 4. Berikan kombinasi logika pada masukan flip-flop sesuai petunjuk instruktur. Amatilah keluaran Q dan hasilnya pada tabel 4-3. Matikanlah modul percobaan dan gambarkanlah diagram waktunya.Q

untuk setiap kombinasi tersebut dan catat

4.4.4. Percobaan Rangkaian Flip-flop JK 1. Susunlah rangkaian flip-flop seperti pada gambar 4-7 berikut ini :

GAMBAR 4-7 RANGKAIAN FLIP-FLOP JK 2. 3. 4. 4.7. Berikan kombinasi logika pada masukan flip-flop sesuai petunjuk instruktur. Amatilah keluaran Q dan hasilnya pada tabel 4-4. Matikanlah modul percobaan dan gambarkanlah diagram waktunya.Q

untuk setiap kombinasi tersebut dan catat

Tugas dan PertanyaanLABORATORIUM TEKNIK ELEKTRONIKA ITN MALANG

20 Praktikum Rangkaian Logika 1. Tuliskan cara kerja dari : 2. Flip-flop RS Flip-flop D Flip-flop JK

Bandingkan sifat antara Flip-flop yang dibentuk dengan gerbang NAND dengan Flip-flop RS yang dibentuk dengan gerbang NOR, jelaskanlah jawaban saudara !

BAB VLABORATORIUM TEKNIK ELEKTRONIKA ITN MALANG

21 Praktikum Rangkaian Logika

RANGKAIAN PENCACAH2.4.4. Tujuan Dapat memahami fungsi pencacah dalam suatu aplikasi rangkaian logika. 2.5. Teori Dasar Fungsi utama dari pencacah atau ( counter ) adalah untuk melakukan pencacahan ( penghitungan ) suatu fungsi waktu. Aplikasi yang lain adalah sebagai pembagi frekuensi, pengamatan dan sebagai unit memori. Modulus dari suatu counter adalah jumlah state ( keadaan ) yang berbeda yang harus dicapai counter dalam satu siklus pencacahannya. Jika counter dirancang untuk menghitung bilangan biner dari 0000 sampai 1111 ( heksadesimal ) maka counter ini dikenal dengan counter modulo 16, karena memiliki 16 keadaan ( State ) yang berbeda. TABEL 5-1 URUTAN PENCACAH DARI SUATU COUNTER

Urutan pencacah untuk suatu counter modulo 10 adalah dari bilangan biner 0000 sampai 1001. Counter modulo 10 mempunyai 4 bit, dengan urutan 8-4-2-1. Ada dua cara untuk melakukan pencacahan pada rangkaian counter, yaitu: Up counter, counter yang melakukan pencacahan hitungan naik dan Down counter, yang melakukan pencacahan dalam hitungan turun ( dari bilangan besar menjadi bilangan yang lebih kecil ).

LABORATORIUM TEKNIK ELEKTRONIKA ITN MALANG

22 Praktikum Rangkaian Logika

TABEL 5-2 URUTAN COUNTER SINKRON 3 BIT Penggunaan yang umum dan menarik dari counter adalah untuk pembagi frekuensi ( Frequency divider ). Suatu contoh pembagi adalah seperti yang ditunjukan pada rangkaian berikut.

GAMBAR 5-1 1-SECOND TIME SYSTEM Pada diagram rangkaian diatas frekuensi input dibagi dengan 6 ( enam ) (dengan counter modulo-6 ) dan kemudian dibagi dengan 10 ( sepuluh ) untuk membentuk pembagi 60. Pada pembagi 6, masukan 60 pulsa akan menjadi 10 pulsa, selanjutnya dibagi dengan 10, sehingga menjadi 1 pulsa pada akhir keluarannya. 2.3. 5.4. 5.4.1 Peralatan Yang Digunakan Modul Percobaan Rangkaian Pencacah Jumper dan Kabel Penghubung Langkah Percobaan Percobaan Pencacah BCD 1. Rangkailah modul rangkaian pencacah seperti pada gambar 5-2 berikut ini :LABORATORIUM TEKNIK ELEKTRONIKA ITN MALANG

23 Praktikum Rangkaian Logika

GAMBAR 5-2 RANGKAIAN PERCOBAAN PENCACAH BCD 2. 3. 4. Berikan kombinasi logika pada Inputnya sesuai dengan petunjuk instruktur. Kemudian umpankan juga pulsa detak berurutan pada masukan Clock. Amati hasilnya pada keluaran QD, QC, QB, dan QA untuk setiap pulsa Clock yang diberikan dan catatlah hasil pengamatan tersebut pada tabel 5-3. 2.4.2. Percobaan Rangkaian Flip-flop RS dengan Gerbang NOR 1. 2. 3. 4. Buatlah rangkaian seperti pada gambar 5-3 dibawah ini : Berikan kombinasi logika pada inputnya sesuai dengan petunjuk instruktur. Kemudian umpankan juga pulsa detak berurutan pada masukan Clock. Amati hasilnya pada keluaran QD, QC, QB, dan QA untuk setiap pulsa Clock yang diberikan dan catatlah hasil pengamatan tersebut pada tabel 5-4.

LABORATORIUM TEKNIK ELEKTRONIKA ITN MALANG

24 Praktikum Rangkaian Logika

GAMBAR 5-3 RANGKAIAN PERCOBAAN PENCACAH NAIK BINER 2.4.5. Percobaan Pencacah Turun Biner ( Down Counter ) 1. Buatlah rangkaian seperti pada gambar 5-4 dibawah ini :

GAMBAR 5-4 RANGKAIAN PENCACAH TURUN BINER 2. 3. 4. Berikan kombinasi logika pada inputnya sesuai dengan petunjuk instruktur. Kemudian umpankan juga pulsa detak berurutan pada masukan Clock. Amati hasilnya pada keluaran QD, QC, QB, dan QA untuk setiap pulsa Clock yang diberikan dan catatlah hasil pengamatan tersebut pada tabel 5-5.LABORATORIUM TEKNIK ELEKTRONIKA ITN MALANG

25 Praktikum Rangkaian Logika 4.8. Tugas dan Pertanyaan 3. Buatlah pencacah BCD dengan menggunakan Flip-flop JK dengan syarat pencacah tersebut akan menghitung mulai dari 0 ( nol ) sampai 9 ( sembilan ), lalu kembali ke 0 ( nol ). 4. 5. Buatlah rangkaian pencacah naik biner ( Up Counter ) dengan menggunakan 4 buah flip-flop JK dan jelaskan cara kerjanya ! Buatlah rangkaian pencacah turun biner ( Down Counter ) dengan menggunakan 4 buah flip-flop JK dan jelaskan juga cara kerja rangkaian tersebut !

LABORATORIUM TEKNIK ELEKTRONIKA ITN MALANG

26 Praktikum Rangkaian Logika

BAB VI RANGKAIAN DEKODER DAN MULTIPLEKSER6.1. Tujuan 6.2. Dapat memahami fungsi suatu rangkaian dekoder Dapat memahami fungsi suatu rangkaian multiplekser

Teori Dasar Dekoder adalah suatu rangkaian kombinasional yang mengkonversikan

6.2.1. Dekoder informasi dari n jalur input ke m jalur output unit dengan m < 2 dan disebut jalur nke-m. Nama dekoder juga dipergunakan untuk beberapa kode konverter seperti misalnya BCD-to Seven Segment Decoder. Sebagai contoh berikut ini adalah suatu rangkaian dekoder jalur 3-ke-8.

GAMBAR 6-1 DEKODER JALUR 3-KE-8 Salah satu fungsi dari decoder adalah mengkonversikan kode yang diberikan inputnya k eke output sinyal yang eksklusif. Salah satu decoder interfacing khusus adalah Display Dekoder. Merupakan suatu device yang mengkonversikan BCDLABORATORIUM TEKNIK ELEKTRONIKA ITN MALANG

27 Praktikum Rangkaian Logika pada inputnya ke format output yang dibutuhkan untuk mendrive suatu display numeric atau alfa numeric. Seperti kebanyakan decoder, decoder BCD-to-7-segment merupakan device off-the-self. Pemilihan decoder yang dipakai tergantung pada pemilihan 7-segment display. Apakah Common-Anode atau Common-Cathode. Suatu LED memiliki karakteristik dasar sebagai suatu dioda junction dan akan menyala bila tegangan maju yang melewati turn-onnya (1,6 volt untuk Ga As P dan 2,1 volt untuk Ga P). Pada gambar diperlihatkan suatu decoder / driver BCDto-7-segment 7447 A dihubungkan pada suatu common-anode LED 7-segment display. Output dari decoder / driver 7447 A adalah aktif low kolektor dan beroperasi di atas 30 volt dan 40 mA. Pemilihan nilai resistor R tergantung pada tegangan supply dan tegangan serta arus operasi yang direkomendasikan untuk LED dari 7segment Display. Nilai resistor adalah sama.

GAMBAR 6-2 DISPLAY 7-SEGMENT (a) HUBUNGAN COMMON ANODE DAN COMMON CATHODE (b) LED SEGMENT

LABORATORIUM TEKNIK ELEKTRONIKA ITN MALANG

28 Praktikum Rangkaian Logika

GAMBAR 6-3 RANGKAIAN DEKODER / DRIVER UNTUK 7-SEGMENT LED DENGAN DISPLAY COMMON ANODE 7-SEGMENT LED 6.2.2. Multiplekser Multipleksing berarti mentransmisikan sejumlah besar unit informasi melalui sejumlah kecil kanal atau jalur. Suatu multiplekser digital merupakan suatu kombinasional yang memilih informasi biner dan salah satu jalur input dan meneruskannya ke jalur output tunggal. Pemilihan suatu jalur input tertentu dikontrol oleh seperangkat jalur seleksi. Secara normal terdapat Zn jalur input dan n jalur seleksi yang kombinasi bitnya menentukan input mana yang dipilih.

LABORATORIUM TEKNIK ELEKTRONIKA ITN MALANG

29 Praktikum Rangkaian Logika

GAMBAR 6-4 DIAGRAM LOGIKA, BLOK DIAGRAM DAN TABEL FUNGSI MULTIPLEKSER

Setiap jalur dari keempat jalur (I0 sampai I3) merupakan salah satu input dari gerbang AND tertentu. Tabel fungsi dari gambar menunjukkan hubungan input-tooutput untuk setiap kemungkinan kombinasi bit dari jalur seleksi. Seperti halnya multiplekser juga memiliki input enable untuk mengontrol operasi dari unit. Bila input enable memberikan state tertentu output akan disable, dan bila memberikan enable state rangkaian akan berfungsi sebagai multiplekser yang normal. Input enable (strobe) dapat digunakan untuk mengembangkan dua atau lebih IC multiplekser menjadi multiplekser digital dengan sejumlah besar input. 6.3. 6.4. Peralatan Yang Digunakan Modul Percobaan Dekoder dan Multiplekser Jumper dan Kabel Penghubung Langkah Percobaan

6.4.1. Percobaan Dekoder 6.4.1.1. Percobaan Rangkaian BCD 1 of 10 1. Buatlah rangkaian percobaan seperti pada gambar berikut ini :

LABORATORIUM TEKNIK ELEKTRONIKA ITN MALANG

30 Praktikum Rangkaian Logika

GAMBAR 6 - 5 RANGKAIAN PERCOBAAN BCD 1 of 10 2. 3. Berikan kombinasi logika pada masukan sesuai petunjuk instruktur. Amatilah hasilnya untuk setiap kombinasi tersebut dan catat hasilnya pada tabel 6-1. 6.4.1.2. 1. Percobaan Decade Counter Buatlah rangkaian percobaan seperti pada gambar berikut ini :

GAMBAR 6 6 RANGKAIAN PERCOBAAN DECADE COUNTER 2. 3. Berikan kombinasi logika pada masukannya sesuai petunjuk instruktur. Amati hasilnya untuk setiap kombinasi tersebut dan catat hasilnya pada tabel 6-2.LABORATORIUM TEKNIK ELEKTRONIKA ITN MALANG

31 Praktikum Rangkaian Logika 4. 5. Ulangi langkah diatas untuk nilai masukan clock yang lain. Amati dan catatlah hasilnya pada tabel 6 3.

6.4.2. Percobaan Multiplekser 6.4.2.1. Percobaan Multiplekser 1. Buatlah rangkaian seperti pada gambar dibawah ini :

GAMBAR 6 7 RANGKAIAN PERCOBAAN MULTIPLEKSER 2. 3. Berikan kombinasi logika pada masukannya sesuai petunjuk instruktur. Amatilah hasilnya untuk setiap kombinasi tersebut dan catat hasilnya pada tabel 6 - 4. 6.4.2.2. 1. Percobaan Rangkaian Boole Function Generator Buatlah rangkaian seperti pada gambar berikut ini :

LABORATORIUM TEKNIK ELEKTRONIKA ITN MALANG

32 Praktikum Rangkaian Logika

GAMBAR 6 8 RANGKAIAN PERCOBAAN BOOLE FUNCTION GENERATOR 2. 3. Berikan kombinasi logika pada masukannya sesuai petunjuk instruktur. Amatilah hasilnya untuk setiap kombinasi tersebut dan catat hasilnya pada tabel 6 5 . 6.7. Tugas dan Pertanyaan 1. Buatlah rangkaian Dekoder BCD ke 7 segment beserta tabel kebenarannya. Diketahui masukkannya : a. A, B, C, D b. RBI ( ripple blanking input ) c. BI ( blanking input ) d. LT ( lamp-test input ) 2. Buatlah rangkaian multiplekser 16 masukan lengkap dengan tabel kebenarannya yang memenuhi persamaan berikut : F = ABCD + AB CD + A B C D + A B D + A BC D + AB C + C DAC B D

LABORATORIUM TEKNIK ELEKTRONIKA ITN MALANG

33 Praktikum Rangkaian Logika

LABORATORIUM TEKNIK ELEKTRONIKA ITN MALANG