Top Banner
LAPORAN PRATIKUM INSTALLASI DAN JARINGAN KOMPUTER MANAJEMEN BANDWIDTH PADA ROUTER MIKROTIK BOARD (Queue Simple dan Queue Tree) Oleh : MARTIKA 1207584
18

PRATIKUM 10

Nov 28, 2015

Download

Documents

Cie Ndut
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PRATIKUM 10

LAPORAN

PRATIKUM INSTALLASI DAN JARINGAN KOMPUTER

MANAJEMEN BANDWIDTH PADA ROUTER MIKROTIK BOARD

(Queue Simple dan Queue Tree)

Oleh :

MARTIKA1207584

PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER

JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

TAHUN 2013

Page 2: PRATIKUM 10

A. Teori Pendukung

Bandwidth didalam jaringan Komputer sering digunakan sebagai suatu

sinonim untuk data transfer rate yaitu jumlah data yang dapat dibawa dari sebuah

titik ke titik lain dalam jangka waktu tertentu (pada umumnya dalam detik). Jenis

Bandwidth ini biasanya diukur dalam bps (bits per second). Adakalanya juga

dinyatakan dalam Bps (bytes per second). Suatu modem yang bekerja pada 57,600

bps mempunyai Bandwidth dua kali lebih besar dari modem yang bekerja pada

28,800 bps. Secara umum, koneksi dengan Bandwidth yang besar/tinggi

memungkinkan pengiriman informasi yang lebih besar.

Alokasi atau reservasi Bandwidth adalah sebuah proses menentukan jatah

Bandwidth kepada pemakai dan aplikasi dalam sebuah jaringan. Termasuk

didalamnya menentukan prioritas terhadap berbagai jenis aliran data berdasarkan

seberapa penting atau krusial dan delay-sensitive aliran data tersebut. Hal ini

memungkinkan penggunaan Bandwidth yang tersedia secara efisien, dan apabila

sewaktu-waktu jaringan menjadi lambat, aliran data yang memiliki prioritas yang

lebih rendah dapat dihentikan, sehingga aplikasi yang penting dapat tetap berjalan

dengan lancar. Besarnya saluran atau Bandwidth akan berdampak pada kecepatan

transmisi. Data dalam jumlah besar akan menempuh saluran yang memiliki

Bandwidth kecil lebih lama dibandingkan melewati saluran yang memiliki

Bandwidth yang besar. Kecepatan transmisi tersebut sangat dibutuhkan untuk

aplikasi Komputer yang memerlukan jaringan terutama aplikasi real-time,

seperti videoconferencing. Penggunaan Bandwidth untuk LAN bergantung pada

tipe alat atau medium yang digunakan, umumnya semakin tinggi Bandwidth

yang ditawarkan oleh sebuah alat atau medium, semakin tinggi pula nilai

jualnya. Sedangkan penggunaan

Bandwidth untuk WAN bergantung dari kapasitas yang ditawarkan dari

pihak ISP, perusahaan harus membeli Bandwidth dari ISP, dan semakin tinggi

Bandwidth yang diinginkan, semakin tinggi pula harganya. sebuah teknologi

jaringan baru dikembangkan dan infrastruktur jaringan yang ada diperbaharui,

aplikasi yang akan digunakan umumnya juga akan mengalami peningkatan dalam hal

konsumsi Bandwidth.

Page 3: PRATIKUM 10

Router MikroTik menyediakan fasilitas untuk pengaturan bandwidth, sehingga

dengan adanya fasilitas ini seorang administrator jaringan bisa

mengelola/membatasi bandwidth kepada tiap-tiap client. Bandwidth Limiter (queue)

pada MikroTik yang berfungsi untuk mengontrol mekanisme data rate secara

umum ada 2 jenis, yaitu queue tree dan simple queue. Administrator jaringan

boleh memilih salah satu dari kedua bentuk manajemen bandwidth tersebut.

Sekedar pengetahuan, untuk penggelolaan bandwidth oleh administrator jaringan

mikrotik juga menyediakan fasilitas queue tree dan simple queue dapat diakses dalam

dua cara yang pertama adalah dengan menggunakan fasilitas Terminal dan

menggunakan fasilitas grafical user interface (GUI).

B. Tujuan Pratikum

Setelah menjalani serangkaian kegiatan pratikum peserta pratikum diharapkan dapat :

1. Dengan mengikuti perkuliahan ini mahasiswa diharapkan mampu

mengenal dan memahami Banadwidth Access.

2. Mahasiswa mampu melakukan Bandwidth Access menggunakan router

MikroTik.

3. Mahasiswa mampu melakukan konfigurasi Bandwidth Access dengan cara

queue simple.

4. Mahasiswa mampu melakukan konfigurasi Bandwidth Access dengan cara

queue tree.

C. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang dipergunakan dalam kegiatan pratikum kali ini adalah :

1. MikroTik Router Boar

2. PC Client.

3. Switch atau Hub.

4. Kabel UTP.

5. Layanan Internet

Page 4: PRATIKUM 10

D. Langkah kerja pratikum

1. Bangun dahulu jaringan yang telah di desain sebelumnya.

Gambar 1. Desain jaringan yang akan dibangun dengan menggunakan Router Mikrotik Board

2. Sebelum melakukan manajemen bandwidth, pada router mikrotik board sudah

dikondisikan hal-hal berikut :

a. Konfigurasi IP Address tiap-tiap PC Client.

Client1, IP. 192.168.1.2/24 gateway 192.168.1.1

Client2 dan Client3 diberikan servis DHCP Client

b. Interface yang dipakai untuk menghubungkan MikroTik dengan jaringan

Elektronika beri nama wlan dan diberikan IP. 192.168.189.14/26

c. Interface yang dipakai untuk menghubungkan MikroTik dengan jaringan

Lokal beri nama lan dan diberikan IP. 192.168.1.1/24

d. Konfigurasi Routing

route add 0.0.0.0 netmask 0.0.0.0 192.168.189.1

e. Koonfigurasi NAT satu segmen jaringan

f. DHCP Server dengan rentang 192.168.1.2 – 192.168.1.10/24

g. Hotspot dengan interface lan.

Page 5: PRATIKUM 10

3. Manajemen Bandwidth dengan fasilitas Simple Queue

Berikut adalah langkah-langkah konfigurasi queue simple melalui Terminal :

1) Melalui aplikasi Winbox, pilih menu New Terminal.

2) Berikut ini adalah perintah konfigurasi queue simple

3) Tampilkan dilayar konfigurasi yang telah dibuat dengan perintah print.

Gambar 2. Konfigurasi Simple Queue melalui Terminal

Keterangan :

add name=limit-client1, mendefinisikan nama dari queue simple untuk

konfigurasi PC client1.

Interface=lan, merupakan antarmuka/interface untuk gateway client.

target-addresses=192.168.1.2/32 merupakan IP Address milik PC client1

max-limit=64k/128k, merupakan limit maksimum komputer PC client1 untuk

uplink 64 kbps dan downlink 128 kbps.

Untuk keluar dari servis /queue simple> ketikan / tekan enter

Page 6: PRATIKUM 10

Berikut adalah langkah-langkah konfigurasi queue simple melalui GUI :

1) Melalui aplikasi Winbox, pilih menu Queue.

2) Pada tampilan Queue, klik tombol (+), maka akan masuk pada tampilan new

queue simple

3) Pada tampilan New Queue Simple isikan konfigurasi seperti berikut :

Studi kasus sudah menggunakan service DHCP server jadi PC 2 mempunyai IP

DHCP 192.168.1.10/24 sedangkan PC 3 mempunyai IP DHCP 192.168.1.9/24

Gambar 3. Konfigurasi queue simple melalui GUI winbox

Keterangan :

Name komputer3 dimaksudkan untuk mendefinisikan nama pengguna komputer.

Target Address 192.168.1.9/32 adalah IP pengguna komputer pada Name.

Max Limit : upload 64k download 128k dimaksudkan pengaturan bandwidth pada

Name (komputer3).

Page 7: PRATIKUM 10

4. Manajemen Bandwidth menggunakan fasilitas Queue Tree

Queue Tree merupakan limit bandwidth yang kompleks karena

pelimitan dapat dikelompokkan berdasarkan portokol, ports atau

kelompok IP Address. Sebelum melakukan pelimitan, terlebih dahulu

harus dilakukan penandaan paket aliran paket menggunakan suatu tanda

mangle agar paket tersebut dikenal oleh queue tree. Mangle adalah istilah

yang dipakai pada mikrotik. Hal ini bertujuan untuk membedakan paket yang

downlink only dan uplink only sehingga limit pada bandwidth dapat bekerja

optimal.

Berikut adalah implementasi queue tree, semua client akan dibatasi dengan

limit downlink (interface local) 192 kbps dan uplink (antarmuka public) 96

kbps. Sementara bandwidth uplink untuk tiap-tiap client adalah 32 kbps dan

downlink 64 kbps

Berikut adalah konfigurasi queue tree melalui terminal :

1) Pada winbox pilih menu Terminal.

2) Langkah pertama membuat aturan di Firewall pada tabel Mangle, untuk

memberikan tanda "mark" pada paket-paket yang masuk dan keluar dari

Gateway Mikrotik ke masing-masing client yang dinamakan mark connection.

3) Ketikan pada terminal ip firewall mangle tekan enter, lalu ketikan perintah

berikut sesuai dengan tampilan :

Gambar 4. Konfigurasi mangle melalui terminal

Page 8: PRATIKUM 10

4) Setelah kita membuat paket pada mangle kita akan mengkonfigurasi servis

queue tree melalui terminal langkahnya adalah keluar dari servis /ip

firewall mangle> dengan menggunakan perintah / enter, lalu ketikan queue

tree atau boleh langsung pada /ip firewall mangle> / queue tree.

5) Selanjutnya pada konfigurasi tree dimaksudkan untuk memanajemen besar

bandwidth download dan upload untuk masing-masing Client lokal, berikut

adalah perintah-perintahnya :

Gambar 5. Konfigurasi queue tree pada terminal

6) Konfigurasi selesai lakukan manajemen bandwidth dengan queue tree pada

seluruh client baik penandaan paket (marking) pada mangle maupun

pengaturan uplink dan downlink queue tree.

Page 9: PRATIKUM 10

Berikut adalah langkah-langkah konfigurasi queue tree melalui GUI :

1) Melalui aplikasi Winbox, pilih menu Firewall.

2) Langkah pertama adalah membuat mark paket, caranya adalah pada tampilan

Firewall, masuk ke tab Mangle, pada tab mangle klik tombol (+), maka akan

masuk pada tampilan Mangle Rule, konfigurasi seperti berikut :

Gambar 7. Konfigurasi mangle dengan gui

3) Pilih actionnya dengan mark connection komputer3

Gambar 8. Penandaan connection

Page 10: PRATIKUM 10

4) Setelah kita tandai connectionnya selanjutnya adalah kita tandai paketnya

dengan cara yang sama seperti langkah satu dan langkah 2 namu beda pada

konfigurasi langkah kedua, langkahnya adalah sebagai berikut :

Gambar 9. Konfigurasi mangle mark paket melalui GUI

5) Pilih action dengan mark paket pada connection komputer 3.

Gambar 10. Mark paket pada connection komputer 3 melalui GUI

Page 11: PRATIKUM 10

6) Selanjutnya pada konfigurasi tree dimaksudkan untuk memanajemen besar

bandwidth download dan upload untuk masing-masing Client lokal.

7) Akses queue tree dengan cara akses winbox, pilih menu Queues, pada queue

list masuk ke tab queue tree, lalu klik tombol (+),

8) Konfigurasi bandwidth untuk downloadlink seperti berikut :

Gambar 11. Konfigurasi queue tree downlink melalui GUI

Keterangan :

a) Name dimaksudkan untuk mendefinisikan nama client downlink

b) Parent dimaksudkan untuk interface yang akan dikonfigurasi

c) Packet mark dimaksudkan diarahkan pada packet mangle yang telah kita

konfigurasi

d) Limit at adalah kondisi dimana kualitas download bandwidth minimal yang

kita kehendaki

e) Max limit adalah kondisi dimana kualitas download bandwidth maximal yang

kita kehendaki

Page 12: PRATIKUM 10

9) Konfigurasi bandwidth untuk uplink seperti berikut :

Gambar 12. Konfigurasi queue tree uplink melalui GUI

Keterangan gambar :

a) Name dimaksudkan untuk mendefinisikan nama client uplink.

b) Parent dimaksudkan untuk interface yang akan dikonfigurasi

c) Limit at adalah kondisi dimana kualitas upload bandwidth minimal yang

kita kehendaki

d) Max limit adalah kondisi dimana kualitas upload bandwidth maximal

yang kita kehendaki

10) Konfigurasi pada semua client yang akan dimanag bandwidthnya.

11) Manajement bandwith dengan router mikrotik board berdasarkan tipe queue

simple dan queue tree yang dilakukan dengan cara akses melalui terminal dan

GUI berhasil dilakukan.

12) Cek kualitas dengan cara browsing lalu download atau upload dan

memonitornya melalui Queue List.

Page 13: PRATIKUM 10

E. Kesimpulan

1. Bandwidth didalam jaringan Komputer sering digunakan sebagai suatu

sinonim untuk data transfer rate yaitu jumlah data yang dapat dibawa dari

sebuah titik ke titik lain dalam jangka waktu tertentu (pada umumnya dalam

detik).

2. Alokasi Bandwidth adalah sebuah proses menentukan jatah Bandwidth

kepada pemakai dan aplikasi dalam sebuah jaringan.

3. Router MikroTik menyediakan fasilitas untuk pengaturan bandwidth,

sehingga dengan adanya fasilitas ini seorang administrator jaringan bisa

mengelola bandwidth kepada tiap-tiap client. Bandwidth Limiter (queue) pada

MikroTik yang berfungsi untuk mengontrol mekanisme data rate secara

umum ada 2 jenis, yaitu queue tree dan simple queue. Administrator

jaringan boleh memilih salah satu dari kedua bentuk manajemen

bandwidth tersebut.

4. Metode "Queue Tree". Metode ini banyak digunakan karena administrator

menjadi lebih leluasa dalam menerapkan aturan-aturan dalam pembatasan

badwidth, tidak demikian jika menggunakan metode "Simple Queue".

5. Pertama kita harus membuat aturan di Firewall pada tabel Mangle, untuk

memberikan tanda "mark" pada paket-paket yang masuk dan keluar dari

Gateway Mikrotik ke masing-masing client yang dinamakan dengan mark

connection yang disusul dengan pembuatan "Mark Packet".

6. Selanjutnya adalah mengatur bandwidth download dan upload untuk masing-

masing client pada menu Queues jika di GUI.

7. Dan untuk memonitornya dapat dimonitoring melalui Queue List.