of 22
ISU-ISU STRATEGIS DAN PROGRAM PRIORITAS JAWA TIMUR TAHUN 2015 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
BIDANG PRASARANA WILAYAH
INFRASTRUKTUR JALAN
ISSUE STRATEGIS STRATEGI PROGRAM FOKUS KEGIATAN
Peningkatan Percepatan Pembangunan JLS
Percepatan pengadaan tanah pengganti penggunaan kawasan hutan
Program Dukungan Prasarana Kebinamargaan
Pembangunan Jalan & Jembatan Lintas Selatan
Pesatnya pertumbuhan kendaraan bermotor yang tidak diimbangi dengan pertambahan panjang jalan yang signifikan
Pembangunan Jalan Tembus
Program Pembangunan dan Peningkatan Jalan dan Jembatan
1.Pembangunan Jalan Tembus dan Jembatan
2.Pelebaran jalan Provinsi dengan perkerasan 7 m
3.Pembangunan Jembatan Dan Gorong-gorong
Meningkatkan konektivitas ekonomi melalui ketersediaan sarana dan prasarana transportasi yang memadai dan handal
Meningkatkan kualitas prsarana jalan
Program Rehabilitasi/ Pemeliharaan Jalan dan Jembatan
1.Meningkatkan kondisi mantap jalan
2.Pembangunan Jembatan & Gorong-gorong Provinsi Dengan Lebar Minimum 9
PROGRESS PANJANG JALAN MENURUT STATUS DAN KONDISI JALAN
Panjang
(Km)
Kondisi
Baik
Panjang
(Km)
Kondisi
Baik
Panjang
(Km)
Kondisi
Baik
Panjang
(Km)
Kondisi
Baik
Panjang
(Km)
Kondisi
Baik
Kab/Kota 31,593.30 17,486.03 33,938.03 23,411.91 34,183.46 27,759.70 34,183.46 27,027.21 34,276.24 27,027.21
Provinsi 2,000.98 1,602.70 2,000.98 1,548.42 1,760.91 1,376.28 1,760.91 1,509.64 1,760.91 1,509.81
Nasional 2,027.01 1,831.12 2,027.01 1,843.77 2,027.01 1,857.98 2,027.01 1,857.98 1,934.23 1,841.63
Jumlah 35,621.29 20,919.85 37,966.02 26,804.10 37,971.38 30,993.96 37,971.38 30,394.83 37,971.38 30,378.65
Status
Jalan
2009 2010 2011 2012 2013
PROGRES PENGGUNAN KAWASAN HUTAN UNTUK PEMBANGUNAN JALAN LINTAS SELATAN (JLS)
KABUPATEN
KAWASAN HUTAN LAHAN KOMPENSASI LUAS
PERSETUJUAN PRINSIP (Ha)
LUAS HASIL PENGUKURAN (Ha)
DISPENSASI (Ha) BERLAKU S/D TERLETAK DI LUAS (Ha)
PACITAN 17,891 17,8906 17,6227
No. 17/Menhut-VII/2013, tgl. 30 Juni 2013 Ds. Jeruk, Kec. Bandar, Kab. Pacitan 17,891 (TUNTAS)
TRENGGALEK 111,744 Belum dilaksanakan
pengukuran -
Ds. Cangkring dan Walidono, Kec. Prajekan, Kab. Bondowoso
75,887
TULUNGAGUNG 116,8647 116,8647 - Ds. Wonoboyo dan Leprak, Kec.
Klabang, Kab. Bondowoso 19,51
BLITAR 109,0015 109,0015 34,3720
SK. 24/Menhut-II/2011 berlaku s/d tgl. 15 Juni 2011
- -
MALANG 148,14 147,083 89,7951
S.638/Menhut-VII/2013 berlaku s/d tgl. 30 Mei 2015
Ds. Gentong, Kec. Tamankrocok, Kab. Bondowoso
150,00
LUMAJANG 29,6124 29,6124 29,6124
S.522/Menhut-VII/2013 berlaku s/d tgl. 31 Mei 2013
- -
JEMBER 73,3392 73,3392 73,3392
S.521/Menhut-VII/2012 berlaku s/d tgl. 22 Juni 2013
- -
BANYUWANGI 27,3984 27,3984 27,3984
S.519/Menhut-VII/2012 berlaku s/d tgl. 19 Ags 2013
Ds. Bangsring, Kec. Wongsorejo dan Ds. Wonorejo, Kec. Wongsorejo, Kab.
Banyuwangi 27,29
PROGRESS PEMBANGUNAN TOL
PROGRESS
Pembangunan Jalan Tol Kertosono Mojokerto (40,05 km) Nilai : 3.482 M. Pembebasan lahan mencapai 86,96% dengan progress fisik mencapai 39,83%;
Pembangunan Jalan Tol Surabaya-Mojokerto 36,27 km Nilai : 3.124 M. Masih dalam tahap pembebasan lahan.
Pembangunan Jalan Tol Pandaan Malang Nilai : 2.674 M. Pembebasan lahan mencapai 10,67%.
Pembangunan Jalan Tol Waru - Wonokromo - Tj.Perak 18,6 km. Nilai : 11.112 M. Pembebasan lahan 98,87%. Pemkot Surabaya menolak pembangunan karena menyalahi RTRW.
Pembangunan Jalan Tol Gempol Pandaan Nilai : 1.167 M. Pembebasan lahan mencapai 99,81% dengan progress fisik mencapai 61,86%.
RENCANA
Tol Pasuruan-Probolinggo (FS, DED BPJT)
Tol Probolinggo-Banyuwangi (FS, DED BPJT)
Tol Legundi-Bunder (FS DPU Bina Marga)
Jalan Tembus Lawang-Batu (FS DPU Binamarga)
Jalan menuju BTS di Probolinggo, Sukapura - Cemoro Lawang - Lautan Pasir Nilai : 100 M (Masih Perlu Klarifikasi)
INFRASTRUKTUR TRANSPORTASI PERHUBUNGAN
ISSUE STRATEGIS STRATEGI PROGRAM FOKUS KEGIATAN
Meningkatkan Kinerja Pelayanan Angkutan Darat, Laut dan Udara yang Effisien dan Effektif
Meningkatkan konektivitas ekonomi melalui ketersediaan sarana dan prasarana transportasi yang memadai dan handal
1. Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan 2. Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas
LLAJ 3. Program Peningkatan Pelayanan Angkutan 4. Program Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas 5. Program Peningkatan Kelaikan Pengoperasian Kendaraan
Bermotor 6. Program Pembangunan, Rehabilitasi, Pemeliharaan Prasarana
dan Fasilitas Perkeretaapian 7. Program Pembangunan, Rehabilitasi, Pemeliharaan Prasarana
dan Fasilitas Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan 8. Program Pembangunan, Rehabilitasi, Pemeliharaan Prasarana
dan Fasilitas Transportasi Laut 9. Program Pembangunan, Rehabilitasi, Pemeliharaan Prasarana
dan Fasilitas Transportasi Udara 10. Program Dukungan Sarana Prasarana Transportasi
Pemasangan fasilitas perlengkapan jalan, Pemasangan Alarm Early Warning System, Pembangunan Pelabuhan Laut, Pengembangan Bandara Perintis
PROGRES PELABUHAN TANJUNG PERAK DI TELUK LAMONG
ULTIMATE PLAN TERMINAL MULTIPURPOSE Lamong Bay
DescriptionBasin
(-mLWS)
Wharf
(m)
Yard
(Ha)
On Shore Equipment(Unit)
Yard Equipment (Unit)
TERMINAL (Ha)
BACKUP
(Ha)Capacity (BOX
& TON)
International Container
-14 1,O80 32 8 CC 20 ASC
114 210
1.555.200
Domestic Container
-13 2,390 57 20 CC 46 ASC 2.592.000
Dry Bulk -14 500 26 4 SHIP UNLOADERCONVEYOR/WARE
HOUSE26 36 20.736.000
Pembangunan Terminal Multi Purpose Teluk Lamong Tahap I Nilai : Rp 4.1 T. Untuk pembangunan dermaga (Paket A), konstruksi sudah 99,8%; pekerjaan causeway dan CY (Paket B), konstruksi sudah 2,43%; pembangunan jembatan penghubung (Paket C), konstruksi sudah 25,2%.
PROGRES PENGEMBANGAN PELABUHAN
Pengembangan Pelabuhan Branta Pamekasan. Nilai : Rp 158 M. Dana yang dikucurkan oleh pemerintah sebesar Rp. 30 miliar yang bersumber dari APBN. Target selesai 2014.
Pengembangan Pelabuhan Lamongan Nilai : Rp 2.261 M. Dalam proses perizinan. Masih Perlu Klarifikasi.
PENGEMBANGAN BANDARA
PERMASALAHAN SISI DARAT : Overloaded, telah dilakukan pengembangan terminal penumpang Bandara Juanda (Enclave), Surabaya Nilai : 1.057 M. Progress fisik mencapai 86%. Sudah GROUND BREAKING
PERMASALAHAN SISI UDARA : Potensi Sanksi Penerbangan Internasional di Jawa
Timur, karena Jarak antara pesawat yang landing dengan
yang take off (headway) sudah 1 menit 20 detik atau
sudah pada titik optimal kapasitas (idealnya headway 2
menit), MEMBAHAYAKAN KESELAMATAN
PENERBANGAN SISI UDARA, CITRA &
PEREKONOMIAN JAWA TIMUR - NASIONAL.
Keselamatan Penerbangan Adalah Hal Yg Tidak Dapat
Ditoleransi & Bukan Merupakan Tanggung Jawab
Hanya Dari Satu Pihak Saja. Dibutuhkan segera
pembangunan Double/Twin runway untuk menambah
panjang Runway (landasan pacu) sepanjang 4.000 meter
60 meter masing-masing runway (Masukan rencana revisi Master Plan Juanda)
Luas Bandara 477,3 Ha
Operator : PT. Angkasa Pura I, PP Nomor 5 Tahun 1992
PERMASALAHAN : KKOP, Kebutuhan Pembangunan Vertikal Perkotaan, Luas Bandara Internasional Yang Memadai Utk Pengembangan, Investor (KPS + PBMD)
DIBUTUHKAN :
Pengembangan Bandara Internasional (Sipil/Komersial) Yang Lebih Luas, Sebagai Multiple Airport Di Jawa Timur
HAZZARD
PERCEPATAN PELEBARAN ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA (APBS TOL FEE) TAHAP II
BUOY 5
BUOY 6
KONDISI SEKARANGTAHAP 1
TAHAP 2
Kedalaman : - 9,5 mLebar : 100 mKapal : Generasi II (1.000 TEUS)
Kedalaman : - 13 mLebar : 150 mKapal : Generasi III (3.000 TEUS)
Kapal : Generasi VII (7.000 TEUS)
Lebar : 200 m
Kedalaman -16 m
Pendalaman dan pelebaran Alur APBS harus didorong percepatannya agar Pipa Gas Bawah Air dapat segera dipindah oleh Pertamina Hulu Energy West Madura Offshore.
RENCANA PENGEMBANGAN BUS RAPID TRANSIT (BRT) AGLOMERASI DI KAWASAN GKS
Rute : Terminal Porong Terminal Tambak Oso Wilangun
Kec. Porong
Sp. 3 Candi
Terminal Tambak
Oso Wilangun
Sp. 3 Babalayar
Sp. 3 Larangan
Pintu Tol Sidoarjo
Pintu Tol Waru
Bundaran Waru
Terminal
Joyoboyo
Pintu Tol
Gunungsari
Pintu Tol Dupak
Pintu Tol
Romokalisari
Terminal
Larangan
Term. Porong
TRAYEK WKT TEMPUH JRK TEMPUH (Km) BIAYA TOL
TERM. PORONG-TERM. TOW 2 Jam, 5 mnt 61.2 Rp. 12.000
SURVEY WAKTU DAN JARAK TEMPUH TERM. PORONG-TERM. TOW
SURVEY WAKTU DAN JARAK TEMPUH TERM. PORONG - TERM. TOW
TRAYEK WKT TEMPUH JRK TEMPUH (Km) BIAYA TOL
TERM. PORONG-TERM. TOW 2 Jam, 2 mnt 64.2 Rp. 11.000
Trayek Lainnya : a. Trayek Surabaya - Sidoarjo - Porong (via tol) b. Trayek Sidoarjo - Jembatan Merah Surabaya c. Trayek Sidoarjo - Bandara Juanda d. Trayek Sidoarjo Bangkalan e. Trayek Surabaya - Bunder Paciran f. Trayek Tambak Osowilangun Tanjung Perak g. Trayek Tambak Osowilangun - Kenjeran
INFRASTRUKTUR KECIPTAKARYAAN (AIR MINUM)
ISSUE STRATEGIS STRATEGI PROGRAM FOKUS KEGIATAN
Terbatasnya cakupan layanan Air Minum Perkotaan dan
Perdesaan
Mendorong terbentuknya
regionalisasi pengelolaan air minum
(SPAM)
Program Pengembangan Kinerja
Pengelolaan Air Minum Dan Air
Limbah
Pemutakhiran Data Base Daerah
Rawan Air
Masih adanya daerah rawan air Meningkatkan kinerja pengelolaan
air minum di perkotaan dan
pedesaan.
Penyediaan Sarana dan
Prasarana Air Bersih pada
kawasan rawan air, dan
perkotaan, perdesaan dan
kepulauan
Masih adanya tingkat keboocoran dalam pemanfaatan air
minum
Penguatan pengelolaan Air Minum
Berbasis Masyarakat
Belum optimalnya inisasi pengembangan SPAM Regional Pengembangan SPAM Regional &
SPAM Umbulan
Keterbatasan jangkauan perpipaan oleh PDAM PAMSIMAS 2
Belum optimalnya pengelolaan Air Minum Berbasis
Masyarakat
INFRASTRUKTUR KECIPTAKARYAAN (PERUMAHAN)
ISSUE STRATEGIS STRATEGI PROGRAM FOKUS KEGIATAN
Terbatasnya Data base Perumahan (Backlog
Rumah, RTLH, RSH, Kaw. Kumuh)
Meningkatkan penyediaan hunian RST,
Rusun dan RTLH
Program Pembangunan
Perumahan
Pemutakhiran Data Perumahan
Belum sinkronnya penanganan RTLH (Pusat,
Provinsi & Kab./Kota)
Pembangunan Rumah Swadaya Renovasi Rumah Tidak Layak Huni
(RTLH)
Terbatas & mahalnya harga lahan di perkotaan
untuk RSH
Mengembangkan teknologi
pembangunan bidang perumahan dan
permukiman yang tepat guna dengan
harga terjangkau.
Pembangunan Rusun bagi Pekerja dan
MBR
Terbatasnya stimulan untuk PSU RSH Fasilitasi Pola Kemitraaan PKBL /CSR
Donor.
Stimulan PSU permukiman Kumuh &
Perdesaan
Terbatasnya prasarana dan sarana ulititas di
perdesaan
Fasilitasi Kemitraan PKBL/CSR
Belum optimalnya peran CSR
Kendala perijinan, lahan, IMB dan Serifikasi
Nama : Samuti Alamat : Sukolilo Barat, Kec. Labang Umur : 70 tahun Pekerjaan : Buruh Tani Titik Kordinat : LS: Derajat : 07, Menit : 09, Detik : 553 Bujur Timur : Derajat : 112, Menit : 46, Detik: 621
TAHAP Biaya RTLH
(unit)
LOKASI
(Kab/Kota)
I APBD 2009 50 10.000 Jember, Sampang, Pamekasan, Bondowoso, Pacitan, Probolinggo, Situbondo, Sumenep, Bangkalan, Trenggalek
II P-APBD 2009 50 10.000 Ponorogo, Madiun, Magetan, Ngawi, Tuban, Bojonegoro, Jombang, Pasuruan, Lumajang, Banyuwangi
III APBD 2010 50 10.025 Tulungagung, Blitar, Kediri, Malang, Sidoarjo, Mojokerto, Nganjuk, Lamongan. Gresik, Kota Madiun
IV P-APBD 2010 25 5.020 Pacitan, Ponorogo, Madiun, Magetan, Ngawi, Trenggalek, Tuban, Bojonegoro, Bondowoso, Situbondo
V APBD 2011 50 10.077 Sumenep, Pamekasan, Sampang, Bangkalan, Situbondo, Malang, Blitar, Probolinggo, Pasuruan, Banyuwangi
VI P-APBD 2011 25 5.029 Sumenep, Jember, Bondowoso, Pacitan, Lumajang, Madiun, Magetan, Bojonegoro, Tuban, dan Gresik
VII APBD 2012 50 10.098 Pacitan, Ponorogo, Madiun, Trenggalek, Tulungagung, Nganjuk, Jombang, Mojokerto, Pasuruan, Sumenep
VIIII P-APBD 2012 7 1.400 Kediri, Pamekasan, Sampang, Bangkalan, Sumenep
IX ABPD 2013 60 9.400 Ponorogo, Ngawi, Tuban, Lamongan, Mojokerto, Malang, Probolinggo, Bondowoso, Jember, Banyuwangi, Bangkalan, Sampang, Pamekasan, Sumenep
TOTAL 367 71.049
1. Program RTLH dilaksanakan secara bertahap berdasarkan MoU antara Pemprov Jatim dengan Kodam V/Brawijaya 2. Tahun 2009 s/d 2012 biaya sebesar Rp. 5 juta/unit, Tahun 2013 sebesar Rp. 6 juta/unit
RENOVASI RUMAH TAK LAYAK HUNI (RTLH)
INFRASTRUKTUR SUMBER DAYA AIR ISSUE STRATEGIS STRATEGI PROGRAM FOKUS KEGIATAN
Mendukung program Pemerintah dalam
mempertahankan surplus 10 Juta ton beras,
Jawa Timur mendapat beban penyediaan
surplus beras 5 Juta ton dari target nasional.
Sehingga masih diperlukan tambahan luas
tanam baru seluas 345.770 ha dan tampungan
air baku melalui pembangunan infrastruktur
sumber daya air berupa pembangunan waduk
dan embung.
1. Meningkatkan konservasi
sumber daya air secara
berkelanjutan.
2. Mengendalikan daya rusak air
dan pendayagunaan sumber
daya air untuk keadilan dan
kesejahteraan masyarakat.
1. Konservasi Sumber
Daya Air.
2. Pendayagunaan
Sumber Daya Air.
3. Pengendalian Daya
Rusak Air.
1. Pembangunan Floodway
Plangwot, untuk mengatasi
banjir di hilir sungai
Bengawan Solo.
2. Pembangunan tampungan
air baru, terutama di
daerah rawan kekeringan
dengan menggunakan
geomembran.
Untuk mereduksi bencana banjir dan kekeringan
masih diperlukan gagasan realistis dan strategis
antara lain dengan pengalihan sebagian debit
banjir dengan cara sudetan dan pembangunan
waduk lapangan dengan lapisan geomembran.
Dalam pengelolaan sumber daya air di Jawa
Timur terdapat permasalahan-permasalahan
antara lain, lahan kritis pada daerah aliran
sungai, terjadinya pencemaran pada sumber-
sumber air, bencana banjir dan kekeringan yang
terjadi setiap tahun, kurangnya peran serta
masyarakat dan dunia usaha dalam pengelolaan
sumber daya air.
KONDISI SAAT INI :
o Debit Bengawan Solo = 3.500 m3/det
o Debit Sudetan = 640 m3/det
o Debit Banjir ke Ujung Pangkah = 2.860m3/det
o Menimbulkan genangan di hulu dan hilir Plangwot
Ujung
Pangkah
Sedayu Lawas
Plangwot
RENCANA :
o Debit Rencana di Sudetan = 2.500 m3/det
o Debit Rencana ke Ujung Pangkah = 1.000 m3/dt
o Mempercepat aliran banjir menuju ke laut sehingga tinggi
muka air banjir, lama genangan dan Luas genangan di
Bojonegoro dan Tuban dapat dikurangi
o Wilayah Lamongan dan Gresik dari Plangwot sampai dengan
Ujung Pangkah terbebas dari luapan Bengawan Solo
Ujung
Pangkah
Sedayu Lawas
Plangwot
Pengendalian Banjir Bengawan Solo Hilir
melalui Sudetan Plangwot Sedayu Lawas
Inlet dan Sudetan Plangwot ditingkatkan
sampai 2500 m3/dt Rencana Bangunan Regulator baru di Sungai
Utama kapasitas 1000 m3/dt
Ilustrasi Pengalihan Sebagian Besar Debit Banjir Bengawan Solo melalui Sudetan
Plangwot Sedayu Lawas
WADUK LAPANGAN DENGAN LAPISAN GEOMEMBRANE
Merupakan solusi jangka pendek antisipasi bencana kekeringan
Pada TA 2012 telah dibangun 11 unit tersebar di 6 Kabupaten, 41
unit telah dibangun pada 2013 di 8 Kabupaten).
Dibangun di lokasi rawan kekeringan, jauh dari sumber air dan kondisi
tanah lolos air
Kapasitas antara 2.000 5.000 m3 yang mampu memenuhi kebutuhan air
untuk 3 4 bulan selama musim kemarau
Waduk Geomembran Desa Kedungdowo Kec. Sugihwaras (Bojonegoro)
PEMBANGUNAN TAMPUNGAN AIR BARU
Waduk Bajulmati (Banyuwangi)
Normalisasi Wd.Leran
(Bojonegoro) Sembayat Barrage (Lamongan)
Waduk Nipah (Sampang)
Waduk Gonggang (Magetan)
Bojonegoro Barrage
BIDANG REGIONAL
TERIMAKASIH