Top Banner
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM PROSES PRODUKSI Disusun Oleh : NAMA : Dwi Haryanto NIM : 41307110005 KELOMPOK : 1 ( Satu ) TANGGAL PRAKTIKUM : 12 Juli 2008 & 18 Juli 2008 PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI JAKARTA TAHUN 2008
18

Praktikum Proses Produksi

Jun 18, 2015

Download

Documents

Dwi Haryanto

Boleh Download....
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Praktikum Proses Produksi

 

LAPORAN AKHIR

PRAKTIKUM PROSES PRODUKSI

Disusun Oleh :

NAMA : Dwi Haryanto NIM : 41307110005 KELOMPOK : 1 ( Satu )

TANGGAL PRAKTIKUM : 12 Juli 2008 & 18 Juli 2008

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

JAKARTA

TAHUN 2008

 

LAPORAN AKHIR

PRAKTIKUM PROSES PRODUKSI

Disusun Oleh :

NAMA : Dwi Haryanto NIM : 41307110005 KELOMPOK : 1 ( Satu )

TANGGAL PRAKTIKUM : 12 Juli 2008 & 18 Juli 2008

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

JAKARTA

TAHUN 2008

Page 2: Praktikum Proses Produksi

DAFTAR ISI

I. LAMPIRAN ABSENSI PRAKTIKUM……………..……………………

II. BAB I_PENGERJAAN BUBUT………………………………………..

III. BAB II_PENGERJAAN FRAIS / MILING………...............................

IV. BAB III_PENGERJAAN SCRAP……………………………………..

V. BAB IV_PENGERJAAN LAS…………………………………………

VI. BAB IV_PENGERJAAN KERJA BANGKU DAN BOR……………

Page 3: Praktikum Proses Produksi

II. BAB I_PENGERJAAN BUBUT

( LATHE MACHINE )

1. Tujuan :

Mengenal bagaian dan fungsi dasar-dasar penggunaan mesin perkakas terutama mesin

bubut, dan cara mengoprasikan dengan membuat benda-benda kerja.

2. Landasan Teori :

Prinsip kerja mesin bubut adalah benda kerja yang berputar, sedangkan pisau bubut

bergerak memanjang dan melintang. Dari kerja ini dihasilkan sayatan dan bentuk-bentuk

kerja yang umumnya simetris. Pekerjaan-pekerjaan yang umumnya dikerjakan oleh mesin

bubut antara lain :

• Membubut luar

• Membubut dalam

• Membubut tirus

• Membubut permukaan

• Memotong

• Membuat ulir

Page 4: Praktikum Proses Produksi

Sedangkan bagian-bagian dari mesin bubut adalah :

a. Kepala tetap (head stock)

b. Spindel (spindle)

c. Eretan (carriage)

d. Kepala lepas (tail stock)

e. Alas (bed)

f. Ulir pembawa (lead screw)

g. Poros penjalan (feed rod)

h. Tempat pahat (tool post)

i. Alas putar (swivel base)

j. Lemari roda gigi (gear box)

3. Alat-alat yang digunakan :

- Mesin Bubut

- Sigmat / Jangka Sorong

- Pahat

- Mistar Baja

- Kikir Pipih

- Pahat Kartel

4. Tugas & Pertanyaan :

1. Terangkan bagaimana cara mengkartel / mengerigi pada mesin bubut dan apa yang

harus diperhatikan ?

Page 5: Praktikum Proses Produksi

Langkah-langkah mengkartel

a. Apabila benda kerja yang akan di kartel panjang lebih dari 3cm, benda kerja tersebut

harus di center dengan kepala lepas.

b. Letakkan benda kerja yang akan dikartel pada kepala spindle chuck, kencangakan

sampai benar-benar kencang dan ujung satu lagi menggunakan penyangga center dari

kepala lepas.

c. Benda kerja yang akan di kartel harus berdiameter akhir pada pengerjaan bubut.

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat pengkartelan adalah :

a. Pada saat mengkartel tidak diperbolehkan terlalu dalam umpan pahat kartel terhadap

benda kerja.

b. Pada eretan atas mesin bubut harus ditahan agar tidak terjadi gaya tarik mesin bubut

terhadap pahat kartel akibat putaran mesin bubut.

c. Benda kerja yang akan dikartel harus diberi jarak antara spindle dan kepala lepas

antara 4cm sampai 5cm.

2. Sebutkan macam-macam bahan pahat ?

Jenis –jenis pahat dan kandungan material.

a. Pahat Baja Karbon Tinggi ( High Carbon Steel )

Kandungan karbonnya C = ( 0.8 s/d 1.2 )

b. Pahat Baja Kecepatan Tinggi ( High Speed Steel / HSS )

Fe=18%, Wolfram & Chrom 5.5% dengan tambahan Vanadium, Molibdenum, dan

Kobalt

c. Pahat Paduan Cor Bukan Besi

Chrom ( 158 s/d 35 ) %

Cobalt ( 40 s/d 50 ) %

Wolfram ( 12 s/d 15 ) %

Karbida, Tantalium, Molibdenum & kandungan karbon ( 1 s/d 4 ) %

d. Pahat Karbida / Wolfram Karbida, Pahat Intan, dab Pahat Keramik

Page 6: Praktikum Proses Produksi

3. Suatu bahan dengan ukuran diameter 295 mm, panjang 400 mm akan dibubut dengan

kecepatan potong 25 m/menit, umpan 0,5 mm/putaran, kelonggaran diambil masing-

masing sebesar 5 mm. Waktu pemasangan benda kerja dan waktu pelepasan benda

masing-masing 6 menit dan waktu pemasangan pahat dan pelepasan pahat masing-

masing 4 menit. Tentukan waktu memesin, bila dilakukan dengan dua kali

pembubutan dan tiga kali pembubutan.

Diketahui Ø Benda kerja : 295 mm

Panjang BK : 400 mm + kelonggaran 10mm

Cs : 25 m / menit

Umpan : 0.5 mm / putaran

Waktu tambahan : 20 menit

Ditanya : ( t ) Waktu yang dibutuhkan untuk 2 kali pembubutan, dan 3 kali

pembubutan……………?

Jawab :

Maka waktu yang dibutuhkan untuk 2 kali pembubutan adalah

Page 7: Praktikum Proses Produksi

2 Х Total waktu + waktu tambahan

2 Х 30.5 menit + 20 menit = 81 menit

Waktu yang dibutuhkan untuk 3 kali pembubutan adalah

3 Х total waktu + Waktu tambahan = 111.5 menit

5. Kesimpulan dan Saran

Dalam pengerjaan pembubutan kita harus memperhatikan beberapa faktor yang sangat

mempengaruhi proses pengerjaan yaitu :

• Material dari benda kerja, hal ini agar supaya kita tidak salah dalam memilih jenis pahat

yang akan digunakan,

• Material dari pahat, hal ini agar kita dapat memperhitungkan waktu pengoprasian mesin

(efisiensi kerja).

• Memperhitungkan waktu pengerjaan, hal ini akan sangat berpengaruh pada kemungkinan

biaya yang akan timbul dalam proses pembubutan tersebut.

Saran saya mohon untuk praktikum dapat diinformasikan terlebih dahulu jenis material

benda kerja yang akan dibubut sehingga kita akan tahu seberapa lama pekerjaan tersebut

seharusnya dilakukan dan bagaimana mengefisienkan pengerjaan dengan cara pemilihan

pahat yang tepat untuk pengerjaan pembubutan tersebut

III. BAB II_PENGERJAAN FRAIS / MILING

Page 8: Praktikum Proses Produksi

( MILING MACHINE )

1. Tujuan :

Mengenal bagaian dan fungsi dasar-dasar penggunaan mesin perkakas terutama mesin

frais, dan cara mengoprasikan dengan membuat benda-benda kerja.

2. Landasan Teori :

Mesin frais, pisau terpasang pada arbor dan diputar oleh spindel. Benda terpasang pada

meja dengan bantuan catok (vice) atau alat bantu lainnya. Meja bergerak vertikal (naik

turun), horisontal (maju-mundur dan ke kiri – ke kanan). Dengan perakan ini, maka dpat

dihasilkan benda-benda kerja seperti pembuatan :

- Bidang rata

- Alur

- Roda gigi

- Segi banyak beraturan

- Bidang bertingkat .

Disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan kerja mesin frais, maka mesin ini dapat

dikalsifikasikan sebagai berikut :

- Mesin frais Horizontal

- Mesin frais vertikal

- Mesin Frais Universal.

Page 9: Praktikum Proses Produksi

Komponen utama pada mesin frais terdisi dari :

- Badan mesin - Spindel utama

- Penggerak utama - Penggerak isi

- Pelindung - Penggeser Melintang

- Meja - Lengan Pengantar

- Lengan Panjang - Poros pemanjang

- Roda Gigi

3. Alat-alat yang digunakan :

- Mesin Frais ( Milling Mechine )

- Sigmat / Jangka Sorong

- Pahat Roda Gigi

- Mistar Baja

- Pisau Cutter

4. Tugas dan Pertanyaan :

1. Apakah yang dimaksud dengan mesin Frais / miling dan apa kegunaannya, jelaskan ?

Definisi Mesin Frais

Mesin frais adalah suatu alat permesinan dengan pisau pahat terpasang pada orbor dan

diputar oleh spindle, benda kerja terpasang pada meja / Ragum penjepit dan alat-alat

bantun lainnya dengan gerakan meja Vertikal ( Naik turun ), Horizontal ( Maju mundur /

Kekanan dan kekiri ).

Maka pada mesin Frais dapat dihasilkan benda kerja seperti :

a. Bidang Rata

b. Bentuk alur

c. Roda gigi

d. Segi banyak beraturan

e. Bidang bertingkat

f. Radius ( r )

2. Bagaimana cara mengoperasikan benda A menjadi benda B pada mesin frais ?

Page 10: Praktikum Proses Produksi

Langkah langkah membentuk benda kerja ( A ) menjadi benda kerja ( B )

Untuk mengoperasikan mesin frais membentuk benda ( A ) menjadi benda ( B )

Benda ( A ) berbentuk kubus, menjadi benda ( B ) berbentuk kubus ber-alur / bertingkat

• Maka langkah pertama meja mesin frais bisa menggunakan ragum penjepit atau catok

pembantu pada alur meja mesin frais, pasang benda ( A ) pada ragum / catok

pembantu kencangkan baut-baut sampai benda kerja tidak dapat bergerak saat

mendapat momen putar pada spindle pahat mesin frais.

• Langkah kedua pasang pahat alur pada spindle mesin frais sesuai ketebalan alur yang

diinginkan, kencagkan pahat dangan kunci khusus mesin frais sampai benar-benar

kencang, tentukan putaran mesin frais yang diinginkan ( rpm ) karena putaran mesin

dapat mempengaruhi hasil akhir benda kerja.

• Mulai lakukan pengerjaan frais pada awal pemakanan sentuhkan antara benda kerja

dengan ujung mata pahat alur dan tentukan letak alur pada benda kerja menggunakan

jangka sorong / sigmat.

• Lakukan pengerjaan ini berulang-ulang dengan mengarahkan meja frais sesuai arah alur

benda kerja yang dinginkan.

3. Sebuah roda gigi lurus dihubungkan dengan roda penggerak n = 1500 rpm, Ø 30

mm, modul M = 4,5 sudut poros � 90. Tentukan berapa jumlah gigi pada roda gigi

lurus dan berapa kecepatan keliling V (m/s) dan berapa putaran dividing head ?

Diketahui Sudut poros : 90

Page 11: Praktikum Proses Produksi

Modul ( M ) : 4.5

Putaran mesin ( n ) : 1500rpm

Ø Benda kerja : 150 rpm

Ditanya ( 1 ). Jumlah roda gigi (z) ……………?

( 2 ). Kecepatan keliling V ( m/s )………?

( 3 ). Putaran deviding head…………?

Jawab ( 1 ).

( 2 ).

( 3 ).

5. Kesimpulan dan Saran :

Dalam pengoperasian mesin frais/miling kita dapat membuat beberapa benda yang sesuai

dengan kebutuhan, dikarenakan pada meja mesin frais ini dapat atur sesuai dengan

keinginan (kebutuhan) dalam membuat sebuah benda. Disamping hal tersebut diatas pisau

dari mesin frais ini beragam yaitu :

- Pisau mantel - Pisau sudut tunggal

- Pisau Roda gigi - Pisau alur

- Pisau sisi muka - Pisau gergaji

- Pisau Alur T - Pisau Jari

Hal ini lah yang memjadikan mesin frais diklasifikasikan menjadi 3 jenis. Dalam

praktikum kami mencoba membuat sebuat sebuah benda berupa roda gigi yang berbahan

polymer, dengan menggunakan mesin frais maka kita bisa menghitung jumlah gigi yang

akan dibuat, modul dan tinggi gigi juga jarak antar gigi yang sama dengan cara mengatur

dividing plate sesuai dengan hitungan.

IV. BAB III_PENGERJAAN SCRAP

Page 12: Praktikum Proses Produksi

1. Tujuan :

Mengenal bagian dan fungsi dasar-dasar penggunaan mesin perkakas terutama mesin

Scrap, dan cara mengoprasikan dengan membuat benda-benda kerja.

2. Landasan Teori :

Mesin Scrap bekerja dengan gerakan bolak balik horizontal. Pahat bekerja pada saat

gerakan maju, dengan gerakan ini dihasilkan pekerjaan seperti :

- Permukaan bidang rata

- Membuat alur

- Membuat bidang bersudut atau bertingkat.

Pada mesin skrap, gerakan berputar dari elektro motor diubah menjadi gerak lurus/gerak

bolak balik melalui blok geser dan lengan penggerak. Posisi langkah dapat diatur dengan

spindel posisi dan untuk mengatur panjang langkah dengan bantuan blok geser. Sedangkan

bagian-bagian dari mesin skrap adalah :

- Badan mesin - Spindel pengatur posisi

- Lengan - Pengunci

- Penggeser pahat - Lengan penggerak

- Meja - Blok geser

- Tempat pahat - Roda Gigi

- Pengujur derajat - Sendi

- Sendi penghubung - pengatur gerak meja ke samping

- Pengatur gerak meja vertikal.

3. Alat-alat yang digunakan :

Page 13: Praktikum Proses Produksi

- Mesin Scrap

- Sigmat

- Pahat

- Penggaris Logam

- Kikir

4. Tugas dan Pertanyaan :

1. Apa yang saudara ketahui tentang mesin scrap dan bagaimana

cara pengoprasiannya

Mesin scrap adalah suatu mesin / alat perkakas machining dengan gerakan Horizontal (

maju-mundur,bolak balik ), gerakan meja ( kekanan, kekiri, maju, dan mundur maka dapat

mengahasilkan benda-benda sebagai berikut ;

a. Permukaan bidang rata,

b. Pembentukan alur,

c. Pembuatan bidang bersudut,

d. Pembuatan bidang bertingkat.

Untuk mengoperasikan mesin scrap hal-hal yang diperlukan adalah langkah bebas sebelum

dan sesudah menatal, langkah bebas sebelum menatal ( la ) antara 12mm s/d 20mm dan

langkah bebas setelah menatal ( lu ) antara 6mm s/d 10mm.

2. Bisakah mesin scrap digunakan untuk memotong, berikan alasannya, jika bisa atau

tidak ?

Kegunaan / fungsi mesin scrap antara lain adalah ; untuk membuat bidang rata, membuat

alur, membuat bidang bersudut, dan membuat bidang bertingkat. Apabila digunakan untuk

memotong, mesin scrap tidak akan efektif seperti peralatan cutting pada mesin perkakas,

3. Sebuah plat setebal 10 mm akan dipotong panjang plat 20 cm, lebar plat 7 cm dan

dengan kecepatan potong 8 m/menit. Tentukan berapa waktu memesin?

Dari data mesin :

- Kedalaman potong 3 mm

- Kecepatan mundur 3 kali kecepatan maju

Page 14: Praktikum Proses Produksi

- Umpan 1,5 m/menit. = 0,03 mm/langkah

Diket :

P : 20 cm = 0,2 m

L : 7 cm = 0,07 m

T : 10 mm = 0,01 m

Cs : 8 m/menit

La : 20 mm = 0,02 m

Lu : 10 mm = 0.01 m 

Ditanyakan : t ( Waktu yang diperlukan )

5. Kesimpulan dan Saran :

Mesin scrap dapat kita operasikan untuk meratakan sebuah benda kerja, atau mengurangi

sebagian dari benda kerja sesuai dimensi dan bentuk yang kita inginkan, mengingat mesin

tersebut bekerja bolak balik secara horizontal maka dalam meratakan sebuah benda akan

sangat efisien. Dalam praktikum kami mencoba membuat sebuah benda berupa kepala palu

yang pada awalnya berbentuk persegi panjang. Dengan menggunakan mesin scrap kita

coba membuat bidang miring disalah satu bagian benda kerja. Dan hasil dari scrap akan

lebih presisi dan rapih dibanding kita coba memotongnya dengan manual ataupun mesin

cutting (karena permukaan bekas potongan akan tidak rata, sehingga kita masih harus

melakukan pekerjaan pengikiran untuk meratakannya

Page 15: Praktikum Proses Produksi

VII. BAB IV_PENGERJAAN LAS

1. Tujuan :

Mengenal bagian dan fungsi dasar-dasar penggunaan mesin las listrik dan las karbit, Juga

mengetahui perbedaan dari cara kerja keduanya.

2. Landasan Teori :

Secara umum ada banyak pengertian tentang pengelasan, namun hanya 2 pengertian saja

yang dianggap menarik :

1. Pengelasan adalah suatu proses penyambungan logam, dimana logam menjadi satu

akibat panas dengan atau tanpa tekanan.

2. Pengelasan adalah merupakan ikatan metalurgi yang ditimbulkan oleh gaya tarik

menarik antar atom-atom logam.

Agar pengelasan dapat dilakukan dengan baik maka kedua permukaan logam tersebut perlu

bebas dari gas yang terserap atau oksida.

Secara umum pengelasan dapat dikelompokan menjadi 2 yaitu :

a. Pengelasan Dingin

b. Pengelasan Panas.

Ada banyak sekali macam-macam pengelasan sedangkan yang umum digunakan adalah :

- Pengelasan Patri - Pengelasan Tempa

- Pengelasan Gas - Pengelasan Tahanan

- Pengelasan Induksi - Pengelasan Busur

- Dll.

3. Alat-alat yang digunakan :

- Mesin las listrik - Palu Las

- Kedok las - Sikat kawat

- Pemegang elektroda - Kaca mata

- Pemegang Masa

Page 16: Praktikum Proses Produksi

VIII. BAB V_PENGERJAAN KERJA BANGKU & BOR

1. Tujuan praktikum

Mengenal bagian dan fungsi dasar-dasar penggunaan mesin bor, mengikir,hand tab,

snai,dan mengaplikasikan dengan membuat suatu benda.

2. Landasan Teori

Teknik-teknik dasar mengikir, memotong dengan gergaji manual, mengebor dengan mesin

bor duduk, membuat ulir dalam, membuat ulir luar,finishing benda kerja.

3. Alat-alat yang digunakan

- Ragum Penjepit

- Mesin Bor Duduk

- Kikir

- Hand Tab

- Snai

- Pisau Cutter

- Sigmat / Jangka Sorong.

4. Tugas dan pertanyaan

1. Kerja Bangku dan Bor

a. Jelaskan definisi kerja bangku dan mengapa disebut demikian ?

b. Sebutkan jenis-jenis kikiryang anda ketahuibeserta gambar dan fungsinya ?

Jawab

a. Definisi kerja bangku adalah teknik pengerjaan dasar permesinan / pengerjaan

finishing yang tidak bisa dikerjakan dengan alat mesin perkakas, pengerjaan pada

kerja bangku contohnya adalah ; snai ( membuat ulir dalam ), handtab ( membuat

ulir luar ), reamer ( menghaluskan permukaan diameter dalam ), mengikir,

menggergaji manual,dan menggunakan ragum penjepit.

Page 17: Praktikum Proses Produksi

b. Jenis-jenis dan fungsi kikir.

• Kikir Bulat.

( Gambar kikir bulat )

Kegunaan / fungsi kikir bulat untuk mengikir permukaan diameter dalam dan benda

kerja yang berbentuk radius.

• Kikir Setengah lingkaran.

( Gambar kikir setengah lingkaran )

Kegunaan / fungsi kikir setengah lingkaran sama fungsinya denga kikir bulat.

• Kikir Segitiga

( Gambar kikir segitiga )

Kegunaan / fungsi kikir segitiga untuk mengikir permukaan benda kerja dengan

penampang sudut, dan rata.

• Kikir Segiempat / Kikir Pipih

( Gambar kikir Segiempat )

Page 18: Praktikum Proses Produksi

Kegunaan kikir segiempat / pipih untuk mengikir bidang permukaan benda kerja

yang rata.

2. Bagaimana cara menggergaji yang benar ? jelaskan alasannya ?

Langkah-langkah untuk menggergaji benda kerja ( pengerjaan kerja bangku )

Jepit benda kerja pada ragum, posisikan tangan kiri pada ujung atas gergaji dan tangan

kanan pada pangkal / gagang gergaji, ayunkan tangan dengan momen pada saat gerakan

maju dan bebas pada saat gerakan mundur sampai benda kerja terpotong.

3. Sebuah benda kerja berbentuk bulat Ø 17 mm akan dibor dengan Ø 6 mm, bila putaran

mesin 150 rpm, dengan umpan 0.2 mm / putaran. Tentukan waktu memesin / waktu yang

dibutuhkan ?.

Jawab

Diketahui Ø Benda kerja : 17 mm

Ø Mata Bor : 6 mm

Umpan ( s ) : 0.2 mm / putaran

Putaran mesin ( n ) : 150 rpm

Ditanya : ( t ) Waktu yang dibutuhkan untuk mengebor benda kerja……………?

Jawab :

Maka waktu yang diperlukan adalah