Top Banner
Laporan Praktikum Proses Manufaktur 2014 Kelompok 19 Program Studi Teknik Industri 94 Universitas Diponegoro BAB V ANALISIS 5.1 Track 1 5.1.1 Analisis Waktu Tabel 5.1 Analisis Waktu Track 1 Langkah Operasi Kerja Estimasi Waktu Waktu Aktual KB1-01 Menyiapkan alat dan benda kerja 180 detik 210 detik KB1-02 Mengukur besi plat L 40 detik 25 detik KB1-03 Memberi tanda 15 detik 8 detik KB1-04 Membuka ragum 10 detik 18 detik KB1-05 Menempatkan besi plat L di ragum 5 detik 5 detik KB1-06 Mengunci ragum 15 detik 20 detik KB1-07 Memotong besi plat L 420 detik 300 detik KB1-08 Membuka ragum 10 detik 14 detik KB1-09 Mengukur besi plat L 5 detik 6 detik KB1-10 Memberi tanda 3 detik 3 detik KB1-11 Menempatkan besi plat L di ragum 5 detik 6 detik KB1-12 Mengunci ragum 10 detik 14 detik KB1-13 Memotong besi plat L 600 detik 480 detik KB1-14 Membuka ragum 15 detik 20 detik KB1-15 Menempatkan besi plat L di ragum 10 detik 10 detik KB1-16 Mengunci ragum 15 detik 20 detik KB1-17 Mengikir 120 detik 240 detik KB1-18 Membuka ragum 15 detik 12 detik KB1-19 Menempatkan besi plat L di ragum 10 detik 9 detik KB1-20 Mengunci ragum 15 detik 20 detik KB1-21 Mengikir 120 detik 300 detik KB1-22 Membuka ragum 15 detik 20 detik KB1-23 Menempatkan besi plat L di sisi meja 5 detik 5 detik KB1-24 Memasang clamp 15 detik 20 detik KB1-25 Mengikir 300 detik 312 detik KB1-26 Melepas clamp 10 detik 10 detik Total Waktu 33 menit 3 detik 35 menit 7 detik
70

Praktikum Proses Manufaktur Teknik Industri Undip

Nov 21, 2015

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • Laporan Praktikum Proses Manufaktur 2014

    Kelompok 19

    Program Studi Teknik Industri 94

    Universitas Diponegoro

    BAB V

    ANALISIS

    5.1 Track 1

    5.1.1 Analisis Waktu

    Tabel 5.1 Analisis Waktu Track 1

    Langkah Operasi Kerja Estimasi

    Waktu Waktu Aktual

    KB1-01 Menyiapkan alat dan benda kerja 180 detik 210 detik

    KB1-02 Mengukur besi plat L 40 detik 25 detik

    KB1-03 Memberi tanda 15 detik 8 detik

    KB1-04 Membuka ragum 10 detik 18 detik

    KB1-05 Menempatkan besi plat L di ragum 5 detik 5 detik

    KB1-06 Mengunci ragum 15 detik 20 detik

    KB1-07 Memotong besi plat L 420 detik 300 detik

    KB1-08 Membuka ragum 10 detik 14 detik

    KB1-09 Mengukur besi plat L 5 detik 6 detik

    KB1-10 Memberi tanda 3 detik 3 detik

    KB1-11 Menempatkan besi plat L di ragum 5 detik 6 detik

    KB1-12 Mengunci ragum 10 detik 14 detik

    KB1-13 Memotong besi plat L 600 detik 480 detik

    KB1-14 Membuka ragum 15 detik 20 detik

    KB1-15 Menempatkan besi plat L di ragum 10 detik 10 detik

    KB1-16 Mengunci ragum 15 detik 20 detik

    KB1-17 Mengikir 120 detik 240 detik

    KB1-18 Membuka ragum 15 detik 12 detik

    KB1-19 Menempatkan besi plat L di ragum 10 detik 9 detik

    KB1-20 Mengunci ragum 15 detik 20 detik

    KB1-21 Mengikir 120 detik 300 detik

    KB1-22 Membuka ragum 15 detik 20 detik

    KB1-23 Menempatkan besi plat L di sisi

    meja 5 detik 5 detik

    KB1-24 Memasang clamp 15 detik 20 detik

    KB1-25 Mengikir 300 detik 312 detik

    KB1-26 Melepas clamp 10 detik 10 detik

    Total Waktu 33 menit

    3 detik

    35 menit

    7 detik

  • Laporan Praktikum Proses Manufaktur 2014

    Kelompok 19

    Program Studi Teknik Industri 95

    Universitas Diponegoro

    Pada tabel di atas dapat dilihat perbandingan antara estimasi waktu dan waktu

    aktual pada proses pembuatan Track 1. Estimasi waktu pembuatan komponen Track 1

    adalah 33 menit 3 detik, sedangkan waktu aktualnya dalah 35 menit 7 detik. Sehingga

    dapat diketahui bahwa waktu aktual lebih lama dibandingkan estimasi waktu. Hal itu

    dapat diakibatkan karena operasi pengikiran yang lama dibandingkan dengan estimasi

    waktu yang telah dibuat, meskipub operasi pemotongan memiliki waktu aktual yang

    lebih cepat.

    5.1.2 Analisis Dimensi

    Gambar 5.1 (a) Track 1 Desain ; (b) Track 1 Finish

    Tabel 5.2 Analisis Dimensi Track 1

    No. Bagian Nama/Fungsi Dimensi

    Desain

    Dimensi

    Finish

    1 A Lebar Track sebagai kedudukan

    Bender Die

    20 mm 19,8 mm

    2 B Tinggi Track 37,5 mm 37,5 mm

    3 C Panjang Track 100 mm 105 mm

    4 D Tebal Track 3,5 mm 3,5 mm

    Analisa:

    Bagian A merupakan lebar Track dengan ukuran desain 20 mm dan ukuran finish

    19,8 mm. Kesalahan pada part ini tergolong tipis. Hal ini terjadi karena operator

    memotong benda dengan teliti.

    (a)

    (b)

  • Laporan Praktikum Proses Manufaktur 2014

    Kelompok 19

    Program Studi Teknik Industri 96

    Universitas Diponegoro

    Bagian B merupakan tinggi Track, memiliki ukuran yang sama karena pada

    bagian ini tidak dilakukan proses permesinan.

    Bagian C merupakan panjang Track, pada desain tertulis 100 mm sedangkan pada

    benda finish didapat 105 mm. Hal ini dikarenakan oleh proses pemotongan besi L yang

    tidak presisi.

    Bagian D disebut tebal Track yang pada desain dan finish memiliki ukuran yang

    sama yaitu 3,5 mm. Hal ini karena pada bagian D tidak dilakukan proses permesinan.

    5.1.3 Analisis Biaya

    1. Estimasi Biaya

    a) Biaya Material

    Volume Track 1 = 1 + 2

    = 1 11 + 2 2 2

    = 37,5 3,5 100 + 16,5 3,5 100

    = 13.125 + 5.775

    = 18.900 3

    = 18,9 3

    Volume Chip = 1

    = 1 11 + 2 2 2 1

    = 37,5 3,5 100 + 34 3,5 100 18.900

    = 25.025 18.900

    = 6.125 3

    = 6,125 3

    Diketahui massa jenis besi plat L adalah 7,68 g/cm3, maka :

    Massa Track 1 = 1 = 7,86 18,9

    = 145,152

    = 0,145152

    Massa Chip = = 7,86 6,125

    = 47,04

    = 0,04704

  • Laporan Praktikum Proses Manufaktur 2014

    Kelompok 19

    Program Studi Teknik Industri 97

    Universitas Diponegoro

    Maka biaya material pembuatan komponen Track 1, yaitu :

    Biaya Material = 1

    = 0,1451529.000 0,047041500

    = 1306,369 70,56

    = 1235,808

    = 1236,00

    b) Biaya Sewa Mesin

    Pada pembuatan komponen Track 1 tidak menggunakan mesin, sehingga

    tidak terdapat biaya sewa mesin.

    c) Biaya Sewa Alat Kerja Bangku

    =

    = 33,05 5.000 1

    60

    = 2754,00

    d) Biaya Sewa Operator

    =

    = 33,05 10.000 1

    60

    = 5508,00

    e) Biaya Bromus

    Tidak terdapat biaya bromus pada pembuatan komponen Track 1, karena

    tidak adanya penggunaan bromus.

    2. Biaya Aktual

    a) Biaya Material

    Volume Track 1 = 1 + 2

    = 1 11 + 2 2 2

    = 37,5 3,5 105 + 16,3 3,5 105

    = 13.781,25 + 5.990,25

    = 19.771,5 3

    = 19,7715 3

  • Laporan Praktikum Proses Manufaktur 2014

    Kelompok 19

    Program Studi Teknik Industri 98

    Universitas Diponegoro

    Volume Chip = 1

    = 1 11 + 2 2 2 1

    = 37,5 3,5 105 + 34 3,5 105 19,7715

    = 26.276,25 19,715

    = 6504,75 3

    = 6,50475 3

    Diketahui massa jenis besi plat L adalah 7,68 g/cm3, maka :

    Massa Track 1 = 1

    = 7,86 19,7715

    = 151,84512

    = 0,15185

    Massa Chip =

    = 7,86 6,50475

    = 49,95648

    = 0,04996

    Maka biaya material pembuatan komponen Track 1, yaitu :

    Biaya Material = 1

    = 0,151859.000 0,049961500

    = 1366,65 74,93

    = 1291,72

    = 1292,00

    b) Biaya Sewa Mesin

    Tidak terdapat biaya sewa mesin, sebab tidak ada penggunaan mesin.

    c) Biaya Sewa Alat Kerja Bangku

    =

    = 35,12 5.000 1

    60

    = 2926,00

    d) Biaya Sewa Operator

    =

  • Laporan Praktikum Proses Manufaktur 2014

    Kelompok 19

    Program Studi Teknik Industri 99

    Universitas Diponegoro

    = 35,12 10.000 1

    60

    = 5853,00

    e) Biaya Bromus

    Tidak ada penggunaan bromus, sehingga tidak terdapat biaya bromus.

    Tabel 5.3 Analisis Biaya Track 1

    No. Analisis Biaya Estmasi Biaya Biaya Aktual

    1 Biaya material Rp 1.236,00 Rp 1.292,00

    2 Biaya sewa mesin - -

    3 Biaya sewa alat kerja bangku Rp 2.754,00 Rp 2.926,00

    4 Biaya sewa operator Rp 5.508,00 Rp 5.853,00

    5 Biaya bromus - -

    Total Biaya Rp 9.498,00 Rp 10.071,00

    Berdasarkan tabel di aras, dapat diketahui bahwa biaya aktual lebih besar

    dibanding biaya estimasi pembuatan komponen Track 1 dengan selisih biaya sebesar Rp

    573,00. Hal itu diakibatkan kaarena waktu pengerjaan pembuatan komponen yang lebih

    lama jika dibandingkan dengan estimasi yang telah dibuat. Perbedaan biaya tersebut

    sangat dipengaruhi oleh biaya sewa operator yang meiliki perbedaan Rp 345,00.

    5.2 Track 2

    5.2.1 Analisis Waktu

    Tabel 5.4 Analisis Waktu Track 2

    Langkah Operasi Kerja Estimasi

    Waktu Waktu Aktual

    KB1-01 Menyiapkan alat 180 detik 210 detik

    KB1-02 Mengukur letak titik potong 40 detik 20 detik

    KB1-03 Memberi tanda titik potong 15 detik 11 detik

    KB1-04 Membuka rahang ragum 15 detik 10 detik

    KB1-05 Memposisikan plat L ke ragum 20 detik 25 detik

    KB1-06 Mengencangkan ragum 20 detik 18 detik

    KB1-07 Menggergaji plat L 600 detik 840 detik

    KB1-08 Membuka ragum 15 detik 22 detik

    KB1-09 Mengukur besi plat L 10 detik 5 detik

  • Laporan Praktikum Proses Manufaktur 2014

    Kelompok 19

    Program Studi Teknik Industri 100

    Universitas Diponegoro

    Lanjutan Tabel 5.4 Analisis Waktu Track 2

    Langkah Operasi Kerja Estimasi

    Waktu Waktu Aktual

    KB1-10 Memberi tanda titik potonh 5 detik 6 detik

    KB1-11 Memposisikan besi plat L ke ragum 15 detik 8 detik

    KB1-12 Mengencangkan ragum 15 detik 12 detik

    KB1-13 Memotong besi plat L 600 detik 240 detik

    KB1-14 Membuka ragum 15 detik 12 detik

    KB1-15 Memposisikan besi plat L ke ragum 15 detik 15 detik

    KB1-16 Mengencangkan ragum 15 detik 12 detik

    KB1-17 Mengikir Plat L 240 detik 180 detik

    KB1-18 Membuka ragum 15 detik 17 detik

    KB1-19 Memposisikan besi plat L di ragum 10 detik 15 detik

    KB1-20 Mengencangkan ragum 15 detik 13 detik

    KB1-21 Mengikir plat L 240 detik 200 detik

    KB1-22 Membuka ragum 15 detik 13 detik

    KB1-23 Memposisikan besi plat L di sudut meja 5 detik 3 detik

    KB1-24 Mencekam plat L dengan clamp 15 detik 13 detik

    KB1-25 Mengikir sisi sudtu Track 240 detik 200 detik

    KB1-26 Melonggarkan clamp 10 detik 8 detik

    Total Waktu 40 menit 35 menit

    28 detik

    Pada Tabel diatas dapat dilihat perbandingan bahwa waktu aktual memiliki total

    waktu yang lebih singkat dibanding estimasi waktu. Hal itu dapat disebabkan karena

    praktikan yang sudah terampil dalam pengerjaan operasi pembuatan komponen Track.

    Hal tersebut dapat dilihat pada operasi pemotongan dan pengikiran serta persiapan

    operasi yang dikerjakan lebih cepat dari pada estimasi waktu, mesikpun pada saat

    pemotongan besi plat L yang pertama memakan waktu yang lebih lama.

  • Laporan Praktikum Proses Manufaktur 2014

    Kelompok 19

    Program Studi Teknik Industri 101

    Universitas Diponegoro

    5.2.2 Analisis Dimensi

    Gambar 5.2 (a) Track 2 Desain ; (b) Track 2 Finish

    Tabel 5.5 Analisis Dimensi Track 2

    No. Bagian Nama/Fungsi Dimensi

    Desain

    Dimensi

    Finish

    1 A Lebar Track sebagai kedudukan Bender Die 20 mm 19,8 mm

    2 B Tinggi Track 37,5 mm 37,5 mm

    3 C Panjang Track 100 mm 104 mm

    4 D Tebal Track 3,5 mm 3,5 mm

    Analisa :

    Bagian A merupakan lebar track dengan ukuran 20 mm dan ukuran finish 19,8

    mm. Kesalahan part ini tergolong tipis. Hal ini terjadi karena operator memotong benda

    dengan teliti.

    Bagian B merupakan tinggi track, memilki ukuran sama, karena pada bagian ini

    tidak dilakukan proses permesinan.

    Bagian C merupakan panjang track, pada desain tertulis 100 mm, sedangkan pada

    benda finsih didapat 104 mm. Hal ini dikarenakan pemotongan besi plat L yang tidak

    presisi.

    Bagian D disebut tebal track. Memiliki ukuran 3,5 mm baik pada desain maupun

    finish karena bagian ini tidak dilakukan proses pengurangan material.

    (a)

    (b)

  • Laporan Praktikum Proses Manufaktur 2014

    Kelompok 19

    Program Studi Teknik Industri 102

    Universitas Diponegoro

    5.2.3 Analisis Biaya

    1. Estimasi Biaya

    a) Biaya Material

    Volume Track 2 = 1 + 2

    = 1 11 + 2 2 2

    = 37,5 3,5 100 + 16,5 3,5 100

    = 13.125 + 5.775

    = 18.900 3

    = 18,9 3

    Volume Chip = 2

    = 1 11 + 2 2 2 2

    = 37,5 3,5 100 + 34 3,5 100 18.900

    = 25.025 18.900

    = 6.125 3

    = 6,125 3

    Diketahui massa jenis besi plat L adalah 7,68 g/cm3, maka :

    Massa Track 2 = 2

    = 7,86 18,9

    = 145,152

    = 0,145152

    Massa Chip =

    = 7,86 6,125

    = 47,04

    = 0,04704

    Maka biaya material pembuatan komponen Track 2, yaitu :

    Biaya Material = 2

    = 0,1451529.000 0,047041500

    = 1306,369 70,56

    = 1235,808

    = 1236,00

  • Laporan Praktikum Proses Manufaktur 2014

    Kelompok 19

    Program Studi Teknik Industri 103

    Universitas Diponegoro

    b) Biaya Sewa Mesin

    Pada pembuatan komponen Track 2 tidak menggunakan mesin, sehingga tidak

    terdapat biaya sewa mesin.

    c) Biaya Sewa Alat Kerja Bangku

    =

    = 40 5.000 1

    60

    = 3.333,00

    d) Biaya Sewa Operator

    =

    = 40 10.000 1

    60

    = 6.667,00

    e) Biaya Bromus

    Tidak menggunakan bromus, sehingga tidak terdapat biaya bromus.

    2. Biaya Aktual

    a) Biaya Material

    Volume Track 2 = 1 + 2

    = 1 11 + 2 2 2

    = 37,5 3,5 103 + 16,3 3,5 103

    = 13.518,75 + 5876,15

    = 19.394,9 3

    = 19,3949 3

    Volume Chip = 2

    = 1 11 + 2 2 2 2

    = 37,5 3,5 103 + 34 3,5 103 19.394,9

    = 25.775,75 19.394,9

    = 6380,85 3

    = 6,381 3

  • Laporan Praktikum Proses Manufaktur 2014

    Kelompok 19

    Program Studi Teknik Industri 104

    Universitas Diponegoro

    Diketahui massa jenis besi plat L adalah 7,68 g/cm3, maka :

    Massa Track 2 = 2 = 7,86 19,3949

    = 148,953

    = 0,148953

    Massa Chip = = 7,86 6,381

    = 50,15

    = 0,05015

    Maka biaya material pembuatan komponen Track 2, yaitu :

    Biaya Material = 2

    = 0,1489539.000 0,05015 1500

    = 1340,577 75,225

    = 1265,352

    = 1265,00

    b) Biaya Sewa Mesin

    Tidak terdapat biaya sewa mesin, sebab tidak ada penggunaan mesin.

    c) Biaya Sewa Alat Kerja Bangku

    =

    = 35,47 5.000 1

    60

    = 2.956,00

    d) Biaya Sewa Operator

    =

    = 35,47 10.000 1

    60

    = 5.912,00

    e) Biaya Bromus

    Tidak ada penggunaan bromus, sehingga tidak terdapat biaya bromus.

  • Laporan Praktikum Proses Manufaktur 2014

    Kelompok 19

    Program Studi Teknik Industri 105

    Universitas Diponegoro

    Tabel 5.6 Analisis Biaya Track 2

    No. Analisis Biaya Estmasi Biaya Biaya Aktual

    1 Biaya material Rp 1.236,00 Rp 1.265,00

    2 Biaya sewa mesin - -

    3 Biaya sewa alat kerja bangku Rp 3.333,00 Rp 2.956,00

    4 Biaya sewa operator Rp 6.667,00 Rp 5.912,00

    5 Biaya bromus - -

    Total Biaya Rp 11.236,00 Rp 10.133,00

    Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa biaya aktual lebih kecil dibanding

    biaya estimasi dengan selisih biaya sebesar Rp 1.103,00. Hal itu dapat terjadi karena

    praktikan yang sudah mengerti dan mahir dalam operasi kerja pembuatan Track 2 dan

    praktikan dapat memenuhi target estimasi waktu yang telah direncanakan sehingga

    waktu operasi lebih pendek dan mengakibatkan biaya sewa yang minim. Jika dilihat

    dari segi biaya material, biaya aktual memiliki biaya lebih besar sebanyak Rp 29,00.

    Sedangkan dari segi biaya sewa alat bangku dan operator, biaya aktual memiliki biaya

    lebih sedikit karena waktu sewa yang lebih singkat dibandingkan dengan estimasi

    waktu.

    5.3 Roller Support

    5.3.1 Analisis Waktu

    Tabel 5.7 Analisis Waktu Roller Support

    Langkah Operasi Kerja Estimasi

    Waktu

    Waktu

    Aktual

    KB1 - 01 Menyiapkan alat 300 detik 210 detik

    KB1 - 02 Mengukur letak titik potong 20 detik 12 detik

    KB1 - 03 Memberi tanda titik potong 10 detik 5 detik

    KB1 - 04 Membuka ragum 15 detik 8 detik

    KB1 - 05 Memposisikan plat L ke ragum 20 detik 13 detik

    KB1 - 06 Mengunci ragum 20 detik 20 detik

    KB1 - 07 Menggergaji plat L 600 detik 480 detik

    KB1 - 08 Membuka ragum 15 detik 10 detik

    KB1 - 09 Memposisikan plat L ke ragum 20 detik 15 detik

    KB1 - 10 Mengunci ragum 20 detik 18 detik

  • Laporan Praktikum Proses Manufaktur 2014

    Kelompok 19

    Program Studi Teknik Industri 106

    Universitas Diponegoro

    Lanjutan Tabel 5.7 Analisis Waktu Roller Support

    Langkah Operasi Kerja Estimasi

    Waktu

    Waktu

    Aktual

    KB1 - 11 Mengikir plat L 240 detik 200 detik

    KB1 - 12 Membuka ragum 15 detik 12 detik

    KB1 - 13 Memposisikan plat L ke ragum 20 detik 18 detik

    KB1 - 14 Mengencangkan ragum 20 detik 18 detik

    KB1 - 15 Mengikir plat L 240 detik 183 detik

    KB1 - 16 Membuka ragum 15 detik 10 detik

    KB2 - 01 Mengukur plat L 40 detik 29 detik

    KB2 - 02 Memberi tanda titik pusat lubang 15 detik 10 detik

    KB2 - 03 Melonggarkan arbor 40 detik 20 detik

    KB2 - 04 Memasang mata arbor 15 detik 10 detik

    KB2 - 05 Mengencangkan arbor 30 detik 35 detik

    KB2 - 06 Membuka ragum 10 detik 6 detik

    KB2 - 07 Menempatkan jig kayu 5 detik 5 detik

    KB2 - 08 Memposisikan roller support 15 detik 11 detik

    KB2 - 09 Mengencangkan ragum 15 detik 14 detik

    KB2 - 10 Menempatkan ragum ke bed 60 detik 40 detik

    KB2 - 11 Mencekam ragum ke bed 60 detik 65 detik

    KB2 - 12 Mencekam ragum ke bed 60 detik 65 detik

    KB2 - 13 Menyalakan mesin 3 detik 2 detik

    KB2 - 14 Operasi drill diameter 3,5 mm 2 detik 490 detik

    KB2 - 15 Membuka ragum 10 detik 8 detik

    KB2 - 16 Memposisikan plat L 15 detik 17 detik

    KB2 - 17 Menutup ragum 15 detik 15 detik

    KB2 - 18 Operasi drilling diameter 3,5 mm 2 detik 490 detik

    KB2 - 19 Mematikan mesin 3 detik 2 detik

    KB2 - 20 Melonggarkan cekaman arbor 10 detik 8 detik

    KB2 - 21 Memasang pahat drill 10 detik 6 detik

    KB2 - 22 Mengencangkan arbor 15 detik 18 detik

    KB2 - 23 Menyalakan mesin 3 detik 2 detik

    KB2 - 24 Operasi drilling diameter 5 mm 2 detik 560 detik

    KB2 - 25 Membuka ragum 10 detik 8 detik

    KB2 - 26 Memposisikan plat L 15 detik 10 detik

    KB2 - 27 Mengunci ragum 15 detik 15 detik

    KB2 - 28 Operasi drilling diameter 5 mm 2 detik 566 detik

    KB2 - 29 Mematikan mesin 3 detik 2 detik

    KB2 - 30 Melonggarkan arbor 10 detik 7 detik

  • Laporan Praktikum Proses Manufaktur 2014

    Kelompok 19

    Program Studi Teknik Industri 107

    Universitas Diponegoro

    Lanjutan Tabel 5.7 Analisis Waktu Roller Support

    Langkah Operasi Kerja Estimasi

    Waktu

    Waktu

    Aktual

    KB2 - 31 Memasang mata bor diameter 9 mm 10 detik 7 detik

    KB2 - 32 Mengencangkan arbor 15 detik 15 detik

    KB2 - 33 Menyalakan mesin 3 detik 2 detik

    KB2 - 34 Operasi drilling diameter 9 mm 2 detik 197 detik

    KB2 - 35 Membuka ragum 10 detik 6 detik

    KB2 - 36 Memposisikan plat L ke ragum 15 detik 11 detik

    KB2 - 37 Operasi drilling diameter 9 mm 2 detik 210 detik

    KB2 - 38 Mematikan mesin 3 detik 2 detik

    KB2 - 39 Melonggarkan arbor 10 detik 7 detik

    KB2 - 40 Memasang mata bor pahat diameter 10,5 mm 10 detik 5 detik

    KB2 - 41 Mengencangkan arbor 15 detik 15 detik

    KB2 - 42 Menyalakan mesin 3 detik 2 detik

    KB2 - 43 Operasi drilling diameter 10,5 mm 2 detik 190 detik

    KB2 - 44 Membuka ragum 10 detik 7 detik

    KB2 - 45 Memposisikan plat L 15 detik 5 detik

    KB2 - 46 Menutup ragum 15 detik 15 detik

    KB2 - 47 Operasi drilling diameter 10,5 mm 2 detik 215 detik

    KB2 - 48 Mematikan mesin 3 detik 2 detik

    KB2 - 49 Melonggarkan arbor 15 detik 5 detik

    KB2 - 50 Memasangan pahat drill diameter 14 mm 10 detik 5 detik

    KB2 - 51 Mengencangkan arbor 15 detik 10 detik

    KB2 - 52 Menyalakan mesin 3 detik 2 detik

    KB2 - 53 Operasi drilling diameter 14 mm 2 detik 158 detik

    KB2 - 54 Membuka ragum 10 detik 4 detik

    KB2 - 55 Memposisikan plat L 15 detik 6 detik

    KB2 - 56 Menutup ragum 15 detik 10 detik

    KB2 - 57 Operasi drilling diameter 14 mm 2 detik 160 detik

    KB2 - 58 Mematikan mesin 3 detik 2 detik

    KB2 - 59 Membuka rahang ragum 10 detik 5 detik

    KB2 - 60 Memposisikan plat L ke meja 5 detik 3 detik

    KB2 - 61 Mencekam plat L dengan clamp 25 detik 20 detik

    KB2 - 62 Mengikir plat L 300 detik 320 detik

    KB2 - 63 Melepas clamp 10 detik 5 detik

    Total Waktu 44 menit

    45 detik

    89 menit 56

    detik

  • Laporan Praktikum Proses Manufaktur 2014

    Kelompok 19

    Program Studi Teknik Industri 108

    Universitas Diponegoro

    Pada tabel di atas dapat dilihat perbandingan antara estimasi waktu dan waktu

    aktual pada proses pembuatan Roller Support. Dapat diketahui bahwa waktu aktual

    yang lebih lama dibandingkan dengan estimasi waktu dengan selisih 45 menit 11 detik.

    Hal ini dapat disebabkan karena praktikan yang kurang terampil dalam operasi

    permesinan drilling. Waktu aktual kerja bangku 1 adalah 1232 detik, sedangkan

    estimasi waktu kerja bangku 1 adalah 1590 detik. Waktu aktual KB1 lebih cepat dengan

    selisih 358 detik. Untuk waktu aktual KB2 adalah 4164 detik sedangkan estimasi

    waktunya 1055 detik. Hal itu dapat terjadi karena proses pembuatan lubang yang

    memakan waktu yang lama.

    5.3.2 Analisis Dimensi

    Gambar 5.3 (a) Roller Support Desain ; (b) Roller Support Finish

    (a)

    (b)

  • Laporan Praktikum Proses Manufaktur 2014

    Kelompok 19

    Program Studi Teknik Industri 109

    Universitas Diponegoro

    Tabel 5.8 Analisis Dimensi Roller Support

    No. Bagian Fungsi Dimensi

    Desain

    Dimensi

    Finish

    1 A Female joint 15 mm 14 mm

    2 B Dasar posisi female joint 15 mm 16,5 mm

    3 C Dasar posisi female joint 15 mm 15 mm

    4 D Jarak antar female joint 70 mm 73 mm

    5 E Panjang Roller Support 100 mm 106 mm

    6 F Tebal Roller Support 3,5 mm 3,5 mm

    7 G Lebar Roller Support 34 mm 34 mm

    8 H Tinggi Roller Support 37,5 mm 37,5 mm

    Analisa :

    Bagian A (female joint) adalah tempat penyangga Roller didesain dengan

    diameter 15 mm. Terdapat perbedaan ukuran diakibatkan oleh karena kurang telitinya

    operator dalam mengurangi bagian pada Roller yang akan menempati Roller Support

    sehingga diameter bagian A harus diperkecil menjadi 14 mm.

    Bagian B adalah acuan titik pusat bagia A (female joint) yang berjarak 15 mm

    dari tepi Roller Support pada desain awal. Terdapat perbedaan ukuran karena kesalahan

    pengukuran yang dilakukan oleh operator.

    Bagian C adalah acuan titik pusat bagian A (female joint) terhadap ujung Roller

    Support yang berjarak 15 mm. Pada bagian ini, operator memposisikan bagian C

    dengan baik.

    Bagian D adalah ukuran jarak antar pusat lingkaran dari 2 female joint yang pada

    desain berjarak 70 mm. Namun pada benda nyata, hal ini berbeda akibat dari penandaan

    dan operasi drilling yang tidak pas. Pada benda aktual, bagian D memiliki panjang 73

    mm.

    Bagian E adalah panjang keseluruhan Roller Support dan sebagai acuan dari

    pemotongan besi plat L. Kesalahan terjadi pada saat operator melakukan proses

    pemotongan dan penandaan titik potong, sehingga ukuran yang dicapai adalah 73 mm.

  • Laporan Praktikum Proses Manufaktur 2014

    Kelompok 19

    Program Studi Teknik Industri 110

    Universitas Diponegoro

    Bagian F merupakan tebal Roller Support. Pada bagian ini tidak dilakukan proses

    permesinan sehingga ukuran antara desain dan finish sama.

    Bagian G adalah lebar Roller Support, pada bagian ini tidak dilakukan proses

    permesinan sehingga ukuran desain dengan finish sama.

    Bagian H adalah tinggi Roller Support. Pada bagian ini tidak dilakukan proses

    permesinan sehingga ukuran desain dengan finish sama.

    5.3.3 Analisis Biaya

    1. Estimasi Biaya

    a) Biaya Material

    Volume Roller Support = 1 + 2 23

    = 1 11 + 2 2 2 2(2)

    = 37,5 3,5 100 + 34 3,5 100 2( 7,5 23,5)

    = 25.025 1.236,375

    = 23.788,625 3

    = 23,789 3

    Volume Chip =

    = 1 11 + 2 2 2

    = 37,5 3,5 100 + 34 3,5 100 23.788,625

    = 25.025 23.788,625

    = 1.236,375 3

    = 1,236 3

    Diketahui massa jenis besi plat L adalah 7,68 g/cm3, maka :

    Massa Roller Support =

    = 7,86 23,789

    = 186,98

    = 0,18698

    Massa Chip =

    = 7,86 1,236

    = 9,71496

    = 0,009715

  • Laporan Praktikum Proses Manufaktur 2014

    Kelompok 19

    Program Studi Teknik Industri 111

    Universitas Diponegoro

    Maka biaya material pembuatan komponen Roller Support, yaitu :

    Biaya Material

    =

    = 0,186989.000 0,0097151500

    = 1.682,82 14,57

    = 1.668,25

    = 1.668,00

    b) Biaya Sewa Mesin

    =

    = 11,67 21.000 1

    60

    = 4.085,00

    c) Biaya Sewa Alat Kerja Bangku

    =

    = 44,75 5.000 1

    60

    = 3.729,00

    d) Biaya Sewa Operator

    =

    = 44,75 10.000 1

    60

    = 7.458,00

    e) Biaya Bromus

    =

    = 20 55.000 1

    1.000

    = 1.100,00

    2. Biaya Aktual

    a) Biaya Material

    Volume Roller Support = 1 + 2 23

  • Laporan Praktikum Proses Manufaktur 2014

    Kelompok 19

    Program Studi Teknik Industri 112

    Universitas Diponegoro

    = 1 11 + 2 2 2 2(2)

    = 37,5 3,5 106 + 34 3,5 106 2( 7 23,5)

    = 26.526,5 1.077,57

    = 25.448,95 3

    = 25,449 3

    Volume Chip =

    = 1 11 + 2 2 2

    = 37,5 3,5 106 + 34 3,5 106 25.448,95

    = 26.526,5 25.448,95

    = 1.077,55 3

    = 1,07755 3

    Diketahui massa jenis besi plat L adalah 7,68 g/cm3, maka :

    Massa Roller Support =

    = 7,86 25,449

    = 200,029

    = 0,20003

    Massa Chip =

    = 7,86 1,07755

    = 8,4695

    = 0,00847

    Maka biaya material pembuatan komponen Roller Support, yaitu :

    Biaya Material = .

    = 0,200039.000 0,008471500

    = 1.800,26 12,705

    = 1.788,00

    b) Biaya Sewa Mesin

    =

    = 62,95 21.000 1

    60

    = 22.033,00

  • Laporan Praktikum Proses Manufaktur 2014

    Kelompok 19

    Program Studi Teknik Industri 113

    Universitas Diponegoro

    c) Biaya Sewa Alat Kerja Bangku

    =

    = 89,93 5.000 1

    60

    = 7.494,00

    d) Biaya Sewa Operator

    =

    = 89,93 10.000 1

    60

    = 14.988,00

    e) Biaya Bromus

    =

    = 25 55.000 1

    1.000

    = 1.375,00

    Tabel 5.9 Analisis Biaya Roller Support

    No. Analisis Biaya Estmasi Biaya Biaya Aktual

    1 Biaya material Rp 1.668,00 Rp 1.788,00

    2 Biaya sewa mesin Rp 4.085,00 Rp 22.033,00

    3 Biaya sewa alat kerja bangku Rp 3.729,00 Rp 7.494,00

    4 Biaya sewa operator Rp 7.458,00 Rp 14.988,00

    5 Biaya bromus Rp 1.100,00 Rp 1.375,00

    Total Biaya Rp 18.040,00 Rp 47.678,00

    Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa biaya aktual lebih besar

    dibandingkan dengan biaya estimasi dengan selisih biaya sebesar Rp 29.638,00. Hal

    tersebut diakibatkan karena waktu pengerjaan komponen yang lebih lama. Selisih biaya

    terbesar yaitu pada biaya sewa mesin dengan selisih Rp 17.948,00. Dan selisih biaya

    terkecil yaitu pada biaya material dengan selisih Rp 120,00. Hal tersebut disebabkan

    karena material yang digunakan hanya memiliki perbedaan dimensi yang sedikit.

  • Laporan Praktikum Proses Manufaktur 2014

    Kelompok 19

    Program Studi Teknik Industri 114

    Universitas Diponegoro

    5.4 Pendorong

    5.4.1 Analisis Waktu

    Tabel 5.10 Analisis Waktu Pendorong

    Langkah Operasi Kerja Estimasi

    Waktu Waktu Aktual

    KB1 - 01 Menyiapkan alat 300 detik 210 detik

    KB1 - 02 Mengukur titik potong 20 detik 12 detik

    KB1 - 03 Memberi tanda titik potong 10 detik 5 detik

    KB1 - 04 Membuka ragum 20 detik 20 detik

    KB1 - 05 Memposisikan ST 40 ke ragum 20 detik 35 detik

    KB1 - 06 Mengencangkan ragum 20 detik 35 detik

    KB1 - 07 Menggergaji ST 40 720 detik 900 detik

    KB1 - 08 Membuka ragum 20 detik 20 detik

    KT - 01 Melonggarkan kunci chuck 10 detik 20 detik

    KT - 02 Memasang benda kerja ke chuck 20 detik 10 detik

    KT - 03 Mengencangkan chuck 30 detik 30 detik

    KT - 04 Melonggarkan baut tool post 15 detik 25 detik

    KT - 05 Memasang pahat 10 detik 10 detik

    KT - 06 Mengunci tool post 15 detik 30 detik

    KT - 07 Memposisikan tool post 130 detik 135 detik

    KT - 08 Menyalakan mesin 2 detik 2 detik

    KT - 09 Operasi Facing 5 detik 45 detik

    KT - 10 Mematikan mesin 2 detik 2 detik

    KT - 11 Memposisikan tool post 120 detik 135 detik

    KT - 12 Melonggarkan cekaman hower 10 detik 15 detik

    KT - 13 Memasang center drill ke hower 10 detik 5 detik

    KT - 14 Mengencangkan hower 15 detik 30 detik

    KT - 15 Memasang center drill ke tail stock 10 detik 5 detik

    KT - 16 Melonggarkan cekaman chuck 10 detik 20 detik

    KT - 17 Memposisikan bnenda kerja ke chuck 10 detik 12 detik

    KT - 18 Mengencangkan chuck 15 detik 30 detik

    KT - 19 Memposisikan center drill pada benda 10 detik 5 detik

    KT - 20 Menyalakan mesin 2 detik 2 detik

    KT - 21 Operasi center drill 2,5 detik 100 detik

    KT - 22 Mematikan mesin 2 detik 2 detik

    KT - 23 Mengganti center drill dengan life center 10 detik 5 detik

    KT - 24 Memasang life center di tail stock 10 detik 5 detik

    KT - 25 Mengukur titik pengurangan diameter 15 detik 100 detik

  • Laporan Praktikum Proses Manufaktur 2014

    Kelompok 19

    Program Studi Teknik Industri 115

    Universitas Diponegoro

    Lanjutan Tabel 5.10 Analisis Waktu Pendorong

    Langkah Operasi Kerja Estimasi

    Waktu Waktu Aktual

    KT - 26 Memberi tanda 10 detik 5 detik

    KT - 27 Memposisikan life center ke benda 35 detik 45 detik

    KT - 28 Setting nol 300 detik 330 detik

    KT - 29 Menyalakan mesin 2 detik 2 detik

    KT - 30 Operasi turning 377 detik 2.720 detik

    KT - 31 Mematikan mesin 2 detik 2 detik

    KT - 32 Melonggarkan baut tool post 15 detik 15 detik

    KT - 33 Memasang pahat potong di tool post 30 detik 45 detik

    KT - 34 Mengunci tool post 15 detik 15 detik

    KT - 35 Memposisikan tool post untuk facing 120 detik 135 detik

    KT - 36 Menyalakan mesin 2 detik 2 detik

    KT - 37 Operasi chamfering 7 detik 30 detik

    KT - 38 Mematikan mesin 2 detik 2 detik

    KT - 39 Melonggarkan cekaman chuck 10 detik 20 detik

    KB2 - 01 Memposisikan ragum 5 detik 3 detik

    KB2 - 02 Menjepit ragum dengan clamp 1 25 detik 20 detik

    KB2 - 03 Menjepit ragum dengan clamp 2 25 detik 20 detik

    KB2 - 04 Membuka ragum 15 detik 10 detik

    KB2 - 05 Memposisikan pendorong untuk di snei 20 detik 18 detik

    KB2 - 06 Mengencangkan ragum 20 detik 20 detik

    KB2 - 07 Memasang snei 10 detik 20 detik

    KB2 - 08 Operasi penyeneian 500 detik 44 detik

    KB2 - 09 Mebuka rahang ragum 15 detik 10 detik

    KB2 - 10 Memposisikan pendorong 20 detik 20 detik

    KB2 - 11 Mengencangkan ragum 20 detik 20 detik

    KB2 - 12 Mengikir pendorong 300 detik 240 detik

    KB2 - 13 Membuka ragum 15 detik 10 detik

    Total Waktu 58 menit

    48 detik

    103 menit

    57 detik

    Pada tabel di atas, dapat dilihat bahwa waktu aktual pembuatan komponen

    pendorong memakan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan estimasi waktunya.

    Selisih waktu di antara keduanya, yakni 45 menit 9 detik. Hal itu dapat disebabkan

    karena praktikan kurang terampil dalam operasi permesinan, karena jika dilihat dari

    perbandingan totoal waktu kerja turning, yakni waktu aktual 4148 detik sedangkan

  • Laporan Praktikum Proses Manufaktur 2014

    Kelompok 19

    Program Studi Teknik Industri 116

    Universitas Diponegoro

    estimasi waktu `408 dengan selisih 2740 detik. Meskipun pada operasi kerja bangku

    selisih antara waktu aktual dengan estimasi waktu tidak terlalu jauh yakni dengan

    rincian total KB 1 waktu aktual adalah 1237 detik sedangkan estimasi waktu 1.130 detik

    dengan selisih 107 detik dan total KB 2 waktu aktual 852 detik sedangkan estimasi

    waktu 990 detik dengan selisih 38 detik waktu aktual lebih cepat.

    5.4.2 Analisis Dimensi

    Gambar 5.4 (a) Pendorong Desain ; (b) Pendorong Finish

    (a)

    (b)

  • Laporan Praktikum Proses Manufaktur 2014

    Kelompok 19

    Program Studi Teknik Industri 117

    Universitas Diponegoro

    Tabel 5.11 Analisis Dimensi Pendorong

    No. Bagian Nama / Fungsi Dimensi

    Desain

    Dimensi

    Finish

    1 A Male Joint R 5 mm R 5 mm

    2 B Diameter Handle R 9,5 mm R 9,5 mm

    3 C Panjang total 130 mm 133,78 mm

    4 D Panjang Male Joint 10 mm 10 mm

    5 E Panjang Handle 40 mm 42 mm

    6 F Kartal sebagai handgrip 40 mm -

    7 G Ulir luar M 12 X 1,75 M 12 X 1,75

    8 H Jarak Ulir-Radius 3 mm -

    9 I Radius sebagai bidang kunci

    Male Joint

    2 mm -

    Analisa :

    Bagian A disebut Male Joint yang berfungsi sebagai kontak Pendorong dengan

    Bender Die. Memilki diameter desain sebesar 10 mm dan finish diameter yang sama

    dengan desain yaitu, 10 mm. Hal ini dikarenakan operator melakukan operasi turning

    dengan teliti.

    Bagian B merupakan handle yang memilki diameter desain sebesar 19 mm. Pada

    benda finish diameter juga sebesar 19 mm. Hal ini terjadi karena pada bagian B tidak

    dilakukan proses pengurangan material.

    Bagian C merupakan panjang keseluruhan benda kerja. Pada desain tertulis 130

    mm, namun pada benda finish terjadi kesalahan sebesar 3,78 mm lebih (133,78 mm).

    Hal ini dikarenakan kesalahan pemotongan (kurang teliti) yang dilakukan operator.

    Bagian D merupakan panjang kontak pendoronga dengan Bender Die. Pada

    desain dan benda finish terdapat panjang yang sama, hal ini dikarenakan ketelitian

    operator dalam proses pembubutan.

  • Laporan Praktikum Proses Manufaktur 2014

    Kelompok 19

    Program Studi Teknik Industri 118

    Universitas Diponegoro

    Bagian E merupakan panjang handle pendorong. Memilki panjang desain 40 mm.

    Sedangkan pada benda finish terukur 42 mm. Kesalahan ini diakibatkan oleh

    pemotongan yang kurang teliti dan operasi facing yang kurang.

    Bagian F merupakan kartal sebagai grip handle. Pada benda finish, fitur ini tidak

    dibuat karena waktu permesinan yang kurang.

    Bagian G merupakan fitur ulir M 12 x 1,75 pada desain. M 12 x 1,75 memiliki

    diameter ulir 10,25 mm, sedangkan pada benda finish diameter dalamnya 10,5 mm. Hal

    ini terjadi akibat kurang telitinya operator dalam pengerjaan turning.

    Bagian H merupakan acuan posisi dari Radius sebagai tempat pengunci

    pendorong dengan Bender Die dengan R = 2. Pada benda finished, hal ini tidak

    dikerjakan karena kurangnya waktu permesinan.

    5.4.3 Analisis Biaya

    1. Estimasi Biaya

    a) Biaya Material

    Volume Pendorong = 1 + 2 + 3 4 5

    = 121 + 2

    22 + 323

    2 22

    0

    2 22

    0

    = 3,14(9,5)240 + 3,14(6)280 + (3,14 5 210 6,4 29

    = 11.335,4 + 9.043,2 + 785 20,11 56,549

    = 21.086,94 3

    = 21,09 3

    Volume Chip = 40

    = (9,5)2130 21.086,94

    = 36.858,74 21.086,94

    = 15.771,8 3

    = 15,77 3

    Diketahui massa jenis besi ST 40 adalah 9 g/cm3, maka :

    Massa Pendorong =

    = 9 21,09

    = 189,81

  • Laporan Praktikum Proses Manufaktur 2014

    Kelompok 19

    Program Studi Teknik Industri 119

    Universitas Diponegoro

    = 0,18981

    Massa Chip =

    = 9 15,77

    = 141,93

    = 0,14193

    Maka biaya material pembuatan komponen Pendorong, yaitu :

    Biaya Material = 40

    = 0,1898112.000 0,141931500

    = 2277,72 212,895

    = 2.065,00

    b) Biaya Sewa Mesin

    =

    = 23,47 31.250 1

    60

    = 12.224,00

    c) Biaya Sewa Alat Kerja Bangku

    =

    = 35,33 5.000 1

    60

    = 2.944,00

    d) Biaya Sewa Operator

    =

    = 58,8 10.000 1

    60

    = 9.800,00

    e) Biaya Bromus

    =

    = 100 55.000 1

    1.000

    = 5.500,00

  • Laporan Praktikum Proses Manufaktur 2014

    Kelompok 19

    Program Studi Teknik Industri 120

    Universitas Diponegoro

    2. Biaya Aktual

    a) Biaya Material

    Volume Pendorong = 1 + 2 + 3 4

    = 121 + 2

    22 + 323

    23

    0

    = 3,14(9,5)242 + 3,14(5,8)281,78 + 3,14(5)210 9

    = 11.908,21 + 8.642,77 + 785,398 28,27

    = 21.308,11 3

    = 21,313

    Volume Chip = 40

    = 37.930,47 21.308,11

    = 16.622,36 3

    = 16,623

    Diketahui massa jenis besi ST 40 adalah 9 g/cm3, maka :

    Massa Pendorong =

    = 9 21,31

    = 191,79

    = 0,19179

    Massa Chip =

    = 9 16,62

    = 149,58

    = 0,14958

    Maka biaya material pembuatan komponen Pendorong, yaitu :

    Biaya Material = 40

    = 0,1917912.000 0,149581500

    = 2301,48 224,37

    = 2.077,00

    b) Biaya Sewa Mesin

    =

  • Laporan Praktikum Proses Manufaktur 2014

    Kelompok 19

    Program Studi Teknik Industri 121

    Universitas Diponegoro

    = 69,13 31.250 1

    60

    = 36.005,00

    c) Biaya Sewa Alat Kerja Bangku

    =

    = 34,82 5.000 1

    60

    = 2.902,00

    d) Biaya Sewa Operator

    =

    = 103,95 10.000 1

    60

    = 17.325,00

    e) Biaya Bromus

    =

    = 100 55.000 1

    1.000

    = 5.500,00

    Tabel 5.12 Analisis Biaya Pendorong

    No. Analisis Biaya Estmasi Biaya Biaya Aktual

    1 Biaya material Rp 2.065,00 Rp 2.077,00

    2 Biaya sewa mesin Rp 12.224,00 Rp 36.005,00

    3 Biaya sewa alat kerja bangku Rp 2.944,00 Rp 2.902,00

    4 Biaya sewa operator Rp 9.800,00 Rp 17.325,00

    5 Biaya bromus Rp 5.500,00 Rp 5.500,00

    Total Biaya Rp 32.533,00 Rp 63.804,00

    Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa biaya aktual lebih besar

    dibandingkan dengan biaya estimasi dengan selisih biaya sebesar Rp 31.271,00. Hal itu

    diakibatkan karena waktu pengerjaan komponen pendorong yang lebih lama

  • Laporan Praktikum Proses Manufaktur 2014

    Kelompok 19

    Program Studi Teknik Industri 122

    Universitas Diponegoro

    dibandingkan dengan estimasi yang telah direncanakan. Selisih biaya terbesar terdapat

    pada biaya sewa mesin, maka dapat disimpulkan bahwa biaya sewa mesin aktual lebih

    besar akibat waktu penggunaan mesin turning yang lama.

    5.5 Bracket

    5.5.1 Analisis Waktu

    Tabel 5.13 Analisis Waktu Bracket

    Langkah Operasi Kerja Estimasi

    Waktu

    Waktu

    Aktual

    KB1 - 01 Menyiapkan alat kerja 180 detik 240 detik

    KB1 - 02 Mengukur panjang yang akan dipotong 30 detik 15 detik

    KB1 - 03 Memberi tanda titik yang akan dipotong 10 detik 5 detik

    KB1 - 04 Membuka rahang ragum 20 detik 20 detik

    KB1 - 05 Memposisikan besi yang akan dipotong 20 detik 35 detik

    KB1 - 06 Menjepit benda di ragum (menutup rahang) 20 detik 40 detik

    KB1 - 07 Menggergaji besi ST 40 600 detik 450 detik

    KB1 - 08 Membuka rahang ragum 20 detik 20 detik

    KT - 01 Melonggarkan chuck 10 detik 20 detik

    KT - 02 Memasang benda kerja pada chuck 20 detik 10 detik

    KT - 03 Mengencangkan chuck 30 detik 30 detik

    KT - 04 Melonggarkan cekaman hower 15 detik 5 detik

    KT - 05 Memasang pahat drill pada hower 10 detik 8 detik

    KT - 06 Mengencangkan cekaman hower 15 detik 12 detik

    KT - 07 Mamsangkan center drill ke tail stock 10 detik 5 detik

    KT - 08 Melonggarkan baut tool post 15 detik 25 detik

    KT - 09 Menempatkan mata pahat ke tool post 10 detik 10 detik

    KT - 10 Mengencangkan baut tool post 15 detik 30 detik

    KT - 11 Memposisikan tool post untuk facing 120 detik 135 detik

    KT - 12 Menyalakan mesin 2 detik 2 detik

    KT - 13 Operasi facing 5 detik 60 detik

    KT - 14 Mematikan mesin 2 detik 2 detik

    KT - 15 Melonggarkan cekaman chuck 10 detik 20 detik

    KT - 16 Merubah posisi benda kerja 30 detik 20 detik

    KT - 17 Mengencangkan cekaman chuck 30 detik 30 detik

    KT - 18 Memposisikan tool post untuk facing 180 detik 240 detik

    KT - 19 Menyalakan mesin 2 detik 2 detik

    KT - 20 Operasi facing 5 detik 64 detik

    KT - 21 Mematikan mesin 2 detik 2 detik

  • Laporan Praktikum Proses Manufaktur 2014

    Kelompok 19

    Program Studi Teknik Industri 123

    Universitas Diponegoro

    Lanjutan Tabel 5.13 Analisis Waktu Bracket

    Langkah Operasi Kerja Estimasi

    Waktu

    Waktu

    Aktual

    KT - 22 Memposisikan center drill 15 detik 15 detik

    KT - 23 Menyalakan mesin 2 detik 2 detik

    KT - 24 Operasi drilling 1,2 detik 26 detik

    KT - 25 Mematikan mesin 2 detik 2 detik

    KT - 26 Melonggarkan cekaman chuck 10 detik 20 detik

    KB2 - 01 Melonggarkan cekaman arbor 10 detik 15 detik

    KB2 - 02 Memasangkan pahat drill diameter 3,5 mm 15 detik 10 detik

    KB2 - 03 Mengencangkan arbor 30 detik 30 detik

    KB2 - 04 Membuka rahang ragum 15 detik 10 detik

    KB2 - 05 Memposisikan bracket 10 detik 20 detik

    KB2 - 06 Menutup rahang ragum 20 detik 30 detik

    KB2 - 07 Menempatkan ragum pada meja drilling 60 detik 300 detik

    KB2 - 08 Mamasang clamp 1 20 detik 30 detik

    KB2 - 09 Memasang clamp 2 20 detik 30 detik

    KB2 - 10 Menyalakan mesin 4 detik 4 detik

    KB2 - 11 Operasi drilling diameter 3,5 mm 7 detik 180 detik

    KB2 - 12 Mematikan mesin 4 detik 4 detik

    KB2 - 13 Melonggarkan cekaman arbor 10 detik 15 detik

    KB2 - 14 Memasang pahat drill diameter 6,5 mm 15 detik 10 detik

    KB2 - 15 Mengencangkan cekama arbor 30 detik 30 detik

    KB2 - 16 Menyalakan mesin 4 detik 4 detik

    KB2 - 17 Operasi drilling diameter 6,5 mm 7 detik 175 detik

    KB2 - 18 Mematikan mesin 4 detik 4 detik

    KB2 - 19 Melonggarkan cekaman arbor 10 detik 15 detik

    KB2 - 20 Memasang pahat drill diameter 8,5 mm 15 detik 10 detik

    KB2 - 21 Mengencangkan cekaman arbor 30 detik 30 detik

    KB2 - 22 Menyalakan mesin 4 detik 4 detik

    KB2 - 23 Operasi drilling diameter 8,5 mm 7,2 detik 170 detik

    KB2 - 24 Mematikan mesin 4 detik 4 detik

    KB2 - 25 Melonggarkan cekaman arbor 10 detik 15 detik

    KB2 - 26 Memasang pahat drill diameter 10,5 mm 15 detik 10 detik

    KB2 - 27 Mengencangkan cekaman arbor 30 detik 30 detik

    KB2 - 28 Menyalakan mesin 4 detik 4 detik

    KB2 - 29 Operasi drilling diameter 20,5 mm 7,3 detik 150 detik

    KB2 - 30 Mematikan mesin 4 detik 4 detik

    KB2 - 31 Membuka rahang ragum 20 detik 20 detik

  • Laporan Praktikum Proses Manufaktur 2014

    Kelompok 19

    Program Studi Teknik Industri 124

    Universitas Diponegoro

    Lanjutan Tabel 5.13 Analisis Waktu Bracket

    Langkah Operasi Kerja Estimasi

    Waktu

    Waktu

    Aktual

    KB2 - 32 Melonggarkan cekaman tap holder 5 detik 15 detik

    KB2 - 33 Mamsang tapper ke tap holde 10 detik 5 detik

    KB2 - 34 Mengencangkan baut tap holdr 5 detik 15 detik

    KB2 - 35 Melonggarkan rahum 10 detik 15 detik

    KB2 - 36 Memposisikan bracket pada ragum 30 detik 45 detik

    KB2 - 37 Mengencangkan ragum 20 detik 30 detik

    KB2 - 38 Membuat ulir awal (tapper) 360 detik 280 detik

    KB2 - 39 Melonggarkan cekaman tap holder 5 detik 10 detik

    KB2 - 40 Memasang plug pada tap holder 10 detik 5 detik

    KB2 - 41 Mengencangkan baut tap holder 5 detik 10 detik

    KB2 - 42 Operasi tapping 90 detik 30 detik

    KB2 - 43 Melonggarkan cekaman tap holder 5 detik 10 detik

    KB2 - 44 Memasang bottoming pada tap holder 10 detik 5 detik

    KB2 - 45 Mengencangkan baut tap holder 5 detik 10 detik

    KB2 - 46 Operasi bottoming (finishing) 60 detik 20 detik

    KB2 - 47 Membuka rahang ragum 20 detik 20 detik

    KB2 - 48 Mengubah posisi bracket 30 detik 60 detik

    KB2 - 49 Mengencangkan ragum 20 detik 30 detik

    KB2 - 50 Mengikir satu bagian bracket 240 detik 300 detik

    KB2 - 51 Melonggarkan cekaman ragum 20 detik 20 detik

    Total Waktu 49 menit

    4 detik

    65 menit

    24 detik

    Pada tabel di atas dapat dikethaui bahwa waktu aktual lebih besar dari pada

    estimasi waktu yakni dengan selisih 988 detik. Hal tersebut disebabkan karena

    praktikan yang kurang terampil pada proses drilling. Waktu aktual KB 1 adalah 825

    detik, lebih cepat 75 detik dari estimasi. Waktu KT adalah 568,2 detik sedang waktu

    aktual 797 detik. Sedangkan estimasi waktu KB 2 adalah 1.475,7 dan waktu aktualnya

    2.303 detik.

  • Laporan Praktikum Proses Manufaktur 2014

    Kelompok 19

    Program Studi Teknik Industri 125

    Universitas Diponegoro

    5.5.2 Analisis Dimensi

    Gambar 5.5 (a) Bracket Desain ; (b) Bracket Finish

    Tabel 5.14 Analisis Dimensi Bracket

    No. Bagian Nama / Fungsi Dimensi

    Desain

    Dimensi

    Finish

    1 A Ulir dalam untuk pendorong M 12 x 1,75 M 12 x 1,75

    2 B Diameter utama bracket 19 mm 19 mm

    3 C Panjang bracket 30 mm 33,6 mm

    4 D Tinggi bracket 18 mm 18 mm

    Analisa :

    Bagian A merupakan kedudukan dari ulir pendorong sehingga bagian A memilki

    spesifikasi ulir yang sama dengan pendorong, Bagian A memiliki diameter sebesar 10,5

    mm dengan lokasi tepat pada sumbu tengah silinder bracket. Namun terjadi kesalahan

    pada dimesnsi akhir, yaitu sebesar 1,755 mm dari sumbu pusat silinder. Sehingga

    lingkaran diameter 10,5 mm cenderung ke atas hingga jarakn 2,5 mm dari diameter luar

    yang seharusnya 4,75 mm. Hal ini dikarenakan operasi bor yang kurang teliti yang

    dilakukan oleh operator.

    (a)

    (b)

  • Laporan Praktikum Proses Manufaktur 2014

    Kelompok 19

    Program Studi Teknik Industri 126

    Universitas Diponegoro

    Bagian B merupakan diameter bahan dasar, sehingga pada produk akhir

    ukurannya sama.

    Bagian C merupakan panjang keseluruhan bracket. Pada bagian C terdapat

    kesalahan potong, sehingga panjang desain tidak sama dengan panjang aktual. Hal ini

    diakibatkan olrh pemotongan benda yang tidak teliti dan proses perataan permukaan

    yang kurang.

    Bagian D merupakan tinggi Bracket, pada bagian ini terlihat bahwa terdapat bekas

    milling agar benda tegak di Track. Ukuran desain dengan finish sudah sama.

    5.5.3 Analisis Biaya

    1. Estimasi Biaya

    a) Biaya Material

    Volume Bracket = 1 2 3

    = 121 + 2

    22 2 2

    2

    0

    = 3,14(9,5)230 3,14(6)230 29

    = 8.505,86 3.392,92 56,55

    = 5.056,39 3

    = 5,06 3

    Volume Chip = 40 Bracket

    = (9,5)230 5.056,39

    = 8.505,86 5.056,39

    = 3.449,5 3

    = 3,45 3

    Diketahui massa jenis besi ST 40 adalah 9 g/cm3, maka :

    Massa Bracket = Bracket

    = 9 5,06

    = 45,54

    = 0,04554

    Massa Chip =

    = 9 3,45

  • Laporan Praktikum Proses Manufaktur 2014

    Kelompok 19

    Program Studi Teknik Industri 127

    Universitas Diponegoro

    = 31,05

    = 0,03105

    Maka biaya material pembuatan komponen Bracket, yaitu :

    Biaya Material = Bracket 40

    = 0,0455412.000 0,031051500

    = 546,48 46,575

    = 500,00

    b) Biaya Sewa Mesin

    = +

    = 9,47 31.250 1

    60+ 8,6 21.000

    1

    60

    = 4.932,3 + 3.008,25

    = 7.941,00

    c) Biaya Sewa Alat Kerja Bangku

    =

    = 31 5.000 1

    60

    = 2.583,00

    d) Biaya Sewa Operator

    =

    = 49,07 10.000 1

    60

    = 8.178,00

    e) Biaya Bromus

    =

    = 20 55.000 1

    1.000

    = 1.100,00

    2. Biaya Aktual

    a) Biaya Material

    Volume Bracket = 1 2

  • Laporan Praktikum Proses Manufaktur 2014

    Kelompok 19

    Program Studi Teknik Industri 128

    Universitas Diponegoro

    = 121 + 2

    22

    = 3,14(9,5)233,63 3,14(6)233,63

    = 9.535,07 3.803,46

    = 5.731,61 3

    = 5,73 3

    Volume Chip = 40 Bracket

    = (9,5)233,63 5.731,61

    = 9.535,07 5.731,61

    = 3.803,46 3

    = 3,8 3

    Diketahui massa jenis besi ST 40 adalah 9 g/cm3, maka :

    Massa Bracket = Bracket

    = 9 5,73

    = 51,57

    = 0,05157

    Massa Chip =

    = 9 3,8

    = 34,2

    = 0,0342

    Maka biaya material pembuatan komponen Bracket, yaitu :

    Biaya Material = Bracket 40

    = 0,05157 12.000 0,03421500

    = 618,84 51,3

    = 568,00

    b) Biaya Sewa Mesin

    = +

    = 13,28 31.250 1

    60+ 22,78 21.000

    1

    60

    = 6.918,4 7.974,17 = 14.893,00

  • Laporan Praktikum Proses Manufaktur 2014

    Kelompok 19

    Program Studi Teknik Industri 129

    Universitas Diponegoro

    c) Biaya Sewa Alat Kerja Bangku

    =

    = 29,33 5.000 1

    60

    = 2.444,00

    d) Biaya Sewa Operator

    =

    = 65,4 10.000 1

    60

    = 10.900,00

    e) Biaya Bromus

    =

    = 250 55.000 1

    1.000

    = 1.375,00

    Tabel 5.15 Analisis Biaya Bracket

    No. Analisis Biaya Estmasi Biaya Biaya Aktual

    1 Biaya material Rp 500,00 Rp 568,00

    2 Biaya sewa mesin Rp 7.941,00 Rp 14.893,00

    3 Biaya sewa alat kerja bangku Rp 2.583,00 Rp 2.444,00

    4 Biaya sewa operator Rp 8.178,00 Rp 10.900,00

    5 Biaya bromus Rp 1.100,00 Rp 1.375,00

    Total Biaya Rp 20.302,00 Rp 30.180,00

    Pada tabel perbandingan biaya di atas, dapat diketahui bahwa biaya aktual lebih

    besar dengan selisih Rp 9.878,00. Hal tersebut diakibatkan karena praktikan yang

    kurang terlatih dan terampil dalam pembuatan komponen Bracket pada operasi drilling

    sehingga biaya sewa mesin aktual lebih besar Rp 6.952,00 dibanding estimasi biayanya.

    Sedangkan untuk biaya dengan selisih terkecil yakni, biaya material karena selisih

    dimensinya sedikit.

  • Laporan Praktikum Proses Manufaktur 2014

    Kelompok 19

    Program Studi Teknik Industri 130

    Universitas Diponegoro

    5.6 Roller 1

    5.6.1 Analisis Waktu

    Tabel 5.16 Analisis Waktu Roller 1

    Langkah Operasi Kerja Estimasi Waktu Waktu Aktual

    KB1 - 01 Menyiapkan alat kerja 180 detik 240 detik

    KB1 - 02 Mengukur letak titik potong 30 detik 15 detik

    KB1 - 03 Memberi tanda titik potong 10 detik 5 detik

    KB1 - 04 Membuka rahang ragum 20 detik 20 detik

    KB1 - 05 Memposisikan besi ST 40 di

    ragum 20 detik 35 detik

    KB1 - 06 Mengencangkan rahang

    ragum 20 detik 40 detik

    KB1 - 07 Menggergaji besi ST 40 600 detik 600 detik

    KB1 - 08 Membuka rahang ragum 20 detik 20 detik

    KT - 01 Melonggarkan chuck 10 detik 20 detik

    KT - 02 Memasang benda kerja pada

    chuck 20 detik 10 detik

    KT - 03 Mengencangkan chuck 30 detik 30 detik

    KT - 04 Melonggarkan baut tool post 15 detik 25 detik

    KT - 05 Menempatkan pahat pada tool

    post 10 detik 10 detik

    KT - 06 Mengencangkan baut tool post 15 detik 30 detik

    KT - 07 Setting tool post untuk facing 120 detik 135 detik

    KT - 08 Menyalakan mesin 2 detik 2 detik

    KT - 09 Operasi facing 5 detik 70 detik

    KT - 10 Mematikan mesin 2 detik 2 detik

    KT - 11 Memposisikan tool post untuk

    turning 120 detik 135 detik

    KT - 12 Menyalakan mesin 2 detik 2 detik

    KT - 13 Setting nol 10 detik 25 detik

    KT - 14 Operasi turning 30 detik 300 detik

    KT - 15 Mematikan mesin 2 detik 2 detik

    KT - 16 Melonggarkan cekaman

    hower 10 detik 15 detik

    KT - 17 Memasang center drill pada

    hower 10 detik 5 detik

    KT - 18 Mengencangkan cekaman

    hower 15 detik 30 detik

    KT - 19 Memasang center drill pada

    tail stock 10 detik 5 detik

  • Laporan Praktikum Proses Manufaktur 2014

    Kelompok 19

    Program Studi Teknik Industri 131

    Universitas Diponegoro

    Lanjutan Tabel 5.16 Analisis Waktu Roller 1

    Langkah Operasi Kerja Estimasi Waktu Waktu Aktual

    KT - 20 Melonggarkan cekaman chuck 10 detik 20 detik

    KT - 21 Mengubah posisi benda kerja 10 detik 12 detik

    KT - 22 Mengencangkan cekaman

    chuck 30 detik

    30 detik

    KT - 23 Memposisikan center drill 15 detik 15 detik

    KT - 24 Menyalakan mesin 2 detik 2 detik

    KT - 25 Membuat lubang center drill 1,2 detik 60 detik

    KT - 26 Mematikan mesin 2 detik 2 detik

    KT - 27 Melepas center drill dari tail

    stock 10 detik 5 detik

    KT - 28 Memasang life center pada tail

    stock 10 detik 5 detik

    KT - 29 Mengukur 15 detik 10 detik

    KT - 30 Memberi tanda 10 detik 5 detik

    KT - 31 Melonggarkan baut tool post 15 detik 25 detik

    KT - 32 Menempatkan pahat pada tool

    post 10 detik 10 detik

    KT - 33 Mengencangkan baut tool post 15 detik 30 detik

    KT - 34 Memposisikan life center 30 detik 45 detik

    KT - 35 Menyalakan mesin 2 detik 2 detik

    KT - 36 Operasi turning 6 detik 30 detik

    KT - 37 Mematikan mesin 2 detik 2 detik

    KT - 38 Melonggarkan baut tool post 15 detik 15 detik

    KT - 39 Menempatkan pahat pada tool

    post 30 detik 45 detik

    KT - 40 Mengencangkan baut tool post 15 detik 30 detik

    KT - 41 Menyalakan mesin 2 detik 2 detik

    KT - 42 Operasi turning 4,2 detik 540 detik

    KT - 43 Mematikan mesin 2 detik 2 detik

    KT - 44 Melonggarkan chuck 10 detik 20 detik

    KB2 - 01 Membuka rahang ragum 20 detik 20 detik

    KB2 - 02 Memposisikan besi ST 40 di

    ragum 30 detik 60 detik

    KB2 - 03 Menutup rahang ragum 20 detik 30 detik

    KB2 - 04 Mengikir 240 detik 360 detik

    KB2 - 05 Membuka rahang ragum 20 detik 20 detik

    Total Waktu 32 menit

    25 detik

    54 menit

    42 detik

  • Laporan Praktikum Proses Manufaktur 2014

    Kelompok 19

    Program Studi Teknik Industri 132

    Universitas Diponegoro

    Pada tabel di atas dapat diketahui bahwa perbandingan waktu aktual dengan

    estimasi waktu. Sehingga diketahui bahwa waktu aktual lebih besar 1.337 detik

    dibanding dengan estimasi waktu. Hal tersebut diakibatkan karena praktikan yang

    kurang terampil sehingga waktu operasi permesinan proses kerja turning waktu aktual

    lebih lama dibanding estimasi waktu. Waktu aktual KT adalah 1.817 detik sedangkan

    estimasi waktunya 715 detik. Waktu aktual KB 1 adlah 975 detik sedangkan estimasi

    waktunya 900. Sedangkan waktu aktual K 2 adakah 490 detik dan estimasi waktunya

    330 detik.

    5.6.2 Analisis Dimensi

    Gambar 5.6 (a) Roller 1 Desain ; (b) Roller 1 Finish

    Tabel 5.17 Analisis Dimensi Roller 1

    No. Bagian Nama / Fungsi Dimensi

    Desain

    Dimensi

    Finish

    1 A Male Joint untuk Roller Support R 7 mm R 5,5 mm

    2 B Diameter utama roller R 9,5 mm R 9,5 mm

    3 C Panjang total roller 40 mm 44,5 mm

    4 D Ketinggian radius dari permukaan

    roller support

    5 mm 5,5 mm

    5 E Penahan pipa 10 mm (Radius) R 5 mm R 5 mm

    Analisa :

    Pada bagian A atau male joint dengan fungsi kedudukan roller ke roller support

    memilki perbedaan ukuran finish dengan desain. Hal ini dikarenakan kurang telitinya

    (a) (b)

  • Laporan Praktikum Proses Manufaktur 2014

    Kelompok 19

    Program Studi Teknik Industri 133

    Universitas Diponegoro

    operator dalam mengatur kedalaman makan pahat turning (R desain = 7 mm, R aktual =

    5,5 mm).

    Pada bagian B, ukuran desain dan finish sama karena bagian ini tidak mengalami

    proses pengurangan material ( aktual = desain = 19 mm).

    Pada bagian C, panjang pada roller memiliki perbedaan finish (44,5 mm) dengan

    desain (40 mm). Hal ini dikarenakan operator kurang teliti dalam pemotongan benda

    dan kurang menguasai teknik penghalusan benda.

    Pada bagian D atau ketinggian radius terdapat perbedaan 0,5 mm dikarenakan

    operator salah menentukan titik pusat radius, sehingga jaraknya berbeda.

    Pada bagian E dengan potong 10 mm memiliki ukuran yang sesuai dengan

    desain karena operator dapat melakukan operasi dengan baik.

    5.6.3 Analisis Biaya

    1. Estimasi Biaya

    a) Biaya Material

    Volume Roller 1 = 1 + 2 3

    = 121 + 2

    22 (2)2

    5

    0

    = 3,14(9,5)235 + 3,14(7)25 625

    = 9.923,51 + 769,69 1.963,5

    = 8.729,7 3

    = 8,73 3

    Volume Chip = 40 Roller 1

    = (9,5)240 8.729,7

    = 11.341,15 8.729,7

    = 2.611,45 3

    = 2,61 3

    Diketahui massa jenis besi ST 40 adalah 9 g/cm3, maka :

    Massa Bracket = Roller 1

    = 9 8,73

    = 78,57

  • Laporan Praktikum Proses Manufaktur 2014

    Kelompok 19

    Program Studi Teknik Industri 134

    Universitas Diponegoro

    = 0,07857

    Massa Chip =

    = 9 2,61

    = 23,49

    = 0,02349

    Maka biaya material pembuatan komponen Roller 1, yaitu :

    Biaya Material = Roller 1 40

    = 0,0785712.000 0,023491500

    = 942,84 35,24

    = 908,00

    b) Biaya Sewa Mesin

    = 11,92 31.250 1

    60

    = 6.208,00

    c) Biaya Sewa Alat Kerja Bangku

    = 20,5 5.000 1

    60

    = 1.708,00

    d) Biaya Sewa Operator

    = 32,42 10.000 1

    60

    = 5.403,00

    e) Biaya Bromus

    = 70 55.000 1

    1.000

    = 3.850,00

    2. Biaya Aktual

    a) Biaya Material

    Volume Roller 1 = 1 + 2 + 3 4

    = 121 + 2

    22 + 323 (

    2)25

    0

    = 3,14(5,75)26 + 3,14(9,5)25,5 + 3,14(9,5)232,5 625

  • Laporan Praktikum Proses Manufaktur 2014

    Kelompok 19

    Program Studi Teknik Industri 135

    Universitas Diponegoro

    = 623,21 + 1.559,41 + 9.214,68 1.963,5

    = 9.433,8 3

    = 9,43 3

    Volume Chip = 40 Roller 1

    = (9,5)244,5 9.433,8

    = 12.617,03 9.433,8

    = 3.183,23 3

    = 3,18 3

    Diketahui massa jenis besi ST 40 adalah 9 g/cm3, maka :

    Massa Bracket = Roller 1

    = 9 9,43

    = 84,87

    = 0,08487

    Massa Chip =

    = 9 3,18

    = 28,62

    = 0,02862

    Maka biaya material pembuatan komponen Roller 1, yaitu :

    Biaya Material = Roller 1 40

    = 0,0848712.000 0,028621500

    = 1.018,44 42,93

    = 976,00

    b) Biaya Sewa Mesin

    = 30,28 31.250 1

    60

    = 15.771,00

    c) Biaya Sewa Alat Kerja Bangku

    = 24,42 5.000 1

    60

    = 2.035,00

  • Laporan Praktikum Proses Manufaktur 2014

    Kelompok 19

    Program Studi Teknik Industri 136

    Universitas Diponegoro

    d) Biaya Sewa Operator

    = 54,7 10.000 1

    60

    = 9.117,00

    e) Biaya Bromus

    = 75 55.000 1

    1.000

    = 4.125,00

    Tabel 5.18 Analisis Biaya Roller 1

    No. Analisis Biaya Estmasi Biaya Biaya Aktual

    1 Biaya material Rp 908,00 Rp 976,00

    2 Biaya sewa mesin Rp 6.208,00 Rp 15.771,00

    3 Biaya sewa alat kerja bangku Rp 1.708,00 Rp 2.035,00

    4 Biaya sewa operator Rp 5.403,00 Rp 9.117,00

    5 Biaya bromus Rp 3.850,00 Rp 4.125,00

    Total Biaya Rp 18.077,00 Rp 32.033,00

    Pada tabel di atas dapat diketahui bahwa biaya aktual pembuatan komponen

    Roller 1 lebih besar dari pada estimasi biaya dengan selisih Rp 13.946,00. Hal tersebut

    dapat disebabkan karena waktu permesinan yang lebih lama akibat dari kurang

    terampilnya praktikan dalam operasi permesinan sehingga biaya sewa mesin memiliki

    selisih terbesar sedangkan selisih biaya terkecil yakni biaya material.

    5.7 Roller 2

    5.7.1 Analisis Waktu

    Tabel 5.19 Analisis Waktu Roller 2

    Langkah Operasi Kerja Estimasi

    Waktu Waktu Aktual

    KB1 - 01 Menyiapkan alat kerja 180 detik 240 detik

    KB1 - 02 Mengukur letak titik potong 30 detik 15 detik

    KB1 - 03 Memberi tanda titik potong 10 detik 5 detik

    KB1 - 04 Membuka rahang ragum 15 detik 10 detik

    KB1 - 05 Memposisikan besi ST 40 di ragum 20 detik 25 detik

    KB1 - 06 Mengencangkan rahang ragum 10 detik 15 detik

  • Laporan Praktikum Proses Manufaktur 2014

    Kelompok 19

    Program Studi Teknik Industri 137

    Universitas Diponegoro

    Lanjutan Tabel 5.19 Analisis Waktu Roller 2

    Langkah Operasi Kerja Estimasi

    Waktu Waktu Aktual

    KB1 - 07 Menggergaji besi ST 40 600 detik 540 detik

    KB1 - 08 Membuka rahang ragum 15 detik 10 detik

    KT - 01 Melonggarkan cekaman chuck 15 detik 17 detik

    KT - 02 Memasang benda kerja pada chuck 30 detik 20 detik

    KT - 03 Mengencangkan chuck 10 detik 15 detik

    KT - 04 Melonggarkan baut tool post 15 detik 10 detik

    KT - 05 Menempatkan pahat pada tool post 20 detik 23 detik

    KT - 06 Mengencangkan baut tool post 15 detik 15 detik

    KT - 07 Setting tool post untuk facing 60 detik 75 detik

    KT - 08 Menyalakan mesin 5 detik 3 detik

    KT - 09 Operasi facing 5 detik 70 detik

    KT - 10 Mematikan mesin 5 detik 3 detik

    KT - 11 Memposisikan tool post untuk

    turning 60 detik 75 detik

    KT - 12 Menyalakan mesin 5 detik 2 detik

    KT - 13 Setting nol 20 detik 15 detik

    KT - 14 Operasi turning 30 detik 3000 detik

    KT - 15 Mematikan mesin 5 detik 2 detik

    KT - 16 Melonggarkan cekaman chuck 10 detik 15 detik

    KB2 - 01 Membuka rahang ragum 10 detik 10 detik

    KB2 - 02 Memposisikan Roller 2 30 detik 60 detik

    KB2 - 03 Mengencangkan ragum 20 detik 30 detik

    KB2 - 04 Mengikir Permukaan Roller 2 240 detik 360 detik

    KB2 - 05 Membuka rahang ragum 20 detik 20 detik

    Total Waktu 25 menit

    10 detik

    78 menit

    20 detik

    Pada tabel di atas dapat dikethaui bahwa waktu aktual pembuatan Roller 2 lebih

    besar dibanding estimasi waktu yang ditentukan, yakni dengan selisih Rp 3.190,00. Hal

    tersebut dapat disebabkan karena praktikan yang kurang terampil dalam operasi

    permesinan sehingga waktu menjadi kurang efektif. Waktu aktual KB 1 adalah 860

    detik, yakni 20 detik lebih cepat dari estimasi. Waktu aktual KT adlaah 3.360 detik

    sedangkan estimasi 310 detik. Dan untuk waktu aktual 480 detik bagi KB 2, dan

    estimasi waktunya 320 detik.

  • Laporan Praktikum Proses Manufaktur 2014

    Kelompok 19

    Program Studi Teknik Industri 138

    Universitas Diponegoro

    5.7.2 Analisis Dimensi

    Gambar 5.7 (a) Roller 2 Desain ; (b) Roller 2 Finish

    Tabel 5.20 Analisis Dimensi Roller 2

    No. Bagian Nama / Fungsi Dimensi

    Desain

    Dimensi

    Finish

    1 A Male Joint untuk Roller Support R 7 mm R 6,5 mm

    2 B Diameter utama roller R 9,5 mm R 9,5 mm

    3 C Panjang total roller 40 mm 43,3 mm

    4 D Ketinggian radius dari permukaan

    roller support

    5 mm -

    5 E Penahan pipa 10 mm (Radius) R 5 mm -

    Analisa :

    Pada bagian A atau male joint dengan fungsi kedudukan roller ke roller support

    memiliki perbedaan ukuran finish dengan desain dikarenakan kurang telitinya operator

    dalam mengatur kedalaman makan pahat turning (R desain = 7 mm, R aktual = 6,5

    mm).

    Pada bagian B ukuran desain dan finish sama karena bagian ini tidak mengalami

    proses pengurangan material ( desain = aktual = 19 mm).

    Pada bagian C, panjang pada roller memiliki perbedaan finish (43,3 mm) dengan

    desain (40 mm). Hal ini dikarenakan operator kurang teliti dalam pemotongan benda

    dan kurang menguasai teknik penghalusan benda.

    Pada bagian D atau ketinggian posisi radius tidak dapat dilakukan, karena waktu

    tidak cukup untuk melakukan operasi radius.

    (a)

    (b)

  • Laporan Praktikum Proses Manufaktur 2014

    Kelompok 19

    Program Studi Teknik Industri 139

    Universitas Diponegoro

    Pada bagian E atau radius R5 pada aktual tidak dapat dilakukan, karena waktu

    tidak cukup untuk melakukan operasi radius.

    5.7.3 Analisis Biaya

    1. Estimasi Biaya

    a) Biaya Material

    Volume Roller 2 = 1 + 2 3

    = 121 + 2

    22 (2)2

    5

    0

    = 3,14(9,5)235 + 3,14(7)25 625

    = 9.923,51 + 769,69 1.963,5

    = 8.729,7 3

    = 8,73 3

    Volume Chip = 40 Roller 2

    = (9,5)240 8.729,7

    = 11.341,15 8.729,7

    = 2.611,45 3

    = 2,61 3

    Diketahui massa jenis besi ST 40 adalah 9 g/cm3, maka :

    Massa Bracket = Roller 2

    = 9 8,73

    = 78,57

    = 0,07857

    Massa Chip =

    = 9 2,61

    = 23,49

    = 0,02349

    Maka biaya material pembuatan komponen Roller 2, yaitu :

    Biaya Material = Roller 2 40

  • Laporan Praktikum Proses Manufaktur 2014

    Kelompok 19

    Program Studi Teknik Industri 140

    Universitas Diponegoro

    = 0,0785712.000 0,023491500

    = 942,84 35,24

    = 908,00

    b) Biaya Sewa Mesin

    = 5,17 31.250 1

    60

    = 2.693,00

    c) Biaya Sewa Alat Kerja Bangku

    = 20 5.000 1

    60

    = 1.667,00

    d) Biaya Sewa Operator

    = 25,17 10.000 1

    60

    = 4.195,00

    e) Biaya Bromus

    = 70 55.000 1

    1.000

    = 3.850,00

    2. Biaya Aktual

    a) Biaya Material

    Volume Roller 2 = 1 + 2

    = 121 + 2

    22

    = 3,14(6,5)25 + 3,14(9,5)238,38

    = 663,66 + 10.881,83

    = 11.545,49 3

    = 11,55 3

    Volume Chip = 40 Roller 2

    = (9,5)243,3 11.545,49

    = 12.276,79 11.545,49

    = 731,3 3

  • Laporan Praktikum Proses Manufaktur 2014

    Kelompok 19

    Program Studi Teknik Industri 141

    Universitas Diponegoro

    = 0,73 3

    Diketahui massa jenis besi ST 40 adalah 9 g/cm3, maka :

    Massa Bracket = Roller 2

    = 9 11,55

    = 103,95

    = 0,10395

    Massa Chip =

    = 9 0,73

    = 6,57

    = 0,00657

    Maka biaya material pembuatan komponen Roller 2, yaitu :

    Biaya Material = Roller 2 40

    = 0,10395712.000 0,006571500

    = 1.247,4 9,855

    = 1238,00

    b) Biaya Sewa Mesin

    = 56 31.250 1

    60

    = 29.167,00

    c) Biaya Sewa Alat Kerja Bangku

    = 22,33 5.000 1

    60

    = 1.861,00

    d) Biaya Sewa Operator

    = 78,33 10.000 1

    60

    = 13.056,00

    e) Biaya Bromus

    = 70 55.000 1

    1.000

    = 3.850,00

  • Laporan Praktikum Proses Manufaktur 2014

    Kelompok 19

    Program Studi Teknik Industri 142

    Universitas Diponegoro

    Tabel 5.21 Analisis Biaya Roller 2

    No. Analisis Biaya Estmasi Biaya Biaya Aktual

    1 Biaya material Rp 908,00 Rp 1.238,00

    2 Biaya sewa mesin Rp 2.693,00 Rp 29.167,00

    3 Biaya sewa alat kerja bangku Rp 1.667,00 Rp 1.861,00

    4 Biaya sewa operator Rp 4.195,00 Rp 13.056,00

    5 Biaya bromus Rp 3.850 Rp 3.850,00

    Total Biaya Rp 13.313,00 Rp 49.172,00

    Pada tabel perbandingan biaya di atas dapat diketahui bahwa biaya aktual

    pembuatan komponen Roller 2 lebih besar dari pada estimasi biayanya dengan selisih

    Rp 35.859,00. Hal tersebut dapat disebabkan karena praktikan yang kurang terampil dan

    efektif dalam pengerjaan operasi turning sehingga biaya sewa mesin aktual paling besar

    selisihnya sebesar Rp 26.474,00, sedangkan selisih terkecil yakni biaya bromus.

    5.8 Bender Die

    5.8.1 Analisis Waktu

    Tabel 5.22 Analisis Waktu Bender Die

    Langkah Operasi Kerja Estimasi

    Waktu

    Waktu

    Aktual

    KB1-01 Menyiapkan alat kerja 300 Detik 240 Detik

    KB1-02 Mengukur panjang yang akan dipotong 15 Detik 10 Detik

    KB1-03 Menandai titik potong 10 Detik 5 Detik

    KB1-04 Membuka rahang ragum 20 Detik 20 Detik

    KB1-05 Memposisikan besi St60 20 Detik 35 Detik

    KB1-06 Mengencangkan rahang ragum 20 Detik 40 Detik

    KB1-07 Menggergaji besi St60 3600 Detik 4800 Detik

    KB1-08 Membuka rahang ragum 20 Detik 20 Detik

    KM1-01 Membuka rahang ragum busur 10 Detik 15 Detik

    KM1-02 Menempatkan jig pada ragum 30 Detik 120 Detik

    KM1-03 Memposisikan Bender Die 30 Detik 150 Detik

  • Laporan Praktikum Proses Manufaktur 2014

    Kelompok 19

    Program Studi Teknik Industri 143

    Universitas Diponegoro

    Lanjutan Tabel 5.22 Analisis Waktu Bender Die

    Langkah Operasi Kerja Estimasi

    Waktu

    Waktu

    Aktual

    KM1-04 Mengencangkan rahang ragum 30 Detik 25 Detik

    KM1-05 Setting nol 30 Detik 30 Detik

    KM1-06 Menyalakan mesin milling 4 Detik 4 Detik

    KM1-07 Operasi facing 628 Detik 5100 Detik

    KM1-08 Mematikan mesin milling 4 Detik 4 Detik

    KM1-09 Mengukur Bender Die 30 Detik 32 Detik

    KM1-10 Menandai titik potong 10 Detik 5 Detik

    KM1-11 Setting nol 30 D