-
1
MODUL I
(KABEL UTP STRAIGHT DAN CROSSOVER)
1.1 Tujuan
1. Dapat mengetahui fungsi dari dua macam susunan kabel
(straight dan crossover).
1.2 Peralatan Praktikum
Alat dan bahan yang dibutuhkan pada praktikum ini adalah :
a. Tang crimping untuk RJ-45
b. RJ-45 LAN tester
c. Kabel UTP
d. RJ-45 conector
1.3 Praktikum
A. Kabel UTP
Kabel UTP (Unshielded twisted-pair) adalah jenis kabel yang
terbuat dari bahan
penghantar tembaga, memiliki isolasi dari plastik dan terbungkus
oleh bahan isolasi yang
mampu melindungi dari api dan kerusakan fisik.
Kabel UTP terdiri dari empat pasang inti kabel yang saling
berbelit yang masing-masing
pasang memiliki kode warna berbeda. Kabel UTP tidak memiliki
pelindung dari interferensi
elektromagnetik, namun jenis kabel ini banyak digunakan karena
harga yang relatif murah
dan fungsinya yang memang sudah sesuai dengan standar yang
diharapkan.
Fungsi kabel UTP yaitu digunakan sebagai kabel jaringan LAN
(Local Area Network) pada
sistem jaringan komputer, dan biasanya kabel UTP mempunyai
impedansi kurang lebih 100
ohm, serta dibagi menjadi beberapa kategori berdasarkan
kemampuannya sebagai penghantar
data.
Dalam pemakaian sehari-hari, kabel UTP sudah sangat baik
digunakan sebagai kabel jaringan
komputer misalnya dalam kegunaan ruang kantor atau dalam sistem
jaringan suatu
perusahaan. Mengenai beberapa kelemahan dan kekurangan kabel UTP
yang tidak tahan
terhadap medan elektromagnetik dan kerusakan benturan benda
keras, masih bisa diatasi
dengan memasang pelindung luar misalnya seperti pipa
plastik.
Terdapat beberapa jenis kategori kabel UTP ini yang menunjukkan
kualitas, jumlah
kerapatan lilitan pairnya, semakin tinggi katagorinya semakin
rapat lilitannya dan parameter
lainnya seperti berikut ini:
-
2
Kabel UTP Category 1
Digunakan untuk komunikasi telepon (mentransmisikan data
kecepatan rendah),
sehingga tidak cocock untuk mentransmisikan data.
Kabel UTP Category 2
Mampu mentransmisikan data dengan kecepatan sampai dengan 4 Mbps
(Megabite
per second)
Kabel UTP Category 3
Digunakan pada 10BaseT network, mampu mentransmisikan data
dengan kecepatan
sampai 1Mbps. 10BaseT kependekan dari 10 Mbps, Baseband, Twisted
pair.
Kabel UTP Category 4
Sering digunakan pada topologi token ring, mampu mentransmisikan
data dengan
kecepatan sampai 16 Mbps
Kabel UTP Category 5a
Mampu mentransmisikan data dengan kecepatan sampai 100 Mbps,
Kabel UTP Category 5b
Mampu mentransmisikan data dengan kecepatan sampai 1000 Mbps
(1Gbps),
frekwensi signal yang dapat dilewatkan sampai 100 MHz.
Kabel UTP Category 6
Mampu mentransmisikan data dengan kecepatan sampai 1000 Mbps
(1Gbps),
frekwensi signal yang dapat dilewatkan sampai 200 MHz. Secara
fisik terdapat
separator yg terbuat dari plastik yang berfungsi memisahkan
keempat pair di dalam
kabel tersebut.
Kabel UTP Category 7 gigabit Ethernet (1Gbps), frekwensi signal
400 MHz.
B. Susunan Kabel UTP Straight
Kabel straight merupakan kabel yang memiliki cara pemasangan
yang sama antara ujung
satu dengan ujung yang lainnya. Kabel straight digunakan untuk
menghubungkan 2 device
yang berbeda. Seperti :
Hubungkan komputer ke switch / hub s normal port.
Sambungkan komputer ke kabel / port LAN modem DSLs.
Hubungkan port WAN router ke kabel / port LAN modem DSLs.
Menghubungkan port LAN router ke switch / hub s uplink port.
(biasanya digunakan
untuk memperluas jaringan)
-
3
Koneksi dua switch / hub dengan salah satu switch / hub
menggunakan port uplink
dan yang lainnya menggunakan port biasa.
Jika anda ingin membuat sambungan kabel Stright kelihatannya
lebih mudah untuk
memasangnya, karena Kedua sisi ujung kabel (sisi A dan B) kabel
memiliki pengaturan
kawat dengan warna yang sama. Seperti tabel dan gambar dibawah
ini :
Straight Through Cable Color Code Color
Pin 1
Pin 2
Pin 3
Pin 4
Pin 5
Pin 6
Pin 7
Pin 8
white orange
orange
white green
blue
white blue
green
white brown
brown
Gambar : table susunan warna pada kabel UTP straight
Gambar : susunan urutan kabel straight dan RJ-45
C. Susunan kabel UTP Crossover
Kabel cross over merupakan kabel yang memiliki susunan berbeda
antara ujung satu
dengan ujung yang lainnya. Kabel dengan kombinasi ini adalah
diperuntukkan untuk koneksi
peer to peer antara perangkat yang sejenis. Contohnya dari
komputer ke komputer, dari
komputer ke router, dari switch ke switch, dsb. Gambar dibawah
adalah susunan standar
kabel crossover
-
4
Straight Through Cable Color Code Color
Pin 1
Pin 2
Pin 3
Pin 4
Pin 5
Pin 6
Pin 7
Pin 8
white orange
orange
white green
blue
white blue
green
white brown
brown
Straight Through Cable Color Code Color
Pin 3
Pin 6
Pin 1
Pin 4
Pin 5
Pin 2
Pin 7
Pin 8
White green
green
white orange
blue
white blue
orange
white brown
brown
Gambar : table susunan warna pada kabel UTP crossover
Gambar : susunan urutan kabel crossover dan RJ-45
D. Praktek membuat kabel Straight dan Crossover :
1) Kupas bagian ujung kabel UTP, kira-kira 2 cm
2) Buka pilinan kabel, luruskan dan urutankan kabel sesuai
standar TIA/EIA 368B
3) Setelah urutannya sesuai standar, potong dan ratakan ujung
kabel,
4) Masukan kabel yang sudah lurus dan sejajar tersebut ke dalam
konektor RJ-45, dan
pastikan semua kabel posisinya sudah benar.
-
5
5) Lakukan crimping menggunakan tang crimping, tekan tang
crimping, dan pastikan
semua pin (kuningan) pada konektor RJ-45 sudah menggigit
tiap-tiap kabel.
6) Setelah selesai pada ujung yang satu, lakukan lagi pada ujung
yang lain
7) Langkah terakhir adalah menge-cek kabel yang sudah kita buat
tadi dengan
menggunakan LAN tester, caranya masukan masing-masing ujung
kabel (konektor
RJ-45) ke masing2 port yang tersedia pada LAN tester, nyalakan
dan pastikan semua
lampu LED menyala sesuai dengan urutan kabel yang kita buat.
8) Dibawah ini adalah contoh ujung kabel UTP yang telah
terpasang konektor RJ-45
dengan benar, selubung kabel (warna biru) ikut masuk kedalam
konektor, urutan kabel
dari kiri ke kanan (pada gambar dibawah ini urutan pin kabel
dimulai dari atas ke
bawah).
Gambar : contoh ujung kabel yang benar pada conector RJ-45
-
6
MODUL II
(SHARING FILE DAN FOLDER SERTA PRINTER)
2.1 Tujuan
Tujuan saya membuat Laporan Praktikum Jaringan Komputer (Sharing
File dan Folder serta
Printer ) adalah agar :
Memahami konsep dari Sharing File dan Folder serta Printer,
Memahami cara kerja dari Sharing File Dan Folder serta
Printer,
Mampu mengaplikasikan cara Sharing File dan Folder serta
Printer.
2.2 Alat dan Bahan Praktikum
3 buah Switch
2 buah PC / lebih
2 buah Kabel Cross
3 buah Kabel Straight
2.3 Dasar Teori
Sebelum kita melakukan Praktikum kita harus mengenal satu-
persatu berbagai hal yang
terkait dengan pembahasan pada Laporan Praktikum ini yaitu
Sharing File dan Folder serta
Printer. Pada bagian ini kita harus mengenal apa itu :
A. Internet
Internet (Inter-Network) merupakan sekumpulan jaringan komputer
yang
menghubungkan berbagai macam situs atau jaringan di dunia.
Internet menyediakan akses
untuk layanan telekomunikasi dan sumber daya informasi untuk
jutaan pemakainya yang
tersebar di seluruh indonesia karena semakin dibutuhkan internet
dalam kehidupan
B. Jaringan
Jaringan komputer adalah sebuah sistem yang terdiri atas
komputer dan perangkat
jaringan lainnya yang bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu
tujuan yang sama. Agar
dapat mencapai tujuan yang sama, setiap bagian dari jaringan
komputer meminta dan
memberikan layanan (service). Pihak yang meminta layanan disebut
klien (client) dan yang
memberikan layanan disebut pelayan (server). Arsitektur ini
disebut dengan sistem client-
server, dan digunakan pada hampir seluruh aplikasi jaringan
komputer.
-
7
C. Switch
Switch adalah komponen jaringan yang di gunakan untuk
menghubungkan beberapa
HUB untuk membentuk jaringan yang lebih besar atau menghubungkan
komputer-komputer
yang mempunyai kebutuhan bandwidth yang besar. Switch sangat
mirip dengan Hub, tetapi
keduanya berbeda. Pada Switch, paket diteruskan berdasarkan MAC
address yang disimpan
dalam table MAC Address yang dimiliki Switch. Switch bekerja
pada layer 2 pada model
OSI. Switch juga dikenal sebagai multiport bridge. Switch juga
melakukan penyaringan
terhadap data yang melewatinya dengan menggunakan alamat MAC.
Dengan adanya filtrasi
pada switch ini maka jaringan komputer akan lebih efisien. Hal
ini disebabkan pada switch,
data akan langsung disalurkan ke port yang menghubungkan dengan
komputer yang
merupakan tujuan dari data tersebut.
D. IP Address
IP Address adalah sebuah nomor yang digunakan untuk akses ke
Internet atau suatu
jaringan komputer. Setiap komputer yang terhubung dengan
internet atau jaringan harus
memiliki nomor IP yang berbeda (unik). IP itu sendiri ditentukan
oleh Subnetmask, fungsi
dari subnetmask ini adalah untuk membedakan bagian mana dari IP
tersebut disebut network
dan bagian mana yang disebut dengan host.
IP Address yang akan kita gunakan adalah IPv4 (IP version 4 )
yang mendefinisikan 32 bit,
berarti hanya 232 (4.294.697.296) alamat IPv4 yang tersedia.
2.4 Praktikum
1. Siapkan 2 komputer yang dalam keadaan on,
2. Siapkan Kabel LAN,
3. Lakukan instalasi kabel seperti gambar dibawah ini, indikator
akan menyala di kedua
lubang LAN,
straight
crossover
straight
straight
-
8
4. Setelah selesai menginstalasi kabel UTP seperti diatas,
kemudian lakukan settingan IP
Address dengan cara seperti berikut :
masuk Start Menu
Setting
Network Connection
Local Area Connection
5. Sesudah itu akan muncul tampilan sebagai berikut :
Klik double pada jendela Internet Protocol Version 4
(TCP/IPv4)
6. Jika sudah dibuka, akan muncul gambar seperti dibawah ini
:
7. Lalu masukkan IP Adress pada kolom kosong seperti pada gambar
diatas,
Pada komputer 1:
IP Address : 192.168.1.1
Subnet mask : 255.255.255.0
Lalu klik OK, seperti gambar dibawah ini :
-
9
8. Pada komputer 2:
IP Address : 192.168.1.2
Subnet mask : 255.255.255.0
Lalu klik OK,
9. Setelah menyeting IP Address, kita harus lakukan proses ping
IP yang kita gunakan
pada komputer 1, dan IP pada komputer 2 yang akan kita sharing
tersebut.
Langkah-langkah mengeping IP Address pada komputer adalah
sebagai berikut :
Klik start dan klik menu Run.. (tekan logo Windows +R) dan
ketikkan CMD, seperti
gambar dibawah ini :
Kemudian klik OK,
Apabila telah muncul jendela Command Prompt, ketik
Ping198.168.1.1 untuk ping ke IP di komputer 1,
Ping198.162.1.2 untuk ping ke IP komputer 2,
10. Setelah lakukan langkah tersebut kita harus memastikan bahwa
komputer 1 dan
komputer 2 dalam keadaan terhubung, dengan cara klik tombol
start dan pilih my
komputer,
11. Setelah melihat tampilan pada my komputer, pilih dan klik
Network pada jendela bagian
kanan bawah,
12. Jika sudah terhubung dengan komputer 2, saatnya kita
menentukan file atau data yang
akan disharing,
-
10
13. Langkah selanjutnya, setelah menentukan file yang akan
disharing, klik kanan pada file
tersebut dan pilih properties. Lebih jelasnya silahkan lihat
pada gambar dibawah ini :
14. Kemudian akan muncul seerti gambar dibawah ini, selanjutnya
pada Tab Sharing, dapat Anda klik Advanced Sharing
15. Selanjutnya silahkan beri tanda centang pada Share this
folder, lalu klik Apply / klik OK
-
11
Itulah langkah-langkah yang kita lakukan agar file atau folder
bisa disharing pada
komputer 2 atau lebih.
Adapun hal yang sedikit berbeda dengan melakukan sharing
printer. Sharing printer
dapat kita lakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Pertama buka Control Panel kemudian pilih Device and
Printers.
2. Setelah itu pilih printer yang akan kita share ke PC orang
lain, kemudian klik kanan
dan pilih Printer Properties dan selanjutnya pilih tab menu
Sharing.
3. Pilih PC yang akan kita ajak share ,Kemudian kita beri check
list pada share this
printer.
4. Selanjutnya kita cek di PC 2, apakah printer yang kita share
sudah terkirim atau
belum.jika sudah maka sharing printer kita telah berhasil.
Begitulah secara singkat pembahasan langkah-langkah dari saya
agar bisa melakukan
sharing file, folder dan printer.
2.5 Troubleshooting
Ada beberapa macam permasalahan (Troubleshooting) yang terjadi
dalam sharing file,
data ataupun printer yang harus kita perhatikan.
Berdasarkan pengalaman yang terjadi, itu bisa saja dikarenakan
oleh:
Windows Firewall yang belum dimatikan(non-aktifkan)
kesalahan tersebut merupakan kesalahan yang paling sering
dilakukan saat ingin
melakukan sharing pada komputer lain, jika windows firewall
belum di non-aktifkan
maka kita tak akan bisa sharing file, folder atau printer karena
computer 1 tidak
dapat membaca keberadaan computer 2 meskipun sudah melakukan
penghubungan.
Kesalahan pengalamatan IP
IP Address dalam jaringan tidak diperbolehkan sama karena
merupakan identitas
untuk masing-masing komputer dalam jaringan untuk komunikasi
data, jika terjadi
alamat yang sama maka kedua komputer tidak dapat mengakses
jaringan karena
terjadi perebutan nomor alamat tersebut,
Kesalahan Indentifikasi Client dan server komputer
Penentuan antara komputer server dan komputer client harus jelas
untuk jaringan
client server, berbeda pada jaringan peer to peer tidak ada
penentuan client dan
server,
DLL.
-
12
2.6 Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah saya lakukan, hingga pada
penulisan modul
praktikum ini, maka dapat saya simpulkan bahwa:
Pembuatan jaringan komputer sederhana tersebut memiliki beberapa
keuntungan,
salah satunya yaitu dengan membuat sebuah jaringan sederhana,
kita bisa
melakukan sharing file, folder maupun sharing printer dengan
mudah ke komputer
yang satu ke laptop yang lain..
Dengan demikian kita telah melakukan pembagian sumber daya,
Terima Kasih.
-
13
MODUL III
(PENGALAMATAN PADA JARINGAN KOMPUTER)
3.1 Tujuan
Tujuan dari Laporan Praktikum yang saya buat ini adalah untuk
sebagai :
Memahami konsep dasar Pengalamatan pada Jaringan Komputer,
Memahami cara kerja dari Jaringan Komputer, dan
Mampu mengaplikasikan cara Pengalamatan pada Jaringan
Komputer
3.2 Alat dan Bahan Praktikum
1. 3 buah PC / Laptop,
2. 3 buah Switch,
3. 6 buah kabel Straight,
4. 3 buah kabel Crossover, dan
5. 3 buah Mikrotik Router.
3.3 Dasar Teori
Sebelum kita melakukan pratikum kita yaitu Pengalamatan pada
Jaringan Komputer,
kita harus memahami definisi dari setiap komponen yang berkaitan
seperti pada peralatan dan
bahan yang kita siapkan untuk melakukan praktikum kita dan juga
masih ada banyak hal, agar
saat kita melakukan praktikum ini kita bisa memahami dan
mengerti, hal dan bahan-bahan
tersebut adalah sebagai berikut :
1. MikroTik Router
MikroTik Router, merupakan sistem operasi Linux base yang
diperuntukkan sebagai
network router. Didesain untuk memberikan kemudahan bagi
penggunanya. Administrasinya
bisa dilakukan melalui Windows Application (WinBox). Selain itu
instalasi dapat dilakukan
pada Standard komputer PC (Personal Computer). PC yang akan
dijadikan router mikrotik
pun tidak memerlukan resource yang cukup besar untuk penggunaan
standard, misalnya
hanya sebagai gateway. Untuk keperluan beban yang besar (network
yang kompleks, routing
yang rumit) disarankan untuk mempertimbangkan pemilihan resource
PC yang memadai.
-
14
2. Subnet Mask (Subneting)
Subnet Mask (Subnetting) adalah proses memecah suatu IP jaringan
ke sub jaringan yang
lebih kecil yang disebut "subnet.", setiap subnet deskripsi
non-fisik (atau ID) untuk jaringan-
sub fisik (biasanya jaringan beralih dari host yang mengandung
satu router -router dalam
jaringan multi). Subnet juga dapat digunakan untuk menentukan
jumlah host suatu jaringan,
contohnya jika IP Address = 192.168.1.0 yang merupakan IP Kelas
C, memiliki Subnet Mask
255.255.255.0, maka IP Address ini memiliki range IP sebanyak
254 host yang artinya
jaringan ini dapat menampung 254 komputer yang saling terhubung.
Jika kita menginginkan
jaringan yang hanya mampu menampung host secara terbatas, maka
kita harus memodifikasi
Subnet Mask IP tersebut. Caranya yakni dengan mengubah nilai
kelompok ke-4 Subnet
Mask.
3. Ping
Ping (sering disebut sebagai singkatan dari Packet Internet
Gopher) adalah sebuah
program utilitas yang dapat digunakan untuk memeriksa
Induktivitas jaringan berbasis
teknologi Transmission Control Protocol/Internet Protocol
(TCP/IP). Dengan menggunakan
utilitas ini, dapat diuji apakah sebuah komputer terhubung
dengan komputer lainnya. Hal ini
dilakukan dengan mengirim sebuah paket kepada alamat IP yang
hendak diujicoba
konektivitasnya dan menunggu respon darinya.
4. IP Address
IP Address adalah deretan angka biner antar 32-bit sampai
128-bit yang dipakai sebagai
alamat identifikasi untuk tiap komputer host dalam jaringan
Internet. Panjang dari angka ini
adalah 32-bit (untuk IPv4 atau IP versi 4), dan 128-bit (untuk
IPv6 atau IP versi 6) yang
menunjukkan alamat dari komputer tersebut pada jaringan Internet
berbasis TCP/IP.
5. Internet Protocol Suite (TCP/IP)
Internet Protocol Suite (TCP/IP) adalah standar komunikasi data
yang digunakan oleh
komunitas internet dalam proses tukar-menukar data dari satu
komputer ke komputer lain di
dalam jaringan Internet. Protokol ini tidaklah dapat berdiri
sendiri, karena memang protokol
ini berupa kumpulan protokol (protocol suite). Protokol ini juga
merupakan protokol yang
paling banyak digunakan saat ini.
Data tersebut diimplementasikan dalam bentuk perangkat lunak
(software) di sistem operasi.
Istilah yang diberikan kepada perangkat lunak ini adalah TCP/IP
stack.
-
15
Protokol TCP/IP menggunakan dua buah skema pengalamatan yang
dapat digunakan
untuk mengidentifikasikan sebuah komputer dalam sebuah jaringan
atau jaringan dalam
sebuah internetwork, salah satunya yakni sebagai berikut :
Pengalamatan IP:
yang berupa alamat logis yang terdiri atas 32-bit (empat oktet
berukuran 8-bit) yang
umumnya ditulis dalam format www.xxx.yyy.zzz. Dengan menggunakan
Subnet mask
yang diasosiasikan dengannya, sebuah alamat IP pun dapat dibagi
menjadi dua bagian,
yakni Network Identifier (NetID) yang dapat mengidentifikasikan
jaringan lokal dalam
sebuah internetwork dan Host identifier (HostID) yang dapat
mengidentifikasikan host
dalam jaringan tersebut.
Contoh : alamat 192.168.0.1 dapat dibagi dengan menggunakan
subnet mask
255.255.255.0 ke dalam Network ID 192.168.0.0 dan Host ID
254.
Alamat IP merupakan kewajiban yang harus ditetapkan untuk sebuah
host, yang dapat
dilakukan secara manual (statis) atau menggunakan Dynamic Host
Configuration Protocol
(DHCP) (dinamis).
6. Internetwork
Internetwork (Antar Jaringan) adalah sebuah istilah yang merujuk
kepada penghubungan
dua buah segmen jaringan atau lebih dengan menggunakan sebuah
router, sehingga terbuatlah
satu buah jaringan yang lebih besar. Paket-paket yang datang
dari salah satu jaringan yang
tergabung dengan internetwork akan diteruskan ke jaringan
tujuannya oleh router, dengan
menggunakan proses routing. Teknik ini juga merupakan teknik
yang sama yang digunakan
untuk menghubungkan antar jaringan di dalam jaringan
Internet.
-
16
3.4 Praktikum
Langkah-langkah dan cara melakukan praktikum adalah sebagai
berikut :
1. Langkah yang pertama, kita harus mengetahui bahwa PC atau
computer telah terhubung
dengan Mikrotik dan Switch dengan menggunakan kabel berikut
:
Kabel Straight dipasang pada computer ke switch, dan dari switch
ke mikrotik
berdasarkan keguanaannya, dan
Kabel Crossover dipasang pada mikrotik dan mikrotik berdasarkan
kegunaannya.
2. Setelah sudah memastikan kabel seperti langkah sebelumnya,
kemudian lakukan
settingan IP Address dengan cara seperti berikut :
masuk Start Menu
Setting
Network Connection
Local Area Connection
3. Sesudah itu akan muncul tampilan sebagai berikut :
Klik double pada jendela Internet Protocol Version 4
(TCP/IPv4),
4. Jika sudah dibuka, akan muncul gambar seperti dibawah ini
:
-
17
5. Lalu masukkan IP Adress pada kolom kosong seperti pada gambar
diatas,
Pada komputer 1 : 192.168.0.1
Subnet mask : 255.255.255.0
Pada komputer 2 : 192.168.0.33
Subnet mask : 255.255.255.0
Pada komputer 3 : 192.168.0.77
Subnet mask : 255.255.255.0, lalu OK
6. Sesudah masukkan IP Address pada setiap komputer tadi seperti
yang ditunjukan pada
langkah sebelumnya, kemudian kita mulai melakukan proses ping IP
yang kita
gunakan pada computer 1, computer 2, dan computer 3 yang
sebelumnya sudah diberi
alamat IP masing.
Langkah-langkah pengePingan IP dapat dilakukan dengan cara
berikut :
Klik start dan klik menu Run.. (tekan logo Windows +R) dan
ketikkan CMD,
seperti gambar dibawah ini :
Kemudian klik OK,
Apabila telah muncul jendela Command Prompt, ketik :
Ping198.168.0.1 untuk ping ke IP di komputer 1,
Ping198.162.0.33 untuk ping ke IP komputer 2, dan
Ping198.162.0.77 untuk ping ke IP komputer 3,
7. Jika proses pengePingan IP tidak berhasil atau terjadi
kesalahan, anda harus kembali
melihat pada jendela IP Address seperti yang dilakukan pada
langkah ke 2, dan langkah
ke 3 diatas, dan klik kanan pada Local Area Network, kemudian
pilih jendela Disabled,
hal ini membuat Local Area Network menjadi off atau tidak dapat
menggunakan.
Setelah itu kembalikan Local Area Network pada keadaan on atau
Enabled seperti anda
lakukan tadi.
8. Setelah itu coba untuk mengeping kembali dengan mengikuti
langkah ke 6 diatas,
9. Setelah proses PengePingan IP berhasil, itu berarti dari
ketiga komputer tersebut sudah
saling terhubung,
-
18
10. Dan langkah selanjutnya anda harus mengganti Subnet mask
pada masing-masing
komputer yang sudah terhubung tersebut, langkah-langkah
mengganti Subnet mask
dapat anda lihat pada langkah 3 dan 4,
11. Jika sudah muncul gambar seperti pada langkah ke 4 diatas
maka selanjutnya anda
harus mengganti Subnet mask yang sudah terisi 255.255.255.0
dengan Subnet mask
yang baru yaitu 255.255.255.128 pada ketiga komputer atau PC,
kemudian klik OK,
12. Setelah anda mengganti Subnet mask pada masing-masing
komputer atau PC, kemudian
anda harus melakukan PengePingan IP pada masing-masing komputer
agar kita dapat
melihat apakah terjadi perubahan atau tidak sama sekali. Proses
pengePingan IP dapat
anda lihat langkah ke 6,
13. Pada langkah tersebut kita akan tau bahwa dari setiap
komputer yang terhubung tidak
mengalami perbedaan atau perubahan, karena Subnet mask yang
dipakai masih bisa
menampung host yang lebih dari 100-126,
14. Sejauh ini kita telah melakukan 2 proses pengalamatan IP,
dan selanjutnya kita akan
melakukan pengalamatan IP yang ketiga diamana kita harus
melakukan penyetingan IP
atau mengganti Subnet mask, penggantian Subnet mask dapat anda
lakukan dengan
melihat langkah ke 3 dan 4, pada kolom Subnet mask yang sudah
diisi 255.255.255.128
pada langkah ke 11 dapat anda ganti dengan Subnet mask yang baru
yaitu
255.255.255.192 pada masing-masing komputer, kemudian klik
OK,
15. Kemudian melakukan pengePingan IP pada masing-masing
komputer, pengePingan IP
dapat kita lihat pada langkah ke 6,
16. Dan apakah yang terjadi setelah proses pengePingan IP
tadi??
Dalam hal ini yang terjadi adalah masing-masing komputer tidak
akan bisa
berhubungan seperti awalnya, karena dari masing-masing Subnet
mask yang telah
diganti pada masing-masing komputer, hal ini membuat kita
bertanya-tanya,apakah
yang terjadi??
17. Pada langkah tersebut kita akan melihat perubahan yang
terjadi karena dari ketiga
komputer tersebut akan ada salah satu komputer yang tidak dapat
terhubung, itu
disebabkan karena pada Subnet mask yang sudah diganti,
permasalahan tersebut akan
anda ketahui pada bab selanjutnya yang akan dibahas tentang
permasalahan tersebut,
18. Dan langkah selanjutnya anda harus melakukan pengalamatan
yang terakhir yaitu yang
ketiga kali, dimana kita harus mengganti Subnet mask lagi pada
masing-masing
komputer, proses tersebut dapat anda lihat pada langkah ke 3 dan
4, dan pada kolom
-
19
Subnet mask yang sudah diisi 255.255.255.192 pada langkah ke 14
dapat anda ganti
dengan yang baru yaitu 255.255.255.224 pada masing-masing
komputer lalu klik OK,
19. Dan kemudian lakukan pengePingan IP pada masing-masing
komputer, dapat dilihat
pada langkah ke 6,
20. Setelah itu kita melihat perubahan lagi yang terjadi bahwa
masing-masing komputer
tersebut tidak dapat berkomunikasi kembali seperti awalnya
dimulai.
3.5 CIDR (Classless Inter-Domain Routing)
Classless Inter-Domain Routing (CIDR) adalah sebuah cara
alternatif untuk
mengklasifikasikan alamat-alamat IP berbeda dengan sistem
klasifikasi ke dalam kelas A,
kelas B, kelas C, kelas D, dan kelas E. CIDR merupakan mekanisme
routing yang lebih
efisien dibandingkan dengan cara yang asli, yakni dengan membagi
alamat IP jaringan ke
dalam kelas-kelas A, B, dan C. Masalah yang terjadi pada sistem
yang lama adalah bahwa
sistem tersebut meninggalkan banyak sekali alamat IP yang tidak
digunakan.
CIDR dikembangkan sebagai sebuah cara untuk menggunakan
alamat-alamat IP yang tidak
terpakai tersebut untuk digunakan di mana saja.
Dengan cara yang sama, kelas C yang secara teoritis hanya
mendukung 254 alamat tiap
jaringan, dapat menggunakan hingga 32766 alamat IP, yang
seharusnya hanya tersedia untuk
alamat IP kelas B.
Lebih jelasnya lihat table CIDR dibawah ini :
-
20
MODUL IV
(MENENTUKAN IP ADDRESS)
Ketentuan :
1. Suatu kampus memiliki ruangan sebagai berikut :
Gedung A
Gedung B
Gedung C
Gedung D
Diminta :
1. Membangun jaringan dengan ketentuan :
A. Gedung A ada 6 PC
B. Gedung B ada 24 PC
C. Gedung C ada 12 PC
D. Gedung D ada 36 PC
2. Masing-masing gedung mempunyai segment sendiri-sendiri
3. Masing-masing gedung bisa berkomunikasi dengan gedung yang
lainnya melalui Router
4. Tentukan alokasi IP Address sesuai kebutuhan.
4.1 PRAKTIKUM
1. Sebelum memulai lebih jauh kita harus menentukan IP Address
pada masing-masing
gedung yang memiliki PC seperti ketentuan diatas.
A. Gedung A ada 6 PC, jadi IP Address yang dipakai pada gedung
ini adalah sebagai
berikut:
192.168.7.1/29 s/d 192.168.7.6/29
B. Gedung B ada 24 PC, jadi IP Address yang dipakai pada gedung
ini adalah
sebagai berikut:
192.168.6.1/27 s/d 192.168.6.24/27
C. Gedung C ada 12 PC, jadi IP Address yang digunakan pada
gedung ini adalah
sebagai berikut:
192.168.5.1/28 s/d 192.168.5.12/28
D. Gedung D ada 36 PC, jadi IP Address yang digunakan pada
gedung ini adalah
sebagai berikut:
192.168.8.1/26 s/d 192.168.8.36/26
-
21
Jika ketentuan diatas membingungkan, kita bisa lihat pada table
seperti dibawah ini:
Gambar : Table CIDR
-
22
MODUL V
(MEMBUAT JARINGAN SEDERHANA)
5.1 Praktikum
Langkah-langkah dan cara melakukan praktikum adalah sebagai
berikut :
Masukan komponen-komponen yang akan,seperti gmbar berikut:
Setelah itu masukan IP ke masing-masing PC yang digunakan,dengan
langkah sebagai
berikut:
o Klik pada PC yang akan diisi IP,kemudian pilih Config,seperti
gambar berikut:
-
23
Kemudian pilih fastethernet,pada IP Cofiguration kita pilih
Static, setelah itu pada IP
address kita masukan IPnya,pada praktikum ini kami menggunakan
IP : 172.16.0.2/24.
selesai menyeting IPnya,kemudian kita pilih setting,kemudian
pada gatewaynya kita
masukan IP gateway,pada praktikum ini kami gunakan
IP:172.16.0.1/24
Lakukan langkah tersebut hingga pada PC ke-6, dengan
masing-masing IP yaitu:
PC 1 IP address: 172.16.0.2/24 dan gateway : 172.16.0.1
PC 2 IP address: 172.16.0.3/24 dan gateway : 172.16.0.1
PC 3 IP address: 172.16.1.2/24 dan gateway : 172.16.1.1
PC 4 IP address: 172.16.1.3/24 dan gateway : 172.16.1.1
PC 5 IP address: 172.16.2.2/24 dan gateway : 172.16.2.1
PC 6 IP address: 172.16.2.3/24 dan gateway : 172.16.2.1
-
24
Setelah memasukan semua IP ke masing-masing PC,selanjutnya kita
masuk ke router.
Sebelum kita mulai menyeting IPnya,kita terlebih dahulu menambah
port ke dalam router 2,
karena di router tersebut membutuhkan lebih dari 2 port.
Langkah-langkahnya yaitu:
Klik pada gambar mikrotik,lalu pilih Physical,kemudian drag
wic-1enet ke dalam port
yang kosong di router.
Setelah menambah port di router 2,baru kita mulai menyeting
IPnya,di mulai dari
router 1,langkah-langkah sebagai berikut:
Klik router 1 kemudian pilih CLI,kemudian kita masukan
command-commandnya sebagai
berikut:
-
25
Setelah di route1,kemudian lanjut ke route2, sebagai
berikut:
Setelah di route2 ,kemudian lanjutkan ke route3,sebagai
berikut:
-
26
Setelah selesai menyeting ip,selanjutnya kita melakukan proses
ip route, pertama
kita lakukan dari route1,sebagai berikut:
Kemudian lanjutkan melakukan ip route di router2,sebagai
berikut:
Dan yang terakhir di router3,sebagai berikut:
-
27
Setelah semua selesai,selanjutnya kita mencoba ngeping dari PC1
ke PC yang
lain,seperti gambar berikut:
Jika tampilan seperti gambar dibawah ini, maka diharapkan anda
mengerti dan melihat
kembali dari awal, tampilan dibawah ini adalah tampilan yang
gagal dan anda harus merubah
kembali IP ataupun apa yang belum anda masukkan.
Jika semua telah terhubung,maka jaringan yang dibuat telah
berhasil.
-
28
MODUL VI
(PENGALAMATAN IP MENGGUNAKAN CLI)
6.1 Tujuan
Agar mahasiswa memahami cara membuat IP Address menggunakan
Packet Tracer
Agar mahasiswa mengerti alur dari pembuatan tersebut
6.2 Landasan Teori
Saat ingin melakukan pengalamatan IP (khususnya pada computer
dan mikrotik router)
ada baiknya kita mengenal apa itu Mikrotik Router.
A. Mikrotik Router
Mikrotik Router adalah sebuah software atau perangkat lunak yang
digunakan untuk
merancang jaringan sederhana pada computer tanpa harus
menggunakan kabel dan
Mikrotik itu sendiri secara fisik.
B. CLI
CLI adalah sebuah tool yang ada pada Mikrotik Router yang
berguna untuk
menghubungkan computer yang satu dengan yang lainnya,mikrotik
satu dengan
mikrotik yang lainnya menggunakan logika (codingan).
6.3 Praktikum
Langkah pertama dalam melakukan praktikum ini adalah:
Menyiapkan software Packet Tracer
Menjalankan Packet Tracer
Mendesign apa yang dibutuhkan menggunakan tools-tools yang
terdapat pada
Packet Tracer
Melakukan penghubungan antara 1 objek dengan objek yang
lainnya
Selengkapnya mari kita lihat gambar dibawah ini serta
langkah-langkahnya :
1. Menyiapkan dan menjalankan Packet Tracer
Pada langkah yang paling awal ini kita perlu menjalankan
software yang akan kita
gunakan dalam praktikum ini, halaman awal saat anda sudah
menjalankan software
tersebut kurang lebih seperti gambar dibawah ini:
-
29
Gambar 1.1 : tampilan awal Packet Tracer
2. Mendesign
Setelah menjalankan software tadi dan sudah melihat tampilan
awal pada software itu
sendiri saatnya anda melakukan design atau merancang apa yang
diperlukan saat anda
akan melakukan hal yang kita bahas pada laporan ini, lebih
jelasnya lihat gambar
dibawah ini :
Gambar 1.2 : Mendesign Packet Tracer
3. Menghubungkan
Setelah tahap mendesign, kita harus melakukan penghubungan
antara router ke router,
dan computer ke computer seperti gambar dibawah ini:
-
30
Gambar 1.3 : melakukan penghubungan
Dalam penghubungan ini kita menggunakan tools yang digambar
seperti Z terbalik
pada pojok bawah bagian kiri yang mempunyai warna unik dari yang
lainnya.
4. Memberikan alamat IP pada computer
Sebelum kita membahas lebih jauh tentang pengalamatan IP pada
computer
menggunakan tools CLI, kita harus memberikan IP pada salah satu
objek diatas, baik
pada computer maupun mikrotik itu sendiri.
Tapi pada praktikum kali ini kita melakukan pengalamatan IP pada
computer terlebih
dahulu sebelum memberikan IP tersebut pada mikrotik.
Langkah-langkahnya adalah
sbb:
Doble klik pada gambar computer,
Setelah itu pilih Config pada tab menu,
Selanjutnya pilih fastethernet, seperti pada gambar berikut
:
-
31
Setelah memberikan IP Address pada computer, selanjutnya pilih
tools settings
dan masukkan gateway dari IP itu sendiri seperti pada gambar
dibawah ini:
Setelah melakukan hal demikian, keluar dari menu tersebut, dan
lakukan pada
computer lainnya seperti pada pembahasan diatas, berikan IP
Address dan
gateway pada computer itu.
5. Setelah melakukan pengalamatan IP pada kedua computer diatas,
barulah kita akan
memasuki hal terpenting dalam laporan tersebut dimana kita
membahas bagaimana
melakukan pemberian IP Address pada Mikrotik Router menggunakan
perintah CLI.
Langkah-langkah melakukan hal tersebut adalah sbb:
Lakukan doble klik pada gambar mikrotik, lalu pilih menu CLI
seperti gambar
dibawah ini:
-
32
Setelah melakukan hal seperti diatas, lalu tekan keyword enter
hingga tulisan
menjadi Router >, lalu ketikkan enable dan tekan enter lagi
untuk kedua kalinya
hingga tampilan seperti Router#, selengkapnya lihat pada gambar
dibawah ini :
Langkah selanjutnya tuliskan perintahnya sebagai berikut :
Router#configure terminal
Router (config)# ip route 192.168.1.1 255.255.255.0
10.10.1.2
Langkah ini juga berguna untuk mikrotik lainnya,untuk memberikan
IP pada
mikrotik tersebut. Ketikan perintah seperti yang diatas saat
ingin melakukan
pemberian IP pada mkrotik.
Selanjutnya kita pasti berpikir bagaimana cara agar computer A
dan computer B bisa
terhubung?? Nah pada langkah selanjutnya kita akan membahas
bagaimana agar
komputer-komputer tersebut bisa terhubung melalui command line
pada mikrotik.
Langkah-langkah melakukan routing static dalam command line
(CLI) adalah sbb:
- enable
- configure terminal
- ip route 192.168.1.0 255.255.255.0 10.10.1.2
- no shutdown
- exit
- exit
Setelah melakukan hal demikian, saatnya kita melakukan
pengepingan pada masing-
masing computer ke masing-masing router yang sudah didesign pada
packet tracer
-
33
seperti langkah sebelumnya diatas. Lakukan pengetikan pada
command line yang
terdapat pada computer seperti dibawah ini :
Ping 192.168.1.1
Ping 10.10.1.2
Ping pada IP computer 2
Ping pada router 2.
Setelah semuanya sudah terhubung dengan perintah diatas, maka
pembuatan jaringan
pada CLI anda sudah berhasil.
Sekian laporan praktikum ini saya buat, semoga ini bermanfaat
bagi saya sendiri dan
orang yang membaca laporan ini.
-
34
MODUL VII
(ROUTER RIP)
7.1 Tujuan
Agar mahasiswa mengerti dan memahami apa itu Routing Dinamis
Agar mahasiswa mengetahui hal-hal dan jenis-jenis serta bagian
pada Routing
Dinamis
Agar mahasiswa memahami cara membuat pengalamatan IP Address
menggunakan
Packet Tracer
Agar mahasiswa mengerti alur dari pembuatan tersebut
7.2 Landasan Teori
Routing Dinamis adalah penerusan paket-paket ketika menggunakan
suatu protocol
(aturan - aturan) untuk menemukan jaringan lainnya dan
meng-update table routing (daftar
jalur) pada Router.
a. Keuntungan Routing Dinamis diantaranya :
Hanya mengenalkan alamat yang terhubung langsung dengan
routernya (kaki-
kakinya).
Tidak perlu mengetahui semua alamat network yang ada.
Bila terjadi penambahan suatu network baru tidak perlu semua
router
mengkonfigurasi. Hanya router-router yang berkaitan.
b. Kerugian Routing Dinamis diantaranya :
Beban kerja router lebih berat karena selalu memperbarui ip
table pada setiap waktu
tertentu.
Kecepatan pengenalan dan kelengkapan ip table terbilang lama
karena router
membroadcast ke semua router sampai ada yang cocok sehingga
setelah konfigurasi
harus menunggu beberapa saat agar setiap router mendapat semua
alamat IP yang ada.
c. Macam-macam protocol Routing Dinamis adalah sebagai berikut
:
- RIP (Routing Information Protocol)
- IGRP (Interior Gateway Routing Protocol)
- OSPF (Open Short Path First)
- EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol)
- BGP (Border Gateway Protocol)
-
35
Dalam Praktikum kali ini kita akan menggunakan protocol
OSPF(Open Short Path
First) karena protocol ini lebih banyak digunakan oleh kaum
awam, dan lebih mudah.
7.3 Praktikum
Langkah-langkah sebelumnya tentang Packet Tracer telah kita
bahas pada laporan
sebelumnya, jadi saya pikir tidak ada masalah lagi dalam
menyiapkan dan menjalankan
software tersebut. Langkah-langkah dibawah ini sangat penting
dalam membuat suatu
jaringan sederhana dengan menghubungkan tiap-tiap computer
dengan menggunakan Router
dan Switch sebagai penghubung. Sebelum kita melangkah lebih jauh
pada pembahasan
selanjutnya kita harus membuat konfigurasi interface dari
topologinya sendiri, nah ini dia
langkah-langkahnya :
1. Mendesain topologi dengan menggunakan software Packet Tracer
:
4 buah router 1841
4 buah switch 2950-24
4 buah PC Generic
8 buah kabel Connections, dan
3 bauh kabel Serial DTE
Kurang lebih gambarnya seperti dibawah ini :
2. Setelah membuat desain seperti pada langkah sebelumnya,
pastikan semua computer,
mikrotik, dan switch terhubung. Cara menghubungkannya adalah
memberikan alamat
IP Address pada masing-masing perangkat. Berikut cara memberikan
IP Address pada
masing-masing perangkat adalah sebagai berikut :
-
36
Buka Command Prompt pada computer 1 caranya :
Klik double pada computer config fastEthernet masukkan alamat IP
pada
kolom IP Address ketik 172.16.1.2, netmask: 255.255.255.0,
jangan lupa
untuk mengisi gateway pada computer tersebut, caranya: klik
seting gateway
isi pada kolom gateway IP : 172.16.1.1.
Buka Command Prompt pada computer 2 caranya :
Klik double pada computer config fastEthernet masukkan alamat IP
pada
kolom IP Address ketik 172.16.2.2, netmask: 255.255.255.0,
jangan lupa
untuk mengisi gateway pada computer tersebut, caranya: klik
seting gateway
isi pada kolom gateway IP : 172.16.2.1.
Buka Command Prompt pada computer 3 caranya :
Klik double pada computer config fastEthernet masukkan alamat IP
pada
kolom IP Address ketik 172.16.3.2, netmask: 255.255.255.0,
jangan lupa
untuk mengisi gateway pada computer tersebut, caranya: klik
seting gateway
isi pada kolom gateway IP : 172.16.3.1.
Buka Command Prompt pada computer 4 caranya :
Klik double pada computer config fastEthernet masukkan alamat IP
pada
kolom IP Address ketik 192.16.4.2, netmask: 255.255.255.0,
jangan lupa
untuk mengisi gateway pada computer tersebut, caranya: klik
seting gateway
isi pada kolom gateway IP : 192.16.4.1.
3. Setelah itu buka dan masukkan IP pada router 1, 2, 3 dan 4,
caranya:
Klik double pada router 1 terus pilih config fastethernet 0/0
isikan IP berikut:
172.16.1.1, dan pada serial yang menghubungkan pada router
setelahnya,
isikan IP berikut: 172.16.4.1, dan jangan lupa untuk memasukkan
netmask
pada tiap-tiap router dengan IP berikut: 255.255.255.248.
Klik double pada router 2 terus pilih config fastethernet 0/0
isikan IP berikut:
172.16.2.1, dan pada serial yang menghubungkan pada router 1
dan
setelahnya, isikan IP berikut: 172.16.4.2 dan 172.16.5.1, dan
jangan lupa untuk
memasukkan netmask pada tiap-tiap router dengan IP
berikut:255.255.255.248
Klik double pada router 3 terus pilih config fastethernet 0/0
isikan IP berikut:
172.16.1.1, dan pada serial yang menghubungkan pada router 2
dan
setelahnya, isikan IP berikut: 172.16.5.2, dan 172.16.6.1, dan
jangan lupa
untuk memasukkan netmask pada tiap-tiap router dengan IP
berikut:
255.255.255.248
-
37
Klik double pada router 4 terus pilih config fastethernet 0/0
isikan IP berikut:
192.16.4.1, dan pada serial yang menghubungkan pada router
setelahnya,
isikan IP berikut: 192.16.6.2, dan jangan lupa untuk memasukkan
netmask
pada tiap-tiap router dengan IP berikut: 255.255.255.248
Nah, sekarang tampilan desain simulasinya akan terlihat seperti
pada gambar dibawah ini:
4. Setelah melakukan seperti hal diatas, selanjutnya kita
membuat routing RIP pada tiap-
tiap router agar semua komputer bisa saling terhubung, karena
dari masing-masing
router tidak akan terhubung jika pengalamatan IP yang diberikan
berbeda, kecuali dari
masing-masing komputer dan router mmenggunakan IP dengan
subnetmask yang
sama, seperti 255.255.255.0 itu secara otomatis semua IP dari
masing-masing router
dan komputer akan terhubung, karena IP ini berlaku untuk semua
class IP. Berikut
langkah-langkahnya :
Buka router 1 CLI dan ketikkan seperti gambar dibawah ini:
-
38
Dan selanjutnya untuk router 2, 3 dan 4, lakukan seperti langkah
sebelumnya
seperti gambar dibawah ini:
Dalam hal ini router RIP berlaku untuk semua router yang sama
karena dari
kasus yang kita ambil, bahwa semua jaringan itu sama, maka
lakukanlah
seperti hal diatas.
5. Langkah selanjutnya adalah mencoba simulasi yang sudah kita
buat tadi dengan cara menge-
ping dari tiap-tiap komputer ke tiap-tiap Router, dan ke
komputer lain dengan menggunakan
command prompt yang sudah tersedia pada Packet Tracer itu
sendiri, caranya adalah sebagai
berikut:
Buka komputer 1(double klik pada komputer 1) pilih desktop
command prompt dan
ketikkan seperti dibawah ini :
Ping 172.16.1.1
Ping 172.16.4.1
Ping 172.16.2.1
Ping 172.16.2.2
Buka komputer 2(double klik pada komputer 1) pilih desktop
command prompt dan
ketikkan seperti dibawah ini :
Ping 172.16.2.1
Ping 172.16.4.2
Ping 172.16.3.1
Ping 172.16.1.2
-
39
Buka komputer 3(double klik pada komputer 1) pilih desktop
command prompt dan
ketikkan seperti dibawah ini :
Ping 172.16.3.1
Ping 172.16.5.1
Ping 172.16.2.1
Ping 172.16.2.2
Buka komputer 1(double klik pada komputer 1) pilih desktop
command prompt dan
ketikkan seperti dibawah ini :
Ping 192.16.4.1
Ping 192.16.6.1
Ping 172.16.2.1
Ping 172.16.3.2
Ping 172.16.4.1
6. Jika semua terhubung akan ada tulisan seperti gambar dibawah
ini :
Jika tulisannya seperti ini:
Artinya desain jaringan yang anda buat tadi masih terdapat
kesalahan memasukkan IP atau
sejenisnya, solusinya yah mau nggak mau harus mengulang kembali
mengisi IP pada tiap-tiap
komputer ataupun router-router agar bisa saling terhubung
kembali, caranya bisa dilihat pada langkah
ke 2.
-
40
MODUL VIII
(ROUTER OSPF)
8.1 Tujuan Penulisan
Tujuan dari Laporan Praktikum yang saya buat ini adalah untuk
sebagai :
Memahami konsep dasar Routing Dinamis (RIP dan OSPF) pada
Jaringan
Komputer.
Memahami cara kerja dari Routing Dinamis (RIP dan OSPF).
Mampu mengoperasikan Routing Dinamis (RIP dan OSPF) pada
Jaringan
Komputer.
8.2 Alat dan Bahan Praktikum
1 buah laptop yang sudah terinstall software Packet Tracer
8.3 Dasar Teori
A. Routing Dinamis
Routing Dinamis adalah fungsi dari routing protocol yang
berkomunikasi dengan
router yang lain untuk saling meremajakan (update) tabel routing
yang ada. Dengan
demikian, administrator tidak perlu melakukan updating jalur
(path) jika terjadi
perubahan jalur transmisi (path). Dynamic routing umumnya
digunakan untuk jaringan
komputer yang besar dan lebih kompleks.
B. Keuntungan dan Kerugian Router Dinamis
Keuntungan routing dinamis diantaranya :
Hanya mengenalkan alamat yang terhubung langsung dengan
routernya (kaki-
kakinya).
Tidak perlu mengetahui semua alamat network yang ada.
Bila terkadi penambahan suatu network baru tidak perlu semua
router
mengkonfigurasi. Hanya router-router yang berkaitan.
Kerugian routing dinamis diantaranya :
Beban kerja router lebih berat karena selalu memperbarui IP
table pada setiap
waktu tertentu.
Kecepatan pengenalan dan kelengkapan ip table terbilang lama
karena router
membrodcast ke semua router sampai ada yang cocok sehingga
setelah konfigurasi
harus menunggu beberapa saat agar setiap router mendapat semua
alamat IP yang
ada.
-
41
C. Jenis Routing Dinamis
1. Distance Vector yaitu proses routing berdasarkan arah dan
jarak.
2. Link State yaitu proses yang membangun topologi databasenya
sendiri.
D. Macam-macam Protokol Routing Dinamis
1. RIP (Routing Information Protocol) yaitu routing yang paling
sering digunakan
karena sangat simple. RIP (Routing Information Protocol) merawat
daftar jarak
tempuh ke network-network lain berdasarkan jumah hop, yakni
jumlah router
yang harus dilalui oleh paket-paket untuk mencapai address
tujuan. RIP dibatasi
hanya sampai 15 hop. Broadcast di-update dalam setiap 30 detik
untuk semua
RIP router guna menjaga integritas. RIP cocok diimplementasikan
untuk
jaringan kecil. RIP termasuk dalam protokol distance-vector,
sebuah protokol
yang sangat sederhana. Protokol distance-vector sering juga
disebut protokol
Bellman-Ford, karena berasal dari algoritma perhitungan jarak
terpendek oleh
R.E. Bellman, dan dideskripsikan dalam bentuk
algoritma-terdistribusi pertama
kali oleh Ford dan Fulkerson.
Setiap router dengan protokol distance-vector ketika pertama
kali dijalankan
hanya mengetahui cara routing ke dirinya sendiri (informasi
lokal) dan tidak
mengetahui topologi jaringan tempatnya berada. Router kemudia
mengirimkan
informasi lokal tersebut dalam bentuk distance-vector ke semua
link yang
terhubung langsung dengannya. Router yang menerima informasi
routing
menghitung distance-vector, menambahkan distance-vector dengan
metrik link
tempat informasi tersebut diterima, dan memasukkannya ke dalam
entri
forwarding table jika dianggap merupakan jalur terbaik.
Informasi routing
setelah penambahan metrik kemudian dikirim lagi ke seluruh
antarmuka router,
dan ini dilakukan setiap selang waktu tertentu. Demikian
seterusnya sehingga
seluruh router di jaringan mengetahui topologi jaringan
tersebut.
Protokol distance-vector memiliki kelemahan yang dapat terlihat
apabila dalam
jaringan ada link yang terputus. Dua kemungkinan kegagalan yang
mungkin
terjadi adalah efek bouncing dan menghitung-sampai-tak-hingga
(counting to
infinity). Efek bouncing dapat terjadi pada jaringan yang
menggunakan metrik
yang berbeda pada minimal sebuah link. Link yang putus dapat
menyebabkan
routing loop, sehingga datagram yang melewati link tertentu
hanya berputar-
putar di antara dua router (bouncing) sampai umur (time to live)
datagram
tersebut habis.
-
42
Menghitung-sampai-tak-hingga terjadi karena router terlambat
menginformasikan bahwa suatu link terputus. Keterlambatan ini
menyebabkan
router harus mengirim dan menerima distance-vector serta
menghitung metrik
sampai batas maksimum metrik distance-vector tercapai. Link
tersebut
dinyatakan putus setelah distance-vector mencapai batas maksimum
metrik.
Pada saat menghitung metrik ini juga terjadi routing loop,
bahkan untuk waktu
yang lebih lama daripada apabila terjadi efek bouncing.
RIP tidak mengadopsi protokol distance-vector begitu saja,
melainkan dengan
melakukan beberapa penambahan pada algoritmanya agar routing
loop yang
terjadi dapat diminimalkan. Split horizon digunakan RIP untuk
meminimalkan
efek bouncing. Prinsip yang digunakan split horizon sederhana:
jika node A
menyampaikan datagram ke tujuan X melalui node B, maka bagi B
tidak masuk
akal untuk mencapai tujuan X melalui A. Jadi, A tidak perlu
memberitahu B
bahwa X dapat dicapai B melalui A.
Untuk mencegah kasus menghitung-sampai-tak-hingga, RIP
menggunakan
metode Triggered Update. RIP memiliki timer untuk mengetahui
kapan router
harus kembali memberikan informasi routing. Jika terjadi
perubahan pada
jaringan, sementara timer belum habis, router tetap harus
mengirimkan
informasi routing karena dipicu oleh perubahan tersebut
(triggered update).
Dengan demikian, router-router di jaringan dapatdengan cepat
mengetahui
perubahan yang terjadi dan meminimalkan kemungkinan routing loop
terjadi.
Cara Kerja RIP (Routing Information Protocol)
RIP bekerja dengan menginformasikan status network yang dipegang
secara
langsung kepada router tetangganya.
Karakteristik dari RIP:
Distance vector routing protocol
Hop count sebagi metric untuk memilih rute
Maximum hop count 15, hop ke 16 dianggap unreachable
Secara default routing update 30 detik sekali
RIPv1 (classfull routing protocol) tidak mengirimkan subnet mask
pada
update
RIPv2 (classless routing protocol) mengirimkan subnet mask pada
update
-
43
2. OSPF (Open Shortest Path First) menggunakan kecepatan
jaringan berdasarkan
metric untuk menetapkan path-path ke jaringan lainnya. Setiap
router merawat
map sederhana dari keseluruhan jaringan. Update-update dilakukan
via multicast
dan dikirim. Jika terjadi perubahan konfigurasi. OSPF cocok
untuk jaringan
besar. OSPF bisa juga disebut sebuah routing protokol berjenis
IGP yang hanya
dapat bekerja dalam jaringan internal suatu ogranisasi atau
perusahaan. Jaringan
internal maksudnya adalah jaringan dimana user masih memiliki
hak untuk
menggunakan, mengatur, dan memodifikasinya. Atau dengan kata
lain, user
masih memiliki hak administrasi terhadap jaringan tersebut. Jika
user sudah
tidak memiliki hak untuk menggunakan dan mengaturnya, maka
jaringan
tersebut dapat dikategorikan sebagai jaringan eksternal. Selain
itu, OSPF juga
merupakan routing protokol yang berstandar terbuka. Maksudnya
adalah routing
protokol ini bukan ciptaan dari vendor manapun. Dengan demikian,
siapapun
dapat menggunakannya, perangkat manapun dapat kompatibel
dengannya, dan
dimanapun routing protokol ini dapat diimplementasikan.
Kelebihan. Tidak menghasilkan routing loop mendukung penggunaan
beberapa
metrik sekaligus dapat menghasilkan banyak jalur ke sebuah
tujuan membagi
jaringan yang besar mejadi beberapa area. Waktu yang diperlukan
untuk
konvergen lebih cepat
Kekurangan. Membutuhkan basis data yang besar dan lebih
rumit.
OSPF ini termasuk di kategori Link state routing prtocol (sama
seperti EIGRP),
Link-state routing protocol ini ciri-cirinya memberikan
informasi ke semua
router, sehingga setiap router bisa melihat topologi nya
masing-masing. Cara
updatenya itu secara Triggered update maksudnya tidak semua
informasi yang
ada di router akan dikirim seluruhnya ke router-router lainnya,
tetapi hanya
informasi yang berubah/ bertambah/ berkurang saja yang akan
dikirim ke semua
router dalam 1 area, sehingga mengefektifkan dan mengefisienkan
bandwith
yang ada, lalu convergencenya antar router sangatlah cepat
dikarenakan
informasi yang berubah/bertambah/berkurang saja yang dikirim ke
router-router
lainnya. Terus tidak mudah terjadi routinveng loops, OSPF
membutuhkan power
memory dan proses yang lebih besar, dan OSPF itu susah untuk di
konfigurasi.
OSPF berdasarkan Open Standard maksudnya adalah OSPF ini
dapat
dikembangkan dan diperbaiki oleh vendor-vendor lainnya.
-
44
Soal Quis:
1. Suatu kampus memiliki ruang sebagai berikut:
Kantor pusat = 1 gedung utama
3 gedung yaitu gedung A, B, C
Menggunakan ISP dengan alamat IP sebagai berikut:
Gateway : 123.213.18.1 /30
IP :123.213.18.2 /30
IP yang boleh pake digedung adalah : 192.168.0.0 /25
Gedung pusat : 10 IP
Gedung A : 12 IP
Gedung B : 6 IP
Gedung C : 12 IP
Buat design jaringan pada kampus tersebut:
Gunakan router
Gunakan switch
Internet diwakili oleh PC server
Semua PC bisa mengakses internet
Buat menggunakan Packet Tracer
8.4 Praktikum
A. Nah, sekarang buat desain topologi jaringan seperti gambar di
bawah ini:
Lalu, masukkan ip di masing Router, komputer/PC, dan pada
komputer/PC Server sebagai
berikut:
-
45
1. Pada komputer 1 dan 2 masukkan
IP 172.168.6.2 172.168.6.11, Netmasknya sama 255.255.255.240
Gateway komputer 1dan 2 IP 172.168.6.1,
Dan pada router 1 masukkan IP pada fastethernet 0/1 dengan IP
berikut:
172.168.6.1, Netmask 255.255.255.240,
Serial 0/0/0 dengan IP berikut: 10.10.9.2, Netmask
255.255.255.248
Untuk selengkapnya lihat pada gambar dibawah ini:
Gambar : fa0/1 pada komputer 1
Gambar : serial0/0/0 pada router 1
2. Pada komputer 3 dan 4 masukkan
IP 172.168.2.2 172.168.2.13, Netmasknya sama 255.255.255.240
Gateway komputer 3 dan 4 dengan IP 172.168.2.1,
-
46
Dan pada router 2 masukkan IP pada fastethernet 0/1 dengan IP
berikut:
172.168.2.1, Netmask 255.255.255.240,
Serial 0/0/0 dengan IP berikut: 10.10.18.2, Netmask
255.255.255.248
Untuk selengkapnya lihat pada gambar dibawah ini :
Gambar : fa0/1 pada komputer 3
Gambar : serial0/0/0 pada router 2
3. Pada komputer 5 dan 6 masukkan
IP 172.168.3.2 172.168.3.7, Netmasknya sama 255.255.255.240
Gateway komputer 5 dan 6 IP 172.168.6.1,
-
47
Dan pada router 3 masukkan IP pada fastethernet 0/1 dengan IP
berikut:
172.168.3.1, Netmask 255.255.255.240,
Serial 0/0/0 dengan IP berikut: 10.10.27.2, Netmask
255.255.255.248
Untuk selengkapnya lihat pada gambar dibawah ini:
Gambar : fa0/1 pada komputer 5
Gambar : serial0/0/0/0 pada router 3
-
48
4. Pada komputer 7 dan 8 masukkan
IP 172.168.8.2 172.168.8.13, Netmasknya sama 255.255.255.240
Gateway komputer 7 dan 8 IP 172.168.6.1,
Dan pada router 4 masukkan IP pada fastethernet 0/1 dengan IP
berikut:
172.168.8.1, Netmask 255.255.255.240,
Serial 0/0/0 dengan IP berikut: 10.10.36.2, Netmask
255.255.255.248
Untuk selengkapnya lihat pada gambar dibawah ini:
Gambar : fa0/0 pada komputer 7
Gambar : serial0/1/0 pada router 4
-
49
5. Pada router pusat masukkan IP berikut:
Pada serial 1/0 masukkan IP 10.10.9.1, netmask
255.255.255.248
Pada serial 1/1 masukkan IP 10.10.18.1, netmask
255.255.255.248
Pada serial 1/4 masukkan IP 10.10.27.1, netmask
255.255.255.248
Pada serial 1/3 masukkan IP 10.10.36.1, netmask
255.255.255.248
Pada fa0/0 masukkan IP 123.213.18.2, netmask 255.255.255.248
6. Kemudian pada PC server masukkan IP berikut pada fa0/0
123.213.18.1 dan netmask
255.255.255.248, jangan lupa untuk mengisi gateway pada PC
server agar semua
router dan komputer client dibawahnya bisa terhubung dengan IP
123.213.18.1.
Setelah melakukan hal seperti di atas maka tampilan design
topologi jaringan akan
seperti gambar dibawah ini dimana setiap kabel memiliki lampu
berwarna hijau, itu artinya
design topologi kita berhasil :
Gambar : design topologi berhasil
B. Langkah selanjutnya adalah membuat routing dinamis dengan
OSPF pada tiap-tiap
router yang berhubungan agar semua komputer yang ada dibawahnya
bisa
mengakses internet dan juga saling terhubung. Sebelum melakukan
hal ini, tentunya
kita harus tau apa itu routing dinamis ataupun OSPF itu sendiri,
seperti apa yang kita
bahas di atas.
-
50
Jika anda sudah mengetahui dan mengerti tentang apa yang akan
dibahas pada bab
ini dipastikan anda akan sukses menghubungkan design topologi
tersebut meskipun
menggunakan software pembantu.
Sekarang mari kita ikuti langkah-langkah seperti dibawah
ini:
8.4.1 Buka router 1, pilih CLI ketikkan codingan seperti gambar
dibawah ini:
8.4.2 Buka router 2, pilih CLI ketikkan codingan seperti gambar
dibawah ini:
-
51
8.4.3 Buka router 3, pilih CLI ketikkan codingan seperti gambar
dibawah ini:
8.4.4 Buka router 1, pilih CLI ketikkan codingan seperti gambar
dibawah ini:
-
52
8.4.5 Buka router pusat yang terhubung langsung dengan PC
server, pilih CLI
ketikkan codingan seperti gambar dibawah ini:
C. Berikut kita coba langkah selanjutnya yaitu mengeping dari
komputer 1 ke server
dan komputer seterusnya, dengan menggunakan command line yang
sudah tersedia
pada packet tracer itu sendiri, ikuti langkah-langkah
berikut:
1. Lakukan pengepingan dari komputer 1 langsung ke server seprti
pada gambar
dibawah ini:
-
53
2. Lakukan pengepingan dari komputer 2 langsung ke server seprti
pada gambar
dibawah ini:
3. Lakukan pengepingan dari komputer 3 langsung ke server seprti
pada gambar
dibawah ini:
4. Lakukan pengepingan dari komputer 4 langsung ke server seprti
pada gambar
dibawah ini:
-
54
5. Lakukan pengepingan dari komputer 1 ke komputer lainnya untuk
mengetahui
apakah komputer saling terhubung seperti pada gambar dibawah
ini:
Jika anda sudah melakukan praktikum bersama dengan adanya kuis
study kasus diatas
dan berhasil maka praktikum kali anda anda berhasil dan tidak
anda kendala untuk melakukan
praktikum selanjutnya.
Terima kasih.
-
55
MODUL IX
(VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK)
1. Pengertian VLAN
VLAN merupakan suatu model jaringan yang tidak terbatas pada
lokasi fisik seperti LAN,
hal ini mengakibatkan suatu network dapat dikonfigurasi
secara
virtual tanpa harus menuruti lokasi fisik peralatan. Penggunaan
VLAN akan membuat
pengaturan jaringan menjadi sangat fleksibel dimana dapat
dibuat
segmen yang bergantung pada organisasi atau departemen, tanpa
bergantung pada lokasi
workstation.
2. Tipe-tipe VLAN
Keanggotaan dalam suatu VLAN dapat di klasifikasikan berdasarkan
port yang
digunakan, MAC Address, tipe Protokol.
Berdasarkan Port.
Keanggotaan pada suatu VLAN dapat di dasarkan pada port yang di
gunakan oleh
VLAN tersebut. Sebagai contoh, pada bridge/switch dengan 4 port,
port 1, 2, dan 4
merupakan VLAN 1 sedang port 3 dimiliki oleh VLAN 2, lihat
tabel:
Tabel port dan VLAN : Port 1 2 3 4
VLAN 2 2 1 2
Kelemahannya adalah user tidak bisa untuk berpindah pindah,
apabila harus berpindah
maka Network administrator harus mengkonfigurasikan ulang.
Berdasarkan MAC Address.
Keanggotaan suatu VLAN didasarkan pada MAC address dari setiap
workstation
/komputer yang dimiliki oleh user. Switch mendeteksi/mencatat
semua MAC
address yang dimiliki oleh setiap Virtual LAN. MAC address
merupakan suatu bagian
yang dimiliki oleh NIC (Network Interface Card) di setiap
workstation.
Kelebihannya apabila user berpindah pindah maka dia akan tetap
terkonfigurasi
sebagai anggota dari VLAN tersebut.Sedangkan kekurangannya bahwa
setiap mesin
harus di konfigurasikan secara manual , dan untuk jaringan yang
memiliki ratusan
workstation maka tipe ini kurang efissien untuk dilakukan
Tabel MAC address dan VLAN: MAC address 132516617738
272389579355
5366663377724444125556
VLAN 1 2 2 1.
-
56
Berdasarkan tipe protokol yang digunakan.
Keanggotaan VLAN juga bisa berdasarkan protocol yang
digunakan,
Tabel Protokol dan VLAN :
Protokol IP IPX
VLAN 1 2.
Berdasarkan Alamat Subnet IP.
Subnet IP address pada suatu jaringan juga dapat digunakan untuk
mengklasifikasi
suatu VLAN.
Tabel IP Subnet dan VLAN :
IP subnet 22.3.24 46.20.45
VLAN 1 2
Konfigurasi ini tidak berhubungan dengan routing pada jaringan
dan juga tidak
mempermasalahkan funggsi router.IP address digunakan untuk
memetakan
keanggotaan VLAN.Keuntungannya seorang user tidak perlu
mengkonfigurasikan
ulang alamatnya di jaringan apabila berpindah tempat, hanya saja
karena bekerja di
layer yang lebih tinggi maka akan sedikit lebih lambat untuk
meneruskan paket di
banding menggunakan MAC addresses.
Berdasarkan aplikasi atau kombinasi lain
Sangat dimungkinkan untuk menentukan suatu VLAN berdasarkan
aplikasi yang
dijalankan, atau kombinasi dari semua tipe di atas untuk
diterapkan pada suatu
jaringan. Misalkan: aplikasi FTP (file transfer protocol) hanya
bias digunakan oleh
VLAN 1 dan Telnet hanya bisa digunakan pada VLAN 2.
3. Tipe-tipe Koneksi VLAN
A. Trunk Link
Trunk link dibuat untuk menghubungkan switch dengan switch yang
lain, switch
dengan router, atau switch dengan server dimana link tersebut
akan digunakan untuk
melewatkan data-data dari vlan yang berbeda. Untuk membedakan
data dari satu vlan
dengan vlan yang lainnya maka setiap data yang melewati trunk
link harus diberi Vlan
Taging. Dan secara otomatis Vlan Taging akan dibuang ketika data
akan dikirim ke
komputer. Trunk link hanya mendukung teknologi fast
(100Mbps)
atau gigabit (1000Mbps)ethernet. Sebab trunk link lazimnya
dihubungkan
dengan network backbone berkecepatan tinggi, sehingga
kebutuhannya lebih tinggi
dibandingkan dengan access link.
-
57
B. Access Link
Merupakan tipe link yang umum dan dimiliki oleh hampir semua
jenis switch
VLAN. Access link lazimnya digunakan untuk menghubungkan
komputer dengan
switch. Access link tidak lain merupakanport switch yang sudah
terkonfigurasi.
Selama proses transfer data, switch akan membuang informasi
tentang VLAN.
Anggota suatu VLAN tidak bisa berkomunikasi dengan anggota VLAN
yang lain,
kecuali dihubungkan oleh router (routing).
C. Hibrid Link (merupakan gabungan Trunk dan Accsess).
4. Konsep Kerja VLAN
Prinsip utama sebuah LAN adalah, semua device yang berada pada
satu LAN berarti
berada pada satu broadcast domain. Sebuah broadcast domain
mencakup semua device yang
terhubung pada satu LAN dimana jika salah satu device
mengirimkan frame broadcast maka
semua device yang lain akan menerima kopi dari frame tersebut.
Jadi pada dasarnya kita bisa
menganggap LAN dan broadcast domain adalah hal yang sama.
Tanpa VLAN, sebuah switch akan menganggap semua interface (port)
nya berada pada
satu broadcast domain; dengan kata lain, semua komputer yang
terhubung ke switch
tersebutberada pada satu LAN yang sama. Dengan VLAN, switch bisa
meletakkan beberapa
interface ke dalam satu broadcast domain dan beberapa interface
yang lain ke dalam
broadcast domain lain yang berbeda, sehingga tercipta multiple
broadcast domain. Masing-
masing broadcast domain yang dibuat oleh switch inilah yang kita
sebut sebagai Virtual LAN
(VLAN).
-
58
Berikut beberapa alasan untuk memisahkan beberapa komputer pada
VLAN yang berbeda :
a) Agar design jaringan yang lebih flexible, pengelompokan user
tidak berdasarkan
lokasi fisik tapi bisa dilakukan dengan berdasarkan kesamaan
departemen/ divisi/
pekerjaan.
b) Untuk melakukan segmentasi LAN menjadi LAN-LAN yang lebih
kecil sehingga
mengurangi traffik jaringan.
c) Untuk mengurangi beban kerja STP.
d) Untuk alasan keamanan yang lebih baik dengan memisahkan
user-user yang
bekerja menggunakan data-data yang sensitif pada 1 VLAN yang
terpisah.
e) Untuk memisahkan trafik IP Phone dengan trafik PC yang
terhubung dengan
phone.
5. VLAN Trunking Protocol (VTP)
VLAN Trunking Protocol (VTP) adalah proprietari Cisco yang
memungkinkan switch-
switch Cisco yang terhubung bisa saling bertukar informasi
konfigurasi. Tanpa VTP, enginer
harus login satu persatu ke semua 10 switchdan melakukan
konfigurasi yang sama untuk
membuat sebuah VLAN dan memberikan nama pada VLAN tersebut.
Dengan VTP, user
dapat membuat VLAN 3 dan memberikan namanya pada salah satu
switch, dan ke-sembilan
switch yang lain akan otomatis membuat VLAN 3 sekaligus
namanya.
VTP mendefinisikan protokol pertukaran informasi pada layer 2
yang dipakai switch
untuk saling bertukar informasi konfigurasi VLAN. Saat salah
satu switch merubah
konfigurasi VLAN nya, dengan kata lain, menambah, mengedit, atau
menghapus salah satu
VLAN, VTP akan membuat switch-switch yang lain melakukan
sinkronisasi pada VLAN
konfigurasinya. Setiap switch akan menggunakan salah satu dari 3
mode VTP: server
mode, client mode, ortransparent mode. Untuk memanfaatkan fitur
VTP, engineer harus
menge-set salah satu switch-nya menjadi server mode dan switch
sisanya yang lain
sebagai client mode. Kemudian,Konfigurasi VLAN dilakukan pada
switch server dan switch-
switch lain yang berada pada client mode akan menyesuaikan
konfigurasinya dengan
server. Switch yang berada pada client mode tidak bisa merubah
konfigurasi VLAN
nya. Sedangkan transparent mode, memungkinkan switch untuk tetap
saling bertukar
informasi konfigurasi VLAN, namun switch pada transparent mode
itu sendiri tidak ikut
melakukan sinkronisasi.
-
59
Agar fitur VTP berjalan, Cisco IOS membutuhkan 3 hal berikut
:
Link yang digunakan antar switch harus diset sebagai VLAN trunk
(ISL atau 802.1Q).
Switch-switch tersebut harus memiliki VTP domain name yang
sama.
Jika dikonfigur pada lebih dari 1 switch, maka switch-switch
tersebut harus memiliki password yang sama.
6. Cara kerja VLAN
VLAN diklasifikasikan berdasarkan metode (tipe) yang
digunakan
untuk mengklasifikasikannya, baik menggunakan port, MAC
addresses dsb. Semua informasi
yang mengandung penandaan/pengalamatan suatu vlan (tagging) di
simpan dalam suatu
database (tabel), jika penandaannya berdasarkan port yang
digunakan maka database harus
mengindikasikan port-port yang digunakan oleh VLAN. Untuk
mengaturnya maka biasanya
digunakan switch/bridge yang manageable atau yang bisa di atur.
Switch/bridge inilah yang
bertanggung jawab menyimpan semua informasi dan konfigurasi
suatu VLAN dan dipastikan
semua switch/bridge memiliki informasi yang sama. Switch akan
menentukan kemana data-
data akan diteruskan dan sebagainya, atau dapat pula digunakan
suatu software pengalamatan
(bridging software) yang berfungsi mencatat/menandai suatu VLAN
beserta workstation
yang didalamnya. Selain itu, dapat pula digunakan suatu software
pengalamatan (bridging
software) yang berfungsi mencatat/menandai suatu VLAN beserta
workstation yang di
dalamnya. Sedangkan, alat yang menghubungkan antar VLAN adalah
router.
7. Prinsip Kerja VLAN
Filtering Database Berisi informasi tentang pengelompokan VLAN.
Terdiri dari :
Static Entries
Static Filtering Entries: Mespesifisifikasikan apakah suatu data
itu akan dikirim atau
dibuang atau juga di masukkan ke dalam dinamic entries Static
Registration
Entries: Mespesifisifikasikan apakah suatu data itu akan dikirim
ke suatu jaringan
VLAN dan port yang bertanggung jawab untuk jaringan VLAN
tersebut.
Dynamic Entries
Dynamic Filtering Entries: Mespesifisifikasikan apakah suatu
data itu akan dikirim
atau dibuang. Group Registration Entries: Mespesifisifikasikan
apakah suatu data
yang dikirim ke suatu group atau VLAN tertentu akan
dikirim/diteruskan atau tidak
Dynamic Registration Entries: Menspesifikasikan port yang
bertanggung jawab untuk
suatu jaringan VLAN.
-
60
Tagging
Saat sebuah data dikirimkan maka harus ada yang menyatakan
Tujuan data tersebut
(VLAN tujuan). Informasi ini diberikan dalam bentuk tag header,
sehingga: Informasi
dapat dikirimkan ke user tertentu saja (user tujuan). Didalam
nya berisi format MAC
Address, Jenis dari tag header, Ethernet Frame Tag Header, Token
Ring and Fiber
Distributed Data Interface (FDDI) tag header.
8. Kelebihan VLAN
Beberapa keuntungan penggunaan VLAN antara lain:
1. Security
Keamanan data dari setiap divisi dapat dibuat tersendiri, karena
segmennya bisa
dipisah secarfa logika. Lalu lintas data dibatasi segmennya.
2. Cost reduction
Penghematan dari penggunaan bandwidth yang ada dan dari upgrade
perluasan
network yang bisa jadi mahal.
3. Higher performance
Pembagian jaringan layer 2 ke dalam beberapa kelompok broadcast
domain yang
lebih kecil, yang tentunya akan mengurangi lalu lintas packet
yang tidak
dibutuhkan dalam jaringan.
4. Broadcast storm mitigation
Pembagian jaringan ke dalam VLAN-VLAN akan mengurangi banyaknya
device
yang berpartisipasi dalam pembuatan broadcast storm. Hal ini
terjadinya karena
adanya pembatasan broadcast domain.
5. Improved IT staff efficiency
VLAN memudahkan manajemen jaringan karena pengguna yang
membutuhkan
sumber daya yang dibutuhkan berbagi dalam segmen yang sama.
6. Simpler project or application management
VLAN menggabungkan para pengguna jaringan dan peralatan jaringan
untuk
mendukung perusahaan dan menangani permasalahan kondisi
geografis.
-
61
9. Perbedaan Mendasar antara LAN dan VLAN
Perbedaan yang sangat jelas dari model jaringan Local Area
Network dengan Virtual
Local Area Network adalah bahwa bentuk jaringan dengan model
Local
Area Network sangat bergantung pada letak/fisik dari
workstation, serta penggunaan hub dan
repeater sebagai perangkat jaringan yang memiliki beberapa
kelemahan. Sedangkan yang menjadi salah satu kelebihan dari
model jaringan dengan VLAN
adalah bahwa tiap-tiap workstation/user yang tergabung dalam
satu VLAN/bagian (organisasi, kelompok dsb) dapat tetap saling
berhubungan walaupun
terpisah secara fisik.
10. Konfigurasi VLAN Menggunakan Packet Tracer
Konfigurasi ini memungkinkan kita agar bisa mengerti lebih
mendalam tentang VLAN
dan juga mengerti tentang cara membuat topologinya menggunakan
Packet Tracer yang
seperti kita lakukan pada praktikum-praktikum sebelumnya.
Kali ini kita akan membuat topologi VLAN dengan menggunakan 2
Switch, untuk lebih
lengkapnya lihat dibawah ini:
Lantai pertama terdapat 3 komputer
Lantai kedua terdapat 3 komputer juga
Tapi pada PC ketiga pada masing-masing lantai dalam VLAN yang
sama
Pada masing-masing Switch memerlukan 2 VLAN
Berikut langkah-langkahnya:
Pilih Switches yang terletak pada sudut kiri atau tekan
Ctrl+Alt+s
-
62
Pilih Switch dengan type 2950-24 sebanyak 2 kemudian letakkan di
layer, maka tampil seperti contoh berikut
Pilih End Devices atau tekan Ctrl+Alt+E untuk untuk memasukkan
PC, pilih PC
dengan type Generic. Masukkan sebanyak 6 komputer karena
masing-masing Switch
memerlukan 3 komputer.
Setting pada masing-masing PC, dengan cara meng-click pada PC
yang akan di
setting. Maka, akan tampil tampilan seperti di bawah. Jika mau,
silahkan ubah nama
PC sesuai dengan keinginan Anda pada Display Name. Missal,
PCmei1. Begitupun
hingga PC ke-6 pada Switch ke-2 PCmei6.
-
63
Kemudian lakukan juga setting IP Address pada FastEthernet.
Contoh, pada PCmei1
dengan IP Address 192.168.1.1 lakukan setting IP Address pada
semua PC termasuk
pada PC Switch ke-2/SwitchKamu dengan NET-ID yang sama.
Koneksikan masing-masing PC ke Switch dengan menggunakan Copper
Straight-
Trough pada Connections yang terletak pada sudut kiri aplikasi.
Klik Copper Straight-
Trough kemudian letakkan di PC yang akan dihubungkan ke Switch
pilih fastethernet.
Setelah langkah di atas, tarik kursor ke switch untuk
menghubungkannya, klik jika
garis telah terhubung ke switch. Jika terhubung maka akan tampil
pemilihan
fastethernet seperti di bawah. Pilih fastethernet secara
terurut, artinya ambil
fastethernet yang berada paling atas. Begitupun selanjutnya,
lakukan koneksi pada
setiap PC (hingga PC ke-6/ PCmei6) ke Switch.
-
64
Hasil ketika semua PC dihubungkan pada masing-masing Switch
Sedangkan untuk menghubungkan antara Switch menggunakan Copper
Cross-Over
yang berada pada Connections.
Langkah selanjutnya, lakukan setting pada Switch, tapi perlu
diperhatikan kita harus
menunggu pada lampu Switch berubah menjadi warna hijau.
-
65
Setelah lampu Switch hijau, maka kita setting penambahan VLAN
pada VLAN
Database. Pada contoh soal, diperlukan 2 VLAN. Isi VLAN Name dan
VLAN
Number seperti contoh di bawah lalu Add. Lakukan penambahan
sebanyak 2.
Langkah selanjutnya, lakukan setting FASTETHERNET0/1 (VLAN
2),
FASTETHERNET0/2 (VLAN 2), FASTETHERNET0/3 (VLAN 3) dengan
type
Access semua. Sedangkan, pada FASTETHERNET0/4 diisi dengan type
Trunk.
Pada gambar di bawah merupakan contoh setting pada
FASTETHERNET0/4 dengan
type Trunk. Pada VLAN Non-Checklist pada default.
Setting dilakukan juga pada Switch ke-2/ SwitchKamu dengan cara
yang sama
tentunya.
-
66
Lakukan setting Add Complex PDU (c) yang bertujuan untuk
menghubungkan antar
PC dengan setting IP-Addressnya sesuai IP-Address pada PC yang
akan dihubungkan.
Lakukan setting seperti berikut:
PCmei1 dihubungkan pada PCmei2
PCmei2 dihubungkan pada PCmei1
PCmei3 dihubungkan pada PCmei6
PCmei4 dihubungkan pada PCmei5
PCmei5 dihubungkan pada PCmei4
PCmei6 dihubungkan pada PCmei3
klik pada PC yang akan di setting
Contoh setting pada PCmei1
-
67
Berikut adalah hasil dari konfigurasi VLAN nya menggunakan
CLI:
CLI pada SWITCH1 (SwitchAku)
Switch>enable
Switch#configure terminal
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Switch(config)#vlan 2
Switch(config-vlan)#name VLAN2
Switch(config-vlan)#exit
Switch(config)#vlan 3
Switch(config-vlan)#name VLAN3
Switch(config-vlan)#exit
Switch(config)#
Switch(config)#interface FastEthernet0/1
Switch(config-if)#
Switch(config-if)#
Switch(config-if)#switchport access vlan 2
Switch(config-if)#
Switch(config-if)#exit
Switch(config)#interface FastEthernet0/2
Switch(config-if)#
Switch(config-if)#
Switch(config-if)#switchport access vlan 2
Switch(config-if)#
Switch(config-if)#exit
Switch(config)#interface FastEthernet0/3
Switch(config-if)#
Switch(config-if)#
Switch(config-if)#switchport access vlan 3
Switch(config-if)#
%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/4, changed state to
up
%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/4,
changed
state to up
Switch(config-if)#exit
-
68
Switch(config)#interface FastEthernet0/4
Switch(config-if)#
%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/4,
changed
state to down
%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/4,
changed
state to up
Switch(config-if)#switchport mode trunk
Switch(config-if)#
Switch(config-if)#
Switch(config-if)#switchport trunk allowed vlan remove 1
Switch(config-if)#
Switch(config-if)#switchport mode trunk
Switch(config-if)#
%SYS-5-CONFIG_I: Configured from console by console
Switch#
CLI pada SWITCH2 (SwitchKamu)
Switch>enable
Switch#configure terminal
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Switch(config)#vlan 2
Switch(config-vlan)#name VLAN2
Switch(config-vlan)#exit
Switch(config)#vlan 3
Switch(config-vlan)#name VLAN3
Switch(config-vlan)#exit
Switch(config)#
%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/4, changed state to
up
%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/4,
changed
state to up
%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/4,
changed
state to down
%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/4,
changed
state to up
Switch(config)#
-
69
Switch(config)#interface FastEthernet0/1
Switch(config-if)#
Switch(config-if)#
Switch(config-if)#switchport access vlan 2
Switch(config-if)#
Switch(config-if)#exit
Switch(config)#interface FastEthernet0/2
Switch(config-if)#
Switch(config-if)#
Switch(config-if)#switchport access vlan 2
Switch(config-if)#
Switch(config-if)#exit
Switch(config)#interface FastEthernet0/3
Switch(config-if)#
Switch(config-if)#
Switch(config-if)#switchport access vlan 3
Switch(config-if)#
Switch(config-if)#exit
Switch(config)#interface FastEthernet0/4
Switch(config-if)#
Switch(config-if)#switchport mode trunk
Switch(config-if)#
Switch(config-if)#
Switch(config-if)#switchport trunk allowed vlan remove 1
Switch(config-if)#
%SYS-5-CONFIG_I: Configured from console by console
Switch#
-
70
1. KESIMPULAN
Laporan ini dibuat untuk kepentingan bersama agar mahasiwa
ataupun siswa memahami
dan mengerti apa itu Jaringan Komputer dan hal-hal serta
bahan-nahan yang terkait sesuai isi
Laporan ini
2. SARAN
Dalam penulisan Laporan Praktikum ini penulis sadar bahwa dalam
tata bahasa, tata
penulisan dan juga kata-kata masih sangat jauh dari
kesempurnaan, maka dari itu penulis
sangat mengharapkan saran dan masukkan yang berguna untuk
membangun demi
kepentingan bersama dan merubah karakter dari penulis ini
sendiri. Terima kasih.