Top Banner

of 21

Praktikum Fisio 1

Feb 24, 2018

Download

Documents

delphine
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 7/25/2019 Praktikum Fisio 1

    1/21

    1

    Laporan Praktikum Mekanisme Sensorik

    1.Pendahuluan

    Setelah melakukan berbagai praktikum Fisiologi dalam modul neurosains,

    kali ini akan dilakukan kegiatan praktikum mengenai mekanisme sensorik,

    yang meliputi: perasaan subjektif panas dan dingin, titik-titik panas, dingin,

    tekanan dan nyeri pada kulit, lokalisasi taktil, diskriminasi taktil, perasaan

    iringan, kemampuan membedakan berbagai sifat benda, dan tafsiran sikap.

    Untuk dapat memahaminya, diperlukan pemahaman tentang neuron dan

    kontribusinya bagi tubuh. Seperti yang telah kita ketahui bersama, neuron

    merupakan suatu sel yang berfungsi mengirimkan sinyal-sinyal pada sel lain

    atau pun pada sesama sel neuron. Neuron membentuk sistem saraf.1 Sistem

    saraf adalah jaringan komunikasi utama di dalam tubuh manusia.2Sistem saraf

    melakukan kontrolnya terhadap hampir sebagian besar aktivitas otot dan

    kelenjar tubuh, yang sebagian besar ditujukan untuk mempertahankan

    homeostasis.1 Dalam sistem sensorik, integrasi itu berarti terjadinya korelasi

    antara impuls-impuls saraf yang timbul sebagai akibat rangsangan pada

    permukaan atau bagian dalam tubuh jasad tersebut, sedangkan dalam sistem

    motorik, integrasi itu meliputi koordinasi impuls-impuls motorik, sehingga

    kegiatan-kegiatan otot dan kelenjar dapat diatur secara harmonis dan efisien.3

    Dari sistem-sistem inilah berasal segala fenomena kesadaran, pikiran, ingatan,

    bahasa, sensasi, dan gerakan. Jadi kemampuan untuk dapat memahami, belajar,

    dan memberi respon terhadap suatu rangsangan merupakan hasil kerja integrasi

    dari sistem saraf yang puncaknya dalam bentuk kepribadian dan tingkah laku

    individu.4 Dalam praktikum mekanisme sensorik ini, akan ditunjukkan

    bagaimana saraf-saraf yang tersebar merata dalam tubuh manusia salingberkoordinasi dengan jaringan-jaringan tubuh lainnya dalam menerima

    rangsangan dan proses penanggapannya.

    2.Dasar Teori

    Kulit terdiri atas Eperdermis yaitu terletak dibagian terluar, Dermis

    terdapat kelenjar dan saluran keringat, bulbus rambut, folikel rambut dan akar

    rambut yang terletak dikelenjar sebaseus, dan Subcutaneous ada pembuluh

  • 7/25/2019 Praktikum Fisio 1

    2/21

    2

    darah, saraf cutaneous dan jaringan otot.5 Kulit memiliki fungsi sebagai

    Mekanoreseptor, Thermoreseptor, reseptor nyeri dan Khemoreseptor.

    Mekanoreseptor berkaitan dengan indra peraba, tekanan, getaran dan

    kinestesi, Thermoreseptor berkaitan dengan pengindraan yang mendeteksi

    panas dan dingin, Reseptor nyeri, berkaitan dengan mekanisme protektif bagi

    kulit.Khemoreseptor,mendeteksi rasa asam, basa, dan garam. PadaEpidermis

    terdapat Merkels disc, yaitu sentuhan oleh orang yang tidak dikenal dan

    Meisners corpuscle, yaitu sentuhan orang yang dikenal. Sedangkan pada

    Dermis, terdapat tiga reseptor, yaitu : Reseptor ruffinisyaitu reseptor panas,

    Reseptor end Krause, yaitu reseptor untuk mendeteksi dingin dan Reseptor

    paccinis corpuscle, untuk mendeteksi tekanan, bisa berupa pijat.6

    Reseptor kulit dan hantaran impuls terdapat di saraf perifer. Stratum

    germinativum mengadakan pertumbuhan ke daerah dermis membentuk

    kelenjar keringat dan akar rambut. Akar rambut berhubungan dengan

    pembuluh darah yang membawakan makanan dan oksigen, selain itu juga

    berhubungan dengan serabut saraf. Pada setiap pangkal akar rambut melekat

    otot penggerak rambut. Pada waktu dingin atau merasa takut, otot rambut

    mengerut dan rambut menjadi tegak. Di sebelah dalam dermis terdapat

    timbunan lemak yang berfungsi sebagai bantalan untuk melindungi bagian

    dalam tubuh dari kerusakan mekanik.6

    Sensasi taktil yang terdiri dari raba, tekanan dan getaran sering di

    golongkan sebagai sensasi terpisah, mereka semua dideteksi oleh jenis

    reseptor yang sama. Satu satunya perbedaan diantara ketiganya adalah :

    1.

    Sensasi raba, umumnya disebabkan oleh reseptor taktildi dalam kulit atau

    di dalam jaringan tepat dibawah kulit.

    2. Sensasi tekanan biasanya disebabkan oleh perubahan bentuk jaringan yang

    lebih dalam.

    3. Sensasi getaran, disebabkan oleh sinyal sensori yang berulang dengan

    cepat, tetapi menggunakan beberapa jenis reseptor yang sama seperti yang

    digunakan untuk raba dan tekanan.

  • 7/25/2019 Praktikum Fisio 1

    3/21

    3

    Kepekaan kulit yang berambut terhadap stimulus besar, sehingga diduga

    bahwa akhiran syaraf yang mengelilingi foliculus rambut adalah reseptor

    taktil. Kita dapat membedakan benda benda tanpa melihat bentuknya. Disini

    yang berperan adalah reseptor kinaesthesi. Bentuk dan berat benda dapat

    dibedakan dengan reseptor tekanan yang digeserkan. Pada tempat di mana

    tidak ada rambut, tetapi dengan kepekaan yang besar terdapat stimulus taktil,

    ternyata banyak corpuscullum tactus. Perasaan taktil dapat dibedakan menjadi

    perasaan taktil kasar dan perasaan taktil halus. Impuls taktil kasar dihantarkan

    oleh tractus spinothalamicus anterior, sedangkan impuls taktil halus

    dihantarkan melaluifaciculus gracilis danfaciculus cunneatus.1

    Fungsi sistem saraf adalah:

    1. Pusat koordinasi segala aktivitas tubuh

    2.

    Pusat kesabaran, memory, dan intelegensi.

    3. Pusat highermental process (Reasoning, thinking, dan judgement).

    Gerak terjadi begitu saja. Gerak terjadi melalui mekanisme rumit dan

    melibatkan banyak bagian tubuh. Terdapat banyak komponen komponen

    tubuh yang terlibat dalam gerak ini baik itu disadari maupun tidak disadari.

    Gerak adalah suatu tanggapan tehadap rangsangan baik itu dari dalam

    tubuh maupun dari luar tubuh. Gerak merupakan pola koordinasi yang sangat

    sederhana untuk menjelaskan penghantaran impuls oleh saraf.

    Seluruh mekanisme gerak yang terjadi di tubuh kita tak lepas dari peranan

    sistem saraf. Sistem saraf ini tersusun atas jaringan saraf yang di dalamnya

    terdapat sel-sel saraf atau neuron. Meskipun sistem saraf tersusun dengan

    sangat kompleks, tetapi sebenarnya hanya tersusun atas 2 jenis sel, yaitu sel

    saraf dan sel neuroglia.

  • 7/25/2019 Praktikum Fisio 1

    4/21

    4

    Adapun berdasarkan fungsinya sistem saraf itu sendiri dapat dibedakan

    atas tiga jenis :

    1.

    Sel saraf sensorik

    Sel saraf sensorik adalah sel yang membawa impuls berupa rangsangan

    dari reseptor (penerima rangsangan), ke sistem saraf pusat (otak dan sumsum

    tulang belakang). Sel saraf sensorik disebut juga dengan sel saraf

    indera,karena berhubungan dengan alat indra

    2. Sel saraf motorik

    Sel saraf motorik berfungsi membawa impuls berupa tanggapan dari

    susunan saraf pusat (otak atau sumsum tulang belakang) menuju ke kelenjar

    tubuh. Sel saraf motorik disebut juga dengan sel saraf penggerak, karena

    berhubungan erat dengan otot sebagai alat gerak.

    3. Sel saraf penguhubung

    Sel saraf penguhubung disebut juga dengan sel saraf konektor, hal ini

    disebabkan karena fungsinya meneruskan rangsangan dari sel saraf sensorik

    ke sel saraf motorik.

    Namun pada hakikatnya sebenarnya sistem saraf terbagi menjadi dua

    kelompok besar :

    1. Sistem saraf sadar

  • 7/25/2019 Praktikum Fisio 1

    5/21

    5

    Adalah sistem saraf yang mengatur atau mengkoordinasikan semua

    kegiatan yang dapat diatur menurut kemauan kita. Contohnya, melempar bola,

    berjalan, berfikir, menulis, berbicara dan lain-lain.

    Saraf sadar pun terbagi menjadi dua :

    1) Saraf pusat, terdiri dari :

    a. Otak: Merupakan pusat kesadaran,yang letaknya di rongga tengkorak.

    b. Sumsum tulang belakang: Sumsum tulang belakang berfungsi

    menghantarkan impuls (rangsangan) dari dan ke otak, serta

    mengkoordinasikan gerak refleks. Letaknya pada ruas-ruas tulang

    belakang, yakni dari ruas-ruas tulang leher hingga ke ruas-ruas tulang

    pinggang yang kedua. Dan dalam sumsum ini terdapat simpul-simpul

    gerak refleks.

    2) Saraf Tepi

    Sistem saraf tepi terdiri dari saraf-saraf yang berada di luar sistem saraf pusat

    (otak dan sumsum ulang belakang). Artinya sistem saraf tepi merupakan saraf

    yang menyebar pada seluruh bagian tubuh yang melayani organ-organ tubuh

    tertentu, sepeti kulit, persendian, otot, kelenjar, saluran darah dan lain-lain.

    2. Susunan saraf tak sadar

    a. Susunan saraf simpatis

    b. Susunan saraf parasimpatis

    Gerak pada umumnya terjadi secara sadar, namun, ada pula gerak yang

    terjadi tanpa disadari yaitu gerak refleks. Impuls pada gerakan sadar melalui

    jalan panjang, yaitu dari reseptor, ke saraf sensori, dibawa ke otak untuk

    selanjutnya diolah oleh otak, kemudian hasil olahan oleh otak, berupa

    tanggapan, dibawa oleh saraf motor sebagai perintah yang harus dilaksanakan

    oleh efektor.

  • 7/25/2019 Praktikum Fisio 1

    6/21

    6

    Sensasi adalah perasaan yang timbul sebagai akibat adanya stimulus suatu

    reseptor. Sensasi yang berlangsung secara terus-menerus disebut sensasi

    beriringan ( after image ).

    Ciri-ciri sensasi antara lain:

    a. Modalitas ( Modal )

    Contoh: Alat indera, melihat cahaya modalnya mata.

    b. Kualitas( Mutu )

    Contoh: Mata mampu membedakan warna merah dan biru.

    c. Adaptasitas

    Contoh: Wanita yang menggunakan anting beratnya menjadi konstan

    karna adapatasi.

    d. Intensitas( Kekuatan )

    Contoh: Membedakan antara merah muda dengan merah tua.

    e. Durasitas( Lama )

    Contoh: 1 bulan atau 1 tahun.

    Proses pendeteksian hadirnya stimulus sederhana, perasaan, kesan yang

    timbul sebagai akibat prasangka suatu reseptor.

    Syarat-syarat sensasi:

    1. Adanya stimulus yang mampu menimbulkan respon.

    2. Adanya alat indera atau respon yang dapat mengadakan respon terhadap

    stimulus.

    3. Ada saraf sensoris yang menghantarkan implus dari alat indera ke otak

    (sistem saraf pusat).

  • 7/25/2019 Praktikum Fisio 1

    7/21

    7

    4. Ada bagian dari otak yang mampu mengolah atau menterjemahkan implus

    menjadi sensasi.

    Sensasi merupakan hasil dari suatu proses didalam otak sebagai akibat

    adanya impuls yang datang ke otak. Seseorang dapat memilih beberapa implus

    yang datang serta mengabaikannya merupakan dasar dari konsentrasi dan

    atensi. Sensasi dapat bertahan lama didalam otak dan dapat didasari kembali

    dasar memori.1

    Reseptor taktil adalah mekanoreseptor. Mekanoreseptor berespons

    terhadap perubahan bentuk dan penekanan fisik dengan mengalami

    depolarisasi dan menghasilkan potensial aksi. Apabila depolarisasinya cukup

    besar, maka serat saraf yang melekat ke reseptor akan melepaskan potensial

    aksi dan menyalurkan informasi ke korda spinalis dan otak. Reseptor taktil

    yang berbeda memiliki kepekaan dan kecepatan mengirim impuls yang

    berbeda pula. Dikriminasi titik adalah kemampuan membedakan rangsangan

    kulit oleh satu ujung benda dari dua ujung disebut diskriminasi dua titik.

    Berbagai daerah tubuh bervariasi dalam kemampuan membedakan dua titik

    pada tingkat derajat pemisahan bervariasi. Normalnya dua titik terpisah 2

    4

    mm dpt dibedakan pada ujung jari tangan, 30-40mm dpt dibedakan pada

    dorsum pedis. Tes dapat menggunakan kompas, jepitan rambut.1

    Sensasi taktil dibawa ke korda spinalis oleh satu dari tiga jenis neuron

    sensorik: serat tipe A beta yang besar, serat tipe A delta yang kecil, dan serat

    tipe C yang paling kecil. Kedua jenis serat tipe A mengandung mielin dan

    menyalurkan potensial aksi dengna sangat cepat; semakin besar serat semakincepat transmisinya dibanding serat yang lebih kecil. Informasi taktil yang

    dibawa dalam serat A biasanya terlokalisasi baik. Serat C yang tidak

    mengandung mielin dan menyalurkan potensial aksi ke korda spinalis jauh

    lebih lambat daripada serat A.1

    Hampir semua informasi mengenai sentuhan, tekanan, dan getaran masuk

    ke korda spinalis melalui akar dorsal saraf spinal yang sesuai. Setelah

    bersinaps di spinal, informasi dengan lokalisasi dibawa oleh serat-serat A yang

  • 7/25/2019 Praktikum Fisio 1

    8/21

    8

    melepaskan potensial aksi dengan cepat (beta dan delta) di kirim ke otak

    melalui sistem lemniskus kolumna dorsalis. Serat-serat saraf dalam sisitem ini

    menyeberang dari kiri ke kanan di batang otak sebellum bersinaps di talamus.

    Informasi mengenai suhu dan sentuhan yang lokalisasi kurang baik di bawa ke

    korda spinalis melalui serat-serat C yang melepaskan potensial aksi secara

    lambat. Info tersebut dikirim ke daerah retikularis di batang otak dan

    kemudian ke pusat-pusat yang lebih tinggi melalui serat di sistem

    anterolateral.1

    3. Tujuan

    Pada akhir latihan ini mahasiswa dapat:

    a.

    Membedakan perasaan subjektif panas dan dingin

    b. Menetapkan adanya titik-titik panas, dingin, tekan dan nyeri di kulit

    c. Memeriksa daya (kemampuan) menetukan tempat rangsangan taktil

    (lokalisasi taktil)

    d.

    Memeriksa daya membedakan dua titik tekan (diskriminasi taktil) pada

    perangsangan serentak (simultan) dan perangsangan berurutan (suksesif)

    e. Menentukan adanya perasaan iringan (after image) dan menerangkan

    mekanisme terjadinya after image.

    f. Memeriksa daya membedakan berbagai sifat benda:

    - Kekasaran permukaan

    - Bentuk

    - Bahan pakaian

    g. Memeriksa daya menentukan sikap anggota tubuh.

    4. Alat dan bahan

    a. 3 baskom i. air bersuhu 20,

    30, 40

    b. termometer kimia j. es

    c. kerucut kuningan k. alkohol atau eter

    d. pensil

  • 7/25/2019 Praktikum Fisio 1

    9/21

    9

    e. jangka

    f. berbagai jenis ampelas

    g. benda-benda kecil

    h. bahan-bahan pakaian

    5. Cara kerja

    I. Perasaan subjektif panas dan dingin

    a. Menyediakan 3 baskom yang masing-masing di isi air dengan suhu kira-

    kira 20, 30dan 40.

    b. Meminta orang percobaan (OP) memasukkan tangan kanannya ke

    dalam air bersuhu 20dan tangan kirinya ke dalam air bersuhu 40

    selama kurang lebih 2 menit. Mencatat kesan yang dialami oleh OP.

    c. Kemudian meminta OP untuk segera memasukkan kedua tangan itu

    serentak ke dalam air bersuhu 30. Mencatat kesan yang dialami OP.

    d. Meniup perlahan-lahan kulit punggung tangan OP yang kering dari

    jarak 10 cm.

    e. Kemudian membasahi kulit punggung tangan OP dengan air dan

    meniup sekali lagi dengan kecepatan yang sama seperti pada cara kerja

    #d.

    f. Mengolesi sebagian kulit punggung tangan OP dengan alkohol atau eter

    dan meniup sekali lagi dengan kecepatan yang sama seperti pada cara

    kerja #d dan #e.

    g. Membandingkan kesan yang dialami OP pada hasil tiupan pada langkah

    #d, #e dan #f.

    II. Titik-titik panas, dingin, tekan dan nyeri di kulita. Meminta OP untuk meletakkan punggung tangan kanannya di atas

    sehelai kertas dan menarik garis pada pinggir tangan dan jari-jari

    sehingga diperoleh gambar tangan.

    b. Memilih dan menggambarkan di telapak tangan OP suatu daerah

    seluas 3x3 cm, dan menggambarkan pula daerah itu di gambar tangan

    pada kertas.

    c. Menutup mata OP dan meletakkan punggung tangannya santai di meja.

  • 7/25/2019 Praktikum Fisio 1

    10/21

    10

    d. Menyelidiki secara teratur menurut garis-garis sejajar titik-titik yang

    memberikan kesan panas yang jelas pada telapak tangan tersebut

    dengan menggunakan kerucut kuningan yang telah dipanasi. Cara

    memanasi kerucut yaitu dengan menempatkannya dalam bejana berisi

    kikiran kuningan yang direndam dalam air bersuhu 50.

    e. Menandai titik-titik panas yang diperoleh dengan tinta.

    f.

    Mengulangi langkah #d dengan kerucut kuningan yang ditempatkan

    dalam bejana berisi kikiran kuningan yang direndam dalam air es.

    g. Menandai titik-titik dingin yang diperoleh dengan tinta.

    III. Lokalisasi taktil

    a. Menutup mata OP dan menekankan ujung pensil pada suatu titik di

    kulit ujung jari

    b. Memerintahkan OP untuk melokalisasikan tempat yang baru di

    rangsang dengan ujung pensil

    c. Menetapkan jarak antara titik rangsang dan titik yang telah ditunjuk

    d. Mengulangi percobaan di atas sampai 5 kali dan menentukan jarak

    rata-rata untuk kulit ujung jari, telapak tangan, lengan bawah, lenganatas dan tengkuk

    IV. Diskriminasi taktil (ambang membedakan 2 titik rangsang taktil)

    a. Mengambil sebuah jangka yang sudah disediakan dan meregangkan

    jangka sehingga kedua ujung jangka berjarak 1 cm (sesuai dengan

    ukuran jari telunjuk OP)

    b. Menginstruksikan OP untuk menutup mata dan meletakkan secara

    simultan (bersamaan waktunya) kedua ujung jangka pada ujung jari

    telunjuk OP dan meminta OP untuk mengidentifikasi jumlah rangsang

    (1 atau 2 titik rangsang) yang menekan/ merangsang ujung jarinya.

    c. Mendekatkan kedua ujung jangka (secara bertahap dan mengulangi

    langkah #b sampai OP tidak dapat lagi membedakan kedua ujung

  • 7/25/2019 Praktikum Fisio 1

    11/21

    11

    jangka sebagai 2 titik rangsang. Arah gerakan harus tegak lurus

    terhadap garis yang menghubungkan kedua ujung jangka.

    d.

    Mencatat ambang rangsang OP dalam membedakan 2 titik rangsang

    taktil.

    e. Mengulangi langkah a s/d c namun kedua ujung jangka diletakkan

    tidak secara simultan tetapi secara suksesif (berurutan) yaitu satu ujung

    diletakkan lebih dahulu daripada ujung lainnya.

    f. Mencatat hasil pemeriksaan ambang membedakan 2 titik rangsang

    baik dengan cara perangsangan simultan maupun suksesif.

    g. Menentukan dengan cara yang sama (simultan dan suksesif) ambang

    dua titik di tengkuk, bibir, pipi dan lidah.

    h. Mencatat apa yang dialami OP.

    V. Perasaan iringan

    a. Meletakkan sebuah pensil antara kepala dan daun telinga OP dan

    membiarkan di tempat itu selama melakukan percobaan VI.

    b. Setelah selesai dengan percobaan VI, mengangkat pensil dari telinga

    OP dan mencatat apa yang dirasakan OP setelah pensil itu dilepaskan.

    VI. Kemampuan membedakan berbagai sifat benda

    Kekasaran permukaan benda

    a. Dengan mata tertutup, memerintahkan OP untuk meraba-raba

    permukaan ampelas yang mempunyai derajat kekasaran yang berbeda-

    beda.

    b. Memperhatikan kemampuan OP untuk membedakan derajat kekasaran

    ampelas.

    Bentuk benda

    a.

    Dengan mata tertutup, memerintahkan OP untuk memegang-megang

    benda kecil yang diberikan.

    b. Memerintahkan OP untuk menyebutkan nama/ bentuk benda-benda

    itu.

    Bahan pakaian

  • 7/25/2019 Praktikum Fisio 1

    12/21

    12

    a. Dengan mata tertutup, memerintahkan OP untuk meraba-raba berbagai

    jenis bahan pakaian yang diberikan.

    b.

    Memerintahkan OP untuk setiap kali menyebutkan jenis/ sifat bahan

    pakaian yang dirabanya.

    VII. Tafsiran sikap

    a.

    Memerintahkan OP untuk duduk dan menutup mata.

    b. Pegang dan menggerakkan secara pasif lengan bawah OP ke dekat

    kepalanya, dekat dadanya, dekat lututnya, dan akhirnya

    menggantungkan di sisi badannya.

    c. Menanyakan setiap kali sikap dan lokasi lengan OP.

    d.

    Memerintahkan OP utnuk menyentuh telinga, hidung dan dahinya

    menggunakan menggunakan telunjuknya dengan perlahan-lahan

    setelah setiap kali mengangkat lurus lengannya.

    e. Memperhatikan apakah ada kesalahan.

    6. Hasil

    I. Perasaan subjektif panas dan dingin

    Pada percobaan yang telah dilakukan oleh OP pada langkah kerja #a,

    #b dan #c. Kesan yang dialami oleh OP adalah:

    a.Pada suhu 20OP merasakan tangan kanannya dingin

    b. Pada suhu 40OP merasakan tangan kirinya hangat

    c.Pada suhu 30 OP merasakan tangan kanan yang awalnya dingin

    berubah menjadi hangat dan tangan kiri yang awalnya hangat menjadi

    dingin.

    Pada percobaan yang telah dilakukan oleh OP pada langkah kerja #d,

    #e dan #f. Kesan yang dialami oleh OP adalah:

    a.

    Kulit punggung tangan OP yang kering pada saat di tiup terasa dingin

    yang merata

  • 7/25/2019 Praktikum Fisio 1

    13/21

    13

    b. Kulit punggung tangan OP yang sudah dibasahi dengan air pada saat di

    tiup, bagian kulit punggung yang terkena air tidak terasa dingin, yang

    terasa dingin hanyalah pada bagian samping yang tidak terkena air. Tetapi

    ketika sudah tidak di tiup, kulit punggung yang terkena air kemudian

    terasa dingin.

    c.

    Kulit punggung tangan OP yang telah diolesi dengan alkohol terasa

    dingin dan semakin terasa dingin ketika kulit punggung tangan di tiup.

    II. Titik-titik panas, dingin, tekan dan nyeri di kulit

  • 7/25/2019 Praktikum Fisio 1

    14/21

    14

    III. Lokalisasi taktil

    No. Lokasi

    percobaan

    Jarak antara titik rangsang dan titik yang di

    tunjuk

    Rata-

    rata

    1. Kulit ujung jari 0,5 cm 0,1 cm 0 0 0 0,12 cm

    2. Telapak tangan 1,7 cm 1 cm 0,6 cm 0,6 cm 1,3 cm 1,04 cm

    3. Lengan bawah 1,2 cm 1,2 cm 1,4 cm 1 cm 1,5 cm 1,26 cm

    4. Lengan atas 2,1 cm 0,7 cm 0,5 cm 0,5 cm 1,3 cm 1,02 cm

    5. Tengkuk 1,9 cm 1,6 cm 1,4 cm 1,5 cm 1,3 cm 1,54 cm

    IV. Diskriminasi taktil (ambang membedakan dua titik rangsang taktil)

    Dari percobaan yang telah dilakukan, maka didapatkan hasil:

    1.

    Pada saat ujung jari diberikan rangsangan, OP dapat mengidentifikasi

    jumlah rangsangan (1 atau 2 titik rangsang) dengan tepat.

    2. Pada saat tengkuk diberikan rangsangan, OP sulit untuk

    mengidentifikasi jumlah rangsang, karena dari 5 kali percobaan yang

    dilakukan di tengkuk, OP hanya mampu mengidentifikasi 1 kali

    percobaan dengan tepat.

    3.

    Pada saat pipi diberikan rangsangan, OP bisa mengidentifikasi jumlah

    rangsangan, walaupun masih terdapat 1 kali kesalahan dari 5 kali

    percobaan.

    4.

    Pada saat lidah diberikan rangsangan, OP dapat mengidentifikasi

    jumlah rangsangan dengan tepat.

    5. Pada saat bibir diberikan rangsangan, OP juga dapat mengidentifikasi

    jumlah rangsangan dengan tepat.

    V. Perasaan iringan (after image)

    Dari percobaan yang telah dilakukan dengan melalui percobaan ke

    VI terlebih dahulu, telingan kanan OP terasa lebih ringan daripada telinga

    kiri setelah pensil diangkat.

    VI. Kemampuan membedakan berbagai sifat benda

    Kekasaran Permukaan benda

    Dari percobaan yang telah dilakukan, OP mampu membedakan

    permukaan ampelas yang memiliki derajat kekasaran yang berbeda-beda.

    Bentuk benda

  • 7/25/2019 Praktikum Fisio 1

    15/21

    15

    Dari percobaan yang telah dilakukan, OP mampu menyebutkan

    bentuk benda-benda yang diberikan. Sepeti bentuk bulat pada manik-

    manik.

    Bahan pakaian

    Dari percobaan yang telah dilakukan, OP mampu menyebutkan

    jenis/ sifat dari bahan pakaian yang dirabanya seperti kasar dan halus.

    VII. Tafsiran sikap

    Pada percobaan yang telah dilakukan, ketika lengan bawah OP

    digerakkan secara pasif ke dekat kepala, dada dan lutut, OP mampu

    menentukan lokasi lengannya. Kemudian, pada percobaan selanjutnya,

    saat OP diperintahkan secara perlahan untuk menyentuh bagian telinga,

    hidung dan dahinya, OP mampu menunjukkan lokasi dengan tepat

    menggunakan telunjuk jarinya. Namun, pada saat OP diperintahkan

    dengan cepat terjadi kesalahan dalam menunjukkan lokasi.

    7. Pembahasan

    Dalam praktikum pertama, menunjukkan perbedaan suhu secara

    bersamaan pada tangan yang berbeda dan disertai dengan peningkatan serta

    penurunan kalor. Hal tersebut ditunjukkan pada saat kedua tangan dicelupkanpada baskom bersuhu 30C. Thermoreseptor menanggapi dengan cepat saat

    menerima suhu berbeda, sehingga akan dirasakan pada tangan disuhu 20C

    berubah menjadi lebih panas dan tangan disuhu 40C menjadi lebih dingin.

    Dapat disimpulkan bahwa terjadi adaptasi pada Thermoreseptor dan tubuh

    berusaha menyeimbangkan suhu berbeda tersebut secara bertahap.

    Dalam praktikum kedua, rangsangan yang diberikan berubah-ubah secara

    cepat. Berbeda dengan praktikum pertama yang memerlukan waktu dua menit

    untuk membandingkan perubahan kalor, serta adaptasi reseptor. Terlihat,

    ketika tangan kering yang ditiup dengan pelan terasa sejuk, kemudian

    dioleskan dengan dengan air terasa lebih dingin dibandingkan kulit kering yang

    ditiup. Namun, pada saat diolesi dengan alkohol 70% ternyata lebih dingin dari

    kedua uji coba sebelumnya, bahkan sempat terjadi kejutan singkat pada kulit

    punggung tangan yang diolesi dengan alkohol. Hal itu, disebabkan karena

    alkohol lebih mudah menguap dan disertai kalor yang didapatkan pada

  • 7/25/2019 Praktikum Fisio 1

    16/21

    16

    permukaan kulit. Kemudian, rasa kejut sesaat yang dialami oleh OP disebabkan

    reaksi Nociceptor yang menanggapi suhu terlalu tinggi ataupun suhu terlalu

    rendah sebagai sensasi nyeri, akibat perubahan suhu secara cepat, nociceptor

    merasakan alkohol memberi sensasi lebih dingin dibanding bahan uji coba

    yang lain.

    Dalam praktikum ketiga dilakukan lokalisasi taktil, dimana OP harus

    menunjukkan daerah yang ditekan dengan pensil. Mekanoreseptor, mengambil

    peran untuk merespon tekanan, getaran, kinestesi, dan berkaitan dengan indra

    peraba. Dari tabel pada bagian hasil, terlihat perbedaan yang cukup mencolok

    pada jari tangan. Sebab, ditemukan ketepatan sebanyak tiga kali berturut-turut

    dan hasilnya tidak ada yang mencapai 5 cm. Hal ini, menunjukkan pengaruh

    waktu rangsangan dan proses penyebarannya ke reseptor sekitar akibat luasan

    lokasi rangsangan.

    Dalam praktikum keempat, diskriminasi taktil agak sedikit berbeda dari

    praktikum ketiga karena memakai dua titik yang terkadang akan menyebabkan

    kesulitan dalam pembedaanya. Hal tersebut disebabkan karena berbagai daerah

    tubuh bervariasi dalam kemampuan membedakan dua titik pada tingkat derajat

    pemisahan bervariasi. Normalnya dua titik terpisah 2

    4 mm dapat dibedakan

    pada ujung jari tangan, 30-40 mm dapat dibedakan pada dorsum pedis. Dari

    hasil percobaan, terlihat pada tengkuk dan pipi hanya satu kali OP dapat

    membedakan kedua titik secara tepat. Berdasarkan literatur, disimpulkan

    bahwa lokalisasi dua titik lebih peka pada bagian yang menonjol, seperti bibir,

    hidung, mata, ujung jari dan telinga. Selain itu, Waktu juga mempengaruhi

    sehingga ada penyebaran sensasi.

    Dalam praktikum kelima, praktikan melakukan uji coba dengan perasaaniringan (after image). Dari hasil praktikum menunjukkan bahwa telinga telah

    mengalami adaptasi terhadap beban yang diberikan selama beberapa saat.

    Namun, setelah beban di angkat akan terasa lebih ringan diakibatkan beban

    yang menjadi stimulus pada reseptor telah hilang. Hal ini, berkaitan dengan

    sensasi yang diberikan dalam durasi waktu tertentu, sehingga menjadi memori

    yang disimpan dalam otak.

  • 7/25/2019 Praktikum Fisio 1

    17/21

    17

    Dalam praktikum keenam, praktikan melakukan uji coba untuk

    membedakan sifat benda, mulai dari bentuk, tekstur dan juga jenis atau sifat

    benda. Dari praktikum ini, OP dapat menyebutkan secara tepat semua benda

    yang di berikan saat OP menutup matanya. Hal ini, disebabkan karena adanya

    reseptor taktil. Impuls taktil kasar dihantarkan oleh tractus spinothalamicus

    anterior, sedangkan impuls taktil halus dihantarkan melalui faciculus gracilis

    dan faciculus cunneatus. Untuk dapat membedakan benda benda tanpa

    melihat bentuknya, adalah reseptor kinaesthesi.

    Dalam praktikum ketujuh, praktikan melakukan tafsiran sikap. Dimana OP

    akan menutup mata dan menggerakkan tangan serta jari untuk menunjuk ke

    arah yang diperintahkan rekan OP. berdasarkan hasil uji coba, OP dapat

    menunjukkan dan menggerakkan lengan ke arah yang tepat sesuai dengan

    prosedur dari rekan OP. Hal ini, menunjukkan bahwa koordinasi sistem saraf

    berjalan dengan baik. Sebab, gerak merupakan pola koordinasi yang sangat

    sederhana untuk menjelaskan penghantaran impuls oleh saraf. Seluruh

    mekanisme gerak yang terjadi di tubuh kita tak lepas dari peranan sistem saraf.

    8. Daftar Pustaka

    1. Sherwood, L. 1996.Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Ed 2. Jakarta:

    Penerbit Buku Kedokteran EGC

    2. Robins.2007.Buku Ajar Patologi.Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

    3.

    Sukardi, E. 1984.Neuroanatomi Medica. Jakarta: Penerbit Universitas

    Indonesia

    4. Puspita, I.1999.Psikologi faal.Depok: Universitas Gunadarma

    5. Junqueira,L.C. 2003.Histologi Dasar. Ed 10. Jakarta : Penerbit Buku

    Kedokteran EGC

    6. Shidarta, Priguna dan Mahar Mardjono. 2010.Neurologi Klinis Dasar.

    Jakarta: Penerbit Dian Rakyat

  • 7/25/2019 Praktikum Fisio 1

    18/21

    18

    PERTANYAAN DAN JAWABAN

    PERASAAN SUBJEKTIF PANAS DAN DINGIN

    P-MS.1 Apakah ada perbedaan perasaan subyektif antara kedua tangan

    tersebut? Apa sebabnya?

    Jawab:Ada. Indra suhu dengan nyata sekali berespons terhadap perubahan suhu

    disamping dapat berespons terhadap tingkat temperatur yang tetap. Adanya

    rangsang yang datang berubah-ubah membuat tangan OP terasa berbeda-beda.

    Sedangkan olesan sebagian kulit punggung tangan OP dengan alkohol memberi

    kesan lebih dingin ketika ditiup, karena alkohol akan menyerap kalor

    dipermukaannya.P-MS.2Apakah ada perbedaan antara ketiga hasil tindakan pada langkah

    4,5,6? Apa sebabnya?

    Jawab:Ada. Adanya rangsang yang datang berubah-ubah membuat tangan terasa

    berbeda-beda pada praktikum perasaan subjektif panas dan dingin ini. Sedangkan

    adanya perbedaan antara hasil tindakan pada prosedur ke-4[sejuk], 5[dingin], dan

    6[lebih dingin] karena eter atau air akan menyerap kalor dipermukaannya,

  • 7/25/2019 Praktikum Fisio 1

    19/21

    19

    sehingga punggung tangan akan terasa lebih sejuk atau dingin ketika ditiup. Jadi,

    apabila rangsang yang datang berubah maka responnya juga berubah.

    TITIK-TITIK PANAS, DINGIN, TEKAN DAN NYERI DI KULIT

    P-MS.3 Menurut teori, kesan apakah yang diperoleh bila titik dingin

    dirangsang oleh benda panas? Bagaimana keterangannya?

    Jawab: Seharusnya apabila titik dingin dirangsang oleh panas akan terasa dingin

    pula begitu pun sebaliknya apabila titik panas dirangsang titik dingin akan terasa

    panas. Karena titik-titik rangsang nyeri, panas, dingin, ataupun tekan itu terdapat

    pada titik-titik tertentu. Pada saat percobaan ketika telapak tangan diberi rangsang

    panas dan dingin di titik yang sama maka akan terasa kedua-duanya ataupun

    adanya sensasi bingung itu bisa dikarenakan kita sulit membedakan mana yang

    panas dan yang dingin sehingga timbullah sensasi bingung.

    Reseptor nyeri, panas, tekan, dan dingin apabila dirangsang oleh

    rangsangan apapun akan terasa sama seperti tempat reseptor itu berada. Tidak

    akan pernah reseptor dingin dirangsang panas akan menjadi dingin, reseptor

    dingin akan tetap dingin bila diberi rangsang apapun. Jadi, pada intinya apabila

    reseptor diberi rangsangan, maka reseptornyalah yang akan bekerja/memberi

    respon (tergantung reseptor).

    LOKALISASI TAKTIL

    P-MS.4 Apakah kemampuan lokasi taktil seseorang sama besarnya untuk

    seluruh bagian tubuh?

    Jawab: Berbeda. Karena Reseptor taktil adalah mekanoreseptor.

    Mekanoreseptorberespons terhadap perubahan bentuk dan penekanan fisik

    dengan mengalami depolarisasidan menghasilkan potensial aksi. Apabila

    depolarisasinya cukup besar, maka serat saraf yang melekat ke reseptor akanmelepaskan potensial aksi dan menyalurkan informasi ke korda spinalis dan otak.

    Reseptor taktil yang berbeda memiliki kepekaan dan kecepatan mengirim impuls

    yang berbeda pula. Semakin distal bagian tubuh maka akan semakin sensitif

    dalam melokalisasi taktil.

    Contoh: ujung jari dan bibir lebih sensitif karena reseptornya lebih rapat.

    P-MS.5 Apakah istilah kemampuan seseorang untuk menentukan tempat

    rangsang taktil?

  • 7/25/2019 Praktikum Fisio 1

    20/21

    20

    Jawab:Istilah untuk kemampuan seseorang dalam menentukan tempat rangsang

    taktil disebut dengan topognasia.

    DISKRIMINASI TAKTIL (AMBANG MEMBEDAKAN DUA TITIK

    RANGSANG TAKTIL)

    P-MS.6 Apa artinya bila perangsangan oleh kedua ujung jangka memberi

    kesan sebagai satu titik rangsang?

    Jawab: Kemampuan panca indra untuk membedakan keberadaan 2 titik yang

    mendapat rangsangan sangat dipengaruhi oleh mekanisme inhibisi lateral yang

    meningkatkan derajat kontras pada pola spasial yang disadari.

    Setiap jaras sensorik bila dirangsang, secara simultan akan menghasilkan

    sinyal inhibitorik lateral; sinyal ini menyebar ke sisi sinyal eksitatorik dan

    menghambat neuron yang berdekatan. Sebagai contoh, ingat lah neuron yang

    dirangsang di nucleus kolumna dorsalis. Selain dari pusat sinyal eksitatorik, jaras

    lateral pendek juga menjalarkan sinyal inhibitorik ke neuron di sekitarnya. Jadi,

    sinyal ini lewat melelui interneuron tambahan yang menyekresi transmitter

    inhibitorik.

    Pentingnya inhibisi lateral adalah bahwa inhibisi ini menghambat

    penyebaran sinyal eksitatorik ke lateral sehingga meningkatkan derajat kontras

    dalam pola sensorik yang dirasakan di korteks serebralis.

    Jadi pada bibir dan lidah lebih sensitif dibandingkan dengan organ-organ lain

    seperti pipi, tengkuk, dll.

    PERASAAN IRINGAN (AFTER IMAGE)

    P-MS.7Bagaimana mekanisme terjadinya perasan iringan?

    Jawab: Salah satu sirkuit pada sistem saraf adalah sikuit reverberasi atau sirkuit

    bolak balik (oscilatory). Sirkuit ini dapat disebabkan oleh adanya umpan balikpositif di dalam sirkuit neuron. Umpan balik ini ditujukan untuk merangsang

    kembali masukan sirkuit yang sama sehingga sirkuit itu dapat mengeluarkan

    letupan berulang-ulang untuk waktu yang lama. Umpan balik positif ini dapat

    terjadi apabila suatu neuron memiliki percabangan ke neuron lain yang memiliki

    percabangan yang menuju kembali ke neuron sebelumnya. Jadi, pada intinya

    adanya sirkuit reverberasi atau sirkuit bolak balik sehingga rangsangan yang telah

  • 7/25/2019 Praktikum Fisio 1

    21/21

    21

    diteruskan oleh satu neuron kembali lagi kepada neuron tersebut sehingga

    menimbulkan perasaan iringan (after image).

    KEMAMPUAN MEMBEDAKAN BERBAGAI SIFAT BENDA

    P-MS.8 Apa nama kelainan neurologis yang diderita orang membuat

    kesalahan dalam membedakan sifat benda?

    Jawab:

    Bentuk: Astereogsia (agnosia taktil),

    Berat: baragnosia

    Kekasaran permukaan: thigmanesthesia

    TAFSIRAN SIKAP

    P-MS.9Apa nama kelainan neurologis yang diderita orang yang membuat

    kesalahan dalam melokalisasi tempat-tempat yang diminta?

    Jawab: Disdiadokokinesia

    Koordinasi gerak terutama diatur oleh serebelum (otak kecil). Secara

    sederhana dapat dikatakan bahwa gangguan utama dari lesi di serebelum ialah

    adanya dissinergia, yaitu kurangnya koordinasi. Artinya bila dilakukan gerakan

    yang membutuhkan kerja sama antar otot, maka otot-otot ini tidak bekerja sama

    secara baik, walaupun tidak di dapatkan kelumpuhan. Hal ini terlhat jika pasien

    berdiri , jalan, membungkuk atau menggerakan anggota badan. Ada 2 hal yang

    perlu diperhatikan bahwa dissinergia ini, yaitu : gangguan gerakan dan dismetria.

    Selain itu, cerebellum ikut berpartisipasi dalam mengatur sikap, tonus,

    mengintegrasikan dan mengkoordinasikan gerakan somatik. Lesi pada serebellum

    dapat menyebabkan gangguan sikap dan tonus, dissinergia atau gangguan

    koordinasi gerakan (ataksia). Gerakan menjadi terpecah-pecah, dengan lain

    perkataan kombinasi gerakan yang seharusnya dilakukkan secara simultan(sinkron) dan harmonis, menjadi terpecah-pecah dan dilakukan satu persatu serta

    kadang simpang siur. Gejala klinis yang kita dapatkan pada gangguan serebelar

    ialah adanya: gangguan koordinasi gerakan(ataksia), disdiadokhokinesia,

    dismetria, tremor intense, disgrafia (makrografia) gangguan sikap, nistagmus,

    fenomena rebound, asthenia, atonia, dan disartria.