Top Banner
i Keberhasilan pembangunan kesehatan, yang salah satunya ditandai dengan ketersediaan sarana kesehatan, belum dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat, terutama bagi masyarakat di daerah yang sulit dijangkau karena kendala geografis, ekonomi, informasi, dan sosial budaya. Padahal, berbagai permasalahan kesehatan masyarakat yang memerlukan penanganan secara khusus dan terpadu terjadi di daerah tersebut. Permasalahan kesehatan masyarakat tersebut, antara lain balita gizi buruk, avian influenza, kejadian luar biasa demam berdarah dengue, campak, polio serta diare. Untuk mengatasi dan menanggulangi permasalahan tersebut perlu dilakukan surveilans/penanganan faktor risiko (penyakit, gizi, perilaku, dan lingkungan) secara efisien dan efektif dengan upaya mendekatkan akses pelayanan kesehatan kepada masyarakat di desa. Oleh karena itulah, perlu Prakata Panduan Pos Kesehatan Desa bagi Kader Kesehatan i
20

Prakata - promkes.kemkes.go.idpromkes.kemkes.go.id/pub/files/files51949buku_saku_poskesdes.pdf• Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kese- hatan. • Meningkatkan kewaspadaan

Apr 24, 2019

Download

Documents

dangthuan
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Prakata - promkes.kemkes.go.idpromkes.kemkes.go.id/pub/files/files51949buku_saku_poskesdes.pdf• Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kese- hatan. • Meningkatkan kewaspadaan

i

Keberhasilan pembangunan kesehatan, yang salah satunya ditandai dengan ketersediaan sarana kesehatan, belum dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat, terutama bagi masyarakat di daerah yang sulit dijangkau karena kendala geografis, ekonomi, informasi, dan sosial budaya. Padahal, berbagai permasalahan kesehatan masyarakat yang memerlukan penanganan secara khusus dan terpadu terjadi di daerah tersebut. Permasalahan kesehatan masyarakat tersebut, antara lain balita gizi buruk, avian influenza, kejadian luar biasa demam berdarah dengue, campak, polio serta diare. Untuk mengatasi dan menanggulangi permasalahan tersebut perlu dilakukan surveilans/penanganan faktor risiko (penyakit, gizi, perilaku, dan lingkungan) secara efisien dan efektif dengan upaya mendekatkan akses pelayanan kesehatan kepada masyarakat di desa. Oleh karena itulah, perlu

Prakata

Panduan Pos Kesehatan Desa bagi Kader Kesehatan

i

Page 2: Prakata - promkes.kemkes.go.idpromkes.kemkes.go.id/pub/files/files51949buku_saku_poskesdes.pdf• Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kese- hatan. • Meningkatkan kewaspadaan

1

adanya upaya kesehatan yang berbasis masyarakat agar upaya kesehatan lebih tercapai (accessible), lebih terjangkau (affordable), serta lebih berkuali-tas (quality). Dalam perkembangan pemberdayaan masyarakat, telah tumbuh dan berkembang berbagai upaya kesehatan yang berbasis masyarakat (UKBM). Untuk itu, perlu dikembangkan suatu bentuk UKBM yang dapat berfungsi mengkoordinasikan seluruh UKBM. Fungsi koordinasi ini diperlukan agar pe-nyelenggaraan UKBM tersebut dapat bersinergi dalam upaya mewujudkan Desa Siaga. Perwujudan Desa Siaga ini adalah dalam rangka mempercepat pencapaian Desa Sehat. Unit UKBM yang berfungsi koordinatif di desa terse-but adalah Pos Kesehatan Desa (Poskesdes). Dalam Kepmenkes No. 564 Tahun 2006 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Desa Siaga disebutkan bahwa kriteria Desa Siaga adalah memiliki minimum satu Poskesdes.

• Poskesdes, singkatan dari Pos KesehatanDesa, adalah upaya kesehatan bersumberda-ya masyarakat (UKBM) yang dibentuk di desa dalam rangka mendekatkan/menyediakan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat desa.

• Poskesdes juga dibentuk sebagai sarana ke-sehatan yang merupa-kan pertemuan antara upaya masyarakat dan dukungan Pemerintah. Poskesdes juga merupakan koordinator segala UKBM yang ada di suatu desa atau kelurahan.

Pengertian

Page 3: Prakata - promkes.kemkes.go.idpromkes.kemkes.go.id/pub/files/files51949buku_saku_poskesdes.pdf• Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kese- hatan. • Meningkatkan kewaspadaan

2 3

Tujuan umumMewujudkan masyarakat sehat yang siaga terhadap masalah kesehatan.

Tujuan khusus• Terselenggaranya desa dan kelurahan siaga aktif dengan

adanya pelayanan kesehatan dasar yang dekat masyarakat• Memberdayakanmasyarakatagardapatmandiridibidang

kesehatan.• Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kese-

hatan. • Meningkatkankewaspadaandankesiapsiagaanmasyarakat

terhadap risiko dan bahaya yang dapat menimbulkan gang-

guan kesehatan, terutama pe-nyakit menular dan penyakit yang berpotensi menimbul-kan kejadian luar biasa (KLB) serta faktor-faktor risikonya (termasuk status gizi dan ibu hamil yang berisiko). Terselenggaranya pelayan-•an kesehatan dasar oleh masyarakat dan tenaga profe-sional kesehatan.

• Terkoordinasinya penyeleng-garaan UKBM lainnya yang ada di desa.

Tujuan Berdirinya

Page 4: Prakata - promkes.kemkes.go.idpromkes.kemkes.go.id/pub/files/files51949buku_saku_poskesdes.pdf• Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kese- hatan. • Meningkatkan kewaspadaan

4 5

• Sebagaiwahanaperanaktifmasyarakatdibidangkesehatan.• Sebagaiwahana kewaspadaan dini terhadapberbagai risiko

dan masalah kesehatan. • Sebagai wahana pelayanan kesehatan dasar, guna lebih

mendekatkan pelayanan kepada masyarakat serta untuk me-ningkatkan jangkauan dan cakupan pelayanan kesehatan.

• SebagaiwahanapembentukanjejaringberbagaiUKBMyangada di desa.

• Sebagailangkahawaldalamupayapengembangandesadankelurahan siaga aktif

Bagi Masyarakat Desa • Permasalahan kesehatan di Desa dapat dideteksi secara

dini sehingga bisa ditangani dengan cepat dan diselesai-kan, sesuai kondisi, potensi dan kemampuan yang ada.

• Masyarakatdesadapatmemperolehpelayanankesehatandasar yang dapat dijangkau (secara geografis).

Bagi Kader • Kadermendapatkaninformasiawaldibidangkesehatan.• Kader mendapatkan kebanggaan bahwa dirinya lebih

berkarya bagi warga desanya.

Fungsi Manfaat

Page 5: Prakata - promkes.kemkes.go.idpromkes.kemkes.go.id/pub/files/files51949buku_saku_poskesdes.pdf• Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kese- hatan. • Meningkatkan kewaspadaan

6 7

Poskesdes berada di tingkat desa, kelurahan, na-gari, atau sebutan lainnya bagi satuan administrasi pemerintahan setingkat desa. Poskesdes dapat ber-lokasi di gedung Polindes, balai pertemuan desa, atau gedung mandiri yang diupayakan dengan pem-biayaan swadaya masyarakat, donatur, atau fasilitasi

• Poskesdesdikelolaolehmasyarakat,yaitukaderkesehatan,minimumduaorang, dengan bimbingan tenaga kesehatan, minimum seorang bidan.

• Pemenuhan tenaga kesehatan Poskesdes awalnya dapat dilakukan atasbantuan Pemerintah, tetapi diharapkan bisa dilakukan secara bertahap oleh masyarakat sendiri. Tenaga kesehatan yang akan membantu Poskes-des berdomisili di desa/kelurahan setempat.

• Kepengurusan Poskesdes dipilih melalui musyawarah dan mufakatmasyarakat desa, serta ditetapkan oleh Kepala Desa.

• StrukturpengurusminimalterdiridariPembina,Ketua,Sekretaris,Benda-hara dan Anggota.

• Susunan pengurus Poskesdes bersifat fleksibel sehingga dapat dikem-bangkan sesuai dengan kebutuhan, kondisi, dan permasalahan setempat.

Pengelolaan Tempat Penyelenggaraan

Page 6: Prakata - promkes.kemkes.go.idpromkes.kemkes.go.id/pub/files/files51949buku_saku_poskesdes.pdf• Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kese- hatan. • Meningkatkan kewaspadaan

8

Kegiatan pelayanan kesehatan bagi masyarakat desa dilaksanakan secara rutin setiap hari, baik di dalam Poskesdes maupun di luar Poskesdes (dalam gedung maupun luar gedung), sebagai berikut.1. Pelayanan kesehatan untuk ibu hamil dan bersalin

• Pemeriksaan kehamilan,meliputi pemeriksaantinggi fundus uteri, pengukuran lingkar lengan atas, pengukuran tinggi badan, timbang berat badan, pengukuran tekanan darah serta deteksi dini tanda-tanda bahaya pada kehamilan (pro-gram perencanaan persalinan dan penanganan komplikasi)

pemerintah. Dalam pelaksanaan pelayanan ke-sehatan di dalam Poskesdes diperlukan ruangan yang dapat berfungsi sebagai: 1. Ruang pendaftaran 2. Ruang tunggu 3. Ruang pemeriksaan 4. Ruang tindakan (persalinan) 5. Ruang rawat inap persalinan 6. Ruang petugas 7. Ruang konsultasi (gizi, sanitasi, dll) 8. Ruang obat 9. Kamar mandi dan toilet

Pelayanan Kesehatan

9

Page 7: Prakata - promkes.kemkes.go.idpromkes.kemkes.go.id/pub/files/files51949buku_saku_poskesdes.pdf• Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kese- hatan. • Meningkatkan kewaspadaan

10 11

• ImunisasiTT(tetanustoksoid)untukmencegahtetanuspadasaatpro-ses persalinan

• Pemberian tablet Fe untuk mencegah timbulnya anemia/kurangdarah

• Penyuluhan atau konseling tentang gizi dan kehamilan serta KB se-telah persalinan

• Penyelenggaraankelasibuhamil• PenangananIbuhamilKurangEnergiKronis(KEK)• RujukankePuskemas/rumahsakituntukkasuskehamilan/persalinan

yang tidak dapat ditangani di Poskesdes2. Pelayanan kesehatan untuk ibu menyusui,

• PenyuluhantentanggizibagiibumenyusuidanKBsetelahpersalinan• Perawatanbayibarulahir• Penyuluhan tentang penanganan permasalahan kesehatan bayi dan

anak balita

3. Pelayanan kesehatan untuk anak • Pemeriksaankesehatananak• Penangananpermasalahankesehatanpadabayidananakbalita• Pemantauan tumbuh kembang

bayi dan anak balita• Pemberianimunisasidasar• Penyuluhangizipadaanak

4. Penemuan dan penanganan penderita penyakit• Pengamatan epidemiologis seder-

hana terhadap penyakit, terutama penyakit menular dan penyakit yang berpotensi menimbulkan ke-jadian luar biasa (KLB) dan faktor-faktor risikonya (termasuk kurang gizi) serta kesehatan ibu hamil yang berisiko

Page 8: Prakata - promkes.kemkes.go.idpromkes.kemkes.go.id/pub/files/files51949buku_saku_poskesdes.pdf• Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kese- hatan. • Meningkatkan kewaspadaan

12 13

des dengan swadaya masyarakat; pengadaan alat Poskesdes dengan bantuan donatur/dunia usaha/swasta; pengadaan alat Poskesdes dengan fasilitasi pemerintah (pusat atau daerah).

• Obat-obatan,baikjumlahdanjenisnya,perludise-diakan di Poskesdes sesuai dengan jenis pelayanan yang diselenggarakan, yang penetapannya ber-koordinasi dengan Puskesmas setempat.

• Penyediaan obat Poskesdes dapat dilaksanakandengan swadaya masyarakat di bawah penga-wasan dan pembinaan Puskesmas; bantuan do-natur/dunia usaha/swasta di bawah pengawasan dan pembinaan Puskesmas; fasilitasi pemerintah (pusat atau daerah) melalui Puskesmas.

• Penanggulanganpenyakit,terutamapenyakitmenulardanpenya-kit yang berpotensi menimbulkan kejadian luar biasa (KLB) dan fak-tor-faktor risikonya (termasuk kurang gizi)

• Kesiapsiagaan dan penanggulangan bencana dan kegawatdaru-ratan kesehatan

KesiapsiagaanPeralatan & Logistik

• Poskesdesperludilengkapidenganperalatanmedisyangdisesuai-kan dengan jenis pelayanan yang disediakan dan peralatan non-me-dis.

• Pemenuhan peralatan Poskesdes dapat dilaksanakan melalui pe-manfaatan alat yang telah ada di Polindes; pengadaan alat Poskes-

Page 9: Prakata - promkes.kemkes.go.idpromkes.kemkes.go.id/pub/files/files51949buku_saku_poskesdes.pdf• Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kese- hatan. • Meningkatkan kewaspadaan

14 15

Peran Kader dalam Kegiatan Survailains Berbasis Masyarakat1. Mengamati dan memantau penyakit serta

keadaan kesehatan ibu dan anak, gizi lingkungan, dan perilaku yang dapat menimbulkan masalah kesehatan masyarakat sepanjang waktua. Memantau penyakit menular, seperti men-

curagai adanya demam berdarah, chiku-ngunya, flu burung, kaki gajah, tuberkolosis, kusta,AIDS,campak,danlumpuhlayu.

b. Memantau penyakit tidak menular, seperti:• Mengamatiadanyawargayangdicurigai

sakit jantung, diabetes, tekanan darah tinggi,

Peran kader kesehatan dalam mengembang-kan Poskesdes sangat penting karena kader berfungsi sebagai penggerak, pencatat, dan pe-nyuluh yang dijabarkan sebagai berikut.1. Menyusun rencana pengembangan Poskes-

des2. Melaksanakan, memantau, dan mengevalu-

asi pengembangan Poskesdes3. Memberdayakan dan menggerakkan parti-

sipasi masyarakat dalam mengembangkan Poskesdes

4. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan kegiatan

Peran Kader Kesehatan

Page 10: Prakata - promkes.kemkes.go.idpromkes.kemkes.go.id/pub/files/files51949buku_saku_poskesdes.pdf• Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kese- hatan. • Meningkatkan kewaspadaan

16 17

d. Memantau status gizi dan perkemba-ngan anak• Melaporkan jika ada balita yang

berat badannya tidak mengikuti pita warna di KMS (gizi kurang/gizi lebih)

• Melaporkanjikaadabalitayangke-lihatan lemah dengan pipi gemuk (kemungkinan kurang protein)

• Melaporkanjikaadabalitadenganperut buncit, muka seperti orang tua, tulang iga kelihatan, tidak ada lapisan lemak di pantat dengan berat badan yang tidak dike-tahui (kemungkinan kurang energi protein)

• Melaporkan jikaadaanakusia15bulanbelumbisaberdiri (ke-mungkinan terlambat perkembangan)

• Mengamati adanya remaja yang berubah perilakunya, sepertitidak mau makan, jarang mandi, pola tidur kacau (dicurigai ada-nya gangguan jiwa),

• Mengamatiadanyaremajaberperilakuagresif,antisosial,mabuk-mabukan (dicurigai menggunakan narkoba)

c. Memantau kesehatan ibu dan anak• Memantaukeadaansehari-hariibuhamil,ibubersalin,ibunifas,

dan bayi baru lahir, khususnya jika ibu tersebut menunjukkan tandabahayasesuaipetunjukbukukesehatanibudananak(KIA)dan segera melaporkannya pada bidan

• Melaporkanadanyakematianibudanbayi• Mengajakibuhamiluntukikutprogramperencanaanpersalinan

dan penanganan komplikasi (P4K)• MelakukanpenyuluhankesehatanibudananaksesuaibukuKIA

Page 11: Prakata - promkes.kemkes.go.idpromkes.kemkes.go.id/pub/files/files51949buku_saku_poskesdes.pdf• Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kese- hatan. • Meningkatkan kewaspadaan

18 19

Peran Kader dalam Kegiatan Bencana1. Prabencana

a. Memberi peringatan kepada masyarakat untuk melakukan kesiapan terhadap bencana alam

b. Melakukan pemetaan sederhana tentang kondisi desa dan kondisi yang berpotensi menimbulkan bencana/masalah kesehatan desa atau kelurahan minimal sekali setahun, misal:• Kondisi sulitnya air bersih karena sumur-sumur kering pada

musim kemarau menyebabkan wabah penyakit diare• Banyak nyamuk karena banjir dan air tergenang di musim

penghujan menyebabkan penyakit malaria, demam berdarah• Kunjungankerumahunukmewaspadaiadanyajentikuntukpe-

nanggulangan seperlunya (larvasidasi dan fogging)c. Menjaring dan melatih sukarelawan bencana tentang prosedur pe-

nanganan gawat darurat (PPGD) 4 kali setahun

• Melaporkanjikaadaanakusia30bulanbelumbisaberkomunika-si dengan benar, sibuk bermain sendiri, tidak mau menatap mata orang lain (kemungkinan autisme)

• MengamatipelaksanaanpemberianASIEksklusif• Mengamati danmelaporkanpenggunaangaramberyodiumdi

masyarakat• Mengamatipemberiantablettambah

darah pada ibu hamil nifas2. Melaporkan secara cepat (kurang dari 24 jam)

kepada petugas kesehatan untuk respon ce-pat

3. Mencegah dan menanggulangi secara seder-hana penyakit dan masalah kesehatan

4. Melaporkan kematian

Page 12: Prakata - promkes.kemkes.go.idpromkes.kemkes.go.id/pub/files/files51949buku_saku_poskesdes.pdf• Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kese- hatan. • Meningkatkan kewaspadaan

20 21

d. Memberikan bantuan perlengkapan/perlengkapan pengungsian/lo-gistik (dapur umum, tenda, posko, dll)

e. Membantu petugas kesehatan dalam mencatat dan melaporkan data korban dan logistic

3. Pascabencanaa. Menginformasikan kepada masyarakat dampak penyakit yang timbul

setelahbencana,sepertidiare,ISPA,penyakitkulit,leptospirosis,dankurang gizi

d. Memberi informasi dan demonstrasi kepada warga bila terjadi ben-cana, antara lain:• Tempatpenyelamatandiri• Barang/hartayangbisadiselamatkansebelumnya• Tindakanyangharusdilakukan

e. Berkoordinasi tentang penyelamatan masyarakat dari bencana pada saat forum desa

2. Saat Bencana Terjadia. Menginformasikan secara cepat kejadian bencana pada forum desa

dan petugas kesehatanb. Memberitahukan adanya bencana kepada seluruh masyarakat de-

ngan tanda-tanda yang sudah disepakati (pukul kentongan, pengeras suara di masjid, dll)

c. Melakukan pertolongan pertama kasus kedaruratan bersama petu-gas kesehatan

Page 13: Prakata - promkes.kemkes.go.idpromkes.kemkes.go.id/pub/files/files51949buku_saku_poskesdes.pdf• Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kese- hatan. • Meningkatkan kewaspadaan

22 23

Informasi Dasar untuk Kader Kesehatan

ImunisasiImunisasimencegah penderitaan yang disebabkan oleh penyakit dan ke-mungkinan cacat atau kematian. Berikut ini tabel pemberian imunisasi dasar.

Umur Imunisasi0-7 Hari Hepatitis B (HB) 01 bulan BCG, Polio 12 bulan DPT/HB 1, Polio 23 bulan DPT/HB 2, Polio 34 bulan DPT/HB 3, Polio 49 bulan Campak

b. Membantu masyarakat agar dapat menggerakkan PHBSc. Membantu memulihkan emosional korban dengan menghibur, me-

nenangkan warga, dan mendampingi korban.

Peran Kader dalam Pencatatan dan Pelaporan Pencatatan dilakukan oleh kader segera setelah kegiatan dilaksanakan, me-liputi:1. Buku catatan sasaran Poskesdes, yang mencatat jumlah seluruh warga

dan masyarakat sekitarnya. 2. Buku catalan rekapitulasi kegiatan pelayanan Poskesdes. 3. Buku catalan kegiatan pertemuan yang diselenggarakan oleh Poskes-

des. 4. Buku catalan kegiatan usaha, apabila Poskesdes menyelenggarakan ke-

giatan usaha. 5. Buku pengelolaan keuangan.

Page 14: Prakata - promkes.kemkes.go.idpromkes.kemkes.go.id/pub/files/files51949buku_saku_poskesdes.pdf• Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kese- hatan. • Meningkatkan kewaspadaan

24

6. Dan lain-lain sesuai kegiatan yang dilaksanakan dan kebutuhan Poskes-des yang bersangkutan.

Berkaitan dengan pertanggungjawaban keuangan, Poskedes melaporkan kepada Pengurus Poskesdes dan Kepala Desa.

Peran Kader untuk Meningkatkan Pemberian Imunisasi1. Mengajak masyarakat, khususnya para ibu yang mempunyai bayi, untuk

rutin datang ke Poskesdes dan memperoleh imunisasi2. Melakukan kunjungan rumah untuk memantau apakah semua bayi su-

dah diimunisasi3. Menganjurkan atau mendampingi keluarga atau ibu ke Poskesdes jika

ada bayi yang belum melengkapi imunisasi dasar 4. Menjelaskan tujuan dan manfaat imunisasi rutin kepada masyarakat,

khususnya ibu yang mempunyai bayi5. Menjawab rumor yang beredar di masyarakat mengenai masalah imu-

nisasi

Kesehatan IbuTanda-TandaBahayaIbuHamil1. Perdarahan pada hamil tua dan hamil muda2. Bengkak di kaki, tangan, atau wajah disertai sakit kepala dan atau kejang3. Demam atau panas tinggi4. Air ketuban keluar sebelum waktunya5. Bayi di kandungan gerakannya berkurang atau tidak bergerak6. Muntah terus dan tidak mau makan

Tanda-Tanda Bahaya pada Persalinan1. Perdarahan lewat jalan lahir2. Tali pusat atau tangan bayi keluar dari jalan lahir3. Ibutakkuatmengejan4. Ibukejang5. Air ketuban keruh dan berbau6. Ibumerasakansakityanghebat

Page 15: Prakata - promkes.kemkes.go.idpromkes.kemkes.go.id/pub/files/files51949buku_saku_poskesdes.pdf• Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kese- hatan. • Meningkatkan kewaspadaan

26

InisiasiMenyusuDiniataupermulaanmenyusudiniadalahbayimulaime-nyusu sendiri segera setelah lahir. Seperti bayi mamalia lain, bayi manusia juga berkemampuan untuk menyusu sendiri, asalkan ada kontak antara kulit bayi dan kulit ibunya, setidaknya satu jam setelah lahir. Cara bayi melakukan inisiasi menyusu dini dinamakan merangkak mencari payudara.

Inisiasi Menyusu Dini yang Dianjurkan 1. Begitu bayi lahir, bayi diletakkan di perut ibu yang sudah dialasi kain ke-

ring2. Keringkan seluuh tubuh bayi, termasuk kepala seceopatnya, kecuali ke-

dua tangan3. Tali pusat dipotong, lalu diikat4. Verbix (zat lemak puti) yang melekat di tubuh bayi sebaiknya tidak diber-

sihkan karena zat ini membutat nyaman pada kilit bayi

Peran Kader untuk Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Ibu1. Mengajak para ibu hamil dan ibu nifas untuk rutin datang ke Poskesdes

memeriksakan kesehatannya selama masa kehamilan dan sesudah mela-hirkan serta untuk memperoleh suntikan tetanus toksoid, kapsul vitamin A, dan tablet tambah darah

2. Melakukan kunjungan rumah untuk memantau kunjungan rutin para ibu hamil dan ibu nifas ke Poskesdes

3. Menganjurkan atau mendampingi ibu hamil dan ibu nifas untuk datang ke Poskesdes dan memperoleh pelayanan kesehatan ibu

4. Menjelaskan kepada masyarakat, khususnya ibu hamil dan ibu nifas, ten-tang tujuan dan manfaat pentingnya rutin datang ke Poskesdes

5. Menjawab rumor yang beredar di masyarakat tentang masalah keseha-tan ibu

Page 16: Prakata - promkes.kemkes.go.idpromkes.kemkes.go.id/pub/files/files51949buku_saku_poskesdes.pdf• Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kese- hatan. • Meningkatkan kewaspadaan

Manfaat Pemberian ASI bagi Ibu1. Mengurangi perdarahan setelah melahirkan2. Mengurangi terjadinya anemia3. Menjarangkan kehamilan4. Mengecilkan rahim5. Lebih cepat langsing kembali6. Mengurangi kemungkinan menderita kanker7. Lebih ekonomis/murah8. Tidak merepotkan dan hemat waktu9. Praktis10. Memberi kepuasan bagi ibu

5. Tanpa dibedong, bayi langsung ditengkurapkan di dada atau perut ibu dengankontakkulitbayidankulitibu.Ibudanbayidiselimutibersama-sama. Jika perlu, bayi diberit topi untuk mengurangi pengeluaran panas dari kepala.

Manfaat Pemberian ASI bagi Bayi1. ASIsebagainutrisi2. ASImeningkatkandayatahantubuh3. ASImeningkatkankecerdasan4. Menyusui meningkatkan jalinan kasih sayang

Page 17: Prakata - promkes.kemkes.go.idpromkes.kemkes.go.id/pub/files/files51949buku_saku_poskesdes.pdf• Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kese- hatan. • Meningkatkan kewaspadaan

30

4. Membantu ibu mulai menyusui bayinya dalam 30 menit setelah mela-hirkan , yang dilakukan di ruang bersalin. Apabila ibu mendapat operasi Caesar, bayi disusui setelah 30 menit.

5. Membantu ibu bagaimana cara menyusui yang benar dan cara memper-tahankan menyusui meski ibu dipisah dari bayi atas indikasi medis.

6. Melaksanakan rawat gabung dengan mengupayakan ibu bersama bayi 24 jam sehari.

7. Membantu ibu menyusui semau bayi, tanpa pembatasan terhadap lama dan frekuensi menyusui.

8. TidakmemberikandotataukempengkepadabayiyangdiberiASI.9. Mengupayakan terbentuknya Kelompok Pendukung ASI (KP-ASI) dan

rujuk ibu kepada kelompok tersebut ketika pulang dari Rumah Sakit/Ru-mah Bersalin/Sarana Pelayanan Kesehatan.

10.TidakmemberikanmakananatauminumanapapunselainASIkepadabayi baru lahir.

Hanya 10 Langkah Menuju Kesuksesan Menyusui10 Langkah Menuju Kesuksesan Menyusui atau biasa disebut dengan 10 LMKM merupakan komitmen dari Fasilitas Kesehatan yang diusung bersa-ma-sama masyarakat untuk menyukseskan menyusui sebagai berikut.1. Sarana pelayanan kesehatan memiliki kebijakan peningkatan pemberian

ASIyangtertulisdansecararutindikomunikasikankepadasemuapetu-gas kesehatan.

2. Melakukan Pelatihan bagi petugas keseha-tan dalam hal pengetahuan dan keterampi-lan untuk menerapkan kebijakan tersebut.

3. Menjelaskan kepada semua ibu hamil ten-tang manfaat menyusui dan penatalaksan-aannya dimulai sejak masa kehamilan, masa bayi lahir sampai umur 2 tahun, termasuk cara mengatasi kesulitan menyusui.

Page 18: Prakata - promkes.kemkes.go.idpromkes.kemkes.go.id/pub/files/files51949buku_saku_poskesdes.pdf• Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kese- hatan. • Meningkatkan kewaspadaan

33

Peran Kader untuk Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Anak1. Mengajak para ibu untuk rutin datang ke Poskesdes memeriksakan ke-

sehatan anak serta untuk memperoleh suntikan imunisasi rutin, kapsul vitamin A, dan tablet tambah darah

2. Melakukan kunjungan rumah untuk memantau kunjungan rutin para ibu untuk membawa anak ke Poskesdes

3. Menganjurkan atau mendampingi ibu untuk datang ke Poskesdes dan memperoleh pelayanan kesehatan anak

4. Menjelaskan kepada masyarakat, khususnya ibu bayi dan balita, tentang tujuan dan manfaat pentingnya rutin datang ke Poskesdes

5. Menjawab rumor yang beredar di masyarakat tentang masalah keseha-tan anak

Kesehatan AnakTanda-Tanda Bayi Sakit Berat1. Tidak mau menyusu2. Kejang3. Tangan dan kaki teraba dingin atau demam4. Badan bayi kuning5. Tali pusat basah dan bau6. Gerakan kedua tangan dan kaki lemah

Tanda-Tanda Anak Tumbuh Kurang Sehat1. Berat badan turun atau tidak naik2. Garis di KMS turun, datar, atau pindah ke pita warna di bawahnya3. Garis di KMS di bawah garis merah

Page 19: Prakata - promkes.kemkes.go.idpromkes.kemkes.go.id/pub/files/files51949buku_saku_poskesdes.pdf• Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kese- hatan. • Meningkatkan kewaspadaan

6. Menggerakkan masyarakat untuk terbiasa mencuci tangan mengguna-kan sabun dengan air bersih mengalir

7. Mengajak keluarga untuk menjadikan rumah bebas jentik nyamuk de-ngan 3M plus seminggu sekali agar terhindar dari Demam Berdarah

8. Menggerakkan masyarakat agar giat makan sayur dan buah secara rutin9. Menggerakkan masyarakat agar melakukan aktivitas fisik minimal 30 me-

nit setiap hari10. Mendorong masyarakat agar menjadikan rumah sebagai tempat bebas

asap rokok

Perilaku Hidup bersih dan Sehat di Rumah Tangga

Peran Kader dalam peningkatan PHBS di rumah tangga adalah:1. Mendorong keluarga untuk melakukan persalinan di fasilitas kesehatan

dengan pertolongan tenaga kesehatan agar ibu dan bayi selamat dan sehat

2. Mengajakkeluargauntukmendorong ibudalammemberikanASIEks-klusif dari usia 0 – 6 bulan agar bayi tumbuh sehat

3. Mendampingi keluarga untuk menimbang bayi dan balita di Posyandu setiap bulan agar terpantau pertumbuhan dan perkembangannya

4. Mengajak keluarga untuk bergotong royong dalam penyediaan air ber-sih di lingkungan agar terhindar dari penyakit

5. Mendorong keluarga untuk membiasakan diri buang air besar di jamban sehat

Page 20: Prakata - promkes.kemkes.go.idpromkes.kemkes.go.id/pub/files/files51949buku_saku_poskesdes.pdf• Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kese- hatan. • Meningkatkan kewaspadaan

36