Top Banner
LAPORAN PRAKTIKUM MORFOLOGI TUMBUHAN ( AKKC 224 ) BUNGA MAJEMUK Dosen Pengasuh Drs. Adria R. Adrak Dra. Sri Amintarti, M.Si Asisten Erliani S.Pd Laili Ni’mah Oleh Kelompok III Hadi Siswanto (A1C209210) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
57

PRAK 6 Mortum

Jul 25, 2015

Download

Documents

Hadi Siswanto

LAPORAN PRAKTIKUM MORFOLOGI TUMBUHAN ( AKKC 224 ) BUNGA MAJEMUK Dosen Pengasuh Drs. Adria R. Adrak Dra. Sri Amintarti, M.Si Asisten Erliani S.Pd Laili Ni’mah Oleh Kelompok III Hadi Siswanto (A1C209210) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BANJARMASIN APRIL 2010

PRAKTIKUM VI Topik Tujuan : BUNGA MAJEMUK : Mengenal berbagai bentuk dan tipe bunga majemuk serta bagianbagiannya. Hari/tanggal Tempat
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PRAK 6 Mortum

LAPORAN PRAKTIKUM

MORFOLOGI TUMBUHAN

( AKKC 224 )

BUNGA MAJEMUK

Dosen Pengasuh

Drs. Adria R. Adrak

Dra. Sri Amintarti, M.Si

Asisten

Erliani S.Pd

Laili Ni’mah

Oleh

Kelompok III

Hadi Siswanto

(A1C209210)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BANJARMASIN

APRIL 2010

Page 2: PRAK 6 Mortum

PRAKTIKUM VI

Topik : BUNGA MAJEMUK

Tujuan : Mengenal berbagai bentuk dan tipe bunga majemuk serta bagian-

bagiannya.

Hari/tanggal : Selasa/ 13 April 2010

Tempat : Laboratorium Biologi FKIP UNLAM Banjarmasin.

I. ALAT DAN BAHAN

A. Alat :

1. Baki/nampan

2. Alat tulis

3. Silet/cutter

B. Bahan :

1. Bunga Merak (Caesalpinia pulcherrima Swart.)

2. Bunga jantan dan betina jagung (Zea mays L.)

3. Bunga Lamtoro (Leucaena glauca L.)

4. Bunga Asoka (Ixora grandiflora L.)

5. Bunga Melati (Jasminum sambac L.)

6. Bunga Putri Malu (Mimosa pudica)

7. Bunga Sirih (Piper betle L.)

8. Bunga Kelapa (Cocos nucifera L.)

9. Bunga Matahari (Helianthus annuus)

10. Bunga Eceng gondok (Eichornia sp)

11. Bunga Telang (Clitoria ternatea)

12. Bunga Kangkung (Ipomea aquatica L.)

13. Bunga betina dan jantan Pepaya (Carica papaya L.)

14. Bunga Alamanda (Allamanda cathartica L.)

15. Bunga Kertas (Bougainvillea spectabilis)

16. Bunga Tasbih (Canna indica)

17. Bunga anggrek kalajengking (Arachis flos-aeris)

18. Bunga waru (Hibiscus tiliaceus)

Page 3: PRAK 6 Mortum

II. CARA KERJA

1. Mengamati bagian-bagian bunga majemuk : ibu tangkai bunga, tangkai

bunga, dasar bunga, perhiasan bunga, daun pembalut, daun pelindung,

dan daun tangkai.

2. Mengamati tipe bunga majemuk : tak terbatas, berbatas, majemuk

campuran.

3. Mengamati bentuk bunga majemuk : tandan, bulir, untai, tongkol,

payung, cawan, bongkol, periuk, malai, malai rata, payung majemuk,

tongkol majemuk, bulir majemuk, dan sebagainya.

4. Menggambar hasil pengamatan.

III. TEORI DASAR

Jika kita memperhatikan susunan bunga, maka akan kita ketahui bahwa

bunga adalah penjelmaan suatu tunas (batang dan daun) yang bentuk, warna dan

susunannya disesuaikan dengan kepentingan tumbuhan, sehingga pada bunga ini

dapat berlangsung penyerbukan dan pembuahan. Dan pada akhirnya dapat

dihasilkan alat-alat perkembangbiakan.

Suatu bunga majemuk harus dapat dibedakan cabang-cabang yang

mendukung sejumlah bunga diketiaknya. Pada suatu bunga majemuk sumbu yang

mendukung bunga-bunga yang tidak lagi berguna sebagai alat untuk asimilasi.

Walaupun demikian menurut kenyataannya seringkali tidak mudah untuk

membedakan suatu bunga majemuk dari cabang yang mempunyai bunga-bunga

diketiaknya.

Alat perkembangbiakan pada tumbuhan dibedakan dalam dua golongan,

yaitu bersifat vegetatif dan generatif. Alat perkembangan generatif tersebut bentuk

dan susunannya berbeda-beda menurut jenisnya tumbuhan, tetapi bagi tumbuhan

yang berbiji, alat tersebut lazimnya merupakan bagian tumbuhan yang kita kenal

sebagai bunga. Pada bunga inilah terdapat bagian-bagian yang setelah terjadi

peristiwa persarian (penyerbukan) dan pembuahan akan menghasilkan bagian

Page 4: PRAK 6 Mortum

tumbuhan yang disebut buah, yang di dalamnya terkandung biji dan biji inilah

yang nanti akan tumbuh menjadi tumbuhan baru.

Pada suatu bunga majemuk lazimnya dapat dibedakan bagia-bagian

berikut :

A. Bagian-bagian yang bersifat seperti batang atau cabang, yaitu :

1. Ibu tangkai bunga (pedunculus)

2. Tangkai bunga (pedicellus)

3. Dasar bunga (receptaculum)

B. Bagian-bagian yang bersifat seperti daun, yaitu :

1. Daun-daun pelindung (bractea)

2. Daun tangkai (bracteola)

3. Seludang bunga (spatha)

4. Daun pembalut (bracteola involucralis)

5. Kelopak tambahan (epicalix)

6. Daun kelopak (sepalae)

7. Daun mahkota atau tajuk (petalae)

8. Daun tenda bunga (tepalae)

9. Benang sari (stamina)

10. Daunbuah (carpella)

Pada bunga majemuk tangkainya ada yang dapat mengadakan

percabangan dan ada pula yang tidak. Ibu tangkai bunga yang tidak bercabang dan

tidak berdaun sering disebut sumbu bunga (scapus). Ibu tangkai yang bercabang

memperlihatkan cara percabangan yang bermacam-macam, selain itu jumlah

cabang, dan panjangnya jika dibandingkan dengan ibu tangkai serta susunan

cabang-cabang berpengaruh pula terhadap ukuran mekarnya masing-masing

bunga pada suatu bunga majemuk. Oleh karena itu bunga majemuk dapat

dibedakan dalam tiga golongan, yaitu :

1. Bunga majemuk tak terbatas (inflorescentia racemosa)

2. Bunga majemuk berbatas (inflorescentia cymosa)

3. Bunga majemuk campuran (inflorescentia mixta)

Page 5: PRAK 6 Mortum

IV. HASIL PENGAMATAN

1. Bunga Merak (Caesalpinia pulcherrima Swart.)

Keterangan : Keterangan :

Ibu tangkai

bunga

Tangkai bunga

Kelopak bunga

Benang sari

Putik

Kuncup bunga

Mahkota bunga

A. Tipe bunga : Bunga majemuk tak berbatas (inflorescentia racemosa)

B. Bentuk : Tandan (racemus)

Sumber : http://images.google.co.id/imgres?imgurl=http://www.biologie.

Page 6: PRAK 6 Mortum

2. Bunga Asoka (Ixora grandiflora L.)

Keterangan :

Ibu tangkai

bunga

Tangkai bunga

Benang sari

Putik

Mahkota bunga

A. Tipe bunga : Bunga majemuk tak berbatas (inflorescentia racemosa)

B. Bentuk : Malai rata (corymbus ramosus)

Menurut Literatur

Sumber : http://images.google.co.id/imgres?imgurl=http://farm2.static.flickr.com

Page 7: PRAK 6 Mortum

3. Bunga Putri Malu (Mimosa pudica)

Keterangan :

Ibu tangkai bunga

Tangkai bunga

Daun pelindung

Benang sari

Putik

A. Tipe bunga : Bunga majemuk tak berbatas (inflorescentia racemosa)

B. Bentuk : Bongkol (capitulum)

Menurut literatur

Sumber ; http://www.terrapin-gardens.com/annuals/photos/mimosa.jpg

4. Bunga Jantan dan Betina Jagung (Zea mays L.)

Page 8: PRAK 6 Mortum

a.) Pada bunga jantan jagung (Zea mays L.) :

Keterangan :

Ibu tangkai

bunga

Tangkai

bunga

Tenda bunga

Daun

pelindung

Benang sari

A. Tipe bunga : Bunga majemuk tak berbatas (inflorescentia racemosa)

B. Bentuk : Bulir majemuk

b.) Pada bunga betina jagung (Zea mays L.) :

Keterangan :

Ibu tangkai

bunga

Seludang bunga

Bakal buah

Kepala putik

A. Tipe bunga : Bunga majemuk tak berbatas (inflorescentia racemosa)

Page 9: PRAK 6 Mortum

B. Bentuk : Tongkol (spadix)

Menurut literature

5. Bunga Kelapa (Cocos nucifera L.)

A. Tipe bunga : Bunga majemuk tak berbatas (inflorescentia racemosa)

B. Bentuk : Tongkol majemuk

Page 10: PRAK 6 Mortum

Keterangan :

Seludang bunga (spatha) Benang sari

Ibu tangkai bunga (pedunculus) Putik

Bunga betina (flos femineus) Bakal buah

Bunga jantan (flos masculus)

Sumber : http://www.plantapalm.com/vpe/photos/Species/Pics/cocos_nucifera.jpg6. Bunga Matahari (Helianthus annuus)

A. Tipe bunga : Bunga majemuk tak berbatas (inflorescentia racemosa)

B. Bentuk : Cawan (corymbus)

Page 11: PRAK 6 Mortum

Keterangan :

Tangkai bunga (pedicellus) Bunga tabung

Daun pembalut (bracteola involucralis) Benang sari (stamen)

Bunga pita Putik (pistillum)

Menurut literatur

http://blog.lib.umn.edu/sunx0170/Teach/images/sunflower.jpg

7. Bunga Lamtoro (Leucaena glauca L.)

Keterangan :

Ibu tangkai bunga

Tangkai bunga

Benang sari

Putik

A. Tipe bunga : Bunga majemuk tak berbatas (inflorescentia racemosa)

B. Bentuk : Bongkol (capitulum)

Menurut literatur

Page 12: PRAK 6 Mortum

Sumber : http://seeds.thompson-morgan.com/pix/m/seeds/6/6729.jpg

8. Bunga Melati (Jasminum sambac L.)

A. Tipe bunga : Bunga majemuk berbatas (inflorescentia cymosa)

B. Bentuk : Anak payung menggarpu (dichasium)

Keterangan :

Ibu tangkai bunga (pedunculus) Mahkota bunga (corolla)

Tangkai bunga (pedicellus) Benang sari (stamen)

Dasar bunga (receptaculum) Putik (pistillum)

Kelopak bunga (calyx) Kuncup bunga.

Page 13: PRAK 6 Mortum

Menurut Literatur

Sumber : http://www2.msstate.edu/~macbug1/Images/plant.drawings/.jpg

9. Bunga Sirih (Piper betle L.)

Keterangan :

Ibu tangkai

bunga

Dasar bunga

Benang sari

Putik

A. Tipe bunga : Bunga majemuk tak berbatas (inflorescentia racemosa)

B. Bentuk : Untai (amentum)

Menurut literatur

Sumber : http://ecocrop.fao.org/ecocrop/ec_images/1710.gift

Page 14: PRAK 6 Mortum

10. Bunga Eceng gondok (Eichornia sp)

Keterangan :

Ibu tangkai

bunga

Tangkai bunga

Kelopak bunga

Mahkota bunga

Benang sari

Putik

A. Tipe bunga : Bunga majemuk tak berbatas (inflorescentia racemosa)

B. Bentuk : Tandan (racemus)

Menurut literatur

Sumber : http://upload.wikimedia.org/wikipedia/ /Water_hyacinth_bloom.jpg

Page 15: PRAK 6 Mortum

11. Bunga Telang (Clitoria ternatea)

Keterangan :

Ibu tangkai bunga

Tangkai bunga

Kelopak bunga

Mahkota bunga

Benang sari

Putik

A. Tipe bunga : Majemuk tak berbatas (inflorescentia racemosa)

B. Bentuk bunga : Malai rata

Menurut Literatur

Sumber : http://www.jungleseeds.com/images/Clitoria.jpg

Page 16: PRAK 6 Mortum

12. Bunga Kangkung (Ipomea aquatica L.)

A. Tipe bunga : Majemuk tak berbatas (inflorescentia racemosa)

B. Bentuk bunga : Malai rata

Keterangan :

Tangkai bunga (pedicellus) Putik (pistillum)

Kelopak bunga (calyx) Penampang membujur bunga

Mahkota bunga (corolla) Bakal biji (ovulum)

Benang sari (stamen)

Menurut Literatur

Sumber : http://images. /imgres?imgurl=http://farm2.static.flickr.com

Page 17: PRAK 6 Mortum

13. Bunga Betina dan Jantan pepaya (Carica papaya L.)

Keterangan :

Tangkai bunga

(pedicellus)

Mahkota bunga (corolla)

Putik (pistillum)

Benang sari (stamen)

A. Tipe bunga: majemuk tak berbatas (inflorescentia racemosa)

B. Bentuk bunga: malai rata (corymbus ramosus)

Menurut literatur

Sumber: http://pharm1.pharmazie.uni-greifswald.de/allgemei/koehler/koeh-029.jpg

Page 18: PRAK 6 Mortum

14. Bunga Alamanda (Allamanda cathartica L.)

A. Tipe bunga : : majemuk tak berbatas (inflorescentia racemosa)

B. Bentuk bunga: malai rata (corymbus ramosus)

Keterangan :

Ibu tngkai bunga Benang sari

Tangkai bunga Putik

Mahkota bunga

Menurut Lieratur

Sumber : http://www.southamericasflowers.com/images/allamanda-cathartica.jpg

Page 19: PRAK 6 Mortum

15. Bunga Kertas (Bougainvillea spectabilis)

A. Tipe bunga : majemuk tak berbatas (inflorescentia racemosa)

B. Bentuk bunga: tandan (spica)

Keterangan :

Ibu tangkai bunga Benang sari

Tangkai bunga Putik

Daun pemikat

Menurut Literatur

Sumber : http://images.google.co.idhttp://www.guamportal.com flower.jpg

Page 20: PRAK 6 Mortum

16. Bunga Tasbih (Canna indica)

A. Tipe bunga : majemuk tak berbatas (inflorescentia racemosa)

B. Bentuk bunga: tandan(spica)

Keterangan :

Ibu tngkai bunga Benang sari

Tangkai bunga Putik

Mahkota bunga

Menurut Literatur

http://www.havlis.cz/img/225_1.jpeg

Page 21: PRAK 6 Mortum

17. Bunga Anggrek Kalajengking (Arachis flos-aeris)

A. Tipe bunga : majemuk berbatas (inflorescentia cymosa)

B. Bentuk bunga: tandan(spica)

Keterangan :

Ibu tangkai bunga Benang sari

Tangkai bunga Putik

Mahkota bunga

Menurut literatur

Sumber: http// www. Gambar google.com//

Page 22: PRAK 6 Mortum

18. Bunga Waru(Hibiscus tiliaceus)

A. Tipe Bunga : Majemuk tak berbatas(Inflorescentia cymosa)

B. Bentuk bunga : tandan

Keterangan :

Ibu tangkai bunga Benang sari

Tangkai bunga Kelopak bunga

Mahkota bunga Putik

Menurut Literatur

http://farm1.static.flickr.com/56/108466710_1b431d5f04.jpg

Page 23: PRAK 6 Mortum

V. ANALISIS DATA

1. Bunga Merak (Caesalpinia pulcherrima Swart.)

Bunga Kembang merak mempunyai bagian-bagian bunga seperti

ibu tangkai bunga (pedunculus), tangkai bunga (pedicellus), kelopak

bunga (calyx), mahkota bunga (corolla) dan alat kelamin yang tampak

berupa putik (pistillum) dan benang sari (stamen).

Bunga kembang merak termasuk bunga mejemuk tak berbatas

yang ibu tangkainya dapat tumbuh terus dengan cabang-cabang yang dapat

bercabang lagi atau tidak dan mempunyai susunan acropetal. Bentuk

bunganya seperti tandan (racemus atau botrys). Bunga bertangkai nyata

dan duduk pada ibu tangkainya, ibu tangkai bercabang, cabang-cabangnya

masing-masing mendukung satu bunga pada ujungnya.

Bunga ini termasuk bunga lengkap yang berkelamin 2 atau

sebagian jantan, dalam tandan yang tidak bercabang atau bercabang sedikit

panjang 15-50 cm. Daun mahkota panjang 2-3 cm, berwarna merah atau

kuning, yang teratas berkuku lebih panjang, dengan helaian yang lebih

kecil dari pada yang lain dan bentuk terompet miring. Benag sari 10,

tangkai sari pada pangkal berambut panjang, putik terletak ditengah yang

berwarna hijau.

Klasifikasi menurut Cronquist (1981)

Kingdom : Plantae

Divisio : Magnoliophyta

Classis : Magnoliopsida

Sub classis : Rosidae

Ordo : Fabales

Familia : Caesalpiniaceae

Genus : Caesalpinia

Spesies : Caesalpinia pulcherrima Sw.

Page 24: PRAK 6 Mortum

2. Bunga Asoka (Ixora grandiflora L.)

Bunga Asoka mempunyai tangkai bunga (pedicellus), duduk daun

atau bertangkai pendek dan pada ujung tangkai dengan dua daun pelindung,

mahkota (corolla), putik (pistillum), dan benang sari (stamen). Bunga asoka

merupakan bunga majemuk yang bertipe tak berbatas dengan bunganya

yang berbentuk berupa malai rata yaitu bunga yang mempunyai ibu tangkai

yang mengadakan percabangan demikian pula seterusnya, tetapi cabang-

cabang tadi mempunyai sifat sedemikian rupa sehingga seakan-akan semua

bunga pada bunga majemuk ini terdapat pada suatu bidang datar atau agak

melengkung.

Bunga berwarna merah atau orange, berbau harum dan berair,

tersusun dalam malai rata yang bertangkai, duduk atau bertangkai pendek,

pada ujung tangkai dengan 2 anak daun pelindung kecil, kelopak

berbentuk lonceng dengan permukaan yang gundul, giginya berbentuk

segitiga. Mahkotanya berbentuk terompet berwarna putih dengan tabung

yang langsing, taju berujung runcing, membentang lebar atau membalik

kembali. Benang sari 4 tertancap pada leher bertangkai sari pendek.

Kepala putik tidak atau sedikit bertaju.

Klasifikasi menurut Cronquist (1981)

Kingdom : Plantae

Divisio : Magnoliophyta

Classis : Magnoliopsida

Sub classis : Asteridae

Ordo : Rubiales

Familia : Rubiceae

Genus : Ixora

Spesies : Ixora grandiflora L.

Page 25: PRAK 6 Mortum

3. Bunga Putri Malu (Mimosa pudica)

Bunga putri malu termasuk bunga mejemuk tak berbatas dan

bentuknya seperti bunga bongkol (capitulum). Bunga mejemuk yang

menyer

upai bunga cawan, tetapi tanpa daun-daun pembalut, dan ujung ibu tangkai

biasanya membengkak, sehingga bunga mejemuk seluruhnya berbentuk

seperti bola. Bunga-bunga yang duduk di bagian yang membengkak tadi

seringkali mempunyai sisik (palea) pada pangkal, jadi sisik itu terletak

pada bongkolnya (ujung ibu tangkai yang membengkak tadi). Bentuk

bunga mejemuk ini termasuk dalam suku Mimosaceae.

Bunga Puti Malu merupakan bunga majemuk tak berbatas yang

berbentuk bongkol (capitulum). Kelopaknya sangat kecil, bergerigi empat

seperti selaput pipih. Tabung mahkota sangat kecil, bertaju empat, lepas,

berwarna ungu. Polongan pipih, bentuk garis, di atas biji-biji menyempit

tidak dalam. Pada sambangan dengan banyak rambut sekat panjang, dan

pucat, pada waktu masak lepas ke dalam pecahan biji satu yang melepaskan

diri dari sambangan tidak rontok.

Klasifikasi menurut Cronquist (1981)

Kingdom : Plantae

Divisio : Magnoliophyta

Classis : Magnoliopsida

Sub classis : Rosidae

Ordo : Fabales

Familia : Mimosaceae

Genus : Mimosa

Spesies : Mimosa pudica L.

Page 26: PRAK 6 Mortum

4. Bunga Jantan dan Betina Jagung (Zea mays L.)

Bunga jantan dan betina jagung merupakan bunga majemuk tak

berbatas, tetapi mempunyai perbedaan yaitu pada bentuknya, pada bunga

jantan bentuknya ialah bulir majemuk, sedangkan pada bunga betinanya

adalah tongkol. Pada bunga jantan jika ibu tangkai bunga bercabang-

cabang dan masing-masing cabang mendukung bunga-bunga dengan

susunan seperti bulir, sedangkan pada bunga betina seperti bulir tetapi ibu

tangkai besar, tebal dan seringkali berdaging serta mempunyai kepala

putik (berambut) dan itu yang akan menghasilkan buah jagung.

Anak bulir berkelamin satu serumah. Yang jantan terkumpul pada

ujung batang menjadi bulir majemuk yang rapat, yang betina menjadi bulir

yang soliter, berbentuk tongkol, berdiri sendiri, di ketiak daun. Anak bulir

jantan tertancap berpasangan atau tiga. Benang sari 3, anak bulir betina

dalam 8 baris vertikal atau lebih dan terkumpul berpasangan. Tangkai

putik sangat panjang dengan ujung yang bercabang dua yang pendek.

Klasifikasi menurut Cronquist (1981)

Kingdom : Plantae

Divisio : Magnoliophyta

Classis : Liliopsida

Sub classis : Commelinidae

Ordo : Cyperales

Familia : Poaceae

Genus : Zea

Spesies : Zea mays L.

Page 27: PRAK 6 Mortum

5. Bunga Kelapa (Cocos nucifera L.)

Bunga Kelapa termasuk bunga majemuk tak berbatas dan

bentuknya adalah tongkol majemuk. Ibu tangkainya bercabang-cabang dan

masing-masing cabang merupakan bagian dengan susunan seperti tongkol.

Suatu tongkol majemuk sebelum mekar biasanya diselubungi oleh

seludang yang besar, tebal dan kuat.

Tongkol bunga dengan dua seludang bercabang satu kali yaitu

cabang karangan dengan bunga jantan yang banyak dan tersusun

berpasangan. Pada pangkalnya terdapat satu buah bunga betina yang besar

dan di kanan kirinya biasanya terdapat 2 buah bunga jantan. Bunga jantan

pada bunga ini mempunyai daun kelopak yang kecil dan daun mahkota

yang berbentuk lanset sedangkan bunga betina berbentuk bulat peluru

dengan perhiasan bunga yang berdagang dan menempel pada buah.

Klasifikasi menurut Cronquist (1981)

Kingdom : Plantae

Divisio : Magnoliophyta

Classis : Magnoliopsida

Sub classis : Arecidae

Ordo : Arecales

Familia : Arecaceae

Genus : Cocos

Spesies : Cocos nucifera L.

Page 28: PRAK 6 Mortum

6. Bunga Matahari (Helianthus annuus)

Bunga matahari (Helianthus annuus) merupakan bunga majemuk

tak berbatas dan bentuknya seperti bunga cawan. Bunga majemuk yang

ujung ibu tangkainya lalu melebar dan merata, sehingga mencapai bentuk

seperti cawan (ada pula kalanya tidak begitu lebar dan rata, sehingga

bentuk cawan tidak begitu nyata), dan pada bagian itulah tersusun bunga-

bunganya. Pada pangkal bunga majemuk yang demikian ini biasanya

terdapat daun-daun pembalut (involucrum). Selain itu, bunga cawan dibagi

2 macam bunga, yaitu :

a. Bunga pita : bunga yang mandul yang terdapat sepanjangtepi cawan,

oleh sebab itu dinamakan pula bunga pinggir (flos marginalis), yang

seringkali mempunyai mahkota yang berbentuk pita, oleh sebab itu

dinamakan pula bunga pita (flos ligulatus).

b. Bunga tabung : bunga-bunga yang terdapat di atas cawannya sendiri

(flos disci), seringkali kecil dan berbentuk tabung, oleh sebab itu

dinamakan bunga tabung. Bunga inilah yang mempunyai 2 alat

kelamin yaitu putik dan benang sari dan dapat menghasilkan buah.

Klasifikasi menurut Cronquist (1981)

Kingdom : Plantae

Divisio : Magnoliophyta

Classis : Magnoliopsida

Sub classis : Asteridae

Ordo : Asterales

Familia : Asteraceae

Genus : Helianthus.

Spesies : Helianthus annuus

Page 29: PRAK 6 Mortum

7. Bunga Lamtoro (Leucaena glauca L.)

Bunga Lamtoro termasuk bunga mejemuk tak berbatas dan

bentuknya seperti bunga bongkol (capitulum). Bunga mejemuk yang

menyerupai bunga cawan, tetapi tanpa daun-daun pembalut, dan ujung ibu

tangkai biasanya membengkak, sehingga bunga mejemuk seluruhnya

berbentuk seperti bola. Bunga-bunga yang duduk di bagian yang

membengkak tadi seringkali mempunyai sisik (palea) pada pangkal, jadi

sisik itu terletak pada bongkolnya (ujung ibu tangkai yang membengkak

tadi).

Bunga berbilangan lima. Bongkol bertangkai panjang, tabung

kelopak berbentuk lonceng, dengan gigi-gigi pendek. Daun mahkota lepas,

bentuk solet. Benang sari berjumlah 10, berbentuk pipih dan tipis uyang

terdapat di antara biji-biji dengan sekat.

Klasifikasi menurut Cronquist (1981)

Kingdom : Plantae

Divisio : Magnoliophyta

Classis : Magnoliopsida

Sub classis : Rosidae

Ordo : Fabales

Familia : Caesalpiniaceae

Genus : Leucaena

Spesies : Leucaena glauca Benth.

8. Bunga Melati (Jasminum sambae L.)

Bunga Melati termasuk bunga majemuk berbatas dan bentuknya

seperti anak payung menggarpu (dichasium). Pada ujung ibu tangkai

terdapat satu bunga. Dibawahnya terdapat dua cabang yang sama

panjangnya, masing-masing mendukung satu bunga pada ujungnya. Bunga

yang mekar dahulu ialah bunga yang terdapat pada ujung ibu tangkainya.

Mempunyai 2 benang sari (stamen) yang melekat pada mahkota (corolla)

dengan tangkai sari (filamentum) yang pendek dan kepala sari (anthera)

Page 30: PRAK 6 Mortum

besar dengan dua ruang sari. Terdapat 1 tangkai putik yang sangat pendek.

Mahkota (corolla) berbentuk terompet dengan tajuk berwarna putih bening,

memanjang dan berbentuk lanset.

Melati berbunga lengkap, bunga bertangkai putik tidak sama,

berbau harum dan berwarna putih, dalam anak payung terdapat bunga, di

ujung atau di ketiak lebat. Taju berbentuk garis sempit, mahkotanya

berbentuk terompet dengan bentuk memanjang dan lanset dengan ujung

runcing. Tangkai putik dalam berbunga bertangkai pendek.

Klasifikasi menurut Cronquist (1981)

Kingdom : Plantae

Divisio : Magnoliophyta

Classis : Magnoliopsida

Sub classis : Asteridae

Ordo : Scrophulariales

Familia : Oleaceae

Genus : Jasminium

Spesies : Jasminum sambac L.

9. Bunga Sirih (Piper betle L.)

Bunga sirih termasuk bunga majemuk tak berbatas dengan bentuk

seperti untai atau bunga lada (amentum), seperti bulir. Ibu tangkai hanya

mendukung bunga-bunga yang berkelamin tunggal, dan runtuh seluruhnya

(bunga majemuk yang mendukung bunga jantan, yang betina menjadi

buah).

Bunga berkelamin satu, berumah satu atau dua, bulir berdiri

sendiri, yang terletak di ujung dan berhadapan dengan daun. Daun

dilindungi oleh bentuk lingkaran, bulat telur terbalik atau bulat

memanjang. Bulir jantan memiliki tangkai 1,5-3 cm. Benag sari terdiri atas

2, sangat pendek. Bulir betina tangkainya berukuran 2,5-6 cm, kepala

putik 3-5 buah. Bulir masak berambut abu-abu rapat.

Page 31: PRAK 6 Mortum

Klasifikasi menurut Cronquist (1981)

Kingdom : Plantae

Divisio : Magnoliophyta

Classis : Magnoliopsida

Sub classis : Magnoliidae

Ordo : Piperales

Familia : Piperaceae

Genus : Piper

Spesies : Piper betle L.

10. Bunga Eceng gondok (Eichornia crassipes)

Bunga ini merupakan bunga majemuk tak berbatas dan bentuknya

tandan. Mahkota berwarna ungu dan habitatnya diair. Periodisitasnya

annual dan habitusnya herba. Ibu tangkai dapat tumbuh terus dengan

cabang-cabang yang dapat bercabang dan bunga mekar dari bawah ke atas.

Bunga bertangkai terlihat nyata dan duduk pada ibu tangkai yang

bercabang. Cabang-cabangnya masing-masing mendukung satu bunga

pada bagian ujungnya.

Benang sari (stamen) umumnya 6 dalam 2 lingkaran, jarang 3

(dengan tanpa staminodia), tangkai sari (filamentum) lepas, melekat pada

tabung tepal, putik (ginaesium) pada umunya 3 karpel membentuk 1

ovarium superus. Mempunyai mahkota bunga berwarna ungu.

Klasifikasi menurut Cronquist (1981)

Kingdom : Plantae

Divisio : Magnoliophyta

Classis : Magnoliopsida

Sub classis : Rosidae

Ordo : Fabales

Familia : Fabaceae

Genus : Eichornia

Spesies : Eichornia sp

Page 32: PRAK 6 Mortum

11. Bunga Telang (Clitoria ternatea)

Bunga telang termasuk bunga majemuk tak berbatas (inflorescentia

racemosa) dan bentuk daunnya adalah malai rata. Bunga telang memiliki

bagian-bagian bunga seperti tangkai bunga, kelopak bunga, mahkota

bunga, benang sari, dan putik. Pengelompokkan benang sari berberkas

dua, dimana benang sari berjumlah 10 buah dengan susunan yang terdiri

atas dua berkas yaitu berkas satu terdiri atas sembilan buah tangkai sari

dan berkas lainnya terdiri atas satu tangkai sari. Kedudukan benang sari

lebih tinggi daripada putik. Bunga ini mempunyai lima buah kelopak yang

berlekatan dalam dua lingkaran sedangkan tajuk bunga jumlahnya tiga

buah dan saling berlekatan dalam satu lingkaran. Simetris bunga ini

termasuk dalam simetris bunga setangkup tunggal dengan bentuk

setangkup tegak yaitu jika bidang simetri berimpit dengan bidang median.

Penyerbukannya dengan bantuan angin.

Klasifikasi menurut Cronquist (1981)

Divisio : Magnoliophyta

Classis : Magnoliopsida

Ordo : Rosales

Familia : Papilionaceae

Genus : Clitoria

Species : Clitoria ternatea

12. Bunga Kangkung (Ipoemea aquatica L.)

Bunga ini merupakan bunga majemuk tak berbatas (inflorescentia

racemosa) dengan bentuk bunga malai rata. Daun pelindungnya kecil,

mahkota bunganya berwarna ungu. Benang sari tertacap jarang dan tidak

sama panjang satu dengan lainnya. Tonjolan dasar bunga berbentuk cincin,

tangkai putik berbentuk benang dan kepala putik berbentuk bola rangkap.

Page 33: PRAK 6 Mortum

Klasifikasi Cronquist ( 1981 )

Divisio : Magnoliophyta

Classis : Magnoliopsida

Ordo : Tubiflorae

Familia : Convolvulaceae

Genus : Ipoemea

Species : Ipoemea aquatica L.

13. Bunga Pepaya (Carica papaya L.)

Pada tumbuhan ini terdapat bunga jantan, bunga betina dan bunga

banci secara bersama-sama sehingga disebut tumbuhan polygamy. Pada

Pepaya jantan bisa terjadi pembuahan. Tajuk bunga pada bunga jantan

seperti bunga tabung. Mahkota bunganya keras dan berjumlah lima buah

dan dilengkapi dengan kelopak yang terletak pada lingkaran luar yang

berwarna hijau, lebih kecil dan lebih kasar daripada hiasan bunga yang

terdapat di sebelah dalam. Bunga betina Pepaya adalah bunga majemuk

tak berbatas dengan bentuk bunga mala rata. Bunga ini memiliki ukuran

lebih besar dan memiliki bakal buah beruang satu.

Klasifikasi Cronquist (1981)

Divisio : Magnoliophyta

Classis : Magnoliopsida

Ordo : Poriatales

Familia : Caricaceae

Genus : Carica

Species : Carica papaya L.

14. Bunga Alamanda (Allamanda cathartica L.)

Bunga ini merupakan bunga majemuk tak berbatas (inflorescentia

racemosa) dengan bentuk bunga malai rata (corymbus ramosus). Bunga ini

memiliki kelopak bunga dan mahkota bunga yang terletak sejajar dan berurutan

sehingga disebut kelopak tenggelam. Mahkota bunga ini berjumlah lima buah

Page 34: PRAK 6 Mortum

yang memiliki toreh berbagi, satu sama lain masih berlekatan dan dilengkapi

dengan benang sari dan putik. Panjang tangkai putik lebih pendek daripada

tangkai sari. Benang sari melekat pada helaian mahkota.

Klasifikasi Cronquist (1981)

Divisio : Magnoliophyta

Classis : Magnoliopsida

Sub Classis : Asteridae

Ordo : Genetianales

Familia : Aponynacae

Genus : Allamanda

Species : Allamanda cathartica L.

15. Bunga Kertas (Bougainvillea spectabilis)

Bunga ini termasuk bunga majemuk tak berbatas (inflorescentia racemosa)

dengan bentuk bunga tandan (spica). Bunga ini memiliki daun-daun pemikat yang

berwarna cerah, dimana dalam satu daun pemikat melekat satu bunga. Seringkali

pada bunga dewasa yang mekar dikelilingi oleh tiga daun pemikat beserta

bunganya masing-masing yang terletak di tengah. Hiasan bunga kebanyakan

menyerupai mahkota dan berukuran kecil sekali. Pada bagian luarnya terdapat

daun-daun pembalut yang menyerupai kelopak dan bakal buahnya menumpang.

Tangkai putik lebih pendek dibandingkan tangkai sari.

Klasifikasi Cronquist (1981)

Divisio : Magnoliophyta

Classis : Magnoliopsida

Sub Classis : Caryophyllidae

Ordo : Caryophyllales

Familia : Nyctaginaceae

Genus : Bougainville

Species :Bougainvillea spectabilis

Page 35: PRAK 6 Mortum

16. Bunga Tasbih (Canna indica)

Bunga ini merupakan bunga majemuk tak berbatas (inflorescentia racemosa)

dengan bentuk bunga: tandan(spica). Bagian bunga yang berupa helaian seperti

mahkota merupakan kumpulan dari benang sari yang membentuk seperti mahkota

bunga dengan warna yang sangat cerah yaitu jingga kekuningan. Karangan bunga

seringkali bercabang dan terdapat dua buah daun pelindung. Daun kelopak tidak

sama dan kerapkali berwarna serupa dengan mahkota. Taju berbentuk lanset,

berdiri miring dan kemudian melengkung kembali. Benang sari tidak tumbuh

sempurna, membengkak, membentuk solet lebar sampai bulat telur terbalik dan

berbintik-bintik bergaris (bernoda). Tangkai kepala putik masih memperlihatkan

asalnya sebagai metamorfosis daun yitu mempunyai bentuk yang pipih lebar

seperti daun.

Klasifikasi Cronquist (1981)

Divisio : Magnoliophyta

Classis : Magnoliopsida

Ordo : Zingerales

Familia : Canaceae

Genus : Canna

Species : Canna indica

17. Bunga Anggrek Kalajengking (Arachis flos-aeris)

Bunga ini termasuk bunga majemuk berbatas (inflorescentia cymosa)

dengan bentuk bunga tandan(spica). Bunga ini berkelamin dua (banci), zigomorf

dan jarang terdapat bunga berkelamin tunggal yang berumah satu. Hiasan bunga

epigin, tersusun atas daun tenda bunga yang terdapat dalam dua lingkaran,

lingkaran luar berupa kelopak dan lingkaran dalam berupa mahkota. Benang sari

berjumlah dua atau satu dan terdiri dari benang-benang sari yang lateral pada

lingkaran dalam dan median pada lingkaran luar sedangkan benang sari yang

lainnya bersifat mandul. Tangkai putik dengan tangkai sari berlekatan membentuk

suatu tiang (kolumna) sedangkan untuk kepala putik ada yang fertile ada yang

mandul dan ada yang mengalami metamorfosis yang disebut postelum.

Page 36: PRAK 6 Mortum

Klasifikasi Cronquist (1981)

Divisio : Magnoliophyta

Classis : Magnoliopsida

Ordo : Orchidales

Familia : Orchidaceae

Genus : Arachis

Species : Arachis flos-aeris

18. Bunga Waru (Hibiscus tiliaceus)

Tanaman ini merupakan pohon yang ditanam sebagai hiasan. Bunga waru

ini juga merupakan bunga yang sempurna dan memiliki bagian-bagian bunga

yang sama seperti pada bunga kembang sepatu yang juga memiliki kelopak

tambahan (epicalyk). Di tengah – tengah mahkota terdapat tangkai yang

merupakan tempat melekatnya benang sari dan putik pada ujungnya.

Corrola bunga berwarna kuning dan berwarna merah tua pada dasar

corolla bunganya. Jumlah corolla bunganya ada 5 helai yang saling bertumpuk

yang masing-masing dapat di lepas. Jumlah stigmanya ada 3 berwarna merah tua

dengan jumlah stamen yang sangat banyak dengan warna kuning.

Perbedaan antara bunga waru dan bunga kembang sepatu adalah pada

bunga waru pada ujung ibu tangkai bunganya ditutup oleh beberapa buah bunga

sedangkan pada bunga kembang sepatu hanya ditutup satu bunha pada ibu tangkai

bunganya.

Klasifikasi :

Divisio : Magnoliophyta

Class : Magnoliopsida

Ordo : Malvales

Famili : Malvaceae

Genus : Hibiscus

Spesies : Hibiscus tiliaceus

Sumber ( Van Steenis, 2003 )

Page 37: PRAK 6 Mortum

VI. KESIMPULAN

1. Bunga Merak (Caesalpinia pulcherrima Swart.) merupakan bunga

majemuk tak berbatas dan bentuknya tandan, karena tangkainya terlihat

nyata dan duduk pada ibu tangkai yang bercabang. Cabang-cabangnya

masing-masing mendukung satu bunga pada bagian ujungnya. Serta

mempunyai mahkota (corolla).

2. Bunga Asoka (Ixora grandifora L.) merupakan bunga majemuk tak

berbatas dengan bentuk bunga campuran. Percabangan seluruhnya yaitu

malai rata yaitu ibu tangkainya mengadakan percabangan demikian pula

seterusnya cabang-cabangnya, tetapi cabang-cabang tadi mempunyai

sifat sedemikian rupa sehingga seakan-akan semua bunga terdapat pada

suatu bidang datar atau agak melengkung.

3. Bunga Putri Malu (Mimosa pudica) merupakan bunga majemuk tak

berbatas dengan bentuk bunga bongkol (capitulum), yaitu suatu bunga

majemuk yang menyerupai bunga cawan, tetapi tanpa daun pembalut,

dan ujung ibu tangkai biasanya membengkak, sehingga bunga majemuk

seluruhnya berbentuk seperti bola.

4. Bunga Jantan dan Betina Jagung (Zea mays L.) merupakan bunga

majemuk tak berbatas dan bentuk bunga jantan ialah bulir majemuk dan

mempunyai tenda bunga (perigonium), sedangkan pada bunga betina

ialah bentuk tongkol, bentuk seperti bulir tetapi ibu tangkainya besar,

tebal dan seringkali berdaging.

5. Bunga Kelapa (Cocos nucifera L.) merupakan bunga majemuk tak

berbatas dan berbentuk seperti bunga tongkol majemuk, yaitu bunga

tongkol yang ibu tangkainya bercabang dan masing-masing cabangnya

merupakan bagian dengan susunan seperti tongkol pula. Biasanya

sebelum mekar bunganya diselubungi oleh seludang yang besar, tebal

dan kuat.

6. Bunga Matahari (Helianthus annuus) merupakan bunga majemuk tek

berbatas dan bentuknya seperti bunga cawan yang terdiri dari bunga

tabung dan bunga pita. Bunga majemuk yang ujung ibu tangkainya lalu

Page 38: PRAK 6 Mortum

melebar dan merata sehingga mencapai bentuk seperti cawan, dan pada

itulah tersusun bunga-bunga.

7. Bunga Lamtoro (Leucaena glauca L.) merupakan bunga majemuk tak

berbatas dengan bentuk bunga bongkol (capitulum), yaitu suatu bunga

majemuk yang menyerupai bunga cawan, tetapi tanpa daun pembalut,

dan ujung ibu tangkai biasanya membengkak, sehingga bunga majemuk

seluruhnya berbentuk seperti bola.

8. Bunga Melati (Jasminum sambac L.) merupakan bunga majemuk

berbatas bentuknya seperti anak payung menggarpu (dichasium). Pada

ujung ibu tangkai terdapat satu bunga. Dibawahnya terdapat dua cabang

yang sama panjangnya, masing-masing mendukung satu bunga pada

ujungnya. Bunga yang mekar dahulu ialah bunga yang terdapat pada

ujung ibu tangkainya. Mempunyai mahkota (corolla), putik dan benang

sari.

9. Bunga Sirih (Piper betle L.) merupakan bunga majemuk tak terbatas dan

bentuknya menguntai atau bunga lada (amentum). Ibu tangkai hanya

mendukung bunga-bunga yang berkelamin tunggal, dan runtuh

seluruhnya.

10. Bunga Eceng gondok (Eichornia crassipes (Mart.) Solms.) merupakan

bunga majemuk tak berbatas dan bentuknya seperti tandan. Ibu tangkai

dapat tumbuh terus dengan cabang-cabang yang dapat bercabang dan

bunga mekar dari bawah ke atas. Bunga bertangkai terlihat nyata dan

duduk pada ibu tangkai yang bercabang.

11. Bunga Telang ( Clitoria ternatea ) merupakan bunga majemuk berbatas

(inflorescentia racemosa) dan bentuk daunnya adalah malai rata. Bunga

telang memiliki bagian-bagian bunga seperti tangkai bunga, kelopak

bunga, mahkota bunga, benang sari, dan putik.

12. Bunga Kangkung (Ipoemea aquatica L.) merupakan bunga majemuk tak

berbatas (inflorescentia racemosa) dengan bentuk bunga malai rata.

Daun pelindungnya kecil, mahkota bunganya berwarna ungu.

Page 39: PRAK 6 Mortum

13. Bunga betina Pepaya (Carica papaya L.) adalah bunga majemuk tak

berbatas dengan bentuk bunga mala rata. Bunga ini memiliki ukuran

lebih besar dan memiliki bakal buah beruang satu.

14. Bunga Alamanda (Allamanda cathartica L.) merupakan bunga majemuk

tak berbatas (inflorescentia racemosa) dengan bentuk bunga malai rata

(corymbus ramosus). Bunga ini memiliki kelopak bunga dan mahkota

bunga yang terletak sejajar dan berurutan sehingga disebut kelopak

tenggelam.

15. Bunga Kertas (Bougainvillea spectabilis) termasuk bunga majemuk tak

berbatas (inflorescentia racemosa) dengan bentuk bunga tandan (spica).

Bunga ini memiliki daun-daun pemikat yang berwarna cerah, dimana

dalam satu daun pemikat melekat satu bunga.

16. Bunga Tasbih (Canna indica) merupakan bunga majemuk tak berbatas

(inflorescentia racemosa) dengan bentuk bunga: tandan(spica). Bagian

bunga yang berupa helaian seperti mahkota merupakan kumpulan dari

benang sari yang membentuk seperti mahkota bunga dengan warna yang

sangat cerah yaitu jingga kekuningan.

17. Bunga Anggrek Kalajengking (Arachis flos-aeris) termasuk bunga

majemuk berbatas (inflorescentia cymosa) dengan bentuk bunga

tandan(spica). Bunga ini berkelamin dua (banci), zigomorf dan jarang

terdapat bunga berkelamin tunggal yang berumah satu.

18. Bunga waru sama seperti bunga kembang sepatu yang berbeda adalah

pada kembang sepatu ditutup oleh sau tangkai bunga pada ibu tangkai

bunganya sedangkan pada bunga waru ibu tangkai bunganya ditutup

oleh beberapa tangai bunga. Bunga waru termasuk bunga majemuk tak

berbatas dengan bentuk bunga : tandan (spica)

Page 40: PRAK 6 Mortum

VII. DAFTAR PUSTAKA

Adria, R Adrak & Sri Amintarti. 2010. Penuntun Praktikum Morfologi Tumbuhan. FKIP PMIPA UNLAM. Banjarmasin.

Steenis, Van, C.G.G.J. 2003. Flora. PT Pradnya Paramita. Jakarta.

Tjitrosoepomo, Gembong. 1994. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press.Yogyakarta.

Undang, A.D. 1994. Sistematik Tumbuhan Tinggi. Pusat Antar Universitas Bidang Ilmu Hayati, ITB. Bandung.

Anonim :

http://www.southamericasflowers.com/images/allamanda-cathartica.jpg. di akses pada tanggal 15 april 2009

http://pharm1.pharmazie.uni-greifswald.de/allgemei/koehler/koeh-029.jpg. di akses

pada tanggal 15 april 2009