Top Banner
Bidang Studi Telekomunikasi Multimedia Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri TE091313 – Dasar Sistem Telekomunikasi (Sistem Teleponi) Tim Bidang Studi Telekomunikasi Multimedia Teknik Elektro – FTI - ITS
65

PPT Teleponi

Jul 03, 2015

Download

Engineering

Fathan Hakim

PPT Teleponi, berisi tentang sistem yang ada di telepon,
sumber dari Bu Devi, pengampu mata kuliah Dasar Sistem Telekomunikasi Teknik Elektro ITS
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PPT Teleponi

Bidang Studi Telekomunikasi MultimediaJurusan Teknik Elektro

Fakultas Teknologi Industri

TE091313 – Dasar Sistem Telekomunikasi

(Sistem Teleponi )Tim Bidang Studi Telekomunikasi Multimedia

Teknik Elektro – FTI - ITS

Page 2: PPT Teleponi

• Konsep Dasar dan Sejarah Teleponi• Komponen Pesawat Telepon• Proses Pemanggilan Telepon (Call Set-up)• Sistem Dialing• Sentral PSTN• Aturan Penomoran

Pokok Bahasan

09/08/14 TE091313 - Dasar Sistem Telekomunikasi 2

Page 3: PPT Teleponi

Referensi Kuliah

09/08/14 TE091313 - Dasar Sistem Telekomunikasi 3

Page 4: PPT Teleponi

KONSEP DASAR DAN SEJARAH TELEPONI

Sistem Teleponi

09/08/14 TE091313 - Dasar Sistem Telekomunikasi 4

Page 5: PPT Teleponi

TE091313 - Dasar Sistem Telekomunikasi

Layanan pada PSTN

• Plain Old Telephone Service (POTS)– Telephony– Voice communication

09/08/14 5

Page 6: PPT Teleponi

• Ditemukan oleh Alexander Graham Bell pada tahun 1876.

• Selain itu, pada tahun yang sama Elisha Gray mengajukan juga patent untuk telepon, tetapi yang diberi patent pertama adalah Bell

Pesawat Telepon Pertama

TE091313 - Dasar Sistem Telekomunikasi09/08/14 6

Page 7: PPT Teleponi

TE091313 - Dasar Sistem Telekomunikasi

OutputVoltage

orEnergy

Frequency(K-Hertz)

1 2 3 4.3

Voice Signal

Voice Channel

BW=4kHz (range frekuensi 0 – 4 kHz)Untuk mengeliminasi sinyal ygtdk diinginkan (noise), sirkit yang membawasinyal voice dirancang untuk membawahanya beberapa frekuensi (0-4kHz)BW ini disebut BW kanal telepon atau Voice Channel (VF) bandwidth

Spektrum voice: 300-3400Hz(Ini intelligible speech freq.)Energi voice (dan warna suara) “berkumpul” pada spektrum iniSpeech juga mengandung frek.di bawah dan di atas spektrum ini

Voice energy

Sinyal Suara

09/08/14 7

Page 8: PPT Teleponi

KOMPONEN PESAWAT TELEPONSistem Teleponi

09/08/14 TE091313 - Dasar Sistem Telekomunikasi 8

Page 9: PPT Teleponi

TE091313 - Dasar Sistem Telekomunikasi

Terminal Telepon

• Cara mencatu terminal telepon:– Local Battery (LB)

• Catu daya terletak di terminalnya itu sendiri– Pernah ditinggalkan, tetapi digunakan lagi pada handphone

– Central Battery (CB)• Catu daya diberikan oleh sentral (-48 Volt DC)

Dial Pulse Push Button

09/08/14 9

Page 10: PPT Teleponi

TE091313 - Dasar Sistem Telekomunikasi

Dial pad

Hook switch

Handset

Transmitter

Receiver

Ke sentral

Terminal Telepon

09/08/14 10

Page 11: PPT Teleponi

Kondisi Handset

TE091313 - Dasar Sistem Telekomunikasi

Off-Hook

On-Hook

Sebaliknya ketika handset off-hook, subscriber loop (saluran pelanggan) akan membentuk closed loop sehingga ada arus DC yang mengalir dari sentral (catu daya dari sentral akan mengaktifkan transmitter pada telepon)

Ketika handset on-hook, subscriber loop (saluran pelanggan) akan membentuk open loop sehingga tidak ada arus yang mengalir

09/08/14 11

Page 12: PPT Teleponi

TE091313 - Dasar Sistem Telekomunikasi

Source: Understanding Telephone Electronics, Texas Instrument

Komponen Transmitter (microphone)

• Suara yang dikeluarkan oleh manusia akan menggetarkan diafragma– Kepadatan karbon akan

berubah-ubah sehingga tahanan karbon akan berubah-ubah pula

– Karena tegangan catu daya sentral tetap maka perubahan tahanan karbon akan menyebabkan perubahan arus yang mengalir pada kabel A dan B

• Proses ini merupakan perubahan (konversi) dari energi suara ke listrik

09/08/14 12

Page 13: PPT Teleponi

Komponen Receiver

TE091313 - Dasar Sistem Telekomunikasi

• Arus percakapan (yang berubah-ubah) yang diterima receiver menimbulkan medan magnet pada kumparan yang melilit suatu logam

• Medan magnet yang terbentuk akan berinteraksi dengan medan magnet permanen sehingga diafragma akan bergetar.

09/08/14 13

Page 14: PPT Teleponi

SISTEM DIALINGSistem Teleponi

09/08/14 TE091313 - Dasar Sistem Telekomunikasi 14

Page 15: PPT Teleponi

• Secara umum, sistem dialing terdapat dua jenis yaitu– Pulse Dialing

Setiap angka yang dikirimkan diwakili oleh pulsa dengan jumlah tertentu.

– Tone Dialing

Setiap angka yang dikirimkan diwakili oleh kombinasi 2 frekuensi tertentu.

Sistem Dial ing

09/08/14 TE091313 - Dasar Sistem Telekomunikasi 15

Page 16: PPT Teleponi

• Salah satu contoh dialling pad untuk teknik pulsa adalah Rotary dialing– Sekarang sudah berubah menjadi tombol.

• Setiap nomor telepon diwakili oleh pulsa yang jumlahnya sama dengan nomor yang didial

• Untuk angka nol, dibangkitkan 10 pulsa• Pulsa dibangkitkan dengan cara

memutuskan (break) dan menyambungkan (make) saluran pelanggan

• Antar nomor yang di-dial terdapat jeda yang disebut interdigit interval

• Kelemahan: lambat

Pulse Dialing

09/08/14 TE091313 - Dasar Sistem Telekomunikasi 16

Page 17: PPT Teleponi

Pulse Dialing

TE091313 - Dasar Sistem Telekomunikasi

Make(Circuit Closed)

Break(Circuit Open)

Off-Hook Dialing Inter-Digit Next Digit

Pulse Period(100 ms)

US:60/40 Break/Make

700 ms

09/08/14 17

Page 18: PPT Teleponi

Tone Dialing

TE091313 - Dasar Sistem Telekomunikasi

1 2 3 A

4 5 6 B

7 8 9 C

* 0 # D

Dual Tone Multifrequency (DTMF)

1209 1336 1477 1633

697

770

852

941

Komponen Frekuensi Tinggi

Komponen Frekuensi Rendah

09/08/14 18

Page 19: PPT Teleponi

Tone dalam panggilan Jaringan

TE091313 - Dasar Sistem Telekomunikasi

ToneTone Frequency (Hz)Frequency (Hz) On TimeOn Time Off TimeOff Time

DialDial

BusyBusy

Ringback, NormalRingback, Normal

Ringback, PBXRingback, PBX

Congestion (Toll)Congestion (Toll)

Reorder (local)Reorder (local)

Receiver Off-hookReceiver Off-hook

No Such NumberNo Such Number

350 + 440350 + 440

480 + 620480 + 620

440 + 480440 + 480

440 + 480440 + 480

480 + 620480 + 620

480 + 620480 + 620

1400 + 2060 + 2450 +26001400 + 2060 + 2450 +2600

200 to 400200 to 400

ContinuousContinuous

0.50.5 O.5O.5

22 44

11 33

0.20.2 0.30.3

0.30.3 0.20.2

0.10.1 0.10.1

Continuous, Freq. Mod 1HzContinuous, Freq. Mod 1Hz

09/08/14 19

Page 20: PPT Teleponi

TE091313 - Dasar Sistem Telekomunikasi

Indonesia Network Call Progress Tones

Tone Freq/Hz Cadence/s

Busy tone 425 0.5 on 0.5 off

Call waiting tone 425 0.15 on 0.15 off 0.15 on 10.0 off

Congestion tone 425 0.25 on 0.25 off

Dial tone 425 continuous

Payphone recognition tone 1200/800 0.2 on 0.2 off 0.2 on 0.2 off

Ringing tone 425 1.0 on 4.0 off

Special information tone 950/1400/1800 3x(0.33 on 0.03 off) 1.0 off

09/08/14 20

Page 21: PPT Teleponi

PROSES PANGGILAN TELEPON(CALL SETUP)

Sistem Teleponi

09/08/14 TE091313 - Dasar Sistem Telekomunikasi 21

Page 22: PPT Teleponi

TE091313 - Dasar Sistem Telekomunikasi

Signaling pada Panggilan PSTN

• Mekanisme call set-up pada PSTN dilakukan menggunakan signaling

• Signaling – Semua sinyal yang diperlukan untuk melakukan

panggilan dan menikmati layanan lain yang ditawarkan penyelenggara jaringan teleponi

– Teknologi transmisi untuk mentransfer sinyal

09/08/14 22

Page 23: PPT Teleponi

TE091313 - Dasar Sistem Telekomunikasi

Forward and Reverse direct ion

• Forward signal mengalir dari sentral telepon tempat A berada menuju sentral telepon tempat B berada

• Backward signal mengalir pada arah yang berlawanan dengan forward signal

09/08/14 23

Page 24: PPT Teleponi

TE091313 - Dasar Sistem Telekomunikasi

Persyaratan s ignaling

• Berdasarkan kebutuhan pelanggan– Transfer informasi yang andal (pelanggan yang ditujulah yang

ringing)– Call set up yang cepat– Tidak ada noise akibat adanya signalling

• Pengaruh signalling system terutama pada waktu set-up– Waktu tunggu mendapat dial tone setelah off-hook– Waktu mendial (pulse dial atau DTMF)– Waktu untuk mentransfer informasi digit antar sentral dan

pembentukan koneksi

09/08/14 24

Page 25: PPT Teleponi

TE091313 - Dasar Sistem Telekomunikasi

Subscriber s ignal ing• Dari pelanggan ke sentral

– Informasi kondisi off-hook– Informasi nomor B– Informasi jumlah uang yang dimasukkan (khusus untuk

payphone)– Informasi kondisi on-hook ketika panggilan usai

• Dari sentral ke pelanggan A– Informasi bahwa sentral siap menerima nomor B– Informasi mengenai status B (busy atau tidak)– Informasi kongesti atau interception– Sinyal charging (khusus untuk payphone)

• Dari sentral ke pelanggan B– Sinyal ringing untuk menarik perhatian pelanggan B

09/08/14 25

Page 26: PPT Teleponi

• Pelanggan A mengangkat telepon, hal ini dapat berarti

– A ingin menghubungi seseorang– Pesawat A berbunyi lalu menjawab

• Sentral dapat mendeteksi keadaan telepon apakah merupakan panggilan atau jawaban

• Sentral menanggapi panggilan dengan mengirimkan dial tone

• A mengirimkan digit nomor B

• Sentral menganalisa digit lalu mencek apakah B ada dan tidak busy. Ringing tone dikirimkan ke A sedangkan sinyal ringing ke B

• B mengangkat handset, sentral mendeteksinya sebagai jawaban

• Ketika A dan B menyimpan handset, sentral mendeteksi sebagai sinyal clear lalu koneksi diputuskan

Bsentral

Off-hook

Dialling tone

conversation

A

NOMOR

Ringing tone Ringing signal

~425Hz ~90V, 20-25 Hz

answer

Clear forward

Clear back

09/08/14 TE091313 - Dasar Sistem Telekomunikasi 26

Page 27: PPT Teleponi

TE091313 - Dasar Sistem Telekomunikasi

Sentral Telepon

LocalLoop

LocalLoop

Pada kondisi initidak arus DC yang mengalir

pada jaringan lokal (jaringan lokal bersifat Open Circuit)

Basic Call Progress : On-Hook

09/08/14 27

Page 28: PPT Teleponi

TE091313 - Dasar Sistem Telekomunikasi

Sentral Telepon

LocalLoop

LocalLoop

Sentral memberikanDial Tone kepada terminal telepon

Off-HookOff-Hook

Pada kondisi iniada arus DC yang mengalir

pada jaringan lokal yang berasal dari sentral(jaringan lokal bersifat Closed Circuit)

Basic Call Progress : Off-Hook

09/08/14 28

Page 29: PPT Teleponi

TE091313 - Dasar Sistem Telekomunikasi

Pelanggan mendial (mengirimkan

informasi no tel. tujuan

DC Current

Sentral Telepon

LocalLoop

Off-HookOff-HookClosed Closed CircuitCircuit

Basic Call Progress : Dial ing

09/08/14 29

Page 30: PPT Teleponi

TE091313 - Dasar Sistem Telekomunikasi

DC CurrentDC Current

Sentral Telepon

LocalLoop

AddressAddresstoto

PortPortTranslationTranslationLocal

Loop

Off-HookOff-HookClosed Closed CircuitCircuit

Basic Call Progress : Switching

09/08/14 30

Page 31: PPT Teleponi

TE091313 - Dasar Sistem Telekomunikasi

DC CurrentDC Current + +Ring BackRing Back ToneTone

Sentral mengirimkan

sinyal AC untuk membunyikan bel di telepon tujuan

Sentral Telepon

LocalLoop

LocalLoop

Off-HookOff-HookClosed Closed CircuitCircuit

Basic Call Progress : Ringing

09/08/14 31

Page 32: PPT Teleponi

TE091313 - Dasar Sistem Telekomunikasi

Voice EnergyVoice EnergyDC CurrentDC Current

Voice EnergyVoice EnergyDC CurrentDC Current

TelephoneSwitch

LocalLoop

LocalLoop

Off-HookOff-HookClosed Closed CircuitCircuit

Basic Call Progress : Talking

09/08/14 32

Page 33: PPT Teleponi

SENTRAL PSTNSistem Teleponi

09/08/14 TE091313 - Dasar Sistem Telekomunikasi 33

Page 34: PPT Teleponi

• Dengan semakin banyaknya pesawat telepon yang ingin saling dihubungkan, maka koneksi sederhana seperti di atas tidak memadai lagi– Maka lahirlah konsep sentral telepon– Salah satu fungsi sentral adalah memberikan catu daya

untuk terminal telepon

Koneksi Sederhana Pesawat Telepon

TE091313 - Dasar Sistem Telekomunikasi

Battery+-

09/08/14 34

Page 35: PPT Teleponi

TE091313 - Dasar Sistem Telekomunikasi

Diagram Umum Suatu PSTN

Sentral Lokal(Local Exchange)

Sentral Lokal Lainnya atau

Sentral Toll (SLJJ)

Trunk

Terminal Pelanggan- Pesawat Telepon- Mesin Fax- PC dengan modem

Jaringan Lokal (Local Loop)- Kabel Tembaga- Wireless/Fixed Cellular- Serat Optik

PABX(Private Automatic Branch Exchange)

Ext #1 Ext #n

09/08/14 35

Page 36: PPT Teleponi

• Sentral harus melaksanakan beberapa fungsi tertentu untuk menyalurkan sinyal dc serta mentransmisikan voice pada saluran pelanggan

• Fungsi-fungsi sentral ini dilakukan oleh perangkat yang disebut subscriber line interface (subscriber loop interface :SLI) fungsi yang dilakukannya disingkat BORSCHT– B = Battery feed = catu daya– O = Overvoltage protection = penangkal petir– R = Ringing = membangkitkan arus ringing ke pelanggan yang dituju– S = Supervision = mendeteksi kondisi off-hook– C = Codec = coder-decoder = ADC/DAC– Hybrid = konversi 2 kawat ke 4 kawat atau sebaliknya

• C dan H digunakan pada sentral digital• Chip untuk SLI disebut SLIC (SLI Circuit)

Fungsi Sentral

TE091313 - Dasar Sistem Telekomunikasi09/08/14 36

Page 37: PPT Teleponi

Brief History

• Sentral manual• Sentral Otomatis

– Step-by-step Exchange (Strowger Exchange)– Crossbar Exchange– Stored Program Controlled (SPC) Exchange– Digital Exchange

09/08/14 TE091313 - Dasar Sistem Telekomunikasi 37

Page 38: PPT Teleponi

• Merupakan sentral pertama• Pembentukan hubungan

antara pemanggil dengan yang dipanggil dilakukan melalui operator

• Salah satu kelemahan:– Privacy tidak terjaga

www.archive.org/details/1945-12-06_Nazis_Face_War_Crime_Evidence

Sentral Manual

09/08/14 TE091313 - Dasar Sistem Telekomunikasi 38

Page 39: PPT Teleponi

Switchboard pada Sentral Manual

The switchboard

Patch CordPairs

Manual Ring

09/08/14 TE091313 - Dasar Sistem Telekomunikasi 39

Page 40: PPT Teleponi

Strowger Exchange

Klik pada gambar untuk mendengar suara sentral ketika pelanggan mendial '958'

• Merupakan Sentral Otomatis Pertama– Disebut juga dengan nama

Step-by-step exchange– Bersifat Mekanik

• Ditemukan oleh Almon Brown Strowger (1839 – May 26, 1902)

• Tidak perlu ada operator– Perlu perangkat pendial

• Lahirnya pulse dialing pertama kali.

09/08/14 TE091313 - Dasar Sistem Telekomunikasi 40

Page 41: PPT Teleponi

09/08/14 TE091313 - Dasar Sistem Telekomunikasi 41

Page 42: PPT Teleponi

• Sentral mekanik memiliki keterbatasan dalam hal perawatan dan lama

• Crossbar Switch berbasis elektromagnetik– Koneksi antar telepon

dilakukan menggunakan kontak-kontak rele

Crossbar Switch

Common Control(Marker)

Berkembang ke SPC

09/08/14 TE091313 - Dasar Sistem Telekomunikasi 42

Page 43: PPT Teleponi

Crossbar Switch

09/08/14 TE091313 - Dasar Sistem Telekomunikasi 43

Page 44: PPT Teleponi

TE091313 - Dasar Sistem Telekomunikasi

Sentral Digital

• Sentral generasi berikutnya adalah sentral berbasis SPC (Stored Program Controlled)– Penyambungan di sentral dikendalikan oleh komputer

• Setelah sentral SPC, muncullah sentral digital• Generasi terbaru sentral telepon adalah softswitch

– Seluruh proses penyambungan sudah berbasis software

09/08/14 44

Page 45: PPT Teleponi

TE091313 - Dasar Sistem Telekomunikasi

Hirarki sentral

• Jaringan telepon membutuhkan interkoneksi antar sentral untuk merutekan trafik secara ekonomis dan efektif

• Sentral-sentral saling dihubungkan menggunakan sekelompok saluran trunk yang biasa disebut trunk group

• Jaringan berhirarki mampu menangani trafik yang besar serta menggunakan sejumlah kecil trunk groups

09/08/14 45

Page 46: PPT Teleponi

Tandem Exchange

Local exchange

Primary center

Secondary center

Quaternary center

Tertiarycenter

First choice

Second choice

Third choice

Final Jumlah level hirarki disesuaikandgn kondisi masing-masing negaraJaringan digital membantuMengurangi jumlah level

Local exchange

Primary center

Secondary center

Quaternary center

Tertiarycenter

First choice

Second choice

Third choice

Final Jumlah level hirarki disesuaikandgn kondisi masing-masing negaraJaringan digital membantuMengurangi jumlah level

Struktur hirarki sentral menurut ITU-T

09/08/14 TE091313 - Dasar Sistem Telekomunikasi 46

Page 47: PPT Teleponi

Salah satu contoh penerapan hirarki sentral

09/08/14 TE091313 - Dasar Sistem Telekomunikasi 47

Page 48: PPT Teleponi

• Dari sudut pandang ekonomi, diinginkan bahwa kabel ke pelanggan dapat sepanjang mungkin sehingga hanya digunakan satu sentral

• Tetapi ada dua faktor yang membatasi panjang saluran pelanggan :– Batasan sinyal DC– Batasan redaman

Pertimbangan Perancangan Sentral

TE091313 - Dasar Sistem Telekomunikasi09/08/14 48

Page 49: PPT Teleponi

• DC signaling digunakan pada saluran pelanggan misalnya untuk mengirimkan sinyal off-hook atau pulse dialing

• Sejumlah arus tertentu diperlukan untuk dapat melaksanakan DC signaling seperti tersebut di atas dan sentral harus dirancang agar dapat mengalirkan arus tersebut

• Sentral dirancang untuk dapat menerima tahanan DC maksimum saluran

• Arus minimum yang diperlukan terminal telepon agar dapat berfungsi ikut memberi andil dalam tahanan DC total dari saluran pelanggan

Batasan Sinyal DC

TE091313 - Dasar Sistem Telekomunikasi09/08/14 49

Page 50: PPT Teleponi

• Batasan redaman berasal dari response ac dari saluran pelanggan

• Kriteria batasan redaman adalah untuk menjamin agar kualitas penerimaan di pelanggan dapat memuaskan

• Kualitas ini bersifat subjektif• Sistem penilaian (rating system) untuk mengukur

kepuasan pelanggan yang distandardkan oleh ITU-T (CCITT) disebut reference equivalent (RE) yang kemuedian diperbaharui menjadi Corrected Reference Equivalent (CRE)

Batasan Redaman

TE091313 - Dasar Sistem Telekomunikasi09/08/14 50

Page 51: PPT Teleponi

• Kadang-kadang ada kasus dimana pelanggan bertempat tinggal di lokasi yang jaraknya melebihi jarak maksimum sentral-pelanggan dan amat tidak ekonomis apabila harus disediakan sentral untuk mencatu pelanggan tersebut

• Batasan sinyal dc pada kasus di atas dipecahkan dengan cara :– Menggunakan kabel yang diameternya lebih besar– Menggunakan pesawat telepon yang membutuhkan arus lebih

kecil– Menggunakan catu daya yang lebih besar (> 48 V)

• Untuk jarak yang melebihi 8 km diperlukan suatu loading coil untuk memperbaiki karakteristik frekuensi vs redaman

Kasus Khusus Perancangan Sentral

TE091313 - Dasar Sistem Telekomunikasi09/08/14 51

Page 52: PPT Teleponi

ATURAN PENOMORAN PSTNSistem Teleponi

09/08/14 TE091313 - Dasar Sistem Telekomunikasi 52

Page 53: PPT Teleponi

Penomoran

• Tujuan– Memberikan identitas yang unik bagi setiap pelanggan di

dalam suatu wilayah penomoran (lokal), atau di dalam suatu negara (nasional), atau di seluruh dunia (internasional)

– Membantu proses perutean panggilan

• Rincian mengenai penomoran mengacu pada dokumen Fundamental Technical Plan (FTP)– Dokumen ini tercantum dalam Keputusan Menteri

Perhubungan No.KM.4.2001– Aspek dan teknik penomoran yang dibahas pada kuliah ini

hanya sebagian

09/08/14 TE091313 - Dasar Sistem Telekomunikasi 53

Page 54: PPT Teleponi

• Jaringan dan Pelayanan Telekomunikasi Umum– Rekomendasi ITU-T E.164

• Jaringan Data Umum– Rekomendasi ITU-T X.121

Penomoran di Indonesia

09/08/14 TE091313 - Dasar Sistem Telekomunikasi 54

Page 55: PPT Teleponi

Rekomendasi ITU-T E.164

• Hirarki penomoran– Nomor Internasional (15 Digit) :

Kode Negara (1-3 digit) + Nomor Nasional (12-14 digit)– Nomor Nasional :

Kode Tujuan Nasional + Nomor Pelanggan

• Studi kasus Indonesia – alokasi kode negara 2 digit yaitu 62– Tersisa 13 digit untuk Nomor (Signifikan) Nasional

Kode Negara(Country Code:CC)

Kode Tujuan Nasional(National Destination Code:NDC)

Nomor Pelanggan(Subscriber Number:SN)

1-3 digit Nomor (Signifikan) Nasional

Nomor Internasional (maximum 15 digit)

09/08/14 TE091313 - Dasar Sistem Telekomunikasi 55

Page 56: PPT Teleponi

• Contoh Kode Tujuan Nasional– Kode Wilayah

• Surabaya 031

• Mojokerto 0321

– Kode Akses Jaringan• Telkomsel 0812

Kode Tujuan Nasional (NDC)

09/08/14 TE091313 - Dasar Sistem Telekomunikasi 56

Page 57: PPT Teleponi

Alokasi Kode Wilayah

Sumber: FTP Nasional 2000

09/08/14 TE091313 - Dasar Sistem Telekomunikasi 57

Page 58: PPT Teleponi

Alokasi Kode Wilayah

Sumber: FTP Nasional 2000

09/08/14 TE091313 - Dasar Sistem Telekomunikasi 58

Page 59: PPT Teleponi

Telkomsel Indosat XL AXIS Sampoerna0811 0814 0817 0831 08280812 0815 0818 0832 0813 0816 0819 0838 Smart0852 0855 0859 08810853 0856 0877 3 (three) 08820821 0857 0878 0831 0822 0858 0832 Mobile-80823 0838 0887

0888

NDC Untuk Jaringan Seluler

09/08/14 TE091313 - Dasar Sistem Telekomunikasi 59

Page 60: PPT Teleponi

Hirarki Penomoran

09/08/14 TE091313 - Dasar Sistem Telekomunikasi

Hirarki Penomoran PSTN

Hirarki Penomoran Telepon Bergerak

60

Page 61: PPT Teleponi

• Nomor (Signifikan) Nasional– Panjang : 10 digit

• Terdiri dari 2 atau 3 digit Kode Wilayah bersama dengan 8 atau 7 digit nomor pelanggan

• Kode Sentral– 4 digit (atau 3 digit) pertama dari nomor pelanggan merupakan

kode sentral– Digunakan terutama untuk proses routing dan pembebanan

(charging)– Satu sentral dapat memiliki lebih dari satu kode sentral

Penomoran terminal PSTN

09/08/14 TE091313 - Dasar Sistem Telekomunikasi 61

Page 62: PPT Teleponi

Penomoran pada seluler

• Mobile Subscriber International ISDN Number (MSISDN)– Merupakan nomor internasional untuk

terminal/pelanggan jaringan seluler• Terdiri Kode Negara (62 untuk Indonesia) diikuti oleh N(S)N-

Mobil• N(S)N-Mobil teridiri dari Kode Tujuan Nasional (NDC) dan Nomor

Pelanggan– Kode Tujuan Nasional

• Setiap operator seluler diberi alokasi NDC sendiri-sendiri– Terdiri atas 3 digit atau 4 digit– Digit terakhir berfungsi sebagai identitas operator yang bersangkutan

• NDC 3 digit untuk operator seluler dengan cakupan nasional sedangkan NDC 4 digit untuk operator seluler berlingkup regional

09/08/14 TE091313 - Dasar Sistem Telekomunikasi 62

Page 63: PPT Teleponi

• Jaringan Teleponi

• Jaringan Seluler

Contoh Kasus Penomoran

09/08/14 TE091313 - Dasar Sistem Telekomunikasi

* DEFG merupakan representasi dari kode sentral* X1 X2 X3 X4 merupakan nomor unik dari pelanggan dalam suatu sentral

Contoh : 031-594-7302

Contoh : 0813 215 2 8586

63

Page 64: PPT Teleponi

• Konsep Dasar dan Sejarah Teleponi• Komponen Pesawat Telepon• Proses Pemanggilan Telepon (Call Set-up)• Sistem Dialing• Sentral PSTN• Aturan Penomoran

Ringkasan Kuliah

09/08/14 TE091313 - Dasar Sistem Telekomunikasi 64

Page 65: PPT Teleponi

09/08/14 TE091313 - Dasar Sistem Telekomunikasi 65