Top Banner
Sindrom Metabolik & Suspek Osteoartritis Pada Wanita Pedagang Kaki Lima Tanpa Pelaku Rawat Pendekatan Kedokteran Keluarga Pada Keluarga Orang Tua Tunggal Yang Hidup Soliter Beatrice – Ni Luh – Fauzi – Yudha – Fitri – Benhardiet – Ani - Anita
42

Ppt Stukas Sindrom Metabolik

Aug 04, 2015

Download

Documents

Vina Subaidi
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Ppt Stukas Sindrom Metabolik

Sindrom Metabolik & Suspek Osteoartritis

Pada Wanita Pedagang Kaki Lima Tanpa Pelaku Rawat

Pendekatan Kedokteran Keluarga Pada Keluarga Orang Tua Tunggal Yang Hidup Soliter

Beatrice – Ni Luh – Fauzi – Yudha – Fitri – Benhardiet –

Ani - Anita

Page 2: Ppt Stukas Sindrom Metabolik

Pendahuluan

• Sindrom metabolik merupakan kumpulan faktor risiko terjadinya kejadian kardiovaskuler pada seseorang yang telah mengalami resistensi insulin.

• Kriteria penegakan diagnosis sindrom metabolik jika pada individu memiliki minimal 3 kriteria sesuai dengan kriteria NCEP-ATP III (2001) / National Cholesterol Education Program Adult Treatment Panel III.

• Osteoartritis merupakan penyakit sendi degeneratif yang berkaitan dengan kerusakan kartilago sendi yang dapat diakibatkan oleh multifaktorial.

Page 3: Ppt Stukas Sindrom Metabolik

Identitas

• Nama : Ny. Jenti• Umur :54 tahun• Alamat :Jl. Sambilobo • Jenis kelamin :Perempuan• Agama : Kristen• Pendidikan : Tamat SLTP• Pekerjaan :Pedagang Kecil• Status perkawinan :Menikah

Page 4: Ppt Stukas Sindrom Metabolik

A. Keluhan Utama

Kedua pergelangan kaki pasien terasa sakit sejak kira – kira 2 bulan yang lalu.

 

B. Keluhan Tambahan

Badan terasa lemas setelah minum obat penurun gula darah, dan mudah merasa mual.

Page 5: Ppt Stukas Sindrom Metabolik

Riwayat Penyakit Sekarang

• Kedua pergelangan kaki sakit kira2x 2 bln lalu• Mual dan nyeri ulu hati• Mudah lemas• Jarang duduk

Page 6: Ppt Stukas Sindrom Metabolik

Riwayat Penyakit Dahulu

• Riwayat penyakit maag.• Riwayat intoleransi glukosa terganggu sejak tanggal

5 April 2011 dengan GDS 136.• Riwayat hipertensi disangkal.• Riwayat asam urat disangkal.

Page 7: Ppt Stukas Sindrom Metabolik

•Riwayat menstruasi (jika wanita)Pasien mengaku sudah berhenti haid total sejak 4 (empat) tahun yang lalu.

•Riwayat menikah (jika wanita)Pasien adalah seorang janda dengan seorang putri yang sudah berusia 12 tahun. Suami pasien meninggal saat putrinya masih berusia 2 tahun.

Page 8: Ppt Stukas Sindrom Metabolik

•Riwayat obstetri (jika wanita)Pasien hanya pernah melahirkan satu orang anak (P1A0)

•Riwayat penggunaan kontrasepsi (jika wanita)Tidak ada.

Page 9: Ppt Stukas Sindrom Metabolik

• Riwayat sosial ekonomi

Semenjak suaminya meninggal, pasien bekerja seorang diri untuk menghidupi seorang putri yang berusia 12 tahun yang kini sedang menetap di Medan dan sekolah di sana. Pasien bekerja sebagai pedagang kecil sebagai penjual minuman di Terminal Senen.

Page 10: Ppt Stukas Sindrom Metabolik

• Pasien telah bekerja sebagai penjual minuman di Terminal Senen sejak 5 (lima) tahun yang lalu.

• Sebelum menjadi penjual minuman, pasien bekerja sebagai penjual kelontong dengan warung kecil di daerah Rawasari selama 3 (tiga) tahun.

Page 11: Ppt Stukas Sindrom Metabolik

PEMERIKSAAN FISIK (dilakukan pada tanggal 12 Juli 2011)•Keadaan umum dan tanda-tanda vital termasuk status giziKesadaran : Compos MentisKeadaan umum: Tampak tenang dengan kebersihan diri cukup, tampak agak lemahTinggi badan : 152 cm (1.52 meter)Berat badan : 70 kgStatus gizi : Kegemukan (IMT : 30.29)Lingkar perut : 90 cmTanda vital : Tekanan darah : 140 / 70 mmHg

Frekuensi nadi : 98 kali / menit, teraba reguler, isi cukup

Frekuensi nafas: 28 kali / menit, reguler, kedalaman cukup

Suhu : Afebris

Page 12: Ppt Stukas Sindrom Metabolik

Abdomen• I : Datar• P : Lemas, nyeri tekan (+) pada

epigastrium, hepar dan limpa tidak teraba• P : Timpani, tidak ada shifting dullness• A : Bising usus dalam batas normal

Page 13: Ppt Stukas Sindrom Metabolik

Status lokalis• Pulsasi arteri dorsalis pedis +/+, arteri tibialis

posterior +/+, arteri poplitea +/+

Status pemeriksaan kaki : • Tidak ada luka lecet• Tidak ada kekeringan pada permukaan kulit• Tidak ada deformitas ruas jari kaki• Tidak ada deformitas struktur kuku

Page 14: Ppt Stukas Sindrom Metabolik

DIAGNOSIS HOLISTIK• Aspek personal : Pasien khawatir akibat sakit

pada kedua tungkai bawahnya akan semakin parah sehingga akan menyulitkan untuk bekerja mencari nafkah.

• Aspek klinik : Sindrom Metabolik (TGT, Obesitas, Hipertensi Grade I), suspek Osteoartritis os calcaneus, dispepsia, lemas karena hipoglikemia.

Page 15: Ppt Stukas Sindrom Metabolik

Aspek risiko internal :• Tingkat kesadaran dan pengetahuan tentang

kondisi kesehatan dan penyakit yang masih kurang menyebabkan pasien kurang peduli dengan kondisi kesehatan dan penyakit yang sedang dideritanya dengan baik.

• Pasien hanya hidup seorang diri di sebuah kontrakan kecil dan anak perempuan tunggalnya tinggal di luar kota, masih sekolah dan berusia 12 tahun. Komunikasi kurang terjalin dengan lancar sehingga pasien seringkali memikirkan kondisi anak tunggalnya ini.

Page 16: Ppt Stukas Sindrom Metabolik

• Pasien seorang pekerja keras dan sibuk dengan pekerjaannya agar bisa memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri dan juga anaknya yang masih sekolah di luar kota sehingga pasien sulit meluangkan waktu untuk melakukan pemeriksaan kesehatan rutin.

• Pasien tidak menyediakan alokasi dana khusus untuk kesehatan pribadinya karena penghasilannya pas-pasan.

• Emosi pasien seringkali tidak stabil karena kelelahan bekerja di waktu hampir sepanjang hari.

Page 17: Ppt Stukas Sindrom Metabolik

• Lingkungan kerja yang berat bagi pasien di terminal bus yang ramai dan sebagai penjual minuman membuat pasien selalu berdiri saat bekerja dan jarang duduk, kecuali saat istirahat kala pembeli sepi.

• Pekerjaan ini membuat pasien selalu mengangkat beban berat di tiap hari saat mulai membuka dagangan di pagi hari pukul 8 dan saat menutup dagangan di malam hari pukul 10.

Page 18: Ppt Stukas Sindrom Metabolik

Aspek psikososial :• Pasien memiliki sifat yang introvert, cenderung

sensitif dan mudah marah serta selalu merenung seorang diri.

• Pasien selalu mengkhawatirkan keadaan anaknya yang tinggal di luar kota dengan saudara perempuannya.

• Komunikasi pasien dengan anak tunggalnya yang tinggal di luar kota ini kurang lancar dan hanya berkomunikasi sesekali melalui sarana telekomunikasi yang ada.

 

Derajat fungsional : Skala 1 (satu) (Pasien masih mampu mengerjakan rutinitas secara mandiri)

 

Page 19: Ppt Stukas Sindrom Metabolik

DIAGNOSIS OKUPASI

Langkah 1

Diagnosis Klinis :

Osteoartritis

Langkah 2

Pajanan Fisika :Pajanan Kimia :Pajanan Biologi :Ergonomi :Psikososial :

Panas, Cahaya Matahari, Getaran, BisingPolusi udara, debu Kuman Gram Positif dan Kuman Gram NegatifPosisi berdiri lama (posisi statis) (+), posisi membungkuk (+), gerakan repetitif tangan kanan dan kiri menggenggam (+), posisi leher menekuk ke arah depan (+)Lelah dan jenuh dengan rutinitas pekerjaan

Page 20: Ppt Stukas Sindrom Metabolik

Langkah 3

Hubungan pajanan dengan diagnostik klinik

Faktor usia, kegemukan yang menimbulkan gangguan metabolisme tubuh yang dipicu gaya hidup yang kurang baik, posisi ergonomis saat kerja dan aktivitas harian dapat memicu jejas mekanis dan kimiawi pada sinovia sendi terutama pada sendi lutut dan pergelangan kaki sehingga terbentuk molekul abnormal dan produk degradasi kartilago di dalam cairan sinovial sendi yang mengakibatkan terjadi inflamasi sendi, kerusakan kondrosit dan timbulnya rasa nyeri.Selain itu, akibat posisi statis karena waktu bekerja yang cukup lama (14 jam per hari) juga menyebabkan aliran darah ke suatu tempat menjadi terhambat, sehingga terjadi hipoksia jaringan dan terjadi metabolisme anaerob dan banyak terbentuk asam laktat sehingga mudah menimbulkan kelelahan pada area ekstremitas penyangga tubuh.

Page 21: Ppt Stukas Sindrom Metabolik

Langkah 4

Apakah pajanan cukup besar untuk bisa menimbulkan masalah kesehatan?

Pasien telah bekerja sebagai pedagang kecil dengan menjual minuman sejak 5 (lima) tahun yang lalu. Dalam satu hari, pasien bekerja selama 14 jam, dari pukul 8 pagi hingga pukul 10 malam. Selama bekerja itu, pasien selalu berdiri dalam posisi yang statis.

Langkah 5

Faktor individu Usia, obesitas, hidup

Langkah 6

Faktor lain di luar pekerjaan

Pekerjaan rumah tangga yang berat seperti mencuci dan membersihkan seluruh isi rumah.

Langkah 7

Penegakkan apakah diagnosis okupasi atau bukan

Osteoartritis os calcaneus pada pasien ini merupakan penyakit yang diperberat oleh pekerjaan

Page 22: Ppt Stukas Sindrom Metabolik

RENCANA PENATALAKSANAAN PASIEN  • Aspek personal:

Kekhawatiran pasien mengenai kedua pergelangan kakinya diberikan edukasi dan penanganan yg tepat dan dilihat perkembangannya dalam 2 minggu.

• Aspek klinik:

Diberikan penanganan yang tepat mengenai sindrom metabolik, OA, dispepsia pada pasien.

• Aspek risiko internal:

Diberikan edukasi secara umum mengenai gaya hidup pasien yang kurang baik agar menjadi lebih teratur.

• Aspek psikososial:

Memberikan masukan yang tepat bagi hubungan pasien dengan anaknya yang tinggal di luar kota.

Page 23: Ppt Stukas Sindrom Metabolik

TINDAK LANJUT & HASIL INTERVENSI • 12 Juli 2011• Kedatangan ke 4 (empat) di KDK Kayu Putih

• TINDAK LANJUT I • 25 Juli 2011• Di tempat kerja Pasien,• Terminal Senen

 • TINDAK LANJUT II• 9 Agustus 2011• Di Tempat Kerja Pasien,• Terminal Bus Senen

Page 24: Ppt Stukas Sindrom Metabolik

KESIMPULAN PENATALAKSANAAN PASIEN DALAM BINAAN PERTAMA(Diagnosis Holistik pada saat berakhirnya pembinaan pertama

• Aspek personal :

Perbaikan pada kondisi kedua pergelangan kaki pasien.

• Aspek klinik :

Belum bisa dipastikan adanya perbaikan kondisi pasien karena pasien belum melakukan pemeriksaan skrining berikutnya.

• Aspek risiko internal :

Adanya perbaikan pola hidup pasien untuk menjadi sehat.

Page 25: Ppt Stukas Sindrom Metabolik

• Aspek psikososial :

Komunikasi pasien dengan anaknya yang tinggal di luar kota mulai ada kelancaran

• Derajat fungsional : 1 (satu)

Page 26: Ppt Stukas Sindrom Metabolik

• Faktor pendukung terselesaikannya masalah kesehatan pasien :

• Adanya keterbukaan dari pasien tentang keadaan personalnya.

• Adanya keinginan dan tekad pasien untuk segera sembuh dari sakitnya.

• Adanya kerjasama dan perhatian pasien terhadap kondisi penyakit dan kesehatan personalnya.

Page 27: Ppt Stukas Sindrom Metabolik

Faktor penghambat terselesaikannya masalah kesehatan pasien :

• Tidak ada pelaku rawat yang mendampingi pasien.• Anak tunggalnya yang masih berada di luar kota

karena sedang menjalani pendidikan formal sehingga sering menjadi beban pikiran pasien.

Page 28: Ppt Stukas Sindrom Metabolik

Rencana penatalaksanaan pasien selanjutnya• Anjuran kepada pasien untuk rajin kontrol kesehatan di klinik terdekat untuk

memudahkan aktivitas pekerjaan pasien.• Pemeriksaan radiologis berupa foto Rontgen kondisi tungkai bagian bawah

sebelah kiri yang sering dikeluhkan sakit, untuk melihat adakah tanda – tanda deformitas dini akibat perkapuran sendi.

• Anjuran untuk segera melakukan cek gula darah paling minimal seminggu setelah kunjungan terakhir.

• Anjuran kepada pasien untuk melakukan pemeriksaan penunjang lain di laboratorium, seperti cek profil lipid berupa kolesterol total, kadar HDL, kadar trigliserida, kadar albumin plasma dan cek HbA1C jika keuangan pasien sudah memungkinkan.

• Edukasi kepada pasien akan perlunya memiliki kartu jaminan kesehatan untuk memudahkannya dalam pembayaran iuran kesehatan.

• Anjuran pola makan yang teratur yakni makan 3 (tiga) kali sehari pada jam-jam yang suda menjadi waktu makan dengan kriteria rendah kalori, rendah garam, rendah gula, tinggi serat dan perbanyak minum air putih.

• Edukasi kepada pasien mengenai pekerjaannya agar tidak memaksakan diri untuk bekerja berlebihan jika badan terutama kedua tungkai bawahnya mulai merasakan kecapean. Juga memberikan edukasi dan saran yang cermat mengenai pentingnya istirahat di sela-sela jam kerja. Dan memberikan edukasi kepada pasien mengenai pengaturan keseimbangan posisi saat bekerja, dengan mengurangi posisi berdiri yang terlalu sering dengan menyediakan kursi di dekat tempat dagangan agar senantiasa bisa duduk sambil bekerja melayani pembeli.

Page 29: Ppt Stukas Sindrom Metabolik

KATEGORI KESEHATAN• Kesehatan baik• Kesehatan cukup baik dengan kelainan yang dapat

dipulihkan• Kemampuan fisik terbatas untuk pekerjaan tertentu• Masih cukup fit dan cukup aman untuk semua

pekerjaan

 

 

Page 30: Ppt Stukas Sindrom Metabolik

PROGNOSIS• Klinis : Quo ad vitam : dubia ad bonam

Quo ad functionam : dubia ad malam

Quo ad sanationam: dubia ad malam• Okupasi: Quo ad vitam : dubia ad malam

Quo ad functionam : dubia ad malam

Quo ad sanationam: dubia ad malam

Page 31: Ppt Stukas Sindrom Metabolik

• Alasan untuk dilaksanakan pembinaan keluarga pada keluarga ini:

• Tidak ada pelaku rawat bagi pasien, sedangkan masalah kesehatan yang dialami pasien membutuhkan partisipasi dan dukungan anggota keluarga.

• Pelakurawat/contact person/significant other dari pasien adalah: Tidak ada

• Hubungan dengan pasien: -----

Page 32: Ppt Stukas Sindrom Metabolik
Page 33: Ppt Stukas Sindrom Metabolik
Page 34: Ppt Stukas Sindrom Metabolik

Fungsi-fungsi dalam keluarga

• Fungsi biologis kurang baik karena ada risiko penyakit degeneratif dalam keluarga ini.

 • Fungsi psikologis pasien kurang baik dan pasien

perlu mengendalikan emosinya dengan baik agar tidak terjadi hal – hal yang tidak diinginkan.

 • Fungsi sosial pasien cukup baik.

 • Pasien berusaha menyisihkan sedikit dari

penghasilan utamanya sebagai alokasi dana kesehatan. Fungsi ekonomi belum baik.

Page 35: Ppt Stukas Sindrom Metabolik

Denah Rumah

Page 36: Ppt Stukas Sindrom Metabolik

Peta Rumah - Klinik

Page 37: Ppt Stukas Sindrom Metabolik
Page 38: Ppt Stukas Sindrom Metabolik

TUJUAN

RENCANA TINDAKAN

INDIKATOR KEBERHASILAN

Page 39: Ppt Stukas Sindrom Metabolik

Kesimpulan Pembinaan Keluarga Pada Saat IniMasalah Internal Keluarga• Masalah Biologis :

Pasien menderita penyakit sindrom metabolik dan osteoartritis.

• Masalah Psikologis :

Hubungan komunikasi pasien dengan anak tunggalnya yang tinggal di luar kota kurang baik.

• Masalah Psikososial :

Hubungan pasien dengan tetangganya biasa saja, dan hubungan pasien dengan orang-orang di lingkungan kerjanya cukup baik..

Page 40: Ppt Stukas Sindrom Metabolik

• Masalah Ekonomi dan pemenuhan kebutuhan :

Pasien mempunyai masalah ekonomi dan pemenuhan kebutuhan sehari-hari karena penghasilan pas-pasan dan tidak ada alokasi dana khusus untuk kesehatannya.

• Masalah perilaku kesehatan keluarga :

Pasien mempunyai perilaku kesehatan yang bersifat kuratif dan belum ada upaya preventif.

 

Masalah Eksternal Keluarga• Masalah pelayanan kesehatan : Pasien hanya

mengandalkan KDK Kayu Putih sebagai pelayanan kesehatan.

• Lingkungan rumah : lingkungan rumah terbilang padat, kondisi rumah cukup bersih dan dan ventilasi kurang baik.

Page 41: Ppt Stukas Sindrom Metabolik

Faktor pendukung terselesaikannya masalah kesehatan keluargaPasien bersikap kooperatif dan terbuka terhadap informasi kesehatan dan penyakit terutama kondisi kesehatan dan penyakit yang sedang dialaminya yang diberikan oleh tim pembina kesehatan pasien.

Faktor penghambat terselesaikannya masalah kesehatan keluarga

Keterbatasan ekonomi dan pemenuhan kebutuhan hidup pasien.

Komunikasi dengan anak tunggal pasien yang tinggal di luar

kota yang kurang lancar.

Rencana pembinaan keluarga selanjutnya

Edukasi dan motivasi pasien untuk menyisihkan uang khusus sebagai alokasi dana kesehatan pribadi pasien.Memotivasi pasien agar selalu menjalin komunikasi yang akrab walau terbatas dengan anak tunggalnya yang tinggal di luar kota.

Page 42: Ppt Stukas Sindrom Metabolik