Top Banner
40

ppt sidang hubungan IMT dengan nilai risiko fraktur osteoporosis

Feb 03, 2016

Download

Documents

ppt sidang hubungan IMT dengan nilai risiko fraktur osteoporosis
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: ppt sidang hubungan IMT dengan nilai risiko fraktur osteoporosis
Page 2: ppt sidang hubungan IMT dengan nilai risiko fraktur osteoporosis
Page 3: ppt sidang hubungan IMT dengan nilai risiko fraktur osteoporosis

Osteoporosis merupakan penyakit yang tersembunyi (silent disease) tanpa adanya tanda-tanda khusus sampai pasien mengalami patah tulang akibat trauma minimal 1,2

Dinyatakan : usia lebih dari 50 tahun 3

Risiko fraktur osteoporosis

Osteoporosis merupakan penyakit yang tersembunyi (silent disease) tanpa adanya tanda-tanda khusus sampai pasien mengalami patah tulang akibat trauma minimal 1,2

Dinyatakan : usia lebih dari 50 tahun 3

Risiko fraktur osteoporosisnormal osteoporosis

Gambaran mikro-arsitektur tulang

Page 4: ppt sidang hubungan IMT dengan nilai risiko fraktur osteoporosis
Page 5: ppt sidang hubungan IMT dengan nilai risiko fraktur osteoporosis

Metode asesmen faktor risiko fraktur osteoporosis untuk menilai kemungkinan terjadinya fraktur osteoporotik dalam 10 tahun ke depan (%)

Hasil / output :1.Nilai kemungkinan risiko fraktur

osteoporosis mayor (wrist, proximal humerus, vertebrae)

2.Nilai kemungkinan risiko fraktur osteoporosis femur

Page 6: ppt sidang hubungan IMT dengan nilai risiko fraktur osteoporosis

Faktor risiko klinis yang dihitung1.Usia 2.Jenis kelamin 3. Indeks massa tubuh 4.Riwayat fraktur sebelumnya5.Riwayat fraktur proksimal femur

pada orang tua 6.Merokok7.Glukokortikoid 8.Arthritis rheumatoid9.Osteoporosis sekunder10.Alkohol

Page 7: ppt sidang hubungan IMT dengan nilai risiko fraktur osteoporosis

Faktor risiko klinis yang dihitung1.Usia 2.Jenis kelamin 3. Indeks massa tubuh 4.Riwayat fraktur sebelumnya5.Riwayat fraktur proksimal femur

pada orang tua 6.Merokok7.Glukokortikoid 8.Arthritis rheumatoid9.Osteoporosis sekunder10.Alkohol

Page 8: ppt sidang hubungan IMT dengan nilai risiko fraktur osteoporosis
Page 9: ppt sidang hubungan IMT dengan nilai risiko fraktur osteoporosis
Page 10: ppt sidang hubungan IMT dengan nilai risiko fraktur osteoporosis
Page 11: ppt sidang hubungan IMT dengan nilai risiko fraktur osteoporosis
Page 12: ppt sidang hubungan IMT dengan nilai risiko fraktur osteoporosis
Page 13: ppt sidang hubungan IMT dengan nilai risiko fraktur osteoporosis

Osteoporosis pada wanita

Pada wanita usia pasca menopause (usia ≥40

tahun)

Faktor risiko klinis

Alkohol 3 unit per-hari

Osteoporosis sekunder

Arthritis rheumatoid

Konsumsi obat-obatan steroid

Merokok

Riwayat fraktur femur pada orang

tua

Riwayat fraktur

Indeks massa tubuh rendah

Usia lanjut

(≥50 tahun)

Page 14: ppt sidang hubungan IMT dengan nilai risiko fraktur osteoporosis

Wanita usia ≥50 tahun

Perhitungan dengan FRAX® tool

Asesmen faktor risiko klinis

osteoporosis dan fraktur osteoporotik

Alkohol 3 unit per-hari

Osteoporosis sekunder

Arthritis rheumatoid

Konsumsi obat-obatan steroid

Merokok

Riwayat fraktur femur pada orang

tua

Riwayat fraktur

Indeks massa tubuh rendah

Usia

Nilai risiko fraktur osteoporosis mayor dalam 10 tahun ke

depan (%)

Nilai risiko fraktur osteoporosis femur dalam 10 tahun ke

depan (%)

Nilai indeks massa tubuh

Page 15: ppt sidang hubungan IMT dengan nilai risiko fraktur osteoporosis
Page 16: ppt sidang hubungan IMT dengan nilai risiko fraktur osteoporosis
Page 17: ppt sidang hubungan IMT dengan nilai risiko fraktur osteoporosis
Page 18: ppt sidang hubungan IMT dengan nilai risiko fraktur osteoporosis
Page 19: ppt sidang hubungan IMT dengan nilai risiko fraktur osteoporosis
Page 20: ppt sidang hubungan IMT dengan nilai risiko fraktur osteoporosis
Page 21: ppt sidang hubungan IMT dengan nilai risiko fraktur osteoporosis

Jumlah (n): 55Rata-rata: 65,45SD: 7,852

Jumlah (n): 55Rata-rata: 65,45SD: 7,852

Page 22: ppt sidang hubungan IMT dengan nilai risiko fraktur osteoporosis

Penyebab utama adalah faktor hormonal dimana terjadi defisiensi estrogen terjadi (pasca-menopause)

Mengalami 2 fase setelah umur 40 tahun:1.Fase cepat kehilangan massa tulang (sekitar

30% per-tahun)2.Fase lambat kehilangan massa tulang (0,3% per-

tahun)

Penyebab utama adalah faktor hormonal dimana terjadi defisiensi estrogen terjadi (pasca-menopause)

Mengalami 2 fase setelah umur 40 tahun:1.Fase cepat kehilangan massa tulang (sekitar

30% per-tahun)2.Fase lambat kehilangan massa tulang (0,3% per-

tahun)

Solomon L, Warwick D, Nayagam S. Apley’s system of orthopaedics and fractures. 9 th ed. London: Holder Arnold. 2010. Chapter 7, Metabolic and endocrine disorder; p. 117-134.

Page 23: ppt sidang hubungan IMT dengan nilai risiko fraktur osteoporosis
Page 24: ppt sidang hubungan IMT dengan nilai risiko fraktur osteoporosis

11% n:6

89% n:6

7% n:4

93% n:51

Page 25: ppt sidang hubungan IMT dengan nilai risiko fraktur osteoporosis

1. Johnell O, Kanis JA, Oden A, Sernbo I, Redlund-Johnell I, Petterson C et al. Fracture risk following an osteoporotic fracture. 20042. Bauer DC, Brower WS, Cauley JA, Orwoll ES, Scott JC, Black DM et al. Factors associated with appendicular bone mass in older women:

the study of Osteoporotic Fractures Research Group. 1993.

Adanya riwayat fraktur femur pada orang tua menandakan berperannya faktor genetik terhadap osteoporosis

Sekitar 80% kepadatan tulang diturunkan secara genetik.2

adanya riwayat fraktur osteoporotik pada orang tua setelah usia 50 tahun akan meningkatkan risiko fraktur pada anak.2

Adanya riwayat fraktur sebelumnya menandakan tulang kemungkinan memiliki BMD yang rendah.

Risiko fraktur osteoporotik menjadi lebih besar pada pasien yang telah mengalami fraktur sebelumnya dibandingkan orang yang belum pernah mengalami fraktur.1

Page 26: ppt sidang hubungan IMT dengan nilai risiko fraktur osteoporosis
Page 27: ppt sidang hubungan IMT dengan nilai risiko fraktur osteoporosis

Korelasi P value Arah korelasi Koefisien korelasi (r)

Nilai IMT dengan nilai risiko

fraktur osteoporosis mayor 0,027 Negatif (-) -0,297

Nilai IMT dengan nilai risiko

fraktur osteoporosis femur0,000 Negatif (-) -0,467

Nilai negatif (-) ► semakin besar nilai IMT yang dimiliki responden semakin kecil risiko fraktur osteoporosis yang dimiliki.

Korelasi nilai IMT dengan nilai risiko fraktur osteoporosis mayor memiliki kekuatan korelasi yang lemah (r = 0,297).

Korelasi nilai IMT dengan nilai risiko fraktur osteoporosis femur memiliki kekuatan korelasi sedang (r = 0,467)

Page 28: ppt sidang hubungan IMT dengan nilai risiko fraktur osteoporosis

Indeks massa tubuh merupakan faktor yang ikut berperan dalam terjadinya osteoporosis dan menjadi faktor risiko timbulnya fraktur akibat osteoporosis.1

Hasil dari beberapa studi menunjukkan penurunan densitas tulang /BMD (bone mass density) lebih sering ditemukan pada manusia lanjut usia dengan IMT yang rendah.2

Indeks massa tubuh merupakan faktor yang ikut berperan dalam terjadinya osteoporosis dan menjadi faktor risiko timbulnya fraktur akibat osteoporosis.1

Hasil dari beberapa studi menunjukkan penurunan densitas tulang /BMD (bone mass density) lebih sering ditemukan pada manusia lanjut usia dengan IMT yang rendah.2

1. Mardas A K, Sulaf AH, Alkazzaz A. Effect of body mass index and physical activities on risk of osteoporosis in Babylon Iraq. 2014

2. Salamat MR, Salamat AH, Abedi I, Janghorbani M. Relationship between weight, body mass index, and bone mineral density in men referred for dual-energy x-ray absorptiometry scan in Isfahan, iran. 2013

Page 29: ppt sidang hubungan IMT dengan nilai risiko fraktur osteoporosis

Hubungan signifikan antara IMT dengan osteoporosis karena:

1.Efek protektif jaringan lemak subkutan thd densitas tulang.1

2.Status absorpsi yang lebih baik pada individu overweight atau obesitas.2

3.Konversi hormon androgen yang lebih tinggi pada individu obesitas.3

4.Efek positif beban jaringan lemak tubuh terhadap pembentukan tulang.3,4

Hubungan signifikan antara IMT dengan osteoporosis karena:

1.Efek protektif jaringan lemak subkutan thd densitas tulang.1

2.Status absorpsi yang lebih baik pada individu overweight atau obesitas.2

3.Konversi hormon androgen yang lebih tinggi pada individu obesitas.3

4.Efek positif beban jaringan lemak tubuh terhadap pembentukan tulang.3,4

1. International Osteoporosis Foundation [internet]. Available from: http://www.iofbonehealth.org/osteoporosis2. Stransky M, Rysava L. Nutrition as prevention and treatment of osteoporosis. 20093. Salamat MR, Salamat AH, Abedi I, Janghorbani M. Relationship between weight, body mass index, and bone mineral density in

men referred for dual-energy x-ray absorptiometry scan in Isfahan, iran. 20134. Ravn P, Cizza G, Bjarnason NH, Thompson D, Daley M, Wasnich RD, et al. Low body mass index is an important risk factor for low

bone mass and increased bone loss in early postmenopausal women. 1999

Page 30: ppt sidang hubungan IMT dengan nilai risiko fraktur osteoporosis

1. Penelitian ini hanya diikuti responden sebanyak 55 orang.

2. Peneliti tidak menyertakan laki-laki sebagai responden karena keterbatasan waktu dan tenaga, sementara anggota laki-laki Klub Bina Lansia berjumlah sedikit.

3. Sampel pada penelitian ini hanya diambil dari Klub Bina Lansia Pisangan, Ciputat dan tidak mengambil dari populasi yang lebih luas lagi.

4. Penelitian ini tidak menggunakan metode pengukur tinggi badan yang lebih akurat khususnya pada wanita usia >60 tahun. Hanya menggunakan metode pengukuran tinggi badan dengan keadaan berdiri menggunakan alat ukur meteran.

1. Penelitian ini hanya diikuti responden sebanyak 55 orang.

2. Peneliti tidak menyertakan laki-laki sebagai responden karena keterbatasan waktu dan tenaga, sementara anggota laki-laki Klub Bina Lansia berjumlah sedikit.

3. Sampel pada penelitian ini hanya diambil dari Klub Bina Lansia Pisangan, Ciputat dan tidak mengambil dari populasi yang lebih luas lagi.

4. Penelitian ini tidak menggunakan metode pengukur tinggi badan yang lebih akurat khususnya pada wanita usia >60 tahun. Hanya menggunakan metode pengukuran tinggi badan dengan keadaan berdiri menggunakan alat ukur meteran.

Page 31: ppt sidang hubungan IMT dengan nilai risiko fraktur osteoporosis

Surat An-Nisa' 32: “Janganlah kamu iri hati terhadap keistimewaan yang dianugrahkan Allah terhadap sebahagian kamu atas

sebahagian yang lain laki-laki mempunyai hak atas apa yang diusahakan dan perempuan juga mempunyai hak atas

apa yang di usahakannya”Surat Al A’raf ayat 31:

“Hai anak sekalian manusia makan-makanlah yang halal lagi baik daripada yang terdapat di bumi dan janganlah

kamu mengikuti langkah-langkah syaitan, karena syaitan musuh yang nyata bagimu.”

Surat An-Nisa' 32: “Janganlah kamu iri hati terhadap keistimewaan yang dianugrahkan Allah terhadap sebahagian kamu atas

sebahagian yang lain laki-laki mempunyai hak atas apa yang diusahakan dan perempuan juga mempunyai hak atas

apa yang di usahakannya”Surat Al A’raf ayat 31:

“Hai anak sekalian manusia makan-makanlah yang halal lagi baik daripada yang terdapat di bumi dan janganlah

kamu mengikuti langkah-langkah syaitan, karena syaitan musuh yang nyata bagimu.”

Page 32: ppt sidang hubungan IMT dengan nilai risiko fraktur osteoporosis

Surat Al Baqarah ayat 219:“Mereka bertanya kepadamu tentang khamr dan judi.

Katakanlah:”pada keduanya terdapat dosa yang besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih

besar dari manfaatnya”.dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: “yang lebih dari keperluan.” Demikianlah Allah menerangkan tanda-tanda

(kekuasaan) Nya kepadamu agar kamu berfikir.”

Surat Al Baqarah ayat 219:“Mereka bertanya kepadamu tentang khamr dan judi.

Katakanlah:”pada keduanya terdapat dosa yang besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih

besar dari manfaatnya”.dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: “yang lebih dari keperluan.” Demikianlah Allah menerangkan tanda-tanda

(kekuasaan) Nya kepadamu agar kamu berfikir.”

Page 33: ppt sidang hubungan IMT dengan nilai risiko fraktur osteoporosis
Page 34: ppt sidang hubungan IMT dengan nilai risiko fraktur osteoporosis

1. Terdapat korelasi antara nilai Indeks Massa Tubuh dengan nilai risiko fraktur osteoporosis mayor berdasarkan perhitungan FRAX®

tool pada wanita usia ≥50 tahun di Klub Bina Lansia Pisangan, Ciputat (p = 0,027) dengan arah korelasi negatif dan kekuatan korelasi lemah (r = 0,297)

2. Terdapat korelasi antara nilai Indeks Massa Tubuh dengan nilai risiko fraktur osteoporosis leher femur berdasarkan perhitungan FRAX® tool pada wanita usia ≥50 tahun di Klub Bina Lansia Pisangan, Ciputat (p = 0,000) dengan arah korelasi negative dan kekuatan korelasi sedang (r = 0,467)

1. Terdapat korelasi antara nilai Indeks Massa Tubuh dengan nilai risiko fraktur osteoporosis mayor berdasarkan perhitungan FRAX®

tool pada wanita usia ≥50 tahun di Klub Bina Lansia Pisangan, Ciputat (p = 0,027) dengan arah korelasi negatif dan kekuatan korelasi lemah (r = 0,297)

2. Terdapat korelasi antara nilai Indeks Massa Tubuh dengan nilai risiko fraktur osteoporosis leher femur berdasarkan perhitungan FRAX® tool pada wanita usia ≥50 tahun di Klub Bina Lansia Pisangan, Ciputat (p = 0,000) dengan arah korelasi negative dan kekuatan korelasi sedang (r = 0,467)

Page 35: ppt sidang hubungan IMT dengan nilai risiko fraktur osteoporosis
Page 36: ppt sidang hubungan IMT dengan nilai risiko fraktur osteoporosis
Page 37: ppt sidang hubungan IMT dengan nilai risiko fraktur osteoporosis

Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman pengendalian osteoporosis. 2008

35 45 46 50 55 56 65

Masa Reproduksi

Masa Klimakterium

Klimakterium awal

Perimenopause Klimakterium akhir

Menopause (M)

Pra M Post M

masa klimakterium pada wanita

Page 38: ppt sidang hubungan IMT dengan nilai risiko fraktur osteoporosis

Skema hubungan keterkaitan beberapa hormon dalam proses modeling dan remodeling tulang (telah dimodifikasi)

Sherwood L. Human physiology from cells to systems 7ed. 2010

Bone marrow culture

OPGOsteoclast RANK

receptor

Osteoclast precursor

Osteoblast

Osteoblast precursor

Osteoclast progenitorMesenchynal

osteoblast progenitor Glucocorticoids PTH, Calcitriol

Estogen, Androgen

IGF-1

Bone forming

Release matrix growth factors (TGFß

Bone resorption

Osteoclast activity

RANKL(-)

(+)

(-)

(+)(+)

(+)

(+)

(-)

(-)

Page 39: ppt sidang hubungan IMT dengan nilai risiko fraktur osteoporosis
Page 40: ppt sidang hubungan IMT dengan nilai risiko fraktur osteoporosis

1.Kanis JA, McCloskey EV. Johansson H, Cooper C, Rizzoll R, Reginster JY. European guidance for the diagnosis and management of osteoporosis in postmenopausal women. 2012

2.Compston J, Cooper A, Cooper C, Francis R, Kanis JA, Marsh D, et al. Guideline for the diagnosis and management of osteoporosis in postmenopausal women and men from the age of 50 years in the UK. 2014.

3.McCloskey E. FRAX® Identifying people at high risk of fracture: WHO fracture risk assessment tool, a new clinical tool for informed treatment decisions. 2009