Pneumothorax Hendi Putra Hartanto
Pneumothorax
Hendi Putra Hartanto
IDENTITAS PASIEN Nama: Tn. MN Jenis Kelamin: Laki-laki
Tempat/Tanggal Lahir: Jakarta, 28 Oktober 1991
Suku Bangsa: Jawa
Status Perkawinan: Belum menikah Agama: Islam
Pekerjaan: - Pendidikan : SMA
Alamat : Duri kepa, Kebon Jeruk
Tanggal masuk pasien: 3 Oktober 2014
KELUHAN UTAMAOs sesak sejak semalam
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANGOs mengaku sesak sejak semalam, dan semakin lama semakin berat. Os juga mengaku ketika malam hari suka berkeringat dingin. Os juga mengaku sering batuk-batuk dengan dahak berwarna hijau tanpa darah. Os merasa mual semenjak semalam dan sudah muntah 4x. Pusing juga dirasakan os tetapi jarang-jarang. Os mengaku sudah meminum obat OAT dari seminggu yang lalu.Os mengaku kadang-kadang memang mengalami kejadian seperti ini, tetapi tidak pernah memberat seperti ini.
Riwayat Penyakit Dahulu :Os memiliki riwayat asma , dan tidak memiliki riwayat penyakit hipertensi, DM, penyakit jantung, alergi obat dan penyakit gangguan pembekuan darah.
Riwayat Dahulu (-) wasir/hemorhoid (-) Appendisitis (-) Struma Tiroid(-) Batu ginjal/sal kemih (-) tumor (-) Penyakit Jantung Bawaan(-) Hernia (-) Penyakit Prostat (-) Perdarahan otak(-) Typhoid (-) Diare Kronis (-) Gastritis(-) Batu Empedu (-) DM(-) Hipertensi(-) Tifus Abdominalis (-) Kelainan Kongenital (-) Penyakit Pembuluh Darah(-) Ulkus Ventrikuli (-) Colitis (-) ISK(+) Tuberculosis (-) Tetanus (-) Volvulus(-) Invaginasi (-) Hepatitis (-) Abses Hati(-) Penyakit Degeneratif (-) Fistel (-) Patah Tulang(-) Luka Bakar
Lain-lain (-) operasi (-) kecelakaan
RIWAYAT KELUARGAHubungan Umur
(tahun)Jenis Kelamin Keadaan
KesehatanPenyebab meninggal
Kakek - Laki-laki - -
Nenek - Perempuan - -
Ayah - Laki-laki - -
Ibu - Perempuan Sehat -
Saudara - Perempuan Sehat -
PENYAKIT KELUARGAPenyakit Ya Tidak Hubungan
Alergi - + -
Asma - + -
Tuberkulosis - + -
Hipertensi - + -
Diabetes - + -
Jantung - + -
Ginjal - + -
ANAMNESIS SISTEMKulit :( - )bisul ( - )kuku ( - )rambut( - )kuning/ikterus ( +)keringat malam ( - )sianosis
Kepala :( - )trauma ( - )sakit kepala ( - )konjungtiva( - )nyeri pada sinus
Mata :( - )merah ( - )sekret ( - )trauma( - )nyeri ( - )kuning/ikterus ( - )ketajaman penglihatan
Telinga :( - )nyeri ( - )sekret ( - )gangguan pendengaran( - )tinitus
Hidung :( - )rhinnorhea/rhinoragi ( - )nyeri ( - )sekret( - )trauma ( - )tersumbat ( - )gangguan penciuman( - )epiktasis ( - )benda asing
Mulut :( - )bibir ( - )gusi ( - )gangguan menelan( - )lidah ( - )mukosa
Tenggorokan:( - )nyeri tenggorokan ( - )perubahan suara
Leher :( - )benjolan ( - )nyeri leher
Thorax (jantung dan paru-paru) :( + )sesak nafas ( + )batuk ( + )nyeri dada( - )mengi ( - )batuk darah ( - )berdebar-debar
Abdomen(lambung/usus) :( + )mual ( - )diare ( - )nyeri epigastrium( - )tinja berdarah ( - )benjolan ( + )muntah( - )konstipasi ( - )nyeri kolik ( - )tinja berwarna dempul
Saluran kemih/alat kelamin :( -) disuria ( - ) hesistensi ( - ) kencing batu( - ) hematuria ( - ) nokturia ( - ) urgensi( - ) kolik ( - ) retensio urin
Saraf dan otot :( - )riwayat trauma ( - )nyeri ( - )bengkak
Ekstremitas:(-)Bengkak (-)Nyeri ( - )deformitas( - )sianosis
Keadaan umum : tampak sakit sedangKesadaran : Compos mentisTanda-tanda vital : TD: 120/80 mmHg N:101x/menit RR:30x/menit S : 36,0 C Kepala : Normocephali,Mata : Cekung, konjungtiva anemis -/-, Sklera Ikterik -/-, pupil isokorTelinga : Normotia, membran timpani utuh, refleks cahaya +Hidung : Septum deviasi (-), sekret (–)Tenggorokan : T1-T1 tenang, tidak hiperemisLeher : KGB dan tiroid tidak membesarGigi-Mulut : Mukosa mulut lembab, caries dentis (-)
STATUS GENERALIS
Kehidupan berkeluarga dan perkawinan :Adakah kesulitan :Pekerjaan : Tidak adaKeuangan : AdaKeluarga : Tidak adaLain-lain .........
Riwayat makananFrekuensi/hari : 3 sampai 4 kali sehariVariasi/hari : bervariasiNafsu makan : Baik
Riwayat imunisasi :(+)Lainnya, Os tidak ingat
Depan Belakang
Inspeksi
KiriSimetris saat statis dan dinamis
Simetris saat statis dan dinamis
KananSimetris saat statis dan dinamis
Simetris saat statis dan dinamis
Palpasi
KiriBenjolan (-), nyeri tekan (-) Fremitus taktil simetris
Benjolan (-), nyeri tekan(-) Fremitus taktil simetris
KananBenjolan (-), nyeri tekan (-) Fremitus taktil simetris
Benjolan (-) , nyeri tekan (-) Fremitus taktil simetris
PerkusiKiri Hipersonor Sonor
Kanan Sonor Sonor
Auskultasi
Kiri Vesikuler, Rh (+), Wh (-)Vesikuler, Rh (+), Wh (-)
KananVesikuler, Rh (+), Wh (-)
Vesikuler, Rh (+), Wh (-)
Jantung
Inspeksi : Tidak terlihat ictus cordis
Palpasi : Teraba ictus cordis
Perkusi : Redup
Batas kanan : Linea sternalis dextra, sela iga IV
Batas kiri : Linea midclavicularis sinistra, sela iga IV
Batas atas : Linea parasternalis sinistra, sela iga II
Auskultasi : Bunyi jantung 1-2 reguler, murmur (-), gallop (-).
Perut
Inspeksi : Warna kulit kuning langsat, tidak terdapat striae, tidak terdapat sikatrik ,
tampak datar
Palpasi
Dinding perut : Lemas
Hati : Tidak teraba
Limpa : Tidak teraba
Ginjal : Tidak teraba
Kandung empedu : Tidak teraba
Perkusi : Timpani
Auskultasi : Bising usus (+)
Refleks dinding perut : Tidak ada
Alat kelamin : Tidak dilakukan pemeriksaan (tidak ada indikasi)
Kanan Kiri
Refleks Tendon (+) (+)
Bisep (+) (+)
Patela (+) (+)
Achilles (+) (+)
Reflek primitive (-) (-)
Refleks patologis (-) (-)
RINGKASAN (RESUME/SAILENT FEATURES)
Seorang anak laki-laki 22 tahun diantar oleh keluarganya ke IGD RSUD TARAKAN
dengan keluhan sesak sejak semalam, dan semakin lama semakin berat. Os juga mengaku
ketika malam hari suka berkeringat dingin. Os juga mengaku sering batuk-batuk dengan
dahak berwarna hijau tanpa darah. Os merasa mual semenjak semalam dan sudah muntah 4x.
Pusing juga dirasakan os tetapi jarang-jarang. Os mengaku sudah meminum obat OAT dari
seminggu yang lalu.
Os mengaku kadang-kadang memang mengalami kejadian seperti ini, tetapi tidak pernah
memberat seperti ini. Os memiliki riwayat asma , dan tidak memiliki riwayat penyakit
hipertensi, DM, penyakit jantung, alergi obat dan penyakit gangguan pembekuan darah.
Pemeriksaan fisik: KU sakit sedang, kesadaran compos mentis, tekanan darah 120/80 mmHg,
nadi 101 kali/menit, nafas 30 kali/menit, suhu 36,0oC MASALAH
1. Pneumothorax Sinistra on WSD
2. TB Paru + Inf Sekunder
PENATALAKSANAAN
WSD
OAT
Antibiotik
O2
PROGNOSIS
- Ad vitam : ad bonam
- Ad functionam : ad bonam
- Ad sanationam : ad bonam
TINJAUAN PUSTAKAParu-paru merupakan unsur elastis yang akan mengempis seperti balon dan mengeluarkan semua udaranya melalui trakea bila tidak ada kekuatan untuk mempertahankan pengembangannya
Pneumotoraks adalah keadaan terdapatnya udara atau gas dalam rongga pleura. Dengan adanya udara dalam rongga pleura tersebut, maka akan menimbulkan penekanan terhadap paru-paru sehingga paru-paru tidak dapat mengembang dengan maksimal sebagaimana biasanya ketika bernapas
ETIOLOGI
Pneumothorax disebabkan karena robekan pleura atau terbukanya dinding dada. Dapat berupa pneumothorak yang tertutup dan terbuka atau menegang. Kurang lebih 75% trauma tusuk pneumothorak disertai hemotorak.
EPIDEMIOLOGI Pria 5x lebih banyak daripada wanita 9 dari 100.000 pertahun Peneumothorax yang terbanyak
KlasifikasiMenurut penyebabnya Pneumotoraks spontan ( Primer dan sekunder) Pneumotoraks traumatik ( iatrogenik dan non)
Berdasarkan jenis fistulanya Pneumotoraks Tertutup (Simple Pneumothorax) Pneumotoraks Terbuka (Open Pneumothorax) Pneumotoraks Ventil (Tension Pneumothorax)
Sedangkan menurut luasnya Pneumotoraks parsialis Pneumotoraks totalis
Gejala Klinis Sesak nafas, didapatkan pada hampir 80-100%
pasien Nyeri dada, yang didapatkan pada 75-90%
pasien Batuk batuk, yang didapatkan pada 25-35%
pasien. Denyut jantung meningkat Kulit tampak sianosis Tidak menunjukkan gejala (silent) yang terdapat
pada 5-10% pasien
Pemeriksaan Fisik Inspeksi Palpasi Perkusi Auskultasi
Pemeriksaan Penunjang Foto Rontgen
AGD CT-Scan Thorax
Penatalaksanaan Observasi dan pemberian O2 Tindakan dekompresi Torakoskopi Tindakan bedah
Rehabilitasi1. Penderita yang telah sembuh dari pneumotoraks harus
dilakukan pengobatan secara tepat untuk penyakit dasarnya.
2. Untuk sementara waktu, penderita dilarang mengejan, batuk
atau bersin terlalu keras.
3. Bila mengalami kesulitan defekasi karena pemberian
antitusif, berilah laksan ringan.
4. Kontrol penderita pada waktu tertentu, terutama kalau ada
keluhan batuk, sesak napas.
PrognosisPROGNOSIS- Ad vitam : ad bonam- Ad functionam : ad bonam- Ad sanationam : ad bonam
KesimpulanPneumotoraks merupakan suatu keadaan dimana rongga pleura terisi oleh udara, sehingga menyebabkan pendesakan terhadap jaringan paru yang menimbulkan gangguan dalam pengembangannya terhadap rongga dada saat proses respirasi. Oleh karena itu, pada pasien sering mengeluhkan adanya sesak napas dan nyeri dada.
Berdasarkan penyebabnya, pneumotoraks dapat terjadi baik secara spontan maupun traumatik. Pneumotoraks spontan itu sendiri dapat bersifat primer dan sekunder. Sedangkan pneumotoraks traumatik dapat bersifat iatrogenik dan non iatrogenik. Dan menurut fistel yang terbentuk, maka pneumotoraks dapat bersifat terbuka, tertutup dan ventil (tension).
Dalam menentukan diagnosa pneumotoraks seringkali didasarkan pada hasil foto röntgen berupa gambaran translusen tanpa adanya corakan bronkovaskuler pada lapang paru yang terkena, disertai adanya garis putih yang merupakan batas paru (colaps line). Dari hasil röntgen juga dapat diketahui seberapa berat proses yang terjadi melalui luas area paru yang terkena pendesakan serta kondisi jantung dan trakea.
Pada prinsipnya, penanganan pneumotoraks berupa observasi dan pemberian O2 yang dilanjutkan dengan dekompresi. Untuk pneumotoraks yang berat dapat dilakukan tindakan pembedahan. Sedangkan untuk proses medikasi disesuaikan dengan penyakit yang mendasarinya. Tahap rehabilitasi juga perlu diperhatikan agar pneumotoraks tidak terjadi lagi.