Top Banner
Ghina Humaira - 1106050336 Sandriana Nandari Irsan – 1106050310 Dr. Eva Fauziah, drg, Sp.KGA
58

PPT Perawatan Endodontik Dan Trauma Injuries Pada Anak

Jul 14, 2016

Download

Documents

Ghina Humaira

endo dan trauma pedo
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PPT Perawatan Endodontik Dan Trauma Injuries Pada Anak

Ghina Humaira - 1106050336Sandriana Nandari Irsan – 1106050310

Dr. Eva Fauziah, drg, Sp.KGA

Page 2: PPT Perawatan Endodontik Dan Trauma Injuries Pada Anak
Page 3: PPT Perawatan Endodontik Dan Trauma Injuries Pada Anak

Karakteristik pulpa gigi sulung ◦ Ukuran dari kamar pulpa lebih besar ◦ Tanduk pulpa lebih tinggi dan terletak dekat dengan

dentinoenamel junction dan ke bagian luar mahkota◦ Tanduk pulpa mesial lebih tinggi daripada tanduk

pulpa distal◦ Kamar pulpa bentuknya mirip dengan outline mahkota

tampak oklusal◦ Tanduk pulpa berada di setiap cusp gigi molar sulung◦ Kamar pulpa pada gigi molar rahang bawah lebih

besar dibandingkan gigi molar rahang atas◦ Saluran akar pada gigi molar sulung yang telah selesai

berkembang lebih kompleks

Page 4: PPT Perawatan Endodontik Dan Trauma Injuries Pada Anak

kamar pulpa Saluran akar gambar

Insisivus desidui • Lebih besar dibanding gigi permanen

• Memiliki projeksi ke arah insisal, yang mirip dengan mamelon insisal

• Memiliki satu saluran akar yang besar yang mengecil semakin ke arah apikal foramen.

Page 5: PPT Perawatan Endodontik Dan Trauma Injuries Pada Anak

Kaninus desidui • Kamar pulpa bentuknya mengikuti morfologi gigi.

• Terdapat tanduk pulpa di tengah, yang prominen dan memiliki perpanjangan ke insisal

• Memiliki satu saluran akar

Molar I desidui • Kamar pulpa memiliki bentuk yang mirip dengan mahkota.

• Memiliki 3 tanduk pulpa yang prominen di tiap cuspnya

• Tanduk pulpa yang paing prominen tanduk pulpa pada cusp mesiobukal

• Memiliki 3 saluran akar (satu di setiap akarnya)

• Mungkin juga, terdapat dua saluran akar pada akar mesiobukal dan distobukal

Page 6: PPT Perawatan Endodontik Dan Trauma Injuries Pada Anak

Molar II desidui • Kamar pulpa memiliki bentuk yang mirip dengan mahkota.

• Memiliki 4 tanduk pulpa yang prominen di tiap cuspnya

• Tanduk pulpa yang paing prominen tanduk pulpa pada cusp mesiobukal

• Memiliki 4 saluran akar (satu pada akar mesiobukal dan distobukal, serta 2 saluran di akar palatal)

• Mungkin juga, terdapat dua saluran akar pada akar mesiobukal dan distobukal

Page 7: PPT Perawatan Endodontik Dan Trauma Injuries Pada Anak

kamar pulpa Saluran akar gambar

Insisivus desidui • Kamar pulpa lebih besar dibanding gigi permanen

• Pada insisivus sentral : memiliki konstriksi pada kamar pulpa yang memisahkan antara kamar pulpa dan saluran akar

• Memiliki satu saluran akar yang meruncing ke arah apikal.

Page 8: PPT Perawatan Endodontik Dan Trauma Injuries Pada Anak

Kaninus desidui • Kamar pulpa bentuknya mengikuti morfologi gigi.

• Terdapat tanduk pulpa di tengah, yang prominen dan memiliki perpanjangan ke insisal

• Memiliki satu saluran akar

Molar I desidui • Kamar pulpa memiliki bentuk yang mirip dengan mahkota.

• Memiliki 4 tanduk pulpa yang prominen di tiap cuspnya

• Tanduk pulpa yang paing besar tanduk pulpa pada cusp mesiobukal

• Memiliki 2/3 saluran akar

• Satu saluran di setiap akar

• Dua saluran akar akar mesial

• Satu saluran akar akar distal. Tetapi bias mengecil menjadi 2 saluran semakin tua usianya.

Page 9: PPT Perawatan Endodontik Dan Trauma Injuries Pada Anak

Molar II desidui • Kamar pulpa memiliki bentuk yang mirip dengan mahkota.

• Memiliki 5 tanduk pulpa yang prominen di tiap cuspnya

• Tanduk pulpa yang paing prominen tanduk pulpa pada cusp mesiobukal dan mesioloingual

• Memiliki 3/4 saluran akar.

• 2 sluran akar akar mesial

• 1 saluran akar akar dstal

• Saluran akar distal bias terbagi menjadi 2 semakin bertambahnya usia.

Page 10: PPT Perawatan Endodontik Dan Trauma Injuries Pada Anak

A. Lapisan email pada gigi sulung lebih tipis dan memiliki ketebalan yang konsisten di berbagai bagian gigi.

B. Dentin lebih tebal di bagian fosa di permukaan oklusal dibandingkan ketebalan dentin di bagian serupa pada gigi permanen.

C. Tanduk pulpa lebih tinggi dibandingkan pada gigi permanen.

D. Ridge servikal pada gigi sulung lebih menonjol

E. Enamel rod pada bagian servikal miring kea rah oklusal pada gigi sulung, sedangkan pada gigi permanen miring kea rah gingiva.

F. Gigi sulung memiliki bagian servikal yang lebih terkonstriksi dibandingkan gigi permanen

G. Akar gigi sulung lebih panjang jika dibandingkan dengan ukuran mahkotanya

H. Akar gigi sulung lebih mengembang dibandingkan akar gigi permanen.

Page 11: PPT Perawatan Endodontik Dan Trauma Injuries Pada Anak

Tujuan utama dari terapi endodontik adalah untuk mempertahankan integritas dan kesehatan gigi beserta jaringan pendukungnya.

Jenis perawatan yang diberikan tergantung dari diagnosis yang ditegakkan.

Page 12: PPT Perawatan Endodontik Dan Trauma Injuries Pada Anak

Riwayat medis yang komprehensif Riwayat dental. Pemeriksaan subjektif keluhan rasa sakit

yang dirasakan Pemeriksaan objektif : pemeriksaan

extraoral dan intraoral. Pemeriksaan radiograf Tes vitalitas.

Page 13: PPT Perawatan Endodontik Dan Trauma Injuries Pada Anak

riwayat sakit spontan, adanya sinus tract, inflamasi jaringan lunak yang tidak

disebabkan karena adanya gingivitis atau periodontitis,

kegoyangan yang tidak terkait trauma atau exfoliasi,

adanya radiolusensi di periapikal dan bifurkasi, atau gambaran radiograf yang menunjukkan adanya resorpsi interna/externa

gejala sakit dengan durasi singkat rasa sakit dapat diredakan dengan

analegsik, menyikat gigi, atau penghilangan stimulus,

tanpa adanya gejala ireversibel pulpitis

Pulpitis ireversibel/ nekrosis pulpa

Perawatan pulpa non vital

Pulpitis reversibel

Perawatan pulpa vital

Page 14: PPT Perawatan Endodontik Dan Trauma Injuries Pada Anak

penjalaran infeksi sudah tidak dapat di rawat dengan perawatan pulpa,

struktur tulang sudah banyak yang hilang

struktur gigi yang tersisa inadekuat untuk restorasi

adanya resorpsi akar yang berlebihan

EKSTRAKSI

Page 15: PPT Perawatan Endodontik Dan Trauma Injuries Pada Anak

Definisi : prosedur yang melibatkan pengangkatan sebagian besar jaringan berkaries kemudian kavitas ditumpat dengan material yang biokompatibel

Tujuan : menghindari tereksposnya pulpa dan menghindari prosedur yang lebih infasiv

Indikasi : gigi dengan karies meluas tanpa gejala painful pulpitis

Material liner : RM-GIC, kalsium hidroksida, zinc oxide/eugenol, atau GIC.

Page 16: PPT Perawatan Endodontik Dan Trauma Injuries Pada Anak

Prosedur klinis : 1. Pengangkatan sebagian besar jaringan karies , 2. Meninggalkan jaringan karies yang menutupi tanduk

pulpa untuk menghindari tereksposnya pulpa, dinding kavitas dipreparasi sampai area dentin dan email bebas karies agar diperoleh seal yang adekuat dari tumpatan untuk menunjang proses reparasi,

3. Area berkaries yang ditinggalkan dilapisi dengan liner biokompatibel yang bersifat radiopak kemudian ditutup dengan restorasi sementara

4. Gigi ditinggalkan dalam keadaan demikian selama 6-8 minggu sampai karies pada bagian terdalam menjadi arrested,

5. Setelah 6-8 minggu tumpatan sementara dibuka dihilangkan area yang masih berkaries secara hati-hati akan tampak area dentin sklerotik tanpa pulpa yang terekspos

6. Setelah diperoleh dentin yang kokoh yang menutupi pulpa dapat dilakukan restorasi tetap.

Page 17: PPT Perawatan Endodontik Dan Trauma Injuries Pada Anak

Reaksi pulpa terhadap indirect pulp capping (dengan liner ZOE) : 1. Dentin berkaries yang terdekalsifikasi 2. lapisan dentin reparative yang ireguler , 3. tubulus dentin yang regular4. pulpa yang normal dengan sedikit peningkatan

elemen fibrosa.

Page 18: PPT Perawatan Endodontik Dan Trauma Injuries Pada Anak

Peletakan material biokompatibel di atas jaringan pulpa yang sehat yang terekspos akibat ekskavasi karies atau trauma, atau pin point carious exposure yang dikelilingi dentin yang kokoh disekitarnya.

Tujuan : menjaga vitalitas pulpa, mendukung terjadinya healing pada jaringan pulpa dan terbentuknya dentin reparative.

Indikasi : gigi sulung dan permanen muda dengan pulpa normal yang terekspos akibat ekskavasi karies atau trauma.

Kontraindikasi : pulpa yang terekspos karena karies, atau pulpa yang terinflamasi

Page 19: PPT Perawatan Endodontik Dan Trauma Injuries Pada Anak

Material yang digunakan : kalsium hidroksida

Reaksi jaringan pulpa terhadap material pulp capping : ◦ nekrosis superfisial karena sifat dari kalsium

hidroksida yang kaustik (pH 11 atau 12◦ Tepat di bawah area yang nekrotik, jaringan

berdiferensiasi menjadi odontoblas ◦ Odontoblas mendeposisikan matriks dalam waktu

4 minggu, yang kemudian matriks ini menjadi reparative dentine bridge.

Page 20: PPT Perawatan Endodontik Dan Trauma Injuries Pada Anak

pengangkatan total dari bagian korona pulpa, yang diikuti dengan peletakan dressing yang sesua yang akan menunjang penyembuhan dan menjaga vitalitas gigi.

Indikasi : ◦ Gigi sulung atau gigi tetap muda dengan pulpa

terbuka, vital, sehat karena karies atau trauma atau saat ekskavasi seluruh jaringan karies/dentin lunak.

◦ Terbatas pada gejala pulpa hiperemis, atau keradangan ringan pada kamar pulpa sehingga pulpa mempunyai daya penyembuhan yang baik.

◦ Tidak ada tanda-tanda dan gejala peradanga pulpa dalam kamar pulpa

Page 21: PPT Perawatan Endodontik Dan Trauma Injuries Pada Anak

Kontraindikasi : ◦ Pembengkakan akibat peradangan pulpa◦ Gigi goyang patologik◦ Pada gambaran radiografik tampak radiolusensi

periapikal atau interadikular, resorbsi akar eksterna patologik, resorbsi akar interna, kalsifikasi pulpa.

Page 22: PPT Perawatan Endodontik Dan Trauma Injuries Pada Anak
Page 23: PPT Perawatan Endodontik Dan Trauma Injuries Pada Anak

Vital pulpotomy : ◦ Devitalisasi (mumifikasi, kauterisasi)

Formokresol Electrosurgery Laser

◦ Preservation (devitalisasi minimal, noninductive) Glutaraldehyde Ferric sulfate

◦ Regeneration (inductive, reparative) Kalsium hidroksida MTA

Non-vital pulpotomy ◦ Mortal pupotomy: dikerjakan pada kasus-kasus

tertentu dengan Beechwood cresol atau formocresol

Page 24: PPT Perawatan Endodontik Dan Trauma Injuries Pada Anak

Efek formokresol terhadap jaringan pulpa : ◦ Dapat mengkoagulasi protein sehingga merupakan

agen bakterisid yang kuat◦ Membentuk zona fiksasi yang mempunyai ketebalan

bervariasi pad permukaan pulpa vital an sehat yang berkontak langsung dengan formokresol, secara histologis zona fiksasi terdiri dari : Lapisan superfisial debris, terletak antara bagian pulpa

yang diamputasi dengan zona fiksasi, berupa gambaran gelap sel-sel yang jelas

Lapisan di bawahnya menunjukkan gambaran lebih aseluler yang digambarkan sebagai coagulation necrosis

Bagian lebih apikal merupakan perubahan sel yang minimal, jaringan pulpa masih vital dan bertendensi untuk pertumbuhan jaringan ikat ke dalam jaringan apikal.

◦ Di bawah zona fiksasi terdapat jaringan yang tetap vital.

Page 25: PPT Perawatan Endodontik Dan Trauma Injuries Pada Anak

Indikasi pulpotomi devitalisasi dengan formokresol dua kunjungan : ◦ Sama dengan indikasi pulpotomi, namun bila:

Kontra indikasi anastesi lokal pada anak Pasien kurang kooperatif, sehingga pulpotomi tidak

dapat diselesaikan dalam satu kunjungan

Page 26: PPT Perawatan Endodontik Dan Trauma Injuries Pada Anak

Prosedur pulpotomi devitalisasi dengan formokresol dua kunjungan :◦ Kunjungan pertama

1. Pembuangan karies sampai dengan daerah pulpa terbuka2. Letakkan obat devitalisasi pulpa (golongan formaldehyde

seperti formocresol)3. Tumpat dengan tumpatan sementara selama 3-5 hari.

◦ Kunjungan kedua 1. Buka tumpatan sementara, bershikan obat yang terdahulu2. Lakukan pembukaan atap pulpa dengan bur kecepatan

tinggi, bersihkan pulpa yang nekrotik sampai orifis.3. Irigasi dengan aquadest, kemudian keringkan.4. Di atas orifis diletakkan pasta mumifikasi atau zinc oxide

eugenol + formokresol, kemudian tutup dengan restorasi tetap.

Page 27: PPT Perawatan Endodontik Dan Trauma Injuries Pada Anak

Prosedur pulpotomi dengan formokresol satu kali kunjungan (aplikasi 5 menit) menurut Redig(1968):

1. Anastesi dan isolasi area kerja2. Bersihkan karies di area superfisial sebelum pembukaan atap kamar pulpa

untuk mengurangi kontaminasi bakteri3. Pembukaan atap pulpa yang dimulai dari tanduk pulpa ke arah tanduk

pulpa yang lainnya dengan bur kecepatan tinggi4. Lakukan pemotongan atau amputasi pulpa yang terinfeksi dalam kamar

pulpa sampai batas orifis dengan menggunakan excavator atau bur bulat dengan kecepatan rendah.

5. Tekan sisa jaringan pulpa dengan menggunakan kapas pellet selama beberapa menit. Perdarahan akan berhenti jika kapas diangkat. Jika perdarahan masih berlangsung merupakan dasar pemilihan untuk kasus pulpektomi.

6. Irigasi dengan aquades steril untuk membersihkan kamar pulpa dari sisa darah dan debris

7. Keringkan dengan kapas steril8. Aplikasikan kapas yang telah dibasahi formokresol selama 5 menit.

Setelah 5 menit angkat kapas. Pada orifis akan tampak warna merah kecokelatan.

9. Letakkan basis seng oksida eugenol 10. Tumpat sementara atau restorasi tetap dengan mahkota logam.

Page 28: PPT Perawatan Endodontik Dan Trauma Injuries Pada Anak

Menginduksi terbentuknya dentin reparative dengan adanya agen terapeutik dari pulpotomy.

Efek kalsium hidroksida terhadap jaringan pulpa : ◦ bersifat bakterisid karena memiliki pH yang

sangat basa◦ dapat merangsang odontoblas membentuk

dentinal bridge.

Page 29: PPT Perawatan Endodontik Dan Trauma Injuries Pada Anak

Prosedur pulpotomi regenerasi : 1. Anastesi dan isolasi area kerja2. Bersihkan karies di area superfisial sebelum pembukaan atap

kamar pulpa untuk mengurangi kontaminasi bakteri3. Pembukaan atap pulpa yang dimulai dari tanduk pulpa ke arah

tanduk pulpa yang lainnya dengan bur kecepatan tinggi4. Lekukan pemotongan atau amputasi pulpa yang

terinfeksidalam kamar pulpa sampai batas orifis dengan menggunakan excavator atau bur bulat dengan kecepatan rendah.

5. Tekan sisa jaringan pulpa dengan menggunakan kapas pellet selama beberapa menit. Perdarahan akan berhenti jika kapas diangkat. Jika perdarahan masih berlangsung merupakan dasar pemilihan untuk kasus pulpektomi.

6. Irigasi dengan aquades steril untuk membersihkan kamar pulpa dari sisa darah dan debris

7. Keringkan dengan kapas steril8. Letakkan selapis kalsium hidorksida pada area amputasi pulpa

dan dasar pulpa9. Tumpat sementara atau restorasi tetap dengan mahkota

logam.

Page 30: PPT Perawatan Endodontik Dan Trauma Injuries Pada Anak

perwatan pulpa gigi non vital dengan memotong jaringan pulpa non vital dalam saluran akar sejauh mungkin, dengan tujuan untuk mepertahankan gigi sulung nonvital sebagai space maintainer.

Indikasi : ◦ Gigi sulung dengan pulpa non vital akibat karies atau

trauma◦ Gigi sulung yang telah mengalami resorpsi lebih dari 1/3

akar, tetapi masih diperlukan sebagai space maintainer◦ Gigi sulung yang telah mengalami dento alveolar kronik◦ Gigi sulung goyang patologik karena abses akut, dengan

merawat abses terlebih dahulu

Page 31: PPT Perawatan Endodontik Dan Trauma Injuries Pada Anak

Agen terapetik yang digunakan : ◦ Beechwood creosole◦ Formokresol◦ Camphorated monochlorophenol.

Teknik mortal pulpotomy :◦ Kunjungan pertama

Hilangkan semua jaringan yang nekrotik Kamar pulpa diirigasi dengan saline dan dikeringkan dengan

cotton pellet Jaringan pulpa pada saluran akar di rawat dengan cotton

pellet yang telah dibasahi dengan Beechwood cresole, kemudian diletakkan pada kamar pulpa.

Tutup kavitas dengan tumpatan sementara selama 1-2 minggu

◦ Kunjungan kedua Isolasi gigi Hilangkan tumpatan sementara dan cotton pellet yang

dibasahi beechwood cresol Jika tanda dan gejala (abses, keluhan sakit) masih ada maka

prosedur di kunjungan pertama diulangi kembali. Jika tidak ada gejala lagi kamar pulpa diisi dengan pasta

antiseptic Gigi tersebut kemudian dapat direstorasi dengan stainless

steel crown.

Page 32: PPT Perawatan Endodontik Dan Trauma Injuries Pada Anak

Secara klinis :◦ Tidak ada keluhan ◦ Tidak ada abses/sinus◦ Tidak ada kegoyangan atau rasa lunak saat palpasi◦ Gigi dapat bertahan sampai exfoliasi secara natural◦ Jaringan pulpa di saluran akar tetap vital

Secara radiografis :◦ Tidak ada tanda-tanda kehilangan tulang di area

furkasi◦ Tidak ada tanda tanda resorpsi internal◦ Tidak ada kerusakan pada benih gigi teta◦ Tidak ada kalsifikasi saluran akar.

Page 33: PPT Perawatan Endodontik Dan Trauma Injuries Pada Anak

Partial pulpectomy dilakukan pada gigi dengan jaringan pulpa yang vital namun mengalami hyperemia.

Indikasi : ◦ riwayat rasa sakit akibat pulpitis◦ pada saluran akar dan kamar pulpanya tidak

terdapat eksudasi atau supurasi yang merupakan tanda-tanda nekrosis

◦ tidak ada tanda-tanda radiografis berupa penebalan ligament periodontal ataupun gangguan pada area periradikular

Page 34: PPT Perawatan Endodontik Dan Trauma Injuries Pada Anak

Prosedur partial pulpektomi : 1. pengangkatan jaringan pulpa di korona2. pengangkatan jaringa pulpa di saluran akar dengan

menggunakan jarum ekstirpasi.3. Pembersihan sisa-sisa jaringan pulpa pada saluran

akar dengan menggunakan Hedstorm file.4. Irigasi dengan menggunakan 3% hydrogen peroksida

yang dilanjutkan dengan sodium hypoclorite. 5. Saluran akar dikeringkan dengan menggunakan

paper points. 6. Setelah perdarahan berhasil dihentikan, kamar pulpa

dan saluran akar dalam keadaan kering. ZOE diaplikasikan diseluruh dinding saluran akar dengan menggunakan paper point sterile.

7. Pasta ZOE dengan konsistensi yang lebih padat, yang kemudian dibentuk menjadi seperti paper point dan dimasukkan ke dalam saluran akar, yang dikondensasi dengan menggunakan finger plugger.

8. Setelah pengisian yang hermetis, gigi restorasi tetap.

Page 35: PPT Perawatan Endodontik Dan Trauma Injuries Pada Anak

pengambilan seluruh jaringan pulpa yang terinfeksi kronis atau nekrosis dalam saluran akar.

Indikasi perawatan saluran akar : ◦ Gigi sulung dengan ineksi yang melebihi kamar

pulpa baik pada gigi vital partial nekrosis, atau non vital.

◦ Instrument dapat masuk ke dalam saluran akar◦ Resorpsi akar yang kurang dari 1/3 apikal◦ Kelanjutan perawatan apabila pulpotomi gagal

Page 36: PPT Perawatan Endodontik Dan Trauma Injuries Pada Anak

Kontraindikasi PSA : ◦ Terlihat kegoyangan gigi patologik◦ Resorpsi akar gigi sulung yang sudah luas ◦ Resorpsi interna, telah terjadi perforasi bifurkasi◦ Kesehatan umum kurang baik◦ Bila proses infeksi sudah mengenai gigi tetap di

bawahnya ◦ Pasien tidak kooperatif walalupun sudah diberikan

sedasi.

Page 37: PPT Perawatan Endodontik Dan Trauma Injuries Pada Anak

Kriteria bahan pengisi saluran akar : ◦ Dapat diresorbsi◦ Memiliki sifat antiseptic◦ Tidak bersifat inflamatoris dan tidak mengiritasi

benih gigi tetap di bawahnya◦ Memiliki sifat radiopak◦ Mudah saat dimasukkan◦ Mudah diangkat apabila ada kesalahan

Material yang digunakan : pasta zinc oxide eugenol, pasta berbahan dasar iodoform, dan kalsium hidroksida.

Page 38: PPT Perawatan Endodontik Dan Trauma Injuries Pada Anak

Prosedur klinis dari perawatan saluran akar adalah :◦ Kunjungan pertama.

Isolasi area kerja Pengangkatan atap kamar pulpa untuk memperoleh akses

menuju saluran akar. Pembersihan kamar pulpa dan 1/3 servikal dari saluran akar. Memberikan medikasi berupa cotton pellet yang dibasahi

dengan camphorated monochlorophenol atau (1:5) buckley’s formocresol di kamar pulpa

Menutup kamar pulpa dengan menggunakan ZOE. ◦ Kunjungan kedua (jarak 3-5 hari)

Isolasi area kerja Pengangkatan cotton pellet dengan medikamen. Reevaluasi : apabila selama interval waktu kunjungan gigi

tersebut bebas gejala maka saluran akar dapat dibersihkan dengan menggunakan jarum ekstirpasi dan file. Penetrasi kea rah apex dengan menggunakan file ukuran terkecil.

Peletakkan kembali cotton pellet pada kamar pulpa dengan medikamen yang serupa, dan di tutup dengan ZOE.

Page 39: PPT Perawatan Endodontik Dan Trauma Injuries Pada Anak

◦ Kunjungan ketiga Isolasi area kerja Pengangkatan cotton pellet Reevaluasi: apabila pada gigi tersebut sudah tidak

ada keluhan atau tanda-tanda abses atau pun fistula, dapat dilakukan preparasi saluran akar dan diobturasi dengan menggunakan ZOE dengan konsistensi padat. Namun, jika gigi tersebut terasa sakit, atau ada tanda tanda kelembapan di saluran akar maka, saluran akar perlu dibersihkan kembali dan perawatan di ulang kembali.

Gigi dapat direstorasi.

Page 40: PPT Perawatan Endodontik Dan Trauma Injuries Pada Anak

Metode lentulo spiral ◦ Pasta ZOE diaplikasikan ke saluran akar

menggunakan lentulo yang diputas dengan tangan atau mesin lowspeed

Metode master point◦ pasta ZOE dibentuk menjadi seperti paper point

dengan konsistensi padat kemudian diaplikasikan ke saluran akar.

Metode spuit

Page 41: PPT Perawatan Endodontik Dan Trauma Injuries Pada Anak
Page 42: PPT Perawatan Endodontik Dan Trauma Injuries Pada Anak

Kerusakan pada jaringan keras gigi dan atau jaringan

periodontal akibat sebab mekanis

Page 43: PPT Perawatan Endodontik Dan Trauma Injuries Pada Anak

Trauma gigi permanen (58,6%)Trauma gigi sulung (36.8%)

Periode puncak trauma gigi sulung usia 18-40 bulan

Penyebab trauma yang sering ditemukan Terjatuh (31,7%-64,2%)

Konkusi, subluksasi dan luksasi gigi sulung

Fraktur mahkota gigi permanen

Gigi yang paling sering terkena trauma Insisif sentral maksila (66,7%)

Trauma gigi 2X lebih sering terjadi pada anak laki-laki daripada perempuan

Page 44: PPT Perawatan Endodontik Dan Trauma Injuries Pada Anak

Terjatuh Kecelakaan lalu lintas Kekerasan

fisik Aktivitas Olahraga

Page 45: PPT Perawatan Endodontik Dan Trauma Injuries Pada Anak

Direct Trauma Dental Injuries

Indirect Trauma Dental Injuries

Page 46: PPT Perawatan Endodontik Dan Trauma Injuries Pada Anak

Ellis dan Davey (1960)

Page 47: PPT Perawatan Endodontik Dan Trauma Injuries Pada Anak

WHO

Jaringan keras gigi

Jaringan Periodontal

Mukosa bukal laserasi,kontusio,

dan abrasi

Page 48: PPT Perawatan Endodontik Dan Trauma Injuries Pada Anak

Jaringan keras gigi

Page 49: PPT Perawatan Endodontik Dan Trauma Injuries Pada Anak

Jaringan Periodontal

Page 50: PPT Perawatan Endodontik Dan Trauma Injuries Pada Anak

Hiperemia Pulpa

Resopsi eksternal

Resorpsi Internal

Kalsifikasi kanal

Hemoragi internal

Ankilosis

Nekrosis Pulpa

Page 51: PPT Perawatan Endodontik Dan Trauma Injuries Pada Anak

Riwayat medis anak

Riwayat Trauma Anamnesis

Pemeriksaan klinis

Pemeriksaan Radiografis

-Kapan, bagaimana, dimana trauma berlangsung ?

-status kesadaran saat terjadi trauma

Data anak, status imunisasi tetanus anak, penyakit

sistemikEkstra Oral cek laserasi, memar, ketidaksimetrisan

Intra Oral Pembengkakan, laserasi dan

perdarahan pada bagian mukosa mulut dan gingiva

Ketidaksesuaian oklusiGigi hilang, perubahan pada posisi dan longgarnya gigi, fraktur mahkota atau retak pada enamel, mobilitas dan vitalitas, perkusi, perubahan

warna gigi

Page 52: PPT Perawatan Endodontik Dan Trauma Injuries Pada Anak

Tepi edges yang tajam dihaluskan

-restorasi dengan GIC / Resin komposit

- Follow up pemeriksaan klinis 3-4 minggu setelah

Page 53: PPT Perawatan Endodontik Dan Trauma Injuries Pada Anak

- Perawatan Pulpotomi atau Root canal treatment atay

ekstraksi

- Follow up 1 minggu, 6-8 minggu, dan 1 tahun

Page 54: PPT Perawatan Endodontik Dan Trauma Injuries Pada Anak

- Jika fragmen mahkota displaced splinting atau ekstraksi dan fragmen akar

ditinggalkan (resorpsi)

- Follow up 1 minggu, 6-8 minggu, 1 tahun sampai

exfoliasi

-Reposisi dan displint stabilisasi selama 4 minggu dan

monitorin garis fraktur

-Follow up 1 minggu, 3-4 minggu, 6-8 minggu, 1 tahun

sampai exfoliasi

Page 55: PPT Perawatan Endodontik Dan Trauma Injuries Pada Anak

-Tidak butuh perawatan, hanya diobservasi

-Perawatan dilakukan jika terdapat periodotitis apikalis

- Follow up 1 minggu dan 6-8 minggu

-Tidak butuh perawatan, hanya diobservasi

-Sikat gigi dengan bulu halus-Oleskan kloreksidin topikal 0,12% 2

kali sehari selama seminggu-Perawatan dilakukan jika terdapat

periodotitis apikalis-Follow up 1 minggu dan 6-8

minggu

Page 56: PPT Perawatan Endodontik Dan Trauma Injuries Pada Anak

-Perawatan bergantung pada tingkat mobilitas gigi, formasi akar dan kemampuan anak

mengatasi situasi emergensi-Ekstrusi <3 mm reposisi

-Ekstrusi berlebihan ekstraksi-Follow up 1 minggu, 6-8

minggu dan 1 tahun

-Perawatan bergantung occlusal interference yang terjadi :

no reposisi spontan minor slight grinding

more severe gigi di reposisi dengan anastesi lokal severe ekstraksi

-Follow up 1 minggu, 2-3 minggu , minggu dan 1 tahun

Page 57: PPT Perawatan Endodontik Dan Trauma Injuries Pada Anak

-Perawatan dibiarkan untuk reposisi spontan atau

ekstraksi- Follow up 1 minggu , 3-4 minggu, 6-8 minggu, 6 bulan

dan 1 tahun

-Tidak direkomendasikan untuk di replantasi

- Follow up 1 minggu, 6 bulan dan1 tahun

Page 58: PPT Perawatan Endodontik Dan Trauma Injuries Pada Anak

Penggunaan mouth guard

Stock variety protector

Mouth form protector Custom made protector