Top Banner
PREEKLAMPSIA DAN EKLAMPSIA
26

Ppt Pelatihan PONED

Jan 01, 2016

Download

Documents

ppt tentang preeklmpsia berat pada PONED
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Ppt Pelatihan PONED

PREEKLAMPSIA DAN EKLAMPSIA

Page 2: Ppt Pelatihan PONED

Setiap tahun sekitar 50.000 ibu meninggal di dunia eklampsia

Insiden eklampsia di negara berkembang berkisar 1:100 sampai 1:1700

Magnesium sulfat menjadi obat terpilih di semua negara untuk pengelolaan preeklampsia/eklampsia

PENDAHULUAN

Page 3: Ppt Pelatihan PONED

TUJUAN UMUM Peserta mampu melakukan penilaian klinik, klasifikasi,

dan tatalaksana serta pencegahan komplikasi hipertensi dalam kehamilan

TUJUAN KHUSUS Mengenali gejala dan tanda hipertensi dan

menentukan diagnosis yang paling mungkin Melakukan penatalaksanaan preeklampsia/eklampsia

dan hipertensi kronik pada ibu hamil Melakukan pemberian obat anti kejang serta obat anti

hipertensi pada preeklampsia/eklampsia

tUJUAN

Page 4: Ppt Pelatihan PONED

MasalahWanita hamil atau baru melahirkan dengan keluhan nyeri kepala hebat atau penglihatan kabur

Wanita hamil atau baru melahirkan menderita kejang atau kehilangan kesadaran/koma

Prinsip dasar

Page 5: Ppt Pelatihan PONED

Segera rawatLakukan penilaian umum sambil melakukan anamnesis

pasien atau keluarga Jika pasien tidak bernafas :

Bebaskan jalan nafas Berikan O2 dengan sungkup Intubasi jika perlu

Jika pasien kehilangan kesadaran/koma : Bebaskan jalan nafas Baringkan satu sisi Ukur suhu Periksa kaku kuduk

Atasi syokAtasi perdarahan

Penanganan umum

Page 6: Ppt Pelatihan PONED
Page 7: Ppt Pelatihan PONED

klasifikasi

Hipertensi dalam kehamilan dibagi menjadi :1. Hipertensi kehamilan, hipertensi terjadi pada usia kehamilan >

20 minggu, selama persalinan dan/atau dalam 48 jam post partum

2. Hipertensi kronik, hipertensi terjadi pada usia kehamilan < 20 minggu

Page 8: Ppt Pelatihan PONED

Klasifikasi hipertensi dalam kehamilan

DIAGNOSIS TEKANAN DARAH TANDA LAIN

HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN

Hipertensi Tekanan diastolik ≥ 90 mmHg atau kenaikan 15 mmHg dalam 2 pengukuran berjarak 1 jam

Proteinuria (-)Kehamilan > 20 minggu

Preeklampsia ringan idem Proteinuria 1+

Preeklampsia berat Tekanan diastolik > 110 mmHg

Proteinuria 2+OliguriaHiperrefleksiaGangguan penglihatanNyeri epigastrium

Eklampsia Hipertensi kejang

HIPERTENSI KRONIK

Hipertensi kronik Hipertensi Kehamilan < 20 minggu

Superimposed preeklampsia

Hipertensi kronik Proteinuria dan tanda lain dari preeklampsia

Page 9: Ppt Pelatihan PONED

Lebih sering terjadi pada primigravidaRisiko hipertensi dalam kehamilan meningkat pada :

Masa plasenta besar Hidramnion DM Isoimunisasi rhesus Faktor herediter Penyakit autoimun

Hipertensi dalam kehamilan dan preeklmpsia ringan sering ditemukan tanpa gejala, kecuali peningkatan tekanan darah

Prognosis lebih buruk jika terdapat proteinuriaEdema bukan lagi tanda sahih untuk preeklampsia

Hipertensi karena kehamilan

Page 10: Ppt Pelatihan PONED

Diagnosis ditegakkan jika terdapat salah satu gejala berikut :1. Tekanan darah diastolik > 110 mmHg2. Proteinuria ≥ 2+3. Oliguria < 400 ml per 24 jam4. Edema paru : nafas pendek, sianosis, ronki5. Nyeri epigastrium atau kuadran kanan atas perut6. Gangguan penglihatan : skotoma atau penglihatan berkabut7. Nyeri kepala hebat8. Hiperrefleksia

Preeklampsia berat

Page 11: Ppt Pelatihan PONED

Ditandai oleh gejala preeklampsia berat dan kejang Kejang dapat terjadi dengan tidak tergantung pada beratnya

hipertensi Kejang bersifat tonik klonik menyerupai epilepsi Koma terjadisetelah kejang dan dapat berlangsung lama

eklampsia

Page 12: Ppt Pelatihan PONED

Pertumbuhan janin terhambatKematian janinPersalinan prematurSolusio plasentaGagal jantung, ginjal, hati

komplikasi

Page 13: Ppt Pelatihan PONED

Hipertensi dalam kehamilan tanpa proteinuriaJika kehamilan < 35 minggu, lakukan pengelolaan rawat jalan:

Lakukan pemantauan tekanan darah, proteinuria, dan kondisi janin tiap minggu

Jika tekanan darah meningkat, kelola sebagai preeklampsia Jika kondisi janin memburuk, rawat dan pertimbangkan terminasi

kehamilan

Pengelolaan hipertensi tanpa proteinuria

Page 14: Ppt Pelatihan PONED

Jika kehamilan < 35 minggu dan tidak terdapat tanda perbaikan lakukan penilaian 2 kali seminggu secara rawat jalan : Pantau TD, proteinuria, refleks, dan kondisi janin Istirahat Diet biasa Tidak perlu memberikan obat

Jika kehamilan > 35 minggu, pertimbangkan terminasi kehamilan : Jika serviks matang, lakukan induksi dengan oksitosin 5 IU dalam

500 ml RL/D5% IV gtt 10/menit atau dengan prostaglandin Jika serviks belum matang berikan prostaglandin, misoprostol atau

kateter foley, atau lakukan terminasi dengan SC

Pengelolaan preeklampsia ringan

Page 15: Ppt Pelatihan PONED

Pengelolaan preeklampsia/eklampsia terdiri dari : Pengelolaan kejang Pengelolaan umum Persalinan Perawatan post partum rujukan

Pengelolaan preeklampsia/eklampsia

Page 16: Ppt Pelatihan PONED

Beri obat anti kejangPerlengkapan penanganan kejangLindungi pasien dari traumaAspirasi mulut dan tenggorokanBaringkan pasien pada sisi kiri, posisi trendelenburgBerikan O2 4-6 liter

Pengelolaan kejang

Page 17: Ppt Pelatihan PONED

Magnesium sulfat untuk preeklampsia dan eklampsia

Alternatif I dosis awal MgSO4 4 gr IV sebagai larutan 40% selama 5 menitSegera lanjutkan dengan 15 ml MgSO4 (40%) 6 gr dalam larutan Ringer laktat selama 6 jamJika kejang berulang setelah 15 menit, berikan MgSO4 (40%) 2 gr IV selama 5 menit

Dosis pemeliharaan MgSO4 1 gr/jam melalui infus RL yang diberikan sampai 24 jam post partum

Alternatif II dosis awal MgSO4 4 gr IV sebagai larutan 40% selama 5 menit

Dosis pemeliharaan Diikuti dengan MgSO4 (40%) 5 gr IM dengan 1 ml Lignokain (dalam semprit yang sama)Pasien akan merasa agak panas pada saat pemberian MgSO4

Frekuensi pernafasan minimal 16 x/menit

Sebelum pemberian MgSO4 ulangan, lakukan pemeriksan :

Refleks patella (+)Urin minimal 30 ml/jam dalam 4 jam terakhirFrekuensi pernafasan < 16 x/menit

Hentikan pemberian MgSO4 jika : Refleks patella (-), bradipnea (<16 x/menit)

Siapkan antidotum Jika terjadi henti nafas:Pasang ventilatorBerikan ca glukonas 1 gr (20 ml dalam larutan 10%) IV perlahan-lahan sampai pernafasab mulai lagi

Page 18: Ppt Pelatihan PONED

Diazepam untuk preeklampsia dan eklampsia

Dosis awal Diazepam 10 mg IV pelan-pelan selama 2 menitJika kejang berulang, ulangi pemberian sesuai dosis awal

Dosis pemeliharaan Diazepam 40 mg dalam 500 ml larutan RL melalui infusDepresi pernafasan ibu baru mungkin akan terjadi bila dosis > 30 mg/jamJangan berikan melebihi 100 mg/jam

Page 19: Ppt Pelatihan PONED

Pengelolaan umum preeklampsia dan eklampsia

Jika tekana diastolik > 110 mmHg, berikan anti hipertensi sampai tekanan diastolik 90-100 mmHg

Pasang infus RL dgn abocath no.16Hitung balance cairanPasang kateter urin untuk pengukuran proteinuria Infus cairan dipertahankan 1,5-2 liter/24 jamObservasi tanda vitalAuskultasi paru jika dicurigai edema paruBerikan furosemid dan hentikan infus cairan jika terdapat

edema paru

Page 20: Ppt Pelatihan PONED

Obat pilihan adalah nifedipin dengan dosis 5-10 mg oral yang dapat diulang sampai 8 kali/24 jam

Jika respon tidak membaik setelah 10 menit, berikan tambahan 5 mg nifedipin sublingual

Labetalol 10 mg oral. Jika respon tidak membaik setelah 10 menit, berikan labetalol 20 mg oral

Anti hipertensi pada preeklampsia dan eklampsia

Page 21: Ppt Pelatihan PONED

Pada PEB, persalinan harus terjadi dalam 24 jam sedangkan eklampsia dalam 6 jam sejak gejala timbul

Jika terjadi gawat janin atau persalinan tidak terjadi dalam 12 jam (pada eklampsia) lakukan SC

SC dilakukan setelah memperhatikan beberapa hal berikut : Tidak ada koagulopati Anestesia yg aman / terpilih anestesia umum untuk eklampsia dan

spinal untuk PEB. Jika serviks mengalami pematangan, lakukan induksi dengan

oksitosin 2-5 IU dalam 500 ml dekstrose dengan gtt 10/menit ata dengan prostaglandin / misoprostol

Persalinan pada preeklampsia dan eklampsia

Page 22: Ppt Pelatihan PONED

Obat anti kejang diteruskan sampai 24 jam post partum atau kejang terakhir

Teruskan terapi antihipertensi jika tekanan diastolik masih > 90 mmHg

Lakukan pemantauan jumlah urin

Perawatan post partum pada Preeklampsia dan eklampsia

Page 23: Ppt Pelatihan PONED

Rujuk ke fasilitas yang lebih lengkap, jika : Terdapat oliguria (< 400 ml/24 jam) Terdapat sindrom HELLP Koma berlanjut > 24 jam setelah kejang

Rujukan pada Preeklampsia dan eklampsia

Page 24: Ppt Pelatihan PONED

Lanjutkan terapi antihipertensi jika pasien telah mendapatkan pengobatan anti hipertensi sebelumnya

Diastolik > 110 mmHg dan sistolik ≥ 160 mmHg, berikan anti hipertensi

Jika terdapat proteinuria, pikirkan superimposed preeklampsia Istirahat Lakukan pemantauan pertumbuhan dan kondisi janin Jika tidak terdapat komplikasi, tunggu persalinan sampai aterm Jika terdapat preeklampsia atau gawat janin, lakukan ;

Jika serviks matang, induksi dengan oksitosin 2-5 IU dalam 500 ml dekstrose gtt 10/menit atau dengan prostaglandin

Jika servik belum matang berikan prostaglandin, misoprostol, atau kateter foley

Observasi komplikasi solusio plasenta atau superimposed preeklampsia

Hipertensi kronik

Page 25: Ppt Pelatihan PONED

Hipertensi dalam kehamilan

Page 26: Ppt Pelatihan PONED

SEKIAN DAN TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA