Dr. Hery Susanto, Sp. A NEONATUS BBLR ATERM DENGAN DISTRESS RESPIRASI DAN HIE Anita Damar Riyanti
Dr. Hery Susanto, Sp. A
NEONATUS BBLR ATERM DENGAN DISTRESS
RESPIRASI DAN HIE
Anita Damar Riyanti
DATA PASIEN AYAH IBUNama By. Ny K Tn. K Ny. KUmur 9 hari 35 tahun 35 tahun
Jenis Kelamin Laki-laki Laki-laki PerempuanAlamat Rengas Pendawa RT 03/RW 07, Kecamatan LaranganAgama Islam Islam Islam
Suku Bangsa Jawa Jawa JawaPendidikan - SD SDPekerjaan - Petani Petani
Penghasilan - ± Rp 500.000,00Keterangan Hubungan orangtua dengan anak adalah anak kandungAsuransi Umum No. RM 772141
IDENTITAS PASIEN
ANAMNESIS
Anamnesis
• Alloanamsesis pada Jumat, 13 April 2015 pukul 10.00 di R. Dahlia
Keluhan utama
• Kejang
Keluhan tambahan• Demam• Malas minum• Lesu
3 hari SMRS BBL Pus. Sitanggal spontan,
G2PIA0 39 mgg, BB: 1800gr PB: 43cm LK:29cm LD:29cm
AK jernih, langsung menangis, warna
kemerahan, langsung menyusu tapi ASI (-)
TD ibu 150/90 rawat inap, bayi berat badan
kurang, rujuk ke RSI rawat terpisah, bayi
inkubator
1 hari SMRS ibu boleh pulang,
pasien APS (21.00)
Tiba di rumah (22.30) hangat (+) malas minum (+) rabaan tangan semakin
panas
01.00 kejang ±5 menit tidur
04.00 kejang ± 5 menit RS
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
UGD RSU Kardinah (09.00)
Menangis < kuat, lemah (+), gerak tidak aktif, sesak
(+)
Pasang infus, oksigen, dan
dianjurkan rawat di R. Dahlia
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
RPD
Belum dapat dievaluasi
RPK
Belum dapat
dievaluasi
RIWAYAT PENYAKIT
Milik sendiri, L 6 m x 4 m, atap genteng, lantai semen, dan berdinding triplek. Kamar tidur 2, kamar mandi 1, dan dapur yang bergabung dengan ruang keluarga. Penerangan rumah bersumber listrik dan dan air minum dari PAM. Jarak septic
tank dengan rumah sekitar 10 meter. Cahaya matahari dapat masuk ke dalam rumah, lampu tidak dinyalakan pada siang
hari. Jika jendela dibuka maka udara dalam rumah tidak pengap.
Keadaan rumah, baik, sanitasi, ventilasi, dan pencahayaan baik
RIWAYAT LINGKUNGAN RUMAH
Ayah dan ibu pasien bekerja sebagai petani dengan penghasilan yang tidak pasti setiap bulannya.
Penghasilan rata-rata setiap bulan ± Rp 500.000,00. Jumlah tanggungan nafkah dalam keluarga
sejumlah 4 orang yaitu ayah, ibu, dan 2 orang anak. Biaya pengobatan ditanggung sendiri oleh pasien
(umum).
Riwayat sosial ekonomi kurang
RIWAYAT SOSIAL EKONOMI
Cek kehamilan ke bidan 1x/bln (trimester 2 ) dan 2 x/bln(trimester 3) Selama hamil kondisi ibu dan bayi dikatakan baik, mendapat suntikan imunisasi TT 2 kali. Tidak pernah konsumsi obat-obatan atau jamu
selama hamil, perokok pasif (+), alkohol (-) tidak pernah demam, sesak, mual-muntah atau penyakit lain selama kehamilan. Bekerja sampai dengan usia
± 4 bulan. HT DM (-) jantung, asma, TB, perdarahan, dan trauma (-). Selama hamil, ibu makan 2-3 kali sehari, berupa nasi, lauk-pauk
dengan variasi telur, tahu, tempe, sayuran, kadang ikan atau ayam. BB ibu meningkat 6 kg (60 66 kg,
TB155 cm).
Riwayat kehamilan dan prenatal kurang baik
RIWAYAT KEHAMILAN DAN PRENATAL
RIWAYAT KELAHIRAN
Tempat kelahiran : puskesmas Penolong : bidan Cara persalinan : Per vaginam spontan Masa gestasi : 39 minggu G2P1A0 Air ketuban : jernih Berat badan lahir : 1800 gram Panjang badan lahir : 43 cm Lingkar kepala : 30 cm Langsung menangis : ya Nilai APGAR : ibu tidak tahu Kelainan bawaan : tidak ada Penyulit/komplikasi : tidak adaKesan: Neonatus BBLR aterm, lahir
spontan.
•Belum dapat dievaluasi
Riwayat Pemeliharaan Postnatal
•Ibu P2A0, anak pertama berusia 14 tahun, jenis kelamin peremuan, lahir spontan BB 2.800 gram tanpa ada kelaianan saat lahir. Anak kedua berusia 4 hari (pasien), jenis kelamin laki-laki.
Corak Reproduk
si Ibu
•Ibu pasien mengaku saat ini mengkonsumsi pil KB.
Riwayat Keluarga
Berencana
• BBL 1800 gram PBL 43 cm• BB 1655 gram PB 44 cm
Pertumbuhan
Riwayat Tumbuh Kembang
RIWAYAT MAKAN DAN MINUM
Riwayat makan dan minum
• Belum dapat dievaluasi
RIWAYAT IMUNISASI
Kesan: belum dilakukan imunisasi sesuai umur
VAKSIN DASAR (umur) ULANGAN (umur)
BCG - - - - - -
DPT/ DT/HB - - - - - -
POLIO - - - - - -
CAMPAK - - - - - -
HEPATITIS B - - - - - -
SILSILAH KELUARGA
PEMERIKAAN FISIK13 APRIL 2015, 11.00 WIB DI R. DAHLIA
Kesan Umum
• Menangis < kuat, gerak < aktif, sesak (+)
Tanda Vital• TD: tidak dilakukan• HR: 112x/menit, regular, isi cukup, kuat• RR: 40x/menit• Suhu: 36.2oC
Antropometri
• BB: 1655 gram• PB: 44 cm• BB: 30 cm
Kepala• Mikrosefali, lingkar kepala 31 cm• UUB masih terbuka, teraba datar, tegang (-), molase (-)• Kaput suksedaneum (-), sefal hematom (-)
Rambut
• Hitam, tipis, terdistribusi merata, tidak mudah dicabut
Wajah
• Normal, simetris
Mata• Mata cekung (-/-), edema palpebra (-/-)• Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)• Katarak kongenital (-/-), glaukoma kongenital (-/-)
Hidung
• Bentuk normal, deformitas (-), deviasi (-)• Napas cuping hidung (-)• Sekret (-/-), darah (-/-)
Telinga
• Normotia, sekret (-/-), recoil (segera/segera)
Mulut
• Kering (-), sianosis (-), pucat (-), trismus (-)• Stomatitis (-), bercak putih di lidah dan mukosa (-)• Labioschizis (-), palatoschizis (-)
Leher
• Pendek, pergerakan lemah
Pulmo
• Inspeksi : Bentuk dada simetris kanan dan kiri. Kulit merah muda, tidak ada efloresensi bermakna. Sternum dan iga normal Retraksi subcostal (+). Gerak napas simetris, tidak ada hemithoraks yang tertinggal
• Palpasi: Simetris, tidak ada hemithoraks yang tertinggal. Areola mammae berbintil, benjolan 1-2 mm • Perkusi: Pemeriksaan tidak dilakukan• Auskultasi: Vesikuler, Rh(-/-), Wh (-/-)
Cor
• Inspeksi: Ictus cordis tidak terlihat• Palpasi: Ictus cordis tidak teraba• Perkusi: Tidak dilakukan pemeriksaan • Auskultasi: S1-S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen
• Inspeksi: buncit, warna kulit merah muda, pucat (-), ikterik (-)• Auskultasi: Bising usus (+)• Palpasi: Supel, hepar dan lien tidak teraba• Perkusi: Timpani
•Spina bifida (-), meningocele (-)Vertebrae
•Jenis kelamin laki-laki, testis sudah turun, rugae jelas
Urogenital
•Anus (+), diaper rash (-)Anus dan rektum
Superior InferiorDeformitas - /- - /-Akral dingin - /- -/-Akral sianosis
- /- - /-
Ikterik - /- - /-CRT < 2 detik <2 detik
Tonus Normotonus Normotonus
EKSTREMITAS
REFLEKS PRIMITIF
Refleks oral
• R. Hisap: (+) ↓• R. Rooting: (+)↓
Refleks Moro: (+)↓
Refleks Palmar Grasp: (+)↓
Refleks Plantar Grasp:(+) ↓
LUBCHENKOMaturitas Bayi (Lubchenko)Berat badan lahir : 1800 grUsia kehamilan : 38 mingguKesan : Neonatus cukup bulan, kecil untuk masa kehamilan
NEW BALLARD SCORE
16
NEW BALLARD SCORE
16 + 19 = 35 38 minggu
KURVA NELLHAUS
Kesan: Lingkar kepala 30 cm, mikrosefali
Kesan: BBL, PBL, LK pada masa lahir di bawah batas
normal
KURVA FENTON
DOWNE SCORE
0 1 2Frekuensi
Napas< 60 x/menit 60-80 x/menit > 80 x/menit
RetraksiTidak ada retraksi
Retraksi ringan
Retraksi berat
Sianosis Tidak sianosisSianosis hilang
dengan O2
Sianosis menetap
walaupun diberi O2
Air Entry Udara masukPenurunan
ringan udara masuk
Tidak ada udara masuk
Merintih Tidak merintihDapat didengar
dengan stethoscope
Dapat didengar tanpa alat bantu
Skor 1 gg. nafas ringan
BELL SQUASH SCORE
Bell Squash Score
•Partus tindakan (SC, vakum, sungsang)•Ketuban tidak normal •Kelainan bawaan •Asfiksia •Preterm •BBLR•Infus tali pusat •Riwayat penyakit ibu •Riwayat penyakit kehamilan
Bell Squash score 1 observasi
neonatal infeksi
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium Darah 11 April 2015 (R. Dahlia)Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan
Darah lengkap Leukosit 9.0 103/ul 5.0 – 20.0Eritrosit 4.2 106/ul 3.7 - 6.1Hemoglobin 16.2 g/dl 12.7 - 18.7Hematokrit 46.3 (↓) % 47 - 75RDW 18.5 (↑) % 11.5 - 14.5MCV 110.0 U 84 - 128MCH 38.5 (↑) Pcg 26 – 38MCHC 35.0 (↑) g/dl 26 - 34Trombosit 120 (↓) 103/ul 217 - 497Kimia KlinikGlukosa Sewaktu 112 mg/dl 70 -140Natrium 133.3 mmol/L 132 - 145Kalium 3.53 mmol/L 3.1 - 5.1Klorida 106.9 mmol/L 96 - 111Sero ImunologiCRP Negatif Negatif
Laboratorium Darah 19 April 2015 (R. Dahlia)
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan
Kimia Klinik
Total protein 4.3 g/dl 4.4 - 7.6
Albumin 2.78(↓) g/dl 3.20 – 4.80
Globulin 1.52(↓) g/dl 2.30 – 3.50
Reticular appereance (+)
Silhoutte sign samar
Cor CTR < 0.56
Kesan: HMD Grade I-II
RONTGEN THORAX13 APRIL 2015
Kejang Demam
Sesak BBLR
Lemas
DAFTAR MASALAH
Observasi kejang
• HIE• Perdarahan
intrakranial• Infeksi SSP• Metabolik• Kelainan
kongenital
Distress respirasi
• Intrapulmonar
• Ekstrapulmonar
• Metabolik
BBLR
• Dismaturitas • Prematuritas
murni
Neonatus aterm
• KMK• SMK• LBK
DIAGNOSIS BANDING
Distres respirasi
HIE Grade II
BBLR Neonatus aterm
DIAGNOSIS KERJA
Medikamentosa IVFD KaEn 1 B 6 tpmInj. Pycin 2 x 75 mgInj. Gentamicin 2 x 5
mgInj Ca glukonas 1 x
0.3 mlInj. Aminofilin 3 x 1
mgInj. Sibital bila
kejang
Non-medikamentosa
02 CPAP nasalDiet: tundaHisap lendirJaga kehangatanEdukasi Periksa:
Darah rutin GDS Foto thorax AP
PENATALAKSANAAN
Ad vitam
• Dubia ad bonam
Ad sanationam
• Dubia ad bonam
Ad fungsionam
• Dubia ad malam
PROGNOSIS
USG kepala
CT Scan kepala
Analisa gas darah
EEG
SARAN PEMERIKSAAN TAMBAHAN
PERJALANAN PENYAKIT
11 April 2015 (UGD)Hari Perawatan ke-0
11 April 2015 (R. Dahlia)Hari Perawatan ke-0
S Rujukan RSUD Brebes BBLR dengan neonatal infection Riw.persalinan : BBL (8/4/2015) spontan 1800 gram, 43 cm, AK: jernih, menangis (+), kemerahan (+)Demam (+), kejang berulang (+) malas minum (+)
S Sesak (+) kejang(+) demam (+)
O KU: Menangis kurang kuat, gerak kurang aktif, retraksi (+), sianosis (-)TTV: HR 160x/m, RR 64x/m (SpO2: 97%), S 37.60CBB 1600 gramKepala: UUB datar, molase (-)Mata: CA (-/-), SI (-/-)Toraks: SNV (+/+), Rh (-/-), Wh (-/-), BJ 1-2 reguler, M (-), G (-)Abdomen: supel, BU (+), turgor (↓) Ekstremitas atas: AD (-/-), OE (-/-), CRT<2sEkstremitas bawah: AD (-/-), OE (-/-), CRT<2sGDS: 114
O KU: Menangis kurang kuat, gerak kurang aktif, retraksi (+), sianosis (-)TTV: HR 160x/m, RR 64x/m (SpO2: 98%), S 37.60CBB 1600 gramKepala: UUB datar, molase (-)Mata: CA (-/-), SI (-/-)Toraks: SNV (+/+), Rh (-/-), Wh (-/-), BJ 1-2 reguler, M (-), G (-)Abdomen: supel, BU (+), turgor (↓) Ekstremitas atas: AD (-/-), OE (-/-), CRT<2sEkstremitas bawah: AD (-/-), OE (-/-), CRT<2sGDS: 114
A BBL usia 3 hari dengan BBLR + febris + observasi konvulsif A BBLRDistress respirasiObservasi kejang suspect HIENeonatus aterm
P Terapi sesuai instruksi dr. Sp.A P O2 CPAP nasal IVFD KaEn 1 B 6 tpm Inj. Pycin 2 x 75 mg Inj. Gentamicin 2 x 5 mg Inj Ca glukonas 1 x 0.3 ml Inj. Aminofilin 3 x 1 mg Inj. Sibital bila kejang Diet: tunda Hisap lendir Jaga kehangatan Periksa: Darah rutin, GDS, Foto thorax AP
12 April 2015 (R. Dahlia )Hari Perawatan ke-1
13 April 2015 (R. Dahlia)Hari Perawatan ke-2
S Sesak (+), demam (-), kejang (-) S Sesak (+) kejang (-) demam (-) BAB (+) BAK (+) R. hisap (+) ASI (-)
O KU: Menangis kurang kuat, gerak kurang aktif, retraksi (+), sianosis (-)TTV: HR 111x/m, RR 44x/m (SpO2: 97%), S 36.80CBB 1615 gramKepala: UUB datar, molase (-)Mata: CA (-/-), SI (-/-)Toraks: SNV (+/+), Rh (-/-), Wh (-/-), BJ 1-2 reguler, M (-), G (-)Abdomen: supel, BU (+)Ekstremitas atas: AD (-/-), OE (-/-), CRT<2sEkstremitas bawah: AD (-/-), OE (-/-), CRT<2s
O KU: Menangis kuat, gerak aktif, retraksi (+)TTV: HR 130x/m, RR 40x/m (SpO2: 97%), S 36.20CBB 1655 gramKepala: UUB datar, molase (-)Mata: CA (-/-), SI (-/-)Toraks: SNV (+/+), Rh (-/-), Wh (-/-), BJ 1-2 reguler, M (-), G (-)Abdomen: supel, BU (+) Ekstremitas atas: AD (-/-), OE (-/-), CRT<2sEkstremitas bawah: AD (-/-), OE (-/-), CRT<2s
A BBLRDistress respirasiHIE grade IINeonatus aterm
A BBLRDistress respirasiHIE grade IINeonatus aterm
P Terapi lanjut P O2 2 lt Terapi lain lanjut Diet: 8 x 5ml (ASI/PASI) Pantau KU dan tanda vital
14 April 2015 (R. Dahlia )Hari Perawatan ke-3
15 April 2015 (R. Dahlia)Hari Perawatan ke-4
S Sesak (+) kejang (-) demam (-) BAB (+) BAK (+) R. hisap (+) ASI (+)
S Sesak (-) kejang (-) demam (-) BAB (+) BAK (+) R. hisap (+) ASI (+)
O KU: Menangis kuat, gerak aktif, retraksi (+)TTV: HR 112x/m, RR 44x/m, S 36.5 0CBB 1715 gramKepala: UUB datar, molase (-)Mata: CA (-/-), SI (-/-)Toraks: SNV (+/+), Rh (-/-), Wh (-/-), BJ 1-2 reguler, M (-), G (-)Abdomen: supel, BU (+)Ekstremitas atas: AD (-/-), OE (-/-), CRT<2sEkstremitas bawah: AD (-/-), OE (-/-), CRT<2sRo: HMD Grade II
O KU: Menangis kuat, gerak aktif, retraksi (-)TTV: HR 128x/m, RR 40x/m, S 36.40CBB 1815 gramKepala: UUB datar, molase (-)Mata: CA (-/-), SI (-/-)Toraks: SNV (+/+), Rh (-/-), Wh (-/-), BJ 1-2 reguler, M (-), G (-)Abdomen: supel, BU (+)Ekstremitas atas: AD (-/-), OE (-/-), CRT<2sEkstremitas bawah: AD (-/-), OE (-/-), CRT<2s
A BBLRDistress respirasi perbaikanHIE grade IINeonatus aterm
A BBLRDistress respirasi perbaikanHIE grade II perbaikan Neonatus aterm
P O2 K/P Terapi lain teruskan Diet: 8 x 5-10 ml (sonde) Pantau KU dan tanda vital
P O2 (K/P) Terapi lain lanjut Diet: 8 x 5-15ml (ASI/PASI) Pantau KU dan tanda vital
16 April 2015 (R. Dahlia )Hari Perawatan ke-5
17 April 2015 (R. Dahlia)Hari Perawatan ke-6
S Sesak (-) kejang (-) demam (-) BAB (-) BAK (+) R. hisap (+) ASI (+)
S Sesak (-) kejang (-) demam (-) BAB (+) BAK (+) R. hisap (+) ASI (+)
O KU: Menangis kuat, gerak aktif, retraksi (-)TTV: HR 128x/m, RR 40x/m, S 36.40CBB 1875 gramKepala: UUB datar, molase (-)Mata: CA (-/-), SI (-/-)Toraks: SNV (+/+), Rh (-/-), Wh (-/-), BJ 1-2 reguler, M (-), G (-)Abdomen: supel, BU (+)Ekstremitas atas: AD (-/-), OE (-/-), CRT<2sEkstremitas bawah: AD (-/-), OE (-/-), CRT<2s
O KU: Menangis kuat, gerak aktif, retraksi (-)TTV: HR 140x/m, RR 40x/m, S 36.50CBB 1850 gramKepala: UUB datar, molase (-)Mata: CA (-/-), SI (-/-)Toraks: SNV (+/+), Rh (-/-), Wh (-/-), BJ 1-2 reguler, M (-), G (-)Abdomen: supel, BU (+)Ekstremitas atas: AD (-/-), OE (-/-), CRT<2sEkstremitas bawah: AD (-/-), OE (-/-), CRT<2s
A BBLRDistress respirasi perbaikanHIE grade II perbaikanNeonatus aterm
A BBLRDistress respirasi perbaikanHIE grade II perbaikan Neonatus aterm
P O2 (K/P) Terapi lain lanjut Diet: 8 x 10-15ml (ASI/PASI) Latihan menyusu (ad lib) Pantau KU dan tanda vital
P O2 headbox Terapi lain lanjut Diet: 8 x 10-15ml (ASI/PASI) Latihan menyusu (ad lib) Pantau KU dan tanda vital
18 April 2015 (R. Dahlia )Hari Perawatan ke-7
19 April 2015 (R. Dahlia)Hari Perawatan ke-8
S Sesak (-) kejang (-) demam (-) BAB (+) BAK (+) R. hisap (+) ASI (+)
S Sesak (-) kejang (-) demam (-) BAB (+) BAK (+) R. hisap (+) ASI (+)
O KU: Menangis kuat, gerak aktif, retraksi (-)TTV: HR 140x/m, RR 36x/m, S 360CBB 1870 gramKepala: UUB datar, molase (-)Mata: CA (-/-), SI (-/-)Toraks: SNV (+/+), Rh (-/-), Wh (-/-), BJ 1-2 reguler, M (-), G (-)Abdomen: supel, BU (+)Ekstremitas atas: AD (-/-), OE (+/+), CRT<2sEkstremitas bawah: AD (-/-), OE (+/+), CRT<2s
O KU: Menangis kuat, gerak aktif, retraksi (-)TTV: HR 136x/m, RR 40x/m, S 36.50CBB 1880 gramKepala: UUB datar, molase (-)Mata: CA (-/-), SI (-/-)Toraks: SNV (+/+), Rh (-/-), Wh (-/-), BJ 1-2 reguler, M (-), G (-)Abdomen: supel, BU (+)Ekstremitas atas: AD (-/-), OE (+/+), CRT<2sEkstremitas bawah: AD (-/-), OE (+/+), CRT<2s
A BBLRDistress respirasi perbaikanHIE grade II perbaikanNeonatus aterm
A BBLRDistress respirasi perbaikanHIE grade II perbaikan Neonatus aterm
P O2 (K/P) Aff infus setelah habis PO:
1. Cefat 2 x 50 mg2. San B pex 1 x 0.3 ml
Diet: ASI ad lib Pantau KU dan tanda vital
P Terapi lanjut
20 April 2015 (R. Dahlia )Hari Perawatan ke-9
S Sesak (-) kejang (-) demam (-) BAB (+) BAK (+) R. hisap (+) ASI (+)O KU: Menangis kuat, gerak aktif, retraksi (-)
TTV: HR 112x/m, RR 40x/m, S 36.60CBB 1890 gramKepala: UUB datar, molase (-)Mata: CA (-/-), SI (-/-)Toraks: SNV (+/+), Rh (-/-), Wh (-/-), BJ 1-2 reguler, M (-), G (-)Abdomen: supel, BU (+)Ekstremitas atas: AD (-/-), OE (+/+), CRT<2sEkstremitas bawah: AD (-/-), OE (+/+), CRT<2s
A BBLRDistress respirasi perbaikanHIE grade II perbaikanNeonatus aterm
P PO teruskan ASI ad lib ACC pulang
ANALISA KASUS
DISTRES RESPIRASIMasalah Interpretasi
Anamnesis Saat datang keadaan bayi sesak, merintih, menangis
kurang kuat dan gerakan kurang aktif.
Keadaan pasien saat datang yaitu sesak mengindikasikan tidak adekuatnya oksigenasi di dalam tubuh, selain itu didapatkan pula bayi merintih, menangis kurang kuat dan gerakan kurang aktif. Distres repirasi biasa disebabkan oleh: Intrapulmonar
Penyebab intrapulmonar mengartikan bahwa keadaan distres respirasi pada pasien disebabkan oleh gangguan pada paru. Penyebab yang sering di antaranya hyalin membran disease, transcient tachypnea of newborn, atau meconium aspiration syndrome.
EkstrapulmonarBeberapa penyebab di luar paru antara lain: infeksi SSP, sistem kardiovaskular, metabolik, atau sistem hemopoetik.
Pemeriksaan Fisik Kesan Umum: Menangis kurang kuat, gerak kurang
aktif, retraksi (+) subcostal Downe score didapatkan hasil 1
Menangis kurang kuat dan gerak kurang aktif menunjukkan respirasi yang tidak adekuat. Adanya retraksi menunjukkan penggunaan otot napas tambahan yaitu menandakan adanya sesak. Dari hasil Downe score didapatkan gangguan napas ringan.
Masalah InterpretasiAnamnesis dan Pemeriksaan Fisik
Pada anamnesis didapatkan bahwa pasien mengalami kejang 2 x sebelum masuk rumah sakit.
Kejang pada Neonatus dapat disebabkan oleh :HIE (merupakan penyebab tersering pada neonatus)Perdarahan IntrakranialPendarahan intraventrikularPendarahan intracerebral
- Pendarahan subduralPendarahan subarachnoidInfeksi SSPMeningitisEncephalitis Infeksi IntrauterinKelainan KongenitalMetabolik
- Hipoglikemia- Hipokalsemia- Hipomagnesaemia- Hipo/hipernatremiaOnset kejang dan keadaan distres respirasi yang terjadi pada pasien mendukung kejadian kejang pada pasien disebabkan oleh HIE.
OBSERVASI KEJANG
Masalah InterpretasiAnamnesis
Pada anamnesis didapatkan bahwa pasien lahir dengan BB 1800 gram PB 43 cm LK 29 cm
Berdasarkan anamnesis didapatkan bahwa orang tua pasien bekerja sebagai petani dengan penghasilan Rp 500.000,00 per bulan.
Usia pasien 35 tahun Riwayat makan dan minum ibu selama kehamilan
yaitu makan 2-3x/hari dengan variasi makanan nasi, sayur, tahu, tempe, dan kadang ayam atau ikan dengan penambahan berat badan dari 60 menjadi 66kg.
Berdasarkan berat badan lair pada pasien tergolong sebagai BBLR (Bayi Berat Lahir Rendah).Faktor yang menyebabkan terjadinya BBLR di antaranya: Faktor ibu
Beberapa faktor yang berasal dari ibu antara lain: usia ibu ( di bawah 20 tahun atau di atas 35 tahun), penyakit, dan juga riwayat sosio-ekonomi.
Faktor janinFaktor janin yang berpengaruh antara lain hidromnion, bayi kembar, dan gawat janin.
Pemeriksaan Fisik + Penunjang
Berdasarkan kurva Lubchenko, didapatkan bayi cukup bulan kurang masa kehamilan.
Berdasarkan kurva Fenton, berat badan, panjang badan, dan lingkar kepala pasien berada di bawah garis normal
Berdasarkan kurva Nellhaus, lingkar kepala pasien menunjukkan pasien mikrosefali.
Pada pasien ini, didapatkan BCB KMK-simetris, maka dapat diartikan bahwa gangguan pertumbuhan bayi sudah berlangsung sejak trimester pertama. Apabila dikaitkan dengan faktor yang ada pasien, terdapat faktor sosio-ekonomi yang menyebabkan pasien tidak mendapatkan asupan nutrisi yang baik selama kehamilan, sehingga berdampak pada pertumbuhan janin yang kurang optimal.
BBLR
Masalah Interpretasi
Anamnesis + Pemeriksaan Fisik
Pasien lahir pada usia cukup bulan dengan HPHT 28 Juni 2014
New Ballard score didapatkan hasil 35
Usia gestasi ibu saat bayi lahir adalah 39 minggu per HPHT, didukung dengan nilai New Ballard score yaitu 38 minggu.
NEONATUS ATERM
TINJAUAN PUSTAKA
DISTRESS PERNAPASAN
Suatu keadaan meningkatnya kerja pernapasan yang ditandai dengan:1. Takipnea: 60 - 80 kali/menit 2. Retraksi3. Napas cuping hidung4. Merintih atau grunting5. Sianosis6. Apnu atau henti napas
DEFINISI
1. BKB2. Depresi neonatal (Kegawatan neonatal) :
a. Kehilangan darah dalam periode perinatal b. Aspirasi mekonium c. Pneumotoraks akibat tindakan resusitasi d. Hipertensi pulmonal dengan pirau kanan ke kiri yang
membawa darah keluar dari paru 3. Bayi dari Ibu DM4. Bayi lahir SC5. Bayi yang lahir dari ibu demam, KPD, air ketuban
abnormal 6. Bayi dengan kulit berwarna seperti mekonium
FAKTOR PREDISPOSISI
KLASIFIKASI GANGGUAN NAPAS
Prioritas dalam evaluasi atau pemeriksaan awal pada bayi dengan gangguan napas:Langkah awal dalam mencari penyebab:1. Anamnesis yang teliti2. Pemeriksaan fisik yang tepat3. Menilai tingkat maturitas bayi dengan Ballard atau
Dubowitz (bila keadaan bayi masih labil pemeriksaan ini ditunda dulu)
Pemeriksaan penunjang 1. Pemeriksaan radiologi dada2. Analisa gas darah3. Septic work up: darah kultur dan jumlah sel4. Status metabolik: skrining analisa gas darah dan gula
darah
DIAGNOSIS
Anamnesis tentang riwayat keluarga, maternal, prenatal dan intrapartum sangat diperlukan, antara lain tentang hal hal di bawah ini: Prematuritas, sindrom gangguan napas, sindrom
aspirasi mekonium, infeksiGangguan SSP: tangis melengking, hipertoni,
flasiditas, atonia, trauma, miastenia Kelainan kongenitalDiabetes pada ibu, perdarahan antepartum pada
persalinan kurang bulan, partus lama, kulit ketuban pecah dini, oligohidramnion, penggunaan obat yang berlebihan
ANAMNESIS
Merintih atau grunting tetapi warna kulit masih kemerahan, merupakan gejala yang menonjol
Sianosis Retraksi Tanda obstruksi saluran napas mulai dari hidung:
atresis koanae, ditandai dengan kesulitan memasukkan pipa nasogastrik melalui hidung
Air ketuban bercampur mekonium atau pewarnaan hijau—kekuningan pada tali pusat
Abdomen mengempis (scaphoid abdomen)
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan laboratorium1. Analisa gas darah2. Elektrolit3. Jumlah sel darahPemeriksaan radiologik
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Derajat Berat/ringan Temuan radiologik I Ringan Kadang normal atau gambaran granular, homogen, tidak
ada air bronchogram II Ringan-sedang + gambaran air bronchogram III Sedang-berat + batas jantug kabur IV Berat “White lung” paru putih menyeluruh
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Kelainan sistem respirasi 1. Obstruksi saluran napas2. Respiratory Distress Syndrome = Hyalin Membran Disease3. Transient Tachypnea of the Newborn4. Pneumonia5. Meconium Aspiration Syndrome6. Persistent pulmonary hypertension in newborn (PPHN)7. Pneumotoraks, atelektasis, perdarahan paru, efusi pleura,
palsi nervus frenikus 8. Malformasi kongenital Sepsis Sistem kardiovaskular Metabolik Sistem hemopoetik Sistem Susunan Saraf Pusat
DIAGNOSIS BANDING
KEJANG PADA NEONATUS
DEFINISIKejang pada neonatus
didefinisikan secara klinis sebagai perubahan paroksismal dari fungsi neurologis seperti perilaku sensorik, motorik atau otonom yang terjadi pada bayi berusia sampai dengan 28 hari
ETIOLOGIHIEInfeksi SSPMetabolikKernikterus Ibu kecanduan obatIdiopatik
KEJANG PADA NEONATUS
DIAGNOSIS
Faktor risiko:1. Riwayat kejang dalam keluargaa. Riwayat kejang pada masa
neonatus pada anak sebelumnya atau
b. Bayi meninggal pada tanpa diketahui penyebabnya.
2. Riwayat kehamilan /prenatalc. Infeksi TORCH atau infeksi
lain saat ibu hamild. Preeklampsia, gawat janine. Pemakaian obat golongan
narkotika, metadonf. Imunisasi anti tetanus,
Rubella
3. Riwayat persalinan Asfiksia, episode hipoksik Trauma persalinan Ketuban Pecah Dini Anestesi lokal/blok4. Riwayat pascanatal Infeksi neonatus Bayi kuning Infeksi tali pusat Faktor pemicu kejang oleh
suara bising atau karena prosedur perawatan
Waktu atau awitan kejang Bentuk gerakan abnormal
yang terjadi
ANAMNESIS
Identifikasi manifestasi kejang yang terjadiKesadaran yang tiba-tiba menurun, hipoventilasi, henti
napas, kejang tonik, posisi serebrasi, refleksvpupil (-) terdapat kuadriparesis flaksid curiga perdarahan intravetrikular.
Pantau perubahan tanda vitalPemeriksaan kepala fraktur depresi karena trauma,
ubun-ubun besar yang tegang dan menonjol perdarahan subaraknoid atau subdural serta kemungkinan adanya meningitis
Pemeriksaan funduskopi kelainan perdarahan retina atau subhialoid manifestasi patognomonik untuk hematoma subdural. Dapat ditemukan korioretinitis pada toksoplasmosis, infeksi CMV, dan rubela.
Pemeriksaan tali pusat untuk mengetahui tanda infeksi
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan laboratoriuma. Kimia darah: glukosa, elektrolit, amonia/BUN, laktat b. Pemeriksaan darah rutinc. Analisa gas darahd. Analisa cairan serebrospinalise. “Septic work up”: kultur darah dan uji kepekaan (bila dicurigai
infeksi)Pemeriksaan radiologisa. USG kepala l ini pertama untuk perdarahan intraventrikular
atau periventrikularb. CT-scan kraniuminfark, perdarahan, kalsifikasi, dan
malformasi serebralc. MRI pemeriksaan paling sensitif untuk mengetahui adanya
malformasi subtle yang kadang tidak terdeteksi dengan CT-scan kranium.
Pemeriksaan laina. EEG(electroencephalography)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
KOMPLIKASI DAN PROGNOSIS
Etiologi Meninggal (%) Cacat (%) Normal (%)
HIE sedang dan
berat
50 25 25
Bayi kurang bulan 58 23 18
Meningitis 20 40 40
Malformasi otak 60 40
Hipokalsemia 100
Hipoglikemia 50 50
HIE
Ensefalopati hipoksik iskemik adalah suatu sindroma yang ditandai dengan adanya kelainan klinis dan laboratorium yang timbul karena adanya cidera pada otak yang akut dan disebabkan karena asfiksia. Asfiksia merupakan keadaan di mana terjadi kekurangan oksigen atau hipoksia dan atau menurunnya perfusi ke berbagai macam organ.
DEFINISI
GRADE HIE
BBLR
Berat lahir berat bayi yang ditimbang dalam waktu 1 jam pertama setelah lahirBBLR BBL dengan berat < 2500 gram.
Masa gestasi masa sejak terjadinya konsepsi sampai dengan saat kelahiran, dihitung dari hari pertama haid terakhirBKB <38 mingguBCB 38-40 mingguBLB >40 minggu
DEFINISI
Prematuritas murni Masa gestasinya <37 minggu dan berat badannya sesuai dengan berat badan untuk masa gestasi itu atau biasa disebut bayi kurang bulan-sesuai masa kehamilan (BKB- SMK).Dismaturitas Bayi lahir dengan berat badan kurang dari berat badan seharusnya untuk masa gestasi itu. Berarti bayi mengalami retardasi pertumbuhan intrauterine dan merupakan bayi yang kecil untuk masa kehamilan (KMK).
KLASIFIKASI BBLR
Prematuritas murni 1. Faktor ibua. Penyakitb. Usiac. Keadaan sosial ekonomi2. Faktor janin
a. Hidramnionb. Gawat janin, c. Kehamilan ganda2. Dismaturitas
Dismaturitas Keadaan medik yang menggangu sirkulasi dan insuffisiensi plasenta, pertumbuhan dan perkembangan janin, atau kesehatan umum dan nutrisi ibu.
ETIOLOGI
PATOFISIOLOGI
Plasenta Malnutrisi
Infeksi Faktor genetik
Termoregulasi
Pencegahan infeksi
Pemantauan respirasi
Suntik vitamin K
Intake
PENATALAKSANAAN
Sindrom gangguan pernapasan idiopatik
Pneumonia aspirasiPerdarahan
intraventrikulerHiperbilirubinemiaInfeksi
Sindrom aspirasi meconium
Hipoglikemia simptomatik
Asfiksia neonatorum
Penyakit membran hialin
KOMPLIKASI