Top Banner
Dr. Hery Susanto, Sp. A NEONATUS BBLR ATERM DENGAN DISTRESS RESPIRASI DAN HIE Anita Damar Riyanti
82

Ppt Neonatus Distress

Jul 10, 2016

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Ppt Neonatus Distress

Dr. Hery Susanto, Sp. A

NEONATUS BBLR ATERM DENGAN DISTRESS

RESPIRASI DAN HIE

Anita Damar Riyanti

Page 2: Ppt Neonatus Distress

DATA PASIEN AYAH IBUNama By. Ny K Tn. K Ny. KUmur 9 hari 35 tahun 35 tahun

Jenis Kelamin Laki-laki Laki-laki PerempuanAlamat Rengas Pendawa RT 03/RW 07, Kecamatan LaranganAgama Islam Islam Islam

Suku Bangsa Jawa Jawa JawaPendidikan - SD SDPekerjaan - Petani Petani

Penghasilan - ± Rp 500.000,00Keterangan Hubungan orangtua dengan anak adalah anak kandungAsuransi Umum No. RM 772141

IDENTITAS PASIEN

Page 3: Ppt Neonatus Distress

ANAMNESIS

Anamnesis

• Alloanamsesis pada Jumat, 13 April 2015 pukul 10.00 di R. Dahlia

Keluhan utama

• Kejang

Keluhan tambahan• Demam• Malas minum• Lesu

Page 4: Ppt Neonatus Distress

3 hari SMRS BBL Pus. Sitanggal spontan,

G2PIA0 39 mgg, BB: 1800gr PB: 43cm LK:29cm LD:29cm

AK jernih, langsung menangis, warna

kemerahan, langsung menyusu tapi ASI (-)

TD ibu 150/90 rawat inap, bayi berat badan

kurang, rujuk ke RSI rawat terpisah, bayi

inkubator

1 hari SMRS ibu boleh pulang,

pasien APS (21.00)

Tiba di rumah (22.30) hangat (+) malas minum (+) rabaan tangan semakin

panas

01.00 kejang ±5 menit tidur

04.00 kejang ± 5 menit RS

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Page 5: Ppt Neonatus Distress

UGD RSU Kardinah (09.00)

Menangis < kuat, lemah (+), gerak tidak aktif, sesak

(+)

Pasang infus, oksigen, dan

dianjurkan rawat di R. Dahlia

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Page 6: Ppt Neonatus Distress

RPD

Belum dapat dievaluasi

RPK

Belum dapat

dievaluasi

RIWAYAT PENYAKIT

Page 7: Ppt Neonatus Distress

Milik sendiri, L 6 m x 4 m, atap genteng, lantai semen, dan berdinding triplek. Kamar tidur 2, kamar mandi 1, dan dapur yang bergabung dengan ruang keluarga. Penerangan rumah bersumber listrik dan dan air minum dari PAM. Jarak septic

tank dengan rumah sekitar 10 meter. Cahaya matahari dapat masuk ke dalam rumah, lampu tidak dinyalakan pada siang

hari. Jika jendela dibuka maka udara dalam rumah tidak pengap.

Keadaan rumah, baik, sanitasi, ventilasi, dan pencahayaan baik

RIWAYAT LINGKUNGAN RUMAH

Page 8: Ppt Neonatus Distress

Ayah dan ibu pasien bekerja sebagai petani dengan penghasilan yang tidak pasti setiap bulannya.

Penghasilan rata-rata setiap bulan ± Rp 500.000,00. Jumlah tanggungan nafkah dalam keluarga

sejumlah 4 orang yaitu ayah, ibu, dan 2 orang anak. Biaya pengobatan ditanggung sendiri oleh pasien

(umum).

Riwayat sosial ekonomi kurang

RIWAYAT SOSIAL EKONOMI

Page 9: Ppt Neonatus Distress

Cek kehamilan ke bidan 1x/bln (trimester 2 ) dan 2 x/bln(trimester 3) Selama hamil kondisi ibu dan bayi dikatakan baik, mendapat suntikan imunisasi TT 2 kali. Tidak pernah konsumsi obat-obatan atau jamu

selama hamil, perokok pasif (+), alkohol (-) tidak pernah demam, sesak, mual-muntah atau penyakit lain selama kehamilan. Bekerja sampai dengan usia

± 4 bulan. HT DM (-) jantung, asma, TB, perdarahan, dan trauma (-). Selama hamil, ibu makan 2-3 kali sehari, berupa nasi, lauk-pauk

dengan variasi telur, tahu, tempe, sayuran, kadang ikan atau ayam. BB ibu meningkat 6 kg (60 66 kg,

TB155 cm).

Riwayat kehamilan dan prenatal kurang baik

RIWAYAT KEHAMILAN DAN PRENATAL

Page 10: Ppt Neonatus Distress

RIWAYAT KELAHIRAN

Tempat kelahiran : puskesmas Penolong : bidan Cara persalinan : Per vaginam spontan Masa gestasi : 39 minggu G2P1A0 Air ketuban : jernih Berat badan lahir : 1800 gram Panjang badan lahir : 43 cm Lingkar kepala : 30 cm Langsung menangis : ya Nilai APGAR : ibu tidak tahu Kelainan bawaan : tidak ada Penyulit/komplikasi : tidak adaKesan: Neonatus BBLR aterm, lahir

spontan.

Page 11: Ppt Neonatus Distress

•Belum dapat dievaluasi

Riwayat Pemeliharaan Postnatal

•Ibu P2A0, anak pertama berusia 14 tahun, jenis kelamin peremuan, lahir spontan BB 2.800 gram tanpa ada kelaianan saat lahir. Anak kedua berusia 4 hari (pasien), jenis kelamin laki-laki.

Corak Reproduk

si Ibu

•Ibu pasien mengaku saat ini mengkonsumsi pil KB.

Riwayat Keluarga

Berencana

Page 12: Ppt Neonatus Distress

• BBL 1800 gram PBL 43 cm• BB 1655 gram PB 44 cm

Pertumbuhan

Riwayat Tumbuh Kembang

Page 13: Ppt Neonatus Distress

RIWAYAT MAKAN DAN MINUM

Riwayat makan dan minum

• Belum dapat dievaluasi

Page 14: Ppt Neonatus Distress

RIWAYAT IMUNISASI

Kesan: belum dilakukan imunisasi sesuai umur

VAKSIN DASAR (umur) ULANGAN (umur)

BCG - - - - - -

DPT/ DT/HB - - - - - -

POLIO - - - - - -

CAMPAK - - - - - -

HEPATITIS B - - - - - -

Page 15: Ppt Neonatus Distress

SILSILAH KELUARGA

Page 16: Ppt Neonatus Distress
Page 17: Ppt Neonatus Distress

PEMERIKAAN FISIK13 APRIL 2015, 11.00 WIB DI R. DAHLIA

Kesan Umum

• Menangis < kuat, gerak < aktif, sesak (+)

Tanda Vital• TD: tidak dilakukan• HR: 112x/menit, regular, isi cukup, kuat• RR: 40x/menit• Suhu: 36.2oC

Antropometri

• BB: 1655 gram• PB: 44 cm• BB: 30 cm

Page 18: Ppt Neonatus Distress

Kepala• Mikrosefali, lingkar kepala 31 cm• UUB masih terbuka, teraba datar, tegang (-), molase (-)• Kaput suksedaneum (-), sefal hematom (-)

Rambut

• Hitam, tipis, terdistribusi merata, tidak mudah dicabut

Wajah

• Normal, simetris

Mata• Mata cekung (-/-), edema palpebra (-/-)• Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)• Katarak kongenital (-/-), glaukoma kongenital (-/-)

Page 19: Ppt Neonatus Distress

Hidung

• Bentuk normal, deformitas (-), deviasi (-)• Napas cuping hidung (-)• Sekret (-/-), darah (-/-)

Telinga

• Normotia, sekret (-/-), recoil (segera/segera)

Mulut

• Kering (-), sianosis (-), pucat (-), trismus (-)• Stomatitis (-), bercak putih di lidah dan mukosa (-)• Labioschizis (-), palatoschizis (-)

Leher

• Pendek, pergerakan lemah

Page 20: Ppt Neonatus Distress

Pulmo

• Inspeksi : Bentuk dada simetris kanan dan kiri. Kulit merah muda, tidak ada efloresensi bermakna. Sternum dan iga normal Retraksi subcostal (+). Gerak napas simetris, tidak ada hemithoraks yang tertinggal

• Palpasi: Simetris, tidak ada hemithoraks yang tertinggal. Areola mammae berbintil, benjolan 1-2 mm • Perkusi: Pemeriksaan tidak dilakukan• Auskultasi: Vesikuler, Rh(-/-), Wh (-/-)

Cor

• Inspeksi: Ictus cordis tidak terlihat• Palpasi: Ictus cordis tidak teraba• Perkusi: Tidak dilakukan pemeriksaan • Auskultasi: S1-S2 reguler, murmur (-), gallop (-)

Page 21: Ppt Neonatus Distress

Abdomen

• Inspeksi: buncit, warna kulit merah muda, pucat (-), ikterik (-)• Auskultasi: Bising usus (+)• Palpasi: Supel, hepar dan lien tidak teraba• Perkusi: Timpani

Page 22: Ppt Neonatus Distress

•Spina bifida (-), meningocele (-)Vertebrae

•Jenis kelamin laki-laki, testis sudah turun, rugae jelas

Urogenital

•Anus (+), diaper rash (-)Anus dan rektum

Page 23: Ppt Neonatus Distress

Superior InferiorDeformitas - /- - /-Akral dingin - /- -/-Akral sianosis

- /- - /-

Ikterik - /- - /-CRT < 2 detik <2 detik

Tonus Normotonus Normotonus

EKSTREMITAS

Page 24: Ppt Neonatus Distress

REFLEKS PRIMITIF

Refleks oral

• R. Hisap: (+) ↓• R. Rooting: (+)↓

Refleks Moro: (+)↓

Refleks Palmar Grasp: (+)↓

Refleks Plantar Grasp:(+) ↓

Page 25: Ppt Neonatus Distress

LUBCHENKOMaturitas Bayi (Lubchenko)Berat badan lahir : 1800 grUsia kehamilan : 38 mingguKesan : Neonatus cukup bulan, kecil untuk masa kehamilan

Page 26: Ppt Neonatus Distress

NEW BALLARD SCORE

16

Page 27: Ppt Neonatus Distress

NEW BALLARD SCORE

16 + 19 = 35 38 minggu

Page 28: Ppt Neonatus Distress

KURVA NELLHAUS

Kesan: Lingkar kepala 30 cm, mikrosefali

Page 29: Ppt Neonatus Distress

Kesan: BBL, PBL, LK pada masa lahir di bawah batas

normal

KURVA FENTON

Page 30: Ppt Neonatus Distress

DOWNE SCORE

  0 1 2Frekuensi

Napas< 60 x/menit 60-80 x/menit > 80 x/menit

RetraksiTidak ada retraksi

Retraksi ringan

Retraksi berat

Sianosis Tidak sianosisSianosis hilang

dengan O2

Sianosis menetap

walaupun diberi O2

Air Entry Udara masukPenurunan

ringan udara masuk

Tidak ada udara masuk

Merintih Tidak merintihDapat didengar

dengan stethoscope

Dapat didengar tanpa alat bantu

Skor 1 gg. nafas ringan

Page 31: Ppt Neonatus Distress

BELL SQUASH SCORE

Bell Squash Score

•Partus tindakan (SC, vakum, sungsang)•Ketuban tidak normal •Kelainan bawaan •Asfiksia •Preterm •BBLR•Infus tali pusat •Riwayat penyakit ibu •Riwayat penyakit kehamilan

Bell Squash score 1 observasi

neonatal infeksi

Page 32: Ppt Neonatus Distress

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Page 33: Ppt Neonatus Distress

Laboratorium Darah 11 April 2015 (R. Dahlia)Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan

Darah lengkap Leukosit 9.0 103/ul 5.0 – 20.0Eritrosit 4.2 106/ul 3.7 - 6.1Hemoglobin 16.2 g/dl 12.7 - 18.7Hematokrit 46.3 (↓) % 47 - 75RDW 18.5 (↑) % 11.5 - 14.5MCV 110.0 U 84 - 128MCH 38.5 (↑) Pcg 26 – 38MCHC 35.0 (↑) g/dl 26 - 34Trombosit 120 (↓) 103/ul 217 - 497Kimia KlinikGlukosa Sewaktu 112 mg/dl 70 -140Natrium 133.3 mmol/L 132 - 145Kalium 3.53 mmol/L 3.1 - 5.1Klorida 106.9 mmol/L 96 - 111Sero ImunologiCRP Negatif   Negatif

Page 34: Ppt Neonatus Distress

Laboratorium Darah 19 April 2015 (R. Dahlia)

Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan

Kimia Klinik

Total protein 4.3 g/dl 4.4 - 7.6

Albumin 2.78(↓) g/dl 3.20 – 4.80

Globulin 1.52(↓) g/dl 2.30 – 3.50

Page 35: Ppt Neonatus Distress

Reticular appereance (+)

Silhoutte sign samar

Cor CTR < 0.56

Kesan: HMD Grade I-II

RONTGEN THORAX13 APRIL 2015

Page 36: Ppt Neonatus Distress

Kejang Demam

Sesak BBLR

Lemas

DAFTAR MASALAH

Page 37: Ppt Neonatus Distress

Observasi kejang

• HIE• Perdarahan

intrakranial• Infeksi SSP• Metabolik• Kelainan

kongenital

Distress respirasi

• Intrapulmonar

• Ekstrapulmonar

• Metabolik

BBLR

• Dismaturitas • Prematuritas

murni

Neonatus aterm

• KMK• SMK• LBK

DIAGNOSIS BANDING

Page 38: Ppt Neonatus Distress

Distres respirasi

HIE Grade II

BBLR Neonatus aterm

DIAGNOSIS KERJA

Page 39: Ppt Neonatus Distress

Medikamentosa IVFD KaEn 1 B 6 tpmInj. Pycin 2 x 75 mgInj. Gentamicin 2 x 5

mgInj Ca glukonas 1 x

0.3 mlInj. Aminofilin 3 x 1

mgInj. Sibital bila

kejang

Non-medikamentosa

02 CPAP nasalDiet: tundaHisap lendirJaga kehangatanEdukasi Periksa:

Darah rutin GDS Foto thorax AP

PENATALAKSANAAN

Page 40: Ppt Neonatus Distress

Ad vitam

• Dubia ad bonam

Ad sanationam

• Dubia ad bonam

Ad fungsionam

• Dubia ad malam

PROGNOSIS

Page 41: Ppt Neonatus Distress

USG kepala

CT Scan kepala

Analisa gas darah

EEG

SARAN PEMERIKSAAN TAMBAHAN

Page 42: Ppt Neonatus Distress

PERJALANAN PENYAKIT

Page 43: Ppt Neonatus Distress

  11 April 2015 (UGD)Hari Perawatan ke-0

  11 April 2015 (R. Dahlia)Hari Perawatan ke-0

S Rujukan RSUD Brebes BBLR dengan neonatal infection Riw.persalinan : BBL (8/4/2015) spontan 1800 gram, 43 cm, AK: jernih, menangis (+), kemerahan (+)Demam (+), kejang berulang (+) malas minum (+)

S Sesak (+) kejang(+) demam (+)

O KU: Menangis kurang kuat, gerak kurang aktif, retraksi (+), sianosis (-)TTV: HR 160x/m, RR 64x/m (SpO2: 97%), S 37.60CBB 1600 gramKepala: UUB datar, molase (-)Mata: CA (-/-), SI (-/-)Toraks: SNV (+/+), Rh (-/-), Wh (-/-), BJ 1-2 reguler, M (-), G (-)Abdomen: supel, BU (+), turgor (↓) Ekstremitas atas: AD (-/-), OE (-/-), CRT<2sEkstremitas bawah: AD (-/-), OE (-/-), CRT<2sGDS: 114

O KU: Menangis kurang kuat, gerak kurang aktif, retraksi (+), sianosis (-)TTV: HR 160x/m, RR 64x/m (SpO2: 98%), S 37.60CBB 1600 gramKepala: UUB datar, molase (-)Mata: CA (-/-), SI (-/-)Toraks: SNV (+/+), Rh (-/-), Wh (-/-), BJ 1-2 reguler, M (-), G (-)Abdomen: supel, BU (+), turgor (↓) Ekstremitas atas: AD (-/-), OE (-/-), CRT<2sEkstremitas bawah: AD (-/-), OE (-/-), CRT<2sGDS: 114

A BBL usia 3 hari dengan BBLR + febris + observasi konvulsif A BBLRDistress respirasiObservasi kejang suspect HIENeonatus aterm

P Terapi sesuai instruksi dr. Sp.A P O2 CPAP nasal IVFD KaEn 1 B 6 tpm Inj. Pycin 2 x 75 mg Inj. Gentamicin 2 x 5 mg Inj Ca glukonas 1 x 0.3 ml Inj. Aminofilin 3 x 1 mg Inj. Sibital bila kejang Diet: tunda Hisap lendir Jaga kehangatan Periksa: Darah rutin, GDS, Foto thorax AP

 

Page 44: Ppt Neonatus Distress

  12 April 2015 (R. Dahlia )Hari Perawatan ke-1

  13 April 2015 (R. Dahlia)Hari Perawatan ke-2

S Sesak (+), demam (-), kejang (-) S Sesak (+) kejang (-) demam (-) BAB (+) BAK (+) R. hisap (+) ASI (-)

O KU: Menangis kurang kuat, gerak kurang aktif, retraksi (+), sianosis (-)TTV: HR 111x/m, RR 44x/m (SpO2: 97%), S 36.80CBB 1615 gramKepala: UUB datar, molase (-)Mata: CA (-/-), SI (-/-)Toraks: SNV (+/+), Rh (-/-), Wh (-/-), BJ 1-2 reguler, M (-), G (-)Abdomen: supel, BU (+)Ekstremitas atas: AD (-/-), OE (-/-), CRT<2sEkstremitas bawah: AD (-/-), OE (-/-), CRT<2s

O KU: Menangis kuat, gerak aktif, retraksi (+)TTV: HR 130x/m, RR 40x/m (SpO2: 97%), S 36.20CBB 1655 gramKepala: UUB datar, molase (-)Mata: CA (-/-), SI (-/-)Toraks: SNV (+/+), Rh (-/-), Wh (-/-), BJ 1-2 reguler, M (-), G (-)Abdomen: supel, BU (+) Ekstremitas atas: AD (-/-), OE (-/-), CRT<2sEkstremitas bawah: AD (-/-), OE (-/-), CRT<2s

A BBLRDistress respirasiHIE grade IINeonatus aterm

A BBLRDistress respirasiHIE grade IINeonatus aterm

P Terapi lanjut P O2 2 lt Terapi lain lanjut Diet: 8 x 5ml (ASI/PASI) Pantau KU dan tanda vital

Page 45: Ppt Neonatus Distress

  14 April 2015 (R. Dahlia )Hari Perawatan ke-3

  15 April 2015 (R. Dahlia)Hari Perawatan ke-4

S Sesak (+) kejang (-) demam (-) BAB (+) BAK (+) R. hisap (+) ASI (+)

S Sesak (-) kejang (-) demam (-) BAB (+) BAK (+) R. hisap (+) ASI (+)

O KU: Menangis kuat, gerak aktif, retraksi (+)TTV: HR 112x/m, RR 44x/m, S 36.5 0CBB 1715 gramKepala: UUB datar, molase (-)Mata: CA (-/-), SI (-/-)Toraks: SNV (+/+), Rh (-/-), Wh (-/-), BJ 1-2 reguler, M (-), G (-)Abdomen: supel, BU (+)Ekstremitas atas: AD (-/-), OE (-/-), CRT<2sEkstremitas bawah: AD (-/-), OE (-/-), CRT<2sRo: HMD Grade II

O KU: Menangis kuat, gerak aktif, retraksi (-)TTV: HR 128x/m, RR 40x/m, S 36.40CBB 1815 gramKepala: UUB datar, molase (-)Mata: CA (-/-), SI (-/-)Toraks: SNV (+/+), Rh (-/-), Wh (-/-), BJ 1-2 reguler, M (-), G (-)Abdomen: supel, BU (+)Ekstremitas atas: AD (-/-), OE (-/-), CRT<2sEkstremitas bawah: AD (-/-), OE (-/-), CRT<2s

A BBLRDistress respirasi perbaikanHIE grade IINeonatus aterm

A BBLRDistress respirasi perbaikanHIE grade II perbaikan Neonatus aterm

P O2 K/P Terapi lain teruskan Diet: 8 x 5-10 ml (sonde) Pantau KU dan tanda vital

P O2 (K/P) Terapi lain lanjut Diet: 8 x 5-15ml (ASI/PASI) Pantau KU dan tanda vital

Page 46: Ppt Neonatus Distress

  16 April 2015 (R. Dahlia )Hari Perawatan ke-5

  17 April 2015 (R. Dahlia)Hari Perawatan ke-6

S Sesak (-) kejang (-) demam (-) BAB (-) BAK (+) R. hisap (+) ASI (+)

S Sesak (-) kejang (-) demam (-) BAB (+) BAK (+) R. hisap (+) ASI (+)

O KU: Menangis kuat, gerak aktif, retraksi (-)TTV: HR 128x/m, RR 40x/m, S 36.40CBB 1875 gramKepala: UUB datar, molase (-)Mata: CA (-/-), SI (-/-)Toraks: SNV (+/+), Rh (-/-), Wh (-/-), BJ 1-2 reguler, M (-), G (-)Abdomen: supel, BU (+)Ekstremitas atas: AD (-/-), OE (-/-), CRT<2sEkstremitas bawah: AD (-/-), OE (-/-), CRT<2s

O KU: Menangis kuat, gerak aktif, retraksi (-)TTV: HR 140x/m, RR 40x/m, S 36.50CBB 1850 gramKepala: UUB datar, molase (-)Mata: CA (-/-), SI (-/-)Toraks: SNV (+/+), Rh (-/-), Wh (-/-), BJ 1-2 reguler, M (-), G (-)Abdomen: supel, BU (+)Ekstremitas atas: AD (-/-), OE (-/-), CRT<2sEkstremitas bawah: AD (-/-), OE (-/-), CRT<2s

A BBLRDistress respirasi perbaikanHIE grade II perbaikanNeonatus aterm

A BBLRDistress respirasi perbaikanHIE grade II perbaikan Neonatus aterm

P O2 (K/P) Terapi lain lanjut Diet: 8 x 10-15ml (ASI/PASI) Latihan menyusu (ad lib) Pantau KU dan tanda vital

P O2 headbox Terapi lain lanjut Diet: 8 x 10-15ml (ASI/PASI) Latihan menyusu (ad lib) Pantau KU dan tanda vital

Page 47: Ppt Neonatus Distress

  18 April 2015 (R. Dahlia )Hari Perawatan ke-7

  19 April 2015 (R. Dahlia)Hari Perawatan ke-8

S Sesak (-) kejang (-) demam (-) BAB (+) BAK (+) R. hisap (+) ASI (+)

S Sesak (-) kejang (-) demam (-) BAB (+) BAK (+) R. hisap (+) ASI (+)

O KU: Menangis kuat, gerak aktif, retraksi (-)TTV: HR 140x/m, RR 36x/m, S 360CBB 1870 gramKepala: UUB datar, molase (-)Mata: CA (-/-), SI (-/-)Toraks: SNV (+/+), Rh (-/-), Wh (-/-), BJ 1-2 reguler, M (-), G (-)Abdomen: supel, BU (+)Ekstremitas atas: AD (-/-), OE (+/+), CRT<2sEkstremitas bawah: AD (-/-), OE (+/+), CRT<2s

O KU: Menangis kuat, gerak aktif, retraksi (-)TTV: HR 136x/m, RR 40x/m, S 36.50CBB 1880 gramKepala: UUB datar, molase (-)Mata: CA (-/-), SI (-/-)Toraks: SNV (+/+), Rh (-/-), Wh (-/-), BJ 1-2 reguler, M (-), G (-)Abdomen: supel, BU (+)Ekstremitas atas: AD (-/-), OE (+/+), CRT<2sEkstremitas bawah: AD (-/-), OE (+/+), CRT<2s

A BBLRDistress respirasi perbaikanHIE grade II perbaikanNeonatus aterm

A BBLRDistress respirasi perbaikanHIE grade II perbaikan Neonatus aterm

P O2 (K/P) Aff infus setelah habis PO:

1. Cefat 2 x 50 mg2. San B pex 1 x 0.3 ml

Diet: ASI ad lib Pantau KU dan tanda vital

P Terapi lanjut 

Page 48: Ppt Neonatus Distress

  20 April 2015 (R. Dahlia )Hari Perawatan ke-9

S Sesak (-) kejang (-) demam (-) BAB (+) BAK (+) R. hisap (+) ASI (+)O KU: Menangis kuat, gerak aktif, retraksi (-)

TTV: HR 112x/m, RR 40x/m, S 36.60CBB 1890 gramKepala: UUB datar, molase (-)Mata: CA (-/-), SI (-/-)Toraks: SNV (+/+), Rh (-/-), Wh (-/-), BJ 1-2 reguler, M (-), G (-)Abdomen: supel, BU (+)Ekstremitas atas: AD (-/-), OE (+/+), CRT<2sEkstremitas bawah: AD (-/-), OE (+/+), CRT<2s

A BBLRDistress respirasi perbaikanHIE grade II perbaikanNeonatus aterm

P PO teruskan ASI ad lib ACC pulang

Page 49: Ppt Neonatus Distress

ANALISA KASUS

Page 50: Ppt Neonatus Distress

DISTRES RESPIRASIMasalah Interpretasi

Anamnesis   Saat datang keadaan bayi sesak, merintih, menangis

kurang kuat dan gerakan kurang aktif. 

Keadaan pasien saat datang yaitu sesak mengindikasikan tidak adekuatnya oksigenasi di dalam tubuh, selain itu didapatkan pula bayi merintih, menangis kurang kuat dan gerakan kurang aktif. Distres repirasi biasa disebabkan oleh: Intrapulmonar

Penyebab intrapulmonar mengartikan bahwa keadaan distres respirasi pada pasien disebabkan oleh gangguan pada paru. Penyebab yang sering di antaranya hyalin membran disease, transcient tachypnea of newborn, atau meconium aspiration syndrome.

EkstrapulmonarBeberapa penyebab di luar paru antara lain: infeksi SSP, sistem kardiovaskular, metabolik, atau sistem hemopoetik. 

Pemeriksaan Fisik   Kesan Umum: Menangis kurang kuat, gerak kurang

aktif, retraksi (+) subcostal Downe score didapatkan hasil 1

Menangis kurang kuat dan gerak kurang aktif menunjukkan respirasi yang tidak adekuat. Adanya retraksi menunjukkan penggunaan otot napas tambahan yaitu menandakan adanya sesak. Dari hasil Downe score didapatkan gangguan napas ringan.

Page 51: Ppt Neonatus Distress

Masalah InterpretasiAnamnesis dan Pemeriksaan Fisik  

Pada anamnesis didapatkan bahwa pasien mengalami kejang 2 x sebelum masuk rumah sakit.  

 

Kejang pada Neonatus dapat disebabkan oleh :HIE (merupakan penyebab tersering pada neonatus)Perdarahan IntrakranialPendarahan intraventrikularPendarahan intracerebral

- Pendarahan subduralPendarahan subarachnoidInfeksi SSPMeningitisEncephalitis Infeksi IntrauterinKelainan KongenitalMetabolik

- Hipoglikemia- Hipokalsemia- Hipomagnesaemia- Hipo/hipernatremiaOnset kejang dan keadaan distres respirasi yang terjadi pada pasien mendukung kejadian kejang pada pasien disebabkan oleh HIE.

OBSERVASI KEJANG

Page 52: Ppt Neonatus Distress

Masalah InterpretasiAnamnesis  

Pada anamnesis didapatkan bahwa pasien lahir dengan BB 1800 gram PB 43 cm LK 29 cm

Berdasarkan anamnesis didapatkan bahwa orang tua pasien bekerja sebagai petani dengan penghasilan Rp 500.000,00 per bulan.

Usia pasien 35 tahun Riwayat makan dan minum ibu selama kehamilan

yaitu makan 2-3x/hari dengan variasi makanan nasi, sayur, tahu, tempe, dan kadang ayam atau ikan dengan penambahan berat badan dari 60 menjadi 66kg.

 

Berdasarkan berat badan lair pada pasien tergolong sebagai BBLR (Bayi Berat Lahir Rendah).Faktor yang menyebabkan terjadinya BBLR di antaranya: Faktor ibu

Beberapa faktor yang berasal dari ibu antara lain: usia ibu ( di bawah 20 tahun atau di atas 35 tahun), penyakit, dan juga riwayat sosio-ekonomi.

Faktor janinFaktor janin yang berpengaruh antara lain hidromnion, bayi kembar, dan gawat janin.

 Pemeriksaan Fisik + Penunjang  

Berdasarkan kurva Lubchenko, didapatkan bayi cukup bulan kurang masa kehamilan.

Berdasarkan kurva Fenton, berat badan, panjang badan, dan lingkar kepala pasien berada di bawah garis normal

Berdasarkan kurva Nellhaus, lingkar kepala pasien menunjukkan pasien mikrosefali.

 

Pada pasien ini, didapatkan BCB KMK-simetris, maka dapat diartikan bahwa gangguan pertumbuhan bayi sudah berlangsung sejak trimester pertama. Apabila dikaitkan dengan faktor yang ada pasien, terdapat faktor sosio-ekonomi yang menyebabkan pasien tidak mendapatkan asupan nutrisi yang baik selama kehamilan, sehingga berdampak pada pertumbuhan janin yang kurang optimal.

BBLR

Page 53: Ppt Neonatus Distress

Masalah Interpretasi

Anamnesis + Pemeriksaan Fisik

 

Pasien lahir pada usia cukup bulan dengan HPHT 28 Juni 2014

New Ballard score didapatkan hasil 35

Usia gestasi ibu saat bayi lahir adalah 39 minggu per HPHT, didukung dengan nilai New Ballard score yaitu 38 minggu.

NEONATUS ATERM

Page 54: Ppt Neonatus Distress

TINJAUAN PUSTAKA

Page 55: Ppt Neonatus Distress

DISTRESS PERNAPASAN

Page 56: Ppt Neonatus Distress

Suatu keadaan meningkatnya kerja pernapasan yang ditandai dengan:1. Takipnea: 60 - 80 kali/menit 2. Retraksi3. Napas cuping hidung4. Merintih atau grunting5. Sianosis6. Apnu atau henti napas

DEFINISI

Page 57: Ppt Neonatus Distress

1. BKB2. Depresi neonatal (Kegawatan neonatal) :

a. Kehilangan darah dalam periode perinatal b. Aspirasi mekonium c. Pneumotoraks akibat tindakan resusitasi d. Hipertensi pulmonal dengan pirau kanan ke kiri yang

membawa darah keluar dari paru 3. Bayi dari Ibu DM4. Bayi lahir SC5. Bayi yang lahir dari ibu demam, KPD, air ketuban

abnormal 6. Bayi dengan kulit berwarna seperti mekonium

FAKTOR PREDISPOSISI

Page 58: Ppt Neonatus Distress

KLASIFIKASI GANGGUAN NAPAS

Page 59: Ppt Neonatus Distress

Prioritas dalam evaluasi atau pemeriksaan awal pada bayi dengan gangguan napas:Langkah awal dalam mencari penyebab:1. Anamnesis yang teliti2. Pemeriksaan fisik yang tepat3. Menilai tingkat maturitas bayi dengan Ballard atau

Dubowitz (bila keadaan bayi masih labil pemeriksaan ini ditunda dulu)

Pemeriksaan penunjang 1. Pemeriksaan radiologi dada2. Analisa gas darah3. Septic work up: darah kultur dan jumlah sel4. Status metabolik: skrining analisa gas darah dan gula

darah

DIAGNOSIS

Page 60: Ppt Neonatus Distress

Anamnesis tentang riwayat keluarga, maternal, prenatal dan intrapartum sangat diperlukan, antara lain tentang hal hal di bawah ini: Prematuritas, sindrom gangguan napas, sindrom

aspirasi mekonium, infeksiGangguan SSP: tangis melengking, hipertoni,

flasiditas, atonia, trauma, miastenia Kelainan kongenitalDiabetes pada ibu, perdarahan antepartum pada

persalinan kurang bulan, partus lama, kulit ketuban pecah dini, oligohidramnion, penggunaan obat yang berlebihan

ANAMNESIS

Page 61: Ppt Neonatus Distress

Merintih atau grunting tetapi warna kulit masih kemerahan, merupakan gejala yang menonjol

Sianosis Retraksi Tanda obstruksi saluran napas mulai dari hidung:

atresis koanae, ditandai dengan kesulitan memasukkan pipa nasogastrik melalui hidung

Air ketuban bercampur mekonium atau pewarnaan hijau—kekuningan pada tali pusat

Abdomen mengempis (scaphoid abdomen)

PEMERIKSAAN FISIK

Page 62: Ppt Neonatus Distress

Pemeriksaan laboratorium1. Analisa gas darah2. Elektrolit3. Jumlah sel darahPemeriksaan radiologik

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Derajat Berat/ringan Temuan radiologik I Ringan Kadang normal atau gambaran granular, homogen, tidak

ada air bronchogram II Ringan-sedang + gambaran air bronchogram III Sedang-berat + batas jantug kabur IV Berat “White lung” paru putih menyeluruh

Page 63: Ppt Neonatus Distress

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Page 64: Ppt Neonatus Distress

Kelainan sistem respirasi 1. Obstruksi saluran napas2. Respiratory Distress Syndrome = Hyalin Membran Disease3. Transient Tachypnea of the Newborn4. Pneumonia5. Meconium Aspiration Syndrome6. Persistent pulmonary hypertension in newborn (PPHN)7. Pneumotoraks, atelektasis, perdarahan paru, efusi pleura,

palsi nervus frenikus 8. Malformasi kongenital Sepsis Sistem kardiovaskular Metabolik Sistem hemopoetik Sistem Susunan Saraf Pusat

DIAGNOSIS BANDING

Page 65: Ppt Neonatus Distress
Page 66: Ppt Neonatus Distress

KEJANG PADA NEONATUS

Page 67: Ppt Neonatus Distress

DEFINISIKejang pada neonatus

didefinisikan secara klinis sebagai perubahan paroksismal dari fungsi neurologis seperti perilaku sensorik, motorik atau otonom yang terjadi pada bayi berusia sampai dengan 28 hari

ETIOLOGIHIEInfeksi SSPMetabolikKernikterus Ibu kecanduan obatIdiopatik

KEJANG PADA NEONATUS

Page 68: Ppt Neonatus Distress

DIAGNOSIS

Page 69: Ppt Neonatus Distress

Faktor risiko:1. Riwayat kejang dalam keluargaa. Riwayat kejang pada masa

neonatus pada anak sebelumnya atau

b. Bayi meninggal pada tanpa diketahui penyebabnya.

2. Riwayat kehamilan /prenatalc. Infeksi TORCH atau infeksi

lain saat ibu hamild. Preeklampsia, gawat janine. Pemakaian obat golongan

narkotika, metadonf. Imunisasi anti tetanus,

Rubella

3. Riwayat persalinan Asfiksia, episode hipoksik Trauma persalinan Ketuban Pecah Dini Anestesi lokal/blok4. Riwayat pascanatal Infeksi neonatus Bayi kuning Infeksi tali pusat Faktor pemicu kejang oleh

suara bising atau karena prosedur perawatan

Waktu atau awitan kejang Bentuk gerakan abnormal

yang terjadi

ANAMNESIS

Page 70: Ppt Neonatus Distress

Identifikasi manifestasi kejang yang terjadiKesadaran yang tiba-tiba menurun, hipoventilasi, henti

napas, kejang tonik, posisi serebrasi, refleksvpupil (-) terdapat kuadriparesis flaksid curiga perdarahan intravetrikular.

Pantau perubahan tanda vitalPemeriksaan kepala fraktur depresi karena trauma,

ubun-ubun besar yang tegang dan menonjol perdarahan subaraknoid atau subdural serta kemungkinan adanya meningitis

Pemeriksaan funduskopi kelainan perdarahan retina atau subhialoid manifestasi patognomonik untuk hematoma subdural. Dapat ditemukan korioretinitis pada toksoplasmosis, infeksi CMV, dan rubela.

Pemeriksaan tali pusat untuk mengetahui tanda infeksi

PEMERIKSAAN FISIK

Page 71: Ppt Neonatus Distress

Pemeriksaan laboratoriuma. Kimia darah: glukosa, elektrolit, amonia/BUN, laktat b. Pemeriksaan darah rutinc. Analisa gas darahd. Analisa cairan serebrospinalise. “Septic work up”: kultur darah dan uji kepekaan (bila dicurigai

infeksi)Pemeriksaan radiologisa. USG kepala l ini pertama untuk perdarahan intraventrikular

atau periventrikularb. CT-scan kraniuminfark, perdarahan, kalsifikasi, dan

malformasi serebralc. MRI pemeriksaan paling sensitif untuk mengetahui adanya

malformasi subtle yang kadang tidak terdeteksi dengan CT-scan kranium.

Pemeriksaan laina. EEG(electroencephalography)

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Page 72: Ppt Neonatus Distress

KOMPLIKASI DAN PROGNOSIS

Etiologi Meninggal (%) Cacat (%) Normal (%)

HIE sedang dan

berat

50 25 25

Bayi kurang bulan 58 23 18

Meningitis 20 40 40

Malformasi otak 60 40

Hipokalsemia 100

Hipoglikemia 50 50

Page 73: Ppt Neonatus Distress

HIE

Page 74: Ppt Neonatus Distress

Ensefalopati hipoksik iskemik adalah suatu sindroma yang ditandai dengan adanya kelainan klinis dan laboratorium yang timbul karena adanya cidera pada otak yang akut dan disebabkan karena asfiksia. Asfiksia merupakan keadaan di mana terjadi kekurangan oksigen atau hipoksia dan atau menurunnya perfusi ke berbagai macam organ.

DEFINISI

Page 75: Ppt Neonatus Distress

GRADE HIE

Page 76: Ppt Neonatus Distress

BBLR

Page 77: Ppt Neonatus Distress

Berat lahir berat bayi yang ditimbang dalam waktu 1 jam pertama setelah lahirBBLR BBL dengan berat < 2500 gram.

Masa gestasi masa sejak terjadinya konsepsi sampai dengan saat kelahiran, dihitung dari hari pertama haid terakhirBKB <38 mingguBCB 38-40 mingguBLB >40 minggu

DEFINISI

Page 78: Ppt Neonatus Distress

Prematuritas murni Masa gestasinya <37 minggu dan berat badannya sesuai dengan berat badan untuk masa gestasi itu atau biasa disebut bayi kurang bulan-sesuai masa kehamilan (BKB- SMK).Dismaturitas Bayi lahir dengan berat badan kurang dari berat badan seharusnya untuk masa gestasi itu. Berarti bayi mengalami retardasi pertumbuhan intrauterine dan merupakan bayi yang kecil untuk masa kehamilan (KMK).

KLASIFIKASI BBLR

Page 79: Ppt Neonatus Distress

Prematuritas murni 1. Faktor ibua. Penyakitb. Usiac. Keadaan sosial ekonomi2. Faktor janin

a. Hidramnionb. Gawat janin, c. Kehamilan ganda2. Dismaturitas

Dismaturitas Keadaan medik yang menggangu sirkulasi dan insuffisiensi plasenta, pertumbuhan dan perkembangan janin, atau kesehatan umum dan nutrisi ibu.

ETIOLOGI

Page 80: Ppt Neonatus Distress

PATOFISIOLOGI

Plasenta Malnutrisi

Infeksi Faktor genetik

Page 81: Ppt Neonatus Distress

Termoregulasi

Pencegahan infeksi

Pemantauan respirasi

Suntik vitamin K

Intake

PENATALAKSANAAN

Page 82: Ppt Neonatus Distress

Sindrom gangguan pernapasan idiopatik

Pneumonia aspirasiPerdarahan

intraventrikulerHiperbilirubinemiaInfeksi

Sindrom aspirasi meconium

Hipoglikemia simptomatik

Asfiksia neonatorum

Penyakit membran hialin

KOMPLIKASI