Top Banner
Kasus 1 Xanto disangkal mempunyai riwayat hepatitis. Xanton saat mudanya (>10 tahun yang lalu) sering ke diskotik dengan teman-teman ceweknya diluar pengawalan orang tua karena kedua orang tuanya berada di Belgia. Xanton mudah lelah sehingga menjadi malas untuk mengerjakan sesuatu. Sering mengalami diare yang tidak diketahui penyebabnya. Pada pemeriksaan fisik didapatkan sel-T CD4+ adalah 100 sel/mm 3 . Diberikan vitamin dan surat pengantar untuk periksa darah dan urin dari dokter. Selang seminggu kemudian, pasien datang lagi membawa hasil pemeriksaan. Diduga terinfeksi virus HIV-AIDS. A.Data Demografi Nama klien : Tn.Xanton Umur : 32 Tahun Diagnosa Medik : HIV-AIDS
30

Ppt Kasus Hiv-Aids Beki Tumewu

Nov 07, 2015

Download

Documents

Nur Khairiyah

KMB II
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

PowerPoint Presentation

Kasus 1Xanto disangkal mempunyai riwayat hepatitis. Xanton saat mudanya (>10 tahun yang lalu) sering ke diskotik dengan teman-teman ceweknya diluar pengawalan orang tua karena kedua orang tuanya berada di Belgia. Xanton mudah lelah sehingga menjadi malas untuk mengerjakan sesuatu. Sering mengalami diare yang tidak diketahui penyebabnya. Pada pemeriksaan fisik didapatkan sel-T CD4+ adalah 100 sel/mm3. Diberikan vitamin dan surat pengantar untuk periksa darah dan urin dari dokter. Selang seminggu kemudian, pasien datang lagi membawa hasil pemeriksaan. Diduga terinfeksi virus HIV-AIDS. A.Data DemografiNama klien : Tn.XantonUmur : 32 TahunDiagnosa Medik : HIV-AIDS Tanggal Masuk :07/12/2011Alamat :Jl. LingkarTanggap rt.007/08 no 13 APantai indah

Agama : islamPekerjaan : wiraswastaStatus perkawinan : menikahStatus pendidikan : SMAB. Riwayat PenyakitKeluhan Utama : Klien mengeluh demam, merasa capek, mudah lelah, letih, lesu, flu, pusing, dan diareRiwayat Penyakit Sekarang: Riwayat kesehatan menunjukkan terjadinya panas, merasa capek, mudah lelah, letih, lesu, flu, pusing, dan diare Riwayat Penyakit Terdahulu Klien mengatakan tidak pernah mengalami penyakit yang di alaminya saat ini.Riwayat Kesehatan Keluarga Menurut pengakuan keluarga, dalam keluarganya tidak ada yang mengalami penyakit yang sedang di derita pasien.

C.Pemeriksaan fisikAktivitas / istirahatGejala:Mudah lelah,berkurangnya toleransi terhadap aktivitas Perubahan pola tidurTanda:Kelemahan otot, menurunnya massa ototRespon fisiologis terhadap aktivitas seperti perubahan dalam TD, EliminasiGejala:Diare yang intermitten, terus menerus, Tanda:Feces dengan atau tanpa disertai mukus dan darahDiare pekat yang seringNyeri tekan abdominalLesi atau abses rectal, personalPerubahan dalam jumlah, warna dan karakteristik urin

Makanan / cairanGejala:Anoreksia, perubahan dalam kemampuan mengenali makanan / mual / muntahDisfagia, nyeri retrostenal saat menelanPenurunan berat badan: perawakan kurus, Turgor kulit burukLesi pada rongga mulut, adanya selaputnya putih NeurosensoriGejala:Pusing, pening / sakit kepala, perubahan status mentalKehilangan ketajaman atau kemampuan diri untuk mengatasi masalah, tidak mampu mengingat dan konsentrasi menurunKelemahan otot, tremor dan perubahan ketajaman penglihatTanda:Perubahan status mental dan rentang antara kacau mental sampai dimensia, lupa,konsentrasi buruk, tingkat kesadaran menurun, apatis, retardasi psikomotor / respon melambatIde paranoid, ansietas yang berkembang bebas, harapan yang tidak realistisTimbul refleksi tidak normal, menurunnya kekuatan otot dan gaya berjalan ataksia

4Nyeri / kenyamananGejala:Nyeri umum atau local, sakit, rasa terbakar pada kakiSakit kepala Tanda:Pembengkakan pada sendi, nyeri pada kelenjar, nyeri tekan Penurunan rentang gerak, perubahan gaya berjalan / pincangGerak otot melindungi bagian yang sakit

ANALISA DATANoData FokusProblem Etiologi1DS:Pasien mengatakan diarePasien mengatakan demamPasien mengatakan capekPasien mengatakan mudah lelah pasien mengatakan berkeringat malam hariDO -TTV :TD: 130/80N: 80x/menitS: 390 C RR : 26x/menitPasien tampak lesuPasien mengalami berat badan menurun derastis dari 60 kg menjadi 54 kgPasien tampak sering BAB / diare pasien terlihat pucat turgor kulit pasien terlihat buruk

Resiko tinggi terhadap kekurangan volume cairanOutput yang berlebihan2DS:Pasien mengatakan mudah sakit-sakitanPasien mengatakan demamPasien mengatakan gampang terserang flu pasien mengatakan pusing, sakit kepala pasien mengatakan rasa terbakar pada kakiDO -TTV : TD: 130/80mmHG N: 80x/menit S:390 CRR : 26 x /menitHasil pemeriksaan fisik didapatkan sel-T CD4 + = 100 sel/ mm3pasien mengalami Takikardia pasien mengalami kejang pasien dipsneapasien mengalami tremor

Infeksi

Adanya virus HIV-AIDS

DIAGNOSA KEPERAWATANNoDiagnosa keperawatan12Resiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan b.d output yang berlebihanInfeksi b.d adanya virus HIV-AIDS INTERVENSITanggalTujuan dan Kriteria HasilIntervensi Keperawatan07/12/2012Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 24 jam diharapkan :Diare (-)Demam (-)Pasien tidak mudah lelahPasien tidak berkeringat malam hari

Mandiri :Pantau TTV, Catat hipertensi, termasuk perubahan postural.Rasional : indicator dari volume cairan sirkulasi

-TTV :TD: 120/80N: 80x/menitS: 370 CRR : 20x/menitberat badan pasien naik dari 54 kg menjadi 60 kgBAB / diare (-)Pasien tidak terlihat pucat sianosis (-)Pasien tidak pingsanJumlah dan warna urin normalAnoreksia (-)Turgor kulit baik / lembabCatat peningkatan suhu dan durasi demam. Berikan kompres hangat sesuai indikasi. Pertahankan pakaian tetap kering. Pertahankan kenyamanan suhu lingkungan.Rasional : Meningkatkan kebutuhan metabolism dan diaphoresis yang berlebihan yang dihubungkan dengan demam dalam meningkatkan cairan tak kasat mataKaji turgor kulit, membrane mukosa, dan rasa haus.Rasional : Pantau pemasukan oral dan memasukka cairan sedikitnya 2500 ml/hari. Rasional : Mempertahankan keseimbangan cairan, mengurangi rasa haus, dan melembabkan membrane mukosa.

Rasional : Mungkin diperlukan untuk mendukung / memperbesar volume sirkulasi, terutama jika pemasukan oral tak adekuat, mual/muntah terus menerus.Pantau hasil pem. LAB sesuai indikasi, Mis. : HB/HTRasional : Bermanfaat dalam memperkirakan kebutuhan cairanAntipiretik, mis.: asetaminofenRasional : Membantu mengurangi demam dan respons hiper metabolism, menurunkan kehilangan cairan tak kasat mata.

07/12/2012Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam, diharapkan :Demam (-)Pusing (-)Rasa terbakar pada kaki hilangNyeri dada pleuritis (-)Pasien sudah tidak berkeringat malam hari- TTV TD: 120/80N: 80x/menitS: 370 CRR : 20x/menitHasil pemeriksaan fisik didapatkan sel-T CD4+ = 100 sel/ mm3Lesi (-)Kejang (-)Dipsnea (-)Tremor (-)

Mandiri :Monitor tanda-tanda infeksi baru.Rasional: Untuk pengobatan dini mencegah pasien terpapar oleh kuman patogen yang diperoleh di rumah sakit.Gunakan teknik aseptik pada setiap tindakan invasif. Cuci tangan sebelum meberikan tindakan.Rasional :Mencegah bertambahnya infeksiBerikan lingkungan yang bersih dan berventilasi baik. Periksa pengunjung / staf terhadap tanda infeksi dan pertahankan kewaspadaan sesuai indikasiRasional : Mencegah bertambahnya infeksiKolaborasi :Periksa kultur / sensitivitas lesi, darah, urine dan sputumRasional : Dilakukan untuk mengidentifikasi penyebab demam, diagnose infeksi organism, atau untuk menentukan metode perawatan yang sesuaiBerikan antibiotic antijamur / agen antimikroba, missal : trimetroprim (bactrim, septra), nistatin (mycostatin), ketokonazol, pentamidin atau AZT/retrovirRasional : Menghambat proses infeksi. Obat-obatan lainnya ditargetkan untuk meningkatkan fungsi imun. Meskipun tidak ada obat yang tepat, zat seperti AZT ditujukan untuk menghalangi enzim yang memungkinkan virus memasuki material genetis sel T4 sehingga dapat memperlambat perkembangan penyakit.

IMPLEMENTASITanggalDXImplementasi07/12/20121Memantau TTV, termasuk mencatat hipertensi, termasuk perubahan stural.Hasil : Indicator dari volume cairan sirkulasi normalMencatat peningkatan suhu dan durasi demam. memberikan kompres hangat sesuai indikasi. mempertahankan pakaian tetap kering.Mempertahankan kenyamanan suhu lingkungan.Hasil : Meningkatkan kebutuhanmetabolismeMengkaji turgor kulit, membrane mukosa, dan rasa haus.Hasil : Turgor kulit dan membrane mukosa baik / lembabMemantau pemasukan oral dan memasukka cairan sedikitnya 2500 ml/hari.

Hasil : Mempertahankan keseimbangan cairan, mengurangi rasa haus, dan melembabkan membrane mukosa.Memberikan cairan / elektrolit melalui selang pemberi makanan / IVHasil : Memperbesar volume sirkulasi, pasien tidak anoreksiaMemantau hasil pem. LAB sesuai indikasi, mis.. : HB/HTHasil : Kebutuhan cairan adekuatMemberikan Antipiretik, mis.. : asetaminofenHasil : Membantu mengurangi demam dan respons hiper metabolism, menurunkan kehilangan cairan tak kasat mata07/12/20122Memonitor tanda-tanda infeksi baru.Hasil : Pasien tidak terpapar oleh infeksi kuman pathogen di RSMenggunakan teknik actrim pada setiap tindakan actrim. Cuci tangan sebelum meberikan tindakan.Hasil : Tidak terjadi infeksiMemberikan lingkungan yang bersih dan berventilasi baik. Periksa Hasil : Tidak terjadi penambahan infeksi yg lebih parahMemeriksa kultur / sensitivitas lesi, darah, urine dan sputumHasil : Mengurangi demam dan tidak terjadi pertumbuhan kuman pathogen penyebab infeksiHasil: : Meningkatkan fungsi imun dan tidak terjadi infeksi

TanggalMasalahS.O.A.PParaf & Nama jelas08/12/20121S : kebutuhan volume cairan tubuh pasien terpenuhi/adekuatO :Diare (-) Demam (-) Pasien tidak mudah lelahPasien tidak berkeringat malam hariTTV :TD: 120/80N: 80x/menit S: 370 C RR : 20x/mntberat badan pasien naik dari 54 kg menjadi 60 kgBAB /diare (-) Pasien tidak terlihat pucat,Sianosis (-) Pasien tidak pingsan,Jumlah dan warna urin normal,Anoreksia (-) Turgor kulit baik / lembA : Masalah kekurangan volume cairan tubuh sudah teratasiP : Intervensi dihentikan

EVALUASI2S : Pasien sudah tidak infeksiO : Demam (-) Pusing (-) Rasa terbakar pada kaki hilang, Pasien sudah tidak berkeringat malam hariTTV :TD: 120/80N: 80x/menitS: 370 CRR : 20x/menitHasil pemeriksaan fisikm dapatkan sel T CD4+ = 100 sel/ mm3Lesi (-) Kejang (-) Dipsnea (-) Tremor (-)A : Masalah infeksi sudah teratasiP: Intervensi dihentikanKasus 2Tn W,umur 40 Tahun dirawat diruang medikal bedah karena diare sudah sebulan tak sembuh-sembuhmeskipun sudah berobat ke dokter. Pekerjaan Tn W adalah supir truk dan dia baru saja menikah dua tahun yang lalu. Tn W mengatakan bahwa dia diare cair 15 x hari dan BB menurun 7 kg dalam satu bulan serta sariawan mulut tak kunjung sembuh meskipun telah berobat dan tidak nafsu makan. Hasil foto thorax ditemukan pleural effusi kanan,hasil laboratorium sebagai berikut : Hb 11 gr/dL, leukosit 20.000/Ul, trombosit 160.000/UL, LED 30 mm, Na 8 mmol/L, K 2,8 mmol/L, Cl 11o mmol/L, protein 3,5. Hasil pemeriksaan ditemukan TD 120/80 mmHg, N 120x/mnt, P 28x/menit, S 390C, konjungtiva anemis, sklera tak ikterik A. PENGKAJIANNama : Tn. WUmur : 40 tahunJenis kelamin : Laki-lakiAlamat : JakartAgama : islamPekerjaan : wiraswastaStatus perkawinan : menikahStatus pendidikan : SMA

B. Riwayat PenyakitKeluhan Utama : Klien mengeluh demam, merasa capek, mudah lelah, letih, lesu, flu, pusing, dan diareRiwayat Penyakit Sekarang: Riwayat kesehatan menunjukkan terjadinya panas, merasa capek, mudah lelah, letih, lesu, flu, pusing, dan diare.Riwayat Penyakit Terdahulu Klien mengatakan tidak pernah mengalami penyakit yang di alaminya saat ini.Riwayat Kesehatan Keluarga Menurut pengakuan keluarga, dalam keluarganya tidak ada yang mengalami penyakit yang sedang di derita pasien.C.Pemeriksaan fisikAktivitas / istirahatGejala:Mudah lelah,berkurangnya toleransi terhadap aktivitas Perubahan pola tidur

Tanda:Kelemahan otot, menurunnya massa ototRespon fisiologis terhadap aktivitas seperti perubahan dalam TD, frekuensi jantung, pernapasanEliminasiGejala:Diare yang intermitten, terus menerus, sering dengan atau tanpa disertai kram abdominalNyeri panggul, rasa terbakar saat miksiTanda:Feces dengan atau tanpa disertai mukus dan darah Diare pekat yang sering,Nyri tekan yang abdomen Lesi atau abses rectal, personalPerubahan dalam jumlah, warna dan karakteristik urinMakanan / cairanGejala:Anoreksia, perubahan dalam kemampuan mengenali makanan / mual / muntahDisfagia, nyeri retrostenal saat menelanPenurunan berat badan: perawakan kurus, Turgor kulit burukLesi pada rongga mulut, adanya selaputnya putih

NeurosensoriGejala:Pusing, pening / sakit kepala, perubahan status mentalKehilangan ketajaman atau kemampuan diri untuk mengatasi masalah, tidak mampu mengingat dan konsentrasi menurun Kelemahan otot, tremor dan perubahan ketajaman penglihatanKebas, kesemutan pada ekstremitas (kaki tampak menunjukkan perubahan paling awal)Tanda:Perubahan status mental dan rentang antara kacau mental sampai dimensia, lupa, konsentrasi buruk, tingkat kesadaran menurun, apatis, retardasi psikomotor / respon melambatIde paranoid, ansietas yang berkembang bebas, harapan yang tidak realistisTimbul refleksi tidak normal, menurunnya kekuatan otot dan gaya berjalan ataksiaNyeri / kenyamananGejala:Nyeri umum atau local, sakit, rasa terbakar pada kakiSakit kepala

Tanda:Pembengkakan pada sendi, nyeri pada kelenjar, nyeri tekan Penurunan rentang gerak, perubahan gaya berjalan / pincangGerak otot melindungi bagian yang sakitSeksualitasGejala:Riwayat perilaku beresiko tinggi yakni mengadakan hubungan seksual dengan pasangan yang positif HIV, aktivitas seksual yang tidak terlindung dan seks analMenurunnya libido, terlalu sakit untuk melakukan hubungan seksTanda:Kehamilan atau resiko terhadap hamilD.Analisa DataDS : - diare sudah 1 bulan tak sembuh-sembuh meskipun sudah berobat kedokter.- Tn. W mengatakan bahwa dia diare cair kurang lebih 15x/hariDO : - hasil foto thorax, pleural effusion kananHasil LAB :Hb 11 gr/dl -. Na 98 mmoL/L Leukosit 20.000/uL -. K 2,8 mmo1/LTrombosit 160.000/Ul -.C1 110 mmo1/LLED 30 mm

F. Diagnosa keperawatan1. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan output yang berlebih2. Resiko terhadap infeksi b.d imunodefisiensi

Analisa data

NoDataEtiologiMasalah1

2

DS :diare sudah 1 bulan tak sembuh-sembuh meskipun sudah berobat kedokter.Tn. W mengatakan bahwa dia diare cair kurang lebih 15x/hari

DO :- Na 98 mmoL/L- K 2,8 mmol/L- Cl 110 mmol/L

DS :Tn.W mengatakan BB menurun 7 kg dalam 1 bulan serta sariawan mulut tak kunjung sembuh.

DO :- Leukosit 20.000/uL- Trombosit 160.000/uL- LED 30 mmOutput yang berlebih

ImunodefisiensiKekurangan volume cairan

Resiko infeksiRencana asuhan KeperawatanDx 1 : Kekurangan volume cairan berhubungan dengan output yang berlebihTujuan : mempertahankan hidrasi cairan yang dibuktikan oleh normalnya kadar elektrolitKriteria hasil : - Terpenuhinya kebutuhan cairan secara adekuat - Defekasi kembali normal, maksimal 2x sehariIntervensiRasionalMandiriKaji turgor kulit,membran mukosa, dan rasa hausPantau masukan oral dan memasukkan cairan sedikitnya 2500 ml/hariHilangkan makanan yang potensial menyebabkan diare, yakni yang pedas/ makanan berkadar lemak tinggi, kacang, kubis, susu.Berikan makanan yang membuat pasien berselera.

Indikator tidak langsung dari status cairan.Mempertahankan keseimbangan cairan, mengurangi rasa haus, melembabkan mukosa.Mungkin dapat mengurangi diare.Meningkatkan asupan nutrisi secara adekuat.Mengurangi insiden muntah, menurunkan jumlah keenceran feses mengurangi kejang usus dan peristaltik.23KolaborasiBerikan obat-obatan sesuai indikasi : antiemetikum, antidiare atau antispasmodik.Pantau hasil pemeriksaan laboratorium.Berikan cairan/elektrolit melalui selang makanan atau IV.Mewaspadai adanya gangguan elektrolit dan menentukan kebutuhan elektrolit.Diperlukan untuk mendukung volume sirkulasi, terutama jika pemasukan oral tidak adekuat.Dx 2 :Resiko infeksi b.d imunodefisiensiTujuan : -Mengurangi resiko terjadinya infeksi- Mempertahankan daya tahan tubuhKriteria hasil: Infeksi berkurang- Daya tahan tubuh meningkatIntervensiRasionalMandiriPantau adanya infeksi : demam, mengigil, diaforesis, batuk, nafas pendek, nyeri oral atau nyeri menelan.Ajarkan pasien atau pemberi perawatan tentang perlunya melaporkan kemungkinan infeksi.Pantau jumlah sel darah putih dan diferensialPantau tanda-tanda vital termasuk suhu.Awasi pembuangan jarum suntik dan mata pisau secara ketat dengan menggunakan wadah tersendiri.KolaborasiBeriakan antibiotik atau agen antimikroba, misal : trimetroprim (bactrim atau septra), nistasin, pentamidin atau retrovir.Deteksi dini terhadap infeksi penting untuk melakukan tindakan segera. Infeksi lama dan berulang memperberat kelemahan pasien.Berikan deteksi dini terhadap infeksi.Peningkatan SDP dikaitkan dengan infeksiMemberikan informasi data dasar, peningkatan suhu secara berulang-ulang dari demam yang terjadi untuk menunjukkan bahwa tubuh bereaksi pada proses infeksi ang baru dimana obat tidak lagi dapat secara efektif mengontrol infeksi yang tidak dapat disembuhkan.Mencegah inokulasi yang tak disengaja dari pemberi perawatan.Menghambat proses infeksi. Beberapa obat-obatan ditargetkan untuk organisme tertentu, obat-obatan lainya ditargetkan untuk meningkatkan fungsi imunIMPLEMENTASITanggalDXImplementasi07/12/20121-.Memantau TTV, termasukmencatat hipertensi, termasuk perubahan stural.Hasil : indicator dari volume cairan sirkulasi normalMencatat peningkatan suhu dan durasi demam. memberikan kompres hangat sesuai indikasi. mempertahankan pakaian tetap kering.mempertahankan kenyamanan suhu lingkunganHasil : meningkatkan kebutuhanmetabolisme Mengkaji turgor kulit, membrane mukosa, dan rasa haus.Hasil : turgor kulit dan membrane mukosa baik / lembabMemantau pemasukan oral dan memasukka cairan sedikitnya 2500 ml/hari.

Hasil : mempertahankan keseimbangan cairan, mengurangi rasa haus, dan melembabkan membrane mukosa.Memberikan cairan / elektrolit melalui selang pemberi makanan / IVhasil : memperbesar volume sirkulasi, pasien tidak anoreksiaMemantau hasil pem. LAB sesuai indikasi, mis.. : HB/HThasil : kebutuhan cairan adekuatMemberikan Antipiretik, mis.. : asetaminofenhasil : membantu mengurangi demam dan respons hiper metabolism, menurunkan kehilangan cairan tak kasat mata

07/12/20122-Memonitor tanda-tanda infeksi baru.Hasil : pasien tidak terpapar oleh infeksi kuman pathogen di RSMenggunakan teknik actrim pada setiap tindakan actrim. Cuci tangan sebelum meberikan tindakan.Hasil : tidak terjadi infeksiMemberikan lingkungan yang bersih dan berventilasi baik. Periksa pengunjung / staf terhadap tanda infeksi Hasil : tidak terjadi penambahan infeksi yg lebih parahMemeriksa kultur / sensitivitas lesi, darah, urine dan sputumHasil : mengurangi demam dan tidak terjadi pertumbuhan kuman pathogen penyebab infeksiMemberikan antibiotic antijamur / agen antimikroba, missal : trimetroprim (actrim, septra), nistatin(mycostatin), ketokonazol, pentamidin atau AZT/retrovirHasil: :meningkatkan fungsi imun dan tidak terjadi infeksi

EVALUASITanggalDXS O A PParaf & Nama jelas08/12/20121S : kebutuhan volume cairan tubuh pasien terpenuhi/adekuatO :Diare (-) Demam (-)Pasien tidak mudah lelah,Pasien tidak berkeringat malam hari TTV :TD: 120/80 N: 80x/menit S: 370 CRR : 20x/menit BB: PX naik dari 54 kg menjadi 60 kg

08/12/20122BAB /diare (-)-pasien tidak terlihat pucat,sianosis (-),pasien tidak pingsangjumlah dan warna urin normal,anoreksia (-)Turgor kulit baik A : masalah kekurangan volume cairan tubuh sudah teratasiP : intervensi dihentikan

S : pasien sudah tidak infeksi

O : Demam (-)Pusing (-)rasa terbakar pada kaki hilangnyeri dada pleuritis (-)Pasien sudah tidak berkeringat malam hariTTV :TD: 120/80 N: 80x/menit S: 370 C RR : 20x/menitbenjolan di daerah leher (-) Hasil pemeriksaan fisikdidapatkan sel-T CD4+ = 100 sel/ mm3,Lesi (-)Kejang (-)Dipsnea (-)nyeri panggul (-)nyeri abdomen (-)tremor (-)

A : masalah infeksi sudah teratasi

P: intervensi dihentikan