Top Banner

of 31

PPT Epilepsi-case Kecil Dr Novi-kevin

Oct 09, 2015

Download

Documents

asd
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

Kasus Kecil Epilepsi : Kejang Parsial Komplek

Kevin Ardiansyah112013265Pembimbing : dr Slamet Sp.SLaporan Kasus KecilEpilepsi : Kejang Parsial KomplekIdentitas PasienNama pasien: Tn RUmur: 38 tahunJenis Kelamin : Laki-LakiStatus perkawinan: MenikahPekerjaan: Tukang BuburAgama: IslamPendidikan: SMAAlamat: Jl. Salam Tanggal pemeriksaan: 27-09-14RM: 387095

PASIEN DATANG KE TEMPAT PRAKTEKSendiri / bisa jalan / tidak bisa berjalan / dengan alat bantu ( kursi roda )SUBJEKTIFANAMNESISAutoanamnesis , tanggal : 27 September 2014Keluhan utama : Os merasa sekujur tubuhnya merasa lemas.Riwayat penyakit sekarang :Baru sekitar 3 SMP os mulai mengalami kejang-kejang sekitar kurang lebih 15 menit, selain kejang pasien juga muntah (+) dan kepala terasa pusing, serta rambut yang terasa kaku. Hal ini dialami pasien dengan frekuensi serangan sekitar 1 tahun 1 kali , lalu bertambah sering menjadi 3 bulan sekali dan 1 tahun belakangan ini menjadi bertambah sering menjadi 1 kali dalam 1 bulan, sehingga hal ini mengganggu aktivitas pasien. Setiap kali akan mengalami serangan kejang, pasien akan merasa berdebar, was-was, kaki tangan merasa panas dingin, serta pandangan yang mulai kabur serta melihat sesuatu yang tidak jelas menurut pasien. Kejang yang terjadi pada pasien terjadi pada tangan dan kaki sebelah kanan, tidak seluruh tubuh. Lalu pasien mengeluhkan adanya gangguan daya ingat sekitar kelas 1 SMA selang beberapa lama dari trauma kepala yang dialami oleh pasien.Sekitar 3 bulan SMRS pasien datang ke poliklinik RS Mardi Rahayu dengan keluhan kaki dan tangan panas dingin, kepala pusing, berdebar-debar , dan daya ingat yang berkurang.Keadaan os pada hari ini os merasa lemas, dan merasa tegang yang hilang timbul, rasa berdebar dan panas dingin sudah mulai menghilang dan sudah tidak merasa merasa pusing.

Riwayat Penyakit Dahulu Os sekitar kelas 4 SD mengalami trauma kepala terbentur bola , dan kepala os berdarah akan tetapi tidak mengalami adanya penurunan kesadaran, mual ataupun muntah, dan os dapat beraktivitas dengan lancar. Riwayat Trauma kepala (+)Riwayat Kejang Demam (+)Hipertensi (-)Sakit yang dirawat dirumah sakit lama (infeksi / penyakit kronik) (-)Gatal-gatal karena suatu pencetus obat/ debu/ dingin / makanan ( alergi ) (-)Pendengaran menurun/kuping berdenging (tinitus) (-)Kelumpuhan sementara atau menetap, bicara pelo atau susah berbicara kelemahan anggota tubuh baik setengah ataupun keseluruhan. (-)Rasa haus, lapar, ngantuk, dan lemah terus menerus/ kencing manis (Diabetes Melitus) (-)

Riwayat Penyakit KeluargaHipertensi (-)Kelumpuhan sementara atau menetap, bicara pelo atau susah berbicara kelemahan anggota tubuh baik setengah ataupun keseluruhan. (-)Rasa haus, lapar, ngantuk, dan lemah terus menerus/ kencing manis (Diabetes Melitus) (-)Riwayat sosial dan ekonomiSosial: Baik Ekonomi : MenengahPribadi: Wajar

PEMERIKSAAN UMUMKesadaran: Compos mentisGCS: E4 M6 V5Keadaan umum : Tampak sakit ringanTekanan darah: 130/90 mmHg Frekuensi nadi: 92 x/menitFrekuensi nafas: 22 x/menitSuhu: 36.5 oCTinggi / Berat badan : 155 cm / 67 kg ( BMI : 27.9 )

Keadaan gizi: Gizi LebihCara berjalan: NormalKepala: NormocephalMata: CA -/-, SI -/-Leher: Tidak terdapat pembesaran KGB maupun kelenjar TiroidParu: Suara nafas vesikuler, ronkhi (-/-), wheezing (-/-)Jantung: BJ I-II murni reguler, murmur (-), gallop (-) Perut: BU (+) normal, teraba supel, nyeri tekan (-)Ekstremitas: edema (-), akral hangat (+)

Aspek Kejiwaan Proses pikir : wajarPerasaan hati : wajarTingkah laku: wajarIngatan: BerkurangKecerdasan : Wajar

PEMERIKSAAN NEUROLOGIS KEPALABentuk: normocephalNyeri tekan: (-)Simetris: (+)Pulsasi: A. Temporalis teraba (+/+), Bruit (-/-)LEHER Sikap: SimetrisPergerakan: BebasKaku kuduk: (-)

Membuka kelopak mata: +/+Refleks terhadap sinar: +/+ Refleks konsensual: +/+ Refleks konvergensi: +/+

BADAN DAN ANGGOTA GERAKBadanMotorik Respirasi: Simetris dalam keadaan statis dan dinamisColumna VertebralisBentuk: Simetris, lurus pada garis medianPergerakan: BaikSensibilitas kanankiriTaktil:(+)(+)Nyeri:(+)(+)Thermi: (+)(+)

RefleksRefleks kulit perut atas: (+)Refleks kulit perut bawah: (+)Refleks kulit perut tengah: (+)

Anggota gerak atasMotorkanankiriPergerakan: BebasBebasKekuatan: 55555555Tonus: normotonusnormotonusTrofi: normotrofinormotrofiSensibilitaskanankiriTaktil: (+)(+)Nyeri:(+)(+)Thermi: (+)(+)Diskriminasi:(+)(+)

Refleks kanankiriBiceps:+ ++ +Triceps:+ ++ +Radius:+ ++ +Ulna:+ ++ +Tromner-Hoffman:(-)(-)

ANGGOTA GERAK BAWAHMotorikkanankiriPergerakan :NormalNormalKekuatan: 555555Tonus : normotonusnormotonusAtrofi: normotrofinormotrofi

ANGGOTA GERAK BAWAHSensibilitaskanankiriTaktil: (+)(+)Nyeri: (+)(+)Thermi: (+)(+)Diskriminasi :(+)(+)

ANGGOTA GERAK BAWAHReflekskanankiriPatella:+ + ++ Achilles:+ + ++Babinski:--Chaddock:--Rossolimo:--Mendel-Bechterew :--Schaefer:--Oppenheim: --

ANGGOTA GERAK BAWAHKoordinasi, gait, dan keseimbanganCara berjalan: NormalTes Romberg: -Disdiadokokinesia: -Ataksia: -Rebound phenomen: -Dismetri: -

Gerakan-gerakan abnormalTremor: tidak adaMiokloni: tidak adaKhorea: tidak ada

Alat vegetatifMiksi: Bisa miksiDefekasi: Bisa defekasi

PEMERIKSAAN TAMBAHANKaku kuduk :-Tanda Laseque :-Tanda Kernig:-Tanda Burdzinski I:-Tanda Burdzinski II:-Dix-hallpike: Tidak dilakukan

ResumePasien laki-laki berusia 38 tahun datang dengan keluhan kaki dan tangan dingin, berdebar-debar dan kepala yang dimana hal ini dirasakan ketika akan mengalami serangan kejang, dimana pasien mengalami kejang dengan frekuensi sekitar 1 kali dalam sebulan dalam satu tahun belakangan dari tahun 2013. Selain itu pasien juga mengalami aura dimana ia melihat sesuatu yang tidak jelas sebelum terjadinya kejang, dan sejak kejadian tersebut pasien mulai mengalami gangguan daya ingat atau memori;dimana pasien sering lupa menaruh barang.Pada pemeriksaan fisik dan assessment saraf yang dilakukan pada pasien tidak ditemukan adanya reflek patologis dan pemeriksaan fisik masih dalam batas normal.

RENCANA AWALTerapi: Medika Mentosa : Fenitoin 3x100 mg (po)Non-medika mentosa : Ketogenic DietDiet ketogenik sesungguhnya berbentuk pola makan yang mengandung unsur lemak sangat tinggi dan karbohidrat sangat rendah.Pola makan seperti ini menyerupai kondisi orang yang kekurangan makan berat (starvation) dimana tubuh terpaksa akan membakar lemak dan bukan karbohidrat sebagai sumber enerjinya. Dalam keadaan normal, karbohidrat di dalam tubuh akan diubah menjadi glukosa dan kemudian akan dialirkan melalui pembuluh darah sebagai bahan bakar termasuk ke otak. Namun bilamana tidak ada karbohidrat, maka hati akan mengubah lemak menjadi asam lemak (fatty acid) danketon. Keton ini akan menuju ke otak menggantikan glukosa sebagai sumber enerji.Adanya peningkatan keton dalam darah yang disebut denganketosisini, terbukti dapat mengurangi serangan kejang epilepsi secara bermaknaPemeriksaan Anjuran :Pemeriksaan darah lengkapEEGBrain CT Scan dengan kontrasPROGNOSISAd vitam: bonamAd functionam: bonamAd sanationam: bonam

Terima Kasih