Top Banner

of 14

Ppt Difteri Anak Nadia Cecilia

Nov 03, 2015

Download

Documents

Nadia Cecilia

difteri suatu penyakit menyerang tenggorokan. terdapat selaput abu2 yang menutupi bagian tenggorokan. penyebabnya karena adanya bakteri
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

Difteri Pada Anak

Difteri pada AnakNadia Cecilia Stefannie102012513C5AnamnesisAllo-anamnesis

Riwayat penyakit sekarangDemam. Sjak kpan? sudah berapa lama?Sifat demam?pola makannya, nafsu makan atau tidak?Apakah bayi rewel (gelisah)?Sejak kapan sesak nafas yang dialamiKeadaan apa saja yang dapat memperburuk keadaan anak?Apa yang lebih dulu timbul apakah sesak nafas dulu atau demam dulu, atau bersamaanBagaimana riwayat pengobatan sebelumnya untuk anak ini?Bagaimana riwayat penyakit keluarga?Bagaimana riwayat pemberian ASI pada anak?

DifteriBagaimana kebersihan dari anak?Bagaimana riwayat imunisasi anak?Bagaimana suara nafas anak? (Khas Difteri: Serak dan Stridor)

Pemeriksaan Fisik Tanda-tanda vital Tekanandarah,temperature,frekuensinadi dan frekuensi napas menentukan tingkat keparahan penyakitInspeksi Palpasi Auskultasi Pemeriksaan Penunjang Media Biakan Diambil dari hidung dan tenggorok dan salah satu tempat lesi mukokutan lain.

Schick test Uji untuk kerentanan pada toksin Corynebacterium diphtheria. Toksin uji schick disuntikan ke dalam kulit, individu yang tidak mempunyai antibody parenteral toksin mungkin memberi hasil positif, yang terdiri dari daerah kemerahan

Working Diagnosis Difteri Corynebacterium DiphthriaeKuman gram positif, aerob, - gerak, - kapsul, - bersporaTahan beku dan kering Ciri khas : kemampuan memproduksi eksotoksin baik in-vivo / in-vitroMembentuk/memproduksi toksin dipengaruhi oleh bakteriofag, hanya diproduksi oleh C. diphtheriae Patof.. dan Patog..Kuman C. diphtheriae masuk melalui mukosa/kulit, melekat serta berkembang biak pada permukaan mukosa saluran nafas bagian atas dan mulai memproduksi toksin yang merembes kesekeliling serta selanjutnya menyebar ke seluruh tubuh melalui pembuluh limfe dan pembuluh darah.Efek toksin pada jaringan tubuh manusia adalah hambatan pembentukan protein dalam sel.

Manifestasi Klinik Tergantung pada berbagai faktorManifestasi penyakit ini bisa bervariasi dari tanpa gejala sampai suatu keadaan / penyakit yang hipertoksik serta fatal. Sebagai factor primer : Imunitas pejamu terhadap toksin difteria, Virulensi serta toksigenitas C. diphtheriae ( kemampuan kuman membentuk toksin) Faktor lain termasuk umur, penyakit sistemik penyerta dan penyakit pada daerah nasofaring yang sudah sebelumnya.Diagnosis Banding Abses RetrofaringPeradangan KGB di leherLeher kakuNyeriSulit menelanSesak nafasStridor Terdapat benjolanAbses PeritonsilerPenyebaran mikroorganismeNyeri menelanDehidrasiMuntah Bau mulut (hot potato voice)Sukar buka mulutSakit kepalaDemamPembengkakan kelenjar submandibula Penatalaksanaan Tujuan pengobata penderita difteria adalah menginaktivasi toksin yang belum terikat secepatnya

Pengobatan umum Pasien diisolasi sampai masa akut terlampaui dan biakan hapusan tenggorok negative 2 kali berturut-turut

Pengobatan khusus Antitoksin : Anti Diphtheria Serum (ADS)Antitoksin harus diberikan segera setelah dibuat diagnosis difteria

Tipe Difteria Dosis ADS (KI) Cara pemberian Difteria Hidung 20.000 IntramuscularDifteria Tonsil 40.000 Intramuscular / IntravenaDifteria Faring 40.000 Intramuscular / IntravenaDifteria Laring 40.000 Intramuscular / IntravenaKombinasi lokasi diatas 80.000 IntravenaDifteria + penyulit, bullneck 80.000 100.000 IntravenaTerlambat berobat (>72 jam) 80.000 100.000 IntravenaAntibiotikAntibiotik diberikan bukan sebagai pengganti antitoksin melainkan untuk membunuh bakteri dan menghentikan produksi toksin dan juga mencegah penularan organisme pada kontak. C. diphtheriae

Biasanya rentan terhadap berbagai agen invitro, termasuk penisilin, eritromisin, klindamisin, rifampisin dan tetrasiklin.Prognosis Umumnya tergantung dari umur, virulensi kuman, lokasi dan penyebaran membran, status imunisasi, kecepatan pengobatan, ketepatan diagnosis, dan perawatan umum.

Prognosis difteria setelah ditemukan ADS dan antibiotik, lebih baik daripada sebelumnyaKesimpulanAnak berumur 3 tahun tersebut menderita difteriThank you.