BRONKOPNEUMONIA dr. Ahimsa Yoga Anindita
BRONKOPNEUMONIA
dr. Ahimsa Yoga Anindita
PENDAHULUAN
• Merupakan kasus asli (Poliklinik Umum RSUD Dr. Soeratno Gemolong tanggal 12 April 2013)
• Alasan klinis dititikberatkan untuk presentasi kasus ini
• Penegakan diagnosis dan penatalaksanaan merupakan bagian yang menarik dari kasus ini
• Fokus pembicaraan : bronkopneumonia anak• Masalah : merupakan kasus baru dan tertangani
Tujuan :• Menegakkan diagnosis Bronkopneumonia• Mengatasi kegawatdaruratan pada pasien
Bronkopneumonia• Penatalaksanaan dan Edukasi pada pasien dan
keluarga pasien mengenai Bronkopneumonia
DATA ADMINISTRASI PASIEN
• Nama : An. A• No. register : 016534• Status kepegawaian : -
DATA DEMOGRAFIS
• Alamat : Gemolong• Agama : Islam• Suku : Jawa• Pekerjaan : -• Bahasa Ibu: Bahasa Jawa• Jenis Kelamin : Laki-laki
DATA BIOLOGIK
• Usia : 4 tahun• Berat badan : 13 kg• Tinggi badan : 90 cm• Kesan gizi : gizi kesan cukup (berdasar Z
score WHO)
DATA KLINIS
Anamnesis terfokus diagnosis :• Demam yang semakin tinggi dari hari ke hari• Batuk dari tidak produktif menjadi produktif• Dahak berwarna kuning kental• Rewel, gelisah• Susah bernapas• Saat bernapas tulang rusuk terlihat, cuping hidung
bergerak• Pucat kebiruan di sekitar hidung dan mulut
Anamnesis Penyingkir DD
• Usia lebih dari 2 tahun dengan batuk produktif dan demam merangkak naik (menyingkirkan DD bronkiolitis)
• Tidak ada mengi saat bernapas (menyingkirkan DD asma bronkiale)
• BAB dan BAK tidak ada keluhan (menyingkirkan DD demam tifoid, GEA, dan ISK)
• Tidak ada tanda-tanda perdarahan (meyingkirkan DD DHF)
Pemeriksaan Jasmani
Tanda Vital :• RR : 50 kali/menit (takipnea)• HR : 80 kali/menit, irama reguler• Suhu : 39,5 0C (febris)
Pemeriksaan Jasmani Terfokus Diagnosis
• Napas cuping hidung (+/+)• Sianosis di sekitar hidung dan mulut• Retraksi interkostal dan subkostal• RBH (+/+)
Pemeriksaan Jasmani Penyingkir DD
• Tidak ditemukan wheezing (menyingkirkan DD bronkiolitis dan asma bronkiale)
• Tidak ada nyeri tekan perut dan bising usus normal (menyingkirkan DD demam tifoid dan GEA)
• Tidak ada nyeri tekan suprapubik (menyingkirkan DD ISK)
• Tes Rumple Leed negatif (menyingkirkan DD DHF)
Pemeriksaan Penunjang yang Diperlukan
• Laboratorium darah (adakah leukositosis dan neutrofilia yang menunjukkan infeksi bakteri akut?)
• Rontgen thoraks AP/Lat (adakah peningkatan corak bronkovaskuler dan infiltrat difus di kedua lapang paru?)
• Kultur dan uji sensitivitas antibiotik dari sputum (untuk mengetahui antibiotik yang tepat sesuai jenis kuman dan sensitivitasnya)
Hasil yang Diperoleh dari Pemeriksaan Penunjang
• Pada pemeriksaan laboratorium darah, diperoleh anthal leukosit 17x103/l (leukositosis) dan neutrofil 88% (neutrofilia)
• Pada pemeriksaan radiologi thoraks AP/Lateral, diperoleh gambaran peningkatan corakan bronkovaskuler dan infiltrat yang tersebar difus di kedua lapang paru, hal ini menunjang diagnosis klinis bronkopneumonia
• Kultur dan uji sensitivitas antibiotik belum bisa dilakukan karena kendala fasilitas
DIAGNOSIS
• Bronkopneumonia
• Alasan : hasil anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang mengarah ke diagnosis tersebut sekaligus menyingkirkan DD nya
STRATEGI PENANGANAN MASALAH
• Penatalaksanaan medikamentosa• Edukasi keluarga pasien• Penjelasan ke keluarga pasien
Penatalaksanaan Medikamentosa
• Oksigen 3 lpm• Nebulisasi ventolin 1/2 ampul (1,25 mg)
ditambah NaCl sampai 3 cc per 8 jam• Infus RL 22 tpm makro• Injeksi Vicillin (25 mg/kgbb/6 jam) = 325 mg
per 6 jam• Paracetamol (15 mg/kgbb/6 jam) = 195 mg per
6 jam
Edukasi
• Menjauhkan anak mereka dari paparan asap rokok, polusi udara, dan tempat keramaian yang banyak terdapat mikroorganisme patogen (misalnya rumah sakit) di sekitarnya
• Pentingnya imunisasi influenza tahunan dan imunisasi khusus pneumonia di samping imunisasi wajib dari Departemen Kesehatan, seperti rekomendasi dari Ikatan Dokter Anak Indonesia
Penjelasan ke Keluarga Pasien
• Bronkopneumonia merupakan infeksi jaringan paru-paru yang serius
• Komplikasi penyebaran bakteri dalam rongga thorax (seperti efusi pleura, empiema dan perikarditis) atau penyebaran bakteremia dan hematologi
• Efek samping pemberian obat hampir tidak ada
PERAN KELUARGA
• Mematuhi program pengobatan di RS dan di rumah saat boleh pulang
• Memberikan makanan sesuai dengan perkembangan anak dan dengan gizi seimbang
RISIKO DAN PENCEGAHAN
• Penyakit ini tergolong penyakit infeksi yang dapat kambuh dan menular
• Dapat menular melalui dahak yang dikeluarkan
• Pencegahan adalah dengan meningkatkan daya tahan tubuh dan menjauhi tempat sumber penularan
TERIMA KASIH