Top Banner

of 29

pp imunisasi dpt

Jul 17, 2015

Download

Documents

Ibnu Mansyur
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

IMUNISASI DPTDisusun oleh: Ari Priyatiningsih Dwi Prikhatun Dzulkifli Pranata Aulia Fitria Linggawati Irfan Faozi Mitayani Satria Purnomo Umiyatun (10.096) (10.102) (10.103) (10.107) (10.111) (10.117) (10.129) (10.137)

IMUNISASI..??????

Imunisasi adalah pemberian kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit dengan memasukkan sesuatu ke dalam tubuh agar tubuh tahan terhadap penyakit yang sedang mewabah atau berbahaya bagi seseorang.

TUJUAN PEMBERIAN IMUNISASIuntuk

mengurangi angka penderita suatu penyakit yang sangat membahayakan kesehatan bahkan bisa menyebabkan kematian pada penderitanya.

BEBERAPA PENYAKIT YANGDAPAT DIHINDARIDENGAN IMUNISASI1.hepatitis B 2. campak 3.polio, 4.difteri 5.tetanus 6. batuk rejan 7. gondongan 8.cacar air 9.tbc, dan lain sebagainya.

JENIS JENIS IMUNISASIBCG Hepatitis B Polio DPT Campak

DPT (DIFTERI, PERTUSIS, TETANUS)

Difteri?????

NEXT.................Difteri

adalah penyakit menular akut pada tonsil, faring, hidung, laring, selaput mukosa, kulit dan terkadang konjungtiva serta vagina

PENYEBAB DIFTERI

Difteri disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphtheriace, suatu bakteri basil gram positif berbentuk polimorf, tidak bergerak, tidak membentuk spora dan sensitive terhadap diphtheriace, yaitu bentuk toxigenic dan nontoxigenic

CARA PENULARANSumber

utama penularan penyakit ini adalah manusia. Penularan terjadi melalaui udara pernafasan saat kontak langsung dengan pendarita atau pembawa (carier) kuman

GEJALA DAN TANDA

Dalam waktu 2-4 hari setelah bakteri masuk kedsalam tubuh, maka dengan segera akan mulai tampak gejala penyakit difteri. Gejala yang timbul tergantung pada lokasi infeksi, bisa di hidung, tonsil, faring, laring,kulit dan vagina

NEXT.....................

Difteri yang menyerang laring adalah yang paling berbahaya. Difteri laring sering merupakan lanjutan dari difteri faring. Penyakit ini ditandai dengan demam, suara serak, dan batuk.

PENGOBATAN

Bila seorang terkena penyakit difteri sebaiknya segera dirawat selama kurang lebih 2 minggu. Selain pemberian antibiotic, tujuan perawatan adalah untuk menjaga kelancaran saluran napas dan kebutuhan nutrisi pasien.

PENCEGAHAN

Bayi yang lahir dari ibu yang memiliki kekebalan biasanya memiliki kekebalan juga, namun perlindungannya bersifat pasif dan menghilang sebelum bulan keenam. Seseorang yang sembuh dari penyakit difteri tidak selalu mempunyai kekebalan seumur hidup. Pencegahan yang paling efektif dilakukan melalui vaksinasi

EFEK SAMPING DAN KONTRA INDIKASI

Efek samping dari vaksin DPT adalah terjadinya demam ringan dan reaksi local berupa kemerahan, bengkak, dan nyeri pada lokasi suntikan. Demam yang timbul dapat mengakibatkan kejang demam ( sekitar 0,06%).

VAKSINASI PERTUSISPertisis atau batuk rejan adalah penyakit infeksi akut berupa batuk yang sangat berat (batuk seratus hari). Penyakit ini menyerang mulut, hidung, dan tenggorokan. Pertusis merupakan penyakit yang sangat menular dan dapat menyerang semua golongan umur.

PENYEBAB

Pertusis disebabkan oleh bakteri Bordetella pertusis yang berbentuk batang gram negative, tidak berspora, berkapsul, dan dapat dimatikan pada pemanasan 50 C tetapi bertahan pada suhu 0-10 C. Bakteri ini menyangkut pada bulu dari saluran pernafasan.

CARA PENULARAN

Pertisis menular melalui udara pernafasan, yaitu percikan air ludah. Seorang pendrita menjadi infeksius sampai 3 minggu setelah serangan batuk dimulai

GEJALA DAN TANDA

Gejala akan mulai timbul 3-12 hari setelah bakteri masuk kedalam tubuh. Infeksi berlangsung selama 6 minggu dan berkembang melalui 3 tahapan, biasanya gejala dimulai dengan batuk dan pilek ringan selama 1-2 minggu (stadium kataral).

NEXT...........

Kemudian, diikuti denganmasa jeda batuk (stadium paroksismal), di sini timbul 5-15 kali batuk diikuti dengan menghirup nafas dengan nada tinggi. Setelah beberapa kali nafas normal, batuk kembali terjadi diakhiri dengan menghirup napas bernada tinggi. Batuk atau lendir yang kental sering merangsang terjadinya muntah.

PENGOBATAN

Penderita harus dirawat di rumah sakit dengan ruangan yang tenang dan tidak terlalu terang karena keributan bisa merangsang batuk. Penderita perlu diberi oksigen, cairan, dan nutrisi. Pengobatan pertusis ditekankan pada pemberian antibiotic dan pengobatan penunjang terhadap gejala batuk yang berat.

PENCEGAHAN

Sebagian besar penderita mengalami pemulihan total, meskipun berlangsung lambat. Mengingat angka kematian akibat pertusis yang masih tinggi, maka diperlukan tindakan pencegahan. Tindakan pencegahan yang paling efektif adalah dengan membentuk kekebalan tubuh terhadap bakteri pertusis melalui vaksinasi.

EFEK SAMPING

Efek samping yang dapat terjadi pada vaksinasi pertusis adalah demam ringan dengan reaksi local berupa kemerahan, bengkak, dan nyeri pada lokasi suntikan.

KONTRA INDIKASI

Vaksin tidak boleh diberikan pada anak dengan riwayat alergi berat dan ensefalopati pada pemberian vaksin sebelumnya. Keadaan lain yang perlu mendapatkan perhatian khusus adalah bila pada pemberian pertama dijumpai riwayat demam tinggi, respon dan gerak yang kurang ( hipotonikhiporesponsif) dalam 48 jam, anak menangis terus selama 2 jam, dan riwayat kejang dalam 3 hari sesudah imunisasi DPT.

VAKSINASI TETANUS

Vaksinasi tetanus bertujuan untuk mencegah kerusakan saraf. Tetanus ( berasal dari bahasa yunani: -teinein= menegang) yang disebabkan oleh bakteri Clostridium tetani.

PENYEBABInfeksi tetanus disebabkan oleh Clostridiuum tetani, basil berbentuk bantang panjang, tipis (2-5 m x 38 m), gram positif, bakteri berspora bersifat anaerob murni. Dalam bentuk spora, kuman ini tersebar luas di tanah, debu jalanan, kotoran hewan ( kuda,ayam,babi,anjing) dan juga tinja manusia.

CARA PENULARAN

Clostridium tetani masuk kedalam tubuh manusia melalui luka, misalnya luka tusuk, luka robek, luka tembak, luka bakar, luka gigit, luka suntikan, infeksi telinga, rahim sesudah persalinan atau keguguran, pemotongan tali pusat yang tidak steril ( sebagai penyeba utama tetanus neonatarum ).

GEJALA KLINIK

Dalam waktu 3 hari sampai 4 minggu setelah kuman masuk melalui luka, racun Clostridium tetani akan merusak system saraf dan segera memunculkan gejala serta tanda-tanda tetanus, misalnya kejang dan kekakuan otot rahang (lockjaw), postur badan kaku dan tidak dapat di tekuk karena kekakuan otot leher dan punggung ( opistotonus), dinding perut mengeras seperti papan gangguan menelan, dan muka seperti menyeringai atau tertawa ( risus sardonicus

PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN

Pencegahan tetanus dilakukan melalui upaya sterilitas alat, misaalnya saat memotong tali pusat, pembersihan dan perawatan luka dan segera mengobati luka infeksi. Tetapi, upaya pencegahan yanh paling efektif adalah melalui imunisasi pasif dan aktif. Pada penyakit tetanus berat, resiko terjadinya kematian sangat tinggi. Obat antibiotic dan imunisasi pasif atau anti tetanus belum tentu mampu memperbaiki keadaan penyakit. Cara yang paling efektif adalah mencegah sebelum terkena tetanus melelui vaksinasi.

EFEK SAMPINGKejang-kejang dalam 3-7 hari setelah imunisasi Kejang-kejang yang makin memburuk Reaksi alergi Kesulitan makan atau gangguan pada mulut, tenggorokan atau muka Panas badan > 40C Pingsan dalam dua hari pertama setelah imunisasi Terus menangis lebih dari 3 jam di dua hari pertama setelah imunisasi