ERI PRABOWO 212.13.0009 MAGISTER TEKNIK PERTAMBANGAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA SEMINAR PROPOSAL PENELITIAN KAMIS, 9 DESEMBER 2014
ERI PRABOWO212.13.0009
MAGISTER TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA
SEMINAR PROPOSAL PENELITIAN KAMIS, 9 DESEMBER 2014
PT. Natarang Mining merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang penambangan bijih emas. Kegiatan penambangan yang dilakukan menggunakan sistem tambang bawah tanah (underground mining)
Dalam sistem penambangan bawah tanah salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah penyangga salah satunya adalah pillar. Pillar dapat didefinisikan sebagai batuan in-situ antara dua atau lebih bukaan bawah tanah (Coates, 1981).
Ukuran Pillar sangat berpengaruh terhadap kemantapan suatu lubang bukaan, dimana konsentrasi tegangan merupakan fungsi dari bentuk dan ukuran besarnya pilar.
Latar Belakang
Pada lokasi penambangan talang santo pillar-pillar yang ditinggalkan berfungsi sebagai penyangga batuan atap, dengan demikian diperlukan kajian geoteknik terhadap kemantapan ukuran pillar dan peluang ekstraksi ore pillar yang ditinggalkan berdasarkan nilai faktor keamanan
uji yang dilakukan dilaboratorium adalah uji kuat tekan. Hasil uji kuat tekan ini tidak merepresentasikan kekuatan pada massa batuan, dengan demikian untuk mengetahui kekuatan massa batuan perlu melakukan klasifikasi massa batuan salah satunya dengan Rock Mass Rating (Bieniawski (1989).
Latar Belakang
Dalam penelitian ini dapat dirumuskan permasalahan bagaimana
pengaruh kekuatan massa batuan terhadap kemantapan ukuran pilar
ditinjau dari faktor keamanan.
Rumusan Permasalahan
Untuk mengetahui pengaruh karateristik massa batuan terhadap kemantapan pillar.
Untuk mengetahui antara ukuran pillar terhadap faktor keamanan.
Tujuan Penelitian
Penelitian dilakukan pada pit Talang Santo PT. Natarang Mining
Pengujian skala kecil di laboratorium menggunakan uji kuat tekan uniaksial.
Kriteria keruntuhan untuk menganalisis kemantapan pillar mengunakan kriteria keruntuhan Generalized Hoek –brown dengan bantuan software phase2
Pengaruh ground vibration terhadap kemantapan ukuran pilar tidak diperhitungkan
Dapat mengetahui karakteristik dari massa batuan pada lokasi penelitian.
Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk mengevaluasi ukuran pillar yang sudah diterapkan di perusahaan.
Dapat memberikan kontribusi untuk kepentingan perencanaan penambangan pada perusahaan.
Manfaat Penelitian
Hipotesis dalam penelitian ini yaitu:
Pada tambang bawah tanah ukuran pillar akan berpengaruh terhadap besarnya nilai faktor keamanan lubang bukaan.
Hipotesis
Daerah konsesi PT. Natarang Mining berada di wilayah Kecamatan Wonosobo, Kabupaten Tanggamus, Propinsi Lampung dengan koordinat 5° 17’LS dan 104° 24’ BT. Untuk mencapai lokasi tambang PT. Natarang Mining dari kota Badar lampung dapat ditempuh dengan akses darat ke arah barat menuju Kota Agung dengan waktu tempuh4 jam (± 250 km). Kemudian dari Kota Agung ke arah Barat Laut menuju konsesi PT. Natarang Mining dengan jarak ± 70 km
Lokasi Penelitian
9
Ada tiga kategori utama dari pillar-pillar dalam penambangan bawah tanah (Salamon 1983). Pillar sebagai penyangga (Pilar support) : Pillar support digunakan dalam situasi dimana pillar sebagai penyangga utama untuk roof. Contohnya seperti penambangan dengan metode room and pillar.
Pillar sebagai pelindung (protection pillar) : Protection pillar digunakan untuk membatasi tambang yang ada di sebelahnya, pillar ini juga disebut sebagai pillar batas.
Pillar sebagai pengontrol (control pilar) : control pilar digunakan untuk mengatasi atau mengantisipasi terjadinya rockburst. Pillar-pillar ini dirancang untuk mengurangi besarnya perubahan tegangan dalam area tambang diharapkan untuk mengurangi risiko rockburst.
Dasar Teori
Kerutuhan pillar Keruntuhan pilar pada batuan dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya jenis batuan, struktur geologi, ukuran pilar yang kecil dan kondisi tegangan in-situ (Brady dan Brown, 2007)
(Brady and Brown, 2007)
Gambar 2.1a menunjukkan blok batuan akan jatuh karena perpotongan di bidang disontinuitas yang sudah ada.Gambar 2.1b menunjukkan keruntuhan geser di seluruh pilar, disebabkan ukuran pillar yang.Gambar 2.1c dan d menunjukkan dua jenis keruntuhan yang di sebabkan karena terdapat struktur pada pillar seperti banyak joint yang sejajar di pilar dan keruntuhan tekuk terjadi ketika joint berorientasi vertikal.
Kriteria Hoek and Brown
Pada tahun 1980 Hoek-Brown mengusulkan suatu hubungan antara tegangan utama maximum dan minimum untuk menentukan runtuhan yang terjadi pada batuan utuh (intact rock) dan batuan retak (broken rock). Kriteria keruntuhan Hoek-Brown juga dikembangkan untuk dapat memperkirakan kekuatan geser dalam massa batuan yang terkekarkan (jointed rock mass).0.5
σ1’ dan σ3’ = tegangan utama efektif major dan minor pada runtuhan (failure).σci = kekuatan tekan uniaksial pada batuan utuhm dan s = nilai konstanta material dimana s = 1 untuk batuan utuh
Dasar Teori
Metode Elemen Hingga
Metode elemen hingga dapat digunakan untuk menganalisis suatu struktur agar dapat diketahui nilai pendekatan tegangan.
Tahapan dasar dalam analisis dengan mengunakan metode elemen hingga sebagai berikut ini:
Diskretisasi Pemilihan fungsi perpindahan Pendefinisian hubungan regangan dengan perpindahan Pendefinisian hubungan tegangan atau regangan dan deformasi Pembentukan matriks kekakuan dari tiap elemen Penyusunan matriks kekakuan global Pemasukan kondisi batas perpindahan Pemecahan sistem persamaan Perhitungan tegangan dan regangan Interpretasi
Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer dan sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung baik melalaui pengukuran dilapangan maupun pengujian dilaboratorium sedangkan data sekunder merupakan data yang diperoleh melalui berbagai sumber yang sudah ada yang bekaitan dengan penelitian, dalam hal ini didapat dari perusahaan dan instansi- instansi terkait
15
Bagan Alir Penelitian
ANALISIS KEMANTAPAN UKURAN PILLAR TAMBANG BAWAH TANAH DI LOKASI PENAMBANGAN TALANG SANTO PT NATARANG MINING
PROVINSI LAMPUNG
RUMUSAN MASALAHBagaimana pengaruh kekuatan massa batuan terhadap kemantapan ukuran pillar
TUJUANHubungan antara ukuran pillar terhadap faktor keamanan
DATA SEKUNDER :Data Litologi batuanData Kondisi Geologi Data HidrogeologiData Lokasi Perusahaan
DATA PRIMER :Data Ukuran PillarData Ukuran Luas BukaanData Struktur Geologi
PENGAMBILAN DATA
STUDI LITERATUR
16
Bagan Alir Penelitian
PENGUJIAN LABORATORIUM:Uji Sifat Fisik Diperoleh: Bobot isi asli, Bobot isi kering, Bobot isi jenuh, kejenuhan.Uji Sifat Mekanik
Pengujian kuat tekan uniaksial diperoleh: Kuat tekan (σc), Batas
elastic (σE), Modulus young (E), Poissson’s ratio (υ)
PENGOLAHAN DATAMengelompokkan data dan penentuan nilai hasil pengujian kuat tekan uniaksialPengolahan data menggunakan metode elemen hingga dengan bantuan software phase2
Pengambilan Conto Batuan
Ukuran pillar dan Faktor keamanan (FK)
ANALISA DATAAnalisis ukuran pillar dengan faktor keamanan menggunakan stastitik regresi linier
17
Rencana Tahapan Penelitian
PENGUMPULAN DATA SEKUNDER
UNTUK MENGETAHUI KONDISI LOKASI PENELITIAN SECARA LANGSUNG
UNTUK MEMPERSIAPKAN ALAT YANG AKAN DIGUNAKANKOORDINASI DENGAN PENGAWAS LAPANGAN
REVIEW DESAIN PENAMBANGAN
STUDI PUSTAKA
OBSERVASI LAPANGAN
MERENCANAKAN PENGAMBILAN DATA PRIMER
PENGAMBILAN DATA PRIMER DI LAPANGAN
UNTUK MENGETAHUI GAMBARAN LOKASI PENELITIAN SECARA KESELURUHAN DAN MENGETAHUI LOKASI SECARA 2D
PENGUMPULAN YANG BERKAITAN DENGAN PENELITIAN SEPERTI PETA KESAMPAIAN DAERAH, PETA GEOLOGI, DLL
BUKU BUKU PENUNJANG DAN JURNAL
WASSALLAM . WR. WB….WASSALLAM . WR. WB….
TERIMA KASIH