Top Banner
Juni 2012 Edisi 20 Ini merupakan galeri dari foto teman-teman yang tergabung dalam grup ‘Potret Bali’ yang diadakan di Facebook Hanya sekadar untuk berbagi. Baliku
65

Potret Bali (Baliku)

Mar 15, 2016

Download

Documents

Nyoman Martawan

This is a gallery of photos to friends who are members of the group 'Potret Bali' held at Facebook Just to share about culture.
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Potret Bali (Baliku)

Juni 2012

Edisi 20

Ini merupakan galeri dari foto teman-teman yang tergabung dalam grup ‘Potret Bali’ yang diadakan di Facebook

Hanya sekadar untuk berbagi.

Baliku

Page 2: Potret Bali (Baliku)

| edisi Baliku | Juni 2012 | 3| edisi Baliku | Juni 2012 |2

(Sejak) 2011

I Made Adi Widiarta I Dewa Made SusilaPutu Edy Asmara

I Gusti Bagus Adi Perbawa PanjiNgurah Gde Parwata

Putu Guna AtmajaNyoman Martawan

I Wayan Suka AdnyanaWayan Gunayasa

Ide :Igb Adi Perbawa

Widnyana Sudibya

Layout :Nyoman Martawan

Tidak diizinkan menggunakan foto-foto yang ada di sini kecuali atas persetujuan pemiliknya. Pemilik foto memiliki hak penuh atas fotonya.

Foto oleh :

Ini merupakan galeri dari foto teman-teman yang tergabung dalam grup ‘Potret Bali’ yang diadakan di Facebook.Hanya sekadar untuk berbagi.

BalikuTidak hentinya kita panjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas

karuniaNya.Kali ini mungkin sedikit beda dari edisi sebelumnya. Foto-foto para fotografer di

sampul tentu sudah bisa ditebak di buku digital edisi-20 ini. Ya, mereka-merekalah yang mempunyai foto kali ini yang bertemakan Baliku. Mungkin tidak semua karya mereka bisa masuk di buku digital ini, mudah-mudahan sedikit dari foto-foto yang ada bisa menggambarkan bagaimana fotografer tersebut. Mudah-mudahan dalam edisi ini bisa sedikit mengetahui beberapaa fotografer termasuk karya-karya mereka.

Tanpa berpanjang kata-kata lagi mari nikmati beberapa foto dari karya teman-teman kita termasuk pandangannya terhadap Bali.

Mohon maaf jika terjadi kesalahan yang tentunya tidak disengaja. Untuk perkembangan dan perbaikan-perbaikan kedepan, tentunya terus diharapkan masukannya demi kemajuan buku digital ini. Sekian dan terima kasih untuk semuanya. (Martawan)

Page 3: Potret Bali (Baliku)

| edisi Baliku | Juni 2012 |4 | edisi Baliku | Juni 2012 | 5

Page 4: Potret Bali (Baliku)

| edisi Baliku | Juni 2012 |6 | edisi Baliku | Juni 2012 | 7

Saya di lahirkan di sebuah di Desa di Karangasem Bali, bernama desa Ulakan. Photography adalah sebuah kegiatan yang sangat mengasikkan sebagai hobby, dan juga sebagai ajang bertemu dengan banyak teman teman baru untuk bisa saling berdiskusi dan belajar istilah yang saya pakai ‘ mekodakan sambil mekedekan”. Kegiatan photography sangat unik bagaimana masing masing dari kita melihat sebuah objek dengan beda sudut pandang tapi menghasilkan suatu gambar yang indah untuk di pandang. Bali sebagai salah satu pulau yang kecil diantara pulau pulau yang lain di Indonesia yang masyarakatnya merupakan minoritas dalam beragama tetapi masih mampu mempertahankan budayanya yang adi luhung, walaupun perubahan jaman dan modernisasi telah menggerus beberapa akar budayanya, tetapi Bali masih tetap Bali yang tidak habis habisnya untuk di gali dan juga di pelajari. Kegiatan upacara keagamaan maupun ke adatan masih tetap berlangsung dengan kidhmat dan semarak walaupun kadang kadang memacetkan lalulintas..tetapi masyarakat sudah mafhum dan memakluminya. Di Bali kita belajar bagaiman bertoleransi yang baik...di Bali kita juga belajar tentang kesabaran dan keindahan..di Bali kita melihat keaneka ragaman budaya hidup berdampingan satu sama lain dan saling menghargai. Bali kedepan adalah Bali yang di ukir oleh tangan tangan kita sebagai penerus kebudayaan. Dengan kegiatan photography ini di mungkinkan untuk mengumpulkan setiap kegiatan dan juga perubahan yang terjadi di Bali dari waktu ke waktu dalam bentuk photo ataupun film, yang nantinya bisa dipakai sebagai suatu pedoman atau acuan..atau minimal kenangan ketika semuanya sudah tinggal kenangan. BALIKU KU KAN MERINDUKANMU SELALU..!

Wayan Gunayasa

Page 5: Potret Bali (Baliku)

| edisi Baliku | Juni 2012 |8 | edisi Baliku | Juni 2012 | 9

Senyummu masih seperti dulu.

Page 6: Potret Bali (Baliku)

| edisi Baliku | Juni 2012 |10 | edisi Baliku | Juni 2012 | 11

Kemewahan pantai buat yang mampu bayar.

Page 7: Potret Bali (Baliku)

| edisi Baliku | Juni 2012 |12 | edisi Baliku | Juni 2012 | 13

Ogoh ogoh di Puputan Badung

Page 8: Potret Bali (Baliku)

| edisi Baliku | Juni 2012 |14 | edisi Baliku | Juni 2012 | 15

Modern Bali.

Page 9: Potret Bali (Baliku)

| edisi Baliku | Juni 2012 |16 | edisi Baliku | Juni 2012 | 17

Menunggu parade di mulai....!

Page 10: Potret Bali (Baliku)

| edisi Baliku | Juni 2012 |18 | edisi Baliku | Juni 2012 | 19

Yang terisisa.

Page 11: Potret Bali (Baliku)

| edisi Baliku | Juni 2012 |20 | edisi Baliku | Juni 2012 | 21

menunggu air pasang.

Page 12: Potret Bali (Baliku)

| edisi Baliku | Juni 2012 |22 | edisi Baliku | Juni 2012 | 23

Bekerja di sebuah Media Terbesar di Bali. Awal saya menyukai dunia fotografi dr pengaruh lingkungan, lama-kelamaan menjadi sebuah hoby yg mengasyikkan dan penuh dengan tantangan shg membuat saya menjadi jatuh hati pada dunia fotografi. Bali menurut saya : Bali adalah pulau seribu pura dgn adat istiadat budayanya yg sangat kuat dan menjadi primadona bagi touris2 mancanegara tuk datang mengunjungi Bali. Bali ibarat gula yg selalu di cari dan di kunjungi karena terlalu manisnya Bali di mata dunia.

I Wayan Suka Adnyana

Page 13: Potret Bali (Baliku)

| edisi Baliku | Juni 2012 |24 | edisi Baliku | Juni 2012 | 25

Pedanda sedang memanjatkan doa2 dan mantra untuk mengiringi prosesi upacara keagamaan di Bali.

Page 14: Potret Bali (Baliku)

| edisi Baliku | Juni 2012 |26 | edisi Baliku | Juni 2012 | 27

Membuat Penjor, di Bali penjor udah identik dengan upacara keagamaan.

Page 15: Potret Bali (Baliku)

| edisi Baliku | Juni 2012 |28 | edisi Baliku | Juni 2012 | 29

Nyoman Martawan

Saya lahir disebuah desa 29 tahun yang lalu. Tempat yang begitu dingin dan sejuk, saya dilahirkan tanpa busana tapi dengan balutan kasih sayang dari keluarga saya. Orangtua, saudara-saudara saya, kakek dan nenek dan semua lingkungan menyayangi. Akhirnya dengan selingan waktu saya tumbuh besar seperti sekarang. Entah kenapa akhir-akhir ini saya terbawa kesebuah hari-hari yang penuh gambar dan juga asik melakukan kegiatan memotret beberapa momen yang hanya saya senangi. Dan ketika banyak teman yang bertanya, kenapa saya senang motrek, saya sering membodohi bahkan mungkin membohongi mereka dengan ucapan senada begini : “ Senang memfoto untuk menghilangkan kejenuhan. Melihat foto memberikan saya kepuasan tersendiri apalagi foto itu adalah hasil jepretan saya sendiri yang didapatkan sesuai dengan apa yang ada di benak saya tanpa pengaruh ataupun tuntutan dari orang. Pokoknya puas...” Kebanyakan dari mereka mungkin berfikir bahwa itu kebenaran atau pengertian yang beda. Baliku Dari dulu saya mendengar orang-orang bilang bahwa Bali itu indah. Tapi dari dulu juga sampai sekarang saya masih mencari dan belum menemukan keindahan itu. Jadi mungkinkah saya dibohongi tetang keindahan Bali itu? Sewaktu lalu saya mencarinya di sebuah foto dalam buku yang dijual di toko

buku. Saya melihat di salah satu pantai yang berada di Bali sangat indah. Disana terlihat langit berwarna jingga dan terlihat kursi-kursi meja makan dengan orang-orangnya sangat asik melihat matahari yang mulai tengelam dengan latar banguanan berbentuk pagoda di bebatuan. Selanjutnya saya mencari tahu tempat itu dan bermaksud mendatanginya, beberapa hari selanjutnya saya berkesempatan untuk berada di tempat itu. Saya memperhatikan sekeliling dengan waktu tepat matahari akan tenggelam ternyata tidak sebagus dan sangat jauh beda dengan apa yang ada di buku. Perasaan yang agak tidak mengenakan itu mulai terasa. Saya sudah dibohongi tentang keindahan itu. Dan saya juga lebih berpikir lain, mungkin ada satu kesalahan. Suatu saat saya juga melihat keindahan hutan yang sangat hijau, subur di sebuah situs internet. Akhirnya saya juga suatu saat berkesempatan mendatanginya. Apa yang terjadi, di sana saya melihat banyak sampah dan suasana yang tidak terurus wah benar-benar sangat aneh. Pencarian keindahan itu gagal lagi. Dan yang membuat saya hampir menghentikan menemukan keindahan Bali adalah melihat indahnya bangunan indah terasa tenang kursi dan meja di halaman, setiap tangga dihiasi dengan bunga dan lilin, saat saya menuju ke sana saya diharuskan membayar mahal. Mahal dari keberadaan saya yang hidup di kalangan bawah. Mungkin suatu saat saya bisa menemukan keindahan yang selalu dibicarakan orang tentang Bali.

Page 16: Potret Bali (Baliku)

| edisi Baliku | Juni 2012 |30 | edisi Baliku | Juni 2012 | 31

Atraksi mengigit pusuh berkeliling pura di Karangasem.

Page 17: Potret Bali (Baliku)

| edisi Baliku | Juni 2012 |32 | edisi Baliku | Juni 2012 | 33

Gebogan-gebogan yang berada di Pura Dalem Bringkit, Badung.

Page 18: Potret Bali (Baliku)

| edisi Baliku | Juni 2012 |34 | edisi Baliku | Juni 2012 | 35

Upacara ngerebeg di Tegalalang tahun 2010.

Page 19: Potret Bali (Baliku)

| edisi Baliku | Juni 2012 |36 | edisi Baliku | Juni 2012 | 37

Seorang Bapak terlihat menganyam sangkar di Desa Menyali, Buleleng tahun 2011. Selain sebagai pusat kerajinan ‘patelan’, kerajianan anyam bambu membuat sangkar ayam (guwungan sebutan lokal) juga terlihat di desa ini.

Page 20: Potret Bali (Baliku)

| edisi Baliku | Juni 2012 |38 | edisi Baliku | Juni 2012 | 39

Rama membidikan panahnya kepada Rahwana, dalam sendratari yang diadakan di Pantai Kuta.

Page 21: Potret Bali (Baliku)

| edisi Baliku | Juni 2012 |40 | edisi Baliku | Juni 2012 | 41

Anak-anak sedang bermain mobil-mobilan di Desa Menyali, Buleleng tahun 2011.

Page 22: Potret Bali (Baliku)

| edisi Baliku | Juni 2012 |42 | edisi Baliku | Juni 2012 | 43

Malukat di Sebatu, Gianyar pada tahun 2010. Dimaksudkan untuk pembersihan jasmani dan penyucian rohani.

Page 23: Potret Bali (Baliku)

| edisi Baliku | Juni 2012 |44 | edisi Baliku | Juni 2012 | 45

Bersembahyang ke Pura Batu Bolong.

Page 24: Potret Bali (Baliku)

| edisi Baliku | Juni 2012 |46 | edisi Baliku | Juni 2012 | 47

Air terjun di Desa Menyali, Buleleng tahun 2011.

Page 25: Potret Bali (Baliku)

| edisi Baliku | Juni 2012 |48 | edisi Baliku | Juni 2012 | 49

Tari Rejang Mabuang di Tenganan Pagringsingan tahun 2011.

Page 26: Potret Bali (Baliku)

| edisi Baliku | Juni 2012 |50 | edisi Baliku | Juni 2012 | 51

Palebon di Mengwi, Badung 2010.

Page 27: Potret Bali (Baliku)

| edisi Baliku | Juni 2012 |52 | edisi Baliku | Juni 2012 | 53

“Tiang anak bali, dmen mabasa Bali, demen dadi nak Bali” Sebagai orang bali saya mempunyai keinginan ikut melestarikan seni budaya Bali, lewat mata kamera saya akan mengabadikan moment seni budaya yang ada di Bali untuk kdepannya diketahui oleh generasi pnerus Bali selanjutnya. Kita seharusnya sangat bangga sebagai orang Bali yang telah diwariskan berbagai macam seni budaya yang begitu banyak dan beragam dan setiap daerah mempunyai ciri khas masing-masing. Jadi tugas generasi muda penerus adalah melestarikan dan mengembangkan seni budaya yang ada di Bali.

Ngurah Gde Parwata

Page 28: Potret Bali (Baliku)

| edisi Baliku | Juni 2012 |54 | edisi Baliku | Juni 2012 | 55

Barong

Page 29: Potret Bali (Baliku)

| edisi Baliku | Juni 2012 |56 | edisi Baliku | Juni 2012 | 57

Mapeed

Page 30: Potret Bali (Baliku)

| edisi Baliku | Juni 2012 |58 | edisi Baliku | Juni 2012 | 59

Sesuunan masolah ring kdewatan ubud

Page 31: Potret Bali (Baliku)

| edisi Baliku | Juni 2012 |60 | edisi Baliku | Juni 2012 | 61

wastan titiang, Putu Guna Atmaja (Maxhelar) hobby: photography, menari, menabuh, menyanyi, dan tidur hehehehee Baliku menurut tiang,, merupakan sesuatu yang tak ada habisnya untuk dikupas dalam masalah seni, baik itu tradisi maupun modern. membuat siapapun yang datang ke Bali akan merasa betah dan dimanja dengan segala suguhan karya seni, budaya, adat dan agama yang sangat kental. Wajib hukumnya kita sebagai seniman selalu berkarya untuk mengajegkan kebudayaan, tradisi dan adat di Bali. Salam :)

Putu Guna Atmaja (Maxhelar)

Page 32: Potret Bali (Baliku)

| edisi Baliku | Juni 2012 |62 | edisi Baliku | Juni 2012 | 63

Baleganjur mengiringi tapakan ida batara saat lunga melasti, melancaran dsb. alat-alatnya antara lain menggunakan sepasang kendang(lanang-wadon) reong(umumnya 4 buah, namun sering dimodifikasi menjadi lebih banyak nada) ceng-ceng, gong, kempur, bende, kempluk, kempli, dan suling untuk pemanisnya

Page 33: Potret Bali (Baliku)

| edisi Baliku | Juni 2012 |64 | edisi Baliku | Juni 2012 | 65

Telek merupakan salah satu jenis tarian yang menggunakan tapel/topeng

Page 34: Potret Bali (Baliku)

| edisi Baliku | Juni 2012 |66 | edisi Baliku | Juni 2012 | 67

sebelum prosesi Siat Sampian ring pura SamuanTiga

Page 35: Potret Bali (Baliku)

| edisi Baliku | Juni 2012 |68 | edisi Baliku | Juni 2012 | 69

Alumni Kokar Bali, 1971 - 2009 PNS di Direktorat Kesenian & Direktorat Perfilman. Sekarang sudah purna tugas dan kembali ke hoby 40 thn lalu waktu di sekolah,.... jeprat-jepret...hasilnya menyenangkan sama seperti juru gupek - juga pregine topeng dalam seni pertunjukkan....mudah-mudah an seni media cetak / phoyography ini terus di apresiasi kaum remaja kita, sama seperti cabang seni lainnya. Bali ...dikenal dunia sebagai pulau seribu pure,seribu candi, pulau dewata, pulau kahyangan dan entah apa lagi sebutan masyarakat terhadap Bali. Kemasyuran nama Bali dari jaman dahulu hingga kini tentunya membuat bangga kami menjadi orang Bali. Kebanggaan ini didasari oleh berbagai alasan dan pada kesempatan ini kami ingin berbagi pendangan untuk menilai bahwa tanah kelahiranku adalah Bali. Bali memang benar-benar indah.....Pandangan kami terhadap pulau Bali adalah, Bali memiliki keistimewaan serta keunggulan yng tidak dimiliki oleh masyarakt lain. Pulau kecil yang mayoritas masyarakatnya menganut Agama Hindu sebagai keyakinan hidupnya. Hampir semua upacara dalam agama Hindu di Bali dalam melaksanakan upacara Yadnya , memerlukan budaya dan kesenian sebagai sarana pendukungnya dan itu tidak terpisahkan, sehingga upacara Yadnya di Bali telah menyatu dengan budaya lokalnya yang adiluhung. Itu salah satu pendangan kami tentang Bali tempat kelahiranku yang penuh dengan adat istiadat serta budayanya yang dinamis serta tetap dipupuk subur oleh masyarakatnya sehingga apa yang kami ungkap melalui media cetak / photo kami, merupakan sebagian kecil dari kehidupan masyarakatnya yang cinta damai. Dengan demikian tidaklah berlebihan kalau pulau Bali tercinta adalah “Bali-ku”, Bali yang cantik, indah, aman, damai dan kreatif............

I Gusti Bagus Adi Perbawa Panji

Page 36: Potret Bali (Baliku)

| edisi Baliku | Juni 2012 |70 | edisi Baliku | Juni 2012 | 71

Senyum ceria kakek di desa......didepan kameraku..

Page 37: Potret Bali (Baliku)

| edisi Baliku | Juni 2012 |72 | edisi Baliku | Juni 2012 | 73

Wayang

Page 38: Potret Bali (Baliku)

| edisi Baliku | Juni 2012 |74 | edisi Baliku | Juni 2012 | 75

Gadis Bali dibalik payung warna-warni yang indah....

Page 39: Potret Bali (Baliku)

| edisi Baliku | Juni 2012 |76 | edisi Baliku | Juni 2012 | 77

Diperlukan tehnik yng sangat prima untuk menghasilkan karya Patung ini......

Page 40: Potret Bali (Baliku)

| edisi Baliku | Juni 2012 |78 | edisi Baliku | Juni 2012 | 79

Anak nelayan di desaku....Itik ditangan kananku....ayam ditangan kiriku.....hehehehe

Page 41: Potret Bali (Baliku)

| edisi Baliku | Juni 2012 |80 | edisi Baliku | Juni 2012 | 81

Festival Layang-layang Mertasari Sanur....

Page 42: Potret Bali (Baliku)

| edisi Baliku | Juni 2012 |82 | edisi Baliku | Juni 2012 | 83

Kegong Keraton .....Tari Klasik Bali yang enak di photo.....

Page 43: Potret Bali (Baliku)

| edisi Baliku | Juni 2012 |84 | edisi Baliku | Juni 2012 | 85

Potret Diri Lahir di Desa Tampaksiring, d Bagian Utara Gianyar, bertempat tinggal di Jalan Ir. Soekarno, Br. Tengah Tampaksiring, Gianyar Bali. alumni ISI Denpasar jurusan (seni Rupa murni); banyal hal yang dapat kita lakukan dalam berekspresi, selain melukis saya juga aktif dalam dunia photography. karena bagi saya dunia visual baik itu lukisan, ataupun photography, adalah sebuah media untuk membahasakan rekaman sebuah pengalaman yang kita dapatkan dalam kehidupan kita sehari. bahasa visual akan menjadi media komunikasi pelengkap ketika kita tidak bisa membahasakannya secara verbal. -Tentang Bali- bali buat saya sangat istimewa.......karena bali bagaikan laboratorium kebudayaan. semua tersedia dalam satu ruang yang di sebut Bali. tak ada habisnya buat saya untuk mengeksplorasi bali, baik dalam segi Religi, Budaya, seni, kehidupan sosial, bahkan sampai alamnya.......memang pantas Bali menjadi Ikon Budaya Dunia. dan bagi saya Bali adalah rumah terindah, dan juga studio terindah yang sangat saya banggakan sebagai ruang saya berekspresi. “Salam Budaya”

Putu Edy Asmara ( Edy As Ma Ra )

Page 44: Potret Bali (Baliku)

| edisi Baliku | Juni 2012 |86 | edisi Baliku | Juni 2012 | 87

“Mendak Ida Betara”

Page 45: Potret Bali (Baliku)

| edisi Baliku | Juni 2012 |88 | edisi Baliku | Juni 2012 | 89

Rarung

Page 46: Potret Bali (Baliku)

| edisi Baliku | Juni 2012 |90 | edisi Baliku | Juni 2012 | 91

awal sebuah perjalanan

Page 47: Potret Bali (Baliku)

| edisi Baliku | Juni 2012 |92 | edisi Baliku | Juni 2012 | 93

awal sebuah perjalanan

Page 48: Potret Bali (Baliku)

| edisi Baliku | Juni 2012 |94 | edisi Baliku | Juni 2012 | 95

“ngaben” #3

Page 49: Potret Bali (Baliku)

| edisi Baliku | Juni 2012 |96 | edisi Baliku | Juni 2012 | 97

Barong

Page 50: Potret Bali (Baliku)

| edisi Baliku | Juni 2012 |98 | edisi Baliku | Juni 2012 | 99

Sedikit tentang saya dan dunia fotografi: Berawal dari sebuah kamera pinjaman karena sakeng ngebetnya dengan dunia fotografi, tapi bagai manapun harus bisa “BERKARYA DENGAN KETERBATASAN” adalah suatu tantangan........... Sesuatu yang berawal dari sebuah angan... semoga jadi sebuah realita yang membahagiakan.. pendapat saya tentang bali : Bali itu selalu menjadi tempat istimewa, unik dan penuh dengan keajaiban. kalo di gambarkan dengan kata-kata mungkin tak akan cukup. dan semoga bali bisa “ajeg” selamanya

I Dewa Made Susila

Page 51: Potret Bali (Baliku)

| edisi Baliku | Juni 2012 |100 | edisi Baliku | Juni 2012 | 101

“carry ceria” seniman muda yg penuh semangat, panas2an tidak jadi masalah

Page 52: Potret Bali (Baliku)

| edisi Baliku | Juni 2012 |102 | edisi Baliku | Juni 2012 | 103

mengekpresikan diri dengan melukis wajah “mancawarana” (dasaran mancawarna dalam prosesi nyenuk)

Page 53: Potret Bali (Baliku)

| edisi Baliku | Juni 2012 |104 | edisi Baliku | Juni 2012 | 105

“bubuh pirata” bubuh pirata biasanya kita temukan pada upacara kematian di bali baik “ngaben” maupun di kubur.

Page 54: Potret Bali (Baliku)

| edisi Baliku | Juni 2012 |106 | edisi Baliku | Juni 2012 | 107

istirahat sejenak (pasar badung)

Page 55: Potret Bali (Baliku)

| edisi Baliku | Juni 2012 |108 | edisi Baliku | Juni 2012 | 109

ngiler (tradisional dan modern)

Page 56: Potret Bali (Baliku)

| edisi Baliku | Juni 2012 |110 | edisi Baliku | Juni 2012 | 111

Mahasiswa, tapi PNS. PNS, tapi mahasiswa. Newbee di fotografi. Tertarik fotografi karena sangat mencintai keindahan alam.

I Made Adi Widiarta

Page 57: Potret Bali (Baliku)

| edisi Baliku | Juni 2012 |112 | edisi Baliku | Juni 2012 | 113

Penjual lumpia menatap gunung di Pantai Matahari Terbit, Sanur

Page 58: Potret Bali (Baliku)

| edisi Baliku | Juni 2012 |114 | edisi Baliku | Juni 2012 | 115

Sunset di Mertasari, Versi kamera HP

Page 59: Potret Bali (Baliku)

| edisi Baliku | Juni 2012 |116 | edisi Baliku | Juni 2012 | 117

Busungbiu, Versi Panorama.

Page 60: Potret Bali (Baliku)

| edisi Baliku | Juni 2012 |118 | edisi Baliku | Juni 2012 | 119

Tanah lot

Page 61: Potret Bali (Baliku)

| edisi Baliku | Juni 2012 |120 | edisi Baliku | Juni 2012 | 121

Air terjun Aling-Aling, Panji - Buleleng.

Page 62: Potret Bali (Baliku)

| edisi Baliku | Juni 2012 |122 | edisi Baliku | Juni 2012 | 123

Pura Besakih

Page 63: Potret Bali (Baliku)

| edisi Baliku | Juni 2012 |124 | edisi Baliku | Juni 2012 | 125

Panorama di Busungbiu, Buleleng.

Page 64: Potret Bali (Baliku)

| edisi Baliku | Juni 2012 |126 | edisi Baliku | Juni 2012 | 127

Page 65: Potret Bali (Baliku)

Sampai jumpa pada edisi berikutnya. Mari Berkarya!