1. POTENSIAL LISTRIK Potensial listrik merupakan besaran skalar yang berkaitan dengan kerja dan energi potensial pada medan listrik. Potensial listrik adalah banyaknya muatan yang terdapat dalam suatu benda. Suatu benda dikatakan mempunyai potensial listrik lebih tinggi daripada benda lain, jika benda tersebut memiliki muatan positif lebih banyak daripada muatan positif benda lain. A B C D (a) (b) (c) (d) Gambar1. Muatan listrik pada beberapa benda Pada gambar 1, terlihat bahwa benda A memiliki muatan positif paling banyak sehingga benda A mempunyai potensial listrik paling tinggi, disusul benda B, C, baru kemudian D. Beda potensial listrik (tegangan) timbul karena dua benda yang memiliki potensial listrik berbeda dihubungkan oleh suatu penghantar. Beda potensial ini berfungsi untuk mengalirkan muatan dari satu titik ke titik lainnya. Satuan beda potensial adalah volt (V). Alat yang digunakan untuk mengukur beda potensial listrik disebut voltmeter. Beda energi potensial dapat dituliskan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1. POTENSIAL LISTRIK
Potensial listrik merupakan besaran skalar yang berkaitan dengan kerja
dan energi potensial pada medan listrik. Potensial listrik adalah banyaknya muatan
yang terdapat dalam suatu benda. Suatu benda dikatakan mempunyai potensial
listrik lebih tinggi daripada benda lain, jika benda tersebut memiliki muatan
positif lebih banyak daripada muatan positif benda lain.
A B C D
(a) (b) (c) (d)
Gambar1. Muatan listrik pada beberapa benda
Pada gambar 1, terlihat bahwa benda A memiliki muatan positif paling banyak
sehingga benda A mempunyai potensial listrik paling tinggi, disusul benda B, C,
baru kemudian D.
Beda potensial listrik (tegangan) timbul karena dua benda yang memiliki
potensial listrik berbeda dihubungkan oleh suatu penghantar. Beda potensial ini
berfungsi untuk mengalirkan muatan dari satu titik ke titik lainnya. Satuan beda
potensial adalah volt (V). Alat yang digunakan untuk mengukur beda potensial
listrik disebut voltmeter.
Beda energi potensial dapat dituliskan
U ( B )-U ( A )=-q∫A
B
E⋅ds→U ( B)
qunderbracealignl Definisi ¿⏟
potensial ¿
listrik ¿¿−U ( A )
q=−∫
A
B
E⋅ds¿
Jadi beda potensial antara dua tempat adalah
V ( B)-V ( A )=|−∫A
B
E⋅ds
1.1 Potensial Listrik Pada Satu Titik Yang Ditimbulkan Oleh Satu Muatan
Titik
Medan listrik yang diakibatkan oleh muatan titik adalah
E(r )=k
q
r2r
Karena E(r) berarah radial, maka
E(r ) •ds =E (r)dr
Sehingga V B−V A=−∫
A
B
E(r )⋅ds=−∫A
B
E(r )dr=kq ( 1rB
− 1r A
)Jika dipilih V = 0 pada r = ∞, maka potensial listrik pada jarak r dari suatu muatan
titik adalah
V (r )=kqr
Besaran potensial listrik di suatu tempat hanya mempunyai makna jika
dibandingkan dengan potensial di tempat lain. Yang mempunyai makna fisis
adalah beda potensial (ada titik acuannya). Dengan mengambil posisi ∞ sebagai
titik acuan yang potensialnya nol (V(∞) = 0), maka potensial di suatu tempat
akibat muatan titik q adalah
V A=kq
r Aq
Dengan r Aq=|r A−rq|
1.2 Potensial Listrik Pada Satu Titik Yang Ditimbulkan Oleh Beberapa
Muatan Titik
Potensial listrik pada satu titik yang ditimbulkan oleh beberapa muatan
titik maka potensial di suatu titik dapat diperoleh dengan prinsip superposisi
V A = V Aq 1 + V Aq2 + V Aq3 + . .. . .+V Aqn = k [q1
r Aq1
+q2
r Aq2
+ . .. . .. .. .+qn
r Aqn]
= k ∑i=1
n
(qi
r Aqi)
Contoh bentuk potensial satu dimensi yang dihasilkan oleh dua buah muatan
Untuk muatan yang terdistribusi kontinu akan diperoleh
∫mua tan ¿
¿ seluruh ¿¿
1.3.1 Pembuktian rumus V (r )=∑i=1
N qi
4πε 0 Ri = 0
Misalkan, A dan B pada Gambar 1 adalah dua titik di dalam sebuah
medan listrik uniform E (medan listrik homogen E), dan A berjarak d dari B di
dalam arah medan. Anggaplah bahwa sebuah muatan uji positif q0 digerakkan dari
A ke B sepanjang garis lurus yang menghubungkan A dan B. Gaya listrik pada
muatan tersebut adalah q0 E dan mengarah ke bawah. Untuk menggerakkan
muatan maka kita harus menetralkan gaya ini dengan memakaikan sebuah gaya
luar F yang besarnya sama tetapi berarah ke atas. Kerja W yang dilakukan oleh
pengaruh yang membekali gaya ini adalah:
WAB = F d = q0 Ed....................................................................................(1)
q0E
F
E
q0dl
d
A
B
Gambar 2. Sebuah muatan uji positif q0 digerakkan dari A ke B di dalam sebuah medan listrik uniform E oleh sebuah pengaruh luar yang mengarahkan sebuah gaya F pada muatan uji tersebut.
dengan mensubstitusikan persamaan (2). ke persamaan (1) maka akan diperoleh:
Ri=|r− r i|……………………………………………...…….(2)
Persamaan ini memperlihatkan hubungan di antara perbedaan potensial
dan kekuatan medan untuk sebuah kasus khusus yang sederhana (Halliday &
Resnick,1993).
Seperti halnya pada medan listrik homogen E, misalkan A dan B adalah
dua titik di dalam sebuah medan listrik tak homogen E (gambar 2). Anggap
sebuah muatan uji q0 digerakkan oleh suatu pengaruh luar dari A ke B sepanjang
lintasan yang menghubungkan A dan B. Medan listrik mengerahkan sebuah gaya
q0 E pada muatan uji tersebut. Untuk mempertahankan supaya muatan uji tersebut
tidak dipercepat, maka sebuah pengaruh luar harus memberikan sebuah gaya F = -
q0 E (tanda minus menunjukkan arah yang berlawanan) untuk semua kedudukan
benda uji tersebut.
q0Eq0B
A
Jika pengaruh luar (gaya F) menyebabkan benda uji bergerak melalui
pergeseran dl sepanjang lintasan dari A ke B, maka elemen kerja yang dilakukan
oleh pengaruh luar (gaya F) adalah F. dl. Kerja total WAB yang dilakukan oleh
pengaruh luar dalam menggerakkan muatan uji dari A ke B, dapat dicari dengan
menjumlahkan (mengintegrasikan) kontribusi-kontribusi kerja untuk seluruh
segmen yang sangat kecil sepanjang lintasan tersebut, yaitu:
W AB =∫A
B
F . d l = −q0 ∫A
B
E . d l………………………………….…………(3)
atau:
r i ..…………………………..……..…….(4)
Karena muatan di setiap titik adalah sama maka dapat dikeluarkan dari faktor
integral, maka persamaannya menjadi:
r………………………………….………..(5)
θ1
Gambar 3. Sebuah muatan uji positif q0 digerakan dari A ke B di dalam medan
magnet E pada muatan uji tersebut.
……
………..………………………………………(6)
iR
r P
q0
Gambar 4. Sebuah titik dalam sistem muatan titik
Ri=(r 2+ri2−2 rri cosθ i)
12
Jika titik A diambil jauh takhingga dan potensial di titik A diambil sebesar
nol, maka persamaan ini memberikan potensial V pada titik B, atau dengan
menghilangkan indeks B, maka akan diperoleh:
V (r )=∑i=1
N q1
4 πε 0 (r2+ri2−2 rri cosθ i)
12
………………………………………………..……..……(8)
Hubungan antara potensial V dan medan listrik E di tinjau dari persamaan
dasar medan listrik:
r
dengan Ri = r-ri, r i , Ri =
ri
r
Dari hubungan t=−2( ri
r )cos θi+(r i
r )2
(1±t )−1
2=1∓12
t + 38
t2∓ 516
t3+.. ., maka dapat ditulis:
( ri
r )3
Jika didefinisikan :
( ri
r )4
Karena V = potensial listrik = potensial scalar, maka persamaan (8) dapat ditulis
menjadi:
……………………………………………(
7)
……………………………
…………..……(9)
………………..…………..…(10)
……
…………..………..…………………..…(12)
V (r )= 14 πε 0r ∑i=1
N
qi+1
4 πε 0r2∑i=1
N
q i ri cos θi+1
4 πε 0r3 ∑i=1
N qi ri2
2 (3 cos2θ i−1)+ .. .…………………………………….…………………(13)
Dengan demikian dari analisis vektor akan dapat ditulis:
V (r )=V M (r )+V D (r )+V Q (r )+ .. .……………………………………….………………….(14)
Karena medan listrik merupakan negative gradient potensial, maka sesuai dengan
sifat identitas vector dari operasi diferensial akan diperoleh
cos θ i=r rrr i
=r ( r i
ri)=l x x i+l y y i+l z zi
ri
Medan skalar V inilah yang disebut dengan potensial skalar atau potensial
elektrostatik.
1.3.2 Pembuktian Curl E sama dengan Nol ( ∇×E=0 )
E(r)=Curl1
4 π ε0∑i=1
N
q1r−r
|r−r|3 +Curl1
4π ε0∫V
❑r−r
|r− r|3 ρ ( r ) d V +Curl1
4 π ε0∫S
❑r−r
|r−r|3σ ( r ) d a
Curl1
4 π ε0∑i=1
N
q1r−r
|r−r|3= 1
4 π ε0∑i=1
N
q1 Curlr−r
|r− r|3
Curl1
4 π ε0∫V
❑ r−r
|r−r|3 ρ ( r ) d´
V =¿1
4 π ε0∫V
❑
ρ ( r ) d V Curlr−r
|r−r|3 ¿
Curl1
4 π ε0∫S
❑r−r
|r−r|3σ ( r ) d a= 1
4 π ε0∫S
❑
σ ( r )d a Curlr−r
|r−r|3
Ketiga persamaan di atas mengandung Curlr−r
|r−r|3
Sehingga dalam hal ini dibuktikan Curlr−r
|r−r|3=0
Buktinya:
1.4 Hubungan Medan Listrik dengan Potensial Listrik
Persamaan medan listrik (E) pada suatu muatan titik adalah sebagai berikut:
E= Fq0
= 14 π ε0
|q|r2
Sedangkan persamaan potensial listrik (V) dapat dinyatakan sebagai berikut:
V=Uq0
= 14 π ε0
qr
Dari kedua persamaan tersebut dapat dicari hubungan medan listrik dan potensial
listrik, yaitu:
dW =F . d l
dW =q0 E . d l
W =q0∫a
b
E . d l (Halliday et all, 1996)
Sehingga jika dicari persamaan potensial dari persamaan
V=Uq0
, maka akan didapatkan bentuk persamaan sebagai berikut:
Va−Vb=∫a
b
E . d l
Jika E diketahui pada berbagai titik, kita dapat menggunakan persamaan ini untuk
menentukan beda potensial. Atau kita dapat menentukan medan listrik E bila
diketahui potensial V pada berbagai titik dalam ruang. Misalkan V sebagai fungsi
dari (x, y, z) dari setiap titik dalam ruang, kita akan menunjukkan bahwa
komponen-komponen E secara langsung berhubungan dengan turunan potensial
dari V terhadap x, y, z. Perbedaan potensial Va-Vb adalah potensial dari a
terhadap b yakni perubahan potensial bila suatu titik muatan bergerak dari b ke a.
Dapat dituliskan sebagai berikut:
Va−Vb=∫b
a
dV =−¿∫a
b
dV ¿
Di mana dV adalah perubahan potensial infinitesimal yang menyertai setiap
elemen infinitesimal dl dari b ke a.
Jadi −∫a
b
dV =∫b
a
E . d l
Atau
– dV = E.dl
Dengan
E = i Ex + j Ey + k Ez
dV = ( ∂ Vx∂ x )dx+( ∂Vy
∂ y )dy+( ∂ Vz∂ z )dz
dl = i dx + j dy + k dz
Maka
( ∂ Vx∂ x )dx+( ∂Vy
∂ y )dy+( ∂ Vz∂ z )dz=Exdx+Eydy+Ezdz
Atau
Ex=−∂ Vx /∂ x
Ey=−∂ Vy /∂ y
Ez=−∂ Vz /∂ z
Hal ini konsisten dengan
E=−(i ∂V∂ x )+ j( ∂ V
∂ y )+k ( ∂V∂ z )
¿−¿
Jadi E = −∇V dengan ∇ dibaca gradient
Dalam ruang satu dimensi persamaan ini menjadi
E = - i dV/dx
Medan listrik di suatu titik dalam ruang adalah gradient dari potensial listrik pada
titik tersebut (Suma, 2004).
1.5 Energi Potensial Listrik
Teorema kerja-energi menyatakan bahwa perubahan energi potensial sama
dengan kerja yangharus dilakukan melawan medan gaya untuk memindahkan
benda dari A ke B. Secara matematis dapat ditulis
Misalkan kita akan menentukan energi potensial muatan titik seperti pada
Gambar 12.2.
Gaya yang bekerja pada muatan uji, q0, bila berada pada jarak r dari
muatan sumber, q, adalah
Maka perubahan energi potensial untuk melawan gaya di atas dalam
menggerakkan q0 dari Q ke P adalah
Secara umum energi potensial medan listrik oleh muatan sumber q yang
dimiliki oleh muatan uji q0 pada jarak r dari q adalah
Contoh 1
Jarak dua proton dalam inti U238 adalah 6 x 10-15 m. Berapa energi potensial
listrik bersama kedua proton tersebut jika diketahui muatan proton adalah + 1,6 x
10-19 C.
Jawab
Energi potensial bersama
2. DIPOL LISTRIK
Jika dua buah muatan berlawanan ”diposisikan” sejauh d
seperti pada gambar maka terbentuk sebuah sistem sumber listrik statis
yang disebut dipol listrik (Yunani : dyo = dua, polos = sumbu/pasak).
Dipol listrik ini menarik, karena meskipun secara total besar muatannya
nol (karena q + (-q) = 0), namun dapat kita lihat bahwa sistem dipol
masih memiliki medan listrik di sekitarnya. Di alam dipol listrik
ditemukan dalam molekul H2O di mana hidrogen memiliki muatan
positif, sedangkan oksigen bermuatan negatif.
Gambar 5. Dipol listrik ditemukan pada molekul H2O
Dalam medan listrik dipol yang dibentuk oleh molekul H2O
bergerak menyearahkan diri dengan medan yang mempengaruhinya,
dan jika medan ini dibuat bolak-balik, maka molekul H2O ikut
berosilasi bolak-balik sehingga menaikkan temperaturnya. Teknik inilah
yang dimanfaatkan oleh Percy Lebaron Spencer secara tidak sengaja
E
d
-q +q
dalam ”menemukan” pemanggang microwave pertama kali pada tahun
1946-an. Dalam pemanggang microwave, medan listrik dengan
frekuensi 2,45 GHz (atau dengan panjang gelombang 12.2 cm) di
dalamnya dibuat bolak-balik sehingga membuat molekul H2O yang
ada di dalam makanan bergerak bolak- balik juga, akibat gerak bolak
balik ini makanan yang dipanggang menjadi panas dan dalam waktu
yang cukup dapat mematangkan makanan. Dipol listrik ini diukur oleh
sebuah besaran bernama momen dipol p yangdidefinsikan sebagai perkalian
muatan q dengan jarak antar muatannya (d) :
p = qd
jika berada dalam medan magnet E, momen dipol ini akan berputar hingga
sejajar dengan medan megnetnya seperti pada gambar 1.14 :
Gambar. 6 Dipol listrik menyejajarkan diri terhadap medan listrik yang
mempengaruhinya
Torsi dari putaran ini dapat dihitung melalui :
τ = p x E
Contoh :
Sebuah dipol listrik memiliki momen dipol sebesar 1 e nm dikenakan⋅
padanya medan listrik 5x103 N/C dengan arah 30o terhadap dipol.
Hitunglah besarnya torsi yang timbul
Jawab :
Momen dipol 1 e nm = 1(1,6 x 10-19 C)(10-9 m) = 1,6 x 10-28 Cm⋅
Torsi dapat dihitung melalui persamaan :
τ = p x E
= pE sin θ
= (1,6x10 −28 )(5x10 3 N /C) sin 30 o = 4x10 − 23 Nm
2.2 Energi Potensial Listrik Dan Kuat Medan Disekitar Dipol Listrik
Energi potensial listrik dari sistem muatan titik didefinisikan sebagai usaha
yang diperlukan untuk merakit sistem itu, mulai dari muatan diam dan berada di
tak hingga satu sama lain. Untuk dua muatan, energi dihitung dengan rumus
U (=W )= 14 πεo
q1 q2
r
Kerja yang harus dilakukan oleh gaya luar F terhadap medan listrik E untuk
memindahkan muatan q dari titik a ke titik b sejauh de adalah:
dW =- { F .d e =-q { E ¿ .d e¿Jumlah kenaikan energi potensial listriknya adalah:
ΔU=Ub−Ua=−∫a
b
q E .d e=Wab
Jika dimisalkan titik a terletak di titik yang tak terhingga jaubnya maka V. = 0 dan
energi potensial di titik b adalah;
Ub=−∫∞
b
q E .d e
Ket: tanda minus menunjukkan bahwa gaya luar F besamya sama dengan gaya
listrik yang melawannya, dan muatan percobaan q diambil sangat kecil.
Untuk mengilustrasikan kuat medan disejitar dipole listrik pandang
sepasang muatan titik pada sumbu -x. Kedua muatan dipisahkan oleh jarak d.
Disini kita meninjau dua kasus :
1. Medan listrik akibat kedua muatan pada suatu titik di sumbu-x
2. Medan listrik akibat kedua muatan pada suatu titik di sumbu-y
Kasus -1
Gambar. 6
Besar medan listrik di titik P akibat masing-masing muatan adalah
E+ = k Q/( r - d/2)2 arahnya menuju x positif
E- = k Q/( r + d/2)2 arahnya menuju x negatif
Besar medan listrik total di titik P akibat kedua muatan adalah
| E+ + E. | = kQ [l/( r + d/2)2 ] - [l/( r - d/2)2] = (kQ/ r2) [( 1 + d/2r)-2 - ( 1 - d/2r)-2
Untuk r » d atau d/2r « 1, ( 1 - d/2r)-2 « 1 - d/2r dan ( 1 + d/2r)-2 « 1 + d/2r Jadi
| E+ + E. | = (k/r3)(Qd) = (k/r3) p = (k p)/r3 arahnya ke kanan
dimana p = Qd adalah momen dipol yang vektor arahnya dari muatan negatif menuju
muatan positif. Jadi persamaan diatas dapat juga dinyatakan sebagai besar medan listrik yang
itimbulkan oleh momen dipol p sepanjang momen dipol tersebut.
Kasus – 2
Gambar. 7
Besar medan listrik oleh masing-masing muatan adalah
E+ = k Q/( r2 + d2/4) arahnya lihat gambar di atas
E- = k Q/( r2 + d2/4) arahnya lihat gambar di atas
Perhatikan bahwa besar kedua medan listrik sama, sehingga medan total di titik P
hanya memiliki komponen horizontal saja. Komponen vertikal saling meniadakan.