Top Banner
POTENSI KOMBINASI CURCUMIN & VITAMIN E SEBAGAI TERAPI PADATIKUS (Rattus norvegicus) MODEL KANKER MAMMAE TERHADAP EKSPRESI SITOKROM P450 DAN GAMBARAN HISTOPATOLOGI HEPAR SKRIPSI Oleh: EKO WAHYU WIJAYANTO 105130100111040 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER HEWAN FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2017
59

POTENSI KOMBINASI CURCUMIN & VITAMIN E SEBAGAI ...repository.ub.ac.id/4040/1/EKO WAHYU WIJAYANTO.pdfiii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Potensi Kombinasi Curcumin & Vitamin E Sebagai Terapi

Nov 22, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: POTENSI KOMBINASI CURCUMIN & VITAMIN E SEBAGAI ...repository.ub.ac.id/4040/1/EKO WAHYU WIJAYANTO.pdfiii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Potensi Kombinasi Curcumin & Vitamin E Sebagai Terapi

POTENSI KOMBINASI CURCUMIN & VITAMIN E

SEBAGAI TERAPI PADATIKUS (Rattus norvegicus)

MODEL KANKER MAMMAE TERHADAP

EKSPRESI SITOKROM P450 DAN

GAMBARAN HISTOPATOLOGI

HEPAR

SKRIPSI

Oleh:

EKO WAHYU WIJAYANTO

105130100111040

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER HEWAN

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2017

Page 2: POTENSI KOMBINASI CURCUMIN & VITAMIN E SEBAGAI ...repository.ub.ac.id/4040/1/EKO WAHYU WIJAYANTO.pdfiii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Potensi Kombinasi Curcumin & Vitamin E Sebagai Terapi

ii

POTENSI KOMBINASI CURCUMIN & VITAMIN E

SEBAGAI TERAPI PADATIKUS (Rattus norvegicus)

MODEL KANKER MAMMAE TERHADAP

EKSPRESI SITOKROM P450 DAN

GAMBARAN HISTOPATOLOGI

HEPAR

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Kedokteran Hewan

Oleh:

EKO WAHYU WIJAYANTO

105130100111040

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER HEWAN

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2017

Page 3: POTENSI KOMBINASI CURCUMIN & VITAMIN E SEBAGAI ...repository.ub.ac.id/4040/1/EKO WAHYU WIJAYANTO.pdfiii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Potensi Kombinasi Curcumin & Vitamin E Sebagai Terapi

iii

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

Potensi Kombinasi Curcumin & Vitamin E Sebagai Terapi Pada Tikus

(Rattus norvegicus) Model Kanker Mammae Terhadap Ekspresi

Sitokrom P450 dan Gambaran Histopatologi Hepar

Oleh:

EKO WAHYU WIJAYANTO

NIM. 105130100111040

Setelah dipertahankan di depan Majelis Penguji

pada tanggal ..........

dan dinyatakan memenuhi syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Kedokteran Hewan

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Dra. Herawati, MP drh. Dyah Ayu O.A.P., M.Biotech

NIP. 19580127 198503 2 001 NIP. 19841026 200812 2 004

Mengetahui,

Dekan Fakultas Kedokteran Hewan

Universitas Brawijaya

Prof. Dr. Aulanni’am, drh., DES

NIP. 19600903 198802 2 001

Page 4: POTENSI KOMBINASI CURCUMIN & VITAMIN E SEBAGAI ...repository.ub.ac.id/4040/1/EKO WAHYU WIJAYANTO.pdfiii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Potensi Kombinasi Curcumin & Vitamin E Sebagai Terapi

iv

LEMBAR PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Eko Wahyu Wijayanto

NIM : 105130100111040

Program Studi : Kedokteran Hewan

Penulisan Skripsi berjudul:

Potensi Kombinasi Curcumin & Vitamin E Sebagai Terapi Pada Tikus (Rattus

norvegicus) Model Kanker Mammae Terhadap Ekspresi Sitokrom P450 dan

Gambaran Histopatologi Hepar.

Dengan ini menyatakan bahwa:

1. Isi dari skripsi yang saya buat adalah benar-benar karya saya sendiri dan tidak

menjiplak karya orang lain, selain nama-nama yang termaktub di isi dan tertulis

di daftar pustaka dalam skripsi ini.

2. Apabila dikemudian hari ternyata skripsi yang saya tulis terbukti hasil jiplakan,

maka saya akan bersedia menanggung segala resiko yang akan saya terima.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan segala kesadaran.

Malang, 23 Agustus 2017

Yang menyatakan,

(Eko Wahyu Wijayanto)

NIM. 105130100111040

Page 5: POTENSI KOMBINASI CURCUMIN & VITAMIN E SEBAGAI ...repository.ub.ac.id/4040/1/EKO WAHYU WIJAYANTO.pdfiii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Potensi Kombinasi Curcumin & Vitamin E Sebagai Terapi

v

POTENSI KOMBINASI CURCUMIN & VITAMIN E SEBAGAI TERAPI

PADA TIKUS (Rattus norvegicus) MODEL KANKER MAMMAE

TERHADAP EKSPRESI SITOKROM P450 DAN

GAMBARAN HISTOPATOLOGI HEPAR

ABSTRAK

Kanker mammae merupakan tumor ganas yang menyerang kelenjar

mammae sering dijumpai pada anjing dan kucing. Kanker mammae dapat dipicu

dengan senyawa kimia 7,12 Dimethylbenz (a) antrase (DMBA) yang bersifat

karsinogenik. Induksi senyawa DMBA menyebabkan peningkatan ekspresi

sitokrom P450 dan kerusakan jaringan hepar. Penelitian ini menggunakan tikus

(Rattus norvegicus) betina strain Wistar berumur 10-12 minggu yang dibagi

menjadi 5 kelompok (1) kontrol negatif, (2) kontrol positif (3) terapi preventif (4)

terapi kuratif (5) terapi doxorubicin. Analisa statistik ekspresi sitokrom P450

menggunakan uji one way anova yang kemudian dilanjut dengan uji Tukey. Hasil

penelitian menunjukkan pemberian terapi kombinasi curcumin dan vitamin E dapat

menurunkan aktifitas sitokrom P450 secara signifikan sebesar 88% pada terapi

preventif, 67% pada terapi kuratif dan 58% pada terapi doxorubicin. Gambaran

histopatologi terapi preventif didapati sedikitnya kerusakan pada vena sentralis,

sinusoid, dan daerah vena porta sedangkan pada terapi kuratif terlihat adanya sel

inflamasi dan terjadinya pelebaran sinusoid sedangkan pada terapi doxorubicin

terlihat sel-sel inflamasi dan terihat pelebaran sinusoid serta kerusakan pada

segitiga porta. Pemberian kombinasi curcumin dan vitamin E terlihat mampu

memperbaiki gambaran histopatologi hepar ditandai dengan adanya angiogenesis

pada bagian vena porta. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa pemberian kombinasi

curcumin dan vitamin E terbukti dapat menurunkan ekspresi sitokrom P450 dan

dapat memperbaiki gambaran histopatologi hepar jauh lebih baik pada terapi

preventif dibanding dengan terapi kuratif dan terapi doxorubicin.

Kata kunci: Curcumin, DMBA, Hepar, Kanker mammae, Sitokrom P450,

Vitamin E

Page 6: POTENSI KOMBINASI CURCUMIN & VITAMIN E SEBAGAI ...repository.ub.ac.id/4040/1/EKO WAHYU WIJAYANTO.pdfiii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Potensi Kombinasi Curcumin & Vitamin E Sebagai Terapi

vi

POTENCY OF CURCUMIN & VITAMIN E COMBINATION AS A

THERAPY IN RAT (Rattus norvegicus) CANCER MODEL

MAMMAE BASED ON CYTOCHROME

P450 EXPERESSION AND HEPAR

HISTOPATHOLOGY

ABSTRACT

Mammary cancer is a malignant tumor in the mammary glands often found

in dogs and cats. Mammary cancers can be triggered with a chemical compound of

7,12 Dimethylbenz (a) antrase (DMBA) which is carcinogenic. The induction of

DMBA compounds leads to increased cytochrome P450 expression and hepatic

tissue damage. This study used a 10-12 week old (Rattus norvegicus) female Wistar

strain divided into 5 groups (1) negative control, (2) positive control (3) preventive

therapy (4) curative therapy (5) doxorubicin therapy. Statistical analysis of

cytochrome P450 using one way anova test continued with Tukey test. The results

showed that combination therapy of curcumin and vitamin E decreased activity of

cytochrome P450 significantly by 88% in preventive therapy, 67% in curative

therapy and 58% in doxorubicin therapy. Histopathologic features of preventive

therapy found minimal damage to central venous, sinusoid, and portal vein regions

whereas curative therapy showed inflammatory cells and widening sinusoids while

in doxorubicin therapy inflammatory and sinusoid enlargement cells appeared and

damage to the portal triangle. Combination of curcumin and vitamin E appears to

improve the histopathology of the liver characterized by the presence of

angiogenesis in the portal vein. Conclusions the combination of curcumin and

vitamin E has been shown to decrease the expression of cytochrome P450 and can

improve the histopathologic features of the liver much better in preventive therapy

compared with curative therapy and doxorubicin therapy.

Keyword: Curcumin, DMBA, Hepar, Cancer Mammae, Cytochrome P450,

Vitamin E

Page 7: POTENSI KOMBINASI CURCUMIN & VITAMIN E SEBAGAI ...repository.ub.ac.id/4040/1/EKO WAHYU WIJAYANTO.pdfiii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Potensi Kombinasi Curcumin & Vitamin E Sebagai Terapi

vii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

rahmat serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan

baik dan lancar.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan

dorongan dari berbagai pihak, skripsi ini akan menjadi sukar untuk diselesaikan.

Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih atas segala bantuan

dan dukungan, baik dalam pelaksanaan penelitian skripsi maupun dalam

penyelesaian skripsi, kepada pihak – pihak berikut;

1. Dr. Dra. Herawati, MP, selaku dosen pembimbing I, yang telah dengan

kesabaran dan semangatnya memberikan pengarahan dan dorongan kepada

penulis baik mulai persiapan penelitian hingga penyusunan skripsi ini.

2. Drh. Dyah Ayu Okativianie A.P., M.Biotech., selaku dosen pembimbing II,

yang juga telah dengan bersedia meluangkan waktunya dalam konsultasi

dan memberikan pengarahan serta panduan kepada penulis mulai dari

persiapan penelitian hingga penyusunan skripsi ini.

3. Drh. Fajar Shodiq Permata, M.Biotech selaku dosen penguji I yang telah

bersedia meluangkan waktunya dan memberikan masukan penulisan skripsi

ini.

4. Drh. Aulia Firmawati, M.Vet selaku dosen penguji II yang telah bersedia

meluangkan waktunya dan memberikan masukan penulisan skripsi ini.

5. Prof. Dr. Aulanni’am, drh, DES.,selaku Dekan Fakultas Kedokteran Hewan,

Universitas Brawijaya yang selalu memberikan semangat kepada

mahasiswanya.

6. Keluarga penulis yang telah memberikan dukungan baik moral dan material

kepada penulis untuk tetap semangat melaksanakan skripsi.

Page 8: POTENSI KOMBINASI CURCUMIN & VITAMIN E SEBAGAI ...repository.ub.ac.id/4040/1/EKO WAHYU WIJAYANTO.pdfiii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Potensi Kombinasi Curcumin & Vitamin E Sebagai Terapi

viii

7. Teman-teman angkatan 2010 khususnya kelas A yang selalu memberikan

semangat dan motivasi.

8. Teman-teman Improve Kelawar yang selalu memberikan semangat,

motivasi dan inspirasinya.

9. Semua pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan kegiatan skripsi dan

penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat yang

sebaik-baiknya khususnya bagi penulis dan rekan-rekan mahasiswa lainnya.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan.

Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat

membangun demi hasil yang lebih baik.

Malang, 18 Agustus 2017

Penulis

Page 9: POTENSI KOMBINASI CURCUMIN & VITAMIN E SEBAGAI ...repository.ub.ac.id/4040/1/EKO WAHYU WIJAYANTO.pdfiii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Potensi Kombinasi Curcumin & Vitamin E Sebagai Terapi

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .............................................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI .............................................. iii

HALAMAN PERNYATAAN ............................................................... iv

ABSTRAK ..............................................................................................

ABSTRACT ...........................................................................................

v

vii

KATA PENGANTAR ........................................................................... viii

DAFTAR ISI .......................................................................................... ix

DAFTAR TABEL .................................................................................. xi

DAFTAR GAMBAR ............................................................................. xii

DAFTAR LAMPIRAN .........................................................................

DAFTAR ISTILAH DAN LAMBANG ...............................................

xiii

xiv

BAB I. PENDAHULUAN ................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian...................................................

1.2 Rumusan Masalah Penelitian..............................................

1.3 Batasan Masalah ................................................................

1.4 Tujuan Penelitian................................................................

1.5 Manfaat Penelitian..............................................................

1

3

3

4

4

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ........................................................... 5

2.1 Kanker Mammae ................................................................

2.1.1 Definisi .....................................................................

2.1.2 Etiologi .....................................................................

2.1.3 Patomekanisme ........................................................

2.1.3.1 Hubungan Kanker Mammae Terhadap

Ekspresi Sitokrom P450 ..............................

2.2 Dimetylbenz[a]antrasen (DMBA) ....................................

2.3 Hepar .................................................................................

2.4 Curcumin ...........................................................................

2.5 Vitamin E ..........................................................................

2.6 Tikus Putih (Rattus Norvegicus) .......................................

5

5

5

6

7

8

10

11

12

13

BAB III. KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN 15

3.1 Kerangka Konseptual .........................................................

3.2 Hipotesis Penelitian ...........................................................

15

17

BAB IV. METODE PENELITIAN ....................................................... 18

4.1 Tempat dan Waktu Penelitian .............................................

4.2 Alat dan Bahan Penelitian .................................................

4.2.1 Alat ............................................................................

18

18

18

Page 10: POTENSI KOMBINASI CURCUMIN & VITAMIN E SEBAGAI ...repository.ub.ac.id/4040/1/EKO WAHYU WIJAYANTO.pdfiii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Potensi Kombinasi Curcumin & Vitamin E Sebagai Terapi

x

4.2.2 Bahan ........................................................................

4.3 Tahapan Penelitian .............................................................

4.4 Prosedur Kerja ....................................................................

4.4.1 Rancangan Penelitian ................................................

4.4.2 Persiapan Hewan Coba ..............................................

4.4.3 Preparasi 7,12 Dimetylbenz[a]antrasene (DMBA) ...

4.4.4 Terapi Preventif Curcumin dan Vitamin E.................

4.4.5 Induksi DMBA Pada Hewan Coba ............................

4.4.6 Induksi Esterogen Pada Hewan Coba ........................

4.4.7 Terapi Kuratif Curcumin dan Vitamin E ....................

4.4.8 Terapi Doxorubicyn ...................................................

4.4.9 Pembedahan Hewan Coba dan Isolasi Organ Hepar...

4.4.10 Pembuatan Preparat Histopatologi Hepar ................

4.4.11 Pengamatan Histopatologi Hepar ............................

4.4.12 Pewarnaan Imunohistokimia ...................................

4.4.13 Pemeriksaan Ekspresi Sitokrom P450 ....................

4.5 Analisis Data ............................................................

BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN……………………………….

5.1 Pengaruh Terapi Kombinasi Curcumin dan Vitain E

Terhadap Ekspresi Sitokrom P450 Tikus (Rattus

norvegicus) Model Kanker Mammae ................................

5.2 Pengaruh Terapi Kombinasi Curcumin dan Vitain E

Terhadap Gambaran Histopatologi Hepar Tikus (Rattus

norvegicus) Model Kanker Mammae ................................

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN ……………………………...

6.1 Kesimpulan………………………………………………

6.2 Saran……………………………………………………...

18

19

19

19

21

22

22

23

23

23

24

24

24

26

26

27

28

29

29

33

39

39

39

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 40

LAMPIRAN ........................................................................................... 45

Page 11: POTENSI KOMBINASI CURCUMIN & VITAMIN E SEBAGAI ...repository.ub.ac.id/4040/1/EKO WAHYU WIJAYANTO.pdfiii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Potensi Kombinasi Curcumin & Vitamin E Sebagai Terapi

xi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

4.1

5.1

Kelompok Perlakuan Tikus .................................................

Ekspresi Sitokrom P450 Pada Organ Hepar ........................

20

31

Page 12: POTENSI KOMBINASI CURCUMIN & VITAMIN E SEBAGAI ...repository.ub.ac.id/4040/1/EKO WAHYU WIJAYANTO.pdfiii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Potensi Kombinasi Curcumin & Vitamin E Sebagai Terapi

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

3.1

5.1

5.2

5.3

5.4

5.5

5.6

Bagan Kerangka Konsep……………….………………...

Ekspresi Sitokrom P450 Pada Hepar Tikus (Perbesaran

400x) …………………………………………………….

Histopatologi Hepar Tikus Kontrol Negatif (perbesaran

400x) …………...…………...…………...…………...….

Histopatologi Hepar Tikus Kontrol Positif (perbesaran

400x) …………...…………...…………...…………...….

Histopatologi Hepar Tikus Terapi Preventif (perbesaran

400x) …………...…………...…………...…………...….

Histopatologi Hepar Tikus Terapi Kuratif (perbesaran

400x) …………...…………...…………...…………...….

Histopatologi Hepar Tikus Terapi Doxorubicyn

(perbesaran 400x) …………...…………...………………

13

30

33

34

34

34

36

Page 13: POTENSI KOMBINASI CURCUMIN & VITAMIN E SEBAGAI ...repository.ub.ac.id/4040/1/EKO WAHYU WIJAYANTO.pdfiii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Potensi Kombinasi Curcumin & Vitamin E Sebagai Terapi

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

Kerangka Operasional Penelitian ............................................

Timeline Penelitian ……………………………………….....

Dosis DMBA ..........................................................................

Dosis Esterogen ......................................................................

Dosis Curcumin ......................................................................

Dosis Doxorubicyn .................................................................

Dosis Vitamin E ......................................................................

Pembuatan Larutan DMBA .....................................................

Pembuatan Curcumin dan Vitamin E ......................................

Pembuatan Preparat Histopatologi ..........................................

Pembuatan Preparat Imunohistokimia ....................................

Hasil Uji Statistika Pengaruh Terapi Kombinasi Curcumin

Dan Vitamin E Pada Kanker Mammae Hasil Induksi DMBA

Terhadap Ekspresi Sitokrom P450 ..........................................

46

47

48

48

48

48

48

49

50

51

54

56

13 Sertifikat Laik Etik .................................................................. 59

Page 14: POTENSI KOMBINASI CURCUMIN & VITAMIN E SEBAGAI ...repository.ub.ac.id/4040/1/EKO WAHYU WIJAYANTO.pdfiii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Potensi Kombinasi Curcumin & Vitamin E Sebagai Terapi

xiv

DAFTAR ISTILAH DAN LAMBANG

Simbol/singkatan Keterangan

%

ºC

AhR

ANOVA

ARNT

BB

Bcl-2

Bcl-xL

BRCA1

BRCA2

COX

COX-2

CYP

CYP1A1

CYP1B1

dA

DAB

DMBA

DNA

DNA adduct

g

H2O2

HE

IHK

IL-1

IL-6

IL-8

IM

IU

kg

MBBM

MEH

ml

NaCl

NfKb

Persen

Derajat Celcius

Aryl Hydrocarbon Receptor

Analysis of Variance

Aryl Hydrocarbon Receptor Nuclear Translocator

Berat Badan

B-cell Lymphoma-2

B-cell Lymphoma-extra large

Breast cancer susceptibility gene 1

Breast cancer susceptibility gene 2

Cyclooxygenase

Cyclooxygenase-2

Sitokrom P450

Sitokrom P450 1A1

Sitokrom P450 1B1

eksosiklik deoksiadenosin

Diaminobenzidine

Dimethylbenz [a] antrase

Deoxyribonucleic Acid

DNA yang terikat pada zat karsinogenik

Gram

Hidrogen Peroksida

Hematoksilin Eosin

Imunohistokimia

Interleukin-1

Interleukin-6

Interleukin-8

Intramuskuler

International Unit

Kilogram

Minyak biji bunga matahari

Mikrosomal epoksid hidrolase

Mililiter

Natrium Klorida

Nuclear Factor Kappa Beta

Page 15: POTENSI KOMBINASI CURCUMIN & VITAMIN E SEBAGAI ...repository.ub.ac.id/4040/1/EKO WAHYU WIJAYANTO.pdfiii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Potensi Kombinasi Curcumin & Vitamin E Sebagai Terapi

xv

NS

O2

PAH

PFA

PBS

RAL

ROS

SA-HRP

SC

TNF- α

WHO

Normal Saline

Polycyclic Aromatic Hidrocarbon

Oksigen

Paraformaldehyde

Phosphate Buffer Saline

Rancangan Acak Lengkap

Reactive Oxygen Species

Strep Avidin Horse Radish Peroxidase

Subkutan

Tumor Necrosis Factor Alpha

World Health Organization

Page 16: POTENSI KOMBINASI CURCUMIN & VITAMIN E SEBAGAI ...repository.ub.ac.id/4040/1/EKO WAHYU WIJAYANTO.pdfiii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Potensi Kombinasi Curcumin & Vitamin E Sebagai Terapi

1

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kanker merupakan penyakit degeneratif yang ditandai dengan

pertumbuhan sel-sel tubuh secara abnormal (Agustina, 2008). Kanker mammae

terbentuk akibat proses proliferasi yang bersifat ganas yang terletak pada sel

epithelial di duktus dan lobulus mammae (Lippman and Bruce, 2008). Kanker

mammae dapat dipengaruhi oleh umur, jenis kelamin, ras, berat badan. Induksi

hormon biosintesis juga dapat mendorong terjadinya tumor mammae pada anjing

(Dore et al., 2003).

Angka kejadian kasus penyakit kanker mamae cukup tinggi terjadi pada

hewan peliharaan, pada anjing betina angka kejadian kanker mamae sekitar 41%-

53% sedangkan pada kucing sekitar 86% (Todorova, 2006). Kanker mamae sering

terjadi pada ras anjing dachshund, cocker spaniel, toy poodle, german shepherd,

dan crossbreed pada usia 10-12 tahun. Anjing dengan berat badan antara 5-10 kg

dan 30-35 kg lebih beresiko mengalami kanker mamae (Ezerskalyte et al., 2011).

Kanker mammae pada kucing sering terjadi pada ras domestic short-hair dan

Siamese, pada kucing ras Siamese sering terjadi pada kucing muda. Kanker

mammae pada kucing sering terjadi pada usia 9 bulan dan 19 tahun (Morris, 2013).

Menurut Meiyanto (2007) kerusakan DNA dan mutase gen pengatur

pertumbuhan merupakan awal dari proses terjadinya kanker. Ketidakseimbangan

antara proliferasi dan apoptosis sel menyebakkan terjadinya kanker. Mutasi gen

biasanya disebabkan adanya paparan Polycyclic Aromatic Hidrocarbon (PAH)

Page 17: POTENSI KOMBINASI CURCUMIN & VITAMIN E SEBAGAI ...repository.ub.ac.id/4040/1/EKO WAHYU WIJAYANTO.pdfiii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Potensi Kombinasi Curcumin & Vitamin E Sebagai Terapi

2

salah satunya Dimethylbenz (a) antrase (DMBA) yang bersifat mutagenik dan

karsinogenik (Sutrisno, 2011).

Terapi kanker biasanya dilakukan dengan cara operasi, radioterapi atau

kemoterapi. Kemoterapi sendiri merupakan terapi dengan menggunakan bahan

kimia sehingga dapat menimbulkan efek samping antara lain pusing, mual, lemah,

kelelahan, sesak nafas, penurunan nafsu makan, kulit gatal dan kering (Setiawan,

2015). Menurut Radji dkk (2014) perlu adanya penelitian mengenai obat yang

memiliki efektifitas tinggi namun rendah efek sampingnya terhadap pasien, salah

satunya adalah obat herbal.

Curcumin merupakan bahan alam yang banyak digunakan oleh penduduk

asia utamanya India dan Indonesia sebagai bahan tambahan makanan, bumbu atau

obat obatan yang tidak menunjukkan efek toksik. Curcumin memiliki khasiat

antaara lain sebagai anti-diabetes, anti-kolesterol, anti-infeksi, anti-inflamasi, dan

anti-kanker (Nurrochmad, 2004).

Vitamin E dalam tubuh berperan sebagai antioksidan dan dapat mengurangi

pengaruh buruk terhadap radikal bebas, proses penuaan, dan karsinogen. Vitamin

E juga berfungsi menjaga integritas sel dan sistesis DNA (Wirakusumah, 2007).

Berdasarkan latar belakang diatas maka penelitian ini dilakukan untuk

mengetahui pengaruh kombinasi curcumin dan Vitamin E sebagi terapi tikus model

kanker mammae hasil induksi DMBA terhadap ekspresi sitokrom p450 dan

gambaran histopatologi hepar .

Page 18: POTENSI KOMBINASI CURCUMIN & VITAMIN E SEBAGAI ...repository.ub.ac.id/4040/1/EKO WAHYU WIJAYANTO.pdfiii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Potensi Kombinasi Curcumin & Vitamin E Sebagai Terapi

3

1.2 RumusanMasalah

1. Bagaimana pengaruh terapi kombinasi curcumin dan Vitamin E terhadap

ekspresi sitokrom P450 hepar pada tikus (Rattus norvegicus) model kanker

mammae?

2. Bagaimana pengaruh terapi kombinasi curcumin dan Vitamin E terhadap

gambaran histopatologi hepar pada tikus (Rattus norvegicus) model kanker

mammae?

1.3 Batasan Masalah

1. Hewan coba yang digunakan adalah Tikus putih (Rattus norvegicus), betina

dengan umur 10-12 minggu dan berat badan rata-rata 150-200 gram.

2. Penggunaan hewan coba didapat dari UPHP (Unit Pengembangan Hewan

Percobaan) UGM Yogyakarta, yang telah mendapat persetujuan laik etik

oleh Komisi Etik Penelitian Universitas Brawijaya (KEP UB) dengan

nomor 189-KEP-UB.

3. Pembuatan keadaan kanker mammae pada hewan model Tikus (Rattus

norvegicus) dengan induksi DMBA dengan dosis 5mg/kg BB diberikan

secara injeksi subcutan intramammary dibagian flank kanan dan kiri (

modifikasi Cordeiro and Kaliwal, 2011) setiap 2 hari sekali sebanyak 10 kali

induksi. Induksi estrogen dengan dosis 20.000 IU/kg BB secara

intramuscular, ditambah induksi estrogen 2 kali dalam satu minggu dengan

dosis 20.000 IU/kgBB dengan volume pemberian sebanyak 0,2 ml secara

intramuscular.

Page 19: POTENSI KOMBINASI CURCUMIN & VITAMIN E SEBAGAI ...repository.ub.ac.id/4040/1/EKO WAHYU WIJAYANTO.pdfiii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Potensi Kombinasi Curcumin & Vitamin E Sebagai Terapi

4

4. Terapi kombinasi curcumin dengan dosis 108mg/kgBB dan vitamin E 300

IU/ekor tikus diberikan secara sonde lambung per oral.

5. Parameter yang diamati adalah ekspresi sitokrom P450 dengan metode

Imunohistokimia (IHK) dan gambaran histopatologi hepar dengan

pewarnaan Hematoksilin Eosin (HE).

1.4 Tujuan

1. Mengetahui pengaruh kombinasi curcumin dan Vitamin E sebagai terapi

terhadap peningkatan ekspresi P450 pada hewan model Tikus (Rattus

norvegicus) kanker mammae

2. Mengetahui pengaruh kombinasi curcumin dan Vitamin E sebagai terapi

terhadap gambaran histopatologi hepar pada hewan model Tikus (Rattus

norvegicus) kanker mammae.

1.5 Manfaat

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi manfaat

kombinasi curcumin dan vitamin E sebagai terapi terhadap kanker mammae

sehingga dapat dijadikan dasar alternatif terapi kanker mammae.

Page 20: POTENSI KOMBINASI CURCUMIN & VITAMIN E SEBAGAI ...repository.ub.ac.id/4040/1/EKO WAHYU WIJAYANTO.pdfiii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Potensi Kombinasi Curcumin & Vitamin E Sebagai Terapi

5

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kanker Mammae

2.1.1 Definisi

Kanker merupakan suatu penyakit yang ditandai dengan adanya

pertumbuhan sel-sel abnormal yang mengalami kerusakan genetik sehingga

menyebabkan proliferasi sel yang tidak terkontrol (Hatim, 2012). Menurut

Samiasih (2010), kerusakan genetik pada sel menyebabkan sel menjadi tidak peka

terhadap regulasi siklus sel normal. Sel yang tidak normal pada saluran kelenjar

(duktus) serta di jaringan mammae dapat menginvasi jaringan di sekitarnya

sehingga menyebabkan kanker mammae (Fitricia dkk, 2012).

Kanker mammae merupakan salah satu penyakit kanker yang umum terjadi

pada kucing setelah tumor kulit dan lymposarcoma (Morrison, 2002). Menurut

WHO tahun 2003 kanker mammae dibagi berdasarkan jenis gambaran

histologisnya yaitu epithelial tumors, invasive ductal carcinoma, invasive lobuar

carcinoma, tubular carcinoma, invasive cribriform carcinoma, medullary

carcinoma, mucinous carcinoma, neuroendocrine carcinoma, invasive papillary

carcinoma, invasive microcapillarycarcinoma, apocrine carcinoma, metaplastic

carcinoma.

2.1.2 Etiologi

Kanker mammae dipengaruhi oleh banyak faktor yaitu faktor lingkungan,

onkogen, dan tumor suppressor gen (Morrison, 2002). Tumor suppressor gen yang

berperan dalam terjadinya kanker seperti gen 53, gen BRCA1 dan gen BRCA2

Page 21: POTENSI KOMBINASI CURCUMIN & VITAMIN E SEBAGAI ...repository.ub.ac.id/4040/1/EKO WAHYU WIJAYANTO.pdfiii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Potensi Kombinasi Curcumin & Vitamin E Sebagai Terapi

6

(Hatim, 2012). Faktor lain yang mempengaruhi timbulnya kanker antara lain usia,

berat badan, dan ras. Menurut Frimberger dan Antony (2006), anjing yang

diberikan asupan tinggi dan menderita besitas rentan mengalami kanker mammae.

Anjing ras dachshund, cocker spaniel, toy poodle, german shepherd, dan crossbreed

rentan megalami kanker mammae (Ezerskalyte et al., 2011). Sedangkan pada

kucing ras domestic short-hair dan Siamese yang rentan mengalami kanker

mammae (Morrison, 2002). Menurut Todorova (2006), anjing pada usia 10-11

tahun rentan mengalami kanker mammae, sedangkan pada kucing rata – rata pada

usia 10-12 tahun (Moore, 2006).

Faktor hormonal dapat juga mendorong terjadinya kanker mammae seperti

hormon progestin dan estrogen. Hormon progestin mampu menginduksi

perkembangan lobulo alveolar pada kelenjar mammae dan menyebabka hyperplasia

pada sekretori dan mioepitel. Hormon esterogen dapat merangsang pertumbuhan

duktus pada kelenjar mammae (Morrison, 2002). Kejadian kanker mammae terjadi

akibat adanya perubahan struktural dan fungsional dalam kelenjar mammae oleh

faktor endokrin (Ezerskalyte et al., 2011).

2.1.3 Patomekanisme

Kanker mammae disebabkan tidak seimbangnya kadar hormon esterogen.

Ikatan esterogen dengan reseptornya dapat menstimulasi terjadinya proliferasi sel

di mammae (Sandra, 2011). Tumor diawali dengan proses proliferasi pada duktus

kemudian meluas pada jaringan epitel dan stroma yang mengalami perubahan.

Aktivasi angiogenesis menyebabkan respon inflamasi yang kemudian memicu

pertumbuhan tumor, proses angiogenesis menyebabkan sel tumbuh secara tidak

Page 22: POTENSI KOMBINASI CURCUMIN & VITAMIN E SEBAGAI ...repository.ub.ac.id/4040/1/EKO WAHYU WIJAYANTO.pdfiii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Potensi Kombinasi Curcumin & Vitamin E Sebagai Terapi

7

terkontrol (Kuper et al, 2000). Kondisi yang dapat menyebabkan perubahan sel

normal menjadi sel kanker adalah hyperplasia, dysplasia serta neoplasia.

Hyperplasia adalah peningkatan jumlah sel sehingga merubah ukuran dari organ

tersebut (Pringgoutomo, 2002). Displasia adalah berkembangnya sel secara tidak

normal karena hilangnya keseragaman setiap sel (Purnama dan Tasha, 2011).

Neoplasia adalah kondisi sel pada jaringan sudah mengalami proliferasi secara

normal (Weinberg, 2007). Kanker dapat berkembang karena adanya aktivasi sel-

sel inflamasi. Stimulus pathogen menyebabkan TNF alfa menginduksi mediator

inflamasi lain, selain itu protease juga berperan dalam respon inflamasi (Kuper et

al, 2000). Limfosit T dan limfosit B akan melepaskan sitokin yang befungsi sebagai

sinyal intraseluler. Sinyal intaseluler akan mengatur aktivasi sel untuk melakukan

respon imun dan respon inflamasi. Sitokin proinflamasi diantaranya TNF-α, IL-1,

IL-6,IL-8. Ekspresi dari proinflamasi di pengaruhi oleh adanya faktor transkripsi

yaitu NfKb. NfKb mengatur ekspresi dari gen-gen tersebut dan mengendalikan

proliferasi, angiogenesis dan invasi. Aktivasi Nf-Kb saat terjadi inflamasi berperan

dalam menekan apoptosis dan mendukung perkembangan kanker (Hernawati,

2013). Menurut Widjaja (2009) Reactive Oxygen Species dapat menyebabkan

kerusakan DNA dan mutasi yang dipicu oleh inflamasi.

2.1.3.1 Hubungan kanker mamame terhadap ekspresi sitokrom p450

Sitokrom P450 (CYP) merupakan enzim yang mempunyai pengaruh

biologik dan karsinogen. Enzim ini juga diduga berkaitan dengan perkembangan

kanker mammae, sehingga menjadi target potensial untuk senyawa kemopreventif

(Hamid dkk, 2009). Sitokrom P450 memiliki peranan yang penting dalam proses

Page 23: POTENSI KOMBINASI CURCUMIN & VITAMIN E SEBAGAI ...repository.ub.ac.id/4040/1/EKO WAHYU WIJAYANTO.pdfiii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Potensi Kombinasi Curcumin & Vitamin E Sebagai Terapi

8

biotransformasi, proses biotransformasi diperlukan senyawa karsinogen kimiawi

untuk merubah senyawa dari lipofilik menjadi hidrofilik agar lebih mudah untuk

diekspresikan dalam tubuh. Enzim CYP1A1 berperan dalam metabolisme

esterogen dalam mengubah estradiol menjadi 2-hydroxyestradiol (Paramita, 2010).

CYP1A1 diinduksi oleh DMBA yang berinteraksi dengan AhR

(Arylhydrocarbon Receptor) (Meiyanto, dkk 2009). DMBA dimetabolisme oleh

sitokrom P450 terutama CYP1A1 menjadi metabolit epoksida (ultimate

carcinogen) reaktif yang berinteraksi dengan DNA (DNA adduct) dan

menyebabkan kerusakan DNA sebagai proses awal karsinogenesis. Kompleks

diolepoksida dan AhR ini bertanslokasi ke nucleus dan menginduksi transkripsi

berbagai gen termasuk CYP, selain itu menyebabkan peningkatan ekspresi gen

antiapoptosis (H-ras) dan survival sel (NfKb) (Akrom, 2012). Ketika aktivitas

sitokrom P450 dihambat akan menyebabkan penurunan pembentukan senyawa

ultimate carcinogen dan kemampuan untuk memicu terjadinya karsinogenesis

menjadi berkurang (Fitricia dkk, 2012).

2.2 dimetylbenz[a]antrasen (DMBA)

DMBA 7,12-dimetilbenz(a)antrase merupakan senyawa polisiklik aromatic

hidrokarbon (PAH) yang dapat menyebabkan kanker mammae pada tikus (Kubatka

et al, 2002). DMBA memiliki bentuk padat, berwarna kuning kehijau-hijauan

dengan berat molekul 256.34 g/mol (Hatim, 2012). DMBA merupakan senyawa

kimia karsinogen yang mempunyai target organ yaitu kulit dan kelenjar mammae

pada hewan coba (Budi dan Widyarini, 2010).

Page 24: POTENSI KOMBINASI CURCUMIN & VITAMIN E SEBAGAI ...repository.ub.ac.id/4040/1/EKO WAHYU WIJAYANTO.pdfiii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Potensi Kombinasi Curcumin & Vitamin E Sebagai Terapi

9

Aktivasi senyawa DMBA melibatkan enzim sitokrom P450 dan atau

peroksidase menjadi intermediate rekatif yang dapat merusak DNA dengan

terbentuknya epoksid dihidrodiol (Hamid dkk, 2009). Aktivasi enzim P450 oleh

gen CYP dimulai dari aktivasi Aryl Hydrocarbon Receptor (AhR). Aktivasi AhR

terjadi apabila AhR berikatan dengan ligannya yaitu senyawa PAH dan ROS,

fitoestrogen, asam lemak dan asam lemak tak jenuh, polifenol, flavonoid,

timokuinon, kaemferol dan asam retinoat (Akrom, 2012). Senyawa DMBA akan

berikatan dengan AhR di dalam sitosol, kemudian di nukleus AhR akan berinteraksi

dengan Aryl Hydrocarbon Receptor Nuclear Translocator (ARNT) dan akan

mengaktivasi sitokrom P450. Selanjutnya enzim sitokrom P450 dan microsomal

epoxidehydrolase (mEH) akan memetabolisme DMBA menjadi dua metabolit,

yaitu metabolit elektrofilik dan metabolit yang mampu membentuk DNA yang

berikatan dengan senyawa karsinogenik (DNA adduct). Senyawa DMBA

dioksidasi dengan Sitokrom P450 CYP1B1 menjadi 3,4 epoxides ,dilanjutkan mEH

membentuk metabolit proximate carcinogenic dan DMBA 3,4 diol. Proximate

carcinogen dioksidasi oleh CYP1A1 atau CYP1B1 menjadi metabolit ultimate

carcinogenic (DMBA 3,4 diol-1,2 epoxide). Ultimate carcinogen adalah metabolit

akhir dari DMBA 3,4 diol-1,2 epoxides yang dapat membentuk DNA adduct

(Hatim, 2012).

Aktivasi untuk menghasilkan metabolit aktif ini berada di sel epitel kelenjar

mammae (Fitricia dkk., 2012). Pembentukan DNA adduct dapat mengawali

terbentuknya nodul tumor (Akrom, 2012). Metabolit tersebut menentukan mutasi

dalam gen dan dapat mengendalikan siklus sel sehingga mendorong pembelahan

Page 25: POTENSI KOMBINASI CURCUMIN & VITAMIN E SEBAGAI ...repository.ub.ac.id/4040/1/EKO WAHYU WIJAYANTO.pdfiii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Potensi Kombinasi Curcumin & Vitamin E Sebagai Terapi

10

sel kanker (Alhabsy, 2012). Senyawa epoxide akan berikatan dengan gugus amino

eksosiklik deoksiadenosin (dA) secara kovalen pada DNA. Interaksi ini dapat

menginduksi mutasi pada gen-gen penting, sehingga menyebabkan inisiasi kanker.

Selain itu DNA adduct mampu mengendalikan siklus sel, sehingga mendorong

pembelahan pada sel kanker (Hakkak et al, 2005). Di hati terjadi metabolisme

DMBA dan akan menjadi senyawa yang lebih reaktif. Terjadinya metabolisme

tersebutlah yang menyebabkan kerusakan hati (Rahardian dkk., 2013 ).

2.3 Hepar

Hepar merupakan organ tempat nutrien yang diserap dari saluran cerna

diolah dan disimpan untuk dipakai oleh bagian tubuh lainnya. Dalam system

sirkulasi hepar mempunyai peran penting untuk menampung, mengubah dan

mengumpulkan metabolit serta menetralisir dan mengeluarkin substansi toksik

(Junquiera et all, 2007).

Jaringan hepar dibungkus dibungkus oleh simpai tipis jaringan ikat (kapsula

Glisson) yang menebal pada hilum, tempat vena porta dan arteri hepatica memasuki

hati dan duktus hepatikus kiri dan kanan serta tempat keluarnya pembuluh limfe.

Pembuluh-pembuluh dan ductus ini dikelilingi oleh jaringan ikat di daerah portal

diantara lobulus hati, jalinan serat retikular halus terbentuk dan menunjang

hepatosit dan sel endotel sinusoid dari lobulus hati (Junquiera et all, 2007).

Hepar Rattus norvegicus yang normal, secara histologi ditunjukkan bahwa

pada hepatosit dapat dijumpai satu inti atau beberapa inti di tengah sel. Nukleus

akan terlihat jelas pada struktur dan batasannya. Pada permukaan tiap hepatosit

berhubungan dengan sinusoid atau hepatosit lain (Mulyono dkk., 2009).

Page 26: POTENSI KOMBINASI CURCUMIN & VITAMIN E SEBAGAI ...repository.ub.ac.id/4040/1/EKO WAHYU WIJAYANTO.pdfiii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Potensi Kombinasi Curcumin & Vitamin E Sebagai Terapi

11

2.4 Curcumin

Curcumin merupakan merupakan bahan aktif yang diekstraksi dari rimpang

kunyit (Curcuma longa l.) yang mengandung senyawa polifenol. Curcumin

diketahui memiliki fungsi sebagai antikanker, antimutagenik, antikoagulan,

antidiabetes, antibakteri, antijamur, antiprotozoal, antivirus, dan antifibrosis

(Wiesser et al, 2007)

Aktivitas antioksidan ditentukan oleh gugus hidroksi aromatic terminal,

gugus β diketon dan ikatan rangkap berperan dalam aktivitas antikanker dan

antimutagenik. Curcumin memiliki aktivitas penghambat cyclooxygenase (COX)

sebesar 79%. Aktivitas penghambat COX-2 memungkinkan curcumin sebagai zat

antikanker yang bersifat antiproliferatif dan memacu apoptosis, selain itu curcumin

mempunyai sifat atoksik pada gastrointestinal meskipun pada dosis yang tinggi

(Da’I dan Supardjan, 2005).

Curcumin memiliki kemampuan memacu apoptosis dan menekan

proliferasi sel myeloma melalui penekanan ekspresi Nf-Kb yang merupakan faktor

transkripsi Bcl-2 dan Bcl-xL yang bersifat antiapoptosis. Proses apoptosis dipacu

oleh curcumin pada sel myeloma melalui jalur aktivasi caspase 7 dan 9. Nf-Kb juga

merupakan faktor transkripsi cyclin D1, sehingga dengan penekanan level ekspresi

Nf-Kb dapat menghambat pertumbuhan dan memacu apoptosis sel myeloma

(Bharti et al, 2003).

Sifat kemopreventif curcumin disebabkan kemampuan untuk menghambat

aktivitas sitokrom P450 dan glutation-S-transferase sehingga juga akan

menghambat aktivasi benzo(a)pirene sebagai mutagen. Curcumin juga diketahui

Page 27: POTENSI KOMBINASI CURCUMIN & VITAMIN E SEBAGAI ...repository.ub.ac.id/4040/1/EKO WAHYU WIJAYANTO.pdfiii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Potensi Kombinasi Curcumin & Vitamin E Sebagai Terapi

12

memiliki aktivasi sebagai anti-tyrosin kinase, yaitu suatu onkogen yang poten

dalam signal mitogenik, serta menghambat fosforilasi akibat adanya kompleks pada

epidermal growth factor (EGF) receptor (Meiyanto et al, 2014).

Curcumin berpotensi sebagai inhibitor lipid peroksidase yang terinduksi

oleh bebrbagai agen seluler atau asing. Sebagai penangkal radikal terhadap radikal

hidroksi, anion superoksid, dan oksigen singlet. curcumin mampu memproteksi

plasmid pBR322 DNA terhadap pecahnya untai DNA akibat induksi oleh singlet

oksigen yang bersifat genotoksik dan mutagenik (Da’i et al, 2007).

2.5 Vitamin E

Vitamin E merupakan senyawa yang memiliki fungsi sebagai penangkal

radikal bebas dan bersifat hipofilik. Vitamin E memiliki 4 golongan famili yaitu α-

tocopherol, β-tocopherol, γ-tocopherol dan δ-tocopherol. Vitamin E mempunyai

peran melinduni integritas membrane sel, mencegah hemolysis eritrosit,

meningkatkan respon imun, antoksidan serta melindungi vitamin A, C, β-karotin

dan asam lemak tak jenuh dari oksidasi (Martha et al., 2013).

Vitamin E merupakan vitamin yang larut lemak dalam lapisan fosfolipid

membrane sel, berfungsi melindungi asam lemak jenuh ganda dan komponen

penyusun membrane sel yang lain dari oksidadi radikal bebas. Vitamin E berfungsi

melindungi peroksidasi lipid dalam membran serta berinteraksi langsung dengan

radikal peroksida lipid sehingga atom hidrogen lainnya berkurang menjadi

tocopherilquinon yang teroksidasi sempurna. Vitamin E akan memutus rantai

peroksida lipid dan menyumbangkan atom hidrogen dari gugus OH ke radikal

bebas, sehingga terbentuk radikal vitamin E yang stabil dan tidak merusak. Selain

Page 28: POTENSI KOMBINASI CURCUMIN & VITAMIN E SEBAGAI ...repository.ub.ac.id/4040/1/EKO WAHYU WIJAYANTO.pdfiii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Potensi Kombinasi Curcumin & Vitamin E Sebagai Terapi

13

menyumbangkan hidrogen ke dalam reaksi, vitamin E juga akan menyekat aktivitas

tambahan yang dilakukan oleh peroksida, memutus reaksi berantai dan membatasi

kerusakan akibat stres oksidatif (Mustika, 2005). Sebagai antioksidan, vitamin E

akan mengurangi peroksidasi dari asam lemak yang tidak tersaturasi oleh radikal

bebas. Efek antioksidan dari vitamin E bekerja dengan cara membersihkan radikal

bebas, menghambat enzim peroksidase dan melindungi membran sel dari degradasi

oksidatif (Martha et al., 2013).

2.6 Tikus putih (Rattus norvegicus)

Tikus putih (Rattus norvgicus) merupakan binatang yang banyak digunakan

sebagai hewan coba karena memiliki kemampuan adaptasi yang baik dengan

lingkunganny.

Menurut Myers dan Armitage (2004) tikus puth (Rattus norvegicus) dapat

diklasifikasikan sebagai berikut:

Kingdom : Animalia

Phylum : Chordata

Kelas : Mamalia

Ordo : Rodentia

Subordo : Sciurognathi

Famili : Murinae

Genus : Rattus

Spesies : Rattus norvegicus

Tikus memiliki karakteristik fisik sepasang gigi seri berbentuk pahat yang

tidak berhenti tumbah, memiliki mata kecil, telinganya tidak berambut, dan ekor

Page 29: POTENSI KOMBINASI CURCUMIN & VITAMIN E SEBAGAI ...repository.ub.ac.id/4040/1/EKO WAHYU WIJAYANTO.pdfiii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Potensi Kombinasi Curcumin & Vitamin E Sebagai Terapi

14

bersisik yang panjangnya melebihi panjang tubuh dan kepalanya. Tikus jantan

dewasa dapat mencapai berat badan 500 g sedangkan pada tikus betina dewasa berat

badan tidak lebih dari 350 g. berat badan tikus dipengaruhi oleh bangsa dan

spesies,suhu, lingkungan, jenis kelamin, energi metabolis, kadar protein dalam

pakan yang dikonsumsi (Farida, 2007).

Page 30: POTENSI KOMBINASI CURCUMIN & VITAMIN E SEBAGAI ...repository.ub.ac.id/4040/1/EKO WAHYU WIJAYANTO.pdfiii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Potensi Kombinasi Curcumin & Vitamin E Sebagai Terapi

15

Keterangan :

: Variabel kendali

: Variabel bebas

: Parameter penelitian (variabel tergantung)

: Induksi DMBA + estrogen sintetik

: Pemberian vitamin E + curcumin

: Mekanisme DMBA

: Terhambat

: Peningkatan efek DMBA + Estrogen sintetik

: Penurunan efek Vitamin E +curcumin

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN

3.1 Kerangka Konsep

DMBA + Estrogen

sintetik Tikus

Vitamin E + Curcumin

DMBA + Ligan AhR

di Sitoplasma

Estradiol (E2)

Aktivasi Sitokrom P450 (CYP1A1/CYP1B1)

DMBA-3,4-diol-1,2-epoxide

DNA Adduct

Mutasi DNA

Proliferasi dan hyperplasia

sel mammae

Kanker mammae

Progesteron

ROS

Stres oksidatif

Kerusakan Hepar

Gambar 3.1 Kerangka konseptual

Estrogen + Reseptor

Estrogen

Page 31: POTENSI KOMBINASI CURCUMIN & VITAMIN E SEBAGAI ...repository.ub.ac.id/4040/1/EKO WAHYU WIJAYANTO.pdfiii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Potensi Kombinasi Curcumin & Vitamin E Sebagai Terapi

16

Salah satu senyawa karsinogenik yang dapat memicu terjadinya kanker

mammae dan sering digunakan dalam pembuatan hewan model kanker mammae

adalah 7,12-Dimethylbenzene [a]anthracene (DMBA). Senyawa DMBA akan

berikatan dengan AhR di dalam sitoplasma, kemudian AhR berinteraksi dengan

Aryl Hydrocarbon Receptor Nuclear Translocator (ARNT) di nukleus dan akan

mengaktivasi sitokrom P450. Estradiol sintetik yang diinduksikan ke dalam tubuh

tikus akan meningkatkan kadar estradiol dalam tubuh tikus. Estradiol ini akan

dimanfaatkan sebagai salah satu komponen untuk mengaktivasi sitokrom P450

yang terdapat pada sitoplasma sel-sel mammae. Selain itu, peningkatan ikatan

antara estrogen dengan reseptor estrogen akan memicu terjadinya feedback positif

yang mengakibatkan terjadinya peningkatan kadar progesteron. Hal tersebut akan

meningkatkan proses proliferasi dan hyperplasia pada kelenjar mammae.

Sitokrom P450 yang telah teraktivasi mengoksidasi DMBA membentuk

DMBA 3,4 epoxide. Selanjutnya, terjadi proses hidrolisis epoxide oleh enzim

mikrosomal epoksid hidrolase (MEH) menjadi metabolit proximate carcinogen

DMBA-3.4-diol. Metabolit ini kemudian akan dioksidasi oleh CYP1B1 menjadi

metabolit ultimate carcinogen yaitu DMBA-3,4-diol-1,2-epoxide yang memiliki

kemampuan untuk membentuk ikatan kovalen dengan DNA sel yang aktif sehingga

menyebabkan terbentuknya DNA adduct. DNA adduct yang terbentuk dapat

memicu terjadinya mutasi DNA dan memicu peningkatan Reactive oxygen species

(ROS) pada kelenjar mammae. Mutasi DNA akan menyebabkan terjadinya

Page 32: POTENSI KOMBINASI CURCUMIN & VITAMIN E SEBAGAI ...repository.ub.ac.id/4040/1/EKO WAHYU WIJAYANTO.pdfiii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Potensi Kombinasi Curcumin & Vitamin E Sebagai Terapi

17

kesalahan pengkodean gen-gen sehingga terjadi perubahan protoonkogen menjadi

onkogen dan inaktivasi tumor suppressor gen sehingga apoptosis sel berkurang. Hal

ini memicu terjadinya peningkatan proliferasi sel dan hyperplasia sehingga terjadi

kanker pada mammae.

Metabolism DMBA menyebabkan produksi Reactive Oxygen Species

(ROS) berlebihan. Produksi ROS yang berlebihan akan merangsang terjadinya

inflamasi dengan pengeluaran sitokin proinflamasi (TNF alfa, IL-1, IL-6) dari

monosit dan makrofag. Mediator inflamasi akan menyebabkan terjadinya marginasi

leukosit dan adhesi antara leukosit dengan dinding pembuluh darah. Hal tersebut

menyebabkan adanya infiltrasi limfosit pada vena sentralis serta terdapat sel radang

di hepar.

3.2 Hipotesis Penelitian

Pemberian terapi kombinasi curcumin dan vitamin E dapat menurunkan

ekspresi sitokrom P450 serta dapat mencegah terjadinya kerusakan jaringan organ

hepar hewan model kanker mammae tikus (Rattus norvegicus) hasil induksi

DMBA.

Page 33: POTENSI KOMBINASI CURCUMIN & VITAMIN E SEBAGAI ...repository.ub.ac.id/4040/1/EKO WAHYU WIJAYANTO.pdfiii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Potensi Kombinasi Curcumin & Vitamin E Sebagai Terapi

18

BAB 4 METODE PENELITIAN

4.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan dari Bulan Juli sampai Oktober 2014. Penelitian ini

dilakukan di Laboratorium Biosains Universitas Brawijaya, dan Laboratorium

Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya.

4.2 Alat dan Bahan Penelitian

4.2.1 Alat

Alat yang digunakan untuk penelitian ini adalah kandang tikus, spuit 1 ml,

3 ml, timbangan hewan, mortar, timbangan analitik, botol steril, alumunium foil,

glove latek, kapas, pinset, silet, scapel blade, gunting, cawan petri, dan pot (tempat

menyimpan jaringan), mikroskop, object glass, cover glass.

4.2.2 Bahan

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tikus putih (Rattus

novergicus) strain Wistar betina usia 10-12 minggu, pakan standar tikus, 7,12

dimetylbenz (α) antrasene (DMBA), minyak biji bunga matahari, NS (Normal

Saline) , alkohol 70% Nacl fisiologis, Xylol, Etanol 100%, PFA 4%, etanol 95%,

90%, 80%, 70% dan 30%. Bahan lainnya antara lain etanol absolut, xylol, blok

parafin, hematoksilin, eosin, PBS, larutan H2O2 3%, susu skim 1% dalam PBS

tween, antibodi primer (anti rabbit CYP450), antibodi sekunder Goat antirabbit

berlabel biotin, SA-HRP (Strep Avidin Horse Radish Peroxsidase), DAB (Diamano

Benzidine), Mayer Hematoxyler, klorofom.

Page 34: POTENSI KOMBINASI CURCUMIN & VITAMIN E SEBAGAI ...repository.ub.ac.id/4040/1/EKO WAHYU WIJAYANTO.pdfiii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Potensi Kombinasi Curcumin & Vitamin E Sebagai Terapi

19

4.3 Tahapan Penelitian

Skema kerja pada penelitian ini dapat dilihat dengan tahapan penelitian

sebagai berikut :

1. Rancangan penelitian

2. Persiapan hewan coba

3. Preparasi DMBA

4. Terapi preventif curcumin dan vitamin E

5. Induksi DMBA pada hewan coba

6. Induksi estrogen pada hewan coba

7. Terapi kuratif curcumin dan vitamin E

8. Terapi Doxorubicin

9. Pembedahan hewan coba dan isolasi organ hepar

10. Pembuatan preparat histopatologi hepar

11. Pewarnaan imunohistokimia

12. Pengamatan histopatologi hepar

13. Pengamatan ekspresi sitokrom P450

14. Analisis data

4.4 Prosedur Kerja

4.4.1 Rancangan Penelitian

Penelitian ini bersifat eksperimental menggunakan Rancangan Acak

Lengkap (RAL). Hewan coba yang digunakan sebagai hewan model kanker

mammae adalah tikus putih (Rattus norvegicus) betina strain wistar. Hewan coba

dibagi menjadi lima kelompok perlakuan, yaitu kelompok tikus kontrol negatif

Page 35: POTENSI KOMBINASI CURCUMIN & VITAMIN E SEBAGAI ...repository.ub.ac.id/4040/1/EKO WAHYU WIJAYANTO.pdfiii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Potensi Kombinasi Curcumin & Vitamin E Sebagai Terapi

20

(P1), kelompok tikus kontrol positif (P2), kelompok tikus preventif kombinasi

curcumin dan vitamin E (P3), kelompok tikus terapi kombinasi curcumin dan

vitamin E (P4) dan kelompok tikus terapi doxorubicin (P5) (Tabel 4.1).

Tabel 4.1 Kelompok Perlakuan Tikus

Kelompok Perlakuan

1. Kelompok P1 ( kontrol negatif ) Tikus tanpa perlakuan

2. Kelompok P2 (Kontrol positif ) Tikus dengan injeksi DMBA dosis 5

mg/kgBB sebanyak 10 kali induksi

selama 20 hari dan injeksi estrogen

dengan dosis 20000 IU/kgBB sebanyak

5 kali pada selang waktu sehari sebelum

induksi DMBA

3. Kelompok P3 ( preventif) Tikus diberi kombinasi curcumin dan

vitamin E ± 4 jam sebelum induksi

DMBA dosis 5 mg/kgBB sebanyak 10

kali induksi selama 20 hari dan injeksi

estrogen dengan dosis 20.000 IU/kgBB

sebanyak 5 kali pada selang waktu

sehari sebelum induksi DMBA

4. Kelompok P4 (Terapi curcumin +

vitamin E )

Tikus dengan induksi DMBA dosis 5

mg/kgBB sebanyak 10 kali induksi

selama 20 hari dan injeksi estrogen

dengan dosis 20.000 IU/kgBB sebanyak

5 kali pada selang waktu sehari sebelum

induksi DMBA. Kemudian diberi terapi

kombinasi curcumin dan vitamin E

sebanyak 10 kali induksi selama 10 hari

5. Kelompok P5 (Terapi

Doxorubicin)

Tikus dengan induksi DMBA dosis 5

mg/kgBB sebanyak 10 kali induksi

selama 20 hari dan injeksi estrogen

dengan dosis 20.000 IU/kgBB sebanyak

5 kali pada selang waktu sehari sebelum

induksi DMBA. Kemudian diberi terapi

Doxorubicin sebanyak 10 kali induksi

selama 10 hari

Page 36: POTENSI KOMBINASI CURCUMIN & VITAMIN E SEBAGAI ...repository.ub.ac.id/4040/1/EKO WAHYU WIJAYANTO.pdfiii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Potensi Kombinasi Curcumin & Vitamin E Sebagai Terapi

21

Penelitian ini menggunakan 5 kelompok perlakuan, sehingga estimasi besar

sampel dihitung berdasarkan rumus (Kusriningrum, 2008):

P(n-1) ≥ 15

5(n-1) ≥ 15

5n-5 ≥ 15

5n ≥ 20

n ≥ 4

Berdasarkan perhitungan di atas, maka untuk 5 macam kelompok perlakuan

diperlukan jumlah ulangan minimal 4 kali dalam setiap kelompok. Sehingga

dibutuhkan 20 ekor hewan coba.

Adapun variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah :

Variabel Bebas : Induksi DMBA, curcumin, vitamin E dan

Doxorubicin

Variabel Tergantung : Gambaran histopatologi hepar, ekspresi sitokrom

P450

Variabel Bebas : Tikus putih ( Rattus novergicus ) galur Wistar

betina, umur 10 - 12 minggu, berat badan 150 –

200 g yang diberi pakan standar 2 hari sekali,

minum secara ad libitum, dan ditempatkan pada

suhu ruang (± 270C)

4.4.2 Persiapan Hewan Coba

Hewan yang digunakan sebagai hewan coba dalam penelitian ini adalah

tikus putih (Rattus novergicus) strain Wistar betina umur kurang lebih 10-12

Keterangan :

P = Jumlah Kelompok

n = Jumlah Ulangan yang diperlukan

Page 37: POTENSI KOMBINASI CURCUMIN & VITAMIN E SEBAGAI ...repository.ub.ac.id/4040/1/EKO WAHYU WIJAYANTO.pdfiii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Potensi Kombinasi Curcumin & Vitamin E Sebagai Terapi

22

minggu dengan aklimatisasi selama 1 minggu. Tikus yang digunakan dalam

penelitian ini sebanyak 20 ekor, yang kemudian dibagi menjadi 5 kelompok yaitu

kelompok kontrol negatif, kontrol positif, terapi preventif, terapi kuratif dan terapi

doxorubicin yang masing-masing perlakuan terdiri dari 4 ekor tikus yang

ditempatkan dalam 1 buah kandang. Pada masing-masing kandang, diberi makan

dua hari sekali yang berupa pakan konsentrat dan air minum ad libitum. Selama

penelitian tikus ditempatkan di kandang hewan Laboratorium Biosains Universitas

Brawijaya.

4.4.3 Preparasi 7,12 Dimetylbenz [α] antrasene (DMBA)

Dosis induksi DMBA yang digunakan adalah 5 mg/kgBB ditimbang sesuai

berat (Lampiran 3). DMBA dihaluskan di dalam mortar dan dicampur dengan

pelarut minyak biji bunga matahari dan Normal Saline (NS) dengan perbandingan

3:1. Proses pelarutan dilakukan dengan menambahkan secara perlahan-lahan NS

dan minyak biji bunga matahari sementara tetap dilakukan penghalusan.

Selanjutnya, larutan dituang ke dalam botol steril yang tertutup rapat kemudian

dihomogenkan kembali sebelum digunakan hingga benar-benar homogen.

4.4.4 Terapi Preventif Curcumin Dan Vitamin E

Pemberian curcumin dan vitamin E dilakukan secara sonde lambung per

oral dengan volume pemberian sebanyak 1 ml per ekor. Dosis yang diberikan tertera

pada Lampiran 3. Pemberian dilakukan sebelum induksi DMBA dan estrogen.

Pemberian curcumin dan vitamin E pada ini digunakan sebagai terapi preventif

pada hewan model kanker mammae hasil induksi DMBA (P3).

Page 38: POTENSI KOMBINASI CURCUMIN & VITAMIN E SEBAGAI ...repository.ub.ac.id/4040/1/EKO WAHYU WIJAYANTO.pdfiii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Potensi Kombinasi Curcumin & Vitamin E Sebagai Terapi

23

4.4.5 Induksi DMBA Pada Hewan Coba

Induksi DMBA dilakukan secara injeksi subkutan pada kelenjar mammae

tikus sesuai dengan dosis pada perhitungan Lampiran 3. Volume pemberian pada

tiap tikus adalah 1 ml menggunakan syringe dengan masing-masing 0,5 ml pada

flank kanan dan kiri tikus. Induksi dilakukan setiap 48 jam sekali selama 10 kali.

Perlakuan ini dilakukan pada kelompok kontrol positif (P2), kelompok terapi

curcumin dan vitamin E (P4) dan kelomok terapi Doxorubicin (P5).

4.4.6 Induksi Estrogen Pada Hewan Coba

Induksi estrogen dilakukan secara intramuskular (IM) dengan dosis 20.000

IU/kgBB (modifikasi dari Naciff et al.,2002). Setiap tikus diinduksi estrogen

sebanyak 0,2 ml/ekor sesuai dengan perhitungan pada Lampiran 3. Induksi

estrogen diberikan sebanyak dua kali dalam seminggu dengan waktu pemberian

setiap 4 hari sekali. Induksi estrogen diberikan dengan waktu bergantian dengan

pemberian induksi DMBA. Perlakuan ini dilakukan pada kelompok kontrol positif

(P2), kelompok preventif curcumin dan vitamin E (P3), kelompok kuratif curcumin

dan vitamin E (P4) dan kelompok terapi Doxorubicin (P5).

4.4.7 Terapi Kuratif Curcumin dan Vitamin E

Pemberian curcumin dan vitamin E dilakukan secara sonde lambung per

oral dengan volume pemberian sebanyak 1 ml per ekor. Dosis yang diberikan tertera

pada Lampiran 3. Pemberian dilakukan setelah induksi DMBA dan estrogen.

Pemberian curcumin dan vitamin E pada perlakuan ini digunakan sebagai terapi

pada hewan model kanker mammae hasil induksi DMBA (P4).

Page 39: POTENSI KOMBINASI CURCUMIN & VITAMIN E SEBAGAI ...repository.ub.ac.id/4040/1/EKO WAHYU WIJAYANTO.pdfiii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Potensi Kombinasi Curcumin & Vitamin E Sebagai Terapi

24

4.4.8 Terapi Doxorubicin

Induksi doxorubicin dilakukan secara injeksi Intramuskular (IM) dengan

dosis 4000IU volume pemberian sebanyak 0,2 ml per ekor yang diberikan sesuai

dengan perhitungan pada Lampiran 3. Induksi pada perlakuan ini digunakan

sebagai pada hewan model kanker mammae hasil induksi DMBA (P5).

4.4.9 Pembedahan Hewan Coba dan Isolasi Organ Hepar

Hewan coba dimasukkan kedalam wadah berisi kloroform 10%. Setelah itu

hewan diposisikan rebah dorsal pada papan pembedahan kemudian disayat pada

bagian abdomen dari cranial ke caudal. Setelah itu organ hati diambil dan dicuci

dengan NaCl fisiologis 0,9%, kemudian dimasukkan dan direndam kedalam larutan

PFA 4%.

4.4.10 Pembuatan Preparat Histopatologi Hepar

Proses pembuatan preparat histopatologi organ hepar diawali dengan fiksasi

organ hepar, yang dilakukan dengan perendaman hepar dalam larutan PFA 4%.

Fiksasi dilakukan untuk mencegah kerusakan pada jaringan, menghentikan proses

metabolisme, mengawetkan komponen histologi, dan mengeraskan materi yang

lunak agar jaringan dapat diwarnai.

Proses selanjutnya yaitu dilakukan dehidrasi untuk mengeluarkan air dari

jaringan agar jaringan tersebut dapat diisi oleh parafin sehingga jaringan dapat diiris

tipis. Pada proses ini dilakukan perendaman dalam etanol 70% minimal selama 24

jam, dan dilanjutkan dengan perendaman kedalam etanol 80% selama 2 jam.

Selanjutnya organ direndam dalam etanol 90% dan 95% secara berurutan selama

masing-masing 30 menit. Proses dilanjutkan dengan merendam organ dalam etanol

Page 40: POTENSI KOMBINASI CURCUMIN & VITAMIN E SEBAGAI ...repository.ub.ac.id/4040/1/EKO WAHYU WIJAYANTO.pdfiii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Potensi Kombinasi Curcumin & Vitamin E Sebagai Terapi

25

absolute selama 3 x 30 menit dalam botol yang berbeda. Selanjutnya dilakukan

penjernihan dengan cara perendaman dalam xylol, yaitu xylol I dan xylol II masing-

masing selama 2 x 30 menit. Kemudian, dilakukan infiltrasi pada paraffin cair, lalu

diinkubasi dalam inkubator pada suhu 56-58°C.

Proses embedding dilakukan dengan menggunakan cetakan yang

didalamnya diisi paraffin cair. Setelah membeku, cetakan tersebut dipotong-potong

dan ditempelkan pada blok kayu. Blok kayu tersebut dipasang pada mikrotom dan

diatur agar posisinya sejajar dengan posisi pisau. Blok parafin kemudian dipotong

dengan ketebalan 4 μm. Pada awal pemotongan dilakukan trimming karena jaringan

yang terpotong masih belum sempurna. Hasil irisan selanjutnya dipindahkan

dengan kuas ke dalam air hangat dengan suhu 38-40oC untuk meluruskan kerutan

halus yang ada. Irisan yang terentang sempurna diambil dengan gelas obyek.

Potongan yang terpilih kemudian dikeringkan diatas hot plate yang bersuhu 38-

40oC hingga kering dan disimpan pada inkubator dengan suhu 37oC selama kurang

lebih 24 jam. Selanjutnya preparat organ hepar siap diwarnai dengan pewarnaan

HE (Muntiha, 2001).

Pewarnaan HE dilakukan dengan menggunakan zat pewarna hematoksilin

untuk memberi warna pada inti sel dan memberi warna biru (basofilik). Eosin yang

merupakan counterstaining hematoksilin untuk memulas sitoplasma sel dan

jaringan penyambung dan memberi warna merah muda. Proses pewarnaan HE

diawali dengan proses deparafinasi menggunakan xylol yang dilanjutkan dengan

proses rehidrasi dengan menggunakan etanol absolut I, II dan III masing-masing 5

menit. Setelah itu secara berurutan masing-masing selama 5 menit dengan etanol

Page 41: POTENSI KOMBINASI CURCUMIN & VITAMIN E SEBAGAI ...repository.ub.ac.id/4040/1/EKO WAHYU WIJAYANTO.pdfiii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Potensi Kombinasi Curcumin & Vitamin E Sebagai Terapi

26

95%, 90%, 80% dan 70%. Sediaan dicuci dengan air mengalir selama 15 menit.

Dilanjutkan dengan perendaman menggunakan air aquades selama 5 menit.

Kemudian selama 10 menit sediaan diwarnai dengan pewarna Hematoksilin,

kemudian dicuci dengan air mengalir selama 30 menit. Sediaan yang sudah dicuci

lalu direndam dalam air aquades selama 5 menit. Setelah itu selama 5 menit sediaan

diwarnai dengan pewarna Eosin kemudian direndam dalam air aquades hingga

perwarna eosin tidak berlebihan. Sediaan yang sudah diwarnai lalu dilakukan

dehidrasi dengan etanol 70%, 80%, 90% dan 95% masing-masing selama 5 menit,

dan dilanjutkan dengan alkohol absolut I, II dan III masing-masing 5 menit. Setelah

itu dilakukan proses clearing dengan xylol I dan II selama 5 menit kemudian

preparat dikering anginkan. Setelah preparat kering, dilakukan mouting dengan

menggunakan entelan dan ditutup menggunakan cover glass.

4.4.11 Pengamatan Histopatologi Hepar

Pengamatan histopatologi hepar dilakukan dengan menggunakan

mikroskop cahaya dengan perbesaran 400x. Pengamatan histopatologi hepar

dilakukan dengan mengamati perubahan dari jaringan hepar yang meliputi vena

sentralis, hepatosit, sinuoid di hepar.

4.4.12. Pewarnaan Imunohistokimia

Preparat histopat dari hepar direndam dalam xilol 1, xilol2 ,etanol absolut

1, etanol absolut 2, etanol bertingkat (90%, 80%, 70%, 30%) dan aquades selama

masing-masing 1 x 5 menit. Slide yang sudah direndam kemudian dicuci dengan

PBS selama 3 x 5 menit, setelah itu unmasking dalam buffer sitrat pH 6 dan edta

pH 8 selama 10-20 menit pada suhu 90˚C lalu dicuci dengan aquades. Slide yang

Page 42: POTENSI KOMBINASI CURCUMIN & VITAMIN E SEBAGAI ...repository.ub.ac.id/4040/1/EKO WAHYU WIJAYANTO.pdfiii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Potensi Kombinasi Curcumin & Vitamin E Sebagai Terapi

27

sudah dicuci dengan akuades kemudian ditetesi H2O2 3% dalam methanol untuk

membloking enzim peroksidase dalam jaringan selama 10 menit. Slide dicuci

dengan PBS 3 x 5 menit kemudian blocking slide dengan diberi susu skim 1%

dalam PBS tween selama 30 menit. Slide yang sudah diblocking kemudian dicuci

dengan PBS 3 x 5 menit. Slide diberi antibodi primer (anti rabbit CYP450)

polyclonal dalam susu skim 1% dan PBS tween suhu 4˚ overnight. Slide yang sudah

ditetesi antibodi primer lalu dicuci dengan PBS 3 x 5 menit. Slide diberi Goat anti

rabbit igg berlabel biotin dalam PBS selama 1 jam kemudian dicuci dengan PBS 3

x 5 menit. Slide yang sudah dicuci kemudian diberi SA-HRP (Strep Avidin Horse

Radish Peroxsidase) dalam PBS lalu diinkubasi selama 45 menit. Slide dicuci

dengan PBS 3 x 5 menit kemudian ditetesi dengan DAB lalu diinkubasi selama 30

menit. Slide dicuci dengan PBS 3 x 5 menit kemudian slide dicounterstain dengan

hematoxilen selama 10 menit lalu slide direndam dalam air kran selama 10 menit.

Slide dicuci dengan akuades dan dikeringkan kurang lebih satu malam. Slide di

mounting dengan entelan lalu dikeringkan dalam suhu ruang.

4.4.13. Pemeriksaan Ekspresi Sitokrom P450

Pengamatan ekspresi sitokrom P450 dilakukan dengan menggunakan

mikroskop bercahaya dengan perbesaran 400x lensa objektif. Pengamatan preparat

dilakukan dalam 5 lapang pandang untuk mengetahui presentase area dengan

menggunakan bantuan software Axiovision. Pengamatan ekspresi sitokrom P450

mengunakan software Axiovision dengan mendeteksi ekspresi warna coklat.

Page 43: POTENSI KOMBINASI CURCUMIN & VITAMIN E SEBAGAI ...repository.ub.ac.id/4040/1/EKO WAHYU WIJAYANTO.pdfiii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Potensi Kombinasi Curcumin & Vitamin E Sebagai Terapi

28

4.5 Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif.

Data kualitatif berupa hasil pengamatan histopatologi hepar. Data kuantitatif berupa

presentase area ekspresi sitokrom P450 dianalisis dengan menggunakan uji

Analysis of variance (ANOVA) dan apabila terdapat perbedaan perlakuan nyata,

maka perbedaan nilai tengah diuji dengan pembandingan berganda uji Tukey α =

0,05.

Page 44: POTENSI KOMBINASI CURCUMIN & VITAMIN E SEBAGAI ...repository.ub.ac.id/4040/1/EKO WAHYU WIJAYANTO.pdfiii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Potensi Kombinasi Curcumin & Vitamin E Sebagai Terapi

29

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Pengaruh Terapi Kombinasi Curcumin dan Vitamin E Terhadap

Ekspresi Sitokrom P450 Tikus (Rattus norvegicus) Model Kanker Mammae

Pemberian kombinsi curcumin dan vitamin E sebagai terapi terhadap tikus

(Rattus norvegicus) model kanker mammae dapat dilihat pengaruhnya terhadap

ekspresi sitokrom P450. Ekspresi sitokrom P450 pada hepar diamati dengan

menggunakan metode imunohistokimia. Pewarnaan imunohistokimia terjadi

karena adanya reaksi antara antigen CYP450 berikatan dengan antibodi primer

(antirabbit CYP) kemudian dilabel dengan antibody sekunder. Pewarnaan

imunohistokimia pada ekspresi sitokrom P450 akan menghasilkan warna coklat

pada jaringan hepar karena adanya penguraian substrat kromagen DAB dan H2O2

oleh enzim peroksidase dalam Strep-Avidin Horse Radis Peroxidase (SA-HRP).

Substrat kromagen Diaminobenzidin (DAB) akan berikatan dengan O2 hasil

oksidasi H2O2 dan akan menghasilkan endapan warna coklat (Kumar, 2009).

Berdasarkan pengamatan dengan menggunakan metode imunohistokimia

pada Gambar 5.1 terlihat bahwa gambar A yaitu kontrol negatif terlihat sedikit

ekspresi sitokrom P450 berupa warna kecoklatan pada sel hepatosit. Pada gambar

B yaitu kontrol positif terlihat adanya ekspresi sitorom P450 berupa warna

kecoklatan yang lebih merata hampir di seluruh bagian area yang diamati. Pada

gambar C yaitu terapi preventif terlihat lebih sedikit ekspresi dibanding dengan

kontrol positif. Pada gambar D yaitu terapi kuratif terlihat ekspresi sitokrom P450

Page 45: POTENSI KOMBINASI CURCUMIN & VITAMIN E SEBAGAI ...repository.ub.ac.id/4040/1/EKO WAHYU WIJAYANTO.pdfiii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Potensi Kombinasi Curcumin & Vitamin E Sebagai Terapi

30

berupa warna kecoklatan yang lebih banyak daripada terapi preventif namun lebih

sedikit jika dibandingkan dengan kelopok kontrol negatif. Pada gambar E yaitu

terapi doxorubycin terlihat ekspresi sitokrom P450 lebih banyak dibanding

kelompok terapi preventif maupun kuratif dan lebih merata namun masih lebih

sedikit jika dibandingkan dengan kelompok kontrol positif.

Gambar 5.1 : Ekspresi Sitokrom P450 pada hepar tikus (perbesaran 400x)

Keterangan : A = Hepar tikus kelompok kontrol negatif terlihat warna kecoklatan

ekspresi sitokrom P450 lebih sedikit; B = Hepar tikus kontrol positif

terlihat warna kecoklatan ekspresi sitorom P450 yang lebih menyebar;

C = Hepar tikus terapi preventif terlihat warna kecoklatan ekspresi

sitokrom P450 lebih sedikit dibanding kontrol positif; D = Hepar tikus

terapi kuratif terlihat warna kecoklatan ekspresi sitkrom P450 yang

lebih banyak dibanding dengan terapi preventif; E = Hepar tikus terapi

doxorubicin terlihat warna kecoklatan ekspresi sitokrom P450 yang

menyebar namun tidak sebanyak pada kontrol positif Ekspresi sitokrom P450 pada kontrol negatif terlihat pada bagian sitoplasma

sel hepatosit karena secara normal sitokrom P450 merupakan superfamily dari

monooksigenase yang menghidroksilasi senyawa fisiologis dan xenobiotik dalam

A B C

D E

Page 46: POTENSI KOMBINASI CURCUMIN & VITAMIN E SEBAGAI ...repository.ub.ac.id/4040/1/EKO WAHYU WIJAYANTO.pdfiii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Potensi Kombinasi Curcumin & Vitamin E Sebagai Terapi

31

tubuh (Marks dkk, 2000). Sitokrom P450 berperan penting dalam membantu

metabolisme tubuh secara normal. Sitokrom P450 berfungsi sebagai pengangkut

elektron pada reaksi oksidatif obat-obatan dan xenobiotik (Cairns, 2004).

Tingkat ekspresi sitokrom P450 pada preparat pewarnaan imunohistokimia

diukur secara kuantitatif melalui pengukuran persentase area pada preparat yang

menunjukkan ekspresi warna coklat dengan menggunakan software axiovision.

Persentase ini merupakan pengukuran luas area ekspresi sitokrom P450 dinyatakan

dalam satuan persen berdasarkan warna coklat yang nampak pada preparat

imunohistokimia.

Tabel 5.1 Rata-rata Persentase Area Ekspresi Sitokrom P450 pada Hepar

Kelompok Rata - Rata Ekspresi

Sitokrom P450 (%) ± SD

Penurunan Ekspresi

Sitokrom P450 Terhadap

Kontrol Positif (%)

Kontrol - (P1) 1.78 ± 0.14 a -

Kontrol + (P2) 26.31 ± 3.27 c -

Preventif (P3) 3.08 ± 0.72 a 88

Kuratif (P4) 8.59 ± 0.57 b 67

Doxorubicin (P5) 11.14 ± 0.50 b 58

Keterangan: notasi berbeda menunjukkan perbedaan yang signifikan (p<0,05) antar

kelompok perlakuan, notasi a berbeda nyata dengan notasi b dan sangat

berbeda nyata dengan notasi c. Notasi yang sama menunjukkan hasil yang

tidak berbeda nyata.

Berdasarkan uji Tukey menunjukkan bahwa ekspresi sitokrom P450 pada

kelompok perlakuan terapi berbeda nyata dengan kelompok kontrol positif. Analisa

dari uji Tukey dengan mengamati nilai Sig (2 Tailed) atau p value yang tercantum

di hasil uji Tukey. Nilai Sig (2 tailed) atau p value sebesar 0.005 < α =0.05

menunjukkan bahwa secara statistik ada perbedaan nyata yang signifikan antara

Page 47: POTENSI KOMBINASI CURCUMIN & VITAMIN E SEBAGAI ...repository.ub.ac.id/4040/1/EKO WAHYU WIJAYANTO.pdfiii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Potensi Kombinasi Curcumin & Vitamin E Sebagai Terapi

32

kedua kelompok. Hasil dari pengukuran ekspresi sitokrom P450 pada hepar yang

diterapi menunjukkan adanya penurunan yang signifikan. Nilai ekspresi pada

kontrol positif digunakan sebagai acuan menentukan adanya penurunan ekspresi

sitokrom P450.

Berdasarkan Tabel 5.1 diketahui bahwa kontrol negatif dan terapi preventif

berbeda nyata dengan kontrol positif, terapi kuratif, dan terapi doxorubicin. Pada

terapi kuratif dan doxorubicin memperlihatkan hasil yang berbeda nyata dengan

kontrol negatif, kontrol positif dan terapi preventif. Pada terapi preventif

memperlihatkan hasil yang tidak berbeda nyata dengan kontrol negatif. Pada terapi

kuratif memperlihatkan hasil yang tidak berbeda nyata dengan terapi doxorubicin.

Pada kelompok kontrol positif memperlihatkan hasil yang berbeda nyata dengan

kelompok kontrol negatif, terapi preventif, terapi kuratif, dan terapi doxorubicin.

Pemberian kombinasi curcumin dan vitamin E mampu menurunkan

ekspresi sitokrom P450 pada hepar, hal ini karena curcumin merupakan ligan alami

AhR. Curcumin mampu bersaing dengan DMBA untuk berikatan dengan AhR dan

menginduksi CYP1A1. Walaupun mampu berikatan dengan AhR dengan adanya

induksi DMBA secara tidak langsung hal ini juga menghambat aktivasi AhR dan

menurunkan CYP1A1. Selain itu penghambatan aktivitas CYP1A1 secara

kompetitif juga mampu menurunkan aktivasi metabolik DMBA mencegah

terbentuknya DNA adduct dan mengurangi efek sitotoksik dari DMBA. Dengan

adanya pengikatan secara kompetitif oleh curcumin terhadap AhR dan

terhambatnya aktivitas sitokrom P450 untuk mengubah DMBA menjadi senyawa

Page 48: POTENSI KOMBINASI CURCUMIN & VITAMIN E SEBAGAI ...repository.ub.ac.id/4040/1/EKO WAHYU WIJAYANTO.pdfiii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Potensi Kombinasi Curcumin & Vitamin E Sebagai Terapi

33

ultimate carcinogen, curcumin dapat secara efektif menekan efek toksis dari

pembentukan tumor (Leu, 2002).

5.2 Pengaruh Terapi Kombinasi Curcumin dan Vitamin E Terhadap

Gambaran Histopatologi Hepar Tikus (Rattus norvegicus) Model Kanker

Mammae

Pengamatan histologi hepar dilakukan menggunakan mikroskop degan

perbesaran 400x. Pemberian kombinasi curcumin dan vitamin E juga berpengaruh

terhadap perubahan jaringan hepar. Pengamatan terhadap jaringan hepar yang telah

dilakukan didapatkan hasil bahwa tikus kontrol negatif menunjukkan gambaran

histologi dalam keadaan normal hal ini terlihat dari bentuk sel hepatosit yang tidak

mengalami perubahan terlihat inti sel berbentuk bulat dengan warna keunguan dan

tersusun secara radier menuju vena sentralis. Sinusoid terlihat seperti celah tidak

beraturan, tidak renggang dan tidak lebar. Pada vena sentralis tidak telihat adanya

limfosit. Menurut Lumongga (2008) sel hepatosit terlihat berderet secara radier

dalam lobulus hati. Inti sel hepatosit berbentuk bulat dan terletak ditengah.

Gambar 5.2 : Histopatologi hepar tikus kontrol negatif (perbesaran 400x)

Keterangan : Gambar A1 = Foto penampang vena sentralis (1) Sinusoid (2) Vena

Sentralis; Gambar A2 = Foto Penampang Segitiga Porta (1) Vena

Porta (2) Duktus Biliaris (3) Arteri Hepatika

A1 A2

1 2

1 2

3

Page 49: POTENSI KOMBINASI CURCUMIN & VITAMIN E SEBAGAI ...repository.ub.ac.id/4040/1/EKO WAHYU WIJAYANTO.pdfiii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Potensi Kombinasi Curcumin & Vitamin E Sebagai Terapi

34

Gambar 5.3 : Histopatologi hepar tikus kontrol positif (perbesaran 400x)

Keterangan : Gambar B1 = Foto penampang vena sentralis (1) Sinusoid (2) Vena

Sentralis (3) sel radang; Gambar B2 = Foto Penampang Segitiga Porta

(1) Vena Porta (2) Duktus Biliaris (3) sel radang

Gambar 5.4 : Histopatologi hepar tikus terapi preventif (perbesaran 400x)

Keterangan : Gambar C1 = Foto penampang vena sentralis (1) Sinusoid (2) Vena

Sentralis; Gambar C2 = Foto Penampang Segitiga Porta (1) Vena

Porta (2) Duktus Biliaris (3) Arteri Hepatika (4) sel radang

Gambar 5.5 : Histopatologi hepar tikus terapi kuratif (perbesaran 400x)

Keterangan : Gambar D1 = Foto penampang vena sentralis (1) Sinusoid (2) Vena

Sentralis (3) sel radang; Gambar D2 = Foto Penampang Segitiga Porta

(1) Vena Porta (2) Duktus Biliaris (3) Arteri Hepatika (4) sel radang

B1

1

2

3

B2

2 1

3

C1

1

2

C2

1 2

3

4

D1

1

2

3

D2

3

2 1

4

Page 50: POTENSI KOMBINASI CURCUMIN & VITAMIN E SEBAGAI ...repository.ub.ac.id/4040/1/EKO WAHYU WIJAYANTO.pdfiii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Potensi Kombinasi Curcumin & Vitamin E Sebagai Terapi

35

Gambar 5.6 : Histopatologi hepar tikus kontrol positif (perbesaran 400x)

Keterangan : Gambar E1 = Foto penampang vena sentralis (1) Sinusoid (2) Vena

Sentralis (3) sel radang; Gambar E2 = Foto Penampang Segitiga Porta

(1) Vena Porta (2) Duktus Biliaris (3) sel radang

Pengamatan preparat histopatologi pada tikus kelompok kontrol positif

menunjukkan gambaran adanya kerusakan pada vena sentralis dan ditemukan sel

radang selain itu terjadi pelebaran sinusoid dan atrofi pada sel hepatosit (Gambar

5.3 B1). Selain pada vena sentralis perubahan juga terjadi di segitiga porta dimana

pada bagian ini ditemukannya sel-sel radang, selain itu juga terjadi kerusakan pada

dan duktus billiaris serta endotel vena porta dan arteri hepatika, (Gambar 5.3 B2).

Pada kelompok terapi preventif teramati adanya pelebaran sinusoid namun

sel hepatosit masih tersusun radier, pada bagian vena sentralis tidak terlihat adanya

perubahan (Gambar 5.4 C1). Pada bagian segitiga porta ditemukan infiltrasi sel

radang selain itu terlihat sedikit kerusakan pada bagian duktus biliaris dan endotel

vena porta dan arteri hepatika (Gambar 5.4 C2).

Pada kelompok terapi kuratif teramati pelebaran sinusoid dan sitemukannya

infiltrasi sel radang sedangkan pada bagian vena sentralis terlihat terjadinya

kerusakan (Gambar 5.5 D1). Pada bagian segitiga porta terlihat adanya infiltrasi

sel radang serta terjadinya kerusakan pada duktus biliaris dan endotel vena porta

dan arteri hepatika (Gambar 5.5 D2).

E1

1

2 3

E2

1 2

3

Page 51: POTENSI KOMBINASI CURCUMIN & VITAMIN E SEBAGAI ...repository.ub.ac.id/4040/1/EKO WAHYU WIJAYANTO.pdfiii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Potensi Kombinasi Curcumin & Vitamin E Sebagai Terapi

36

Pada kelompok terapi doxorubicin telihat bahwa adanya pelebaran pada

sinusoid dan ditemukan sel-sel radang, pada bagian vena sentraalis juga mengalami

kerusakan (Gambar 5.6 E1). Pada bagian segitiga porta sedangakan pada segitiga

porta ditemukan infiltraasi sel radang dan kerusakan pada endotel vena porta dan

arteri hepatika (Gambar 5.6 E2).

Sel radang pada vena sentralis disebabkan oleh sel endotel yang rusak

(Aprianti dan Bachri, 2014). Sel endotel sangat peka terhadap senyawa toksik.

Hepar mengalami peradangan yang dimulai dari vena sentralis, hal ini terjadi

karena vena sentralis menjadi tempat menampung darah yang berasal dari vena

porta dan arteri hepatika. Adanya kerusakan jaringan pada hepar menunjukkan

adanya pengaruh induksi DMBA. Hal ini terjadi karena hepar merupakan tempat

terjadinya metabolisme utama yang akan mendetoksifikasi semua toksin (Crawford

et al, 2005). Didalam sinusoid terdapat pembuluh kapiler yang akan mengisi lobulus

dan membawa darah dari arteri dan vena interlobularis. Senyawa DMBA yang

diberikan secara subkutan akan masuk ke dalam darah kapiler dengan melintasi

membran sel endotel secara difusi pasif. Senyawa DMBA termasuk molekul besar

sehingga diangkut dengan sistem limfe ke darah kemudian ke hepar. Di hepar akan

terjadi metabolisme senyawa DMBA menjadi metabolit epoksida dehidrodiol yang

reaktif (Hamid dkk, 2012). Proses metabolisme DMBA dengan dibantu aktivasi

sitokrom P450 akan menyebabkan peningkatan ROS yang berlebihan sehingga

terjadi stress oksidatif (Ariani dkk., 2014). Senyawa DMBA yang masuk ke hepar

akan melalui proses biotransformasi yang terdiri dari 2 fase yaitu fase I dan fase II.

Fase I terjadi reaksi oksidasi, reduksi, metilasi dan desulfurisasi sedangkan fase II

Page 52: POTENSI KOMBINASI CURCUMIN & VITAMIN E SEBAGAI ...repository.ub.ac.id/4040/1/EKO WAHYU WIJAYANTO.pdfiii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Potensi Kombinasi Curcumin & Vitamin E Sebagai Terapi

37

adalah perangkaian substrat. ROS termasuk produk dari reaksi fosforilasi oksidasi

mitokondria, pada rantai respirasi mitokondria ROS dibentuk di komplek I dan III.

Pada komplek I dan III terjadi reduksi satu elektron dari molekul O2 menghasilkan

superoksida (O2-) kemudian diubah menjadi H2O2 dengan bantuan enzim

superoksida dismutase. Peningkatan ROS di dalam sel mampu merusak jaringan

dengan memicu terjadinya inflamasi. Stress oksidatif akan menyebabkan terjadinya

kerusakan sel (Anshor dkk, 2013). Adanya keadaan stress oksidatif akan

mengaktifkan sitokin proinflamasi sehingga terjadi inflamasi sistemik yang dapat

menyebabkan kerusakan jaringan pada hepar.

Senyawa DMBA yang dimetabolisme di hepar menghasilkan senyawa yang

lebih reaktif, sehingga akan mengaktivkan sel kupffer (makrofag di hepar) untuk

mengaktivasi mediator inflamasi. Mediator inflamasi terdiri dari vasoaktive amine

(histamine dan serotonin), protease plasma (kinin, leukotriene dan prostaglandin),

dan sitokin menyebabkan dilatasi vena sentralis. Sesuai dengan pendapat Arimbi

(2013) bahwa plasma protease diproduksi di dalam sel hepar salah satunya kinin.

Adanya aktivasi sistem kinik menyebabkan pembentukan bradikinin yang berefek

peningkatan permeabilitas pembuluh darah (dilatasi). Mediator inflamasi juga

menyebabkan aliran darah melambat sehingga leukosit bergerak (marginasi) dan

menempel ke dinding pembuluh darah (adhesi). Terjadinya adhesi dikarenakan

reseptor leukosit (selektin) teraktivasi setelah distimulasi mediator tertentu (IL-1

dan TNFα). Adhesi yang kuat antara leukosit dan endotel menyebabkan pembuluh

darah menjadi kaku kemudian leukosit masuk diantara endotel dan menuju ke

jaringan sehingga terjadi infiltrasi leukosit (Arimbi dkk, 2013). Adanya dilatasi dan

Page 53: POTENSI KOMBINASI CURCUMIN & VITAMIN E SEBAGAI ...repository.ub.ac.id/4040/1/EKO WAHYU WIJAYANTO.pdfiii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Potensi Kombinasi Curcumin & Vitamin E Sebagai Terapi

38

sel radang di dalam vena sentralis kelompok perlakuan menyebabkan vena sentralis

lebih besar dibandingkan dengan vena sentralis kelompok kontrol. Sesuai dengan

pendapat Cheville (2006) bahwa inflamasi dimulai dengan dilatasi pembuluh darah

di sekitar jaringan. Darah yang mengalir di daerah radang kemudian memicu

kontraksi pada sel endotel di dinding kapiler, hal ini menimbulkan celah antar

endotel. Celah antar endotel menyebabkan banyak sel radang menuju ke jaringan.

Sel endotel akan mengaktifkan sitokin sebagai respon terjadinya peradangan.

Page 54: POTENSI KOMBINASI CURCUMIN & VITAMIN E SEBAGAI ...repository.ub.ac.id/4040/1/EKO WAHYU WIJAYANTO.pdfiii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Potensi Kombinasi Curcumin & Vitamin E Sebagai Terapi

39

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

1. Pemberian kombinasi curcumin dengan dosis 108mg/kg BB dan vitamin E

300IU sebagai terapi preventif pada tikus model kanker mammae dapat

menurunkan ekspresi sitokrom P450 dengan persentase paling tinggi

dibanding dengan terapi kuratif dan terapi doxorubicin.

2. Pemberian kombinasi curcumin dengan dosis 108mg/kg BB dan vitamin E

300IU sebagai terapi preventif pada tikus model kanker mammae dapat

mencegah terjadinya kerusakan sel-sel hati yang ditandai dengan adanya

regenerasi sel hepatosit dan endotel pada vena porta.

6.2 Saran

Perlu dilakukan studi lebih lanjut mengenai ada tidaknya efek toksisitas

pemberian kombinasi curcumin dan vitamin E sebagai terapi preventif yang

ditimbulkan pada organ.

Page 55: POTENSI KOMBINASI CURCUMIN & VITAMIN E SEBAGAI ...repository.ub.ac.id/4040/1/EKO WAHYU WIJAYANTO.pdfiii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Potensi Kombinasi Curcumin & Vitamin E Sebagai Terapi

40

DAFTAR PUSTAKA

Agustina, N. 2008. Pengaruh Pemberian Polifenol Teh Hijau Terhadap Skor Derajat

Histologis Adenocarcinoma Mammae Mencit C3H. Universitas Diponegoro :

Semarang.

Agustiyanti D.A. 2008. Pengaruh Pemberian Ekstrak Tumbuhan Obat Antimalaria

Quassia indica Terhadap Toksikopatologi Organ Hati Dan Ginjal Mencit (Mus

musculus). Institut Pertanian Bogor.

Akrom. 2012. Mekanisme Kemopreventif Ekstrak Heksan Biji Jinten Hitam

(Niggela sativa Lor) Pada Tikus Sprague Dawley Diinduksi 7,12 Dimethylbenz

(a) antrasene Kajian Antioksidan dan Imunomodulator [Disertasi]. Fakultas

Kedokteran. Universitas Gajah Mada.

Alhabsy MH Yuda. 2012. Pengaruh Sari Kedelai Sebagai Penghambat Proliferasi

Sel Pada Kanker Paru Tikus Wistar Yang Diinduksi 7,12-

Dimethylbenz(a)anthracene (DMBA) [Skripsi]. Fakultas Kedokteran

Universitas Jember.

Anshor T, Dominius A,Irwanda, Imiawan M. 2013. Supresi Ekspresi CYP1A1 dan

CYP1A2 pada Hepatoceluller Carcinoma Melalui Potensi Formula Herbal

Terkombinasi Gynura procumbens dan Kulit Jeruk Pontianak (Citrus nobilis

var. microcarpa) sebagai Agen Kempreventif Keganasan Hepar. IMKU 2 (1): 1-

11

Aprianti A. dan Bachri M. 2014. Gambaran Histopatologik Hepar Dan Ginjal Tikus

Wistar Setelah Pemberian Ekstrak Etanol Buah Pare (Momordica charantia L).

Universitas Ahmad Dahlan.

Ariani D. dan Muhartanto. 2014. Pengaruh Pemberian Ekstrak Phaleria macrocarpa

Terhadap Gambaran Histopatologis Hepar Tikus Sprague dawley yang

Diinduksi 7,12-Dymethylbenz(a)anthracene (DMBA). Medical Journal of

Lampung University 3 (3)

Arimbi, Azmijah A, Darsono R, Plumeriastuti H, Widiyatno T,Legowo D. 2013.

Buku Ajar Patologi Umum Veteriner. Airlangga University Press

Bharti CA, Kumar A, and Aggarwal BB. 2003. Anticancer Potential of Curcumin:

Preclinical and Clinical Studies. Anticancer Research 23:363-398.

Page 56: POTENSI KOMBINASI CURCUMIN & VITAMIN E SEBAGAI ...repository.ub.ac.id/4040/1/EKO WAHYU WIJAYANTO.pdfiii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Potensi Kombinasi Curcumin & Vitamin E Sebagai Terapi

41

Budi M, Ranita Tri dan Sitarina Widyarini. 2010. Dampak Induksi Karsinogenesis

Glandula Mammae dengan 7,12-dimetilbenz (α) antrasen terhadap Gambaran

Histopatologis Lambung Tikus Sprague Dawley. Jurnal Veteriner, 11 (1) :17-

23.

Cairns Donald, 2004. Intisari Kimia Farmasi, Ed 2. EGC : Jakarta

Cheville NF. 2006. Introduction to Veterinary Pathology. Ed ke-3. Oxford:

Blackwell Publishing. 147-150

Corderio M.C and Kaliwal B.B. 2011. Antioxidant Activity of Bark Extract of

Bridelia retusa Spreng on DMBA Induce Mammary Carcinogenesis in Female

Sprague Dawley Rats. Journal of Pharmacognosy 2(1):14-20.

Crawford J.M, In: Kumar V, Abbas AK, Fausto N. Robbins and Cotran, 2005.

Pathologic basis of disease. 7th ed. Philadelphia: Elsevier Saunders; 880-1,903

Da’I Muhammad, Supardjan AM. 2005. Hubungan Struktur dan Aktivitas

Sitotoksik Turunan Kurkumin Terhadap Sel Myeloma. Majalah Farmasi

Indonesia 16(2):100-104.

Da'i, M., Meiyanto E, E., Supardjan, Jenie, U.A., dan Kawaichi, M., 2007, Potensi

Antiproliferative Analog Kurkumin Pentagamavunon terhadap Sel Kanker

Payudara T47D, Artocarpus, 7 (1): 14-20.

Dore, M., I. and J. Sirois. 2003. Cyclooxygenase-2 Expression in Canine Mammary

Tumors. Vet Pathol 40:207-212.

Ezerskyte, A,Gintaras Z., Aidas G,and Nomeda J. 2011. The Retrospective

Analysis Of Mammary Tumors In Dogs. Vet Medical Zootechnika.

Farida, N. 2007. Tampilan Anak Tikus (Rattus norvegicus) dari Induk yang Diberi

Bovine Somatotropin (bST) pada Awal Kebuntingan [Skripsi]. Fakultas

Kedokteran Hewan. Institut Pertanian Bogor.

Fitricia, I., Dwi Winarni dan I.B. Rai Pidada. 2012. Pengaruh Pemberian Tomat

(Solanum lycopersicum L.) Terhadap Histologi Kelenjar Mamae Mencit Yang

Diinduksi 7,12-Dimetilbenz (α) antrasena (DMBA). Jurnal Matematika dan

Ilmu Pengetahuan Alam 15 (2).

Frimberger AE, Moore AS, Rassnick kM,. 2006. A combination chemotherapy

protocol with dose intensifcation and autologous bone marrow transplant

(VELCAPHDC) for canine lymphoma. JVIM 20: 355-364.

Hamid Iwan Sahrial, Sugiyanto, Melyanto Edy dan Widyarini Sitarina. 2009.

Ekspresi CYP1A1 dan GSTU Hepatosit Ternduksi 7,12-

Page 57: POTENSI KOMBINASI CURCUMIN & VITAMIN E SEBAGAI ...repository.ub.ac.id/4040/1/EKO WAHYU WIJAYANTO.pdfiii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Potensi Kombinasi Curcumin & Vitamin E Sebagai Terapi

42

Dimentilbenz(A)Antrasena dan Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanollik Gynura

procumbens. Majalah Farmasi Indonesia 20(4):198-206.

Hamid, I.,R. Reina, Damayanti R.,dan Anwar H. 2012. Pengaruh Ekstrak Daun

Salam Terhadap Gambaran Histopatologi Sel Hepar Tikus Galur Sprague

dawley yang Diinduksi DMBA (Dimetilbenz(a)Antrasen).Veterinaria Medika 5

(3)

Hamid, I.S., Sugiyanto, Edy Meiyanto dan Sitarina Widyarini. 2009. Ekspresi

CYP1A1 dan GSTµ Hepatosit Terinduksi 7,12-dimetilbenz (α) antrasena dan

Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanolik Gynura procumbens. Majalah Farmasi

Indonesia, 20(4):198-206.

Hatim, N. 2012. Aktivitas Antikanker Ekstrak Etanol Daun Surian (Toona sinensis)

Pada Tikus Betina Sprague Dawley Yang Diinduksi 7,12-Dimetylbenz (α)

antrasena [Skripsi]. Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam. Institut

Pertanian Bogor.

Hernawati, Sri. 2013. Mekanisme Signaling Transduction Inflamasi Kronis Dengan

Kanker. Forkinas V. Proceding : 83-86

Junqueira, L.C. dan Jose C. 2007. Basic Histology Text and Atlas 11th Edition. The

McGraw -Hill Company.

Kumar G. 2009. Education Guide Immunohistochemical (IHC) Staining Methods.

Dako North America, Carpinteria, California

Kuper H., Adami, and D. Trichopoulos. 2000. Infections as a major preventable

cause of human cancer. J. Intern. Med. 248.

Leu, Tzeng-Horng and Maa, Ming-Chei. 2002. The Molecular Mechanism for the

Antitumorigenic Effect of Curcumin. Curr.Med.Chem. Anti-Cancer Agents, (2):

357-370

Lumongga F. 2008. Struktur Liver. Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera

Utara: Medan

Marc E. Lippman M.D. and Bruce A. Chabner M.D. 2008. CA A Cancer Journal

for Clinicians 35 (3).

Marks D, Marks A., Smith C. 2000. Biokimia Kedokteran Dasar Sebuah

Pendekatan Klinis. EGC: Jakarta

Page 58: POTENSI KOMBINASI CURCUMIN & VITAMIN E SEBAGAI ...repository.ub.ac.id/4040/1/EKO WAHYU WIJAYANTO.pdfiii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Potensi Kombinasi Curcumin & Vitamin E Sebagai Terapi

43

Meiyanto, E., Sri Susilowati ,Sri Tasminatun, Retno Murwanti dan Sugiyanto.

2007. Efek Kemopreventif Ekstrak Etanolik Gynura procumbens (Lour), Merr

pada Karsinogenesis Kanker Payudara Tikus. Majalah Farmasi Indonesia,

18(3),154-161.

Meiyanto, E., Handayani, S., Septisetyani, E.P., dan Susidarti, R.A. 2009. Synergistic Effect of Areca catechu L. Ethanolic Extract and Its Chloroform Fraction with Doxorubicin on MCF7. Jurnal Ilmu Kefarmasian Indonesia. 7(1): 13-18.

Meiyanto, E., Putri DPP, Susidarti RA, Murwanti R, Sardjiman, Fitriasari A,

Husnaa U, Purnomo H, Kawaichi M. 2014. Curcumin and its Analogues (PGV-

0 and PGV-1) Enhance Sensitivity of Resistant MCF-7 Cells to Doxorubicin

through Inhibition oh HER2 and NF-kB Activation. Asian Pac J Cancer Prev

15(1):179-184.

Moore, A. 2006. Advances in The treatment of mammary neoplasia. Australia .

Morris, Joanna. 2013. Mammary Tumourss in the Cats: Size matters, so early

ntervention saves lives. Journal of Feline Medicine and Surgery 2013 15:391.

Morrison, B.,and Wallace. 2002. Cancer in Dogs and Cats: Medical and Surgical

Management Second Edition. Teton New Media

Mulyono, A., Ristiyanto,dan Noor Soesanti H. 2009. Karakteristik Histopatologi

Hepar Tikus Got Rattus norvegicus Infektif Leptospira sp. Jurnal Vektora 1 (2).

Muntiha, M. 2001. Teknik Pembuatan Preparat Histopatologi Dari Jaringan Hewan

dengan Pewarnaan Hematoksilin Eosin (H&E). Temu Teknis Fungsional Non

Peneliti: Bogor.

Mustika E 2005. Pengaruh Pemberian dosis Vitamin E Berbeda Pada Kadar Asam

Lemak N-3 dan N-6 tetap (1:3) dalam Pakan Terhadap Penampilan Reproduksi

Ikan Zebra (Danio rerio) prasalin [Skripsi]. Insttut Peranian Bogor.

Myers P dan Armitage D. 2004. "Rattus norvegicus" Animal Diversity Web.

http://animaldiversity.ummz.umich.edu/site/accounts/information/Rattus_norve

gicus.html [6 Juni 2017].

Nurrochmad, A. 2004. Review: Paradigma Baru Curcumin dan Aktivitasnya

Sebagai Antikanker. J.Biofarmasi 2(2):75-80. ISSN: 1693-2242.

Naciff, JM; Jump, ML; Torontali, SM; Carr, GJ; Tiesman, JP; Overmann, GJ;

Daston, GP. 2002. Gene expression profile induced by 17alpha-ethynyl

estradiol, bisphenol A, and genistein in the developing female reproductive

system of the rat. Toxicol Sci 68: 184-199.

Page 59: POTENSI KOMBINASI CURCUMIN & VITAMIN E SEBAGAI ...repository.ub.ac.id/4040/1/EKO WAHYU WIJAYANTO.pdfiii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Potensi Kombinasi Curcumin & Vitamin E Sebagai Terapi

44

Paramita, S., Soetomo Soewarto, Mohammad Aris W, dan Sutiman Bambang S.

2010. Polimorfisme Gen CYP1A1 (3801 T/C dan lle462Val) pada Pasien

Kanker Serviks. Jurnal Kedokteran Brawijaya, 26 (1).

Pringgoutomo, S.,dan Hirmawan S. 2002. Buku Ajar Patologi Ed 1. Jakarta: Sugeng

Seto.

Purnama dan Tasha Citra. 2011. Diagnosa dan Penatalaksanaan Oral Displasia.

Universitas Sumatera Utara.

Rahardian MRR, Mulyadi, Nurkhasanah. 2013. Efek Hepatoprotektor Ekstrak

Etanol Kelopak Bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa L.) pada tikus Sprague

dawley Yang Diinduksi 7,12-Dimethylbenz(a)antrasene: Kajian Aktivitas

SGPT, SGOT, ALP, dan Gambaran Histopatologi Hepar. Fakultas Farmasi

Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta.

Samiasih, Amin. 2010. Perbedaan Ekspresi VEF sel Adenokarsinoma Kolorektal

Tikus Sprague dawley Dengan dan Tanpa Pemberian Ekstrak Phyllantus niruri

[Tesis]. Program Pascasarjana Universitas Diponegoro.

Sandra Y. 2011. Melantonin dan Kanker Payudara. Majalah Kesehatan Pharma

Medika 3 (2).

Setiawan, S. D. 2015. The Effect of Chemotherapy in Cancer Patient to Anxiety. Journal Majority, vol. IV, 94-99.

Sutrisno, L. 2011. Efek Pemberian Ekstrak Methanol Daun Kelor (Moringa

oleifera) Meningkatkan Apoptosis Pada Sel Epitel Kolon Tikus (Rattus

norvegius) Wistar yang Diinduksi 7,12-Dimetilbenz (α) antrasen (DMBA)

[Skripsi]. Fakultas Kedokteran. Universitas Brawijaya.

Todorova, Valentina K., Kaufmann Yihong, Lou Shaoke and Klimberg V. Suzanne.

2006. Modulation of p53 and c-myc in DMBA-Induce Mammary Tumors by

Ora Glutamine. Journal Nutrition and Cancer 54(2):263-273.

Weinberg . 2007. The Biology of Cancer. New York: Garland Science.

Widjaja, N. 2009. Pengaruh Alpinia galanga (Lengkuas) Terhadap Aktivitas

Proliferasi Sel dan Indeks Apoptosis pada Adenokarsinoma Mamma Mencit

C3H [Tesis]. Fakultas Kedokteran. Universitas Diponegoro.

Wieser F, Cohen M, Gaeddert A. 2007. Evolution of medical treatment for

endometriosis: back to the roots?. Human Reproductive Update, 13(5):487:499.

Wirakusumah , E.S. 2007. Jus Buah dan Sayuran : 148 Resep untuk Menjaga

Kesehatan dan Kebugaran Anda. Niaga Swadaya, Jakarta.