Top Banner
POTENSI EKSTRAK BUAH MAKASAR (Brucea javanica (L.) Merr) SEBAGAI ANTIHIPERTENSI TRIAS SANJAYA PUTRA BACHTIAR DEPARTEMEN BIOKIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2010
29

POTENSI EKSTRAK BUAH MAKASAR (Brucea javanica Merr ... · hipertensi bisoprolol yaitu 0.0714 mg/kg bobot badan. Fraksi heksana, fraksi air, dan bisoprolol menimbulkan efek hipotensi

Mar 09, 2019

Download

Documents

trinhmien
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: POTENSI EKSTRAK BUAH MAKASAR (Brucea javanica Merr ... · hipertensi bisoprolol yaitu 0.0714 mg/kg bobot badan. Fraksi heksana, fraksi air, dan bisoprolol menimbulkan efek hipotensi

1

POTENSI EKSTRAK BUAH MAKASAR (Brucea javanica (L.)

Merr) SEBAGAI ANTIHIPERTENSI

TRIAS SANJAYA PUTRA BACHTIAR

DEPARTEMEN BIOKIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2010

Page 2: POTENSI EKSTRAK BUAH MAKASAR (Brucea javanica Merr ... · hipertensi bisoprolol yaitu 0.0714 mg/kg bobot badan. Fraksi heksana, fraksi air, dan bisoprolol menimbulkan efek hipotensi

2

ABSTRAK

TRIAS SANJAYA PUTRA BACHTIAR. Potensi Ekstrak Buah Makasar (Brucea

javanica (L.) Merr) sebagai Antihipertensi. Dibimbing oleh ANNA P. ROSWIEM

dan BAMBANG KIRANADI.

Masyarakat Indonesia pada umumnya memiliki pola konsumsi garam dan

lemak yang tinggi yang dapat menyebabkan hipertensi. Perawatan dengan obat

menjadi jalan termudah namun efek samping yang timbul, sulit ditoleransi, oleh

karena itu, masyarakat beralih kepada tanaman herbal Indonesia yang memiliki

khasiat beragam. Penelitian ini bertujuan menguji potensi antihipertensi fraksi air

dan heksana buah makasar. Penelitian ini menggunakan tikus jantan Sprague

Dawley berumur 2 bulan yang dikondisikan hipertensi dengan adrenalin. Buah

yang digunakan yang sudah hitam atau tua. Di awal pengujian, peneliti melakukan

orientasi waktu efek sampel. Pengukuran tekanan darah sistol (TDS)

menggunakan metode tidak langsung. Dosis sampel disamakan dengan dosis obat

hipertensi bisoprolol yaitu 0.0714 mg/kg bobot badan. Fraksi heksana, fraksi air,

dan bisoprolol menimbulkan efek hipotensi melalui oral berturut-turut pada menit

ke-20, 60 dan 80, sedangkan efek hipertensi adrenalin melalui intraperitoneal

muncul pada menit ke-20. Baik fraksi heksana maupun air memiliki potensi

antihipertensi karena kemampuan menurunkan peningkatan TDS akibat adrenalin

lebih tinggi berturut-turut sekitar 27.66%. dan 34.40% ketimbang kontrol positif

sebesar 11.65%.

Page 3: POTENSI EKSTRAK BUAH MAKASAR (Brucea javanica Merr ... · hipertensi bisoprolol yaitu 0.0714 mg/kg bobot badan. Fraksi heksana, fraksi air, dan bisoprolol menimbulkan efek hipotensi

3

ABSTRACT

TRIAS SANJAYA PUTRA BACHTIAR. Antihypertensive Potency of Brucea

Fruit Extract (Brucea javanica (L.) Merr). Under the direction of ANNA P.

ROSWIEM and BAMBANG KIRANADI.

It is believed that people like to consume fatty and salty food which lead to

hypertension. They used antihypertensive drug to control hypertension, however,

intolerant side effects could appear. It brings them to find another healing like

Indonesian herbs. The aim of this research was examine the antihypertensive

potency of aqueous and hexane fraction of brucea fruit. This research used 2

months old Sprague Dawley male rats which hypertensived by adrenaline

injection. The ripe brucea fruit was used in this research. At the beginning,

researcher oriented the respon time of samples. Systolic blood pressure was

measured by indirect method. It used bisoprolol’s dose which is 0.0714 mg/kg

body’s weight as antihypertensive agent standart to samples as well. Hexane and

aqueous fraction then bisoprolol achieved hypotension at minute 20th, 60

th, and

80th via oral. Hypertensive effect of adrenaline was achieved at minute 20

th via

intraperitoneal. Both hexane and aquoeus fractions had antihypertensive potency

because of its ability to decrease the raising of systolic blood pressure due to

adrenaline about 27.66% and 34.40% higher than standart about 11.65%.

Page 4: POTENSI EKSTRAK BUAH MAKASAR (Brucea javanica Merr ... · hipertensi bisoprolol yaitu 0.0714 mg/kg bobot badan. Fraksi heksana, fraksi air, dan bisoprolol menimbulkan efek hipotensi

4

POTENSI EKSTRAK BUAH MAKASAR (Brucea javanica (L.)

Merr) SEBAGAI ANTIHIPERTENSI

TRIAS SANJAYA PUTRA BACHTIAR

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Sains pada

Departemen Biokimia

DEPARTEMEN BIOKIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2010

Page 5: POTENSI EKSTRAK BUAH MAKASAR (Brucea javanica Merr ... · hipertensi bisoprolol yaitu 0.0714 mg/kg bobot badan. Fraksi heksana, fraksi air, dan bisoprolol menimbulkan efek hipotensi

5

Judul : Potensi Ekstrak Buah Makasar (Brucea javanica (L.) Merr) sebagai

Antihipertensi

Nama : Trias Sanjaya Putra Bachtiar

NIM : G84050726

Disetujui

Komisi Pembimbing

Dr. Anna P Roswiem, MS Dr. Bambang Kiranadi, M.Sc

Ketua Anggota

Diketahui

Dr. Ir. I Made Artika, M.App.Sc

Ketua Departemen Biokimia

Tanggal lulus :

Page 6: POTENSI EKSTRAK BUAH MAKASAR (Brucea javanica Merr ... · hipertensi bisoprolol yaitu 0.0714 mg/kg bobot badan. Fraksi heksana, fraksi air, dan bisoprolol menimbulkan efek hipotensi

6

PRAKATA

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat dan

perkenan-Nya penulis dapat menyelesaikan penelitian untuk memenuhi syarat

kelulusan sarjana di Departemen Biokimia, Institut Pertanian Bogor. Skripsi ini

berisikan latar belakang dilakukannya penelitian dan metode-metode berdasarkan

literatur dari penelitian sebelumnya dan hasil penelitian. Penelitian ini berjudul

Potensi Ekstrak Buah Makasar (Brucea javanica (L.) Merr) sebagai

Antihipertensi.

Dalam penyelesaian skripsi ini, penulis berterima kasih kepada Dr. Anna

P. Roswiem, MS. selaku pembimbing pertama dan pendukung dana serta Dr.

Bambang Kiranadi, M.Sc sebagai pembimbing kedua. Penulis juga mengucapkan

terima kasih kepada orang tua dan para pendukung biaya penelitian. Ucapan

terima kasih juga saya berikan kepada Novita, Putu, dan Navies serta mahasiswa

Biokimia 42 lainnya. Ucapan terima kasih juga saya berikan kepada drh. Huda

dan Mba Tini yang banyak membantu dalam penyempurnaan metode. Terakhir,

semua pihak yang telah mendukung saya selama penelitian.

Penulis menyadari bahwa hasil penelitian ini masih terdapat kekurangan,

untuk itu, penulis meminta maaf. Semoga hasil penelitian ini dapat memberikan

informasi baik untuk pribadi maupun semua pihak.

Bogor, Februari 2010

Trias Sanjaya Putra Bachtiar

Page 7: POTENSI EKSTRAK BUAH MAKASAR (Brucea javanica Merr ... · hipertensi bisoprolol yaitu 0.0714 mg/kg bobot badan. Fraksi heksana, fraksi air, dan bisoprolol menimbulkan efek hipotensi

7

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Jakarta pada 19 November 1987 dari ayah Ir.

Bachtiar, MH dan ibu Helvyandra. Penulis merupakan anak ketiga dari lima

bersaudara.

Tahun 2005, penulis lulus dari SMA Negeri 6 Jakarta dan di tahun yang

sama penulis berhasil masuk Institut Pertanian Bogor lewat jalur Seleksi

Penerimaan Mahasiswa Baru. Tahun 2006, penulis diterima di departemen

Biokimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam setelah di tahun

pertama menjalani Tahap Persiapan Bersama. Penulis juga pernah melakukan

praktik kerja lapang di Pusat Pengawasan Obat dan Makanan Nasional di

laboratorium obat tradisional Jakarta selama 2 bulan.

Penulis selama masa perkuliahan menjadi sekretaris acara dan anggota

English Club asrama putra C3. Tahun 2007, penulis mendaftarkan diri untuk

masuk menjadi anggota himpunan profesi Biokimia Community of Research and

Education in Biochemistry (CREBs). Penulis diterima sebagai staf divisi

Infokomtari. Di tahun 2008, penulis dipilih menjadi ketua divisi Infokomtari

CREBs kemudian di tahun yang sama penulis menjadi asisten praktikum untuk

mata kuliah Biokimia Umum.

Page 8: POTENSI EKSTRAK BUAH MAKASAR (Brucea javanica Merr ... · hipertensi bisoprolol yaitu 0.0714 mg/kg bobot badan. Fraksi heksana, fraksi air, dan bisoprolol menimbulkan efek hipotensi

8

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... vi

DAFTAR TABEL .......................................................................................... vi

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... vii

PENDAHULUAN ......................................................................................... 1

TINJAUAN PUSTAKA

Buah Makasar...................................................................................... 1

Tekanan Darah .................................................................................... 2

Antihipertensi ...................................................................................... 4

Metode Tidak Langsung untuk Pengukuran Tekanan Darah ................ 4

BAHAN DAN METODE

Bahan dan Alat .................................................................................... 5

Metode Penelitian ................................................................................ 5

HASIL DAN PEMBAHASAN

Persiapan Sampel ................................................................................ 6

Analisis Fitokimia ............................................................................... 6

Orientasi Waktu Efek .......................................................................... 7

Potensi Antihipertensi.......................................................................... 8

Analisis Statistika ................................................................................ 9

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan ............................................................................................. 10

Saran ................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 10

LAMPIRAN ................................................................................................... 13

Page 9: POTENSI EKSTRAK BUAH MAKASAR (Brucea javanica Merr ... · hipertensi bisoprolol yaitu 0.0714 mg/kg bobot badan. Fraksi heksana, fraksi air, dan bisoprolol menimbulkan efek hipotensi

9

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1 Tanaman buah makasar .............................................................................. 2

2 Hasil pengukuran sistol ditunjukkan oleh tanda panah (oscilograph) .......... 5

3 Efek hipotensi bisoprolol ............................................................................ 7

4 Efek hipotensi fraksi air .............................................................................. 8

5 Efek hipotensi fraksi heksana ..................................................................... 8

6 Efek hipertensi adrenalin via i.p ................................................................. 8

DAFTAR TABEL

Halaman

1 Hasil analisis fitokimia pada masing-masing fraksi ..................................... 7

2 Hasil rataan pengukuran tekanan darah sistol selama perlakuan .................. 9

3 Uji beda nyata dengan uji Duncan .............................................................. 10

Page 10: POTENSI EKSTRAK BUAH MAKASAR (Brucea javanica Merr ... · hipertensi bisoprolol yaitu 0.0714 mg/kg bobot badan. Fraksi heksana, fraksi air, dan bisoprolol menimbulkan efek hipotensi

10

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1 Alur penelitian uji potensi antihipertensi..................................................... 14

2 Kelompok percobaan .................................................................................. 15

3 Perhitungan dan pembuatan larutan stok ..................................................... 16

4 Analisis peragam menggunakan dekomposisi SS tipe III dengan SPSS ....... 17

5 Uji lanjut Duncan dengan SPSS 16.0 .......................................................... 18

6 Hasil pengukuran tekanan darah sistol selama perlakuan (mmHg) .............. 19

Page 11: POTENSI EKSTRAK BUAH MAKASAR (Brucea javanica Merr ... · hipertensi bisoprolol yaitu 0.0714 mg/kg bobot badan. Fraksi heksana, fraksi air, dan bisoprolol menimbulkan efek hipotensi

1

PENDAHULUAN

Gaya hidup masyarakat modern

bermacam-macam dan secara umum berdampak pada penurunan status kesehatan

masyarakat. Pola konsumsi pangan dengan

kadar garam dan lemak yang tinggi serta

makanan siap saji pada masyarakat di

beberapa daerah di Indonesia menyebabkan

mudahnya mereka menderita tekanan darah

tinggi atau hipertensi. Menurut Maryono

(2008), sekitar 1 dari 5 orang (20%) penduduk

Indonesia menderita hipertensi namun rasio

ini tampaknya berbeda-beda di berbagai kota

di Indonesia. Misalnya, di Jakarta 25%, di Makassar dan di Pariaman 30%, sedangkan di

Wamena kurang dari 10%.

Hipertensi sendiri menurut Maryono

(2008) tidak memiliki gejala yang jelas dan

dapat menyerang sejak anak-anak. Penyakit

hipertensi ini hanya dapat diketahui dengan

mengukur tekanan darah saja. Selain

konsumsi garam yang tinggi, hipertensi

sendiri dapat disebabkan oleh faktor genetik,

kelainan ginjal, gula darah tinggi, kolesterol

tinggi, atau asam urat. Dampak buruk dari

hipertensi bermacam-macam antara lain kepayahan jantung, stroke bahkan kematian.

Ditambah lagi, kebanyakan penderita tidak

menyadari bahwa mereka menderita

hipertensi sebelum merasakan dampak

buruknya. Oleh sebab itu, hipertensi kerap

disebut silent killer.

Perawatan hipertensi menggunakan obat

antihipertensi merupakan cara yang baik

untuk menurunkan tekanan darah namun hal

tersebut membutuhkan biaya yang tidak

sedikit. Selain harus rutin, perawatan hipertensi juga menggunakan kombinasi obat

tergantung target dan tingkatan hipertensinya.

Penggunaan obat antihipertensi juga memiliki

efek samping yang beragam. Hal-hal tersebut

menyebabkan masyarakat memilih tanaman

herbal sebagai alternatif pengobatan penyakit.

Lagipula, satu tanaman herbal kerap memiliki

khasiat menyembuhkan lebih dari satu macam

keluhan yang kemungkinan pengobatan satu

sama lainnya sinergis sehingga lebih hemat

dan efisien.

Indonesia memiliki beragam tanaman herbal yang khasiatnya belum diketahui

sehingga perlu diteliti lebih lanjut. Buah

makasar merupakan salah satu tanaman herbal

Indonesia yang belum banyak dikenal di

Indonesia. Seperti yang dilaporkan Dalimartha

(1999) khasiatnya yang sudah terbukti dan

dikenal di dunia adalah sebagai antikanker.

Kegunaannya sebagai antihipertensi sendiri

belum banyak dikaji namun ada beberapa

kasus di masyarakat umum yang

menunjukkan bahwa mengkonsumsi tanaman

ini dapat menurunkan tekanan darah tinggi. Walaupun menurut Maryono (2008),

penggunaan tumbuhan obat sebagai

antihipertensi tidak sepenuhnya mampu

menurunkan tekanan darah namun setidaknya

dapat mengurangi konsumsi obat kimia yang

harganya relatif mahal dan mengurangi efek

samping yang ditimbulkannya. Tumbuhan,

seperti buah makasar, umumnya memiliki

potensi diuretik yang bersifat peluruh kencing

disebabkan kandungan fitokimianya

(alkaloid). Diuretik itu sendiri merupakan salah satu cara untuk menurunkan tekanan

darah walaupun kemungkinan ada mekanisme

lain.

Alkaloid umumnya larut di dalam pelarut

polar seperti air dan etanol. Hal tersebut yang

menjadi alasan dipilihnya fraksi air dalam

penelitian ini. Selain itu, hal tersebut

disesuaikan dengan cara masyarakat umum

mengkonsumsi ekstrak dengan menggunakan

pelarut air. Pengujian fraksi heksana juga

dilakukan untuk membandingkan kemampuan

potensi antihipertensi berdasarkan kepolarannya.

Penelitian ini bertujuan menguji potensi

antihipertensi fraksi air dan heksana buah

makasar pada tikus Spradue Dawley.

Hipotesis penelitian ini adalah fraksi air dan

heksana buah makasar dapat menurunkan

tekanan darah tikus jantan Sprague Dawley

(SD). Hasil penelitian ini diharapkan dapat

memperkaya informasi akan potensi atau

khasiat buah makasar sebagai tanaman obat

asli Indonesia, salah satunya yaitu sebagai antihipertensi.

TINJAUAN PUSTAKA

Buah Makasar

Buah makasar (Brucea javanica (L.) Merr)

termasuk dalam suku Simaroubaceae, divisi

Magnoliophyta, ordo Sapindales, kelas

Magnoliopsida, genus Brucea, dan spesies

javanica (Parziale 2004). Tumbuhan ini

memiliki nama khas di tiap daerah seperti di Sumatera disebut dadih-dadih, tambar sipago,

malur, sikalur dan belur. Di Jawa, buah ini

dikenal dengan sebutan kendung peucang, ki

padesa, walot dan kwalot sedangkan di

Sulawesi disebut tambara marica (Makasar)

dan di Maluku Nagas (Ambon). Nama asing

tumbuhan ini dikenal dengan sebutan Ya dan

Zi (Cina), false sumac, java brucea fruit

Page 12: POTENSI EKSTRAK BUAH MAKASAR (Brucea javanica Merr ... · hipertensi bisoprolol yaitu 0.0714 mg/kg bobot badan. Fraksi heksana, fraksi air, dan bisoprolol menimbulkan efek hipotensi

2

(Inggris). Nama simplisia tumbuhan ini

disebut Bruceae Fructus.

Buah makasar tumbuh liar di hutan dan

terkadang ditanam sebagai tanaman pagar. Tanaman dapat dilihat pada Gambar 1. Ciri-

ciri lainnya antara lain tumbuhan ini tumbuh

pada ketinggian 1-500 m dpl, perdu tegak,

menahun, tinggi 1-2.5 m, berambut halus

warna kuning, daun majemuk menyirip ganjil

dengan jumlah daun 5-13, bertangkai dan

letaknya berhadapan. Bunga majemuk

berkumpul dalam rangkaian berupa malai

padat yang keluar dari ketiak daun dengan

warna kehijauan. Buahnya sendiri merupakan

buah batu berbentuk bulat telur dengan panjang sekitar 8 mm, jika sudah masak

berwarna hitam. Untuk biji, bentuknya bulat

dan berwarna putih (Dalimartha 1999).

Berdasarkan Dalimartha (1999), sifat buah

ini rasanya pahit, sifatnya dingin, beracun dan

masuk meridian usus besar. Khasiat buah

makasar bagian buahnya dapat

menghilangkan panas dan racun,

menghentikan pendarahan (hemostatis),

membunuh parasit (Subeki et al. 2007),

antidisentri, keputihan, dan antimalaria.

Bagian akar digunakan untuk mengobati malaria, demam dan keracunan makanan,

sedangkan daun digunakan untuk mengatasi

sakit pinggang. Buah makasar juga memiliki

kegunaan sebagai insektisida nabati untuk

hama serangga (Syahputra 2008).

Buah makasar mengandung zat aktif

seperti bruceine, dan yatanosida A & B, yang

berkhasiat antikanker pada Ehrlich ascetic

cancer, sarcoma, cervix cancer, Walker

carcinoma, dan leukemia pada binatang,

menghambat sintesa DNA sel kanker, antitumor dari senyawa bruceantin (Cuendet

& Pezzuto 2004), meningkatkan daya

fagositosis makrofag serta membentuk sel

darah dalam sumsum tulang. Menurut

Noverman (1990) dalam Dalimartha (1999),

ekstrak etanol sari buah Makasar memiliki

daya antelmintik terhadap cacing gelang ayam

secara in vitro.

Gambar 1 Tanaman buah makasar

(Wijayakusuma 1994).

Kandungan fitokimia buah ini antara lain

alkaloid (Buracamarina dan Yatanina),

glukosida, yatanosida, fenol (Brucenal dan

asam Broceonat). Di dalam daging buah terdapat minyak, asam oleat, stearat, dan

palmitat (Wijayakusuma 1994). Dua macam

kuasinoid baru (javanikolida C & D dan

javanikosida B—F) terkandung di dalam

bijinya bersama dengan 8 kuasinoid dan 19

kuasinoid glukosida lain yang telah diteliti

sebelumnya (Kim et al. 2004).

Tekanan Darah

Baik individu normal maupun hipertensi, tekanan darah diatur secara fisiologis oleh

sistem timbal balik antara curah jantung

dengan resistensi pembuluh perifer yang

menggunakan 4 sisi anatomi yaitu arteriol,

pembuluh kapasitas, jantung ,dan ginjal.

Ginjal turut berkontribusi dalam

mengendalikan tekanan darah dengan

mengatur volume cairan intravaskular.

Refleks barometer yang dimediasi oleh saraf

otonom, bertindak bersama dengan

mekanisme humoral termasuk sistem renin

angiotensin aldosteron (RAA) untuk mengkoordinasikan fungsi dari 4 sisi anatomi

pengontrol dan tekanan darah normal.

Terakhir, sekresi lokal senyawa vasoaktif dari

endothelium vaskular juga turut dalam

regulasi resistensi vaskular seperti endotelin-

1 yang mengerutkan dan nitrit oksida yang

melebarkan pembuluh darah (Katzung 2006).

Aksi dari hormon adrenal medulla seperti

pada adrenal korteks turut berperan mengatur

tekanan darah yakni ada saat terjadi

peningkatan stress dengan mediasi dari adrenoseptor α dan β. Efek katabolik glikogen

otot ditimulasi adrenalin untuk menyediakan

energi selama stres berlangsung (Fryburg et

al. 1995). Noradrenalin mempunyai efek

vasokonstriksi lebih tinggi daripada adrenalin

(Kaneko 1980). Adrenalin meningkatkan laju

jantung dan kekuatan kontraksinya untuk

memompa lebih banyak darah (peningkatan

curah jantung), mengerutkan pembuluh darah

dan meningkatkan kadar glukosa (Caffrey

2000).

Tekanan darah manusia ditunjukkan oleh suatu fraksi yaitu tekanan sistolik sebagai

pembilang dan diastolik sebagai penyebut.

Tekanan arterial rata-rata dihitung dari nilai

sistolik dan diastolik. Tekanan darah sistolik

normal bervariasi pada setiap spesies namun

umumnya berkisar antara 100-150 mmHg

sedangkan untuk tekanan arterial rata-rata

Page 13: POTENSI EKSTRAK BUAH MAKASAR (Brucea javanica Merr ... · hipertensi bisoprolol yaitu 0.0714 mg/kg bobot badan. Fraksi heksana, fraksi air, dan bisoprolol menimbulkan efek hipotensi

3

ideal berkisar antara 75-90 mmHg (Mc Curnin

& Bassert 2006).

Hipertensi Hipertensi merupakan suatu fenomena

meningkatnya tekanan darah diastolik dan

atau sistolik yang persisten atau kronik.

Hipertensi merupakan penyakit

kardiovaskular yang paling banyak terjadi.

Diagnosanya diberikan jika sudah melalui

pengukuran tekanan darah minimal dua kali

dan diambil rataannya. Hal tersebut

disebabkan karena tekanan darah fluktuatif

dan dipengaruhi berbagai macam faktor.

Hipertensi spesifik hanya dapat ditentukan pada 10-15% pasien hipertensi. Penentuan

jenis hipertensi penting dilakukan agar dapat

digunakan pengobatan yang tepat. Pasien

yang tidak memiliki penyebab spesifik masuk

ke dalam hipertensi esensial. Dalam banyak

kasus, peningkatan tekanan darah berasosiasi

dengan kenaikan resistensi untuk mengalirkan

darah dalam arteri sementara curah jantung

biasanya normal. Penelitian menunjukkan

bahwa fungsi saraf otonom, refleks

baroreseptor, sistem renin angiotensin

aldosteron (RAA) dan gagal ginjal telah mengidentifikasi abnormalitas primer sebagai

akibat dari peningkatan resistensi pembuluh

perifer pada hipertensi esensial (Katzung

2006).

Peningkatan tekanan darah biasanya

disebabkan oleh beberapa faktor abnormal.

Bukti epidemiologis yang turut andil dalam

perkembangan hipertensi mengarah pada

pewarisan genetik, stress fisiologis, dan

lingkungan serta pola konsumsi pangan

(tinggi natrium dan rendah kalium atau kalsium). Hipertensi esensial akibat genetik

diperkirakan sebesar 30%. Mutasi beberapa

gen juga telah dihubungkan sebagai penyebab

hipertensi. Ragam fungsi angiotensinogen,

enzim pengkonversi angiotensin atau

angiotensin converting enzyme (ACE),

adrenoreceptor β2, dan α adducin (protein

skeletal) terbukti berkontribusi untuk

beberapa kasus hipertensi esensial (Katzung

2006).

Hipertensi akibat penyebab yang jelas

masuk ke dalam kategori hipertensi sekunder, salah satunya adalah hipertensi renal akibat

kerusakan ginjal. Argumentasi kuat akan

pentingnya ginjal dalam hipertensi

dikemukakan oleh Hall et al. (1986) dalam

Anderson et al (2000). Selanjutnya, Anderson

et al. (2000) membuktikan bahwa perubahan

struktur yakni penyempitan pembuluh darah

intrarenal dapat menyebabkan hipertensi.

Hipertensi endokrin merupakan contoh

lain hipertensi sekunder yang disebabkan

kerusakan kelenjar endokrin. Contoh lain

adalah hipertensi akibat kehamilan yang menurut penelitian Solomon & Seely (2001)

bahwa ada pendugaan bahwa hipertensi ini

disebabkan resistensi insulin yang

mempengaruhi patologis hipertensi ini dan

pendekatan dengan meningkatkan sensitifitas

insulin kemungkinan dapat mencegah atau

merawat gejala hipertensi walaupun masih

dibutuhkan penelitian lebih lanjut. Konsumsi

obat-obatan dan alkohol juga mempengaruhi

hipertensi sekunder.

Hipotensi

Hipotensi merupakan suatu fenomena

ketika tekanan darah rendah di bawah batas

normal sedangkan efek hipotensi adalah

kemampuan menurunkan tekanan darah dari

keadaan normal. Beberapa orang dengan

tekanan darah rendah memiliki kondisi fisik

yang terbaik dengan sistem kardiovaskular

yang kuat dan berisiko kecil terkena serangan

jantung serta stroke. Tetapi, tekanan darah

rendah dapat juga mengindikasikan adanya

masalah terutama jika tekanan darah turun tiba-tiba atau diikuti gejala seperti pusing,

pingsan, kurang konsentrasi, penglihatan

kabur, demam, depresi, haus , sesak napas,

dan sebagainya. Hipotensi sendiri dapat

berdampak buruk bagi kesehatan otak dan

jantung (Mayo Clinic Staff 2007).

Tekanan darah rendah atau hipotensi

dikategorikan berdasarkan penyebab dan

faktor lainnya. Jenis-jenis tekanan darah

rendah antara lain tekanan darah rendah saat

hendak berdiri (hipotensi postural atau ortostatik). Hipotensi ini dapat juga

disebabkan oleh obat antihipertensi. Jenisnya

lain yaitu tekanan darah rendah karena

kerusakan sistem saraf (hipotensi ortostatik

dengan sistem atrofi berganda), tekanan darah

rendah setelah makan (hipotensi

postprandial). Hipotensi postprandial

seringkali tejadi pada mereka yang memiliki

tekanan darah tinggi atau penurunan sistem

saraf otonom seperti Parkinson (Mayo Clinic

Staff 2007).

Jenis lainnya adalah tekanan darah rendah karena kegagalan sinyal otak (hipotensi

termediasi saraf). Hipotensi termediasi saraf

merupakan kebalikan dari hipotensi postural.

Hipotensi ini terjadi pada mereka yang berdiri

dalam waktu yang lama yang menyebabkan

darah berkumpul di bagian kaki kemudian

tubuh melakukan adaptasi untuk

menormalkan tekanan darah. Ketika hendak

Page 14: POTENSI EKSTRAK BUAH MAKASAR (Brucea javanica Merr ... · hipertensi bisoprolol yaitu 0.0714 mg/kg bobot badan. Fraksi heksana, fraksi air, dan bisoprolol menimbulkan efek hipotensi

4

duduk, jantung dipaksa untuk memompa

darah ke otak namun hal tersebut tidak terjadi

pada penderita hipotensi termediasi saraf

karena saraf jantung di bagian kiri ventrikel memberi sinyal ke otak terlalu tinggi sehingga

mengurangi laju detak jantung untuk

memompa darah (Mayo Clinic Staff 2007).

Antihipertensi

Prinsip pengobatan ini adalah untuk

mencegah terjadinya morbiditas dan

mortalitas akibat tekanan darah tinggi.

Antihipertensi dibagi ke dalam dua jenis

terapi, terapi nonfarmakologik, dan terapi farmakologik. Terapi nonfarmakologik ampuh

untuk penderita hipertensi ringan dan

membantu untuk hipertensi berat. Cara

terapinya seperti menurunkan berat badan,

membatasi makan garam, mengurangi makan

lemak jenuh dan kolesterol serta alkohol,

latihan fisik secara teratur, tidak merokok, dan

hidup santai (Elmer et al. 1995 & Midgley et

al. 1996)

Terapi farmakologik tentunya

menggunakan obat-obatan kimia atau alami

yang memiliki efek menurunkan tekanan darah. Terapi ini memiliki beberapa

mekanisme menurunkan tekanan darah

contohnya diuretik. Obat jenis ini bekerja baik

pada pasien yang mampu menahan natrium

dan umumnya dapat ditoleransi tubuh serta

tidak mahal. Diuretik bekerja dalam area

yang berbeda dalam saluran ginjal untuk

membantu mengurangi natrium dan air dari

dalam tubuh sehingga menurunkan jumlah

cairan sirkulasi. Contoh obat diuretik yakni

dari golongan thiazid (Cranwell-Bruce 2008). Mekanisme lainnya yaitu penghambatan

adrenegik. Mekanisme bekerja dengan

menurunkan sinyal saraf simpatik.

Penghambat atau penyekat adrenoreseptor alfa

dan beta dengan jalan menempati reseptor

adrenalin dan noradrenalin atau disebut

inhibitor kompetitif, contohnya bisoprolol

(Laurence & Bennet 1996). Menurut Dennis

& Thomas dalam Curnin & Bassert (2006),

sekresi dan atau injeksi adrenalin (epinefrin)

dapat meningkatkan laju jantung yang

kemudian meningkatkan aliran darah ke otot rangka. Mekanisme lain yaitu vasodilator,

contohnya golongan hidralazin. Mekanisme

kerja obat ini yaitu merelaksasi secara

langsung otot polos arteriol dan vasodilatasi

yang terjadi menimbulkan reaksi kompensasi

yang kuat berupa peningkatan denyut dan

kontraktilitas jantung, peningkatan renin

plasma dan retensi cairan yang kesemuanya

melawan efek hipotensi obat.

Mekanisme lain yaitu penghambat enzim

pengkonversi angiotensin dalam sistem RAA. Renin akan memecah angiotensin (yang

disintesis dalam hati dan beredar di darah)

menjadi angiotensin I dan selanjutnya diubah

menjadi angiotensin II yang sangat aktif.

Angiotensin II akan meningkatkan resistensi

perifer yang berdampak pada peningkatan TD.

Ada dua penghambat ACE yang telah beredar

contohnya kaptopril dan enalapril. Mekanisme

selanjutnya adalah kalsium antagonis namun

obat ini dikombinasikan dengan obat lain

(diuretik, beta blockers, dan lain-lain) pada penderita usia lanjut (Cranwell-Bruce 2008).

Antihipertensi dengan mekanisme kalsium

antagonis contohnya adalah amlodipin.

Amlodipin beraksi sebagai penghalang

saluran ion kalsium sebagai perawatan untuk

hipertensi dan angina, suatu penyakit yang

disebabkan oleh berkurangnya aliran darah ke

beberapa bagian jantung (Pfizer 2006). Ion

kalsium berperan dalam kontraksi sel otot

polos dan jantung serta perkembangan impuls

jantung. Ion kalsium berguna dalam kontraksi

protein miosin dan aktin dalam sel-sel otot. Dengan menghambat pemasukan kalsium ke

dalam sel, hal tersebut dapat memperlambat

kontraksi dan memperpanjang relaksasi otot

(Laurence & Bennet 1996 ).

Metode Tidak Langsung untuk

Pengukuran Tekanan Darah

Whitesall et al. (2004) melakukan

penelitian tentang perbandingan metode

pengukuran tekanan darah sistol. Menurutnya, metode tidak langsung (cuff) akurat dalam

mengukur tekanan darah sistol. Dengan

metode ini, nilai sistolik (Gambar 2) yang

diperoleh dapat dipertanggungjawabkan

dibandingkan dengan nilai rata-rata dan

diastolik (Mc Curnin & Bassert 2006).

Gambar 2 Hasil pengukuran sistol ditunjukan

oleh tanda panah (oscillograph).

Page 15: POTENSI EKSTRAK BUAH MAKASAR (Brucea javanica Merr ... · hipertensi bisoprolol yaitu 0.0714 mg/kg bobot badan. Fraksi heksana, fraksi air, dan bisoprolol menimbulkan efek hipotensi

5

Tekanan darah diukur dengan

menggunakan instrumen analisis yang dapat

mengukur tekanan darah tikus melalui ekor. Metode tersebut disebut juga metode non-

invasive atau tidak langsung. Nilai tekanan

darah dapat diukur melalui cuff yang memiliki

sensor cahaya. Sensor akan membaca aliran

tekanan darah yang melewati pangkal ekor

secara dinamis akibat penekanan terhadap

pembuluh darah oleh pompa yang tersedia

pada alat. Nilai tekanan darah akan terbaca

melalui interpretasi grafik (oscillograph) yang

berbentuk kerucut.

BAHAN DAN METODE

Bahan dan Alat

Bahan-bahan yang diperlukan seperti 20

tikus jantan galur Sprague Dawley (200-300

gram) diperoleh dari Balai Penelitian

Veteriner Bogor, buah makasar yang sudah

hitam diperoleh dari pohon buah makasar di

Pondok Cabe Jakarta Selatan, heksana,

alkohol 96%, alkohol 70%, akuades,

akuabides steril pro injection, karboksimetilselulosa 0.1%, kloroform,

bisoprolol, pereaksi Dragendorff, Meyer, dan

Wagner, amoniak, eter, pakan standar tikus

dari PT. Indofeed, kapas, dan pereaksi

Lieberman-Burchard. Alat-alat yang

digunakan antara lain alat-alat gelas, blender,

rotavapor, jarum suntik 1 cc, sonde lambung,

timbangan analitik, timbangan tikus, vial

kaca, penangas air, dan seperangkat alat

pengukur tekanan darah/ Rat Tail Blood

Pressure Monitor (RBPM) Harvard Apparatus.

Metode Penelitian

Fraksinasi (Usman 2000)

Buah makasar yang digunakan merupakan

buah utuh sehingga kulit, daging, dan biji

buah juga termasuk dalam pengujian. Sampel

diekstrak dengan cara maserasi dalam alkohol

96% yang dilakukan selama 24 jam dan

diulang sebanyak 14 kali sampai larutan tidak

berwarna lagi. Semua filtrat dijadikan satu kemudian dipekatkan dengan rotavapor

(40°C). Residu bahan padat dibuang. Setelah

pekat (ekstrak kasar), residu ekstrak dipartisi

dengan ditambahkan campuran heksana:

metanol: air (5:9:1). Fase heksana dan fase

metanol: air yang terbentuk dipindahkan ke

dalam dua gelas piala. Sebagian fraksi

heksana diuji fitokimia secara kualitatif.

Fase metanol: air kemudian dikeringkan

dengan rotavapor (40°C) dan dipartisi dengan

campuran kloroform: air (1:1). Fase kloroform

dan fase air dipisahkan ke dalam dua gelas piala kemudian dipekatkan dengan rotavapor

(40°C). Sebagian fraksi air kemudian diuji

fitokimianya secara kualitatif sedangkan

fraksi kloroformnya tidak diujikan.

Analisis Fitokimia Analisis fitokimia ini dilakukan secara

kualitatif. Hal ini bertujuan untuk mengetahui

kandungan fitokimia di dalam ekstrak buah

makasar yang dibagi ke dalam 2 fraksi.

Analisis ini berdasarkan metode Harborne (1987). Senyawa yang diujikan antara lain

alkaloid, flavonoid, triterpenoid, dan steroid.

Uji Alkaloid. Sebanyak 0.05 gram setiap

fraksi ekstrak buah makasar ditambahkan 5

mL kloroform dan amoniak. Fraksi kloroform

dipisahkan dan diasamkan dengan 1 tetes

H2SO4 2 M. fraksi asam dibagi menjadi tiga

tabung kemudian masing-masing ditambahkan

pereaksi Dragendorff, Meyer, dan Wagner.

Adanya alkaloid ditandai dengan terbentuknya

endapan putih pada pereaksi Meyer, endapan

merah pada pereaksi Dragendorff, dan endapan coklat pada pereaksi Wagner.

Uji Flavonoid. Sebanyak 0.05 gram setiap

fraksi ekstrak buah makasar ditambahkan

dengan metanol 30% kemudian dipanaskan

selama 5 menit. Filtrat ditambahkan dengan

H2SO4. Senyawa flavonoid ditunjukkan

dengan terbentuknya warna merah karena

penambahan H2SO4.

Uji Triterpenoid. Sebanyak 0.05 gram

setiap fraksi ekstak buah makasar

ditambahkan 2.5 mL etanol 30% lalu dipanaskan selama 5 menit dan disaring.

Filtratnya diuapkan kemudian ditambahkan

eter. Lapisan eter ditambahkan dengan

pereaksi Lieberman-Buchard (3 tetes asetat

anhidrida dan 1 tetes H2SO4 pekat). Warna

merah atau ungu yang terbentuk menunjukkan

adanya triterpenoid.

Uji Potensi Antihipertensi (Fidrianny 2003)

Persiapan Pengukuran. Setelah

aklimatisasi tikus selama 30 hari, disiapkan

fraksi air ekstrak buah makasar dalam bentuk larutan. Fraksi heksana dibuat menjadi

suspensi dengan karboksimetilselulosa 0.1%.

Larutan fraksi air dan heksana diuji dengan

dosis 0.0714 mg/kg bobot badan (BB) sama

dengan dosis kontrol positif yakni bisoprolol.

Adrenalin diberikan dengan dosis 1.2 µg.kg

BB dan digunakan untuk mengkondisikan

hipertensi pada hewan coba. Hewan coba

Page 16: POTENSI EKSTRAK BUAH MAKASAR (Brucea javanica Merr ... · hipertensi bisoprolol yaitu 0.0714 mg/kg bobot badan. Fraksi heksana, fraksi air, dan bisoprolol menimbulkan efek hipotensi

6

dibagi menjadi 4 kelompok perlakuan dan

setiap kelompok terdiri atas 4 ekor tikus.

Kelompok 1 sebagai kontrol negatif (KN),

dengan pemberian akuades dan adrenalin, kelompok 2 sebagai kontrol positif (KP)

dengan pemberian obat antihipertensi

bisoprolol dan adrenalin, kelompok 3 yaitu

kelompok uji dengan pemberian fraksi air

(FA) dan adrenalin. Terakhir, kelompok 4

yakni fraksi heksana (FH) dan adrenalin.

Pemberian sampel dilakukan dengan sonde

lambung atau secara oral, sedangkan adrenalin

diberikan secara intraperitoneal.

Orientasi Waktu Efek Sampel. Sebelum

uji potensi, obat antihipertensi, adrenalin, dan fraksi air perlu diketahui waktu efek

responnya. Uji dilakukan dengan tikus yang

berbeda untuk setiap sampelnya dan tikus

yang digunakan di luar anggota kelompok

perlakuan. Mula-mula tekanan darah normal

diukur dengan alat RBPM kemudian diberikan

sampel sesuai dengan rute pemberiannya (obat

dan fraksi air secara oral sedangkan adrenalin

secara intraperitoneal). Setelah diberikan

sampel, pengukuran tekanan darah dilakukan

setiap 20 menit hingga terlihat efek penurunan

tekanan darah terendah untuk obat dan fraksi air, sedangkan adrenalin dilihat efek

peningkatan tekanan darah tertinggi. Tekanan

darah terendah dan tertinggi diambil menjadi

waktu optimum munculnya efek sampel.

Uji Potensi Antihipertensi. Tikus mula-

mula diberikan adrenalin dengan dosis 1.2

µg/kg BB secara intraperitoneal (i.p) sebagai

peningkat tekanan darah, kemudian diukur

tekanan darah setelah pemberian adrenalin

dengan RBPM. Tekanan darah mula-mula dan

tekanan darah setelah pemberian adrenalin dicatat. Selanjutnya dihitung kenaikan tekanan

darah setelah pemberian adrenalin. Setelah

tekanan darah kembali normal, adrenalin

diberikan via i.p dan disusul dengan

pemberian zat uji secara oral. Selanjutnya,

tekanan darah diukur setelah pemberian

adrenalin dan disusul dengan zat uji dengan

RBPM lalu dihitung penurunan tekanan darah

dari tekanan darah setelah pemberian

adrenalin. Zat uji dikatakan mempunyai efek

antihipertensi jika mampu menurunkan

tekanan sistol ≥ 20 mmHg (Thompson 1990 dalam Fidrianny 2003).

Analisis Data

Rancangan percobaan yang digunakan

yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL).

Percobaan terdiri atas 4 kelompok perlakuan

dengan 4 ulangan setiap kelompok

perlakuannya. Data hasil pengukuran tekanan

sistol dianalisis secara statistika menggunakan

ANCOVA dengan dekomposisi SS tipe III

(Santoso 2002). Modelnya adalah sebagai

berikut: Yij = µ+ τi + βXij + εij

Keterangan :

τi = pengaruh perlakuan ke-i, i= 1,2,3,4

εi = pengaruh galat perlakuan ke-i dan

ulangan ke-j, j= 1,2,3,4

Yij = nilai peubah respon perlakuan ke-i dan

ulangan ke-j

Xij= nilai peragam pada ulangan yang

bersesuaian dengan Yij

εij= galat acak

i1 = kelompok kontrol positif i2 = kelompok kontrol negatif

i3 = kelompok fraksi air

i4= kelompok fraksi heksana

Jika tidak terdapat pengaruh peragam (ragam

pengiring) maka pengujian dilakukan tanpa

memasukan peragam dalam analisis. Terakhir,

perbedaan yang nyata antar perlakuan

dianalisis dengan uji lanjut Duncan (Gomez &

Gomez 1993).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Persiapan Sampel

. Rendemen yang didapatkan dari 73.52

gram serbuk buah makasar adalah 27.78%.

Hasil fraksinasi ekstrak etanol tersebut

didapatkan residu dalam fraksi air 4.38% dan

fraksi heksana sebesar 6.11%. Perbedaan

kedua rendemen menunjukan bahwa

kandungan senyawa polar lebih sedikit

daripada senyawa nonpolarnya. Residu pada

fraksi heksana juga disebabkan sebagian besar buah makasar adalah bijinya yang

mengandung banyak senyawa nonpolar dan

hasil tersebut mendukung hasil penelitian

Noorshahida et al. (2009) yang menyatakan

bahwa fraksi heksana menghasilkan residu

yang lebih banyak dari fraksi air. Selain itu

hasil penelitian ini sesuai dengan yang

dilaporkan Wijayakusuma (1994) bahwa

daging buah makasar mengandung minyak

dan asam-asam lemak yang larut dalam

pelarut-pelarut seperti kloroform dan heksana.

Analisis Fitokimia

Analisis fitokimia ditujukan untuk

mengetahui kandungan fitokimia dalam buah

yang akan dipakai dalam pengujian

antihipertensi. Tabel 1 menunjukan proses

identifikasi alkaloid menggunakan tiga

macam pereaksi yang setiap pereaksinya

Page 17: POTENSI EKSTRAK BUAH MAKASAR (Brucea javanica Merr ... · hipertensi bisoprolol yaitu 0.0714 mg/kg bobot badan. Fraksi heksana, fraksi air, dan bisoprolol menimbulkan efek hipotensi

7

mencirikan jenis alkaloid. Dalam penelitian

ini, dengan pereaksi Wagner menunjukkan

nilai positif dalam ketiga fraksi sedangkan

pereaksi Dragendorf hanya dalam fraksi air. Hal tersebut mencirikan kandungan dominan

alkaloid dalam ekstrak yakni dalam bentuk

bebas atau basa karena larut dalam pelarut

organik, namun juga terdapat alkaloid yang

larut dalam air yaitu dalam bentuk garam.

Pereaksi Meyer digunakan untuk

mengidentifikasi alkaloid yang mengandung

tanin. Hasil yang negatif disetiap fraksi

menunjukkan bahwa dalam alkaloid tersebut

tidak terdapat tanin. Salah satu pereaksi saja

yang menunjukkan positif sudah dapat dikatakan ekstrak mengandung alkaloid.

Analisis senyawa fitokimia lain

menunjukkan bahwa flavonoid hanya tersebar

di fraksi air sedangkan triterpenoid dalam

fraksi kloroform. Warna merah yang

terbentuk pada uji flavonoid sangat tipis

sehingga diduga kandungan flavonoidnya

sedikit. Sedangkan, triterpenoid yang

nonpolar tidak terdeteksi di fraksi heksana

namun NoorShahida et al. (2009) menyatakan

bahwa biji buah makasar mengandung

senyawa kuasinoid yang merupakan jenis triterpenoid. Hal tersebut kemungkinan

disebabkan triterpenoid merupakan senyawa

yang sangat nonpolar sehingga tidak cukup

kuat ditarik oleh pelarut heksana.

Tabel 1 Hasil analisis fitokimia pada masing-

masing fraksi

Jenis Pengujian Hasil

Air Heksana

Alkaloid

Dragendorf

Meyer

Wagner

+

-

+

-

-

+

Flavonoid + -

Triterpenoid - -

Keterangan:,

(+) terkandung

(-) tidak terkandung

Orientasi Waktu Efek

Sebelum melakukan uji potensi

antihipertensi, uji orientasi waktu efek diperlukan untuk mengetahui waktu sampel

yang diberikan ke dalam hewan coba

memberikan respon fisiologis. Orientasi

waktu ini juga diperlukan untuk mengetahui

seberapa lama sampel yang diberikan bertahan

lama sebelum terjadi homeostatis di dalam

tubuh hewan tersebut. Uji orientasi waktu

dilakukan dengan mengetahui efek hipotensi,

menurunkan tekanan darah dari keadaan

normal, dari sampel obat antihipertensi, fraksi air, dan fraksi heksana dengan pemberian

melalui oral. Kemudian, efek hipertensi

ditimbulkan oleh pemberian adrenalin secara

intraperitoneal.

Sampel tidak diberikan dengan rute yang

sama seperti adrenalin. Kandungan pirogen

dan materi lain di dalam sampel dan wadah

yang tidak steril dapat menyebabkan respon

imun di dalam tubuh tikus seperti demam

(Robinson 2002). Pemberian oral juga

disamakan dengan cara konsumsi di masyarakat pada umumnya.

Adrenalin tidak diberikan secara oral

layaknya pemberian sampel karena adrenalin

akan menjadi racun jika diberikan secara oral

dan juga sifat fungsionalnya akan hilang jika

melalui sistem pencernaan. Adrenalin

dilarutkan dengan akuabides steril pro

injection untuk menghindari kesalahan

transpor molekul akibat perbedaan

konsentrasi.

Dalam grafik pada Gambar 3, efek

menurunkan tekanan darah sistol (TDS) maksimum (hipotensi) dari obat

antihipertensi, bisoprolol, mulai terlihat pada

menit ke-80. Tekanan darah mula-mula adalah

162 mmHg dan setelah menit ke-80, TDS

menurun menjadi 132 mmHg. Jika melihat

dari kecenderungan penurunan TDS, , efek

hipotensi obat masih dapat berlanjut sampai

titik terendahnya dan stagnansi selama 24 jam.

efek maksimum bisoprolol pada manusia

timbul setelah 1-4 jam pemakaian pada dosis

>5 mg (Dexa Medica 2009). Dalam percobaan ini, Hal tersebut tidak diujikan lebih lanjut

dikarenakan waktu respon yang lebih lama

akan menyebabkan penelitian dalam hal

waktu akan kurang efektif. Oleh sebab itu,

penggunaan kontrol positif lain dengan respon

yang lebih cepat sangat dianjurkan.

Gambar 3 Efek hipotensi bisoprolol.

162 162 162150

132

0

20

40

60

80

100

120

140

160

180

0 20 40 60 80

TD

S (

mm

Hg)

Menit ke-

Page 18: POTENSI EKSTRAK BUAH MAKASAR (Brucea javanica Merr ... · hipertensi bisoprolol yaitu 0.0714 mg/kg bobot badan. Fraksi heksana, fraksi air, dan bisoprolol menimbulkan efek hipotensi

8

Dalam grafik pada Gambar 4, efek

hipotensi optimum untuk fraksi air muncul

pada menit ke-60 setelah pemasukan via oral. Tekanan darah sistol tikus awal yaitu 156

mmHg kemudian menurun setelah menit ke-

60 menjadi 144 mmHg. Jika melihat

grafiknya, penurunan TDSnya tampak

fluktuatif. Hal tersebut kemungkinan

disebabkan kemampuan hipotensif fraksi air

dalam mempertahankan penurunan tekanan

darah kurang baik walaupun demikian nilai

TDSnya cenderung menurun. Jika sampel

memiliki efek hipotensi, kecenderungan

sampel untuk memiliki efek antihipertensi akan semakin besar. Jika dilihat dari data

waktu efek, fraksi air (FA) memiliki

kemampuan menurunkan tekanan darah 20

menit lebih cepat dibandingkan bisoprolol

yang menurunkan tekanan darah secara

bertahap namun stabil.

Gambar 5 menunjukkan kemampuan

hipotensi dari fraksi heksana (FH). Efek

optimum hipotensi fraksi ini muncul pada

menit ke 20 dan kembali ke normal pada

menit ke 80. Jika dibandingkan dengan FA,

kemampuan hipotensi FH lebih cepat muncul dan stabil dibandingkan FA. Kemampuan

hipotensi yang cepat ini diduga dapat

digunakan ketika keadaan darurat hipertensi.

Efek hipotensi FA dan FH sendiri perlu diteliti

lebih lanjut dalam hal dosis pemberiannya dan

farmakokinetiknya.

Gambar 4 Efek hipotensi fraksi air.

Gambar 5 Efek hipotensi fraksi heksana.

Dalam grafik pada Gambar 6, efek

maksimum adrenalin untuk meningkatkan

TDS tikus yaitu pada menit ke-20. Homeostatis tubuh terhadap masukan

adrenalin mulai bekerja sebelum menit ke-40

saat TDS menuju normal. Tekanan darah awal

tikus SD yaitu 144 mmHg dan setelah

pemberian adrenalin TDS meningkat menjadi

192 mmHg. Orientasi waktu efek ini akan

digunakan sebagai pedoman dalam

pengaturan masukan sampel pada hewan coba

dan waktu pengukuran. Contohnya adalah saat

uji antihipertensi dilakukan, pemberian

adrenalin dilakukan pada menit ke-40 setelah pemberian fraksi air. Hal tersebut

menyebabkan efek kedua sampel akan muncul

bersamaan.

Gambar 6 Efek hipertensi adrenalin via i.p.

Potensi Antihipertensi

Sebelum dilakukan uji potensi, tekanan

darah normal tikus SD diukur. Berdasarkan

data tekanan darah sistol awal (TDS 0) dalam

Lampiran 6 dapat dikatakan sebagian besar

tikus sudah hipertensi sebelum diberi

perlakuan. Tekanan darah sistol awal tikus

yang diperoleh yaitu 173.58 ± 24.46 mmHg

untuk tikus berumur 2 bulan yakni berkisar

antara 123-216 mmHg. Berdasarkan William

College (2002), TDS tikus rata-rata sebesar

121 mmHg. Data standar tekanan darah tikus SD belum ditemukan namun TDS yang diukur

oleh Paparella et al. (2008) adalah 110± 4

mmHg untuk tikus berumur 3 bulan.

Sedangkan, menurut penelitian Zhao et al.

(2008), TDS tikus SD berumur 2 bulan sekitar

115 mmHg. Perbedaan tekanan darah ini

kemungkinan dipengaruhi oleh bobot badan

tikus dan kondisi fisiologis serta lingkungan

tikus.

Penurunan TD akibat pemberian

bisoprolol (KP) mampu menurunkan rata-rata

156144

168

138 144

0

50

100

150

200

0 20 40 60 80

TD

S (

mm

Hg

)

Menit ke-

144

114126 132

144

0

20

40

60

80

100

120

140

160

0 20 40 60 80

TD

S (

mm

Hg

)

Menit ke-

144 144

192

156168

0

50

100

150

200

250

0 15 20 40 60

TD

S (

mm

Hg)

Menit ke-

Page 19: POTENSI EKSTRAK BUAH MAKASAR (Brucea javanica Merr ... · hipertensi bisoprolol yaitu 0.0714 mg/kg bobot badan. Fraksi heksana, fraksi air, dan bisoprolol menimbulkan efek hipotensi

9

TDS 1 dari 199.5 mmHg menjadi 176.25

mmHg dan jika dipersentasekan berarti

mampu menurunkan TDS sebesar 11.65%.

Sedangkan, fraksi heksana dan air berturut-turut mampu menurunkan sebesar 27.66% dan

34.40% (Tabel 2). Hal tersebut menunjukan

FA memiliki kemampuan antihipertensi

terbesar kemudian diikuti FH lalu bisoprolol.

Perbedaan kemampuan antihipertensi

kemungkinan disebabkan kandungan senyawa

aktif dalam FA lebih banyak dibandingkan

bisoprolol dan FH pada dosis yang sama yaitu

0.0714 mg/kg BB. Sedangkan, analisis

fitokimia menunjukkan bahwa FH hanya

mengandung alkaloid saja. Hal tersebut menyebabkan kemampuan antihipertensi FH

lebih kecil daripada FA.

Senyawa aktif yang umumnya berperan

sebagai antihipertensi yang larut dalam air

adalah alkaloid dan flavonoid sedangkan di

dalam fraksi non polar adalah triterpenoid.

Efek antihipertensinya dapat melalui

mekanisme yang beragam seperti diuretik dan

penghambat adrenegik. Contohnya penelitian

dari Panjaitan (2000) mengungkapkan bahwa

sari buah belimbing manis yang mengandung

alkaloid memiliki efek diuretik sekaligus antihipertensi. Mok et al. (1998) dalam

Panjaitan (2000) menyatakan bahwa

tumbuhan Kopsia teoi mengandung

aspidocfractinine alkaloid yang terbukti

memiliki efek terhadap kardiovaskular dan

dapat menurunkan tekanan darah tinggi pada

tikus Spontaneously Hypertensive Rat (SHR).

Obat antihipertensi seperti reserpin sebagai

penghambat adrenegik merupakan suatu

alkaloid yang diekstrak dari akar Rauwolfia

serpentine dan R. vomitoria (PharmGKB 2009).

Kemampuan senyawa aktif yang beragam

turut membantu dalam mengobati hipertensi

yang juga disebabkan dari berbagai faktor

risiko. Flavonoid juga turut andil dalam

menurunkan tekanan darah. Menurut Duarte

et al. (2001), senyawa kuarsetin dari golongan

flavonoid mampu mengurangi peningkatan

tekanan darah pada tikus SHR walaupun

belum diketahui jenis flavonoid dalam

tanaman ini. Penelitian tersebut juga

menunjukkan bahwa ada pengaruh dari aktivitas antioksidan yang mampu

mengurangi peningkatan tekanan darah akibat

radikal bebas. Berdasarkan jurnal tersebut

dikatakan bahwa terjadi peningkatan nilai

superoksida, lipid peroksida, dan hidrogen

peroksida pada pasien hipertensi. Radikal

bebas dapat menyebabkan berbagai kerusakan

organ sehingga meningkatkan tekanan darah.

Senyawa aktif nonpolar yang memiliki

efek antihipertensi adalah triterpenoid.

Penelitian Jiao et al. (2007) menyebutkan

bahwa ekstrak bambu yang kaya akan triterpenoid memiliki kemampuan

antihiperlipidemia yang berimbas pada

kemampuan antihipertensi. Namun. analisis

fitokimia tidak menunjukkan bahwa FH

mengandung triterpenoid melainkan alkaloid

saja.

Hal-hal di atas memungkinkan nilai

antihipertensi FA lebih tinggi dibandingkan

FH dan bisoprolol karena senyawa aktif yang

dikandungnya beragam dan sinergis dalam

menurunkan tekanan darah walaupun masih perlu dikaji lanjut untuk menentukan jenis

senyawa-senyawa dari golongan fitokimia

tersebut.

Sampel tersebut berbeda dengan

kelompok perlakuan yang diberi akuades

(kontrol negatif). Kontrol negatif justru

menunjukan kenaikan TDS sebanyak 15

mmHg dari 168 mmHg ke 183 mmHg atau

menaikan TDS sebesar 8.93%. Hal tersebut

disebabkan akuades tidak memiliki efek

antihipertensi. Nilai ΔTDS 1 pada kelompok

kontrol negatif menunjukkan kenaikan seharusnya mendekati nol. Hal tersebut

disebabkan adanya pengaruh stress pada

hewan coba saat perlakuan.

Tabel 2 Hasil rataan pengukuran tekanan

darah sistol selama perlakuan

Kelompok

Uji

TDS 1

mmHg

TDS 2

mmHg

ΔTDS 1

mmHg

%

penurunan

KN 168 183 -15 -8.93

KP 199.5 176.25 23.25 11.65

FA 211.5 138.75 72.75 34.40

FH 211.5 153 58.5 27.66

Keterangan:

TDS 1= TDS setelah injeksi adrenalin. TDS

2= TDS setelah injeksi adrenalin dan sampel,

dan ΔTDS 1= penurunan kenaikan TDS akibat

adrenalin setelah injeksi sampel (TDS 1-TDS

2).

Analisis Statistika

Data dianalisis menggunakan teknik

analisis peragam atau analysis of covariance

(ANCOVA) dengan tujuan memperkecil galat

oleh karena beberapa hal. Pada penelitian ini,

data TDS awal sudah berbeda, hal tersebut

dapat berakibat hasil akhir yang diperoleh

akan lebih besar galatnya. Peubah pengiring

Page 20: POTENSI EKSTRAK BUAH MAKASAR (Brucea javanica Merr ... · hipertensi bisoprolol yaitu 0.0714 mg/kg bobot badan. Fraksi heksana, fraksi air, dan bisoprolol menimbulkan efek hipotensi

10

dalam kasus ini TDS awal yang

mempengaruhi ΔTDS 1 perlu dimasukan ke

dalam analisis sehingga hasil akhirnya akan

lebih kecil galatnya. Dekomposisi analisis menggunakan SS tipe III karena pengaruh

TDS awal terhadap ΔTDS 1 belum diketahui

dengan pasti sehingga perlu diujikan terlebih

dahulu.

Hasil analisis peragam menunjukkan

bahwa tidak ada pengaruh linier TDS awal

terhadap ΔTDS 1 pada selang kepercayaan

95%. Sedangkan, nilai model terkoreksi

menunjukkan bahwa ada pengaruh linier

kelompok perlakuan terhadap nilai ΔTDS 1

pada selang kepercayaan 95%. Oleh karena itu, analisis lebih lanjut dilakukan tanpa

memasukan peragam.

Tabel 3 menunjukkan adanya hasil beda

nyata antar perlakuan. Kelompok KN berbeda

nyata (<0.05) dengan KP. KP berbeda nyata

dengan FA dan FH. Sedangkan, nilai

penurunan TDS FA dan FH tidak berbeda

nyata (>0.05) sehingga kedua fraksi memiliki

kemampuan efek antihipertensi yang sama

jika dilihat secara statistika.

Uji lanjut menunjukkan bahwa FA dan FH

memiliki potensi antihipertensi. Hal tersebut diperkuat dengan pernyataan Thompson

(1990) dalam Fidrianny (2003). Nilai

penurunan tekanan darah FA dan FH

keduanya ≥ 20 mmHg maka keduanya

dikatakan memiliki efek antihipertensi.

Tabel 3 Uji beda nyata dengan uji Duncan

Kelompok uji Dosis (mg/kg BB)

Penurunan Sistol (mmHg)

KN 0.0714 -15± 6.00a

KP 0.0714 27±7.94b

FA 0.0714 72.75±11.32c

FH 0.0714 58.5±28.72c

Keterangan:

n=4, (-) = kenaikan tekanan darah, a = tidak

berbeda nyata (p<0.05), b = berbeda nyata

(p<0.05) dibandingkan KN, c = sangat

berbeda nyata dibandingkan KN (p<0.05).

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Rendemen hasil fraksinasi ekstrak buah

makasar adalah 4.38% untuk fraksi air dan

6.11% untuk fraksi heksana. Fraksi air

mengandung alkaloid dan flavonoid,

sedangkan, fraksi heksana hanya mengandung

alkaloid. Efek hipotensi bisoprolol timbul

pada menit ke-80 setelah pemberian via oral

serta efek hipotensi fraksi heksana dan fraksi air berturut-turut timbul pada menit ke-20 dan

60 setelah pemberian via oral. Efek hipertensi

adrenalin muncul pada menit ke-20 setelah

injeksi via intraperitoneal.

Penelitian membuktikan bahwa kedua

fraksi yang diujikan memiliki potensi

antihipertensi karena kemampuan

menurunkan peningkatan tekanan darah sistol

akibat adrenalin lebih tinggi ketimbang

kontrol positif. Untuk fraksi air didapatkan

nilai sebesar 72.75±11.32 mmHg atau menurunkan sebanyak 34.40% dan fraksi

heksana sebesar 58.5±28.72 mmHg atau

menurunkan sebanyak 27.66%. Sedangkan,

nilai antihipertensi kontrol positif sebesar

22.25±9.91 atau menurunkan sebanyak

11.65%. Potensi antihipertensi terbesar

diperoleh oleh fraksi air.

Saran

Penelitian untuk antihipertensi dianjurkan

menggunakan tikus galur Wistar dan lebih baik lagi jika tikus model hipertensi seperti

Spontaneously Hypertensive Rat. Pengujian

efek antihipertensi perlu dilakukan untuk

fraksi kloroform sehingga dapat dibandingkan

potensi efek terbesarnya. Obat antihipertensi

sebagai kontrol positif sebaiknya yang

memiliki efek cepat seperti kaptopril untuk

mengefisiensikan waktu. Uji toksisitas dan uji

antihipertensi pada konsentrasi yang

bervariasi perlu dilakukan untuk mengetahui

konsentrasi optimumnya. Pengujian mekanisme antihipertensi seperti efek diuretik

dan yang lainnya perlu dilakukan untuk

mengetahui mekanisme yang terjadi dalam

penurunan tekanan darah tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Anderson et al. 2000. Renovascular

hypertension: structural changes in

the renal vasculature. Hypertension

36: 648-652.

Caffrey JL. 2000. Adrenaline booster. [terhubung berkala]. http://

www.hsc.unt.edu/research/ifd/cri/doc

uments/ADRENBOO.htm [6 Jan

2010]

Cranwell-Bruce LA. 2008. Antihypertensive.

MedSurg Nursing 17: 337-341.

Page 21: POTENSI EKSTRAK BUAH MAKASAR (Brucea javanica Merr ... · hipertensi bisoprolol yaitu 0.0714 mg/kg bobot badan. Fraksi heksana, fraksi air, dan bisoprolol menimbulkan efek hipotensi

11

Cuendet M, Pezzuto JM. 2004. Antitumor

activity of bruceantin: an old drug

with new promise. J Nat Prod 67:

269-72.

Dalimartha S. 1999. Atlas Tumbuhan Obat

Indonesia. Ed ke-2. Jakarta:

Merentas Generasi Sehat.

[Dexa Medica]. 2009. Bisoprolol fumarat.

[terhubung berkala]. http://www.

farmasiku.com/index.php?target=pro

ducts&product_id=30026 [22 Jan

2010].

Duarte J et al. 2001. Antihypertensive effects

of the flavonoid quercetin in

Spontaneously Hypertensive Rats. Br J Pharmacol 133: 117-124.

Elmer PJ et al. 1995. Lifestyle intervention:

results of treatment of mild

hypertension study (TOMHS).

Prevent Med 24: 378-388.

Fidrianny I, Padmawinata K, Soetarno S,

Yulinah E. 2003. Efek antihipertensi

dan hipotensi beberapa fraksi dari

ekstrak etanol umbi lapis kucai

(Allium schoenoprasum L.,

Lliliaceae). J Mat Si 8: 147-150.

Fryburg DA et al. 1995. Effect of epinephrine on human muscle glucose and

protein metabolism. Am J Physiol

Endocrinol Metab 268: E55-E59.

Gomez KA, Gomez AA. 1993. Prosedur

Statistik Untuk Penelitian Pertanian.

Ed ke-2. Depok: UI Pr.

Harborne JB. 1987. Metode Fitokimia. Iwang

S, penerjemah. Bandung: ITB Pr.

Terjemahan dari: Phytochemical

Method.

Jiao J, Zhang Y, Lou D, Wu X, Zhang Y. 2007. Antihyperlipidemic and

antihypertensive effect of a

triterpenoid-rich extract from

bamboo shavings and vasodilator

effect of friedelin on phenylephrine-

induced vasoconstriction in thoraric

aortas of rats . Phytotherapy Res 21:

1135-1141.

Katzung BG, editor. 2006. Basic and Clinical

Pharmacology. Ed ke-10. San

Fransisco: McGraw-Hill.

Kaneko JJ, editor. 1980. Clinical Biochemistry of Domestic Animals.

Ed ke-3. New York: Academic Pr

Kim IH et al. 2004. New quassinoids,

javanicolides C and D and

javanicosides B--F, from seeds of

Brucea javanica. J Nat Prod 67:863-8

Laurence DR, Bennet PN. 1996. Clinical

Pharmacology. Ed ke-7. New York:

Churcill Livingstone.

Maryono D. 2008. Mitos dan Fakta Seputar

Penyakit Jantung. Jakarta: Bhuana

Ilmu Populer.

[Mayo Clinic Staff]. 2007. Hypotension.

[terhubung berkala]. http://www.

mayoclinic.com/health/low-blood-

pressure/DS00590 [9 Mar 2009].

Mc Curnin DM, Bassert JM. 2006. Clinical

Textbook for Veterinary Technicians.

Ed ke-6. Missouri: Elsevier.

Midgley JP, Matthew Ag, Greenwood CMT,

Logan AG. 1996. Effect of reduced

dietary sodium on blood pressure: a

meta-analysis of randomized

controlled trials. JAMA 275: 1590-

1597.

NoorShahida A, Wong TW, Choo CY. 2009.

Hypoglycemic effect of quassinoid

from Brucea javanica (L.) Merr (Simaroubaceae) Seeds. J

Ethnopharmacol 124: 586-591.

Panjaitan RGP. 2000. Potensi sari buah

belimbing manis (Averrhoa

carambola L.) sebagai antihipertensi

dan diuretik [tesis]. Bogor: Sekolah

Pascasarjana Biologi, Institut

Pertanian Bogor.

Papparella I et al. 2008. Green tea attenuates

angiotensin II-induced cardiac

hypertrophy in rats by modulating reactive oxygen species production

and the Src/epidermal growth factor

receptor/Akt signaling pathway. J

Nutr 138: 1596-1601.

Parziale E. 2004. Herb library: Brucea.

[terhubung berkala]. http://

earthnotes.tripod.com/brucea.htm [9

Mar 2009].

[Pfizer]. 2006. High blood pressure and

angina. [terhubung berkala].

http://www.norvasc.com/high-blood-

pressure-medicine/about-high-blood-pressure.asp [11 Apr 2009].

Page 22: POTENSI EKSTRAK BUAH MAKASAR (Brucea javanica Merr ... · hipertensi bisoprolol yaitu 0.0714 mg/kg bobot badan. Fraksi heksana, fraksi air, dan bisoprolol menimbulkan efek hipotensi

12

[PharmGKB]. 2009. Drug: reserpine.

[terhubung berkala]. http://www.

pharmgkb.org [7 Okt 2009].

Robinson NE et al. 2002. Textbook of Veterinary Physiology. Ed ke-3.

Philadelphia: W.B Saunders

Company.

Santoso S. 2002. Buku Latihan SPSS

Statistika Multivariat (modul 17:

General Linier Model-Univariat).

Jakarta: Elex Media Komputindo

Solomon CG, Seely EW. 2001. Brief review:

hypertension in pregnancy: a

manifestation of the insulin

resistance syndrome. Hypertension 37: 232-239.

Subeki et al. 2007. Screening of Indonesian

medicinal plant extract for

antibabesial activity and isolation of

new quassinoid from Brucea

javanica. J Nat Prod 70: 1654-7.

Syahputra E. 2008. Bioaktivitas sediaan

Brucea javanica sebagai insektisida

nabati untuk serangga hama

pertanian. Bul Penelitian Tanaman

Obat dan Rempah XIX:57-67.

Usman AP. 2000. Potensi

antihiperkolesterolemia kulit batang

kayu gabus (Alstonia scholaris, R.

Br) [disertasi]. Bogor: Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian

Bogor.

Whitesall SE, Hoff JB, Vollmer AP, D’Alecy

LG. 2004. Comparison of

simultaneous measurement of mouse

systolic arterial blood pressure by

radiotelemetry and tail-cuff methods.

Am J Physiol Heart Circ Physiol

286: H2408-H2415.

Wijayakusuma H. 1994. Tanaman Obat

Indonesia. Ed ke-2. Jakarta: Pustaka Kartini

[William College]. 2002. Obesity, dieting, and

blood pressure. [terhubung berkala].

http://www.williams.edu/Biology/Fa

culty_Staff/sswoap/site/shrpic.htm

[19 Okt 2009].

Zhao W, Chen SS, Chen Y, Ahokas RA, Sun

Y. 2008. Kidney fibrosis in

hypertensive rats: role of oxidative

stress. Am J Nephrol 28: 548-554

Page 23: POTENSI EKSTRAK BUAH MAKASAR (Brucea javanica Merr ... · hipertensi bisoprolol yaitu 0.0714 mg/kg bobot badan. Fraksi heksana, fraksi air, dan bisoprolol menimbulkan efek hipotensi

13

LAMPIRAN

Page 24: POTENSI EKSTRAK BUAH MAKASAR (Brucea javanica Merr ... · hipertensi bisoprolol yaitu 0.0714 mg/kg bobot badan. Fraksi heksana, fraksi air, dan bisoprolol menimbulkan efek hipotensi

14

Lampiran 1 Alur penelitian uji potensi antihipertensi

Tikus jantan SD bobot 200-300 gram

Tes Kesehatan dan Aklimatisasi 30 hari

Pengelompokkan (@ n=4)

Kontrol Positif Kontrol Negatif Fraksi air Fraksi heksana

Pengukuran tekanan darah mula-mula

Injeksi adrenalin via i.p

Pengukuran tekanan darah setelah injeksi adrenalin (menit ke-20)

Perhitungan kenaikan tekanan darah sebelum dan sesudah injeksi adrenalin

Normalisasi 60 menit

Pemberian sampel via oral dan injeksi adrenalin via i.p

Pengukuran tekanan darah setelah injeksi adrenalin dan zat uji

Perhitungan penurunan tekanan darah dari setelah pemberian adrenalin

Analisis Data

Page 25: POTENSI EKSTRAK BUAH MAKASAR (Brucea javanica Merr ... · hipertensi bisoprolol yaitu 0.0714 mg/kg bobot badan. Fraksi heksana, fraksi air, dan bisoprolol menimbulkan efek hipotensi

15

Lampiran 2 Kelompok percobaan

Kontrol Negatif Kontrol Positif Fraksi Air Fraksi Heksana

Kontrol Negatif Kontrol Positif Fraksi Air Fraksi Heksana

Kelompok Percobaan

4 ekor tikus

jantan SD

+

Pakan tikus

standar

+

Akuades

+

Adrenalin

1.2 µg/kg BB

+

Akuades

4 ekor tikus

jantan SD

+

Pakan tikus

standar

+

Akuades

+

Adrenalin

1.2 µg/kg BB

+

Bisoprolol

0.0714 mg/kg

BB

4 ekor tikus

jantan SD

+

Pakan tikus

standar

+

Akuades

+

Adrenalin

1.2 µg/kg BB

+

Fraksi air buah

makasar 0.0714

mg/kg BB

4 ekor tikus

jantan SD

+

Pakan tikus

standar

+

Akuades

+

Adrenalin

1.2 µg/kg BB

+

Fraksi heksana

buah makasar

0.0714 mg/kg

BB

Page 26: POTENSI EKSTRAK BUAH MAKASAR (Brucea javanica Merr ... · hipertensi bisoprolol yaitu 0.0714 mg/kg bobot badan. Fraksi heksana, fraksi air, dan bisoprolol menimbulkan efek hipotensi

16

Lampiran 3 Perhitungan dan pembuatan larutan stok

Adrenalin

Dosis = 1.2 µg/kg BB

Dosis untuk tikus 200 gram = 200

1000× 1.2 µ

𝑔

𝑘𝑔𝐵𝐵 = 0.24µ𝑔

0.24 µg dalam 0.4 mL akuabides = 0.24 µ𝑔

0.4 𝑚𝐿= 0.6

𝑔

𝑚𝐿

Serbuk adrenalin yang ditimbang = 0.06 gram dilarutkan dalam labu takar 100 mL

Larutan diencerkan 1000x = diambil 0.05 mL dari larutan dan dilarutkan sampai

50 mL

Bisoprolol

Dosis = 5𝑚𝑔

70 𝑘𝑔= 0.0714

𝑚𝑔

𝑘𝑔𝐵𝐵

Dosis untuk tikus 200 gram = 200

1000× 0.0714

𝑚𝑔

𝑘𝑔𝐵𝐵 = 0.0143 𝑚𝑔

0.0143 mg dalam 0.4 mL akuabides = 0.0143 𝑚𝑔

0.4 𝑚𝐿= 0.0358

𝑚𝑔

𝑚𝐿

Bobot obat 5 𝑚𝑔 ≈ 212 𝑚𝑔

0.0358 𝑚𝑔

5 𝑚𝑔× 212 𝑚𝑔 = 1.5179

𝑚𝑔

𝑚𝐿

Jika dibuat larutan obat sebanyak 25 mL = 1.5179𝑚𝑔

𝑚𝐿× 25 𝑚𝐿 = 0.0379 𝑔

Fraksi Air

Dosis = 5𝑚𝑔

70 𝑘𝑔= 0.0714

𝑚𝑔

𝑘𝑔𝐵𝐵

Dosis untuk tikus 200 gram = 200

1000× 0.0714

𝑚𝑔

𝑘𝑔𝐵𝐵 = 0.0143 𝑚𝑔

0.0143 mg dalam 0.4 mL akuabides = 0.0143 𝑚𝑔

0.4 𝑚𝐿= 0.0358

𝑚𝑔

𝑚𝐿

Sampel yang ditimbang = 0.895 gram dilarutkan dalam 25 mL akuabides

Fraksi Heksana

Dosis = 5𝑚𝑔

70 𝑘𝑔= 0.0714

𝑚𝑔

𝑘𝑔𝐵𝐵

Dosis untuk tikus 200 gram = 200

1000× 0.0714

𝑚𝑔

𝑘𝑔𝐵𝐵 = 0.0143 𝑚𝑔

0.0143 mg dalam 0.4 mL akuabides = 0.0143 𝑚𝑔

0.4 𝑚𝐿= 0.0358

𝑚𝑔

𝑚𝐿

Sampel yang ditimbang = 0.897 gram dilarutkan dalam 25 mL akuabides

Lampiran 4 Analisis peragam menggunakan dekomposisi SS tipe III dengan

SPSS 16.0

Page 27: POTENSI EKSTRAK BUAH MAKASAR (Brucea javanica Merr ... · hipertensi bisoprolol yaitu 0.0714 mg/kg bobot badan. Fraksi heksana, fraksi air, dan bisoprolol menimbulkan efek hipotensi

17

Univariate Analysis of Variance

Tests of Between-Subjects Effects

Dependent Variable:penurunanTDS

Source

Type III Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Corrected Model 19448.736a 4 4862.184 23.509 .000

Intercept 207.335 1 207.335 1.002 .338

TDSawal 987.486 1 987.486 4.775 .051

Kelompok 16391.264 3 5463.755 26.418 .000

Error 2275.014 11 206.819

Total 41184.000 16

Corrected Total 21723.750 15

a. R Squared = .895 (Adjusted R Squared = .857)

Analisis tanpa pengaruh peragam:

Tests of Between-Subjects Effects

Dependent Variable:penurunanTDS

Source

Type III Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Corrected Model 18461.250a 3 6153.750 22.634 .000

Intercept 19460.250 1 19460.250 71.578 .000

Kelompok 18461.250 3 6153.750 22.634 .000

Error 3262.500 12 271.875

Total 41184.000 16

Corrected Total 21723.750 15

a. R Squared = .850 (Adjusted R Squared = .812)

Page 28: POTENSI EKSTRAK BUAH MAKASAR (Brucea javanica Merr ... · hipertensi bisoprolol yaitu 0.0714 mg/kg bobot badan. Fraksi heksana, fraksi air, dan bisoprolol menimbulkan efek hipotensi

18

Lampiran 5 Uji lanjut Duncan dengan SPSS 16.0

Post Hoc Tests

PenurunanTDS

Duncan

Kelomp

ok N

Subset

1 2 3

1 4 -15.00

2 4 23.25

4 4 58.50

3 4 72.75

Sig. 1.000 1.000 .245

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

Based on observed means.

The error term is Mean Square(Error) = 271.875.

Page 29: POTENSI EKSTRAK BUAH MAKASAR (Brucea javanica Merr ... · hipertensi bisoprolol yaitu 0.0714 mg/kg bobot badan. Fraksi heksana, fraksi air, dan bisoprolol menimbulkan efek hipotensi

19

Lampiran 6 Hasil pengukuran tekanan darah sistol selama perlakuan (mmHg)

Kelompok

Uji TDS 0 TDS 1 TDS 2 ΔTDS 1

KN 1 168 174 192 -18

KN 2 168 162 180 -18

KN 3 123 132 150 -18

KN 4 172 204 210 -6

Rata-rata 157.75 168 183 -15

SD 23.24 29.80 25.22 6.00

KP 1 171 222 210 12

KP 2 156 183 159 24

KP 3 216 183 162 21

KP 4 186 210 174 36

Rata-rata 182.25 199.5 176.25 23.25

SD 25.62 19.67 23.41 9.91

FA 1 210 225 138 87

FA 2 180 183 114 69

FA 3 156 228 153 75

FA 4 177 210 150 60

Rata-rata 180.75 211.5 138.75 72.75

SD 22.23 20.57 17.73 11.32

FH 1 180 216 132 84

FH 2 174 222 162 60

FH 3 126 174 156 18

FH 4 162 234 162 72

Rata-rata 160.5 211.5 153 58.5

SD 24.19 26.10 14.28 28.72

Keterangan:

TDS 0= TDS mula-mula sebelum perlakuan, TDS 1= TDS setelah injeksi

adrenalin. TDS 2= TDS setelah injeksi adrenalin dan sampel, ΔTDS 1= penurunan

kenaikan TDS akibat adrenalin setelah injeksi sampel (TDS 1-TDS 2), SD=

standar deviasi.