Top Banner

of 27

Postdate Melisa

Feb 26, 2018

Download

Documents

caesaputri
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 7/25/2019 Postdate Melisa

    1/27

    POSTDATE

    Pembimbing

    dr. Moch. Maroef, Sp.OG

    Disusun Oleh :

    Melisa ndah Purnama

    !"#$#"$"#"##""%

    &A'()TAS 'EDO'TE*A+

    (+E*STAS M(-AMMADA- MA)A+G

    !"#/

    0A0 #

    1

  • 7/25/2019 Postdate Melisa

    2/27

    T+1A(A+ P(STA'A

    1.1 Postdate (Postterm)

    1.1.1. Definisi KehamilanPostterm

    Kehamilan postterm disebut juga kehamilan serotinus, kehamilan

    lewat waktu, kehamilan lewat bulan, prolonged pregnancy, extended

    pregnancy, postdate/ post datisme atau pascamaturitas. 1

    Menurut WH !"1# kehamilan lewat waktu (postterm) adalah

    kehamilan $ang berlangsung lebih dari %! minggu &!'% hari( $ang terhitung

    sejak hari pertama siklus haid terakhir &HPH)( menurut rumus *aegele

    dengan siklus haid rata+rata ! hari.!

    Menurut Williams bstetri kehamilan lewat waktu (postterm)adalah

    kehamilan $ang berlangsung lebih dari %! minggu &!'% hari( $ang terhitung

    sejak hari pertama siklus haid terakhir &HPH)( menurut rumus *aegele

    dengan siklus haid rata+rata ! hari. -edangkan istilah postdate &kehamilan

    lewat tanggal( tidak digunakan lagi. %

    Menurut definisi $ang dirumuskan oleh American College of

    Obstetricians and Gynecologists &!"1#(, kehamilan postterm adalah

    kehamilan $ang berlangsung lebih dari %! minggu &%! "/ atau lebih( $ang

    terhitung sejak hari pertama siklus haid terakhir &HPH)(. %sedangkan

    Kehamilan postdate (late term) kehamilan lebih dari %1 minggu &%1 "/+ %1

    0/ minggu( %

    1.1.! pidemiologi KehamilanPostterm

    Menurut -tandar Pela$anan Medik bstetri dan 2inekologi &P23(,

    insidens kehamilan lewat waktu sangat ber4ariasi antara lain 5#

    + 3nsidens kehamilan %! minggu lengkap 5 % 6 1% 7, %# minggu

    lengkap ! 6 / 7.

    + 3nsidens kehamilan postterm tergantung pada beberapa faktor 5

    tingkat pendidikan mas$arakat, frekuensi kelahiran preterm,

    frekuensi induksi persalinan, frekuensi seksio sesaria elektif,

    pemakaian 8-2 untuk menentuka usia kehamilan.

    2

  • 7/25/2019 Postdate Melisa

    3/27

    + -ecara spesifik, insidens kehamilan postterm akan rendah jika

    frekuensi kelahiran preterm tinggi, bila angka induksi persalinan dan

    seksio sesaria elektif tinggi, dan bila 8-2 dipakai lebih sering untuk

    menentukan usia kehamilan. #

    1.1.# tiologi KehamilanPostterm

    Pen$ebab pasti dan proses terjadin$a kehamilan postterm sampai saat

    ini masih belum diketahui dengan pasti. 1,!,9

    )erdapat beberapa faktor $ang berhubungan dengan post term, $aitu5

    :aktor herediter

    Postmaturitas sering dijumpai pada suatu keluarga tertentu.

    :aktor hormonal

    Kadar progesteron tidak cepat turun walaupun kehamilan telah

    cukup bulan, sehingga kepekaan uterus terhadap oksitosin

    berkurang. Produksi prostaglandin juga men$ebabkan his kuat, dan

    berperan paling penting dalam menimbulkan kontraksi uterus.

    Perbedaan dalam rendahn$a kadar kortisol pada darah ba$i

    sehingga disimpulkan kerentanan akan stress merupakan faktor

    tidak timbuln$a his, selain air ketuban dan insufisiensi plasenta.

    Ketidaktepatan atau ketidaktahuan tanggal haid terakhir

    Hal ini merupakan pen$ebab $ang paling sering ditemukan.

    4ulasi $ang tidak teratur atau fase folikuler $ang memanjang

    4ulasi atau fertilisasi diduga terjadi dalam ! minggu. :ase

    folikuler $ang memanjang akan mengakibatkan perkiraan $ang

    melewati masa gestasi $ang sebenarn$a.

    1.1.% :aktor ;esiko1,9

    a. :aktor resiko bagi ibu

    + ruptur ser4iks terjadi pada /"7 kasus

    + kecemasan ibu

    + trauma $ang disebabkan makrosomia janin

    3

  • 7/25/2019 Postdate Melisa

    4/27

    + peningkatan jumlah -< pada gawat janin, kegagalan kemajuan

    persalinan atau caseosa

    + Kulit kering

    + Penurunan cadangan lemak subkutan

    + Kuku $ang panjang dan rambut $ang lebat

    + Pertumbuhan terhambat

    !. ligohidramnion4olume air ketuban $ang berkurang

    Penurunan cairan amnion dapat meningkatkan resiko seperti5

    + gawat janin

    + aspirasi mekonium

    + kematian janin mendadak

    1.1.9 Patofisiologi Kehamilan Postterm 1.%.9

    )eori+teori $ang pernah diajukan untuk menerangkan pen$ebab

    terjadin$a kehamilan postterm antara lain51.%.9

    4

  • 7/25/2019 Postdate Melisa

    5/27

    1. Teori progesteron. ?erdasarkan teori ini, diduga bahwa terjadin$a

    kehamilan postterm adalah karena masih berlangsungn$a pengaruh

    progesteron melewati waktu $ang semestin$a.

    !. Teori ositosin. ;endahn$a pelepasan oksitosin dari neurohipofisis wanita

    hamil pada usia kehamilan lanjut diduga sebagai salah satu fakor pen$ebab

    terjadin$a kehamilan postterm.

    #. Teori ortisol/ACT! "anin. Kortisol janin akan mempengaruhi plasenta

    sehingga produksi progesteron berkurang dan memperbesar sekresi

    estrogen. Proses ini selanjutn$a berpengaruh terhadap meningkatn$a

    produksi prostaglandin. Pada kasus+kasus kehamilan dengan cacat bawaanjanin seperti anensefalus atau hipoplasia adrenal, tidak adan$a kelenjar

    hipofisis janin akan men$ebabkan kortisol janin tidak diproduksi dengan

    baik sehingga kehamilan berlangsung lewat bulan.

    %. Teori saraf #ter#s. ?erdasarkan teori ini, diduga kehamilan postterm

    terjadi pada keadaan tidak terdapatn$a tekanan pada ganglion ser4ikalis

    dari pleksus :rankenhauser $ang membangkitkan kontraksi uterus, seperti

    pada keadaan kelainan letak, tali pusat pendek, dan masih tinggin$a bagian

    terbawah janin.

    9. Teori $eriditer. Pengaruh herediter terhadap insidensi kehamilan postterm

    telah dibuktikan pada beberapa penelitian sebelumn$a. Kitska et al &!""/(

    men$atakan dalam hasil penelitiann$a bahwa seorang ibu $ang pernah

    mengami kehamilan postterm akan memiliki risiko lebih tinggi untuk

    mengalami kehamilan postterm pada kehamilan berikutn$a. Hasil

    penelitian ini memunculkan kemungkinan bahwa kehamilan postterm juga

    dipengaruhi oleh faktor genetik.9

    Mogren &1'''( men$atakan bahwabilamana seorang ibu mengalami kehamilan postterm saat melahirkan anak

    perempuan, maka besar kemungkinan anak perempuann$a akan

    mengalami kehamilan postterm.

    Kehamilan postterm terjadi berbagai perubahan baik pada cairan

    amnion, plasenta, maupun janin. 1,%,9

    1. Perubahan pada Plasenta.

    5

  • 7/25/2019 Postdate Melisa

    6/27

    Disfungsi plasenta merupakan faktor pen$ebab terjadin$a

    komplikasi pada kehamilan postterm dan meningkatn$a risiko pada janin.

    :ungsi plasenta mencapai puncakn$a pada kehamilan # minggu dan

    kemudian mulai menurun terutama setelah %! minggu. ;endahn$a fungsi

    plasenta ini berkaitan dengan peningkatan kejadian gawat janin dengan

    risiko !+% kali lebih tinggi. Penurunan fungsi plasenta dapat dibuktikan

    dengan penurunan kadar estriol dan plasenta laktogen. Perubahan $ang

    terjadi pada plasenta sebagai berikut. 1

    Penimbunan kalsium. Peningkatan penimbunan kalsium pada

    plasenta sesuai dengan progresi4itas degenerasi plasenta. Proses

    degenerasi jaringan plasenta $ang terjadi seperti edema, timbunan

    fibrinoid, fibrosis, trombosis inter4illi, spasme arteri spiralis dan infark

    4illi. -elapot 4askulosinsial menjadi tambah tebal dan jumlahn$a

    berkurang. Keadaan ini dapat menurunkan metabolisme transport plasenta.

    )ransport kalsium tudak terganggu tetapi aliran natrium, kalium, glukosa,

    asam amino, lemak dan gamma globulin mengalami gangguan sehingga

    janin akan mengalami hambatan pertumbuhan dan penurunan berat janin. 1

    !. ligohidramnion

    Pada kehamilan postterm terjadi perubahan kualitas dan kuantitas

    cairan amnion. =umlah cairan amnion mencapai puncak pada usia

    kehamilan # minggu, $aitu sekitar 1""" ml dan menurun menjadi sekitar

    "" ml pada usia kehamilan %" minggu. Penurunan jumlah cairan amnion

    berlangsung terus menjadi sekitar %" ml, !9" ml, hingga 10" ml pada usia

    kehamilan %!, %#, dan %% minggu. 1

    Penurunan jumlah cairan amnion pada kehamilan postterm

    berhubungan dengan penurunan produksi urin janin. Dilaporkan bahwa

    berdasarkan pemeriksaan Doppler 4elosimetri, pada kehamilan postterm

    terjadi peningkatan hambatan aliran darah &resistance index/%&( arteri

    renalis janin sehingga dapat men$ebabkan penurunan jumlah urin janin

    dan pada akhirn$a menimbulkan oligohidramnion.9leh sebab itu, e4aluasi

    4olume cairan amnion pada kasus kehamilan postterm menjadi sangat

    6

  • 7/25/2019 Postdate Melisa

    7/27

    penting artin$a. Dilaporkan bahwa kematian perinatal meningkat dengan

    adan$a oligohidramnion $ang men$ebabkan kompresi tali pusat. Pada

    persalinan postterm, keadaan ini dapat men$ebabkan keadaan gawat janin

    saat intra partum. !

    -elain perubahan 4olume, terjadi pula perubahan komposisi cairan

    amnion sehingga menjadi lebih kental dan keruh. Hal ini terjadi karena

    lepasn$a 4ernik kaseosa dan komposisi fosfolipid. Pelepasan sejumlah

    badan lamellar dari paru+paru janin akan mengakibatkan perbandingan

    @esitin terhadap -fingomielin menjadi %51 atau lebih besar. -elain itu,

    adan$a pengeluaran mekonium akan mengakibatkan cairan amnion

    menjadi hijau atau kuning dan meningkatkan risiko terjadin$a aspirasi

    mekonium. 1,!,%

    stimasi jumlah cairan amnion dapat diukur dengan pemeriksan

    8-2. -alah satu metode $ang cukup populer adalah pengukuran diameter

    4ertikal dari kantung amnion terbesar pada setiap kuadran dari % kuadran

    uterus. Hasil penjumlahan keempat kuadran tersebut dikenal dengan

    sebutan indeks cairan anmion &Amnionic 'l#id &ndex/A'&).?ila nilai A:3

    telah turun hingga 9 cm atau kurang, maka merupakan indikasi adan$a

    oligohidramnion. 1,!,%

    #. Perubahan pada janin 1,!,%,9

    + ?erat janin.

    ?ila terjadi perubahan anatomik $ang besar pada plasenta, maka

    terjadi penurunan berat janin. *amun, seringkali pula plasenta masih

    dapat berfungsi dengan baik sehingga berat janin bertmbah terus sesuai

    bertambahn$a umur kehamilan. ;isiko persalinan ba$i dengan berat lebih

    dari %""" gram pada kehamilan postterm meningkat !+% kali lebih besar.

    + sindrom postmaturitas

    sindrom postmaturitas dimana janin pada kehamilan postterm juga

    mengalami berbagai perubahan fisik khas disertai dengan gangguan

    pertumbuhan dan dehidrasi. Perubahan+perubahan tersebut antara lainB

    penurunan jumlah lemak subkutaneus, kulit menjadi keriput, dan

    7

  • 7/25/2019 Postdate Melisa

    8/27

    hilangn$a 4ernik kaseosa dan lanugo. Keadaan ini men$ebabkan kulit

    janin berhubungan langsung dengan cairan amnion. Perubahan lainn$a

    $aituB rambut panjang, kuku panjang, serta warna kulit kehijauan atau

    kekuningan karena terpapar mekonium. *amun demikian, )idak seluruh

    neonatus kehamilan postterm menunjukkan tanda postmaturitas tergantung

    fungsi plasenta. 8mumn$a didapat sekitar 1!+!" 7 neonatus dengan tanda

    postmaturitas pada kehamilan postterm. )anda postterm dibagi dalam #

    stadium5 !

    a. -tadium 1 5 Kulit kehilangan 4erniks kaseosa dan maserasi berupa

    kulit kering, rapuh, dan mudah mengelupas.

    b. -tadium ! 5 2ejala di atas disertai pewarnaan mekonium pada kulit.

    c. -tadium # 5 Pewarnaan kekuningan pada kuku, kulit, dan tali pusat.

    1.1.0 Diagnosis Kehamilan Postterm

    Diagnosis kehamilan postterm berhasil ditegakkan pada %+1'7 dari

    seluruh kehamilan, sebagian diantaran$a ken$ataan$a tidak terbukti oleh

    karena kekeliruan dalam menentukan usia kehamilan. leh sebab itu, pada

    penegakkan diagnosis kehamilan postterm, informasi $ang tepat mengenai

    laman$a kehamilan menjadi sangat penting. Hal ini disebabkan karena

    semakin lama janin berada di dalam uterus maka semakin besar pula risiko

    bagi janin dan neonatus untuk mengalami morbiditas maupun mortalitas.

    *amun sebalikn$a, pemberian inter4ensiterminasi secara terburu+buru juga

    bisa memberikan dampak $ang merugikan bagi ibu maupun janin.

    1. ;iwa$at haid 1,!,#

    Pada dasarn$a, diagnosis kehamilan postterm tidaklah sulit untuk

    ditegakkan apabila keakuratan HPH) ibu bisa diperca$a. Diagnosis

    kehamilan postterm berdasarkan HPH) dapat ditegakkan sesuai dengan

    definisi $ang dirumuskan oleh American College of Obstetricians and

    Gynecologists, $aitu kehamilan $ang berlangsung lebih dari %! minggu

    &!'% hari( $ang terhitung sejak hari pertama siklus haid terakhir &HPH)(.

    1,!,%

    8

  • 7/25/2019 Postdate Melisa

    9/27

    Permasalahan sering timbul apabila tern$ata HPH) ibu tidak akurat

    atau tidak bisa diperca$a. Menurut Mochtar et al &!""%(, jika berdasarkan

    riwa$at haid, diagnosis kehamilan postterm memiliki tingkat keakuratan

    han$a C#" persen. ;iwa$at haid dapat diperca$a jika telah memenuhi

    beberapa kriteria, $aitu5 &a( ibu harus $akin betul dengan HPH)+n$aB &b(

    siklus ! hari dan teratur, &c( tidak minum pil anti hamil setidakn$a #

    bulan terakhir.1,!

    Hasil penelitian -a4it, et al &!""!( menunjukkan bahwa usia

    kehamilan $ang ditentukan berdasarkan HPH) cenderung lebih sering

    salah didiagnosa sebagai kehamilan postterm dibanding dengan

    pemeriksaan 8-2, terutama akibat o4ulasi $ang terlambat. Penentuan usia

    kehamilan dengan HPH) didasarkan kepada asumsi bahwa kehamilan

    akan berlangsung selama !" hari &%" minggu( dari hari pertama siklus

    haid $ang terakhir. Pendekatan ini berpotensi men$ebabkan kesalahan

    karena sangat bergantung kepada keakuratan tanggal HPH) dan asumsi

    bahwa o4ulasi terjadi pada hari ke+1% siklus menstruasi. Padahal, o4ulasi

    tidak selalu terjadi pada hari ke+1% siklus karena adan$a 4ariasi durasi fase

    folikular, $ang bisa berlangsung selama /+!1 hari. leh sebab itu, pada ibu

    $ang memiliki siklus ! hari, masih ada kemungkinan o4ulasi terjadi

    setelah hari ke+1% siklus. Akibatn$a, terjadi kesalahan dalam penentuan

    usia kehamilan $ang seharusn$a dihitung mulai dari terjadin$a fertilisasi

    sampai lahirn$a ba$i. )ingkat kesalahan estimasi tanggal perkiraan

    persalinan jika berdasarkan HPH) adalah C 1,#/ minggu.

    !. ;iwa$at pemeriksaan antenatal 1,!,#

    a. )es kehamilan.

    ?ila pasien melakukan pemeriksaan tes imunologik sesudah terlambat

    haid ! minggu, maka dapat diperkirakan keamilan telah berlangsung 0

    minggu.

    b. 2erak janin. 1,!,#

    2erak janin pada umumn$a dirasakan ibu pada umur kehamilan 1+!"

    minggu. Pada primigra4ida dirasakan sekitar umur kehamilan 1

    9

  • 7/25/2019 Postdate Melisa

    10/27

    minggu, sedangkan pada multigra4ida pada 10 minggu. Keadaan klinis

    $ang ditemukan ialah gerakan janin $ang jarang, $aitu secara sub$ektif

    kurang dari / kali!" menit, atau secara ob$ektif dengan

  • 7/25/2019 Postdate Melisa

    11/27

    &biparietal diameter?PD( dan panjang femur &fem#r lengt$:@(

    memberikan ketepatan C / hari dari taksiran persalinan.1,!,#

    Pemeriksaan usia kehamilan berdasarkan 8-2 pada trimester 333

    menurut hasil penelitian

  • 7/25/2019 Postdate Melisa

    12/27

    pada kehamilan genap bulan menjadi !51. Pemeriksaan ini tidak dapat

    dipakai untuk menentukan kehamilan postterm tetapi han$a

    digunakan untuk menentukan apakan janin cukup usiamatang untuk

    dilahirkan.

    d. -itologi 4agina. Pemeriksaan sitologi 4agina &indeks kariopiknotik F

    !"7( mempun$ai sensiti4itas /99. Perlu diingat bahwa kematangan

    ser4iks tidak dapat dipakai untuk menentukan usia gestasi.1,!,%

    1.1./ Penatalaksanaan Kehamilan Postterm 1,!,%,9

    Pengelolaan$a masih belum memuaskan dan masih ban$ak perbedaan

    pendapat. Masalah $ang sering dihadapi pada pengelolaan kehamilan

    postterm antara lain karena pada beberapa penderita, usia kehamilan tidak

    selalu dapat ditentukan dengan tepat sehingga janin bisa saja belum matur

    sebagaimana $ang diperkirakan. -elain itu, saat usia kehamilan mencapai

    %! minggu, pada C/"7 penderita didapatkan ser4iks belum

    matang#nfa*o#rable dengan skor ?ishop rendah sehingga tingkat

    keberhasilan induksi menjadi rendah. leh karena itu, setelah diagnosis

    kehamilan postterm ditegakkan, permasalahan $ang harus dipecahkan

    selanjutn$a adalah apakah dilakukan pengelolaan secara aktif dengan

    induksi ataukah sebalikn$a dilakukan pengelolaan secara ekspektatif dengan

    pemantauan terhadap kesejahteraan janin, baik secara biofisik maupun

    biokimia sampai persalinan berlangsung dengan spontan atau timbul

    indikasi untuk mengakhiri kehamilan.! Hal+hal $ang harus dipertimbangkan

    dalam pengambilan keputusan tindakan adalah kepastian usia kehamilan,

    pemeriksaan ser4iks, perkiraan berat janin, keinginan pasien dan riwa$atobstetrik dahulu.

    1. Pemantauan kesejahteraan janin 1,%,9

    ?erdasarkan kriteria Maning untuk menilai kesejahteraan janin. -ecara

    umum, tes ini membutuhkan waktu sekitar #"+0" menit. ariabel $ang

    digunakan dalam penilaian profil biofisik adalahB &a( tes tanpa beban &non

    stress test/+T(, &b( gerak nafas janin, &c( gerakan janin, &d( tonus janin,

    dan &e( 4olume cairan amnion. -etiap 4ariabel diberikan skor ! bila normal

    12

  • 7/25/2019 Postdate Melisa

    13/27

    dan skor " bila abnormal. leh sebab itu, seorang janin sehat akan

    memiliki skor 1" pada pemeriksaan profil biofisikn$a.

    a. )es )anpa ?eban &+ontress Test/+T( 1,%,9

    Den$ut jantung janin secara normal meningkat maupun menurun sebagai

    akibat pengaruh dari sistem saraf simpatis+parasimpatis $ang impulsn$a

    berasal dari batang otak. Menurut hipotesis, den$ut jantung janin $ang

    tidak berada dalam keadaan asidosis akibat hipoksia ataupun depresi saraf

    akan mengalami akselerasi sementara sebagai respon terhadap gerakan

    janin. Adan$a akselerasi ini dipegaruhi oleh usia kehamilan. Menurut hasil

    penelitian, besarn$a tingkat akselerasi den$ut jantung akibat gerakan janin

    akan meningkat seiring dengan peningkatan usia kehamilan. Penggunaan

    *-) memiliki tujuan $ang berbeda dengan tes beban kontraksi

    &contraction stress test/oxytocin stress test/-)(. -ecara sederhana, *-)

    adalah tes untuk mengetahui kondisi janin sedangkan -) digunakan

    untuk menilai fungsi uteroplasenta. -ampai saat ini, *-) adalah tes utama

    $ang paling sering digunakan untuk menilai kesejahteraan janin.

    b. Pemeriksaan gerakan nafas janin &fetal breat$ing( 1,#,9

    2erakan pernafasan janin adalah gerakan dinding dada $ang

    paradoks &paradoxical c$est all mo*ement(. Pada janin, ketika proses

    inspirasi, dinding dada secara paradoks mengempis sedangkan dinding

    perut mengembung. Hal ini berkebalikan dengan proses inspirasi $ang

    terjadi pada neonatus dan orang dewasa. 2erakan ini dihubungkan dengan

    kemungkinan adan$a gerakan janin untuk mengeluarkan debris cairan

    amnion $ang men$erupai gerakan pada saat batuk.

    ?eberapa peneliti telah mencoba melakukan penelitian mengenai

    adan$a keterkaitan antara gerakan nafas janin melalui pemeriksaan 8-2

    dengan proses e4aluasi kesejahteraan janin. leh karena gerakan nafas

    janin terjadi secara episodik, maka interpretasi hasil tes pada saat tidak

    ditemukan gerakan nafas menjadi tidak dapat diperca$a. Patrick dkk

    &1'"( melakukan penelitian obser4asi selama !% jam menggunakan

    ultrasonografi real time untuk mendapatkan gambaran karakteristik

    13

  • 7/25/2019 Postdate Melisa

    14/27

    gerakan nafas janin selama 1" minggu terakhir kehamilan. Hasiln$a

    menunjukkan bahwa pada janin normal pun bisa saja tidak ditemukan

    gerakan nafas bahkan sampai 1!! menit laman$a. Penelitian ini

    mengindikasikan bahwa untuk dapat mendiagnosis tidak ditemukann$a

    gerakan nafas membutuhkan waktu obser4asi $ang panjang. leh sebab

    itu, untuk menilai kesejahteraan janin, pemeriksaan gerakan nafas sering

    digabungkan dengan pemeriksaan lain, misaln$a pemeriksaan den$ut

    jantung janin.

    c. Pemeriksaan gerakan janin &fetal mo*ements( 1,9

    Akti4itas pasif janin tanpa rangsangan sebenarn$a sudah mulai ada

    sejak minggu ke+/ dan akan menjadi lebih kompleks serta terkoordinasi

    pada akhir kehamilan. ?ahkan setelah minggu ke+ usia kehamilan,

    gerakan janin tidak pernah berhenti dengan waktu lebih dari 1# menit.

    *amun demikian, ibu hamil baru bisa merasakan pergerakan janin pertama

    kali sekitar usia kehamilan 1+!" minggu. Mula+mula gerakann$a jarang,

    lemah, dan terkadang tidak dapat dibedakan dengan sensasi abdomen

    lainn$a seperti gerakan usus.

    Antara minggu ke+!" sampai ke+#", gerakan tubuh umum menjadi

    lebih teratur dan janin mulai memperlihatkan siklus istirahat+akti4itas.

    Pada trimester ketiga, pematangan gerakan janin terus berlanjut sampai

    sekitar #0 minggu, saat sikap tubuh normal telah terbentuk pada "7

    janin.

    Pergerakan rata+rata harian janin selama kehamilan ber4ariasi. Pada

    umur kehamilan !" minggu, pergerakan janin rata+rata adalah sekitar !""

    gerakan per 1! jam. Pergerakan janin mencapai nilai maksimal sekitar

    minggu ke+#! kehamilan, $aitu C 9"" gerakan per 1! jam. -etelah itu,

    pergerakan menjadi kurang dirasakan setelah minggu ke+#0 karena janin

    tumbuh dan 4olume cairan amnion berkurang. Hasil penelitian

    menunjukkan bahwa berkurangn$a akti4itas pada kehamilan aterm

    mungkin juga disebabkan oleh pertambahan waktu tidur janin seiring

    14

  • 7/25/2019 Postdate Melisa

    15/27

    dengan makin maturn$a janin. Keadaan ini merupakan hal $ang terjadi

    secara fisiologis pada trimester ketiga.

    d. Pemeriksaan tonus janin 1,%,9

    )onus janin dengan pemeriksaan 8-2 diketahui sebagai gerakan

    ekstensi ekstremitas atau tubuh janin, $ang dilanjutkan dengan gerakan

    kembali ke posisi fleksi. )onus janin dapat juga dinilai dengan melihat

    gerakan jari+jari tangan $ang membuka &ekstensi( dan kembali ke posisi

    mengepal. Dalam keadaan normal, gerakan tersebut terlihat sedikitn$a

    sekali dalam #" menit pemeriksaan. )onus janin juga dianggap normal

    apabila jari+jari tangan terlihat mengepal terus selama #" menit

    pemeriksaan.

    e. Pemeriksaan 4olume cairan amnion 1,!,%,0

    Pemeriksaan 4olume cairan amnion telah menjadi bagian dari

    pemeriksaan antepartum pada kehamilan $ang memiliki risiko kematian

    janin. Pelaksanaan tes ini didasari pada pemikiran bahwa penurunan

    perfusi uteroplasenta akan menurunkan aliran darah ginjal janin,

    menurunkan produksi urin janin, dan pada akhirn$a akan menimbulkan

    oligohidramnion.

    stimasi 4olume cairan amnion dapat dilakukan dengan pemeriksaan

    8-2 dengan cara menilai indeks cairan amnion &amniotic fl#id

    indexA:3(. Penilaian dengan indeks ini dilakukan dengan cara

    menambahkan ukuran kedalaman dari setiap kantung 4ertikal terbesar

    pada tiap kuadran uterus. ?ila nilai A:3 telah turun hingga 9 cm atau

    kurang, maka merupakan indikasi adan$a oligohidramnion.

    Metode lain adalah dengan cara mengukur salah satu kantung cairan

    amnion 4ertikal $ang terbesar &single deepest pocet(. Menurut

    pemeriksaan ini, 4olume cairan amnion dikatakan berkurang bila

    didapatkan ukuran kantong I ! cm.

    15

  • 7/25/2019 Postdate Melisa

    16/27

    Gambar: Amnio2ic &luid nde3 45unningham, e2 al., !"#$6

    ?erdasarkan penilaian kelima 4ariabel $ang telah dijelaskan di atas, maka

    didapatkanlah skor profil biofisik dari janin $ang dinilai kesejahteraan$a. -kor

    profil biofisik $ang didapatkan berkisar antara nilai minimal " dan maksimal 1".

    Tabel: Penilaian S7or Profil 0iofisi7 45unningham, e2 al., !"#$6

    Penatalaksanaan kehamilan berdasarkan skor profil biofisik dapat

    berupa penanganan ekspektatif tanpa melakukan inter4ensi apapun sambil

    melakukan pemeriksaan ulangan. *amun jika didapatkan gambaran

    keadaan asfiksia, maka penanganan diberikan secara aktif dengan

    terminasi kehamilan.

    16

  • 7/25/2019 Postdate Melisa

    17/27

    )abel5 Manajemen kehamilan berdasarkan skor profil biofisik &

  • 7/25/2019 Postdate Melisa

    18/27

    kematangan ser4iks &fa*orable(. Penilainan kematangan ser4iks ini dapat

    dilakukan dengan menggunakan skor ?ishop. -kor ini dinilai berdasarkan

    lima faktor $ang didapatkan dari pemeriksaan dalam dan akan digunakan

    untuk memperkirakan keberhasilan induksi persalainan. @ima faktor $ang

    diperiksa adalah &1( dilatasi ser4iks, &!( penipisan ser4ikseffacement, (

    konsistensi ser4iks, &%( posisi ser4iks, dan &9(stationdari bagian terbawah

    janin.

    )abel 5Pel4iks skor menurut ?ishop. &

  • 7/25/2019 Postdate Melisa

    19/27

    oksitosin meningkat pada saat persalinan. 3nduksi persalinan dengan oksitosin

    $ang diberikan melalui infus secara titrasi tern$ata efektif dan ban$ak

    dipakai. )itrasi ini biasan$a dilakukan dengan cara memberikan 1"+!" unit

    oksitosin &1"."""+!".""" m8( $ang dilarutkan dalam 1""" cc larutan ;inger

    laktat. ;ejimen ini akan menghasilkan kadar oksitosin 1"+!" m8m@.

    )erdapat berbagai macam metode induksi dengan menggunakan drip

    oksitosin, baik $ang menggunakan dosis rendah maupun dosis tinggi.

    Tabel :*egimen drip indu7si dengan o7si2osin. 45unningham, e2 al., !"#$6

    ?iasan$a, kontraksi $ang adekuat akan dicapai dengan dosis oksitosin !"

    m8menit. Apabila dengan pemberian dosis oksitosin #"+%" m8menit masih

    tidak didapatkan his $ang adakuat, maka indusi tak perlu lagi dilanjutkan.

    Pemberian dengan dosis $ang lebih besar akan men$ebabkan ikatan oksitosin

    dengan reseptor 4asopresin sehingga akan menimbulkan kontraksi $ang tetanik

    atau hipertonik. -elain itu, dapat juga muncul efek antidiuretik sehingga

    meningkatkan risiko terhadap keracunan air. 3nduksi dianggap berhasil kalau

    didapatkan kontraksi uterus $ang adekuat, $aitu his sekitar # kali dalam 1"

    menit dengan kekuatan sekitar %" mmHg atau lebih &!"" Monte4idio(.

    #. Penatalaksanaan Kehamilan Postterm dengan ligohidramnion1,!,%,0

    Penatalaksanaan kasus oligohidramnion pada kehamilan postterm

    tergantung pada situasi klinik pasien $ang bersangkutan. Pada tahap awal,

    harus dilakukan e4aluasi terhadap anomali janin dan gangguan pertumbuhan.

    Pada kehamilan postterm $ang diperberat dengan komplikasi oligohidramnion

    harus dilakukan pengawasan ketat karena tinggin$a risiko morbiditas janin.

    Hasil dari kehamilan dengan oligohidramnion intrapartum menurut beberapa

    penelitian memiliki hasil $ang berbeda+beda.

  • 7/25/2019 Postdate Melisa

    20/27

    dari &

  • 7/25/2019 Postdate Melisa

    21/27

    2ambar5 -kema penatalaksanaan kehamilan postterm. &

  • 7/25/2019 Postdate Melisa

    22/27

    1.! Menentukan 8sia Kehamilan 1,!,#

    Menentukan usia kehamilan $ang akurat dapat dilakukan dengan #

    metode $aitu 5

    1.!.1 Metode ;umus *eagle 1,!,#

    Metode ;umus *eagle digunakan untuk menghitung usia kehamilan

    berdasarkan hari pertama haid 1 terakhir &HPH)( hingga tanggal saat

    anamnese dilakukan. ;umus *eagle memperhitungkan usia

    kehamilan berlangsung selama !" hari &%" minggu(. 8sia kehamilan

    ditentukan dalam satuan minggu. -elain umur kehamilan, dengan

    rumus *eagle dapat diperkirakan pula hari perkiraan persalinanlahir

    &HP@(. *amun rumus ini han$a bisa digunakan untuk ibu $ang siklus

    haidn$a teratur.

  • 7/25/2019 Postdate Melisa

    23/27

    !. Perkiraantinggi fundus uteridilakukan denganpalpasi fundusdan

    membandingkan dengan patokan.

    8murKehamilan )inggi :undus 8teri

    1! minggu 1# di atassimpisis

    10 minggu N simpisis+pusat

    !" minggu !# di atassimpisis

    !% minggu -etinggi pusat

    ! minggu 1# di atas pusat

    #% minggu N pusat+prosessus >ifoideus

    #0 minggu -etinggi prosessus >ifoideus

    %" minggu ! jari di bawah prosessus >ifoideus

    #. Menggunakan pita ukur dengan metode berbeda

    2aris nol pita pengukur diletakkan pada tepi atas simfisispubisdi

    garis abdominal, tangan $ang lain diletakkan di dasar fundus, pita

    pengukur diletakkan diantara jari telunjuk dan jari tengah,

    pengukuran dilakukan sampai titik dimana jari menjepit pitapengukur. -ehingga pita pengukur mengikuti bentuk abdomen

    han$a sejauh puncakn$a dan kemudian secara relatif lurus ke titik

    $ang ditahan oleh jari+jari pemeriksa, pita tidak melewati slope

    anterior.

  • 7/25/2019 Postdate Melisa

    24/27

    %. Menggunakan alat ukur caliper

  • 7/25/2019 Postdate Melisa

    25/27

    dapat ditingkatkan dengan melakukan pemeriksaan M;3 terhadap

    profil air ketuban. /

    8ltrasonografi &8-2( merupakan salah satu imaging diagnostic

    &pencitraan diagnostik( untuk pemeriksaan bagian+bagian dalam tubuh

    manusia, dimana dapat mempelajari bentuk, ukuran anatomis, gerakan

    serta hubungan dengan jaringan sekitarn$a. Penentuan usia kehamilan

    dengan 8-2 menggunakan # cara $aitu5

    1. Mengukur diameter kantong kehamilan pada kehamilan 0+1!

    minggu.

    !. Mengukur jarak kepala bokong pada kehamilan /+1% minggu.

    #. Mengukur diameter biparietal &?PD( pada kehamilan lebih 1!

    minggu

    1.!.% Metode gerak janin 1,!,#

    2erakan pertamajanindapat dirasakan pada primigra4ida sekitar

    umur kehamilan 1 minggu, sedangkan pada multigra4ida pada 10

    minggu. Keadaan klinis $ang ditemukan ialah gerakan janin $ang

    jarang, $aitu secara sub$ektif kurang dari / kali!" menit, atau secara

    ob$ektif dengan

  • 7/25/2019 Postdate Melisa

    26/27

    DA&TA* P(STA'A

    1. Wiknjosastro. H., &lm# -ebidanan, edisi &&&, Oa$asan ?ina Pustaka

    -arwono Prawirohardjo, Kehamilan @ewat Waktu, =akarta, !""! hal5

    #1/+#!".

    !. WH, !"1#. Pela$anan Kesehatan 3bu di :asilitas Kesehatan Dasar

    dan ;ujukan. Kemenkes ;3.=akarta, hal 1!0+1!/

    #. >>6

    >>>

    0. 2alal, et al. !"1!. Postterm pregnanc$, : in b2$n, % (5 1/9+

    1/

    26

  • 7/25/2019 Postdate Melisa

    27/27