POST PLACENTAL INTRAUTERINE DEVICE INSERTION
POST PLACENTAL
INTRAUTERINE DEVICE
INSERTION
IUD PASCA PLACENTA
metode kontrasepsi
terkini
lebih efektif dilakukan setelah plasenta lahir ,
mengurangi angka kesakitan Ibu,
mengurangi jumlah kehamilan yang tidak
diinginkan menurunkan AKI
perlu konseling sebelum persalinan
dipasang dalam waktu 10 menit
setelah lepasnya plasenta pada
persalinan pervaginam/SC
Pemasangan IUD berdasarkan waktu pemasangan dapat dibagi menjadi 3
1.Immediate postplacental insertion (IPP) yaitu IUD dipasang dalam waktu 10 menit setelah plasenta dilahirkan.
2. Early postpartum insertion (EP) yaitu IUD dipasang antara 10 menit sampai dengan 72 jam postpartum.
3. Interval insertion (INT) yaitu IUD dipasang setelah 6 minggu postpartum.
JENIS AKDR yang umumnya digunakan dalam
pemasangan IUD Post Plasenta adalah AKDR jenis Cu-T khususnya AKDR CuT-380A yang dimasukkan kedalam fundus uteri dalam 10 menit setelah plasenta lahir.
IUD yang dengan silinder yang mengandung progestogen seperti levonorgestrel
CARA KERJA IUD Post Plasenta langsung bekerja
secara efektif segera setelah pemasangan selesai. IUD bekerja
dengan cara menghambat kemampuan 15 sperma untuk masuk ke tuba falopii, mempengaruhi fertilitas sebelum ovum mencapai kavum uteri, mencegah sperma dan ovum bertemu ,tidak fertilisasi , memungkinkan untuk mencegah implantasi telur dalam uterus
EFEKTIVITAS IUD Post Plasenta memiliki tingkat
efektivitas yang tinggi yaitu 0,6 – 0,8 kehamilan/100 perempuan dalam 1 tahun pertama (1 kegagalan dalam 125–170 kehamilan).
Bahwa angka kegagalan IUD Post Plasenta 0,8 % dibandingkan dengan pemasangan setelahnya
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
Kelebihan • Langsung bisa di pelayanan
kesehatan.• Efektif dan tidak berefek pada
produksi ASI• Kesuburan dapat segera kembali
segera setelah pelepasan• Resiko terjadinya infeksi rendah
yaitu dari 0,1-1,1 %• Kejadian perforasi rendah yaitu
sekitar 1 kejadian perforasi dari jumlah populasi 1150 sampai 3800 wanita.
• Perdarahan lebih sedikit daripada IUD dipasang di waktu menstruasi
Kekurangan • IUD dapat keluar dari
uterus secara spontan,beberapa bulan pertama pemakaian.
• Angka ekspulsi lebih tinggi (6-10%)
• Perdarahan atau spotting beberapa hari setelah pemasangan.
• Perdarahan menstruasi biasanya akan lebih lama dan lebih banyak.
Indikasi IUD post Plasenta
• kriteria usia reproduktif, keadaan nulipara, kontrasepsi jangka panjang,
•setelah abortus tidak terlihat adanya infeksi, •resiko rendah dari IMS, tidak menghendaki mentode hormonal dan tidak
•menyukai untuk mengingat-ingat minum pil setiap har
Kontaindikasi IUD
post palcenta
•ketuban pecaah lama•infeksi intrapartum•perdarahan post partum •abnormal uterus
PEMASANGAN IUD Post Plasenta dimasukkan atau dipasang
ke dalam fundus uteri dalam 10 menit setelah plasenta lahir dengan
cara penolong menjepit AKDR di ujung jari tengah dan telunjuknya, kemudian
jari penolong menyusuri sampai kefundus, dan kemudian meletakkan AKDR
dengan benar di fundus dengan cara tangan kiri penolong memegang fundus
dan menekannya kebawah, setelah selesai barulah dilakukan pemotongan benang
AKDR sepanjang 6 cm sebelum insersi
1. Dipasang dengan tangan secara langsung Setelah plasenta dilahirkan dan sebelum perineorafi, pemasang
melakukan kembali toilet vulva dan mengganti sarung tangan dengan yang baru. Pemasang memegang AKDR dengan jari telunjuk dan jari tengah kemudian dipasang secara perlahan-lahan melalui vagina dan servik sementara itu tangan yang lain melakukan penekanan pada abdomen bagian bawah dan mencengkeram uterus untuk memastikan AKDR dipasang di tengah-tengah yaitu di fundus uterus. Tangan pemasang dikeluarkan perlahan-lahan dari vagina. Jika AKDR ikut tertarik keluar saat tangan pemasang dikeluarkan dari vagina atau AKDR belum terpasang di tempat yang seharusnya, segera dilakukan perbaikan posisi AKDR.
2. Dipasang dengan ring forceps Prosedur pemasangan dengan AKDR menggunakan ring
forceps hampir sama dengan pemasangan dengan menggunakan tangan secara langsung akan tetapi AKDR diposisikan dengan menggunakan ring forceps, bukan dengan tangan.
PEMANTAUAN Pemantauan dapat dilakukan 4 sampai 6
minggu setelah pemasangan AKDR. Pemantauan kondisi AKDR dapat pula
dilakukan bila terdapat keluhan (nyeri, perdarahan, demam, dan sebagainya).
Benang AKDR harus diperiksa secara runtin selama bulan pertama penggunaan AKDR terutama setelah haid.
Pemantauan juga harus dilakukan apabila benang AKDR tidak teraba, merasakan bagian yang keras dari AKDR, AKDR terlepas, keluar cairan yang mencurigakan dari vagina, serta adanya infeksi.