Top Banner
POST PLACENTAL INTRAUTERINE DEVICE INSERTION
13

Post Placental Intrauterine Device Insertion

Dec 23, 2015

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Post Placental Intrauterine Device Insertion

POST PLACENTAL

INTRAUTERINE DEVICE

INSERTION

Page 2: Post Placental Intrauterine Device Insertion

IUD PASCA PLACENTA

metode kontrasepsi

terkini

lebih efektif dilakukan setelah plasenta lahir ,

mengurangi angka kesakitan Ibu,

mengurangi jumlah kehamilan yang tidak

diinginkan menurunkan AKI

perlu konseling sebelum persalinan

dipasang dalam waktu 10 menit

setelah lepasnya plasenta pada

persalinan pervaginam/SC

Page 3: Post Placental Intrauterine Device Insertion
Page 4: Post Placental Intrauterine Device Insertion

Pemasangan IUD berdasarkan waktu pemasangan dapat dibagi menjadi 3

1.Immediate postplacental insertion (IPP) yaitu IUD dipasang dalam waktu 10 menit setelah plasenta dilahirkan.

2. Early postpartum insertion (EP) yaitu IUD dipasang antara 10 menit sampai dengan 72 jam postpartum.

3. Interval insertion (INT)  yaitu IUD dipasang setelah 6 minggu postpartum.

Page 5: Post Placental Intrauterine Device Insertion

JENIS AKDR yang umumnya digunakan dalam

pemasangan IUD Post Plasenta adalah AKDR jenis Cu-T khususnya AKDR CuT-380A yang dimasukkan kedalam fundus uteri dalam 10 menit setelah plasenta lahir.

IUD yang dengan silinder yang mengandung progestogen seperti levonorgestrel

Page 6: Post Placental Intrauterine Device Insertion

CARA KERJA IUD Post Plasenta langsung bekerja

secara efektif segera setelah pemasangan selesai. IUD bekerja

dengan cara menghambat kemampuan 15 sperma untuk masuk ke tuba falopii, mempengaruhi fertilitas sebelum ovum mencapai kavum uteri, mencegah sperma dan ovum bertemu ,tidak fertilisasi , memungkinkan untuk mencegah implantasi telur dalam uterus

Page 7: Post Placental Intrauterine Device Insertion

EFEKTIVITAS IUD Post Plasenta memiliki tingkat

efektivitas yang tinggi yaitu 0,6 – 0,8 kehamilan/100 perempuan dalam 1 tahun pertama (1 kegagalan dalam 125–170 kehamilan).

Bahwa angka kegagalan IUD Post Plasenta 0,8 % dibandingkan dengan pemasangan setelahnya

Page 8: Post Placental Intrauterine Device Insertion

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN

Kelebihan • Langsung bisa di pelayanan

kesehatan.• Efektif dan tidak berefek pada

produksi ASI• Kesuburan dapat segera kembali

segera setelah pelepasan• Resiko terjadinya infeksi rendah

yaitu dari 0,1-1,1 %• Kejadian perforasi rendah yaitu

sekitar 1 kejadian perforasi dari jumlah populasi 1150 sampai 3800 wanita.

• Perdarahan lebih sedikit daripada IUD dipasang di waktu menstruasi

Kekurangan • IUD dapat keluar dari

uterus secara spontan,beberapa bulan pertama pemakaian.

• Angka ekspulsi lebih tinggi (6-10%)

• Perdarahan atau spotting beberapa hari setelah pemasangan.

• Perdarahan menstruasi biasanya akan lebih lama dan lebih banyak.

Page 9: Post Placental Intrauterine Device Insertion

Indikasi IUD post Plasenta

• kriteria usia reproduktif, keadaan nulipara, kontrasepsi jangka panjang,

•setelah abortus tidak terlihat adanya infeksi, •resiko rendah dari IMS, tidak menghendaki mentode hormonal dan tidak

•menyukai untuk mengingat-ingat minum pil setiap har

Kontaindikasi IUD

post palcenta

•ketuban pecaah lama•infeksi intrapartum•perdarahan post partum •abnormal uterus

Page 10: Post Placental Intrauterine Device Insertion

PEMASANGAN IUD Post Plasenta dimasukkan atau dipasang

ke dalam fundus uteri dalam 10 menit setelah plasenta lahir dengan

cara penolong menjepit AKDR di ujung jari tengah dan telunjuknya, kemudian

jari penolong menyusuri sampai kefundus, dan kemudian meletakkan AKDR

dengan benar di fundus dengan cara tangan kiri penolong memegang fundus

dan menekannya kebawah, setelah selesai barulah dilakukan pemotongan benang

AKDR sepanjang 6 cm sebelum insersi

Page 11: Post Placental Intrauterine Device Insertion

1.         Dipasang dengan tangan secara langsung Setelah plasenta dilahirkan dan sebelum perineorafi, pemasang

melakukan kembali toilet vulva dan mengganti sarung tangan dengan yang baru. Pemasang memegang AKDR dengan jari telunjuk dan jari tengah kemudian dipasang secara perlahan-lahan melalui vagina dan servik sementara itu tangan yang lain melakukan penekanan pada abdomen bagian bawah dan mencengkeram uterus untuk memastikan AKDR dipasang di tengah-tengah yaitu di fundus uterus. Tangan pemasang dikeluarkan perlahan-lahan dari vagina. Jika AKDR ikut tertarik keluar saat tangan pemasang dikeluarkan dari vagina atau AKDR belum terpasang di tempat yang seharusnya, segera dilakukan perbaikan posisi AKDR.

2.         Dipasang dengan ring forceps Prosedur pemasangan dengan AKDR menggunakan ring

forceps hampir sama dengan pemasangan dengan menggunakan tangan secara langsung akan tetapi AKDR diposisikan dengan menggunakan ring forceps, bukan dengan tangan.

Page 12: Post Placental Intrauterine Device Insertion

PEMANTAUAN Pemantauan dapat dilakukan 4 sampai 6

minggu setelah pemasangan AKDR. Pemantauan kondisi AKDR dapat pula

dilakukan bila terdapat keluhan (nyeri, perdarahan, demam, dan sebagainya).

Benang AKDR harus diperiksa secara runtin selama bulan pertama penggunaan AKDR terutama setelah haid.

Pemantauan juga harus dilakukan apabila benang AKDR tidak teraba, merasakan bagian yang keras dari AKDR, AKDR terlepas, keluar cairan yang mencurigakan dari vagina, serta adanya infeksi.

Page 13: Post Placental Intrauterine Device Insertion