Top Banner
POST PARTUM FERI PRILOPANDI NIM. 012012019
36

Post Partum Feri

Oct 25, 2015

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Post Partum Feri

POST PARTUM

FERI PRILOPANDINIM. 012012019

Page 2: Post Partum Feri

PENGERTIAN

Post Partum ialah masa 6 minggu setelah

melahirkan, Merupakan periode penyesuaian

setelah kehamilan yang memungkinkan ibu untuk

menyusui dan tubuh ibu dapat kembali ke

keadaan sebelum hamil.

(Obstetri & Ginekologi Ralph C. Benson,edisi

9:273)

Page 3: Post Partum Feri

Post Partum adalah waktu

penyembuhan atau perubahan,

waktu kembali dalam keadaan

tidak hamil, serta penyesuaian

terhadap hadirnya anggota

keluarga yang baru.

Page 4: Post Partum Feri

BATASAN POST PARTUM

Periode Immediate post partum : terjadi dalam 24 jam pertama setelah melahirkan.

Periode Early post partum : terjadi setelah 24 jam post partum sampai akhir minggu pertama sesudah melahirkan, dimana resiko sering terjadi pada ibu post partum, hampir seluruh sistem tubuh mengalami perubahan secara drastic.

Page 5: Post Partum Feri

Periode late post partum : terjadi

mulai minggu kedua sampai minggu

keenam sesudah melahirkan, dan

terjadi perubahan secara bertahap.

{tutorialkuliah.blogspot.com/

2009/01/post-partum.html

Page 6: Post Partum Feri

P2AO = Partus kedua tidak

terjadi Abortus, artinya

kelahiran kedua dan belum

pernah mengalami

keguguran.

Page 7: Post Partum Feri

Fisiologi post partum dengan sectio caesaria

Sistem pernafasan : pada klien post SC biasanya karena paralisis otot interkostal yang merupakan efek anastesi, klien akan mengeluh batuk dan sesak, dilatasi cuping hidung. Tetapi setelah dua hari akan kembali normal secara wajar, suara nafas jelas dan vesikuler. Respirasi meningkat jika terjadi nyeri.

Page 8: Post Partum Feri

Sistem kardiovaskuler

setelah terjadi diuesis yang mencolok akibat penurunan kadar estrogen, volume darah kembali kapada keadaan tidak hamil, persalinan sc menyebabkan kadar HB menurun, kadar HB kembali normal pada hari ke 5 post partum.

Page 9: Post Partum Feri

SISTEM Gastrointestinal

pada post partum sc biasanya mengalami penurunan tonus otot dan mortilitas traktus gastrointestinal dalam beberapa waktu, pemulihannya tergantung pada pemulihan analgetik dan anatesi.

Page 10: Post Partum Feri

SISTEM PERKEMIHAN

pada post partum sc akan terjadi diuresis karena pada saat persalinan saraf sfingter ureter ditekan sehingga setelah proses persalinan terjadi retensio urin. Biasanya terpasang foley kateter selama pembedahan sampai 2 hari post operasi.

Page 11: Post Partum Feri

Sistem muskuloskeletal

menyebabkan hilangnya kekenyalan otot pada post partum, mungkin ada pembelahan muskulus rektus atau diastasis. disistem integumen pada dinding abdomen sering tampak lembek dan kendur serta terdapat luka /insisi post operasi sc, yang secara berangsur akan kembali pulih.

Page 12: Post Partum Feri

SISTEM INTEGUMEN

• disistem integumen pada dinding abdomen sering tampak lembek dan kendur serta terdapat luka /insisi post operasi sc, yang secara berangsur akan kembali pulih.

Page 13: Post Partum Feri

SISTEM REPRODUKSI

a. Payudara

Setelah 24 jam pertama setelah terjadinya sekresi lakteal, payudara tidak jarang mengalami distensi, menjadi padat, dan nodular. Konsentrasi hormon yang menstimulasi perkembangan payudara setelah wanita hamil (estrogen, progesteron, HCG, prolaktin, kortisol, dan insulin) menurun dengan cepat setelah bayi lahir.

Page 14: Post Partum Feri

b. Uterus Setelah persalinan, kaliber pembuluh

ekstrauterus berkurang hingga hampir mencapai keadaan prahamil. Lubang serviks berkontraksi secara perlahan, dan selama beberapa hari setelah persalinan lubang ini masih mudah dimasuki oleh dua jari. Pada akhir minggu pertama, serviks menebal,dan kanalis terbentuk kembali.

Page 15: Post Partum Feri

c. ServiksServiks kembali lunak segera

setelah ibu melahirkan, 18 jam pascapartum, serviks memendek dan menjadi ke bentuk semula.

(maternitas:495 dan Obstetri &

Ginekologi:275).

Page 16: Post Partum Feri

d. VaginaVagina yang semula teregang akan kembali bertahap ke ukuran sebelum hamil, 6-8 minggu setelah bayi lahir. robekan himen menyembuh secara iregular.

kep maternitas: 495

Page 17: Post Partum Feri

e. PerineumBila dilakukan episiotomi pemulihan lebih lambat,

tanpa atau dengan episiotomi perineum mengalami edema dan kelihatan sedikit memar. Segera setelah melahirkan, perineum menjadi kendur karena sebelumnya teregang oleh tekanan kepala bayi yang bergerak maju. Pada post natal hari ke 5, Perineum sudah mendapatkan kembali sebagian besar tonusnya sekalipun tetap kendur dari pada keadaan sebelum melahirkan.

(Maternitas:495)

Page 18: Post Partum Feri

f. LocheaRabas uterus yang keluar setelah bayi lahir

seringkali disebut lochea, mula-mula berwarna merah, kemudian berubah menjadi merah tua atau merah coklat. Rabas ini dapat mengandung bekuan darah kecil.

Page 19: Post Partum Feri

MACAM – MACAM LOCHEANama Warna / Karakteristik WaktuLochia rubra (cruenta) Berisi darah segar dan sisa-sisa

selaput ketuban , sel-sel desidua, verniks kaseosa, lanugo, dan mekonium,

Selama 2 hari post partum

Lochia Sanguinolenta Berwarna merah kuning berisi darah dan lendir, hari 3-7 post partum.

Selama 3-7 post partum

Lochia Serosa Berwarna kuning, cairan tidak darah lagi,

Pada hari ke 7-14 post partum

Lochia Alba Cairan putih Setelah 2 minggu

Lochia purulenta Terjadi infeksi, keluar cairan seperti nanah berbau busuk

Lochiastasis Lochiastasis : Lochia tidak lancar keluarnya

Page 20: Post Partum Feri

Sistem Endokrin

hPL- human Placental Lactogen serum tidak terdeteksi dalam waktu 2 hari

hCG- Human Chorionic Gonadotropin tidak terdeteksi dalam waktu 10 hari pasca persalinan.

Page 21: Post Partum Feri

Kadar estrogen dan progesteron serum menurun sejak 3 hari pasca persalinan dan mencapai nilai pra-kehamilan pada hari ke 7. Nilai tersebut akan menetap bila pasien memberikan ASI, bila tidak memberikan ASI, estradiol akan mulai meningkat dan menyebabkan pertumbuhan folikel.

hPr – Human Prolactine pada pasien yang memberikan ASI, kadar human hPr akan meningkat.

(obstetri fisiologi : 320)

Page 22: Post Partum Feri

Fase-fase adaptasi Psikologis Post Partum menurut Rubin

Taking in (dependent phase) 1-2 hari : sangat tergantung dalam segala hal, termasuk kebutuhan dasar (ketergantungan)

Taking Hold (dependent-interdependent phase) 3-8 minggu : mulai melakukan peran mandirinya sebagai seorang ibu.

letting go (interpendent phase) : semakin meningkat kepercayaan diri dalam melakukan perawatan bayinya, serta bertingkah laku sebagaimana peran ibu sesungguhnya.

(maternitas, Bobak : 512)

Page 23: Post Partum Feri

Perawatan Post partum Sectio Caesarea

AmbulasiDapat ditentukan waktunya sedemikian rupa

sehingga preparat analgesik yang baru diberikan akan mengurangi rasa nyeri. Dengan ambulasi dini, trombosus dan trombosis vena dan embolu pulmoner merupakan peristiwa yang jarang terjadi bagi klien post operasi SC, ambulasi dapat dilakukan pada hari pertama atau 24 jam setelah pembedahan (anastesi epidural/spinal) atau langsung ambulasi setelah klien pindah ke ruangan (anastesi umum).

Page 24: Post Partum Feri

Lihat tinggi fundus, adanya perdarahan dari luka dan dalam jumlah lokia. Hal ini khususnya penting jika persalinan lama, jika uterus telah mengembang oleh polihidramnion atau kehamilan multipel dan jika terdapat ancaman defek koagulasi.

Page 25: Post Partum Feri

Proses Pembentukan ASI & Manajemen Laktasi Post Partum

Proses Pembentukan laktasiLaktogenesis I

Merupakan fase penambahan dan pembesaran lobulus-alveolus. Terjadi pada fase terakhir kehamilan. Pada fase ini, payudara memproduksi kolostrum, yaitu berupa cairan kental kekuningan dan tingkat progesteron tinggi, sehingga mencegah produksi ASI. Pengeluaran kolustrum pada saat hamil atau sebelum bayi lahir, tidak menjadikan masalah medis ,merupakan indikasi sedikit atau banyaknya produksi ASI.

Page 26: Post Partum Feri

Laktogenesis II

Pengeluaran plasenta saat melahirkan menyebabkan menurunnya kadar hormon progesteron, esterogen dan HPL. Akan tetapi kadar hormon prolaktin tetap tinggi.Apabila payudara dirangsang, level prolaktin dalam darah meningkat, memuncak dalam periode 45 menit, dan kemudian kembali ke level sebelum rangsangan tiga jam kemudian. Keluarnya hormon prolaktin menstimulasi sel di dalam alveoli untuk memproduksi ASI, dan hormon ini juga keluar dalam ASI itu sendiri,bahwa level prolaktin dalam susu lebih tinggi apabila produksi ASI lebih banyak, yaitu sekitar pukul 2 pagi hingga 6 pagi, namun level prolaktin rendah saat payudara terasa penuh.

Page 27: Post Partum Feri

Laktogenesis III

Sistem kontrol hormon endokrin mengatur produksi ASI selama kehamilan dan beberapa hari pertama setelah melahirkan. Pada tahap ini, apabila ASI banyak dikeluarkan, payudara akan memproduksi ASI banyak, apabila payudara dikosongkan secara menyeluruh juga akan meningkatkan taraf produksi ASI. Dengan demikian, produksi ASI sangat dipengaruhi seberapa sering dan seberapa baik bayi menghisap, dan juga seberapa sering payudara dikosongkan.

Page 28: Post Partum Feri

Produksi asi/ reflek prolaktin Isapan bayi

Hipotalamus

Merangsang hipofisis anteror

Pelepasan prolaktin

Meningkatkan produksi susu Oleh sel alviolar

Asi diproduksi

Page 29: Post Partum Feri

Refleks let-downISAPAN BAYI

HIPOTALAMUS

HIPOFISIS POSTERIOR

OKSITOKSIN

KONTRAKSI OTOT POLOS

ASI KEDALAM ALVIOLI DAN DUKTULI

ASI DIPRODUKSI

Page 30: Post Partum Feri

Produksi ASI yang rendah adalah akibat dari:

• Kurang sering menyusui atau memerah payudara

• Apabila bayi tidak bisa menghisap ASI secara efektif, antara lain akibat: struktur mulut dan rahang yang kurang baik; teknik perlekatan yang salah.

• Kelainan endokrin ibu (jarang terjadi)

• Jaringan payudara hipoplastik

• Kelainan metabolisme atau pencernaan bayi, sehingga tidak dapat mencerna ASI

•Kurangnya gizi ibu

ReferensiAlfarisi, 2008. Fisiologi Laktasi.

Page 31: Post Partum Feri

Pemilihan Alat Kontrasepsi

o Alat kontrasepsi IUD ( AKDR, alat kontrasepsi dalam rahim ).Supaya ibunya agar tetap memproduksi asi .

Page 32: Post Partum Feri

TERAPI

Ceftriaxone 1 x 2 gr

Tramadol 2 x 1 amp

Sulpaferosus 1 x1 tablet

Suppositoria

Page 33: Post Partum Feri

KEBUTUHAN NUTRISI

• Ibu post partum pemulihan sectio caesariaMemakan makanan yang mengandung tinggi kalori tinggi protein• Buteki1. Memakan makanan yang mengandung

asam lemak omega 3. asam lemak omega 3 banyak terdapat pada ikan laut seperti kakap, tongkol, dan lemuru. Asam lemak akan diubah menjadi DHA. DHA dikeluarkan melalui ASI.

Page 34: Post Partum Feri

Lanjutan..

2. Kalsium terdapat pada susu, keju, teri, kacang-kacangan.3. Zat besi terdapat pada daging, hati,bayam.4. Zink terdapat pada makanan laut.5. Vitamin C terdapat dalam buah-buahan yang memiliki rasa kecut seperti jeruk,sirsak, tomat.6. Vitamin B1 dan B2 terdapat pada padi, kacang-kacangan, hati telur.

Page 35: Post Partum Feri

Perawatan Luka

luka insisi di inspeksi setiap hari, sehingga pembalut luka yang relatif ringan tanpa banyak plester sangat menguntungkan. Secara normal, jahitan kulit ( penjepit kulit) di angkat pada hari ke empat setelah pembedahan.

Page 36: Post Partum Feri