Top Banner
evolusi pasca darwin Charles Robert Darwin Charles Robert Darwin (lahir di Shrewsbury, Inggris, 12 Desember 1809 – meninggal di Downe, Inggris, 19 April 1882 pada umur 72 tahun). Pada tahun 1831 Dawin melakukan perjalanan lautnya ke seluruh dunia dengan kapal HMS Beagle selama lima tahun. Selama perjalanan tersebut ia banyak melakukan peng pengamatan dan mengumpulkan bahan dari berbagai jenis tanaman dan hewan dari berbagai penjuru dunia tulisan-tulisannya yang berikutnya menjadikannya seorang geologis y terkemuka dan penulis yang terkenal. (http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Origin_of_Species_title_page.jp ) Setelah kembali, Darwin mempelajari catatan dan koleksinya yang telah dikumpulkan selama 20 tahun. Dalam mempelajari tersebut,ia menemukan bukti yang dapat digunakan untuk menyusun pendapat umum. Maka pada bulan Juli 1858 dalam suatu pertemuan kelompok Linnaean Sociaty, untuk pertama kalinya diumumkan burupa ringkasan makalah
59

Post Darwin

Nov 18, 2015

Download

Documents

Muhammad Fayzal

Evolusi darwin
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

evolusi pasca darwin

Charles Robert Darwin

Charles Robert Darwin (lahir di Shrewsbury, Inggris, 12 Desember 1809 meninggal di Downe, Inggris, 19 April 1882 pada umur 72 tahun). Pada tahun 1831 Dawin melakukan perjalanan lautnya ke seluruh dunia dengan kapal HMS Beagle selama lima tahun. Selama perjalanan tersebut ia banyak melakukan pengpengamatan dan mengumpulkan bahan dari berbagai jenis tanaman dan hewan dari berbagai penjuru dunia tulisan-tulisannya yang berikutnya menjadikannya seorang geologis y terkemuka dan penulis yang terkenal.(http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Origin_of_Species_title_page.jp)

Setelah kembali, Darwin mempelajari catatan dan koleksinya yang telah dikumpulkan selama 20 tahun. Dalam mempelajari tersebut,ia menemukan bukti yang dapat digunakan untuk menyusun pendapat umum. Maka pada bulan Juli 1858 dalam suatu pertemuan kelompok Linnaean Sociaty, untuk pertama kalinya diumumkan burupa ringkasan makalah yang kemudian dikenal dengan wawasan Darwin tentang perubahan yang terjadi pada makhluk hidup. (Sihombing, dkk :2007)

Bukunya On the Origin of Species by Means of Natural Selection, or The Preservation of Favoured Races in the Struggle for Life (biasanya disingkat menjadi The Origin of Species) (1859) merupakan karyanya yang paling terkenal sampai sekarang. Wawasan Darwin yang tertuang secara lengkap dalam bukunya ini menjelaskan evolusi melalui garis keturunan yang sama sebagai penjelasan ilmiah yang dominan mengenai keanekaragaman di dalam alam.(http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Origin_of_Species_title_page.jp Teori Evolusi Darwin

Teori evolusi Darwin yang tertuang dalam bukunya The Origin of Speciesdisimpulkan sebagai berikut:1. Bahwa spesies yang hidup sekarang ini walaupun telah mengalami perubahan-perubahan adalah keturunan langsung dari spesies yang hidup di bumi pada masa silam2. Bahwa evolusi terjadi karena seleksi alamiah.(Sihombing, dkk :2007)

Teori Evolusi Pasca Darwin

Pada abad ke-19, terutama semenjak penerbitan buku Darwin "The Origin of Species", pemikiran bahwa kehidupan berevolusi mendapat banyak kritik dan menjadi tema yang controversial. walaupun tidak membahas evolusi manusia secara terang-terangan, bukunya mendapat tantangan keras.

Namun demikian, kontroversi ini pada umumnya berkisar dalam implikasi dari teori evolusi di bidang sosial, dan agama. Di dalam komunitas ilmuwan, fakta bahwa organisme berevolusi telah diterima secara luas dan tidak mendapat tantangan.

A. Teori Evolusi vs AgamaBanyak orang yang merasa terganggu dengan pemikiran bahwa alam organic dan alam fisik masing-masing diatur oleh hukum alam yang pasti. Bukti-bukti Darwin yang meyakinkan mengenai perubahan organic dan meningkatnya pengertian mengenai asal usul, menyebutkan sebagian besar orang-orang sadar bahwa alam dan agama mempelajari fenomena yang berbeda dan tujuan yang berbeda. (Sihombing, dkk:2007).

Ketika suatu kelompok agama berusaha menyambungkan ajaran mereka dengan teori evolusi melalui berbagai konsep evolusi, banyak pendukung ciptaanisme yang percaya bahwa evolusi berkontradiksi dengan mitos penciptaan yang ditemukan pada ajaran agama mereka.Seperti yang sudah diprediksi oleh Darwin, permasalahan yang paling kontroversial adalah asal usul manusia.

Dalam konteks agama, debat mengenai benar atau tidaknya teori ini memang sangat terkait dengan keyakinan agama bahwa Tuhan adalah pencipta semua makhluk hidup di dunia ini, sementara teori evolusi menyangkal terjadinya fenomena penciptaan tersebut dan menggantikannya dengan suatu konsep evolusi.(http://taufikurahman.wordpress.com/2008/04/04/mengapa-ada-penolakan-terhadap-teori-evolusi-darwin/)

Di beberapa negara, terutama di Amerika Serikat, pertentangan antara agama dan sains telah mendorong kontroversi penciptaan-evolusi, konflik keagamaan yang pada akhirnya berfokus pada politik dan pendidikan. Disamping itu juga bidang-bidang sains lainnya seperti kosmologi dan ilmu bumi sebenarnya juga bertentangan dengan interpretasi literal banyak teks keagamaan, namun biologi evolusionerlah yang lebih signifikan terlebih menyangkut asal usul manusia dimana menurut teori evolusi manusia bersal dari kera.(http://klikhimabio.blogspot.com/2009/01/teori-evolusi.html)

Pandangan beberapa agama terhadap teori evolusi Darwin:

1. Islam Bagi darwin dan darwinian teori evolusi kejadian alam dan kehidupan terjadi secara kebetulan dan jika dilihat dalam agama islam itu merupakan hal yang salah besar. Karena berdasarkan keyakinan umat Islam yang tertera dalam kitab sucinya asal-usul kejadian manusia maupun alam adalah sebagai berikut:

Asal mula kejadian alamPada proses penciptaan alam di dalam al Quran surat fust-shilat ayat 9-12Dalam surat tersebut di sebutkan allah menciptkan alam dengan sebaik2nya dan di sebutkan bahwa alam tercipta dari satu menjadi banyak.

Dalam ilmu logis berarti1. Pada awal proses penciptaan alam, Allah ciptakan dari lentuman besar atau big bang sehingga bongkahan yang menyatu berhamburan memenuhi langit dengan kecepatan yang amat sangat tinggi.2. Pecah-pecahan tersebut mengembang ke segenap penjuru.3. Pecahan itu yang terdiri dari ruang, materi dan radiasi, kemudian bercampur aduk menjadi lebur (dalam sains di sebut sup kosmos). Lentuman tersebut telah di tulis di sural al-anbiya ayat 30.4. Proses selanjutnya adalah suhu bubur kosmos menurun pada tahap ini, jumlah inti atom mulai terbentuk kemudian terjadilah pengelompokan materi.5. Sinar atau cahaya mulai muncul dari pengelompokan tadi. Cahaya yang muncur akan mengurangi elektron dari big bang tadi.6. Bumi dan planet2 lainnya adalah bagian dari pecahan matahari. Dulu planet dan bumi sangat panas.. Ketika suhu turun kulit planet mengeras, dan akhirnya menjadi daratan7. Terjadinya laut karena bercampurnya hidrogen dan oksigen sehingga menghasilkan air.8. Sementara kulit bumi terus bergerak maka terciptalah gunung, bukit, dataran tinggi dsb.9. Selama kerak keras bumi mengalami pergeseran air mengikir bumi.10. Lalu terik matahari menguapkan air yang ada di laut, lalu uap air tersebut jadi awan, lalu jadi air hujan, air hujan jatuh membuat tanah jadi subur11. Lalu allah menciptakan tumbuhan, hewan(1pasang tapi berpasang2), manusia (1orang adam).12. Lalu allah menciptakan adam tanpa ibu dan ayah13. Setelah itu allah menciptakan hawa.14. Akhirnya adam dan hawa melakukan berkembang biak15. Hingga akhirnya menjadi banyak dan banyak

Jadi, menurut pandangan Islam salah jika darwin mengatakan kalau spesies yang ada yang sekarang ini walaupun telah mengalami perubahan-perubahan adalah keturunan langsung dari spesies yang hidup di muka bumi pada masa silam. Seperti manusia yang menurut Darwin adalah keturunan dari kera. Menurut Islam semua ini ada karena ada yang menciptakan.(http://kumpulan17.wordpress.com/2009/08/31/pertentangan-teori-darwin-pada-pandangan-islam-bab-penciptaan-alam-semesta/).2. Kristen

Tahun 1860 terjadi perdebatan antara Louis Agassiz (ilmuwan yang dianggap banyak berjasa dalam membangun ilmu pengetahuan Amerika) yang menentang validitas dari argumentasi Darwin dengan Asa Gray yang mencoba menemukan rekonsiliasi antara Darwinisme dengan ajaran agama Kristen.

Agassiz meyakini bahwa makhluk hidup (spesies) diciptakan oleh Tuhan dan tidak berubah menjadi spesies lain. Menurutnya teori Darwin hanya merupakan suatu dugaan belaka, tanpa dukungan fakta, dan adanya tingkatan kemajuan bentuk hidup dari pengamatan fosil dari suatu strata ke strata berikutnya menunjukkan adanya perencanaan dalam penciptaan makhluk hidup dan bukan merupakan perubahan alami akibat adanya tekanan dari lingkungan. Sementara itu Asa Gray berpandangan bahwa teori seleksi alam yang diajukan Darwin merupakan instrumen Tuhan dalam penciptaan. Pandangan Gray ini sendiri sebetulnya bertentangan dengan pandangan Darwin yang tidak mempercayai adanya peran Tuhan dalam pembentukan makhluk hidup.

Dalam Alkitab atau kitab suci umat kristiani sendiri mengatakan, dalam Malachi 2: 10: "Have we not all one father? hath not one God created us? why do we deal treacherously every man against his brother, by profaning the covenant of our fathers?" (KJV). Semua manusia berasal dari satu sumber, Bapa sang pencipta, dan Dia hidup tidak hanya 3000 juta tahun yang lalu, bahkan Dia hidup sebelum waktu diciptakan, karena waktu adalah ciptaan daripada Tuhan. Waktu adalah ukuran ruang dan waktu, dan waktu adalah bagian dari alam. Tuhan ada sebelum waktu. "Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Pertama dan Yang Terkemudian, Yang Awal dan Yang Akhir." (Wahyu 22: 13).(http://www.soulcast.com/post/show/74541/Evolusi-dan-Agama).Jadi jelas lah bahwa teori Darwin sangat bertentangan dengan paham yang dianut beberapa agama (diantaranya Islam dan Kristen) tentang penciptaan manusia. Namun sedikit disesalkan ketika sampai saat ini masih saja ada umat beragama yang menolak keberadaan dari suatu teori ilmu pengetahuan hanya karena ada perbedaan dengan yang tertulis di dalam kitab suci tanpa adanya telaah yang lebih mendalam dari ayat yang bertentangan itu.

Teori evolusi Charles Darwin, sampai sekarang masih menjadi bahan pertentangan. Terlepas benar tidaknya teori itu, Charles Darwin hanyalah seorang manusia yang tak luput dari kesalahan, namun ilmu tetaplah harus dihormati dan sudah sangat banyak jasanya bagi perkembangan ilmu pengetahuan terutama ilmu biologi.

Permasalahan utamanya terlihat pada istilah kera . Ketika Charles Darwin mengatakan nenek moyang manusia adalah kera ( yang berjalan tegak ), mungkin benar pada saat itu dia sedang mengejek agama, dan dengan membabi buta golongan agama menolaknya. Mungkin kalau Charles Darwin lebih halus dengan tidak mengatakan golongan kera sebagai nenek moyang manusia, mungkin seluruh dunia akan menerimanyaTentunya Charles Darwin mengemukakan teori itu atas hasil usaha kerasnya selama bertahun-tahun dan bukan tanpa dasar.Penemuan-penemuan baru yang membuka kesalahan teori lama sudah hal yang biasa dalam ilmu pengetahuan, tetapi pembantahan terhadap suatu ilmu dengan tanpa dasar dan kurangnya pendalaman penafsiran adalah hal yang tidak bisa diterima dalam kajian ilmu pengetahuan.

B. Teori evolusi dan teori keilmuan

Teori evolusi darwin adalah suatu hipotesis atau dugaan yang harus di buktikan kebenarannya dengan di dukung penelitian atau penemuan ilmiah seperti menemukan fosil yang mendukung teori tersebut atau penelitian yang membuktikan bahwa mutasi kromoson atau mutasi gen yang menyongkong teori ini dapat di buktikan kebenarannya. http://darwinexpired.blogspot.com/2009/09/mahluk-hidup-menurut-darwin.html

Hugo De Vries (1848-1935)

Hugo Vries adalah seorang ahli botani Belanda terkenal karena studi tentang mutasi. Dia adalah salah satu dari tiga ilmuan yang secara mandiri menemukan kembali dan mengukuhkan hukum hereditas sebagaimana yang disampaikan oleh Gregor Mendel.Ia menjadi profesor botani di Universitas Amsterdam pada tahun 1878. Ia menemukan bentuk-bentuk baru di antara tampilan Evening Primrose Oenothera lamarcklana tumbuh liar di padang rumput limbah. Hal ini menyebabkan dia percaya bahwa evolusi mungkin akan dipelajari oleh metode eksperimental baru. Metode baru ini menganggap sumbangan terbesar bagi ilmu pengetahuan dan menghasilkan suatu pendekatan baru untuk evolusi dan zaman baru dalam sejarahnya.. Nama "mutasi" itu diberikan kepada metode baru menghasilkan spesies baru dan varietas (kultivar) yang ia menunjukkan timbul tidak terduga. http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://www.hcs.ohio-state.edu/hort/history/119.html

Menurut Hugo, evolusi itu berlangsung karena munculnya suatu seri perubahan dalam plasma benih (perubahan-perubahan) genetic yang di sebut mutasi. Perubahan-perubahan itu mungkin sangat besar atau sangat kecil, tetapi perubahan-perubahan itu tidak ekivalen (setara dengan variasi individual. Sejak tahun 1875 para ahli botani mempelajari proses-proses dalam plasma sel benih dan hubungannya dengan reproduksi. Dari hasil penelitian diperoleh asal-usul dari variasi yang diwariskan dan sitogenik atau proses-proses genetic yang semuanya penting dalam pengertian proses evolusi. Pokok-pokok mutasi itu dapat digolongkan sebagai berikut:1. Kromosom-kromosom dalam inti sel mengandung gen-gen ultramikroskopis dan tersusun Linier. Gen-gen itu bertanggung jawab tentang perkembangan karakteristik dalam tiap individu.2. Meosis memisahkan anggota pasangan kromosom yang homolog dan membagi dua jumlah total untuk tiap gamet.3. Fertilisasi persatuan secara ranom 2 gamet, berasal dari kelamin yang berbeda, menyatukan kromosom-kromosom yang terpisah secara pilihan yang berasal dari orang tuanya, menghasilkan individu-individu yang berbeda kombinasi gennya.4. Ini merupakan perubahan dalam plasma sel benih atau ada mutasi dalam gen-gen dan ada penataan kembali kromosom. Kedua proses itu menghasilkan perubahan pemilihan karakteristik yang diteruskan pada generasi berikutnya.Mutasi ini dapat dengan jelas terlihat pada lalat buah, dan jelas berlangsung dalam alam. Ini berarti selalu terjadi mutasi, muncul individu-individu baru, sehingga populasi spesies itu akan menjadi heterozigot tinggi. (Sihombing, dkk :2007)

Ludvig Wilhelm JohannsenWilhelm Johannsen (3 Februari 1857 11 November 1927) adalah seorang Denmark botani, fisiologi tanaman dan genetika. Di masa mudanya, ia magang kepada seorang apoteker dan bekerja di Denmark dan Jerman mulai tahun 1872 sampai lulus ujian apoteker-nya pada tahun 1879. Pada 1881, ia menjadi asisten di Jurusan Kimia di Laboratorium Carlsberg di bawah kimiawan Johan Kjeldahl. (http://www.answers.com/topic/wilhelm-johannsen)

Percobaan dengan buncis (1909) dilakukan oleh Johannsen membuktikan bahwa seleksi alam tidak mempengaruhi populasi yang mengadakan silang dalam, setelah beberapa generasi pertama karena variasi yang diturunkan dengan cepat habis. T.H. Morgan salah satu perintis dalam menjalankan hereditas mendukung pendapat bahwa pengetahuan yang lebih banyak mengenai sebab-sebab mutasi akan dengan sendirinya menjelaskan evolusi.Tahun 1930-an mulai timbul suatu pandangan mengenai evolusi dari berbagai bidang biologi. Penelitiaan Theodosius Donzhansky, George Gaylord Simpson dan Erns Mayr serta para ahli lainnya lambat laun menyebabkan timbulnya teori evolusi sekarang ini yang disebet Neo Darwinisme karena seleksi alam merupakan kunci, tetapi sama sekali bukan satu-satunya cara. (Sihombing, dkk:2007)

Gregor MandelGregor Johann Mendel (20 Juli 1822 - 6 Januari 1884) adalah seorang Augustinian imam dan ilmuwan, yang memperoleh ketenaran dari ilmu baru genetika untuk studi tentang warisan tertentu pada tanaman. Mendel menunjukkan bahwa pewarisan sifat-sifat khusus, hukum, yang kemudian dinamai menurut namanya. (http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|idu=http://en.wikipedia.org/wiki/Gregor_Mendel) Pada abad ke-19 maka timbul suatu pandangan mengenai evolusi dari berbagai bidang-bidang biologi diantaranya bidang genetika. Gregor Mandel mulai merumuskan dua hokum berdasarkan penyilangan tumbuhan kacang polong (Pisum sativum) yang bertahun-tahun lamanya. Kedua hokum tersebut hingga kini menjadi dasar bagi semua pengertian tentang genetika.

Hukum Mendel IHukum Mendel I disebut juga hokum segresi (Pemisahan gen sealel) .Bunyi hokum Mendel I : Pembentukan gamet-gamet kedua gen yang merupakan pasangan akan diurai atau disegresi kedalam dua sel anak.

Hukum Mendel IIHukum Mendel II (Hukum Independen Assortment) menyatakan bahwa: bila 2 individu disilangkan berbeda 1 sama lain dalam dua pasang sifat atau lebih, maka diturunkannya sifat yang sepasng itu tidak tergantung dari pasangan sifat lain.(Sihombing,dkk : 2007)

Weismann Agustus Weismann lahir pada 17 Januari 1834, di Frankfurt am Main. Ia memasuki Universitas di Gttingen pada 1852 dan mengambil jurusan kedokteran selama empat tahun.

Pada tahun 1858 ia pergi ke Baden dan ke Italia sebagai dokter tentara. Pada tahun 1861 ia bekerja di Giessen selama 2 bulan di bawah Rudolf Leuckart, Weismann yang sangat dikagumi dan dedikasinya kepada The plasma nutfah Weismann kemudian memperoleh penunjukan sebagai dokter pribadi ke Stephen Archduke dari Austria.

Tahun 1863 Weismann bergabung dengan Universitas Freiburg im Breisgau sebagai dozent di fakultas kedokteran, mengajar zoologi dan anatomi komparatif.. Pada tahun 1865 ia diangkat sebagai profesor luar biasa, dan berkat antusiasme, sebuah zoologi lembaga dan museum, ia diangkat menjadi kepala, pada tahun 1874 ia diangkat sebagai profesor ordinarius di Freiburg, menjadi penghuni pertama kursi di bidang zoologi di universitas, di mana ia tetap hingga pensiun pada tahun 1912. Ia meninggal di Freiburg pada 5 November 1914.

Weismann mendukung kuat teori evolusi oleh seleksi alam, seperti yang dikemukakan oleh Charles Darwin dan Alfred Wallace. Namun, Weismann merasa perlu untuk tidak setuju pada bagian di mana teori Darwin telah menerima pandangan Lamarck pewarisan karakter yang diperoleh. Weismann sangat tidak setuju dengan konsep ini. Dia menunjukkan ketidakmungkinan mengusulkan sebuah mekanisme di mana perubahan-perubahan dalam organ dan jaringan eksternal binatang, yang disebabkan oleh lingkungan, akan disampaikan ke generasi berikutnya. http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/August_WeismannWeismann tidak menentang teori evolusi Darwin, justru menjelaskan teori evolusi Darwin. Menurt Weismann, perubahan sel-sel tubuh akibat pengaruh lingkungan tidak diwariskan pada keturunannya. (Izzudin :2004).

Weisman berpendapat bahwa evolusi menyangkut masalah bagaimana pewarisan gen-gen melalui sel-sel kelamin. Dengan kata lain evolusi adalah gejala seleksi alam terhadap factor-faktor genetika.Sifat leher panjang atu pendek pada jeraph dikendalikan oleh gen. Gen untuk sifat leher panjang bersifat dominan, jerapah yang berleher pendek adalah turunan yang bersifat homozigot resesif, karena jerapah yang berleher pendek tidak mampu beradaptasi dengan lingkungannya maka akan punah. Berarti ang tersingkir adalah sifat-sifat resesif. Karena jerapah yang berleher pendek adalah homozigot resesif dan selalu tersingkir/ punah. (Sihombing,dkk :2007).Kesadaran DarwinSebenarnya Darwin sendiri menyadari bahwa teori evolusinya itu sulit untuk dibuktikan. Dalam bab Difficulties of the theory Darwin menulis: jika suatu spesies memang berasal dari spesies lain melalui perubahan sedikit demi sedikit, mengapa kita tidak melihat sejumlah besar bentuk transisi dimanapun ? Mengapa alam tidak berada dalam keadaan kacau balau, tetapi justru seperti kita lihat, spesies-spesies hidup dengan bentuk sebaik-baiknya ?Menurut teori ini harus ada bentuk-bentuk peralihan dalam jumlah besar tetapi:mengapa kita tidak menemukan mereka terkubur di kerak bumi dalam jumlah tidak terhitung ?Dan pada daerah peralihan, yang memiliki kondisi hidup peralihan, mengapa sekarang tidak kita temukan jenis-jenis peralihan dengan kekerabatan yang erat ? Telah lama kesulitan ini sangat membingungkan saya(http://taufikurahman.wordpress.com/2008/04/04/mengapa-ada- penolakan-terhadap-teori-evolusi-darwin/)

Hubungan Teori Evolusi dengan PalaenthologiPaleontologi adalah cabang ilmu geologi yang mempelajari fosil. Seluk beluk fosil dipelajari oleh seorang paleontologist. Fosil sendiri adalah jejak kehidupan masa lalu.( http://rovicky.wordpress.com/2007/04/16/apa-itu-fosil/).

Dalam Mempelajari evolusi tidak bisa meninggalkan fosil. Dahulu teori evolusi banyak diuji dengan melihat fosil-fosil yang merupakan peninggalan makhluk hidup pada masa lalu. Bahkan ada kasus pemalsuan fosil (piltdown case), karena saking pentingnya fosil dalam pengujian teori evolusi ini. Tetapi perlu diketahui juga bahwa Charles Darwin ketika membuat buku the origin of species tidak diawali dengan fosil namun lebih banyak memanfaatkan fenomena burung-burung di Galapagos.

Perkembangan teori evolusi saat ini sudah menggunakan bermacam-macam metode mutahir, tetapi jelas tidak hanya kearah masa kini dengan memanfaatkan DNA saja. Fosil masih merupakan alat terbaik dalam mempelajari, mengkaji, dan menguji teori evolusi.

Banyak yang mengira kalau ketemu fosil dinosaurus itu berupa tulang yang utuh, namun sebenarnya yang sering ditemukan itu hanyalah bagian dari tulang, atau tulang-tulang yang berserakan. Penemuan fosil hanya secara kebetulan saja, dan jarang sekali ditemukan fosil yang utuh seluruhnya. Hal demikian mudah kita pahami karena banyak factor yang menyebakan hancurnya tubuh organisme yang telah mati, misalnya karena berikut ini:1. Proses lipatan batu bumi2. Pengaruh angin3. Air4. Bakteri Pengurai5. Hewan pemakan bangkai

Menurut kajian struktur bumi struktur bumi berlapis-lapis dan pada setiap lapisan kulit bumi mempunyai umur yang berbeda-beda. Pada umumnya lapisan betu-batuan bumi yang lebih tua letaknya lebih dalam dari pada lapisan bumi yang lebih muda, tetapi karena pengaruh tenaga endogen dan eksogen memungkinkan tejadinya susunan yang sebaliknya. Dari berbagai lapisan ditemukannya adanya fosil yang menunjukkan adanya perubahan struktur tubuh secara berangsur-angsur.Dengan membandingkan struktur tubuh hewan sekarang, dapat diambil kesimpulan keadaan lingkungan pada masa lampau berbeda-beda dengan masa sekarang.Jadi fosil-fosil yang ditemukan pada setiap lapisan batuan bumi menggambarkan catatan sejarah perkembangan makhluk hidup yang dapat menjadi petunjuk tentang adanya evolusi. Sebagai contoh fosil yang paling dikenal tentang adanya perubahan-perubahan bentuk dari masa kemasa adalah fosil kuda, hal ini disebabkan karena fosil-fosilnya ditemukan secara lengkap pada setiap zaman geologi. (sihombing, dkk :2007)

Menurut paleontologist (ahli paleontologi) ada macam macam fosil tetapi secara umum ada tiga macam jenis fosil yg perlu diketahui: Yaitu bagian dari organisme itu sendiri, Sisa-sisa aktifitasnya, juga ada fosil palsu (yaitu bentuknya mirip fosil tetapi sebenarnya bukan).http://rovicky.wordpress.com/2007/04/16/apa-itu-fosil/Namun seorang ahli palaentologi yang juga seorang evolusionis, Mark Czarnecki menyatakan: Masalah utama yang menjadi kendala dalam pembuktian teori evolusi adalah catatan fosil; yakni sisa-sisa peninggalan spesies punah yang terawetkan dalam lapisan-lapisan geologis Bumi. Catatan [fosil] ini belum pernah menunjukkan bukti-bukti adanya bentuk-bentuk transisi antara yang diramalkan Darwin - sebaliknya spesies [makhluk hidup] muncul dan punah secara tiba-tiba, dan keanehan ini telah memperkuat argumentasi kreasionis [=mereka yang mendukung penciptaan] yang mengatakan bahwa tiap spesies diciptakan oleh Tuhan. (Mark Czarnecki, "The Revival of the Creationist Crusade", MacLean's, 19 Januari 1981, hal. 56)

Teori neo-Darwinis telah ditumbangkan pula oleh catatan fosil. Tidak pernah ditemukan di belahan dunia mana pun "bentuk-bentuk transisi" yang diasumsikan teori neo-Darwinis sebagai bukti evolusi bertahap pada makhluk hidup dari spesies primitif ke spesies lebih maju. Begitu pula perbandingan anatomi menunjukkan bahwa spesies yang diduga telah berevolusi dari spesies lain ternyata memiliki ciri-ciri anatomi yang sangat berbeda, sehingga mereka tidak mungkin menjadi nenek moyang dan keturunannya.(http://www.biologikomputer.co.cc/2009/09/teori-evolusi-darwin-masih-berlakukah.html)Hubungan Teori Evolusi dengan Teori Thomas Malthus

THOMAS MALTHUS (1766-1834)Mulanya dia tak lebih dari seorang pendeta yang samasekali tak dikenal. Tetapi tahun 1798 pendeta Inggris yang namanya Thomas Robert Malthus itu menerbikan sebuah buku walau tipis namun sangat berpengaruh. Judulnya An Essay on the Principle of Population as it Affects the Future Improvement of Society.

Pokok tesis Malthus ini adalah pemikiran bahwa pertumbuhan penduduk cenderung melampui pertumbuhan persediaan makanan. Dalam esainya yang orisinal, Malthus menyuguhkan idenya dalam bentuk yang cukup kaku. Dia bilang, penduduk cenderung tumbuh secara "deret ukur" (misalnya, dalam lambang 1, 2, 4, 8, 16 dan seterusnya) sedangkan persediaan makanan cenderung bertumbuh secara "deret hitung" (misalnya, dalam deret 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 dan seterusnya).

Darwin sudah lama berpikir tentang evolusi bahwa semua species berhubungan satu sama lain dan mempunyai "common ancestor" (berasal dari satu garis keturunan) dan melalui mutasi species baru muncul. Namun dia masih penasaran tentang mekanisme bagaimana proses itu terjadi. Secara kebetulan, ia membaca tulisal-tulisan Thomas Malthus.

Malthus berpendapat bahwa populasi manusia bertambah lebih cepat daripada produksi makanan, sehingga menyebabkan manusia bersaing satu sama lain untuk memperebutkan makanan dan menjadikan perbuatan amal sia-sia. Dengan gembira Darwin menggunakan mekanisme ini untuk menjelaskan teorinya.

Ia menulis: "Manusia cenderung untuk bertambah dalam tingkat yang lebih besar daripada caranya untuk bertahan. Akibatnya, sesekali ia harus berjuang keras untuk bertahan, dan seleksi alam akan mempengaruhi apa yang terletak di dalam jangkauan ini." (Descent of Man, Ps.21) Ia menghubungkan hal ini dengan temuan-temuannya mengenai spesies-spesies yang terkait dengan tempat-tempat, penelitiannya tentang pengembang-biakan binatang, dan gagasan tentang "hukum seleksi alam" (Natural Selection).

Menjelang akhir 1838 ia membandingkan ciri-ciri seleksi para peternak dengan seleksi alam menurut teori Malthus dari varian-varian yang terjadi "secara kebetulan" sehingga "setiap bagian dari struktur yang baru diperoleh sepenuhnya dipraktikkan dan disempurnakan", dan menganggap bahwa ini adalah "bagian yang paling indah dari teori saya" tentang bagaimana spesies-spesies itu bermula.

Sebagaimana kita ketahui inti sari dari teori seleksi Alamiah Darwin didasarkan pada tiga pengamatan dan dua kesimpulan. Pengamatan I dari Darwin adalah tanpa tekanan lingkungan, setiap jenis organisme hidup akan berkembang biak sangat tinggi atau fertilitas setiap organisme hidup sangat tinggi. Dengan demikian Darwin berpendapat bahwa makhluk hidup itu berkembang iak secara cepat, dan hal ini sesuai teori Thomas Robert Malthus di atas.

kesimpulan

Adapun kesimpulan dari makalah ini yaitu:1. Teori evolousi Darwin dicetuskan Charles Robert Darwin pada tahun 1859 dalam buku nya The Origin of Species. Teori evolusi Darwin disimpulkan sebagai berikut: Bahwa spesies yang hidup sekarang ini walaupun telah mengalami perubahan-perubahan adalah keturunan langsung dari spesies yang hidup di bumi pada masa silam Bahwa evolusi terjadi karena seleksi alamiah.2. Evolusi Darwin mengalami kritikan dari teori penciptaan (agama). Karena teori bertentangan dengan ajaran agama yang meyakini adanya Tuhan sang pencipta.3. Teori evolusi darwin merupakan hipotesis atau dugaan yang harus di buktikan kebenarannya dengan di dukung penelitian atau penemuan ilmiah oleh karenanya banyak teori/ ilmuan melakukan penelitian pasca evolusi Darwin. Seperti:Hugo De Vries (1848-1935) : MutasiWilhem Johannsen (1857-1927) : Seleksi AlamGregor Mendel (1822-1884) : GenetikaWeismann (1834-1914) : Pengaruh lingkungan tidak diwariskan pada keturunannya4. Teori evolusi sangat berhubungan dengan Palaenthologi. Teori evolusi banyak diuji dengan melihat fosil-fosil yang merupakan peninggalan makhluk hidup pada masa lalu yang tentunya melalui palaenthologi.5. Teori Evolusi berhubungan dengan teori Malthus. Menurut Malthus populasi manusia bertambah lebih cepat daripada produksi makanan, sehingga menyebabkan manusia bersaing satu sama lain untuk memperebutkan makanan dan menjadikan perbuatan amal sia-sia.Kemudian Darwin menggunakan mekanisme ini untuk menjelaskan teorinya :Manusia cenderung untuk bertambah dalam tingkat yang lebih besar daripada caranya untuk bertahan. Akibatnya, sesekali ia harus berjuang keras untuk bertahan, dan seleksi alam akan mempengaruhi apa yang terletak di dalam jangkauan ini.

Perkembangan Teori Evolusi1. 1. Sejarah perkembangan TEORI evolusiStandar Kompetensi :4. Memahami teori evaluasi sertaimplikasinyapada salingtemas.Kompetensi Dasar :4. 1 Menjelaskan teori, prinsip, dan mekanisme evolusiBiologi.Materi Pokok : Sejarah Perkembangan Teori EvolusiEksplorasi Evolusi merupakan salah satu topik yang masih terus menjadi perdebatan di dunia pendidikan biologi, dan merambah di kehidupan masyarakat luas. Beberapa tokoh evolusionis berusaha untuk menjelaskan tentang peristiwa evolusi, mereka dari berbagai sudut pandang yang masing-masing, sehingga evolusi masih sulit untuk diterima oleh semua orang. Hal ini terkendala oleh faktor X yang biasa dikenal dengan istilah Missing Links. Hilangnya beberapa penghubung evolusi menjadikan kendala yang masih sulit, untuk menghubungkan mata rantai kejadian evolusi dapat dijelaskan secara terinci. Para ilmuwan yang menggunakan metode ilmiah terus berusaha menyingkap kabut evolusi melalui sumber-sumber purbakala yang di dapat. Bukti uji Palaentologi, evolusi biologi, dan lempeng tektonik.Mendengar kata evolusi tentulah kita dengan segera memikirkan Darwin dengan teori keranya.Tetapi evolusi tidaklah hanya berkisar pada manusia dan kera.Berdasarkan asal katanya, evolusi berasal dari bahasa latin yaitu evolvo yang berarti membuka gulungan, membuka lapisan, atau menguraikan. Berdasarkan arti katanya, evolusi berasal dari bahasa Inggris yaitu evolution yang berarti perubahan atau perkembangan bertahap.Pengenalan konsep1. A. Pengertian EvolusiEvolusi merupakan kata yang umum dipakai orang untuk menunjuk adanya perubahan, perkembangan atau pertumbuhan secara berangsur-angsur.Perubahan tersebut dapat terjadi karena pengaruh alam atau rekayasa manusia.Teori evolusi sesungguhnya adalah sebuah hipotesis tentang asal-usul mahluk hidup. Fakta bahwa banyak jenis mahluk hidup yang ada disaat sekarang tidak dijumpai pada kehidupan di masa jutaan bahkan milyaran tahun yang lalu (Widodo,2002 dalam Masud 2009).Evolusi mempunyai arti suatu proses perubahan atau perkembangan secara bertahap dan perlahan-lahan. Perubahan yang terjadi menuju ke arah semakin kompleksnya struktur dan fungsi makhluk hidup dan semakin banyak ragam jenis yang ada. Definisi lain tentang evolusi adalah proses perubahan yang berlangsung sedikit demi sedikit, memakan waktu lama, dan menghasilkan perkembangan spesies baru. Evolusi juga dapat diartikan sebagai suatu perubahan secara bertahap dalam waktu yang lama akibat seleksi alam terhadap variasi gen dalam suatu individu hingga menghasilkan perkembangan spesies baru.Spesies baru yang terbentuk mengalami perkembangan dari sederhana menuju kompleks. ( Sudarno, 1994)Evolusi adalah perubahan bertahap pada rentang waktu yang sangat panjang. Di dalam biologi, pengertian evolusi telah mengalami perkembangan, dimana menurut Darwinisme: evolusi adalah perubahan bertahap pada rentang waktu yang sangat panjang. Dengan berkembangnya genentika molekuler, para ilmuwan mengembangkan teori evolusi komprehensip yang menggabungkan Darwinisme dengan Mendelisme yang selanjutnya dikenal sebagai sintesis modern (modern syntesis), yang artinya evolusi adalah perubahan frekuensi alel dari suatu populasi persatuan waktu (Hendriani,Y. 2008).1. B. Teori-teori EvolusiKajian tentang evolusi berdasarkan beberapa ilmuwan sangat beragam. Beberapa ilmuwan mengklasifikasikan teori evolusi berdasarkan objek kajiannya. Menurut Amin (2009), berdasarkan obyek yang mengalami evolusi, evolusi dibedakan menjadi dua, yaitu : evolusi anorganik dan evolusi organik.1. 1. Evolusi anorganik (evolusi universe)adalah yang terjadi pada lingkungan abiotikContohnya : terjadinya bumi1. 2. Evolusi organik adalah perubahan yang terjadi pada lingkungan biotik dari generasi ke generasi.Contoh : asal-usul kehidupanSaat ini para ilmuwan telah memahami bahwa sifat suatu organisme ditentukan atau diatur oleh subtansi kimia yang dikenal dengan DNA. Subtansi tersebut tersimpan di dalam sel. Perubahan susunan kimia pada DNA akan menyebabkan perubahan sifat organisme. Evolusi organisme dibedakan menjadi dua macam, yaitu evolusi progresif dan evolusi regresif.1. 1. Evolusi progresif, yaitu evolusi yang menghasilkan spesies yang memungkinkan berlanjutnya kehidupan berikutnya.2. 2. Evolusi regresif, yaitu evolusi yang menghasilkan spesies yang tidak memungkinkandapat berlanjutnya kehidupan berikutnya.Bila setiap spesies hasil perubahan secara turun menurun terus mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya, suatu ketika akan dihasilkan turunan yang bervariasi dan mengarah terbentuknya spesies baru. Terbentuknya variasi dan spesies baru akan meningkatkan keanekaragaman hayati di planet bumi.Sebagai contoh Contoh seleksi alam misalnya yang terjadi pada ngengatbiston betularia. Ngengat Biston betularia putih sebelum terjadinya revolusi industri jumlahnya lebih banyak daripada ngengat biston betularia hitam. Namun setelah terjadinya revolusi industri, jumlah ngengat biston betularia putih lebih sedikit daripada ngengat Biston betularia hitam. Namun setelah revolusi industri, udara di Inggris menjadi gelap oleh asap dan debu industri, sehingga populasi ngengat Biston betularia putih menurun karena tidak dapat beradaptasi dengan lingkungan, akibatnya mudah ditangkap oleh pemangsanya.Berdasarkan skala perubahannya evolusi dibedakan atasmakroevolusi dan mikroevolusi.1. 1. Makroevolusiadalah perubahan evolusi yang dapat mengakibatkan perubahan dalam skalayang besar. Adanya makroevolusi dapat mengarah kepada terbentuknya species baru. Sebagai contoh makroevolusi adalah kemunculan bulu selama evolusi burung dari dinosaurus teropoda.2. Mikroevolusiadalah proses evolusi yang hanya mengakibatkan perubahan dalam skala kecil, yaitu mengarah pada perubahan frekuensi gen atau kromosom. Ia juga disebut sebagaiperubahan di bawah tingkat spesies.Perubahan ini disebabkan oleh empat proses yangberbeda: mutasi, seleksi (baik yang alami maupun buatan), aliran gen, dan hanyutan genetik. Evolusi berdasarkan hasil akhirnya terbagi menjadi evolusi divergen dan konvergen.1. 1. Evolusi divergen, adalah proses evolusi yang perubahannya berasal dari satu species menjadi banyak dua species yang berbeda. Contoh jumlah jari nenek moyang vertebrata.2. 2. Evolusi konvergen, adalah proses evolusi yang perubahannya menghasilkan 2 spesies memiliki perbedaan perkembangan organ-organnya mirip yang menepati satu lingkungan. Contoh Lumba-lumba, duyung, dan ikan Hiu.Gambar 1.1 Evolusi konvergen dan divergen (sumber: Budiyanto, 2011)Kini evolusi bisa dikatakan telah menjadi teori sentral dalam biologi modern (Hendriani, 2008). Seperti yang dikatakan dalam Farber (2003) tentang apa yang diucapkan Dobzansky (1973), sebagian ahli biologi akan mengatakan bahwa The Theory of evolution is central organizing theory of the life sciences. Teori evolusi merupakan pusat teori di dalam kehidupan alam.1. C. Perkembangan Teori EvolusiTeori Evolusi mempelajari perubahan yang berangsur angsur menuju arah yang sesuai dengan masa dan tempat. Teori evolusi mempelajari proses perubahan yang terjadi pada makhluk hidup. Selain itu juga, teori evolusi juga mengalami evolusi atau perubahan sesuai dengan perubahan jaman dan perkembangan teknologi.Perkembangan teori evolusi tidak lepas dari perkembangan bidang-bidang ilmu yang lain terkait dengan genetika, biokimia, biologi molekuler, fisiologi dan lain-lain. Teori evolusi berkembang sejalan dengan perubahan zaman dalam arus globalisasi. Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan, maka teori evolusi mengalami perkembangan.Adapaun perkembangan teori evolusi terbagi menjadi teori evolusi sebelum Darwin dan teori evolusi setelah Darwin.1. 1. Teori Evolusi Sebelum Darwin.Sejarah munculnya teori-teori evolusi sebenarnya baru dimulai pada tahun 1859, dengan dipublikasikan buku On the Origin of Species, meskipun kebanyakan ide-ide Darwin kenyataannya telah ada sejak masa lampau.Kenyataan bahwa bahwa makhluk hidup beraneka ragam dan megalami perubahan sudah teramati sejak lama, namun hal ini tidak melahirkan konsep-konsep evolusi sebagaimana yang terjadi pada masa Darwin.Parmenides menyatakan bahwa sesuatu yang terlihat adalah suatu ilusi. Berbeda dengan apa yang dikemukakan Parmenides, Heraclitus menyatakan bahwa dalam perjalanan hidupnya makhluk hidup selama mengalami proses yang tetap Teori ini dikenal dengan teori Fixise. Berasal dari kata Fixed., artinya unchanging atau tetap, tidak berubah. Teori ini muncul satu atau dua abad sebelum teori Darwin. Pada masa itu tidak pernah dipersoalkan mengenai hubungan kekerabatan antar satu organisme dengan organisme lain. Semua kegiatan biologis dianggap tetap seperti apa adanya, tidak ada perubahan. Namun para Naturalis dan Philosohpy sering berspekulasi bahwa ada terjadi transfomasi spesies.Para ahli yang mempertanyakan kebenaran teori Fixed misalnya: Maupertuis ilmuwan dari Prancis, dan kakek Charles Darwin yaitu Erasmus Darwin. Walaupun tidak ada pemikir-pemikir khusus yang mempersoalkan teori Fixed dengan penjelasan yang ilmiah bahwa spesies berubah, namun sebenarnya terdapat perhatian dan minat yang kuat berdasarkan kenyataan bahwa dapat saja satu spesies berubah menjadi spesies kedua.Pada 250 tahun sebelum Masehi, Anaximander (Yunani) mengemukakan bahwa manusia berasal dari makhluk yang menyerupai ikan. Pernyataan Empedocles yang berbau evolusi namun janggal kedengarannya berbunyi bahwa manusia dan juga binatang lainnya berasal dari bagian-bagian kepala, badan, dan tangan yang terpisah-pisah, yang pada makhluk tertentu ketiganya tumbuh menjadi satu, sedangkan pada makhluk lain hanya kepala dan badan yang tumbuh seperti pada ikan. Artinya ada yang pertumbuhannya lengkap dan adapula yang tidak lengkap.Ada beberapa penganut paham lain yang mengelak terhadap adanya pengaturan atau tuntunan khusus seperti pada vitalisme Para penganut paham lain ini berpegang pada teori Orthogenesis, Nomogenesis, dan Aristogenesis yang menganggap bahwa makhluk hidup itu berubah secara evolutif dan penentu perubahan itu adalah germ plasma. Contoh: perkembangan bentuk dewasa manusia dinyatakan sudah ada sejak tingkat embrio; Warna, bentuk, letak dan bentuk putik, serta serbuk sari telah ada pada kuncup bunga. Perubahan pada kuncup menjadi bunga hanya memerlukan tenaga untuk mekarnya sang bunga.Ketiga teori ini mempunyai perbedaan yaitu: Orthogenesis menitikberatkan perkembangan makhluk hidup pada garis lurus artinya terjadi perkembangan yang semakin besar, semakin bervariasi, namun semuanya bertolak dari yang sudah ada. Nomogenesis menyatakan bahwa perkembangan hanya berlangsung sesuai dengan aturan tertentu.Untuk setiap makhluk ada aturan tertentu yang mengikat.Aristogenesis menyatakan bahwa perkembangan yang terjadi adalah perubahan menuju ke yang lebih baik.Beberapa tokoh dan peristiwa yang mendukung dan dipandang dapat melahirkan teori evolusi antara lain Carolus Linnaeus (Swedia) yang disebut sebagai bapak Sistematik, telah berhasil memberi nama 4.235 spesies hewan dan 5.250 spesies tumbuhan menyatakan bahwa makhluk-makhluk hidup tersebut diciptakan dan tetap (konstan), serta tergolong makhluk pertama yang benar-benar ada. Charles Bonnet (ahli pengetahuan alam) percaya bahwa semua organisme, bahkan semua benda tak hidup mengalami proses pembentukan melalui rantai/tangga yang panjang dantak terputus, tak tersisipi. Rantai ini bermula dari mineral yang selanjutnya berkembang menjadi bentuk yang semakin kompleks seperti tumbuhan, invertebrata, ikan, burung, dsb.Pada zaman sebelum abad 18 yaitu 3 abad sebelum Masehi, di Yunani berkembang suatu paham bahwa organisme membentuk suatu tangga yaitu tangga kehidupan atau tangga alam. Pada tangga kehidupan ini yang berada di dasar adalah organisme yang sederhana, selanjutnya organisme yang berada di atasnya adalah organisme yang lebih sempurna.Tetapi dalam hal ini tidak disinggung hubungan antara organisme yang berada pada masing-masing anak tangga, sehingga dapat dimengerti mengapa teori evolusi tidak lahir melalui paham ini.Dikemudian hari beberapa pengikut evolusi menerima pendapat tersebut dengan melihat pandangan yang semakin maju dan semakin kompleks.Linnaeus, meskipun percaya adanya penciptaan tetapi tetap beranggapan bahwa tangga kehidupan tersebut ada.Cuvier (Perancis) yang mempunyai pendapat yang sama dengan Linnaeus tentang penciptaan, mengemukakan bahwa pada dasarnya evolusi itu tidak pernah terjadi. Cuvier berpendapat bahwa segala sesuatu yang ada di bumi ini berasal dari proses penciptaan, spesies itu tetap dan tidak pernah berubah.Menurut Cuvier jika sekarang ini dijumpai beragam fosil pada lapisan tanah yang berbeda maka hal itu disebabkan terjadinya bencana alam.Bencana alam inilah yang melahirkan teori Catastrophisme.Melalui teori ini Cuvier mengemukakan bahwa di bumi ini terjadi beberapa kali bencana alam yang besar.Akibat bencana ini dijumpai makhluk-makhluk yang mati dan memfosil.Fosil yang berbeda yang terletak pada strata yang berbeda adalah hasil dari suatu ciptaan baru.Lebih jauh tentang fosil yang terletak pada setiap strata oleh William Smith dikemukakan bahwa tiap strata mempunyai tipe fosil yang khas dan semakin ke bawah fosil yang dikandung semakin jauh berbeda dengan makhluk yang ada sekarang ini.Berbeda dengan yang dikemukakan Cuvier, Charles Lyell dalam bukunya Principle of Geology mengemukakan bahwa terjadinya strata lapisan bumi yang mengandung fosil tidak karena terjadinya bencana alam, tetapi berlangsung sedikit demi sedikit seperti yang kita alami seperti sekarang ini. Teori ini disebutUniformitarianisme, yaitu teori yang menyatakan bahwa bentuk dan struktur bumi disebabkan oleh kekuatan angin, air, dan panas yang bekerja.Kekuatan ini mempengaruhi bentuk dan struktur bumi di masa lalu. Pendapat ini dikemudian hari memberikan sumbangan yang besar terhadap perkembangan teori evolusi.Erasmus Darwin pada tahun 1731 1802 menyatakan dalam bukunya Zoonomia bahwa kehidupan bermula dari asal mula yang sama. Gagasan tersebut pula yang kemudian mengilhami Charles Darwin dalam mengemukakan gagasannya pada tahun 1859.Dikemudian hari gagasan tentang diwariskannya sifat yang didapat dimunculkan oleh Jean Baptis Lamarck (1744 1829) dalam bukunya Philosophie Zoologique, dan dikenal dengan teori adaptasi-transformasi.Ahli lain yang sejalan dengan pendapat Lamarck adalah Count de Buffon yang menyatakan bahwa proses evolusi itu berlandaskan pada diwariskannya sifat-sifat yang di dapat.Teori ini didasarkan atas kenyataan bahwa tidak ada satupun makluk hidup yang identik.Ada dua konsep evolusi yang dikemukakan oleh Lamarck yaitu: Pertama, spesies berubah dalam waktu lama menjadi spesies baru. Konsep ini yang sangat berbeda dengan teori Darwin.Lamarck berpendapat bahwa dalam suatu periode tertentu suatu spesies dapat berubah bentuk akibat suatu kebiasaan atau latihan.Kedua, perubahan yang terjadi tersebut dapat diturunkan.Gambar 1.2 menunjukkan perbedaan teori Lamarck dan teori Darwin.Gambar 1.2 (a) Transformasi menurut Lamarck dari dua hal krusial yang dikemukakannya bahwa bentuk spesies dapat berubah sejalan dengan waktu akibat adaptasi atau latihan dan perubahan itu diturunkan. (b) Evolusi sebagaimana dibayangkan oleh Darwin. Darwin berpendapat bahwa evolusi sebagimana pohon, setiap cabang merupakan garis keturunan baru yang muncul, dan sebagian ada yang punah. (Sumber: Ridley, 1996 : 7)

Berpegang pada konsep yang mengatakan bahwa organ-organ baru muncul sebagai respons atas tuntutan lingkungan. Lamarck mengajukan postulat sebagai berikut: Ukuran organ sebanding dengan penggunaannya. Hal ini berarti bahwa tiap perubahan yang terjadi karena digunakan atau tidak digunakannya organ tersebut akan diwariskan kepada generasi keturunannya. Peristiwa yang terjadi secara berulang-ulang akan berakibat terjadinya pembaharuan bentuk dan fungsi. Contoh yang dipakai Lamarck untuk menjelaskan teorinya adalah leher Jerapah.Ia berpendapat bahwa leher jerapah menjadi panjang akibat dari usaha atau kerja kerasnya striving untuk mendapatkan daun-daun (makanan) yang terletak pada dahan yang tinggi. Leher yang dipanjangkan inilah yang diwariskan. Dalam hal ini Lamarck telah memperhitungkan faktor lingkungan dan memperkenalkan hukum Use and Disuse yang artinya organ yang digunakan cenderung akan berkembang sedangkan yang tidak digunakan cenderung akan menyusut. Teori Lamarck, oleh para ahli sejarah disebut: adaptasi-transformasi. Teori Lamarck dikenal dengan paham use and disuse dari buku Philosophie Zoologique, diterbitkan pada tahun 1809.Kelebihan teori Lamarck1) Mengemukakan ide dasar bahwa ada hubungan evolusi dengan lingkungan.2) Merupakan orang pertama yang mengemukakan teori evolusi organik.3) Orang pertama yang mengarahkan perhatian manusia tentang hubungan genotipe dengan lingkungan.Kelemahan teori Lamarck, tidak dapat menemukan bukti empiris yang mendukung hukum use and disuse.Pendapat Weismann ini adalah menentang pendapat Lamarck, Weismann menyatakan bahwa perubahan sel tubuh karena pengaruh lingkungan tidak diwariskan. Untuk membuktikan pendapatnya tersebut, Weismann melakukan percobaan sebagai berikut: mengawinkan 2 ekor tikus yang masing-masing dipotong ekornya. Ternyata anak-anaknya tetap berekor. Anak-anak tikus itu setelah dewasa dipotong ekornya dan dikawinkan sesamanaya, ternyata anak-anaknya tetap berekor. Percobaan tersebut dilaksanakan 21 kali, ternyata hasilnya tetap (Amin, 2009)Dari percobaan yang dilakukan tersebut maka akhirnya Weismann menarik kesimpulan seperti berikut: 1) Perubahan sel tubuh karena pengaruh lingkungan tidak diwariskan kepada generasi berikutnya; dan 2) Evolusi merupakan masalah genetika, artinya evolusi adalah gejala seleksi alam terhadap faktor-faktor genetika.1. 2. Teori Evolusi DarwinCharles Darwin (1809-1882) memiliki nama panjang Charles Robert Darwin adalah ahli zoologi yang berasal dari negara Inggris. Charles Darwin disebut sebagai bapak evolusi karena memiliki data yang lebih lengkap untuk menguatkan teori evolusi. Dalam bukunya On the Origin of Species by Means of Natural Selection or the Preservation of Favoured Races in The Struggle for Life. Dalam bukunya ini ditekankan bahwa untuk dapat bertahan hidup agar tidak punah perlu adanya perjuangan untuk hidup. Buku ini diterbitkan pada tahun 1859.Menurut Darwin, asal-usul kehidupan dan spesies berdasar pada konsep adaptasi pada lingkungan. Gagasannya menyatakan bahwa individu-individu yang beradaptasi pada habitatnya, akan menurunkan sifat-sifat mereka pada keturunannya. Sifat-sifat yang menguntungkan ini lama-kelamaan terakumulasi dan mengubah suatu individu menjadi spesies yang sama sekali berbeda dengan nenek moyangnya.Asal mula spesies telah dipermasalahkan dengan pengertian bahwa apa yang dinamakan spesies (baru) terjadi melalui seleksi alam, dan lingkungan hidup telah diperhitungkan. Suatiu kelebihan dibandingkan dengan para pendahulunya, Charles Darwin telah menyadari bahwa makhluk hidup tidak dapat lepas dari lingkungannya.Bukunya yang lain ia merumuskan pandangan bahwa semua jenis binatang berasal dari satu sel purba. Sel-sel purba ini menurut Darwin diciptakan oleh Tuhan. Tahun 1871, terbit buku kedua Darwin, The Descent of Man (Asal Usul Manusia). Dalam buku ini, ia mengatakan: binatang yang paling maju, yaitu kera, dengan proses struggle of life, sedikit demi sedikit berubah, dan dalam jenisnya yang paling sempurna.Teori evolusi Darwin merupakan teori yang didasar atas fakta-fakta hasil observasi baik dari lingkungan sekitarnya maupun dari peristiwa alam yang sesunggguhnya. Sebelumnya pada tahun 1858 Yoseph Hoken menerbitkan bukunya yang berjudul On the Tendency of Species to Form Variation, and on the Perpetuation of Varieties and Species by Natural Mean of Sleection. Buku ini diterbitkan sebagai upaya menggabungkan pendapat Charles Darwin dan Alfred Wallace.Darwin dianggap sebagai pencetus teori evolusi, maka ia dinobatkan sebagai bapak evolusi. Darwin tidak mengenyam pendidikan formal dibidang biologi, tetapi mempunyai minat yang tinggi untuk mengetahui hal lain dari makhluk hidup. Setelah menyelesaikan pendidikannya di Cambridge, dan melakukan perjalanan mengelilingi dunia dengan para ahli ilmu alam melalui ekspedisi H.M.S. Beagle (1832 1837) dan juga pada ekspedisi Beagle yang berikutnya(1837 1838) ke kepulauan Galapagos, Darwin mengalami masa-masa yang paling krusial dalam kehidupannya berkenaan dengan kenyataan yang terlihat di alam. Dalam ekspedisi ini yang dikerjakan oleh Darwin adalah mengoleksi burung-burung (burung Finch) yang terdapat atau hidup di kepulauan Galapagos. Kenyataan yang dilihat Darwin, bahwa terdapat variasi paruh burung Finch dari satu pulau dengan pulau yang lain di kepulauan Galapagos.Awalnya, Darwin menduga bahwa semua burung Finch yang terdapat di kepulauan Galapagos adalah satu spesies, tetapi kenyataannya setiap pulau memiliki spesies berbeda. Ia menduga bahwa burung-burung finch mengalami perubahan dari suatu nenek moyang yang sama. Dari kenyataan ini Darwin menerima ide yang menyatakan bahwa spesies dapat berubah.Perbedaan paruh pada burung Finch di kepulauan Galaphagos dapat dilihat pada Gambar 1.4 berikut.Gambar 1.4 Perbedaan Paruh pada Burung Finch di Kepulauan Galaphagos

Tahap berikutnya, ia mengemukakan teori yang dapat menjelaskan mengapa spesies berubah. Ia mencatat dalam buku catatannya bahwa ada waktu dimana organisme berjuang untuk tetap hidup (survive). Teorinya tidak hanya menjelaskan mengapa spesies berubah, tetapi juga mengapa mereka (burung finch) terbentuk berjuang untuk hidup. Perjuangan untuk hidup (struggle for existence), menghasilkan adaptasi ciri-ciri atau karakter terbaik yang dapat memunginkan organisme tersebut tetap survive kemudian menurunkan ciri-ciri tersebut ke-offspring dan secara otomatis meningkatkan frekuensi dari satu generasi ke generasi berikutnya. Sementara kenyataan lain menunjukkan bahwa lingkungan tidak pernah tetap, tetapi selalu berubah-ubah dari waktu ke waktu.Gagasan evolusi yang dicetuskan oleh Charles Darwin diilhami oleh beberapa pendahulunya, antara lain (1) Erasmus, kakek Charles Darwin, (2) Thomas Robert Malthus, ahli ekonomi, (3) Charles Lyell, yang ahli geologi, (4) Jean Baptista Lamarck.Erasmus Darwin dalam bukunya Zoonomia, menyatakan bahwa kehidupan itu berasal dari asal mula yang sama, dan bahwa respons fungsional akan diwariskan pada keturunannya. Thomas Robert Malthus dalam bukunya Essay on the Principle Population bahwa tidak ada keseimbangan antara pertambahan penduduk dan jumlah bahan makanan, artinya adanya perjuangan untuk hidup dimana kenaikan produksi bahan makanan menurut deret hitung sedangkan kenaikan jumlah penduduk menurut deret ukur.Thomas Robert Maltus menarik bagi Charles Darwin yang selanjutnya memunculkan kata, perjuangan untuk hidup.Dari Charles Lyell, Darwin mendapat ilham tentang adanya variasi karena pengaruh alam. Dalam bukunya Priciple of Geology C. Lyell mengemukakan bahwa perubahan terus menerus pada bumi, masih terus berlangsung hingga kini.Walaupun gagasan Lamarck tidak disetujui Darwin sepenuhnya, ia tidak menolak gagasan Lamarck tentang diwariskannya sifat yang didapat (acquired character). Terjemahan Darwin tentang sifat yang didapat, yang lebih berbeda dengan Lamarck adalah mengenai sejarah panjang leher jerapah.Teori evolusi yang diajukan Darwin pada prinsipnya menyatakan bahwa perkembangan makhluk hidup dipengaruhi oleh seleksi alam serta terjadinya variasi antarpopulasi. Darwin juga menggunakan contoh jerapah untuk menerangkan teorinya, yang sekaligus membuktikan kelemahan teori Lamarck. Menurut Darwin, pada dasarnya telah ada variasi panjang leher pada populasi jerapah. Jerapah berleher pendek kalah akibat kompetisi dengan jerapah berleher panjang, sehingga tidak dapat melangsungkan kehidupannya. Pada akhirnya hanya tinggal populasi jerapah berleher panjang yang bertahan di lingkungannya (hukum survival of fittest).1. a. Teori Seleksi Alam DarwinDarwin telah menghabiskan waktu sekitar 20 tahun untuk mengumpulkan data lapangan yang kemudian disusunnya dalam suatu deretan fakta yang sangat banyak. Fakta tersebut menunjukkan dengan jelas bahwa sesungguhnya evolusi terjadi di lingkungan makhluk hidup, dan atas dasar fakta tersebut Darwin menrumuskan wawasannya tentang seleksi alam, dengan mengemukakan 2 makna wawasan yaitu adanya evolusi organik dan evolusi organik terjadi karena peristiwa seleksi alam.Ada enam fakta atau prinsip yang menjadi dasar teori seleksi alam Darwin yakni:1) Fertilitas makhluk hidup yang tinggiOleh karena tingkat kesuburan makhluk hidup yang tinggi, amka apabila tidak hambatan atas perkembangbiakan suatu spesies dalam waktu yang singkat seluruh dunia tidak akan mampu menampungnya. Akan tertapi kenyataan yang terjadi tidaklah demikian, dan itulah merupakan fakta yang kedua.2) Jumlah individu secara keseluruhan yang hampir tidak berubahSekalipun tingkat kesuburan tinggi namun pada kenyataannya jumlah individu tidak melonjak tanpa terkendali. Nampaknya ada faktor lain yang membatasi dan mengatur pertambahan jumlah individu seuatu spesies di satu tempat. Faktor-faktor pembatas dan yang mengatur jumlah indovidu itulah yang menyebabkan individu-individu yang berhasil tetap hidup tidak banyak jumlahnya sekalipun banyak individu turunan yang dihasilkan tetapi banyak juga yang mati. Secara keseluruhan faktor-faktor pembatas itulah yang menjadi fakta ketiga.3) Perjuangan untuk hidupSupaya dapat tetap hidup setiap makhluk hidup harus berjuang baik secara aktif maupun pasif. Pada umumnya perjuangan untuk hidup terjadi karena adanya Persaingan, baik antar individu sespesies atupun yang berlainan spesies; Pemangsaan, termasuk juga parasitisme; Perjuangan terhadap alam lingkungan yang tidak hidup seperti iklim, dsb.4) Keanekaragaman dan hereditasMakhluk hidup baik tumbuhan maupun hewan sangat beraneka ragam. Keanekaragaman tersebut antara lain berkenaan dengan struktur, tingkah laku, maupun aktifitas. Keanekaragaman terlihat mulai dari tingkat antarfilum/antar divisi, antarklas sampai dengan atar individu se spesies bahkan anatr individu seketurunan. Tidak sedikit ciri yang menyebankan keaneragaman tersebut diturunkan kepada generasi keturunannya, artinya dari generasi ke generasi selalu terdapat keanekaragaman bahkan karena berbagai sebab keanekaragaman tersebut bertambah luas.Adanya keanekaragaman itulah yang menyebabkan keberhasilan perjuangan untuk hidup tidak sama antar satu individu dengan individu lainnya. Dalam hal ini ada individu yang tidak mustahil jauh lebih berhasil dari yang lainnya. Itu pula alasannya sehingga banyak individu yang mati lebih awal dan pada akhirnya individu pada generasi turunan tidak terlalu melonjak jumlahnya sekalipun individu turunan yang dihasilkan sebenarnya sangat banyak.5) Seleksi alamKenyataan terdapatnya keberhasilan perjuangan untuk hidup yang tidak sama antar individu disebabkan ada individu yang lebih sesuai karena memiliki ciri-ciri yang lebih sesuai dari yang lainnya. Individu yang lebih sesuai inilah yang lebih berhasil dalam perjuangan untuk hidup. Individu yang lebih berhasil inilah yang mempunyai peluang lebih besar untuk melanjutkan keturunan dan sekaligus mewariskan ciri-cirinya pada generasi turunannya. Sebaliknya individu yang kurang berhasil lama kelamaan akan tersisih dari generasi ke generasi.6) Lingkungan yang terus berubahDalam situasi lingkungan yang terus mengalami perubahan, makhluk hidup harus terus menerus mengadakan penyesuaian melalui perjuangan untuk hidup yang tiada hentinya.Artinya peristiwa seleksi alam berlangsung tiada hentinya dan sebagai akibatnya pada generasi tertentu akan muncul individu yang memiliki ciri-ciri yang semakin adaptif serta spesifik bagi situasi lingkungan yang melingkupi.1. b. Pokok-pokok pikiran teori evolusi Darwin Berdasarkan pokok-pokok pikiran tersebut, Darwin mengemukakan dua teori pokok tentang evolusi, yaitu: 1) Spesies yang hidup sekarang berasal dari spesies-spesies yang hidup pada masa lampau; 2) Evolusi terjadi karena adanya seleksi alam. Hanya individu-individu yang dapat menyesuaikan diri dengan alam lingkungan yang mampu hidup terus, sedangkan yang lainnya akan punah.Konsep perubahan secara evolusi dari makhluk hidup merupakan kesimpulan Darwin dari adanya fosil-fosil yang ditemukan pada permulaan abad 19.Apa yang ditemukan tersebut berbeda dengan makhluk yang ada sekarang dan walaupun tidak sepenuhnya meyakinkan, fosil pada lapisan berbeda, berbeda pula dan dari lapisan satu ke lapisan berikutnya. Terlihat adanya perubahan berkesinambungan, meskipun tidak sepenuhnya dan hanya lokasi-lokasi tertentu. Dan juga penting untuk kejelasan kesinambungan tersebut perlu pengamatan dan interpretasi yang tajam. Kesinambungan yang didasarkan pada kemiripan fosil-fosil tersebut, bagi para ahli dapat memberikan gambaran prediktif akan bentuk-bentuk fosil yang diharapkan dapat ditemukan.Darwin merumuskan teori evolusi sebagai teori seleksi alam, yang kemudian secara utuh dan lengkap dituangkan dalam bukunya yang berjudul On The Origin of Species by Means of Natural Selection, or The Preservation of Favoured races. Makna utama dari wawasan Darwin dalam teori ini adalah bahwa evolusi biologis terjadi karena peristiwa seleksi alam. Darwin mengartikan seleksi alam sebagai suatu perjuangan atau perkelahian langsung antar individu sejenis atau antar spesies.1. c. Pokok pikiran Darwin tentang Evolusi ManusiaSelama ini toeri evolusi yang sering identik dengan teori evolusi Darwin adalah evolusi manusia yang berkembang dari kera. Didalam bukunya Darwin menggambarkan bagaimana perkembangan manusia modern ini berasal dari manusia sebelumnya. Manusia sebelumnya yang digambarkan oleh Darwin memiliki ciri-ciri yang hampir mirip dengan kera. Dengan begitu banyak ilmuwan yang membantah gambaran evolusi manusia oleh Darwin. Padahal Darwin tidak pernah mengatakan bahwa manusia berasal dari kera. Manusia dan kera mempunyai jalur evolusi yang berbeda.Dasar proses evolusi menurut Darwin adalah adanya seleksi alam mengakibatkan perubahan yang bersifat menurun. Tetapi seleksi alam bukan berarti spesies yang dapat beradaptasi dengan perubahan-perubahan alam cenderung untuk berubah dan bertambah. Selanjutnya dengan perkembangan ilmu dan tehnologi dapat menjelaskan mengapa Darwin membuat gambaran tentang evolusi manusia.1. 3. Teori evolusi setelah DarwinMasa ini sering dikatakan sebagai neo-Darwinisme. Para ahli menemukan bahwa ilmu genetika sangat perlu untuk menjelaskan proses evolusi. Selain itu semua sifat yang dimiliki oleh suatu organisme dapat digunakan untuk menunjang teori evolusi. Pelopor penelitian dalam bidang genetika, yakni J. G. Mendel mengemukakan teori genetika yang menyangkut adanya sejumlah sifat yang dikode oleh satu macam gen. Teori genetika dapat menjelaskan darimana keanekaragaman pada makhluk hidup.Dengan berbagai perkembangan dalam ilmu biologi, khususnya genetika maka kemudian teori evolusi Darwin diperkaya. Secara singkat, proses evolusi oleh seleksi alam (neo-Darwinian) terjadi kareana adanya :a) Perubahan frekuensi gen dari satu generasi ke generasi berikutnya.b) Perubahan da genotipe yang terakumulasi seiring berjalannya waktu.c) Produksi varian baru melalui pada materi genetik yang diturunkan (DNA//RNA).d) Kompetisi antara individu karena keberadaan besaran individu melebihi sumber daya lingkungan tidak cukup untuk menyokongnya.e) Generasi berikutnya mewarisikombinasi gen yang sukses dari individu fertil (dan beruntung) yang masih dapat bertahan hidup dari kompetisi.Setelaha neo-Darwinisme diikuti masa evolusi modern.Teori evolusi modern berpandangan bahwa sifat-sifat benda hidup berubah dengan bertambahnya waktu dan perubahan ini diarahkan oleh seleksi alam. Perubahan pada individu sepanjang hidupnya menyangkut suatu populasi dalam beberapa generasi. Suatu individu tidak dapat dikatakan mengalami evolusi, tetapi populasilah yang mengalami hal tersebut.Perubahan yang diperoleh individu adalah perubahan dalam ekspresi dari potensi pertumbuhan yang dikandung gen yang dibawa. Di dalam populasi baik komposisi maupun ekspresi dari potensi pertumbuhan dapat mengalami pertumbuhan. Perubahan komposisi genetis inilah yang disebut evolusi. Di alam terdapat dua faktor yang bekerja secara harmonis yaitu factor penyebab keanekaragaman dan faktor yang bekerja untuk mempertahankan keutuhan suatu jenis.Pada masa ini, para ahli tidak hanya bekerja dengan data morfologi, anatomi, dan penurunan genetika dalam mempelajari evolusi, tetapi, para ahli pada masa ini menggunakan pendekatan molekuler, dan fisiologis. Dengan demikian dapat ditentukan bahwa suatu organisme berkerabat dekat atau jauh terhadap organisme lainnya dari perbedaan dalam semua aspek yang mungkin dipelajari.Aplikasi konsepTeori evolusi dan sejarah perkembangan teori evolusi telah dijelaskan pada tahap eksplorasi dan pengenalan konsep, agar pemahamanmu tentang sejarah perkembangan teori evolusi semakin jelas maka diskusikan dan jawablah pertanyaan pada tahap aplikasi di bawah ini!Jawablah Pertanyaan di bawah ini!1. Jelaskan satu definisi tentang apa yang dimaksud dengan evolusi?2. Bagaimana teori evolusi menurut pandangan masyarakat di masa sekarang?3. Siapakah sajakah ilmuwan yang telah menginspirasi Darwin untuk mencetuskan teori evolusi?4. Jelaskan perbedaan teori evolusi Darwin, Lamarck dan Weismann!5. Bagaimana pendapatmu tentang teori Darwin? Apakah kamu termasuk pro dan kontra teori tersebut?6. Sebutkan 6 prinsip yang mendasari prinsip seleksi alam Darwin?7. Bagaimana Darwin menjelaskan tentang evolusi manusia?Neo-Darwinisme (teori Sintesis Moderen) 1920-1950. 10:44 AM No comments

Jika menelaah lebih jauh lagi berbagai referensi yang ada, terlihat bahwa masih ada kritik-krik lain yang berkembang, dimana kesemuanya itu menunjukkan nampaknya peristiwa seleksi alam sesungguhnya tidaklah cukup sempurna menjelaskan perubahan evolusioner dari seluruh ciri (struktur). Dengan kata lain bahwa peristiwa seleksi alam bukanlah seba utama terjadinya evolusi organik. Bagaimanapun suatu peristiwa seleksi baru dapat berlangsung apabila terlebih dahulu telah ada keanekaragaman antar individu. Tidaklah berlebihan jika dikatakan bahwa peristiwa seleksi alam hanyalah sebagai faktor yang mengukuhkan varian-varian yang sesuai, dan bukanlah sebagai faktor yang menjadi penyebab timbulnya varian-varian baru. Dalam hubungan ini sebagian ahli biologi berpendapat bahwa peristiwa seleksi alam hanyalah sebagai faktor pengarah dan pembatas atas varian-varian yang telah ada. Oleh karena itu sebab utama terjadinya evolusi organik adalah justru penyebab dari varian. Hal ini sudah pernah dikatakan oleh Darwin dalam tulisannya Some even imagined that natural selection induces variability, where as it implies only the preservation of such variation as arise and are beneficial to being under its condition of life.Pandangan yang mengatakan bahwa peristiwa seleksi alam bukanlah sebab utama terjadinya evolusi organik tetapi hanya berperan sebagai faktor pengarah dan pembatas adalah merupakan hasil pengembangan dan penyempurnaan Teori Seleksi Alam Darwin. Inilah yang disebut pandangan baru dari teori seleksi alam Darwin atau yang lebih dikenal sebagai Neo Darwinisme. Theodosius Dobzansky (ahli genetika populasi), G.G. Simpson (paleontolog vertebrata), dan Ernst Mayr (ahli sistematika) merupakan beberapa ahli yang sangat besar jasanya mengantarkan kita kepada pandangan baru tentang Teori Seleksi Alam Darwin atau Neo Darwinisme.Pada saat sekarang ini telah diketahui bahwa penyebab dari adanya variasi makhluk hidup antara lain peristiwa rekombinasi gen. Pada makhluk yang berbiak secara kawin dikatakan bahwa rekombinasi gen merupakan penyebab timbulnya variasi antar individu generasi turunan, yang penjelasannya dapat dilihat kembali kejadian Hukum Mendel I dan II. Selain itu penyebab lain adalah dari mutasi gen, dan diketahui bahwa penyebab dari mutasi tidak lain adalah macam-macam faktor lingkungan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa rekombinasi gen dan macam-macam faktor lingkungan merupakan sebab utama terjadinya peristiwa evolusi organik; dan peristiwa seleksi alam berperan sebagai faktor pengarah dan faktor pembatas.Pada periode Neo Darwinisme ini para ahli menemukan bahwa ilmu genetika sangat perlu dalam menerangkan proses evolusi. Selain itu semua sifat yang dimiliki oleh suatu organisme dapat digunakan untuk menunjang teori evolusi. Dengan demikian semua bidang ilmu biologi digunakan dalam menerangkan evolusi suatu organisme. Setelah para ahli hanya bekerja dengan data morfologi, anatomi maupun genetika, pada masa berikutnya mereka beranjak ke pendekatan molekuler, fisiologi perkembangan, model matematik dan banyak pendekatan lainnya. Dengan demikian dapatlah ditentukan bahwa suatu organisme berkerabat dekat atau jauh dari organisme lainnya dari perbedaan semua aspek yang mungkin dipelajari.Evolusi New DarwinismeApril 21, 2013 by sketsaist 1. PendahuluanTidak ada habisnya jika membahas proses kehidupan awal di bumi. Setiap zaman selalu berkembang mengikuti ilmu yang sedang berkembang. Terlebih saat ilmuwan Darwin mengungkapkan dua teori mengenai evolusi makhluk hidup yang dinilai mengingkari adanya Tuhan. Seiring berjalannya waktu, teori evolusi milik Darwin yakni teori seleksi alam sudah mulai diterima, tetapi teori tersebut masih dianggap belum ilmiah. Anggapan ini muncul karena teori seleksi alam belum cukup sempurna untuk menjelaskan tahapan perubahan evolusi makhluk hidup.Dalam perkembangannya, teori evolusi juga mengalami evolusi. Setelah para ahli mengkaji evolusi dari data morfologi dan anatomi, pada masa selanjutnya bertumpu pada bidang genetika dan molekuler. Sejak berkembangnya ilmu genetika dan biologi molekuler, pemahaman tentang sebab-sebab yang mengakibatkan perubahan bentuk pada mahluk hidup menjadi semakin jelas. Ditambah dengan adanya kajian pendekatan secara matematik dan juga fisiologi perkembangan.Kajian evolusi secara genetika dan biologi melekuler dinilai sangat perlu dalam menerangkan proses evolusi. Selain itu semua sifat yang dimiliki oleh suatu organisme dapat digunakan untuk menunjang teori evolusi. Dengan demikian semua bidang ilmu biologi digunakan dalam menerangkan evolusi suatu organisme.Teori evolusi Darwin mengalami kebuntuan karena berkembangnya hukum-hukum genetika pada awal abad ke-20. Tetapi para ahli yang menjunjung teori Darwin mencari solusi agar teori tersebut tetap diterima. Teori tersebut dikenal dengan istilah Neo Darwinisme, mereka yang mengemukakan disebut Neo Darwinis.Menurut para penganut Neo Darwinisme, saat ini permasalahan mutasi masih menjadi kebuntuan besar bagi Darwinisme. Meskipun teori seleksi alam menganggap mutasi sebagai satu-satunya sumber dari perubahan menguntungkan, tidak ada mutasi dalam bentuk apapun yang teramati dan benar-benar menguntungkan yang memperbaiki informasi genetik.Satu kebuntuan lain bagi Neo Darwinisme adalah catatan fosil. Bahkan pada masa Darwin, fosil telah menjadi hambatan bagi teorinya. Darwin sendiri mengakui tidak adanya fosil spesies peralihan. Darwin juga meramalkan bahwa penelitian selanjutnya akan menyediakan bukti atas bentuk peralihan yang hilang ini.1. B. Isi2. Teori Neo DarwinismeSaat buku yang ditulis oleh Darwin berjudul The Origin of Spesies meluap di penjuru dunia, seorang ahli botani Austria bernama Gregor Mendel menemukan hukum penurunan sifat pada tahun 1865. Meskipun tidak banyak dikenal orang hingga akhir abad ke-19, penemuan Mendel mendapat perhatian besar di awal tahun 1900-an. Inilah awal kelahiran ilmu genetika. Beberapa waktu kemudian, struktur gen dan kromosom ditemukan. Pada tahun 1950-an, penemuan struktur molekul DNA yang berisi informasi genetis menghempaskan teori evolusi ke dalam krisis. Alasannya adalah kerumitan luar biasa dari kehidupan dan ketidakabsahan mekanisme evolusi yang diajukan Darwin.Perkembangan ini seharusnya membuat teori Darwin terbuang dalam keranjang sampah sejarah. Namun ini tidak terjadi, karena ada kelompok-kelompok tertentu yang bersikeras merevisi, memperbarui dan mengangkat kembali teori ini pada kedudukan ilmiah.Teori Darwin terpuruk dalam krisis karena hukum-hukum genetika yang ditemukan pada perempat pertama abad ke-20. Kelompok yang setuju akan teori Darwin mengadakan sebuah pertemuan yang diadakan oleh Geological Society of America pada tahun 1941. Ahli genetika G. Ledyard Stebbins dan Theodosius Dobzhansky, ahli zoologi Ernst Mayr dan Julian Huxley, ahli paleontologi George Gaylord Simpson dan Glenn L. Jepsen, dan ahli genetika matematis Ronald Fisher dan Sewall Right hadir dalam pertemuan tersebut. Setelah pembicaraan panjang akhirnya mereka menyetujui untuk menambahkan teori Darwin menjadi Neo Darwinisme.Untuk menghadapi fakta stabilitas genetic kelompok ilmuwan ini menggunakan konsep mutasi yang diperkenalkan oleh ahli botani asal Belanda, Hugo de Vries pada awal abad ke-20. Mutasi adalah kerusakan yang terjadi untuk alas an yang tidak diketahui dalam mekanisme penurunan sifat pada makhluk hidup.Beberapa dekade berikutnya menjadi era perjuangan berat untuk membuktikan kebenaran Neo Darwinisme. Telah diketahui bahwa mutasi yang terjadi pada gen-gen makhluk hidup selalu membahayakan. Neo Darwinis berupaya memberikan contoh mutasi yang menguntungkan dengan melakukan ribuan eksperimen mutasi. Selama beberapa dasawarsa mereka melakukan percobaan mutasi pada lalat buah dan berbagai jenis lainnya. Namun tak satupun dari percobaan ini yang memperlihatkan mutasi yang memperbaiki informasi genetik pada makhluk hidup. Semua upaya mereka berakhir dengan kegagalan total.Teori Neo Darwinis telah ditumbangkan pula oleh catatan fosil. Tidak pernah ditemukan di belahan dunia mana pun bentuk-bentuk transisi yang diasumsikan teori Neo Darwinis sebagai bukti evolusi bertahap pada makhluk hidup dari spesies primitif ke spesies lebih maju. Begitu pula perbandingan anatomi menunjukkan bahwa spesies yang diduga telah berevolusi dari spesies lain ternyata memiliki ciri-ciri anatomi yang sangat berbeda, sehingga mereka tidak mungkin menjadi nenek moyang dan keturunannya.Sebagian besar ilmuwan yang mempercayai evolusi menerima teori Neo Darwinis bahwa evolusi terjadi secara perlahan dan bertahap. Pada beberapa dekade terakhir ini, telah dikemukakan sebuah model lain yang dinamakan punctuated equilibrium. Model ini menolak gagasan Darwin tentang evolusi yang terjadi secara kumulatif dan sedikit demi sedikit. Sebaliknya, model ini menyatakan evolusi terjadi dalam loncatan besar yang diskontinu.Pembela fanatik pendapat ini pertama kali muncul pada awal tahun 1970-an. Awalnya, dua orang ahli paleontologi Amerika, Niles Eldredge dan Stephen Jay Gould, sangat sadar bahwa pernyataan Neo Darwinis telah diruntuhkan oleh catatan fosil. Fosil-fosil telah membuktikan bahwa makhluk hidup tidak berasal dari evolusi bertahap, tetapi muncul tiba-tiba dan sudah terbentuk sepenuhnya. Hingga sekarang Neo Darwinis senantiasa berharap bahwa bentuk peralihan yang hilang suatu hari akan ditemukan. Eldredge dan Gould menyadari bahwa harapan ini tidak berdasar, namun di sisi lain mereka tetap tidak mampu meninggalkan dogma evolusi. Karena itulah akhirnya mereka mengemukakan sebuah model baru yang disebut punctuated equilibrium. Inilah model yang menyatakan bahwa evolusi tidak terjadi sebagai hasil dari variasi minor, namun dalam perubahan besar dan tiba-tiba.Model ini hanya sebuah khayalan. Sebagai contoh, O.H. Shindewolf, seorang ahli paleontologi dari Eropa yang merintis jalan bagi Eldredge dan Gould, menyatakan bahwa burung pertama muncul dari sebutir telur reptil, sebagai mutasi besar-besaran (gross mutation). Menurut teori tersebut, seekor binatang darat dapat menjadi paus raksasa setelah mengalami perubahan menyeluruh secara tiba-tiba. Pernyataan yang sama sekali bertentangan dengan hukum-hukum genetika, biofisika dan biokimia. Dalam ketidakberdayaan karena pandangan Neo Darwinis terpuruk dalam krisis, sejumlah ahli paleontologi pro-evolusi mempercayai teori ini, teori baru yang bahkan lebih ganjil daripada Neo Darwinisme itu sendiri.Satu-satunya tujuan model ini adalah memberikan penjelasan untuk mengisi celah dalam catatan fosil yang tidak dapat dijelaskan model Neo Darwinis. Namun, usaha menjelaskan kekosongan fosil dalam evolusi burung dengan pernyataan bahwa seekor burung muncul tiba-tiba dari sebutir telur reptil sama sekali tidak rasional. Sebagaimana diakui oleh evolusionis sendiri, evolusi dari satu spesies ke spesies lain membutuhkan perubahan besar informasi genetis yang menguntungkan. Akan tetapi, tidak ada mutasi yang memperbaiki informasi genetis atau menambahkan informasi baru padanya. Mutasi hanya merusak informasi genetis. Dengan demikian, mutasi besar-besaran yang digambarkan oleh model punctuated equilibrium hanya akan menyebabkan pengurangan atau perusakan besar-besaran pada informasi genetis.Lebih jauh lagi, model punctuated equilibrium runtuh sejak pertama kali muncul karena ketidakmampuannya menjawab pertanyaan tentang asal usul kehidupan, pertanyaan serupa yang menggugurkan model Neo Darwinis sejak awal. Karena tidak satu protein pun yang muncul secara kebetulan, perdebatan mengenai apakah organisme yang terdiri dari milyaran protein mengalami proses evolusi secara tiba-tiba atau bertahap tidak masuk akal.1. Teori dalam KrisisSeorang ahli biokimia Australia yang bernama Prof. Michael Denton menyanggah teori Darwinisme. Menurutnya, terdapat pertentangan mencolok ketika teori evolusi dihadapkan dengan penemuan-penemuan ilmiah dalam berbagai bidang seperti asal-usul kehidupan, genetika populasi, anatomi perbandingan, ilmu fosil, dan biokimia. Menurutnya, evolusi adalah sebuah teori yang sedang dilanda krisis.Dalam bukunya Evolution: A Theory in Crisis (1985) yang artinya evolusi sebuah teori dalam krisis, Denton menguji teori ini ditinjau dari berbagai cabang ilmu dan menyimpulkan bahwa teori seleksi alam sangatlah jauh dalam memberikan penjelasan bagi kehidupan di bumi. Tujuan Denton dalam mengajukan sanggahannya bukanlah untuk menunjukkan kebenaran dari pandangan lain, tetapi hanya membandingkan Darwinisme dengan fakta-fakta ilmiah. Selama dua dasawarsa terakhir, banyak evolusionis lain menerbitkan karya-karya penting yang mempertanyakan keabsahan teori evolusi Darwin.1. Teori HarunYahyaHarun Yahya dalam buku-buku karyanya membahas tentang beberapa hal menanggapi teori evolusi yang sebelumnya dicetuskan oleh Darwin dan kaum evolusionis lainnya. Dalam bukunya, Harun Yahya menyampaikan tentang variasi dan spesies, mitos homologi, ketidakabsahan pernyataan homologi molekuler. Pendapat Harun Yahya terhadap hal-hal itu adalah sebagai berikut:1. a. Variasi dan SpesiesEvolusi menyebut variasi dalam suatu spesies sebagai bukti kebenaran teorinya. Namun menurut Harun Yahya, variasi bukanlah bukti evolusi karena variasi hanya hasil aneka kombinasi informasi genetis yang sudah ada, dan tidak menambahkan karakteristik baru pada informasi genetis.Variasi selalu terjadi dalam batasan informasi genetis yang ada. Dalam ilmu genetika, batas-batas ini disebut kelompok gen (gene pool). Variasi menyebabkan semua karakteristik yang ada di dalam kelompok gen suatu spesies bisa muncul dengan beragam cara. Misalnya, pada suatu spesies reptil, variasi menyebabkan kemunculan verietas yang relatif berekor panjang atau berkaki pendek, karena baik informasi tentang kaki pendek maupun panjang terdapat dalam kantong gen. Namun, variasi tidak mengubah reptil menjadi burung dengan menambahkan sayap atau bulu-bulu, atau dengan mengubah metabolisme mereka. Perubahan demikian memerlukan penambahan informasi genetis pada makhluk hidup, yang tidak mungkin terjadi dalam variasi.Dalam buku The Origin of Species, Darwin menyatakan bahwa paus berevolusi dari beruang yang berusaha berenang. Darwin menganggap bahwa kemungkinan variasi dalam spesies tidak terbatas. Pendapat ini dibantah oleh Harun Yahya. Ia berpendapat bahwa ilmu pengetahuan abad ke-20 telah menunjukkan bahwa skenario evolusi ini hanya khayalan.1. b. Mitos HomologiDalam ilmu biologi, kemiripan struktural di antara spesies yang berbeda disebut homologi. Evolusionis mencoba mengajukan kemiripan tersebut sebagai bukti evolusi. Darwin mengira bahwa makhluk-makhluk dengan organ yang mirip (homolog) memiliki hubungan evolusi di antara mereka dan organ-organ ini diwarisi dari nenek moyang yang sama. Menurut asumsinya, merpati dan elang memiliki sayap karena itu merpati, elang, dan bahkan semua unggas bersayap berevolusi dari nenek moyang yang sama.Menurut Harun Yahya, homologi merupakan argumen menyesatkan yang dikemukakan hanya berdasarkan kemiripan fisik sejak zaman Darwin hingga sekarang, argumen ini belum pernah dibuktikan oleh satu temuan konkret pun. Tidak pernah ditemukan satu pun fosil nenek moyang imajiner yang memiliki struktur-struktur homolog. Harun Yahya mengatakan ada hal-hal yang memperjelas bahwa homologi tidak membuktikan teori evolusi. Pendapat Harun Yahya adalah sebagai berikut.1) Organ-organ homolog ditemukan pula pada spesies-spesies yang sangat berbeda, bahkan evolusionis tidak dapat menunjukkan hubungan evolusi di antara spesies-spesies tersebut.2) Kode-kode genetis beberapa makhluk yang memiliki organ-organ homolog sama sekali berbeda satu sama lain.3) Perkembangan embriologis organ-organ homolog benar-benar berbeda pada makhluk-makhluk yang berbeda.Misalnya adanya organ-organ serupa pada spesies yang berbeda. Ada sejumlah organ homolog yang sama-sama dimiliki berbagai spesies berbeda, namun evolusionis tidak mampu menunjukkan hubungan evolusi di antara mereka, misalnya sayap. Selain burung, sayap terdapat pula pada hewan mamalia (seperti kelelawar), pada serangga, bahkan pada jenis reptil yang telah punah (beberapa dinosaurus). Tetapi evolusionis tidak menyatakan hubungan evolusi atau kekerabatan di antara keempat kelompok hewan ini.Contoh mencolok lainnya adalah kemiripan yang menakjubkan pada struktur mata berbagai jenis makhluk. Misalnya, walaupun gurita dan manusia adalah dua spesies yang jauh berbeda, struktur dan fungsi keduanya sangat mirip. Namun, evolusionis tidak menyatakan bahwa mereka mempu nyai nenek moyang yang sama karena kemiripan mata. Contoh-contoh ini dan banyak lagi lainnya memastikan bahwa pernyataan organ-organ homolog membuktikan spesies makhluk hidup berevolusi dari satu nenek moyang yang sama tidak memiliki landasan ilmiah.1. a. Ketidakabsahan Pernyataan Homolog MolekulerPengajuan homologi sebagai bukti evolusi tidak saja gagal pada tingkat organ, tetapi juga pada tingkat molekuler. Evolusionis mengatakan bahwa ada kemiripan antara kode-kode DNA atau struktur-struktur protein pada spesies-spesies yang berbeda dan kemiripan ini membuktikan bahwa makhluk-makhluk hidup ini telah berevolusi dari nenek moyang yang sama atau dari satu sama lain. Sebagai contoh, media evolusionisme senantiasa menyatakan bahwa ada kemiripan besar antara DNA manusia dan DNA kera. Kemiripan ini dikemukakan sebagai bukti hubungan evolusi antara manusia dan kera.Contoh paling berlebihan dari argumen ini mengacu pada terdapatnya 46 kromosom pada manusia dan beberapa jenis kera seperti simpanse. Evolusionis menganggap kedekatan jumlah kromosom antara spesies berbeda merupakan bukti evolusi. Namun, jika hal ini benar, manusia memiliki kerabat lebih dekat dengan kentang, dibandingkan dengan kera atau simpanse, karena kentang memiliki jumlah kromosom lebih dekat dibanding dengan jumlah kromosom manusia, yaitu 46. Dengan kata lain, manusia dan kentang memiliki jumlah kromosom yang sama. Contoh nyata tetapi menggelikan ini menunjukkan bahwa kemiripan DNA tidak lagi dijadikan sebagai bukti hubungan evolusi. Di sisi lain, terdapat perbedaan molekuler yang sangat besar di antara makhluk-makhluk yang tampaknya mirip dan berkerabat. Sebagai contoh, struktur-C, salah satu protein penting bagi pernapasan, sangat berbeda pada makhluk-makhluk hidup dalam kelas yang sama.4. Teori Intellegent DesaignJohn G. West, salah satu pendukung teori ID (Intellegent Desaign), mengatakan bahwa ID didasarkan pada bukti ilmiah dan tidak terikat untuk membela agama tertentu. Kemunculan teori ID ini menjadi bantahan keras bagi teori evolusi (khususnya Neo Darwinian). Adanya dua teori penciptaan mahluk hidup ini menghasilkan sebuah pertarungan yang seru untuk disimak. Publikasi penelitian yang mendukung teori masing-masing kubu terus dilakukan untuk meyakinkan kepada publik akan kebenaran teorinya. Saling serang menjadi hal yang biasa terlihat. Meskipun demikian, kondisi ini sebenarnya berpengaruh positif terhadap pemahaman tentang asal-usul mahluk hidup. Dua alternatif pilihan ini akan memacu publik untuk berpikir secara objektif, tanpa terpatok dengan satu teori tertentu.Sayangnya, kebebasan untuk mengkaji teori asal-usul mahluk hidup ini tidak sepenuhnya dijamin. Terdapat beberapa negara yang cenderung untuk memihak teori tertentu. Bahkan, teori yang tidak didukung akan dibatasi pengajaran dan publikasinya pada publik.C. BahasanNampaknya teori selalu diperdebatkan dari masa ke masa. Ini merupakan bukti bahwa manusia selalu berpikir sesuai dengan kondisi di masanya. Begitu juga dengan evolusi yang selalu dikaji sesuai dengan perkembangan ilmu setiap masanya. Karena sakarang ilmu genetika dan biologi molekuler berkembang pesat, kajian evolusi juga melibatkan kedua bidang ilmu tersebut sehingga anggapan teori evolusi sebelumnya lebih ilmiah.Dengan munculnya ilmu tersebut, teori evolusi sebelumnya runtuh. Karena ternyata peristiwa seleksi alam belum cukup untuk menjelaskan perubahan yang terjadi pada makhluk hidup. Dengan kata lain, seleksi alam bukanlah sebab utama terjadinya evolusi. Peristiwa seleksi alam dapat berlangsung jika ada keenekaragaman individu. Karena individu yang beranekaragam inilah yang nantinya terlibat dalam peristiwa seleksi alam, saling berkompetisi untuk beradaptasi. Maka timbullah pendapat bahwa seleksi alam merupakan faktor yang memperkuat adanya keanekaragaman bukan sebagai penyebab keanekaragaman baru.Ahli biologi berpendapat bahwa seleksi alam merupakan faktor pengarah dan pembatas atas variasi-variasi individu yang ada. Oleh sebab itu, mereka mengungkapkan bahwa evolusi terjadi karena adanya penyebab dari variasi yang ada. Pendapat ini sudah pernah dikatakan oleh Darwin dalam tulisannya Some even imagined that natural selection induces variability, where as it implies only the preservation of such variation as arise and are beneficial to being under its condition of life.Pandangan yang mengatakan bahwa peristiwa seleksi alam bukanlah sebab utama terjadinya evolusi organik tetapi hanya berperan sebagai faktor pengarah dan pembatas adalah merupakan hasil pengembangan dan penyempurnaan Teori Seleksi Alam Darwin. Inilah yang disebut pandangan baru dari teori seleksi alam Darwin atau yang lebih dikenal sebagai Neo Darwinisme. Theodosius Dobzansky (ahli genetika populasi), G.G. Simpson (paleontolog vertebrata), dan Ernst Mayr (ahli sistematika) merupakan beberapa ahli yang sangat besar jasanya mengantarkan kita kepada pandangan baru tentang Teori Seleksi Alam Darwin atau Neo Darwinisme.Pada saat sekarang ini telah diketahui bahwa penyebab dari adanya variasi makhluk hidup antara lain peristiwa rekombinasi gen. Pada makhluk yang berbiak secara kawin dikatakan bahwa rekombinasi gen merupakan penyebab timbulnya variasi antar individu generasi turunan, yang penjelasannya dapat dilihat kembali kejadian Hukum Mendel I dan II. Selain itu penyebab lain adalah dari mutasi gen, dan diketahui bahwa penyebab dari mutasi tidak lain adalah macam-macam faktor lingkungan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa rekombinasi gen dan macam-macam faktor lingkungan merupakan sebab utama terjadinya peristiwa evolusi organik; dan peristiwa seleksi alam berperan sebagai faktor pengarah dan faktor pembatas.EORI EVOLUSI SEBELUM DAN SETELAH DARWIN I

PERKEMBANGAN TEORI EVOLUSPada tahun 1859, Charles Darwin menerbitkan buku On The Oringin of Species by Means of Natural Selection. Buku ini sempat mengguncangkan dunia ilmu pengetahuan karena isinya yang cukup kontroversial untuk masa itu. Kontroversial muncul karena adanya kesalahan penapsiran atas pernyataan yang dikeluarkannya. Sebenarnya, apakah isi buku tersebut menimbulkan kontroversi. Dalam buku tersebut, Darwin menyatakan bahwa semua makhluk hidup yang ada di bumi ini merupakan hasil dari moyang yang sama, yang mengalami modifikasi. Dengan kata lain, teori ini menyatakan bahwa spesies bukanlah merupakan sesuatu yang kekal atau tidak mengalami perubahan, melainkan berevolusi melalui proses perubahan bertahap dari berbagai spesies yang telah ada.

Teori yang dikeluarkan Darwin merupakan hasil analisis data yang didapat dari proses observasinya selama keikutsertaannya dalam ekspedisi-ekspedisi yang

diikutunya. Namun, ekspedisi paling penting yang pernah diikutinya adalah perjalanan dengan kapal HMS Beagle. Meskipun Darwin membuat konsep evolusi yang dapat diterima, tetapi pemikiran mengenai evolusi ini sudah sangat tua dan bertahun-tahun lebih tua dari Darwin. Berikut uraian singkat tentang pendapat dari berbagai ahli yang masih berkaitan dengan konsep dasar evolusi.

1. Plato (428-348 sebelum masehi)

Ia membayangkan seorang pencipta yang menciptakan dunia dari kehancuran dan kemudian menciptakan dewa-dewa yang lalu membuat manusia laki-laki. Wanita dan hewan timbul dari reinkarnasi jiwa laki-laki. Makin cacad jiwa itu makin rendah reinkarnasinya.

2. Aristoteles (384-322 sebelum masehi)

Adalah seorang pengamat alam yang teliti dan melihat banyak bukti mengenai desain dan tujuan. Dia mengatur semua organisme di dalam suatu skala alam yang meliputi dari yang sederhana sampai yang kompleks. Organisme yang ada dianggap tidak sempurna tetapi bergerak kearah keadaan yang lebih baik. Hal ini kadang-kadang diartikan sebagai pemikiran evolusi, tetapi Aristoteles sangat samar-samar mengenai sifat gerakan tersebut. Mungkin gerakan itu merupakan pendekatan yang makin cocok dengan idealis penciptaan tiap spesies tertentu, yang pasti Aristoteles tidak merinci suatu pemikiran mengenai transmutasi spesies.

Seorang bangsa Prancis, Pierre-Louis de Maupertius pada tahun 1745 mengemukakan bahwa beberapa bangsa mungkin mulai timbul karena menyimpang secara kebetulan dari desain alami. pemikiran mengenai evolusi yang cermat kemudian dikemukakan oleh Denis Diderot (1746), george Louis LeClere, Comte de Buffon (1779), Erasmus Darwin (1794).

3. Anaximander (600-546 sebelum masehi)

Beliau dapat dipandang sebagai pelopor dari ajaran desendensi (ajaran penurunan) oleh karena ia mengajarkan bahwa kosmos itu mungkin terbebtuk dari kekacoan (chaos), kehidupan itu timbul dari zat mati, sedangkan makluk yang tinggi tingkatannya timbul dari makluk yang rendah tingkatannya. Akan tetapi teori ini sama sekali tidak mempunyai pengaruh apa-apa terhadap alam pemikiran para sarjana di zaman itu dan di zaman berikutnya. Baru setelah teori-teori evolusi ini berkembang dengan pesat, maka dalam tulisan-tulisan sarjana itu dapat menemukan kembali petunjuk-petunjuk tentang adanya pendapat-pendapat semacam itu.

Para ahli ilmu hewan dari abad 17 dan 18 setuju sekali akan pendapat-pendapat dari kitab suci injil yang tertulis dalam buku genesis yang disebut dengan teori Penciptaan. Salah satu ahli yang sejalan dengan pikiran tadi adalah Carolus Linnaeus.

4. Carolus Linnaeus (1707-1778)

Carolus Linnaeus dilahirkan tanggal 23 Mei 1707 disebuah desa kecil di Swedia, sebagai anak seorang pendeta. Dia mula-mula juga bekerja untuk menjadi pendeta, kemudian belajar untuk menjadi tabib, tetapi kemudian dia lebih tertarik pada tumbuh-tumbuhan dan binatang. Pada umur 24 tahun ia sudah memberi kulaih-kuliah dan demonstrasi pada Universitas di Uppsala. Setelah mengadakan perjalanan penyelidikan di Laplandia maka dia menikah setelah itu pergi ke Belanda. Pada tahun 1735 ia telah lulus dari Universitas Harderwijk yang dibubarkan dalam abad 19. Kemudian ia pergi ke Leiden dan mencetak buku systema Naturae. Dalam buku ini pembagian sistematiknya sudah dibentangkan secara skematis. Karangan-karangannya yang terkenal adalah : Fundamenia Botanica, Classae Plantarum, Philosophia Botanica dan Genera Plantarum, Systema Naturae, Spesies Plantarum dal lain-lainya. Setelah mengunjungi paris, Linnaeus kembali ke Swedia untuk menjadi mahaguru di Uppsala. Disinilah ia menjadi salah satu dari mahaguru-mahaguru yang terkenal di zaman itu, sehingga Raja Swedia mengangkat dia menjadi seorang bangsawan.

Pada tahun 1778 dia meninggal dunia dan mewariskan perpustakaannya. Selain itu juga mewariskan kumpulan 19.000 tanaman kering, lebih dari 3000 ekor serangga, 1500 kulit-kulit berbagai kerang dan kulit-kulit binatang, 1500 ekor ikan, beberapa ekor burung dan 2500 minerasl. Kumpulan-kumpulan itu masih dapat dilihat digedung Linnean Society di London, sebuah perkumpulan peneliti pengetahuan alam yang memakai nama Linnaeus.

Linnaeus menyampaikan bahwa :

1. Semua tanaman dan binatang yang hidup sekarang ini dahulu dengan serentak diciptakan diatas bumi oleh satu ciptaan saja.

2. Mereka diciptakan dalam bentuk seperti yang tampak sekarang ini.

3. Tidak pernah ada tanaman-tanaman dan binatang-binatang yang lain di bumu ini kecuali tanaman-tanaman dan binatang-binatang yang hidup sampai sekarang.

Pembagian sistematika hewan menurut Linnaeus adalah sebagai berikut :

1. Binatang-binatang menyusui

2. Burung-burung

3. Ampibi-ampibi

4. Cacing-cacing

5. Serangga-serangga

Binatang-binatang menyusui ini dibagi lagi menjadi 8 golongan. Binatang yang termasuk salah satu dari 8 golongan ini diantaranya ialah (1) Gajah ; (2) Sapi Laut; (3) Macan Loreng; (4) Pemakan Semut; (5) Trenggiling. Pembagian ini jelas tidak didasrkan atas persamaan-persamaan cara hidup dari binatang-binatang itu dan ia tetap tidak menyangsikan kebenaran teori penciptaan.

5. Cuvier (1769-1832)

Cuvier adalah anak dari seorang bangsa