Top Banner
BAB I PROFIL LOKASI SUMANIK 1.1 Letak dan Luas Sumatera Barat memiliki potensi kekayaan alam yang tinggi. Potensiyang tinggi tersebut membuat Propinsi ini baik untuk dikembangkan sebagai objek tujuan pariwisata. Disamping itu, Sumatera Barat juga memiliki potensi kebudayaan masyarakat tradisional yang masih kental dan menarik yang terdapat di masing-masing nagari. Nagari merupakan pembagian wilayah administratif sesudah kecamatan di Propinsi Sumatera Barat. Kabupaten Tanah Datar memiliki 75 Nagari dan setiap nagari tersebut memiliki keunikan budaya serta ciri khas masing-masing. Nagari Sumanik sebagai salah satu nagari yang tua dan sudah mulai berkembang sejak abad XIV Masehi untuk dijadikan tujuan pariwisata karena memilik potensi sejarah dan adat, budaya Sumanik, Keindahan pemandangan alam Sumanik serta kulinernya. Seiring perkembangan zaman dan pertumbuhan Nagari, peninggalan aktivitas masa lampau saat ini mengalami penurunan kualitas sehingga diperlukn pembenahan awasan ini melalui perencanaan Nagari wisata. Secara geografis Nagari Sumanik berada pada ketinggian antara 650 meter sampai dengan 750 meter 9
42

posdaya lansia

Jan 02, 2016

Download

Documents

Milla Silvia

pos
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: posdaya lansia

BAB I

PROFIL LOKASI SUMANIK

1.1 Letak dan Luas

Sumatera Barat memiliki potensi kekayaan alam yang tinggi. Potensiyang

tinggi tersebut membuat Propinsi ini baik untuk dikembangkan sebagai objek

tujuan pariwisata. Disamping itu, Sumatera Barat juga memiliki potensi

kebudayaan masyarakat tradisional yang masih kental dan menarik yang terdapat

di masing-masing nagari. Nagari merupakan pembagian wilayah administratif

sesudah kecamatan di Propinsi Sumatera Barat.

Kabupaten Tanah Datar memiliki 75 Nagari dan setiap nagari tersebut

memiliki keunikan budaya serta ciri khas masing-masing. Nagari Sumanik

sebagai salah satu nagari yang tua dan sudah mulai berkembang sejak abad XIV

Masehi untuk dijadikan tujuan pariwisata karena memilik potensi sejarah dan

adat, budaya Sumanik, Keindahan pemandangan alam Sumanik serta kulinernya.

Seiring perkembangan zaman dan pertumbuhan Nagari, peninggalan aktivitas

masa lampau saat ini mengalami penurunan kualitas sehingga diperlukn

pembenahan awasan ini melalui perencanaan Nagari wisata.

Secara geografis Nagari Sumanik berada pada ketinggian antara 650 meter

sampai dengan 750 meter diatas permukaan laut. Letak Nagari Sumanik tidak jauh

dari Kota Batusangkar menjadikan Nagari Sumanik strategis dan mudah

dijangkau. Secara administratif Nagari Sumanik memiliki perbatasan dengan

beberapa batas wilayah. Pada bagian utara berbatasan dengan batas Nagari Sungai

Tarab. Pada bagian barat berbatsan dengan batas Nagari Kumnago sedangkan

pada bagian timur berbatasan dengan batas Nagari Sungayang.

Luas Nagari Sumanik secara administratif adalah 2000,7 ha yang terbagi

menjadi 7 jorong yaitu Jorong Mandahiling 0,75 km2, Jorong Koto Piliang 1,46

km2, Jorong Piliang sani 3,94 km2, Jorong Piliang Laweh 1,10 km2, Jorong

Guguak panjang 1,09 km2, Jorong Guguak Tinggi 1,15 km2 dan JorongGuguak

Manih 1,01 km2 dengan jumlah penduduk seluruhnya 4.700 jiwa.

9

Page 2: posdaya lansia

1.2 Topografi

Nagari Sumanik memiliki luas dataran 2475 ha, perbukitan/pegunungan 25

ha dengan kemiringan lahan rata-rata datar seluas 1500,2 ha dengan ketinggian di

atas permukaan laut rata-rata 850 m. Kondisi topografi seperti itu menjadikan

Nagari Sumanik sebagian besar lahannya digunakan untuk lahan pertanian dan

perkebunan. Mayorotas mata pencaharian penduduknya bergerak pada sektor

pertanian, baik pertanian tanaman pangan, perkebunan/perladangan, peternakan

serta industri kecil/kerajinan. Pertanian bisa dikatakan sebagai mata pencaharian

utama bagi sebagian besar penduduk Nagari Sumanik. Namun pada saat ini

sebagian penduduknya bermukim di perantauan.

1.3 Kondisi Sosial Budaya Masyarakat

Seluruh masyarakat Nagari Sumanik menganut agama islam. Kehidupan

masyarakatnya tidak jauh dari tuntunan islam, budaya dan istiadat yang menjadi

inti dari kebudayaan MinangKabau dan dalam kehidupan sehari-hari pelaksanaan

adat istiadat tergolong masih kental.

10

Page 3: posdaya lansia

BAB II

PENGERTIAN MANULA DAN POSDAYA LANSIA

II.1. Pengertian Manula

Menjadi tua seharusnya bukan untuk ditakuti tapi untuk dinikmati dan hal

tersebut merupakan fenomena yang tidak dapat dihindarkan. Semakin baik

pelayanan kesehatan sebuah bangsa makin tinggi pula harapan hidup

masyarakatnya dan pada gilirannya makin tinggi pula jumlah penduduknya yang

berusia lanjut. Demikian pula di Indonesia.

Seperti dijelaskan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata jompo

adalah tua sekali dan sudah lemah fisiknya sehingga tidak mampu mencari nafkah

sendiri dsb; tua renta; uzur. Sedangkan Lansia diartikan .Berdasarkan definisi

diatas Jompo, Lansia, dan Manula sekilas memang memiliki makna yang sama,

tapi tidak semua manula atau lansia adalah jompo banyak lansia yang fisiknya

masih kuat dan masih mampu memenuhi kebutuhan sehari- harinya. Dan lansia

tidak hanya dipergunakan untuk manusia yang telah lanjut usia.

Banyak sekali definisi manula, tapi pada penelitian ini dibahas manula

menurut ilmu kedokteran.

Menurut Departemen Kesehatan, Kedokteran Olahraga manula sangat

tergantung pada kondisi fisik individu. Jika dia baru berusia 50 tahun, namun

secara fisik sudah renta seperti penurunan massa otot, yang berakibat tubuhnya

jadi mengecil, respons tubuh berkurang, jalan tertatih – tatih., dia bisa

dikategorikan sebagai manula. Ada tiga tahapan manula menurut kedokteran

olahraga, yaitu umur 50-60 tahun, umur 61-70 tahun, dan 71 tahun ke atas.

Menurut Depkes RI sebagaimana dikutip oleh Dr. Zainnudin Sri Kuncoro

dalam e-psikologi masalah kesehatan fisik lansia termasuk juga dalam masalah

kesehatan yang dibahas pada pasien-pasien Geriatri yang merupakan bagian dari

Gerontologi, yaitu ilmu yang mempelajari segala aspek dan masalah lansia,

meliputi aspek fisiologis yaitu berkenaan dengan ilmu biologi yang berkaitan

dengan fungsi dan kegiatan kehidupan atau zat hidup seperti jaringan, organ atau

sel , psikologis yaitu berkaitan dengan ilmu psikologis yang mempelajari proses-

11

Page 4: posdaya lansia

proses mental baik yamg normal maupun abnormal dan pengaruhnya terhadap

prilaku , sosial, kultural, ekonomi dan lain-lain. Geriatri adalah cabang ilmu

kedokteran yang mempelajari masalah kesehatan pada lansia yang menyangkut

aspek promotof, preventif yaitu yang bersifat pencegahan , kuratif yaitu

pertolongan penyembuhan dan rehabilitatif yaitu mengembalikan pada keadaan

yang sebelumnya serta psikososial yang menyertai kehidupan lansia. Berikut

adalah ciri- ciri manula secara fisik adalah:

1. Keterbatasan fungsi tubuh yang berhubungan dengan makin

meningkatnya usia, seperti kurangnya pendengaran, jarak pandang.

2. Adanya akumulasi dari penyakit-penyakit degeneratif,

3. Setelah orang memasuki masa lansia umumnya mulai dihinggapi adanya

kondisi fisik yang bersifat patologis berganda (multiple pathology),

misalnya tenaga berkurang, energi menurun, kulit keriput, gigi rontok,

tulang rapuh, dsb.

Menurut Psikogeriatri yaitu adalah cabang ilmu kedokteran jiwa yang

mempelajari masalah kesehatan jiwa pada lansia yang menyangkut aspek

promotof, preventif, kuratif dan rehabilitatif serta psikososial yang menyertai

kehidupan lansia. Ciri - ciri manula secara psikososial dinyatakan krisis apabila:

1. Ketergantungan pada orang lain (sangat memerlukan pelayanan orang

lain).

2. Mengisolasi diri atau menarik diri dari kegiatan kemasyarakatan

karena berbagai sebab, diantaranya setelah menajalani masa pensiun,

setelah sakit cukup berat dan lama, setelah kematian pasangan hidup

dan lain-lain.

3. Hal-hal yang dapat menimbulkan gangguan keseimbangan

(homeostasis) sehingga membawa lansia kearah kerusakan /

kemerosotan (deteriorisasi) yang progresif terutama aspek psikologis

yang mendadak, misalnya bingung, panik, depresif, apatis dsb. Hal itu

biasanya bersumber dari munculnya stressor psikososial yang paling

berat, misalnya kematian pasangan hidup, kematian sanak keluarga

dekat, terpaksa berurusan dengan penegak hukum, atau trauma psikis.

12

Page 5: posdaya lansia

II.2. Pengertian Panti Jompo

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata panti jompo diartikan

sebagai tempat merawat dan menampung jompo, dan Perda No, 15 Tahun 2002

mengenai Perubahan atas Perda No. 15 Tahun 2000 Tentang Dinas Daerah, maka

Panti Sosial Tresna Werdha berganti nama menjadi Balai Perlindungan Sosial

Tresna Werdha. Tetapi dalam skripsi ini tetap menggunakan panti jompo sebagai

objek penelitian.

Fasilitas untuk panti jompo diatur dalam Peraturan Perundang- Undangan

dan Penyelenggaraan Penyandang Cacat Pasal 12, Pasal 13, Pasal 14 dan Pasal 15

yang mencangkup akses ke dan dari dalam bangunan, pintu, tangga, lift, tempat

parkir, toilet dan beberapa lainnya dalam aksebilitas pada bangunan umum.

Dalam Departemen Sosial manula dimasukkan kedalam kategori penyandang

cacat, mental maupun fisik.

Meningkatnya usia harapan hidup manusia diikuti dengan bertambahnya

jumlah lanjut usia. Hal ini dapat dilihat data pada tahun 2006 dari Dinas Sosial

Propinsi Jawa Barat bahwa jumlah lanjut usia terlantar di Jawa Barat seluruhnya

2.880.548 jiwa, dan pada tahun 2020 jumlah populasi lansia diperkirakan

mencapai 28 juta jiwa yang mencapai usia 71 tahun, sehingga perlu diimbangi

dengan penyediaan salah satunya adalah Balai Perlindungan Sosial Tresna

Werdha (BPSTW) yang merupakan unit pelaksana tekhnik dinas, dilingkungan

Dinas Sosial Propinsi Jawa Barat yang memberikan perlindungan bagi lanjut

usia. Selain itu penyelenggaraan Balai Perlindungan Sosial Tresna Werdha

(BPSTW) merupakan salah satu respon terhadap berkembangnya jumlah dan

masalah pada lansia, dan dipastikan makin diperlukan seiring dengan

meningkatnya jumlah lansia bersama masalahnya. Oleh karena itu keberadaan

BPSTW tidak semata – mata sebagai sebuah unit yang memberikan pelayanan

bagi lansia juga sebagai lembaga perlindungan perawatan serta pengembangan

dan pemberdayaan lansia, hal ini sesuai dengan Undang- undang nomor 13 tahun

1998 tentang kesejahteraan lanjut usia. Selain itu balai ini juga merupakan sasaran

penelitian dan pendidikan bagi perguruan tinggi dan masyarakat luas yang ingin

mengetahui lebih jauh tentang lansia.

13

Page 6: posdaya lansia

Sangat beruntung bagi manula yang masih memiliki anggota keluarga

seperti anak, cucu, cicit, sanak saudara bahkan kerabat umumnya ikut membantu

memelihara dengan penuh kesabaran dan pengorbanan. Namun bagi mereka yang

tidak punya keluarga atau sanak saudara karena hidup membujang, atau punya

pasangan hidup namun tidak punya anak dan pasangannya sudah meninggal,

apalagi hidup dalam perantauan sendiri, seringkali menjadi terlantar. Disinilah

pentingnya adanya Posdaya Lansia sebagai tempat untuk pemeliharaan dan

perawatan bagi lansia di samping sebagai long stay rehabilitation yang tetap

memelihara kehidupan bermasyarakat. Disisi lain perlu dilakukan sosialisasi

kepada masyarakat bahwa hidup dan kehidupan dalam lingkungan sosial Posdaya

Lansia adalah lebih baik dari pada hidup sendirian dalam masyarakat sebagai

seorang lansia.

Sesuatu pasti memiliki sisi positif dan negatif, begitu pula dengan Posdaya

Lansia. Sampai saat ini, panti sosial tresna werdha (PSTW) masih bercitra agak

negatif. Selain karena tempatnya yang dikonotasikan dengan kekumuhan, panti

juga disebut-sebut sebagai tempat pembuangan lansia. Dan salah satu sisi

positifnya adalah sebagai tempat bersosialisasi manula sehingga dapat membuat

manula tidak merasa kesepian atau merasa dibuang. Selain itu juga ditempat ini

manula banyak memiliki atau dilibatkan dalam sebuah aktifitas yang melibatkan

fisik dan mentalnya agar selalu terjaga juga sebagai sarana penghibur, contohnya

senam sehat, melakukan hobi seperti kerajinan tangan atau sekedar membaca.

II.3. Tinjauan Kenyamanan Bangunan Posdaya Lansia

Nyaman menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, adalah segar; sehat.

Sedangkan kenyamanan adalah keadaan nyaman; kesegaran; kesejukan.Dan

kenyamanan sebuah bangunan diatur dalam Undang- Undang RI No. 28 Tahun

2002 Tanggal 16 Desember 2002, Bagian Keempat Pasal 26 ayat 1 sampai dengan

ayat 7.

Undang- Undang RI No. 28 Tahun 2002 tentang Persyaratan Kendala

Bangunan Gedung, Paragraf 4 pasal 26 yaitu ayat (1) Persyaratan kenyamanan

bangunan gedung sebagaimana dimaksud dalam pasal 16 ayat (1) sampai dengan

ayat (6) meliputi kenyamanan ruang gerak, dan hubungan antar ruang, kondisi

14

Page 7: posdaya lansia

udara dalam ruang, pandangan, serta tingkat getaran, dan tingkat kebisingan. Hal-

hal tersebut menjadi syarat minimal kenyamanan sebuah gedung, terlebih bagi

sebuah bangunan posdaya lansia.

II.3.1. Kenyamanan Ruang Gerak

Seperti disebutkan dalam pasal 26 ayat (2) yaitu tentang Kenyamanan

Ruang Gerak sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) merupakan kenyamanan

yang diperoleh dari dimensi ruang dan tata letak ruang yang memberikan

kenyamanan bergerak dalam ruang.

Ayat ini menjelaskan bagaimana dimensi ruang yang benar dan tata letak

ruang atau organisasi ruang yang tepat dalam hal ini khususnya ruang kumpul,

sehingga manula sebagai user dapat bergerak dengan nyaman dalam ruangan.

Baik manula dengan kursi roda, dengan alat bantu jalan atau manula dengan

kondisi normal.

Dimensi ruang yang dimaksud diatas adalah berapa lebar, panjang dan

tinggi ruang yang dibutuhkan untuk sebuah ruang agar manula khususnya dapat

bergerak leluasa contohnya untuk kamar tidur untuk satu orang adalah 7m², dan

kamar tidur untuk dua orang yaitu 12m². Menurut Ernst Neufert untuk ruang

kumpul atau ruang duduk dengan aktifitas, nonton, membaca atau melakukan hobi

seperti kerajinan tangan, luas ruang bersama untuk tiap orang diperhitungkan

minimal 1,9 m².

Sedangkan selain dimensi ruang, diatur juga mengenai penataan ruang

untuk memberikan kenyamanan bergerak dalam ruang. Dalam sebuah ruang

kumpul biasanya terdapat sofa/kursi, meja, dan rak televisi/ buku, maka menurut

Julius Panero jarak yang dibutuhkan antara sofa/kursi dengan meja minimal

adalah 45,7 cm dan maksimalnya 91,4 cm agar manula dengan kursi roda dapat

bergerak diantaranya dengan nyaman.

II.3.2. Kenyamanan Hubungan Antar Ruang

Seperti disebutkan dalam pasal 26 ayat (3) yaitu tentang Kenyamanan

Hubungan Antar Ruang sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) merupakan

15

Page 8: posdaya lansia

kenyamanan yang diperoleh dari tata letak ruang dan sirkulasi antar ruang dalam

bangunan gedung untuk terselenggaranya fungsi bangunan gedung.

Maksud dari ayat tersebut adalah kenyamanan yang diperoleh dari tata

letak ruang atau organisasi ruang dan kenyamanan yang diperoleh dari

kemudahan mencapai ruang lain atau bangunan lain melalui sirkulasi ruang

horizontal maupun vertikal.

Dalam perencanaan sebuah fasilitas dalam hal ini panti jompo khususnya,

kebutuhan ruang akan menentukan bagaimana organisasi ruang sesuai

kebutuhannya. Contohnya seperti gambar dibawah ini sebaiknya ruang tidur,

kamar mandi, ruang makan, dan ruang kumpul jaraknya tidak terlalu berjauhan.

Karena ruang- ruang tersebut adalah ruang yang sering dipergunakan oleh manula

dalam beraktifitas.

R. Tidur

Gambar 5: Gambar hubungan antar ruang diwisma panti jompo

Selain masalah organisasi ruang, ayat ini mengatur masalah sirkulasi antar

ruang, yang tersiri dari sirkulasi ruang secara horizontal maupun vertikal. Yang

dimaksud dengan sirkulasi ruang horizontal adalah koridor, ramp atau tanjakan

akses juga tangga. Sedangkan sirkulasi vertikal adalah lift atau eskalator, fasilitas

tersebut khususnya lift dibutuhkan apabila gedung terdiri dari empat lantai.

Menurut Julius Panero, bagi sirkulasi horizontal ukuran yang dibutuhkan adalah:

1. Lebar minimal koridor yang dibutuhkan untuk satu jalur adalah 91,4

cm, koridor dengan lebar sekian dapat dilalui oleh manula dengan kursi

roda. Sedangkan lebar minimal koridor untuk dua jalur adalah 42 inci

(106,7 cm), sedangkan untuk lebar maksimal adalah 60 inci (152,4 cm),

dengan lebar tersebut dapat dilalui oleh manula dengan kursi roda, manula

dengan alat bantu jalan maupun manula dengan keadaan normal.

16

R. Kumpul

R. TidurKamar Mandi

R. Makan

Page 9: posdaya lansia

2. Sedangkan dimensi pintu untuk manula dalam berbagai kondisi baik

normal maupun berkursi roda yaitu dengan lebar pintu selebar 32 inci

(81,3 cm), dengan ketinggian 210 cm.

3. Untuk ukuran tangga yang diperlukan dengan dua jalur adalah 68 inci

(172,7 cm). Dengan ukuran pelangkah selebar 30 cm, penaik 16 cm dan

pada setiap pinggiran anak tangga diberi garis warna yang berbeda. Juga

dilengkapi dengan reilling dikedua sisi tangga. Untuk tinggi reilling

sendiri yaitu 30-34 inci (76,2-86,4 cm). Sedangkan untuk jarak reilling

dengan dinding minimal 2 inci atau 5,1 cm, dan tebal reillingnya sendiri

berdiameter 1,5 inci atau 3,8 cm.

4. Ramp atau lebih dikenal dengan tanjakan akses sangat diperlukan untuk

akses bangunan bagi orang cacat atau manula. Ramp ini dapat dilalui oleh

manula dengan kursi roda maupun alat bantu jalan. Panjang maksimal

untuk ramp ini adalah 30 kaki atau setara dengan 9 m. Dengan kemiringan

1:12. Ramp ini juga wajib dilengkapi dengan 2 reilling dengan ketinggian

yang berbeda. Untuk reilling bawah setinggi 18-20 inci atau setara dengan

45,7-50,8 cm, sedang untuk reilling atas setinggi 33-34 inci atau setara

dengan 83,8-86,4 cm. Reiling bagian bawah diperuntukkan untuk

mempermudah manula atau orang cacat dengan kursi roda.

Penempatan atau pemasangan reilling sangat diperlukan sepanjang jalur

atau ruang yang sering dilalui atau digunakan manula. Selain kenyamanan,

keamanan bergerak pun harus diperhatikan menurut NSA( National Institute of

Aging) jalan yang dilalui manula harus teratur, terbebas dari kabel listrik dan

telepon, permadani yang dipasang harus terekat kuat dilantai dan memiliki tekstur

yang kasar dan tidak berjumbai, hal ini diperlukan untuk mengurangi resiko

kecelakaan khususnya dirumah. Sehingga manula selain nyaman, manula pun

aman bergerak dalam bangunan tersebut.

17

Page 10: posdaya lansia

II.3.3. Kenyamanan Kondisi Udara

Seperti disebutkan dalam pasal 26 ayat (4) yaitu tentang Kenyamanan

Kondisi Udara sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) merupakan tingkat

kenyamanan yang diperoleh dari temperatur dan kelembaban didalam ruang untuk

terselenggaranya fungsi bangunan gedung.

Ayat diatas menerangkan tentang suhu dan kelembaban yang tepat agar

mendapatkan kenyamanan. Suhu yang nyaman untuk tubuh kita adalah antara

antara 18° C-25 °C. Sedangkan mengenai kelembapan suatu ruang tergantung

dari derajat kelembapan udara diluar dan tujuan penggunaan ruang itu sendiri.

Kelembapan yang nyaman ada disekitar 40%-70%. Lazimnya pengaturan

kelembaban dalam sebuah rumah tinggal tidak terlalu diperlukan, berbeda dengan

bangunan yang lebih besar seperti pabrik atau perkantoran besar dimana terdapat

banyak orang beraktifitas.

Menurut Ernst Neufert tingkat suhu udara dalam ruang sangat tergantung

pada kegiatan penghuninya dan jenis pakaian yang dikenakan. Juga tergantung

pada kecepatan pergerakan udara dan hembusan udara tersebut. Selain suhu dan

kelembaban, hal lain seperti sirkulasi udara pun sangat diperlukan. Besarnya

ventilasi udara perlu diperhatikan, tapi tentu saja berdasarkan dengan kegiatan

penghuni didalamnya dan lokasi bangunan tersebut apakah terdapat banyak polusi

udara atau bebauan yang dapat berasal dari emisi kendaraan, asap pabrik, atau

asap rokok.

Suhu, kelembapan dan sirkulasi udara perlu sangat diperhatikan karena hal

tersebut dapat berpengaruh pada kesehatan penghuninya.

II.3.4. Kenyamanan Pandangan

Seperti disebutkan dalam pasal 26 ayat (5) yaitu tentang Kenyamanan

Pandangan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) merupakan kondisi dimana hak

pribadi orang dalam melaksanakan kegiatan didalam bangunan gudungnya tidak

terganggu dari bangunan gedung lain disekitarnya.

Ayat ini menjelaskan bahwa kenyamanan pandangan dapat diwujudkan

melalui gubahan massa bangunan, rancangan bukaan, tata ruang dalam dan ruang

18

Page 11: posdaya lansia

luar bangunan, serta dengan memanfaatkan potensi ruang luar bangunan, ruang

terbuka hijau alami atau buatan, termasuk pencegahan terhadap gangguan silau

dan pantulan sinar. Selain itu pemilihan warna dan material baik terhadap elemen

interior seperti dinding, lantai, dan atap maupun terhadap furnitur, juga

pencahayaan dapat menjadi penentu bagaimana mewujudkan pandangan yang

nyaman.

Pencahayaan dapat berasal dari pencahayaan alami (sinar matahari) dan

pencahayaan buatan. Pencahayaan yang dibutuhkan untuk pekerjaan seperti

membaca, mengerjakan hobi maupun menonton dibutuhkan 120-250 lux. Warna

dan material pun dapat menjadi penentu pencahayaan sebuah ruang karena warna

dan material dapat memantulkan cahaya. Menurut Mangunwijaya semakin muda

atau mendekati putih warna elemen atau furnitur ,maka penerangan ruangan

semakin baik, karena cahaya yang dipantulkannya semakin tinggi. Selain itu

warna dapat memberikan efek psikologis bagi yang melihatnya, seperti kesan

hangat, dingin, atau segar. Tata letak ruang pun memiliki andil dalam memberikan

kenyamanan pandangan, misalnya apakah dari ruang tersebut anda dapat melihat

ruang lain tanpa terhalang elemen interior atau furnitur pada ruang tersebut.

II.3.5. Kenyamanan Kondisi Tingkat Getaran dan Kebisingan

Seperti disebutkan dalam pasal 26 ayat (6) yaitu tentang Kenyamanan

Tingkat Getaran dan Kebisingan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)

merupakan tingkat kenyamanan yang ditentukan oleh suatu keadaan yang tidak

mengakibatkan pengguna dan fungsi bangunan gedung terganggu oleg getaran

atau kebisingan yang timbul baik dari dalam gedung atau lingkungannya.

Ayat tersebut mengatur jangan sampai kebisingan atau getaran gedung

tersebut mengganggu kenyamana dan kesehatan penghuni lain. Untuk ruangan

dalam rumah normal, sebaiknya jangan melebihi 20-30 db. Sedangkan untuk

frekuensi getaran bangunan gedung biasanya antara 5-50 Hz. Jika frekuensi

tersebut telah memasuki batas 20-30 Hz, maka getaran tersebut telah dapat

didengar sebagai bunyi.

19

Page 12: posdaya lansia

Tingkat kebisingan dan getaran bangunan dapat dipengaruhi oleh banyak

hal salah satunya lokasi, kegiatan penghuni, juga material yang dapat

menghasilkan atau meredam suara pada bangunan atau ruang tersebut.

Selain ketentuan kenyamanan yang telah dibahas diatas, banyak hal yang

perlu diperhatikan agar dapat menciptakan kenyamanan yang maksimal. Salah

satunya adalah pemilihan warna, material, pola baik pada elemen maupun

furniture, semua hal tersebut butuh perlakuan khusus karena user dari panti ini

adalah manula dengan kebutuhan khusus.

Salah satu contohnya menurut Ernest Neuvert, tinggi meja makan untuk

manula yaitu 70 cm, kursi untuk duduk santai agar kaki dapat menapak kelantai

yaitu berkisar antara 40-43 cm, dengan lebar antara 41-47 cm tinggi lengan kursi

23 cm dengan sudut kemiringan 28°. penjelasan tadi adalah satu dari sekian

ukuran furnitur yang didesain khusus untuk kenyamanan manula. Pemilihan

furniture harus sesuai dengan anthopometri manula, karena tubuh manula tidak

sama lagi dengan manusia yang lebih muda contohnya, hal tersebut disebabkan

pengurangan masa otot.

20

Page 13: posdaya lansia

DATA LANSIA NAGARI SUMANIK KECAMATAN SALIMPAUNG KABUPATEN TANAH DATAR

2012

Jorong : Piliang Sani

NO NAMAJENIS UMUR

(TAHUN)KETERANGAN

KELAMIN1 AFRIZAL SYARIF L 622 AMRA ARIFIN P 633 ANIMAR P 744 MUFNISAN P 645 MUSHLIS L 716 M. NAZIR L 807 YUSMIAR P 678 HJ. SOLEHA P 779 BASIRSAMA L 8310 RAHMA P 8111 ILYAS L 8512 MARIANA P 8213 HJ. YASMI P 7614 NURKIA P 8915 HUSBASRI L 6816 FAUZI AHMAD L 7517 YUSLIDAR ILYAS L 7318 ROSNIDA P 6819 ANIZAR SALEH P 7920 BASIR RUDIN L 8021 NURIZATI P 6722 ZAHARA P 7723 FATIMALANI P 8724 NURHAM L 7525 ALFIYAH L 7126 HALIMAH P 7127 RENO ROSMITA P 6228 SYARKANI L 7129 ISMIARTI P 6330 NURLANI P 7631 FAHMIJANAH P 7632 ROSMAINAR P 6333 NASRI L 7434 YUSMANIAR P 6735 SAMSIDAR DAHLAN P 7036 ZAILIS INDRA L 6137 RISNAWATI P 6238 ZALHANIF ALWIS L 67

21

Page 14: posdaya lansia

39 ROSMIARTI BAS P 6140 AGUS P 7741 YULINUR P 7042 RIVANI ARIFIN L 6743 ASMARA MURNI P 6344 MARIANI P 8345 ELIZAR P 6446 NURPATIMA P 8147 NURJANAH P 7248 H. KHAIRIDURMAN L 6249 JUSWIR L 6650 MISDAWATI P 6351 HJ. YULINAH P 7652 ROSMANIDAR P 7753 MULYADI M L 6054 HJ. NURANA JAMIL P 9155 YET A P 6056 AMINAH SAYUIK P 8357 ROSIDA K P 8158 ROSNA K P 7159 RATNA P 6360 NURAINI T P 7161 ROSMANIDAR P 7162 WIRDA LATIF P 6063 ROMAH LATIF P 8064 NAFRIZAL L 8565 ROHMA P 8166 ASMA ATIN P 6867 MARDIZAL L 6168 HERMAN L 7369 ERMAYALIS P 6370 NURSANI P 7571 HASNA ALWIS P 6672 ROSNA DAHLAN P 8073 M. YUNUS T L 7674 ELIZAR P 6075 MASWIDAR P 6576 SAMSINAR P 9077 AZWAR L 6878 ERNITA P 6079 JUSMIR ALWI L 7880 WIRDA ILYAS P 7281 NURFATIMAH P 7282 ANIS P 73

22

Page 15: posdaya lansia

83 MASPAR L 6384 HJ. NURSIMAH P 7685 NURKIA MANAN P 7886 NASRI L 6187 DASRIL M L 7988 YASMIARTI P 6989 EDWAR W.Y L 7190 MAHMUD L 7391 ANWAR L 6392 SITI FATIMAH P 8193 SUWARDI L 8094 HASNIDAR P 6995 HJ.NURMAYA P 7696 ROSNIDAR P 6197 ADIUS L 6298 DASWIR L 6899 ROSNA IDRIS P 80100 BUSTAMI P 70101 MAIMUNA P 68102 NURLIS L 61103 NURAINI P 71104 RUFLIS L 60105 SALMIDAR P 60106 SITI NURISAM P 79107 IRSAL L 61108 HILMAN INDRA L 63109 LISMA P 82110 OTDISAMSI L 60111 WIRDAH P 63112 KARUNI L 70113 HASNA NURUR P 65114 ANWAR SAIN L 76115 HUSNIWATI P 60116 ANIMAR P 71117 HIRSAM SALEH L 78118 USMAN K L 73119 ZULKIFLI L 68120 MARIANI NUR P 80121 ASNIMAR P 71122 MUSTAPA L 80123 AMINAH P 74124 NURAINI P 72125 SYAFRIL L 63126 INDWAR L 63

23

Page 16: posdaya lansia

127 NURSARI P 67128 MARNIS P 63

Jorong : Mandahiling

NO NAMAJENIS UMUR

(TAHUN)KETERANGAN

KELAMIN1 LUKMAN LATIN L 762 RUBAMA P 713 YONEDAS P 654 RIDWAN SARBAINI L 755 SAMSIYAR P 766 RAWANI P 887 HAZAMI P 778 MUSLIM MULUKH L 639 HUSNA KAMIL P 6010 ALIMIN KARI L 7411 MAIZAR P 7512 JANAHIR P 8513 SYAMSIDAR P 9614 LUKMAN BONCA L 8615 ZAIYANA P 8916 H. FAKHRUDIN L 7317 HJ. FARIDA ALWI P 6818 H. DASWIR L 7319 HJ. NURNI P 6820 RUSDI SALEH L 6121 RAMALA P 9022 MAILIS L 7223 HJ. RUKAYAH P 7324 DESI RAMA PUTRI P 8225 H. USMAN ILYAS L 7226 HJ. MARWASTI P 6827 MARIAMAN HAMID L 9428 ERNIDA P 6229 JAMINAR SAMA P 7130 AZWIR L 6331 MUKUS L 7032 ZUBAIDAH P 6633 ZAMRI/UJANG O L 6734 ROSLAINI P 7735 SYAMSIR ANCIA L 6336 HUSNA P 6037 NURAINI TA'RIF P 91

24

Page 17: posdaya lansia

38 AGUS SIRWAN L 7339 NURHAYATI P 6340 BAHERAM P 7641 HJ. YASMI JUSAN P 7042 BAHTIAR L 7743 NURHAIDA P 6544 AMRIZAL JOO L 6145 RUSDI L 7846 ROSMA P 7547 RAHMA M NUR P 9048 FATIMAH HUSIN P 8949 SUARNI P 7650 JUSMANIDAR P 8251 MAKMUR SY L 8652 JALINUR P 6353 MAWARDI L 7854 ROSNIAR ANTAN P 7855 MULYADI L 6056 MASKARIN L 6157 ALIMIN SUKU L 7058 MAYMUNAH P 7759 ROSDAMI P 7460 URFANI L 6861 NURYASMI P 6762 LISMA DEWI P 9063 RUSTAM B L 6964 RUSTAM L 8065 AMRIZAL T L 6166 YUSNELI P 6067 ANIZAR P 6768 IRWAN DT NORU L 6169 NURFADILA P 5770 ERDI INCAT L 6271 SYAMSIAR P 7372 YANUAR ALI L 6373 ERDI USMAN L 6174 YUNISAF L 6375 ELVIA ABAS P 6176 YUSNETI P 6377 DARAMI P 8578 IRWAN INSANI L 6179 MANSYUR JALAL L 7780 YUNILAS P 6181 YULIDAR P 73

25

Page 18: posdaya lansia

82 TAMBIRIN L 6183 FATIMAH P 9084 ANI P 8785 H. JAMA'AN S L 8386 HJ. DAHNIAR P 7787 DARMANSYAH L 6988 HASNIMAR P 6289 IRDIUS L 6090 SOVIA P 8491 SAUFANI P

Jorong : Piliang Laweh

NO NAMAJENIS UMUR

(TAHUN)KETERANGAN

KELAMIN1 BIMA P 672 ANIZAR KHATIB P 773 WIRDA MURAD P 694 ZAINUDDIN L 745 H. RUSLI L 846 HJ. KHADIJAH p 867 HJ. YUSMAIZAR P 648 MANSUR L 799 BAKRI L 6210 HURIATI P 6111 YUSKAR L 6912 NURHAIDA P 6613 BAINA P 7414 KHADIJAH P 8215 SYAMSINAR P 8416 AZIZUL L 6717 NURMI P 6518 JASMANIAR P 6319 MUSLIM L 8420 YUNIMAR L 6221 SYAMSUAR L 7422 YULIDAR P 7223 AZMAN L 8124 NURHAIDA P 6625 SYAFRI L 8126 MARSAL L 6327 RUSTAM L 7128 USMAN L 8329 MURDA WATI P 60

26

Page 19: posdaya lansia

30 SYAFNI P 7131 ILYAS ALI L 7132 DARIMIS L 6133 ROSNELI P 6234 NURMI ALAMSYAH P 6735 ZAMHAYATI L 6336 M. ROSUL L 8637 NURKIYAH P 8238 TAMRIN L 6439 RISNAWATI P 6140 H. MAHMUD L 8441 SITI RUKIYAH P 8442 YUSNIMA P 6743 ROHOMA L 7744 ROSANI P 8045 NURJANAH P 8246 NURMA SANTUN P 8647 AHMAD L 8648 AMINAH P 8449 HASNIDAR P 6350 ASNA WATI P 6251 SUWARNI L 8152 ASNIDA P 6253 BUSTAMI L 7754 ROHANA P 84

Jorong : Koto Piliang

NO NAMAJENIS

UMUR KETERANGANKELAMIN

1 SAW L 672 ZULKIFLI L 693 Hj. YULINAR P 774 FAUZIA P 655 JAMALIS ISMAIL L 816 SALWATI P 657 YUSMIARTI P 698 A M CANDRA L 589 HARMONI P 7210 SALEHA P 8211 RAJIAH P 8212 AUZAR L 8113 ENI ROSDA P 6514 AMINAH P 90

27

Page 20: posdaya lansia

15 ROSNA HASAN P 7416 BASRI BASAR L 7117 ASNIDAR P 6818 NURAITU P 6219 M GAUS L 7420 AMINAH P 8521 SOFIA MOKA P 7522 MARINAS P 6823 ASMA P 8024 YUNIMAR P 7125 YUSNIMAR P 6826 AMZAR RUDIN L 6127 JAWANI P 7528 MARINIS P 6429 SALEHA P 7630 TAMRI L 6731 SYAMSIAR ALAK P 8032 NURJANNAH P 8133 TARMIZI L 7234 HAILIL HUDA P 6535 RUSMA P 7936 SAMSIDAR P 7937 SAFRI L 6438 SUKMAWATI P 6139 AKMAL SALEH L 7540 FARIDA P 7441 SAMSINAR P 7842 YUSRI L 7143 WIRDA P 6644 SALI P 6845 MARIANA P 7246 YULINAR P 7547 NURFINA P 6448 SUHAINI L 7949 WILISMA P 7250 NASRUL KOTO L 7151 M. ZEN L 8352 FATIMAH P 7953 SAMSIAR P 6354 MARIANI P 7755 MARNIS L 6256 DUNCI P 8757 SANIMAR P 7158 ROSNA P 75

28

Page 21: posdaya lansia

59 ZAINIDAN L 6260 DASRIL L 7261 YULINAR P 7262 ROSNIARTI SYARIF P 6163 ELFI HUSNA P 6264 UMAR IDRIS L 7265 MARIANI P 7366 ALMAS L 6167 JOON L 6368 HASNI P 6969 SARIAL L 6870 SALMAN IDRIS L 6871 HASNIDAR P 6272 YASMIDAR P 6873 RIDWAN L 7374 MUNIR L 7375 HUSNIDAR P 7076 ZAINUDIN L 7477 RISDAR P 7078 KHAIRUL AMRIL L 6279 NURSYAH P 7280 ZULKIFLI L 6681 HAFNI P 6782 ALI MUNIS L 7283 ROSMI LUSAM P 7284 ANWAR ALAMSYAH L 8285 MAIZAR KARI P 7886 HASNA P 7387 HASPANI L 7588 MARINIS P 6989 RAHMA P 72

29

Page 22: posdaya lansia

Jorong : Guguak Tinggi

NO NAMAJENIS UMUR

(TAHUN)KETERANGAN

KELAMIN1 ROSMA P 692 SYARKAWI L 623 SINUN P 684 BURTAIN L 715 ROSMIDAR P 656 ISJONELDI L 667 SALEH L 718 SAMSIWAR L 649 LISMAN L 6610 NURBANI P 6411 KOTIK L 7112 PINA P 6513 AMIRUDDIN L 6814 NURLI. K P 6815 SOPONG L 6416 MARINIS P 6017 NASIRUDDIN L 7718 SITI SAROH P 6819 NURSIAH P 71

Jorong : Guguak Manih

NO NAMAJENIS UMUR

(TAHUN)KETERANGAN

KELAMIN1 DAHNIAR P 672 NURSARI P 863 FIRMAN L 704 TAMRIN L 605 MARIANI P 806 JAFAR L 677 YUSNIAR P 628 FATIMAH PADO P 789 UNIANG P 6710 MAYA P 7211 NASIR PATUT L 6912 MARIAMAN P 6713 AMRIZALDI L 6314 ELIZAR L 6215 NURJANAH P 6716 AMPURO L 62

30

Page 23: posdaya lansia

17 ROSTINA P 7118 NURBAYANA P 6719 RISWAN L 8720 NIMAN KAWA L 6721 NURSAM P 7422 JUNLONTIK L 7323 JUSMA P 7024 LUKMAN L 7325 SYAMSIDAR P 7026 ROSMA P 7927 RAFINA P 6928 DAHNIAR P 6729 GADIS P 6730 SARI BULAN P 7631 HASAN PALIK L 8332 DASNI P 6333 HJ. ROSMA P 7934 SARU L 8335 AMIR A. P 7036 RASLINAR P 6337 BUCHAIRI L 7338 NURMI P 6339 PIKNISAN P 7140 ERMAN P 6741 HASNI P 6042 RUSLAN L 6943 MARNIS P 6344 MARIANI P 8845 NURANA P 7546 SINAM P 7747 RUSLI L 65

Jorong : Guguak Panjang

NO NAMAJENIS UMUR

(TAHUN)KETERANGAN

KELAMIN1 MARIANI2 ROSLAINI3 SAIYA OBOK4 JAMALI5 FATIMA6 HASAN GOTE7 HUSNENG GADEPO8 NURPIAN

31

Page 24: posdaya lansia

9 RAHANI10 ALI HASAN11 JUSMA12 MARDIANA13 HADIJAH14 RAHIMA15 NURUK16 SITI BAHARI17 SAWI YANA18 NURMA19 SARINTAN20 MAIMUNA21 BARINTAN22 SUARNI23 LAHIDAR24 SAMSINAR25 ZAHARA26 ANWAR27 DAHNIWAR28 ROSNA29 ASMI. A30 SAUKANI31 ABO MALIK32 YUSNA33 JUSNIMAR34 ROSLAINI/RUN35 SAIYA36 PAHMI37 NUSLINAR38 TAN SODUK39 BAHERAM40 IHSAN41 MASNIDAR

32

Page 25: posdaya lansia

DESKRIPSI PRIORITAS POSDAYA LANSIA

NO NAMA JORONGJENIS UMUR

DESKRIPSIKELAMIN (TAHUN)

1 Nurlani Piliang Sani P 76 Tinggal sendiri2 Fahmi Jannah Piliang Sani P 76 Kurang mampu3 Mariani Piliang Sani P 83 Tinggal sendiri4 Yet A Piliang Sani P 78 Tinggal sendiri5 Aminah Sayuik Piliang Sani P 83 Kurang mampu6 Rosida K Piliang Sani P 81 Tinggal sendiri7 Wirda Latif Piliang Sani P 60 Kurang mampu8 Rohma Latif Piliang Sani P 80 Kurang mampu9 Nursani Piliang Sani P 75 Kurang mampu10 Samsinar Piliang Sani P 90 Kurang mampu11 Siti Nurisam Piliang Sani P 79 Tinggal sendiri12 Marnis Piliang Sani P 63 Tinggal sendiri13 Fatima Husin Mandahiliang P 89 Tinggal sendiri14 Rosdami Mandahiliang P 74 Tinggal sendiri15 Anidar Mandahiliang P 71 Tinggal sendiri

dan lumpuh16 Saufani Mandahiliang P >60 Tinggal sendiri

dan buta17 Mariani Guguak

panjangP 75 Kurang mampu

18 Roslaini Guguak panjang

P 70 Tinggal sendiri

19 Saiya Obok Guguak panjang

P 75 Tinggal sendiri dan rabun

20 Rahani Guguak panjang

P 70 Kurang mampu

21 Husneng Gadepo Guguak panjang

P 65 Tinggal sendiri dan rabun

22 Saiya Guguak panjang

P 73 Kurang mampu dan bertongkat

23 Tan Soduk Guguak panjang

P 65 Kurang mampu

24 Masnidar Guguak panjang

P 65 Kurang mampu

25 Nuruk Guguak panjang

P 75 Kurang mampu dan tuli

26 Rahima Guguak panjang

P 80 Kurang mampu, lumpuh dan tuli

27 Mardiana Guguak panjang

P 67 Kurang mampu

28 Jusma Guguak P 75 Kurang mampu

33

Page 26: posdaya lansia

panjang

34

Page 27: posdaya lansia

DATA PENDUDUK GANGGUAN JIWANAGARI SUMANIK KECAMATAN SALIMPAUNG

KABUPATEN TANAH DATAR2012

NO NAMA JORONGJENIS

KELAMINUMUR

DESKRIPSI(TAHUN)

1 Yusmar Piliang Laweh

L 31 Tinggal dengan ibu yang cacat.

2 Zainurdal Piliang Laweh

L 68 Tidak mempunyai keluarga

Tinggal seorang diri3 Hasnidar Piliang

LawehP 66 Tidak mempunyai

keluarga Tinggal seorang diri

4 Nuar Piliang Sani L 33 Tinggal bersama orang tua yang lumpuh

5 Misbah Piliang Sani L 50 Tidak mempunyai keluarga

Tinggal seorang diri6 Dodi Piliang Sani L 42 Keterbelakangan mental

Tinggal bersama ibunya7 Yesi

WartiPiliang Sani P 30 Tidak mempunyai

keluarga Tinggal seorang diri

8 Erman Piliang Sani L 62 Tinggal seorang diri Anak perantau.

9 Lai Piliang Sani P 49 Tinggal bersama keluarga

Riwayat dirawat di RSJ Masih dalam proses

pengobatan.10 El Piliang Sani L 40 Dalam proses

pengobatan11 Jhon Piliang Sani L 35 Miskin

12 Nurhayati Koto Piliang P 58 Tinggal bersama keluarga

Suka mengamuk Perilakunya agak

kasar.13 Zainidar Koto Piliang P 63 Tinggal bersama

keluarga Masih dalam proses

pengobatan.14 Yetrisma Koto Piliang P 38 Pernah masuk rumah

sakit jiwa sebanyak 3 kali

Perilakunya suka

35

Page 28: posdaya lansia

berdandan Suka mengamuk

15 Yet Koto Piliang P 40 Tidak bisa mengurus diri sendiri

Tinggal bersama kakaknya

Memiliki kebiasaan suka buka celana.

16 Ati Samsinar

Koto Piliang P 55 Sering mengamuk

17 Ujang Mandahiliang L 39 Suka memungut makanan dijalan.

18 Rosdami Mandahiliang P 69 Tinggal bersama anak yang juga mengalami gangguan jiwa(Ujang)

19 Firdaus Guguak Panjang

L 44 Suka ngoceh dan berbicara sendiri

Kadang waras dan kadang tidak waras

Kurang mampu

36

Page 29: posdaya lansia

37

Page 30: posdaya lansia

38

Page 31: posdaya lansia

39