Top Banner

of 16

Portofolio Jiwa-Anxietas Menyeluruh

Mar 06, 2016

Download

Documents

Dewi Pertiwi

HJGUGU
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

No. ID dan Nama Peserta : 2012.02.04.23.UHS / dr. Dewi Pertiwi

No. ID dan Nama Wahana: 2012.02.04.23.UHS / Poliklinik umum RSUD Barru

Topik: Gangguan Anxietas Menyeluruh

Tanggal (kasus) : 30 April 2015

Nama Pasien : Tn. NNo. RM : 095397

Tanggal presentasi: Pendamping: dr. Whendy Witjaksono

Tempat presentasi: Ruang Komite Medik RSUD Barru

Obyek presentasi : Anggota Komite Medik & Dokter Intersip RSUD Barru

KeilmuanKeterampilanPenyegaranTinjauan pustaka

DiagnostikManajemenMasalahIstimewa

NeonatusBayiAnak RemajaDewasaLansiaBumil

Deskripsi: Seorang pria umur 39 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan susah tidur dialami sejak 20 hari terakhir, pasien juga sering merasa jantungnya berdebar-debar dan berkeringat berlebih yang dialami sejak 3 bulan terakhir dan memberat 1 bulan ini. Pasien juga mengeluh sering merasa gelisah dan disertai nyeri di bagian ulu hati dan kadang merasa sesak. Pasien juga mengeluh sering sakit kepala. Pasien selalu merasa khawatir tentang perekonomian keluarganya yang tidak kunjung membaik meskipun ia mengaku telah bekerja keras sebagai petani. Pasien saat ini memiliki 2 orang anak perempuan yang sedang kuliah di Makassar. Hal inilah juga yang membebani pikirannya pasien untuk uang kuliah anaknya. BAK: lancar, BAB: konsistensi biasa.

Tujuan: menegakkan diagnosis gangguan anxietas menyeluruh dan pengobatannya.

Bahan bahasan:Tinjauan pustakaRisetKasusAudit

Cara membahas:DiskusiPresentasi dan diskusiE-mailPos

Data Pasien:Nama: Tn. NNo.Registrasi: 095397

Nama klinikPoliklinik Umum RSUD Lanto Dg. Pasewang

Data utama untuk bahan diskusi:

1. Diagnosis/gambaran klinis: Seorang pria umur 39 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan susah tidur dialami sejak 20 hari terakhir, pasien juga sering merasa jantungnya berdebar-debar dan berkeringat berlebih yang dialami sejak 3 bulan terakhir dan memberat 1 bulan ini. Pasien juga mengeluh sering merasa gelisah dan disertai nyeri di bagian ulu hati dan kadang merasa sesak. Pasien juga mengeluh sering sakit kepala. Pasien selalu merasa khawatir tentang perekonomian keluarganya yang tidak kunjung membaik meskipun ia mengaku telah bekerja keras sebagai petani. Pasien saat ini memiliki 2 orang anak perempuan yang sedang kuliah di Makassar. Hal inilah yang juga membebani pikiran pasien untuk uang kuliah anaknya Pasien biasa terbangun tengah malam dan sulit tidur lagi. BAK: lancar, BAB: konsistensi biasa. 2. Pemeriksaan fisis: TD: 120/70 mmHg, N: 84 x/mnt, P:22 x/mnt, S: 36.5 C.

3. Riwayat pengobatan: Pasien tidak pernah berobat sebelumnya.

4. Riwayat kesehatan/penyakit: pasien tidak pernah mengalami hal serupa sebelumnya. Riwayat penyakit otak dan saraf tidak ada. Riwayat gangguan jiwa sebelumnya tidak ada. Riwayat penyakit jantung dan gastritis tidak ada.

5. Riwayat keluarga: Tidak ada keluarga yang menderita gangguan jiwa sebelumnya dan tidak ada keluhan yang serupa dengan pasien.

6. Riwayat pekerjaan: Pasien bekerja sebagai petani

7. Lain-lain: -

Daftar Pustaka:

Mansjoer, A., dkk. Gangguan kecemasan. Dalam: Kapita Selekta Kedokteran, Edisi Ketiga. Jilid 1. Jakarta: Media Aesculapius Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2000 : 207-9.

Panggabean, L.Pengembangan kesehatan perkotaan ditinjau dari aspek psikososial. (makalah).Direktorat Kesehatan Jiwa Masyarakat Departemen Kesehatan RI. 2003.

Hasil pembelajaran:

1. Kriteria Diagnosis Gangguan Anxietas Menyeluruh

2. Penanganan Gangguan Anxietas Menyeluruh

Rangkuman hasil pembelajaran portofolio:1. Subyektif:Seorang pria umur 39 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan susah tidur dialami sejak 20 hari terakhir, pasien juga sering merasa jantungnya berdebar-debar dan berkeringat berlebih yang dialami sejak 3 bulan terakhir dan memberat 1 bulan ini. Pasien juga mengeluh sering merasa gelisah dan disertai nyeri di bagian ulu hati dan kadang merasa sesak. Pasien juga mengeluh sering sakit kepala. Pasien selalu merasa khawatir tentang perekonomian keluarganya yang tidak kunjung membaik meskipun ia mengaku telah bekerja keras sebagai petani. Pasien saat ini memiliki 2 orang anak perempuan yang sedang kuliah di Makassar. Hal inilah yang juga membebani pikiran pasien untuk uang kuliah anaknya. Pasien biasa terbangun tengah malam dan sulit tidur lagi. BAK: lancar, BAB: konsistensi biasa.

2. Obyektif:Dari hasil pemeriksaan fisik diperoleh:Status Vitalis: TD: 120/70 mmHg, N: 84 x/mnt, P:22 x/mnt, S: 36.5 C. Status Mentalis:Penampilan : tampak seorang pria memakai baju kaos berwarna hitam bermotif garis horizontal dan celana kain berwarna hitam, perawakan sesuai umur, cukup rapi. Kontak : mata (+).Psikomotor : gelisah Verbalisasi : menjawab bila ditanya, intonasi biasa.Afek : wajarGgn. Persepsi : tidak adaGgn. Isi Pikir : tidak ada

Status Lokalis: Kepala : dalam batas normalLeher : dalam batas normalDada : dalam batas normalJantung : dalam Batas normalAbdomen : dalam batas normal Ekstremitas : dalam batas normalGenitalia : dalam batas normal

3. Assesment:Diagnosis:Gangguan Anxietas/Kecemasan Menyeluruh.DEFENISI GANGGUAN CEMASMenurut Sadock dan Virginia (2007) gangguan cemas adalah keadaan seseorang menalami perasaan gelisah atau cemas dengan aktivitas sistem syaraf otonom dalam berespon terhadap suatu ancaman tertentu.Selain itu menurut Miraz, L (2010) gangguan cemas merupakan keadaan yang ditandai dengan perasaan ketakutan yang disertai dengan keluhan somatik yang diperlihatkan dengan hiperaktivitas sistem syaraf otonom. Kecemasan adalah gejala yang tidak spesifik yang sering ditemukan dan seringkali merupakan suatu emosi yang normal.Gangguan cemas dan ketakutan sering disalahartikan. Ketakutan biasanya timbul akibat adanya ancaman yang spesifik, sedangkan gangguan cemas timbul akibat adanya ancaman yang belum jelas. Perasaan tidak berdaya dan tidak adekuat dapat terjadi, disertai perasaan terasing dan tidak aman. Intensitas perasaan ini dapat ringan atau berat dan kadang bisa menimbulkan kepanikan (Sadock dan Virginia, 2007).TEORI Teori gangguan cemas dibedakan menjadi dua ( Sadock dan Virginia) yaitu :a. Teori PsikoanalitikFreud menyatakan bahwa kecemasan sebagai sinyal , yang mwnadarkan ego untuk mengambil tindakan defensif terhadap tekanan dari dalam diri misal dengan menggunakan mekanisme represi, bila berhasil maka terjadi pemulihan keseimbangan psikologis tanpa adanya gejala cemas. Jika represi tidak berhasil sebagai suatu pertahanan, maka dipakai mekanisme pertahanan yang lain, misalnya konversi, rgresi.b. Teori PerilakuTeori ini mengatakan bahwa kecemasan merupakan suatu respon terhadap stimuli lingkungan keluarga.c. Teori EksistensialSuatu konsep dan teori , bahwa bial seorang sadar akan adanya kehampaan yang menonjol di dalam dirinya. Perasaan ini lebih mengganggu daripada penerimaan tentang kenyataan kehilangan/ kematian seseorang yang tidak dapat dihindari. Kecemasan adalah respons seseorang terhadapa kemampuan eksistensi tersebut. B) Teori Biologisa. Sistem Saraf OtonomStimuli sistem saraf otonom menimbulkan gejala gejala tertentu, seperti takikardi, nyeri kepala, diare dan sebagainya. b. NeurotransmitterTiga neurotransmitter yang berperan dalam gangguan cemas yaitu : norepinefrin, serotonin dan gammma-aminobutyric acid.c. Penelitian GenetikaMenurut hasil penelitian genetika, hampir sebagian besar penderita gangguan panik memiliki paling sedikit satu saudara yang juga menderita gangguan tersebut.ETIOLOGIMenurut Mighwar (2006), secara psikologis, gangguan cemas merupakan pikiran-pikiran negatif yang dialami seseorang yang semakin lama semakin kuat. Hal ini terjadi akibat :a. Kurangnya pengetahuan seseorang dalam menyesuaikan diri terhadap pertumbuhan dan perkembagan lingkungan sosialb. Kurangnya dukungan dari orang tua, teman sebaya atau lingkungan masayarakat sekitar.c. Tidak mampu menyesuaikan diri dengan berbagai tekanan yang ada.FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHIMenurut Stuart dan Sundeen ( 2000 ) faktor-faktor yang mempengaruhi gangguan cemas dibedakan dalam beberapa hal :a. Usiab. Status kesehatanc. Nila-nilai budayad. Pendidikane. Mekanisme defensif. Dukungan sosialg. Tahap perkembanganh. Pengalaman masa lalui. PengetahuanKLASIFIKASIMenurut Sadock dan Virginia (2007), klasifikasi gangguan cemas dibedakan menjadi :a. Gangguan Panikua kriteria gangguan panik : gngguan pankik tanpa agoraphobia dan gangguan panik dengan agoraphobia kedua gangguan panik ini harus adaGambaran klinis : Serangan panik pertama seringkali spontan Ketakutan berlebihan Tidak mampu menjelaskan sumber ketakutannya Bingung, sulit konsentrasi Takikardi, palpitasi, sesak nafas dan berkeringatPedoman Diagnostik Agoraphobia : Kecemasan berada di suatu tempat Menghidar (fobia sosial)Pedoman Diagnostik Gangguan Panik : Sekurangnya satu serangan diikuti satu atau lebih Gangguan panik bisa dengan agoraphobia atau tanpa agoraphobiab. Gangguan FobiaFobia adalah ketakutan yang tidak rasional yang menyebabkan penghindaran secara sadar terhadap objek, aktivitas, atau situasi yang ditakuti. Ada dua jenis fobia, yaitu fobia spesifik, fobia sosial.Pedoma Diagnostik : Rasa takut yang jelas, menetap dan berlebihan atau tidak beralasanc. Gangguan Obsesif KompulsifObsesif adalah pikiran , perasaan, ide yang berulang, tidak bisa dihilangkan dan tidak dikehendaki.Pedoman Diagnosis : Pikiran, impuls, yang berulang Tidak disebabkan oleh suatu zat atau kondisi medis umum.d. Gangguan Stres Pasca TraumaTrauma bisa berupa trauma peperangan, bencana alam, penyerangan, pemerkosaan, kecelakaan.uma terdiri dari : Pengalaman kembali trauma melalui mimpi dan pikiran Penumpukan responsivitas pada penderita tersebutPedoman Diagnostik Stres Pascatrauma :a. Telah terpapar dengan peristiwa traumatikb. Keadaan traumatik secara menetap dialami kembalic. Penghindaran stimulus yang persisten yang berhubungan dengan traumad. Gangguan menyebabkan penderitaan yang bermakna secara klinis atau gangguan dalam fungsi sosial, pekerjaan atau fungsi penting lain.e. Reaksi Stres AkutGangguan sementara yang cukup parah, terjadi pada seseorang tanpa adanya gangguan jiwa lain muncul respons terhadap stres fisik mental dan biasanya menghilang dalam beberapa jam atau hari. Stresornya dapat berupa pengalam traumatik yang luar biasa.Pedomann Diagnostik :a. Gambaran gejala campuran yang biasanya berubah-ubahb. Gejala-gejalanya dapat mengilang dengan cepat (beberapa jam)f. Gangguan Anxietas MenyelutuhKecemasan dan kekhawatiran yang berlebihan terhadap aktivitas atau peristiwa tertenstu , yang berlangsung hampir setiap hari, selama 6 bulan atau lebih. Gambaran esensial dan gangguan ini adalah adanya anxietas yang menyeluruh dan menetap (bertahan lama). Gejala yang menonjol sangat bervariasi, tetapi keluhan tegang yang berkepanjangan, gemetaran, ketegangan otot, berkeringat, kepala terasa ringan, palpitasi, pusing kepala dan keluhan epigastrik.Pedoman Diagnostik : gejala- gejala ini baisanya mencakup hal-hal berikut : kecemasan tentang masa depan, ketegangan motorik, over aktivitas otonomik.g. Gangguan campuran anxietas dann depresiKategori campuran harus digunakan bilamana terdapat gejala anxietas maupun depresi, di mana masing-masing tidak menunjukkan raangkaian gejala yang cukup berat untuk mengakkan diagnosis tersendiri.Gejala Umum Gangguan KecemasanSetiap orang mempunyai reaksi yang berbeda terhadap stres tergantung pada kondisi masing-masing individu, beberapa simtomp yang muncul tidaklah sama. Kadang beberapa diantara simtom tersebut tidak berpengaruh berat pada beberapa individu, lainnya sangat mengganggu.1. Berdebar diiringi dengan detak jantung yang cepatKecemasan memicu otak untuk memproduksi adrenalin secara berlebihan pada pembuluh darah yang menyebabkan detak jantung semakin cepat dan memunculkan rasa berdebar. Namun dalam beberapa kasus yang ditemukan individu yang mengalami gangguan kecemasan kontinum detak jantung semakin lambat dibandingkan pada orang normal.2. Rasa sakit atau nyeri pada dadaKecemasan meningkatkan tekanan otot pada rongga dada. Beberapa individu dapat merasakan rasa sakit atau nyeri pada dada, kondisi ini sering diartikan sebagai tanda serangan jantung yang sebenarnya adalah bukan. Hal ini kadang menimbulkan rasa panik yang justru memperburuk kondisi sebelumnya.3. Rasa sesak napasKetika rasa cemas muncul, syaraf-syaraf impuls bereaksi berlebihan yang menimbulkan sensasi dan sesak pernafasan, tarikan nafas menjadi pendek seperti kesulitan bernafas karena kehilangan udara.4. Berkeringat secara berlebihanSelama kecemasan muncul terjadi kenaikan suhu tubuh yang tinggi. Keringat yang muncul disebabkan otak mempersiapkan perencanaan fight or flight terhadap stressor.5. Kehilangan gairah seksual atau penurunan minat terhadap aktivitas seksual.6. Gangguan tidur.7. Tubuh gemetarGemetar adalah hal yang dapat dialami oleh orang-orang yang normal pada situasi yang menakutkan atau membuatnya gugup, akan tetapi pada individu yang mengalami gangguan kecemasan rasa takut dan gugup tersebut terekspresikan secara berlebihan, rasa gemetar pada kaki, atau lengan maupun pada bagian anggota tubuh yang lain.8. Tangan atau anggota tubuh menjadi dingin dan bekeringat.9. Kecemasan depresi memunculkan ide dan keinginan untuk bunuh diri.10. Gangguan kesehatan seperti sering merasakan sakit kepala (migrain).

4. PlanningTerapi gangguan kecemasanPendekatan-pendekatan psikologis berbeda satu sama lain dalam tekhnik dan tujuan penanganan kecemasan. Tetapi pada dasarnya berbagai tekhnik tersebut sama-sama mendorong klien untuk menghadapi dan tidak menghindari sumber-sumber kecemasan mereka. Dalam menangani gangguan kecemasan dapat melalui beberapa pendekatan:1. Pendekatan-Pendekatan PsikodinamikaDari perspektif psikodinamika, kecemasan merefleksikan energi yang dilekatkan kepada konflik-konflik tak sadar dan usaha ego untuk membiarkannya tetap terepresi. Psikoanalisis tradisional menyadarkan bahwa kecemasan klien merupakan simbolisasi dari konflik dalam diri mereka. Dengan adanya simbolisasi ini ego dapat dibebaskan dari menghabiskan energi untuk melakukan represi. Dengan demikian ego dapat memberi perhatian lebih terhadap tugas-tugas yang lebih kreatif dan memberi peningkatan. Begitu juga dengan yang modern, akan tetapi yang modern lebih menjajaki sumber kecemasan yang berasal dari keadaaan hubungan sekarang daripada hubungan masa lampau. Selain itu mereka mendorong klien untuk mengembangkan tingkah laku yang lebih adaptif.2. Pendekatan-Pendekatan HumanistikPara tokoh humanistik percaya bahwa kecemasan itu berasal dari represi sosial diri kita yang sesungguhnya. Kecemasan terjadi bila ketidaksadaran antara inner self seseorang yang sesungguhnya dan kedok sosialnya mendekat ke taraf kesadaran. Oleh sebab itu terapis-terapis humanistik bertujuan membantu orang untuk memahami dan mengekspresikan bakat-bakat serta perasaan-perasaan mereka yang sesungguhnya. Sebagai akibatnya, klien menjadi bebas untuk menemukan dan menerima diri mereka yang sesunggguhnya dan tidak bereaksi dengan kecemasan bila perasaan-perasaan mereka yang sesungguhnya dan kebutuhan-kebutuhan mereka mulai muncul ke permukaan.3. Pendekatan-Pendekatan BiologisPendekatan ini biasanya menggunakan variasi obat-obatan untuk mengobati gangguan kecemasan. Diantaranya golongan benzodiazepine, Valium dan Xanax (alprazolam). Meskipun benzodiazepine mempunyai efek menenangkan, tetapi dapat mengakibatkan depensi fisik. Obat antidepresi mempunyai efek antikecemasan dan antipanik selain juga mempunyai efek antidepresi4. Pendekatan-Pendekatan BelajarEfektifitas penanganan kecemasan dengan pendekatan belajar telah banyak dibenarkan oleh beberapa riset. Inti dari pendekatan belajar adalah usaha untuk membantu individu menjadi lebih efektif dalam menghadapi situasi yang menjadi penyebab munculnya kecemasan tersebut. Ada beberapa macam model terapi dalam pendekatan belajar, diantaranya:a. Pemaparan GradualMetode ini membantu mengatasi fobia ataupun kecemasan melalui pendekatan setapak demi setapak dari pemaparan aktual terhadap stimulus fobik. Efektifitas terapi pemaparan sudah sangat terbukti, membuat terapi ini sebagai terapi pilihan untuk menangani fobia spesifik. Pemaparan gradual juga banyak dipakai pada penanganan agorafobia. Terapi bersifat bertahap menghadapkan individu yang agorafobik kepada situasi stimulus yang makin menakutkan, sasaran akhirnya adalah kesuksesan individu ketika dihadapkan pada tahap terakhir yang merupakan tahap terberat tanpa ada perasaan tidak nyaman dan tanpa suatu dorongan untuk menghindar. Keuntungan dari pemaparan gradual adalah hasilnya yang dapat bertahan lama. b. Rekonstruksi PikiranYaitu membantu individu untuk berpikir secara logis apa yang terjadi sebenarnya. biasanya digunakan pada seorang psikolog terhadap penderita fobia.c. FloodingYaitu individu dibantu dengan memberikan stimulus yang paling membuatnya takut dan dikondisikan sedemikan rupa serta memaksa individu yang menderita anxiety untuk menghadapinya sendiri.d. Terapi KognitifTerapi yang dilakukan adalah melalui pendekatan terapi perilaku rasional-emotif, terapi kognitif menunjukkan kepada individu dengan fobia sosial bahwa kebutuhan-kebutuhan irrasional untuk penerimaan-penerimaan sosial dan perfeksionisme melahirkan kecemasan yang tidak perlu dalam interaksi sosial. Kunci terapeutik adalah menghilangkan kebutuhan berlebih dalam penerimaan sosial. Terapi kognitif berusaha mengoreksi keyakinan-keyakinan yang disfungsional. Misalnya, orang dengan fobia sosial mungkin berpikir bahwa tidak ada seorangpun dalam suatu pesta yang ingin bercakap-cakap dengannya dan bahwa mereka akhirnya akan kesepian dan terisolasi sepanjang sisa hidup mereka. Terapi kognitif membantu mereka untuk mengenali cacat-cacat logis dalam pikiran mereka dan membantu mereka untuk melihat situasi secara rasional. Salah satu contoh tekhnik kognitif adalah restrukturisasi kognitif, suatu proses dimana terapis membantu klien mencari pikiran-pikiran dan mencari alternatif rasional sehingga mereka bisa belajar menghadapi situasi pembangkit kecemasan.e. Terapi Kognitif Behavioral (CBT)erapi ini memadukan tehnik-tehnik behavioral seperti pemaparan dan tehnik-tehnik kognitif seperti restrukturisasi kognitif. Beberapa gangguan kecemasan yang mungkin dapat dikaji dengan penggunaan CBT antara lain : fobia sosial, gangguan stres pasca trauma, gangguan kecemasan menyeluruh, gangguan obsesif kompulsif dan gangguan panik.Pada fobia sosial, terapis membantu membimbing mereka selama percobaan pada pemaparan dan secara bertahap menarik dukungan langsung sehingga klien mampu menghadapi sendiri situasi tersebut.PENANGANAN GANGGUAN CEMASa. Non Farmakologi, Freund, Sigmund (2002)1. Pendekatan-pendekatan psikologisa. Pendekatan-pendekatan psikodinamikab. Pendekatan-pendekatan humanistikc. Pendekatan-pendekatan biologisd. Pendekatan-pendekatan belajar2. Penerapan pola hidup sehatb. Farmakologi, Departemen Kesehatan R.I (1993)1. Antiansietasa. Golongan Benzodiazepinb. Buspiron2. AntidepresiGolongan Serotonin Norepinephrin Reuptake Inhibitors (SNRI)

5. ImplementationPengobatan:1. Alprazolam 1 mg 0-1/2-1 tab/hari/pc2. Edukasi pasien, rencana psikoterapi.3. Kontrol seminggu kemudian di poliklinik Jiwa oleh SpKJ.

6. EvaluationPrognosisPrognosis baik bila gejala berespon terhadap pengobatan konservatif. Kasus berat mungkin akan membutuhkan psikoterapi adjuvant. Pendidikan:Dokter menjelaskan prognosis dari pasien, serta komplikasi yang mungkin terjadi.

Konsultasi:Dijelaskan adanya konsultasi dengan spesialis penyakit jiwa untuk penanganan lebih lanjut.

Rujukan: Diperlukan jika terjadi komplikasi serius yang harusnya ditangani di rumah sakit dengan sarana dan prasarana yang lebih memadai.

Peserta, Pendamping,

dr. Dewi Pertiwi dr. Whendy Witjaksono

LAPORAN KASUS PORTOFOLIODOKTER INTERNSHIP

ANXIETAS MENYELURUH

Disusun oleh :

Nama : dr. Dewi Pertiwi

Wahana :RSUD Barru

Periode : 01 April 2015 31 Juli 2015

Dokter pendamping

dr. Whendy Witjaksono

Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Barru2015BERITA ACARA PRESENTASI PORTOFOLIO

Pada hari ini tanggal Oktober 2015 di Wahana RSUD Barru telah dipresentasikan portofolio olehNama : dr. Dewi Pertiwi Kasus : Anxietas MenyeluruhTopik : JiwaNama Pendamping : dr. Whendy WitjaksonoNama Wahana : RSUD Barru

No.Nama peserta PresentasiTanda Tangan

1dr. A. Nirmalasari1

2dr. A. Meutiah Ilhamjaya2

3dr. Marzelina Karim3

4dr. Gina Izni Iskandar4

5dr. Ayuztia Risvani Akbar5

6dr. Rachmat Nugraha6

7dr. Rafael Leman7

8dr. Marwan Febrian8

9dr. Liesa Ferawaty L.9

Berita acara ini ditulis dan disampaikan sesuai dengan sesungguhnya.Dokter Internship

dr. Dewi PertiwiMengetahuiDokter Pendamping

dr. Whendy Witjaksono

17