Top Banner
MAKALAH POMPA INJEKSI IN-LINE TEKNOLOGI MOTOR DIESEL Disusun oleh: Denny Asprilla 13504241005 Muhammad Fahmi Alwy 13504241010 Andri Janarko Putro 13504241015 Cecep Suwara 13504241024 Albet Febri Falsiapon 13504241027 Ainun Nizar Hilmi 13504241028 Ari Hendriyanto 13504241029 Deva Krisna Wibowo 13504241032 Nanda Akbar Rastiana 13504241034 Rega Chandra Irawan 13504241035 Anasbi Sujarwa 13504241038
35

Pompa Injeksi in-line

Nov 14, 2015

Download

Documents

Cecep Suwara

injeksion
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

Pompa Injeksi In-line

Pompa Injeksi In-line

MAKALAHPOMPA INJEKSI IN-LINETEKNOLOGI MOTOR DIESEL

Disusun oleh:Denny Asprilla13504241005Muhammad Fahmi Alwy13504241010Andri Janarko Putro13504241015Cecep Suwara13504241024Albet Febri Falsiapon13504241027Ainun Nizar Hilmi13504241028Ari Hendriyanto13504241029Deva Krisna Wibowo13504241032Nanda Akbar Rastiana13504241034Rega Chandra Irawan13504241035Anasbi Sujarwa13504241038JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIFFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA2015BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangPerkembangan dunia semakin maju, sehingga semua hal yang mendukung kemajuan dunia ini dituntut untuk mengikuti perkembangan jaman. Dengan perkembangan jaman ini diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat sehingga kehidupan masyarakat lebih layak. Transportasi juga merupakan bagian dari perkembangan yang terjadi. Karena transportasi merupakan sarana pendukung berjalannya perkembangan. Transportasi yang dibutuhkan pada perkembang jaman ini yaitu yang dapat bekerja tanpa henti, hemat, kuat, dan ramah lingkungan. Kriteria yang dibutuhkan sangat sesuai dengan mesin diesel. Karena mesin diesel memiliki karakter kuat, tahan lama, hemat bahan bakar, ramah lingkungan. Maka untuk sekarang mesin diesel mengalami perkembangan yang sangat pesat, ini dilakukan untuk mengikuti perkembangan jaman.Perkembangan pada mesin diesel yang sangat menonjol yaitu mengenai sistem bahan bakarnya. Yang saat ini terus diteliti yaitu masalah sistem bahan bakarnya agar tercipta mesin diesel yang minim getaran, bertenaga, hemat bahan bakar, responsive. Salah satu sistem bahan bakar memiliki komponen utama yaitu pompa injeksi. Pompa injeksi mempunyai berbagai kontruksi dan berbagai tipe, namun pada makalah ini kami akan membahas mengenai pompa injeksi tipe in-line atau segaris.B. Rumusan Masalah1. Bagaimana cara mengatur volume bahan bakar yang akan didinjeksikan pada pompa injeksi in-line ?2. Bagaimana cara mematikan mesin yang menggunakan pompa injeksi in-line ?C. Tujuan 1. Mengetahui cara mengatur volume bahan bakar yang akan didinjeksikan pada pompa injeksi in-line.2. mengetahui cara mematikan mesin yang menggunakan pompa injeksi in-line.BAB IIPEMBAHASANA. Pengertian Pompa Injeksi dan Jenis-jenisnyaDepartemen Pendidikan Nasional (2003), pada sistem pengaliran bahan bakar menggunakan pompa injeksi in-line terdiri dari beberapa komponen diantaranya :a. Tangki bahan bakar yang mempunyai fungsi untuk menyimpan bahan bakar sementara yang akan digunakan dalam penyaluran.b. Feed pump (priming pump) atau pompa penyalur berfungsi untuk mengalirkan bahan bakar dengan cara memompa bahan bakar dari tangki dan mengalirkannya ke pompa injeksi.c. Fuel filter biasanya terdapat 2 (dua) yaitu pada bagian sebelum feed pump yang dilengkapi pula dengan water separator yang berfungsi untuk memisahkan air dalam sistim dan setelah feed pump yang berfungsi untuk menyaring kotoran yang terdapat pada bahan bakar untuk menjaga kualitas bahan bakar.d. Pompa injeksi yang berfungsi untuk menaikkan tekanan sehingga bahan bakar dapat dikabutkan oleh nozzle, menakar jumlah bahan bakar yang dibutuhkan oleh engine dan mengatur saat injeksi sesuai dengan putaran motor.e. Automatic timer yang terpaang pada bagian depan pompa injeksi yang berhubungan dengan timing gear berfungsi untuk memajukan saat injeksi sesuai dengan putaran motorf. Governor terpasang pada bagian belakang pompa injeksi yang berfungsi sebagai pengatur jumlah injeksi bahan bakar sesuai dengan pembebanan motor.g. Pengabut (Nozzle) berfungsi untuk mengabutkan bahan bakar agar mudah bercampur dengan oksigen sehingga mudah terbakar dalam silinder.h. Pipa tekanan tinggi terbuat dari bahan baja yang berfungsi untuk mengalirkan bahan bakar bertekanan tinggi dari pompa injeksi ke masing-masing pengabut.i. Busi pijar atau busi pemanas (glow plug) berfungsi untuk memanaskan ruangan pre chamber pada saat mulai start. j. Battery berfungsi sebagai sumber energi listrik yang mensupply energi yang dibutuhkan oleh busi pijar untuk memanaskan ruangan pre chamber.k. Kunci kontak sebagai saklar utama pada ssistim kelistrikan kendaraan.l. Relay yang berfungsi sebagai pengaman dan pengatur saat pemanasan ruang pre chamber

Gambar 01. Skema aliran bahan bakar dengan pompa injeksi jenis in-lineSkema aliran bahan bakar pada pengaliran dengan pompa injeksi in-line ini terlihat pada gambar 01 sebagai berikut : Fuel tank feed pump fuel filter injection pump nozzle injection pump fuel filter.Pompa injeksi dalam motor diesel memiliki peran yang sangat penting terutama dalam menyediakan bahan bakar yang dibutuhkan untuk proses pembakaran yang menghendaki bahan bakar memiliki jumlah yang tepat, waktu yang tepat, kualitas yang baik dan tekanan yang tinggi agar mudah dikabutkan oleh nozzle. Oleh karenanya konstruksi pompa injeksi dibuat lebih rigid dan kuat, rumah pompa dibuat dari bahan aluminium tuang (atau besi tuang). Agar mampu menghasilkan tekanan bahan bakar yang tinggi dan memiliki keandalan tinggi pula. Pada pompa injeksi in-line memiliki konstruksi elemen pompa sebaris, dimana masing-masing silinder dilayani oleh satu plunger. Camshaft /poros nok pompa disangga oleh dua bantalan roler tirus (tapered roller bearings) dan digerakkan oleh mesin melalui rangkaian roda gigi. Elemen pompa, terdiri dari plunyer dan silinder (atau barrel ), adalah bagian pompa yang paling penting. Plunyer dan silinder ini dikerjakan dengan penyelesaian/finishing presisi tinggi, dan ditempatkan dalam toleransi kecil sekali untuk memungkinkan elemen pompa bertahan dalam tekanan tinggi sekali tanpa adanya kebocoran. Untuk alasan ini, plunyer dan silinder harus tidak pernah diganti sendiri-sendiri/ secara terpisah, tetapi diganti satu set.

Gambar 02. Konstruksi pompa injeksi in-lineRak (rack) pengontrol dirangkaikan/dipasangkan ke akhir regulator (governor), melalui roda gigi pengontrol mengelilingi plunyer untuk mengontrol kwantitas pemberian bahan bakar (dan waktu injeksi dalam beberapa tipe/model).Katup-katup delivery berfungsi untuk menghentikan bahan bakar dari aliran balik sementara plunyer bergerak turun, dan juga mencegah penetesan/ after-dripping bahan bakar dari nozel.a. Jenis pompa in-line ukuran M, memiliki kapasitas yang paling kecil yaitu mampu menghasilkan tekanan hingga 400 bar.

Gambar 03. Pompa injeksi in-line ukuran Mb. Jenis pompa in-line ukuran A, kapasitas penyaluran bahan bakar lebih besar dari jenis pompa injeksi in-line ukuran M. Tekanan injeksi jenis pompa ukuran A ini mencapai 600 bar

Gambar 04. Pompa injeksi in-line ukuran Ac. Jenis pompa in-line ukuran MW, Jenis pompa injeksi in-line ukuran MW dirancang untuk mampu memberi tekanan sampai 900 bar. Berlainan dengan jenis pompa injeksi in-line ukuran A atau M, maka pompa injeksi ukuran MW ini disebut dengan tipe tertutup karena pada jenis pompa injeksi ini unit plunyer dan barel serta unit katup deliverinya dipresskan melalui bagian atas rumah pompa dan diikatkan dengan dua buah baut dan flens. Pompa injkesi tipe ini dibuat dengan kapasitas sampai 8 barel/untuk mesin 8 silinder

Gambar 05. Pompa injeksi in-line ukuran MWd. Jenis pompa in-line ukuran P, seperti pada jenis pompa injeksi in-line lainnya, pada pompa jenis ini memiliki kapasitas yang lebih besar, sehingga biasanya banyak digunakan untuk kendaraan dengan kapasitas engine lebih besar.

Gambar 06. Pompa injeksi in-line ukuran PB. Elemen pompa injeksiElemen pompa injeksi seperti yang ditunjukkan pada gambar di samping, terdiri dari plunyer yang terpasang dalam silinder dengan toleransi kecil sekali sekitar 1/1000 mm. Ketepatan pemasangan menjamin kerapatan minyak bahkan pada saat tekanan injeksi yang sangat tinggi sekalipun, baik pada putaran tinggi maupun pada putaran rendah. Lobang/celah diagonal disebut alur kontrol (control groove), dipotong dalam bagian silinder atas plunyer. Alur dihubungkan dengan bagian atas plunyer dengan lubang. Bahan bakar disuplai oleh pompa pengalir bahan bakar ke elemen pompa injeksi, tahapan gerak bolak-balik plunyer adalah sebagai berikut :

Gambar 07. Penyaluran bahan bakar oleh plungerPada saat plunyer berada pada mati bawah, bahan bakar mengalir melalui lubang pengisian dalam silinder ke ruang penghantar di atas plunger (zero delivery) Ketika poros nok berputar, plunyer bergerak naik dan ketika permukaan atas plunyer mencapai tepi atas lubang pengisian, penekanan bahan bakar dimulai. Ketika plunyer bergerak ke atas, bahan bakar di dalam ruang bagian atas menekan dan membuka katup penyalur (delivery valve) dan mengalir mengalir keluar melalui pipa injeksi ke nosel. Plunyer terus bergerak naik tetapi ketika tepi atas alur kontrolnya mencapai tepi bawah lubang pengisian bahan bakar berhenti ditekan. Selanjutnya gerak naik plunyer akan menyebabkan bahan bakar sisa dalam ruang penghantar masuk melalui lubang bagian dalam atas plunyer mengalir turun dan keluar melalui alur kontrol dan lubang pengisian, sehingga tidak ada bahan bakar lagi dapat dilepaskan.C. Pengontrolan volume bahan bahan bakarRangkaian komponen yang terdiri atas plunger dan plunger barrel dinamakan dengan elemen pompa (pump element). Plunger akan bergerak naik dan turun untuk mensupali bahan bakar. Plunger bergerak naik dan turun setiap satu kali gerakan camshaft. Tingginya pergerakkan dari plunger selalu tetap (berdasrkan camlift). Struktur plunger dan plunger barrel harus sangat presisi, sehingga mampu mengirimkan bahan bakar ke nozzle dengan tekanan yang cukup tinggi. Bahan bakar masuk dan keluar melalui lubang inlet/outlet port. Konstruksi plunger barrel tetap (fix) ke rumah pompa injeksi (pump housing). Plunger mengatur pengiriman jumlah bahan bakar (injection rate) dengan berputar. Perputaran dari plunger diatur oleh control rack (model A dan B) atau control rod (model P).

Gambar 08. Elemen pompa Bagian atas plunger (lead) terdapat suatu alur yang dinamakan dengan helical groove atau control groove yang berfungsi untuk mengatur banyaknya jumlah bahan bakar yang akan disuplai ke ruang bakar engine. Macam-macam dari bentuk alur yang terdapat pada kepala plunger ditunjukkan pada gambar di bawah ini

Gambar 09. Tipe-tipe alur plunger Pada gambar di atas ditunjukkan bahwa masing-masing tipe plunger memilki bentuk kepala plunger yang berbeda-beda. Kepala plunger atau lead dibagi menjadi dua tipe, yaitu right lead plunger dan left lead plunger. Pada right lead plunger, ketika plunger tersebut digerakkan ke kanan (searah jarum jam) (jika dilihat dari bawah plunger), jumlah bahan bakar yang disuplai akan meningkat. Pada left lead plunger, ketika plunger tersebut digerakkan ke kiri (berlawanan dengan arah jarum jam) jika dilihat dari bawah, maka suplai bahan bakar akan meningkat. Huruf R (right lead) dan huruf L (left lead) diukir pada bagian plunger sehingga kedua tipe plunger tersebut dapat diidentifikasi. Kepala plunger pada model B yang ditunjukkan pada gambar di atas mempunyai bentuk alur yang dinamakan denganspiral control groove.Sedangkan pada model A dan P dinamakanstraight groove.

Gambar 10. Proses kerja plungerBahan bakar mulai diinjeksikan ketika plunger bergerak naik dan menutup dengan sempurna lubang inlet port pada plunger barrel (lihat gambar pada poin c). penginjeksian bahan bakar berakhir ketika kepala plunger berhubungan dengan lubang outlet port (lihat gambar pada poin d). Pada pompa injeksi model A hanya memilki satu buah lubang saja yang digunakan sebagai tempat keluar dan masuknya bahan bakar (inlet port dan outlet port). Jarak pergerakan plunger selama melakukan proses pengiriman bahan bakar ini disebut sebagailangkah efektif (efective stroke).Jumlah bahan bakar yang diinjeksikan (setiap pergerakan plunger) akan meningkat atau menurun jika terjadi perubahan pada besarnya langkah efektif plunger tersebut. Langkah efektif ditentukan oleh posisi relativ antara plunger dan barrel, dimana plunger barrel akan dalam posisi tetap sementara plunger akan bergerak naik-turun dan berputar.1. Fungsi dan cara kerjadelivery valveFungsi utama dari delivery valve adalah untuk mencegah aliran balik dan mengatur tekanan sisa bahan bakar. Ketika plunger pada pompa injeksi telah mencapai posisi titik mati atas, maka proses penginjeksian bahan bakar telah berakhir. Jika plunger dan pipa nozzle (pipa dengan tekanan tinggi) dihubungkan secara langsung, maka bahan bakar yang terdapat di dalam pipa nozzle akan terhisap ke arah pompa injeksi pada saat plunger bergerak turun. Jika hal ini terjadi maka akan berakibat terjadinya keterlambatan penginjeksian bahan bakar (akan terdapat jeda waktu yang cukup lama antara saat dimulainya pengiriman bahan bakar oleh plunger dengan saat dimulainya penginjeksian bahan bakar oleh nozzle) pada saat siklus berikutnya. Untuk mencegah hal ini, maka dipasanglang delivary valve diantara plunger dengan pipa nozzle. Delivery valve akan memutuskan hubungan antara plunger dengan pipa nozzle pada saat proses penginjeksian bahan bakar berakhir, untuk menghentikan seluruhnya aliran balik dari pipa. Delivery valve juga berfungsi untuk mencegah adanya tekanan sisa pada pipa saat penginjeksian berakhir. Tekanan sisa yang terdapat pada pipa nozzle jika dibiarkan akan berakibat bahan bakar yang diijeksikan oleh nozzle tidak akan berhenti dalam waktu yang tepat (terjadi keterlambatan waktu berakhirnya penginjeksian oleh nozzle). Kejadian ini akan menimbulkan tetesan (dribbling) bahan bakar dan terjadinya penginjeksian kedua (secodary injection). Untuk mencegah hal ini, delivery valve akan mengatur tekanan sisa pada pipa nozzle pada level yang tepat dengan cara menarik/menghisap bahan bakar tersebut. Proses penginjeksian bahan bakar akan berakhir pada saat retraction piston menutup lubang pada valve seat. Berakhirnya penginjeksian bahan bakar merupakan awal dari proses penarikan bahan bakar (retraction). Pada proses retraction inilah terjadinya penurunan tekanan pada pipa nozzle, sehingga proses penetesan bahan bakar (dribling) dan penginjeksian kedua (secondary injection) dapat dicegah. Proses bekerjanya delivery valve dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Gambar 11. Proses kerja delivery valve2. GovernorMenurut Sukoco, M.Pd. dan Zainal Arifin, M.T.(2008), Governor berfungsi mengontrol penyaluran oleh pompa bahan bakar sesuai dengan posisi trotel/katup cerat dan beban mesin, yang berarti mengontrol kecepatan mesin atau menghentikannya dari kecepatan yang berlebihan. Ada tiga jenis yang umum pada desain governor, yaitu diafragma yang bekerja dengan vakum, pembeban sentrifugal dan hidrolis. Masing-masing desain bekerja dengan cara yang berbeda satu sama lain tetapi memberikan hasil yang sama. Prinsip dasar kerja ketiga governor sistem bahan bakar diesel adalah sebagai berikut :a. Governor Diafragma Vakum atau PneumatisGovernor diafragma vakum atau pneumatis mengontrol kecepatan trotel idle dan maksimum dengan menggunakan vakum manifold untuk menggerakkan diafragma yang memperngaruhi batang bergigi pengontrol dan pompa injeksi bahan bakar inline. Governor seperti yang ditunjukkan dalam gambar 12 terdiri dari (a) sebuah unit vakum manifold yang terpasang pada jalan masukan manifold. Termasuk pada unit ini adalah sebuah katup cerat dan dua jalan masuk vakum, sebuah untuk bukaan katup trotel idle dan yang lainnya untuk bukaan maksimum. (b) unit diafragma yang terpasang pada pompa injeksi. Unit ini meliputi diafragma yang mengoperasikan batang bergigi pengontrol bahan bakar dan sebuah pegas pengembali diafragma yang menekan diafragma pada posisi bahan bakar penuh. Kedua unit dihubungkan dengan dua buah saluran vakum.

Gambar 12. Governor jenis diafragma vakum atau pneumatis sederhana Kerja Dasar Governor Diafragma Vakum atau PneumatisKerja dasar governor adalah sebagai berikut : pada saat mesin mati pegas pengembali diafragma menekan diafragma dan batang bergigi ke arah kiri pada posisi bahan bakar penuh. Jika mesin di-starter sumber vakum dari plat trotel bekerja mendorong diafragma ke arah kanan sehingga mengurangi penyaluran oleh pompa injeksi dan mengontrol kecepatan mesin sesuai dengan posisi trotel. Saat trotel dibuka, suplai vakum pada diafragma menurun sehingga diafragma terdesak ke kiri oleh pegas pengembali yang meningkatkan penyaluran bahan bakar dan kecepatan mesin. Vakum manifold menjadi hilang saat trotel membuka penuh sehingga pegas pengembali mendesak diafragma pada posisi bahan bakar penuh. Vakum manifold yang tertinggi adalah pada saat posisi trotel menutup dan diafragma terdesak pegas pengembali untuk menggerakkan batang bergigi pada posisi bahan bakar minimum atau idle.b. Governor Sentrifugal atau MekanisGovernor sentrifugal atau mekanis menggunakan flyweight yang berputar sebagai alat standar operasinya. Pinsip kerjanya serupa dengan sistem maju mekanis distributor. Saat mesin dan pompa injeksi bahan bakar berputar, bekerja gaya sentrifugal pada flyweight yang berputar yang mengontrol posisi batang bergigi atau batang pengontrol bahan bakar pompa injeksi. Sebuah governor mekanis sederhana ditunjukkan pada gambar 1.19. Governor tersebut terdiri dari dua buah flyweight (A) yang beraksi pada batang penghubung (sliding yoke) (E). Poros pompa injeksi yang menggerakkan mesin mengakibatkan flyweight bergerak ke arah luar sehingga mendesak sliding yoke pada pegas governor (D). Tekanan pada pegas governor mengontrol posisi trotel, tekanan lemah pada idle, tekanan kuat pada trotel membuka penuh. Pada saat batang penghubung bergerak kembali karena tekanan pegas governor ia juga mengontrol posisi batang pengontrol bahan bakar (C) sehingga mengontrol penyaluran bahan bakar dan kecepatan mesin. Semakin lemah tekanan pegas governor maka semakin kecil kecepatan mesin yang diperlukan untuk menggerakkan pembeban sentrifugal keluar untuk mengurangi penyaluran bahan bakar dan menjaga kecepatan mesin agar tetap perlahan. Semakin kuat tekanan pegas governor maka semakin besar kecepatan mesin yang diperlukan untuk menggerakkan beban sentrifugal keluar untuk mengurangi penyaluran bahan bakar sehingga kecepatan mesin tetap tinggi.

Gambar 13. Governor sentrifugal sederhana Kerja Dasar Governor SentrifugalKerja dasar governor adalah sebagai berikut : saat mesin telah berhenti pegas governor menahan batang penghubung dan batang pengonrol bahan bakar pada posisi bahan bakar penuh. Pada saat mesin distarter terdapat gaya sentrifugal yang menggerakkan beban ke luar, beban mengadakan aksi pada batang yoke dan menggerakkannya melawan pegas governor yang bertekanan rendah, sehingga mendesak batang bergigi pengontrol ke arah bahan bakar yang lebih sedikit (idle ) atau posisi kecepatan mesin yang rendah. Saat tekanan trotel meningkat maka tekanan pada pegas governor meningkat sehingga mendesak batang yoke kembali pada posisi bahan bakar penuh untuk meningkatkan kecepatan mesin. Akhirnya dicapai suatu titik di mana beban bergerak keluar dengan gaya sentrifugal yang mencukupi untuk mengurangi kembali peningkatan penyaluran bahan bakar, sehingga menjaga kecepatan mesin yang konstan. Bahan bakar penuh diperoleh saat tekanan pegas governor cukup untuk menahan yoke terhadap gaya sentrifugal beban, sehingga terjadi penyaluran bahan bakar dan kecepatan mesin yang maksimum.c. Governor HidrolisGovernor hidrolis merupakan alat mekanis yang menggunakan tekanan minyak pelumas atau bahan bakar untuk menggerakkan piston servo untuk mengontrol operasi batang pengontrol bahan bakar. Beberapa governor hidrolis menggunakan flyweight untuk mengontrol tekanan cairan yang menggerakkan batang pengontrol. Tekanan hidrolis minyak pelumas atau bahan bakar diperoleh dari pompa, baik yang bertipe baling-baling ataupun bertipe roda gigi, dan biasanya merupakan pompa pengangkat utama dari pompa injeksi bahan bakar. Tekanan pompa berubah jika kecepatan mesin berubah, sehingga menjadi media yang efektif dalam meraba rpm mesin untuk mengontrol penyaluran bahan bakar pompa injeksi.

Gambar 14. Governor hidrolis sederhana Kerja Dasar Governor HidrolisBahan bakar diesel dari rangkaian tekanan rendah mendapat tekanan dari pompa baling-baling atau pompa roda gigi. Jika kecepatan mesin meningkat maka tekanan tersebut juga meningkat. Tetapi hal tersebut diatur oleh alat regulasi pada sisi jalan keluar pompa penyuplai, sehingga menjamin peningkatan tekanan yang proporsional terhadap kecepatan mesin. Jika mesin berhenti maka pegas governor mendesak batang pengontrol ke arah posisi bahan bakar penuh. Saat mesin distarter dan trotel idle, tekanan pegas governor kecil sehingga tekanan hidrolis dari pompa penyuplai menimbulkan aksi pada piston governor dan menggerakkannya menekan pegas untuk menggerakkan batang pengontrol pada posisi bahan bakar yang lebih rendah (idle). Saat trotel dinaikkan hingga posisi medium, tekanan pegas governor diperbesar oleh tuas pengontrol. Tekanan pegas mengalahkan tekanan hidrolis pompa penyuplai sehingga menggerakkan batang kopntrol bergerak ke arah posisi bahan bakar yang lebih tinggi dan kecepatan mesin meningkat.Kecepatan mesin diatur oleh tekanan pegas governor hingga kecepatan mesin naik cukup tinggi supaya tekanan bahan bakar hidrolis pompa penyuplai lebih besar dari tekanan pegas, maka penyaluran bahan bakar dihentikan. Pada bukaan trotel maksimum, tekanan pegas governor berada pada nilai maksimum sehingga penyaluran bahan bakar penuh dapat berlangsung, bergantung pada tekanan pompa penyuplai. Kecepatan maksimum mesin dikontrol oleh tekanan yang dihasilkan oleh pompa penyuplai pada nilai yang dapat mengalahkan tekanan pegas governor. Jika ini dicapai maka dicegah penyaluran bahan bakar yang lebih banyak. Jika tuas kontrol digerakkan untuk mengurangi trotel, maka tekanan pegas governor berkurang, kecepatan mesin menjadi tinggi. Maka tekanan pompa penyuplai mendorong piston sehingga mendesak pegas . Akibatnya batang kontrol bergerak mengurangi posisi bahan bakar dan kecepatan mesin pun berkurang.d. Electric GovernorGovernor system terdiri menjadi 3 bagian : Governoor control : Yaitu bagian yang mengontrol secara electronik dan membandingkan antara input berupa pulse dari Magnetic pick-up dengan output berupa tegangan DC yang menggerakkan actuator control. Peralatan ini lazim disebut speed control. Governoor Actuator : Yaitu bagian yang menggerakkan mekanisme fuel pump yang mengatur pembukaan katup bahan bakar sehingga putaran mesin dapat naik atau turun. Magnetic Pick Up : Yaitu peralatan yang dapat membangkitkan pulsa tegangan antara 5 50 volt ac dengan frekuensi sebesar 1000- 2750 Hz. Dengan dasar induksi magnetic yang timbul dikarenakan perputaran flywell dimana terdapat gigi-gigi antara 118 teeth sampa 148 teeth .Prinsip kerja Electric Governor :

Gambar 15. Prinsip kerja elektrik governor

Dalam keadaan running dan beban kosong engine diset dalam putaran 1500 Rpm atau setara dengan 50 Hz .

Gambar 16. Contoh kerja elektrik governorJika terjadi kenaikan beban pada generator , maka arus yang mengalir ke stator membuat perlawanan / interaksi terhadap main rotor sehingga timbul gaya yang sifatnya melawan dan menghambat putaran.Dengan demikian poros diesel generator cenderung menurun putarannya karena beban tersebut. Semakin besar beban yang tiba tiba masuk semakin kuat dan semakin turun putaran generator.Melalui tranducer berupa magnetic pick up ini frekuensi impulse yang terbaca menjadi ikut turun. Melalui referensi pulsa MPU ini dibaca dan di compare oleh speed control . Karena sudah diset sedemikian rupa pada pulsa impule 2,75 khz akan berputar pada 1500 Rpm. Maka jika terjadi penurunan impulse maka sesaat / segera speed control memerintahkan actuator untuk menambah sudut buka fuel sehingga kecepatan ditambah sampai MPU mengirimkan sinyal pulse sebesar 2,75 khz. Dengan berbagai level beban maka didapat speed yang konstan. Waktu dan reaksi yang dibutuhkan untuk kembali pada putaran nominal dapat diatur melalui setelan Proporsional, Differensial dan Integral yang ada pada speed kontrol.Jika pada saat beban tinggi kemudian ada pengurangan beban yang tiba tiba atau perlahan. Maka terjadi pengurangan arus listrik yang ada pada stator generator. Sehingga interaksi perlawanan medan magnet berkurang .Dengan demikian putaran poros generator cenderung naik karena beban lebih ringan. Maka terjadi kenaikan impulse pada MPU, segera speed control memerintahkan actuator untuk mengurangi sudut buka fuel sehingga kecepatan berkurang dan mendekati putaran nominal .D. Cara Mematikan MesinDalam menghentikan semua jenis mesin diesel diperlukan suatu metoda penghentian penyaluran bahan bakar pada injektor, yang berarti akan menghentikan mesin. Pada kebanyakan mesin diesel kendaraan kecil hal tersebut dilakukan dengan cara menggunakan sebuah selenoid listrik yang dikontrol oleh saklar pengapian. Secara umum ada dua cara untuk menghentikan pasokan bahan bakar dengan menggunakan selenoid listrik. Yang pertama adalah menghentikan aliran pada pompa injeksi sehingga penyaluran bahan bakar menjadi terhenti. Alat yang memiliki sistem demikian biasanya disebut dengan selenoid cut off dengan pinsip kerja selenoid pada posisi terbuka (pengapian on) dan tertutup (pengapian off). Alat ini diterapkan pada pompa injeksi tipe VE.

Gambar 17. Solenoid Pada Pompa Injeksi VE

Cara kerjaPada saat kunci kontak on, arus mengalir kekumparan solenoid, medan magnet yang ditimbulkan menarik inti besi kedalam kumparan, katup membuka, dengan demikian solar mengalir masuk keruang tekanan tinggi mesin siap dihidupkan. Pada saat kunci off, medan magnet hilang, pegas mendorong inti besi keluar katup menutup.bahan bakar, solar terhenti, motor mati.Menurut Mardian,2010. Alat yang dikontrol oleh selenoid jenis ke dua biasanya digunakan pada pompa injeksi bahan bakar inline. Selenoid menggerakkan batang bergigi pengontrolan bahan bakar pada posisi tidak ada bahan bakar untuk menghentikan mesin. Dengan menggerakkan batang bergigi pada posisi tidak ada bahan bakar akan menghentikan kerja plunyer elemen pemompaan dalam menyalurkan bahan bakar pada injektor. Jika saklar pengapian dalam posisi on maka selenoid akan mendapat aliran listrik sehingga mengakibatkan batang bergigi diam pada posisi penyaluran bahan bakar idle. Jika saklar pengapian pada posisi off maka selenoid yang kehilangan aliran listrik akan membuat batang bergigi bergerak kembali pada posisi tidak ada bahan bakar. Diambil tanggal 08 Maret 2015 dari https://mardiyan22.files.wordpress.com/2010/10/sistem-bahan-bakar-disel.doc Mematikan MesinDenganGovernor

Gambar 18. Sistem pompa in-linea. SecaraMekanis(gambarbawah kiri)Batang pengatur ditarik kearah stop secara mekanis, maka debit solar dari pompa injeksi tidak ada dan mesin mati.

Gambar 19. Mekanik ( sebelah kiri) dan pneumatis (sebelah kanan)b. SecaraPneumatis(gambar atas kanan)Batang pengatur ditarik kearah stop secara mekanis, maka throtel tambahanmenutup,kevakuman pada throtel regulasi menjadi besar sekali, batang pengatur tertarik kearah stop, akibatnya debit solar dari pompa injeksi tidak ada dan mesin matiE. Pengontrolan saat injeksi bahan bakarPada mesin bensin saat pengapian harus dimajukan sesuai dengan putaran mesin melalui advans sentrifugal yang ditempatkan pada unit distributor pengapian, pada mesin diesel juga dilengkapi suatu bagian yang dapat mengajukan saat penyemprotan sesuai dengan putaran mesin yang disebut dengan automatic timer. Mesin-mesin diesel putaran tinggi untuk penggunaan otomotif/kendaraan, daya mesin dapat diperbaiki/dinaikkan dengan memajukan waktu injeksi sesuai dengan kenaikan putaran. Ini sama seperti memajukan waktu pengapian dalam mesin-mesin bensin, untuk tujuan ini timer digunakan. Ada dua tipe timer yang dipakai, yang pertama adalah timer tangan (hand timer) dan timer otomatis (automatic timer). Timer otomatis lebih umum digunakan sekarang ini, diskripsi/gambaran diberikan di bawah ini.

Gambar 20. Mekanik automatic timerTimer otomatis menggunakan gaya sentrifugal yang secara otomatis memajukan waktu penyemprotan sesuai dengan putaran mesin. Seperti ditunjukkan dalam gambar, timer otomatis dibuat/disusun oleh dua buah pemberat sentrifugal (centrifugal weight), 2 pegas (spring), pelindung (cover) dan flens penghubung (driving flange). Flens dihubungkan ke poros penggerak pompa injeksi dengan tonjolan keluar dari permukaannya. Hub/poros dipasang ke poros nok/camshaft pompa injeksi.

BAB IIIPENUTUPA. Kesimpulan Pada pompa injeksi in-line pengaturan volume bahan bakar dilakukan dengan memutar plunger pompa injeksi, sehingga kedudukan feed hole dan groove pada plunger akan berubah dan akan merubah langkah efektif pompa injeksi. Selain itu, untuk menyesuaikan jumlah bahan bakar yang diinjeksikan dengan putaran mesin dan beban mesin, diperlukan komponen yang bernama governor dengan berbagai tipe pengendaliannya. Cara untuk mematikan mesin, pada mesin diesel dengan pompa tipe in-line ini, yaitu menggunakan selenoid atau dengan governor secara manual dan hidrolis. Selenoid akan menutup saluran bahan bakar kepompa injeksi jika kunci kontak dalam kondisi off, sedangkan governor juga akan menutup saluran bahan bakar yang menuju pompa injeksi baik secara manual maupun hidrolis.B. Saran Saran bagi pembaca, pahamilah secara betul fungsi komponen dan cara kerja pompa injeksi agar saat melakukan praktikum, dapat dengan mudah memahaminya. Pada saat praktikum pun harus hati-hati karena komponen-komponen motor diesel sangatlah presisi.

DAFTAR PUSTAKA Departemen Pendidikan Nasional. (2003). Teknik Dasar Motor Diesel. Diambil tanggal 08 Maret 2015 dari http://psbtik.smkn1cms.net/.../teknik_dasar_motor_diesel.pdf.

Mardiyan. (2010). Sistem Bahan Bakar Diesel .Diambil tanggal 08 Maret 2015 dari https://mardiyan22.files.wordpress.com/2010/10/sistem-bahan-bakar-disel.doc.

Sukoco, M.Pd. dan Zainal Arifin, M.T. (2008). Teknologi Motor Diesel. Bandung : Penerbit Alfabeta.

Teknologi Motor DieselPage 6