Top Banner
NAMA : TRIRANTI KARTIKA PUTRI NRP : 50145210836 PRODI : TPS/II POLUSI LAUT
50

POLUSI LAUT

Aug 16, 2015

Download

Education

rantikaput
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: POLUSI LAUT

NAMA : TRIRANTI KARTIKA PUTRINRP : 50145210836PRODI : TPS/II

POLUSI LAUT

Page 2: POLUSI LAUT

PENDAHULUAN

Page 3: POLUSI LAUT

Latar BelakangAir laut adalah suatu komponen yang berinteraksi dengan lingkungan daratan,

di mana buangan limbah dari daratan akan bermuara ke laut. Selain itu air laut juga sebagai tempat penerimaan polutan (bahan cemar) yang jatuh dari atmosfir. Limbah tersebut yang mengandung polutan kemudian masuk ke dalam ekosistem perairan pantai dan laut. Sebagian larut dalam air, sebagian tenggelam ke dasar dan terkonsentrasi ke sedimen, dan sebagian masuk ke dalam jaringan tubuh organisme laut (termasuk fitoplankton, ikan, udang, cumi-cumi, kerang, rumput laut dan lain-lain). Kemudian, polutan tersebut yang masuk ke air diserap langsung oleh fitoplankton. Fitoplankton adalah produsen dan sebagai tropik level pertama dalam rantai makanan. Kemudian fitoplankton dimakan zooplankton. Ikan predator dan ikan yang berumur panjang mengandung konsentrasi polutan dalam tubuhnya paling tinggi di antara seluruh organisme laut.     

Polutan tersebut mengikuti rantai makanan mulai dari fitoplankton sampai ikan predator dan pada akhirnya sampai ke manusia. Bila polutan ini berada dalam jaringan tubuh organisme laut tersebut dalam konsentrasi yang tinggi, kemudian dijadikan sebagai bahan makanan maka akan berbahaya bagi kesehatan manusia. Karena kesehatan manusia sangat dipengaruhi oleh makanan yang dimakan. Makanan yang berasal dari daerah tercemar kemungkinan besar juga tercemar. Demikian juga makanan laut (seafood) yang berasal dari pantai dan laut yang tercemar juga mengandung bahan polutan yang tinggi.          

Page 4: POLUSI LAUT

Salah satu polutan yang paling berbahaya bagi kesehatan manusia adalah logam berat. WHO (World Health Organization) atau Organisasi Kesehatan Dunia dan FAO (Food Agriculture Organization) atau Organisasi Pangan Dunia merekomendasikan untuk tidak mengonsumsi makanan laut (seafood) yang tercemar logam berat. Logam berat telah lama dikenal sebagai suatu elemen yang mempunyai daya racun yang sangat potensil dan memiliki kemampuan terakumulasi dalam organ tubuh manusia. Bahkan tidak sedikit yang menyebabkan kematian.

            Polusi laut merupakan suatu ancaman yang benar-benar harus ditangani secara sungguh-sungguh. Untuk itu, kita perlu mengetahui apa itu pencemaran laut, bagaimana terjadinya pencemaran laut, serta apa yang solusi yang tepat untuk menangani polusi laut tersebut.

Page 5: POLUSI LAUT

Rumusan Masalah1. Apa yang dimaksud dengan laut?

  2. Bagaimana sejarah terbentuknya laut?

   3. Apa manfaat laut bagi makhluk hidup?

  4. Apa saja jenis-jenis laut?

  5. Apa yang dimaksud dengan polusi laut?

  6. Apa yang menjadi sumber polusi laut?

  7. Apa saja dampak dari polusi laut?

  8.Bagaimana cara mencegah terjadinya polusi laut?

  9. Bagaimana cara menanggulangi polusi laut?

Page 6: POLUSI LAUT

TujuanBerdasarkan latar belakang diatas, maka tulisan ini

bertujuan untuk mengupas mengenai polusi laut. Secara khusus akan dibahas sumber, dampak dan pencegahan serta penanggualangan polusi laut  yang tentu saja tidak lepas dari pengertian dan perspektif hukum dari polusi laut serta indikator polusi tersebut. Diharapkan dengan adanya penjelasan mengenai dampak polusi laut beserta cara penanggulangan, timbul kesadaran dari kita semua akan  betapa pentingnya laut bagi kehidupan yang pada akhirnya polusi laut  dapat dikurangi sehingga manfaat laut dapat kita rasakan secara keseluruhan.

Page 7: POLUSI LAUT

PEMBAHASAN

Page 8: POLUSI LAUT

LAUT Definisi Laut

Laut adalah kumpulan air asin dalam jumlah yang banyak dan luas yang menggenangi dan membagi daratan atas benua atau pulau. Jadi laut adalah merupakan air yang menutupi permukaan tanah yang sangat luas dan umumnya mengandung garam dan berasa asin. Biasanya air mengalir yang ada di darat akan bermuara ke laut.

Page 9: POLUSI LAUT

Sejarah Terbentuknya LautLaut, menurut sejarahnya, terbentuk 4,4 milyar tahun yang lalu, dimana awalnya bersifat sangat asam dengan air yang mendidih (dengan suhu sekitar 100 °C) karena panasnya Bumi pada saat itu. Asamnya air laut terjadi karena saat itu atmosfer Bumi dipenuhi oleh karbon dioksida. Keasaman air inilah yang menyebabkan tingginya pelapukan yang terjadi yang menghasilkan garam-garaman yang menyebabkan air laut menjadi asin seperti sekarang ini. Pada saat itu, gelombang tsunami sering terjadi karena seringnya asteroid menghantam Bumi. Pasang surut laut yang terjadi pada saat itu juga bertipe mamut atau tinggi/besar sekali tingginya karena jarak Bulan yang begitu dekat dengan Bumi.

           Menurut para ahli, awal mula laut terdiri dari berbagai versi; salah satu versi yang cukup terkenal adalah bahwa pada saat itu Bumi mulai mendingin akibat mulai berkurangnya aktivitas vulkanik, disamping itu atmosfer bumi pada saat itu tertutup oleh debu-debu vulkanik yang mengakibatkan terhalangnya sinar Matahari untuk masuk ke Bumi. Akibatnya, uap air di atmosfer mulai terkondensasi dan terbentuklah hujan. Hujan inilah (yang mungkin berupa hujan tipe mamut juga) yang mengisi cekungan-cekungan di Bumi hingga terbentuklah lautan. 

Page 10: POLUSI LAUT

Secara perlahan-lahan, jumlah karbon dioksida yang ada diatmosfer mulai berkurang akibat terlarut dalam air laut dan bereaksi dengan ion karbonat membentuk kalsium karbonat. Akibatnya, langit mulai menjadi cerah sehingga sinar Matahari dapat kembali masuk menyinari Bumi dan mengakibatkan terjadinya proses penguapan sehingga volume air laut di Bumi juga mengalami pengurangan dan bagian-bagian di Bumi yang awalnya terendam air mulai kering. Proses pelapukan batuan terus berlanjut akibat hujan yang terjadi dan terbawa ke lautan, menyebabkan air laut semakin asin.

           

Page 11: POLUSI LAUT

Manfaat Laut1. Tempat rekreasi dan hiburan

2. Tempat hidup sumber makanan kita

3. Pembangkit listrik tenaga ombak, pasang surut, angin, dsb.

4. Tempat budidaya ikan, kerang mutiara, rumput laun, dll.

5. Tempat barang tambang berada

6. Salah satu sumber air minum (desalinasi)

7. Sebagai jalur transportasi air

8. Sebagai tempat cadangan air bumi

9. Sebagai objek riset penelitian dan pendidikan, dll

Page 12: POLUSI LAUT

Jenis-jenis LautA. Jenis/Macam laut berdasarkan sebab terjadinya :

1. Laut Ingresi : Laut yang terjadi karena penurunan dasar laut dengan kedalaman 200 meter lebih.

2. Laut Transgresi : Laut yang terjadi karena terjadi peninggian permukaan air laut yang memiliki kedalaman kurang dari 200 meter.

3. Laut Regresi : Laut yang ada karena proses sedimentasi lumpur daratan  yang masuk ke laut akibat erosi daratan.

B. Jenis/Macam Laut Berdasarkan Letak Laut :

1. Laut Tepi : Laut yang ada di tepi benua.

2. Laut Pedalaman : Laut yang dikelilingi oleh daratan benua yang hampir seluruhnya terkepung benua.

3. Laut Tengah : Laut yang ada di tengah-tengah antara benua.

 

 

 

Page 13: POLUSI LAUT

C. Jenis/Macam Laut Berdasarkan Kedalaman Laut

1. Laut Zona Litoral : Laut yang berada di batas antara garis pasang surut air laut yang bisa kering dan bisa tergenang air laut.

2. Laut Zona Neritik : Laut yang mempunyai kedalaman kurang dari 200 meter.

3. Laut Zona Batial : Laut yang memiliki kedalaman laut antara 200 hingga 1800 meter.

4. Laut Zona Abisal : Laut yang memiliki kedalaman yang lebih dari 1800   meter

Page 14: POLUSI LAUT

POLUSI LAUT

Polusi laut didefinisikan sebagai peristiwa masuknya partikel kimia, limbah industri, pertanian dan perumahan, kebisingan, atau penyebaran organisme invasif (asing) ke dalam laut, yang berpotensi memberi efek berbahaya.

Dalam sebuah kasus polusi, banyak bahan kimia yang berbahaya berbentuk partikel kecil yang kemudian diambil oleh plankton dan binatang dasar, yang sebagian besar adalah pengurai ataupun filter feeder (menyaring air). Dengan cara ini, racun yang terkonsentrasi dalam laut masuk ke dalam rantai makanan, semakin panjang rantai yang terkontaminasi, kemungkinan semakin besar pula kadar racun yang tersimpan. Pada banyak kasus lainnya, banyak dari partikel kimiawi ini bereaksi dengan oksigen, menyebabkan perairan menjadi anoxic. Sebagian besar sumber polusi laut berasal dari daratan, baik tertiup angin, terhanyut maupun melalui tumpahan.

Page 15: POLUSI LAUT

Penyebab Polusi Laut

Polusi oleh minyakSaat ini industri minyak dunia telah berkembang

pesat, sehingga kecelakaan kecelakaan yang mengakibatkan tercecernya minyak dilautan hampirtidak bias dielakkan.Kapal tanker mengangkut minyak mentah dalam jumlah besar tiap tahun.  Apabila terjadi polusi miyak dilautan, ini akan mengakibatkan minyak mengapung diatas permukaan laut yang akhirnya terbawa arus dan terbawa ke pantai.

Contoh kecelakaan kapal yang pernah terjadi :

a. Torrey canyon dilepas pantai Inggris 1967mengakibatkan 100.000 burung mati

b. Showa maru di selat Malaka pada tahun 1975

c. Amoco Cadiz di lepas pantai Perancis 1978

     

Page 16: POLUSI LAUT

Polusi minyak mempunyai pengaruh luas terhadap hewan dan tumbuh tumbuhan yang hidup disuatu daerah. Minyak yang mengapung berbahaya bagi kehidupan burung laut yang suka berenang diatas permukaan air. Tubuh burung akan tertutup minyak. Untuk membersihkannya, mereka menjilatinya. Akibatnya mereka banyak minum minyak dan mencemari diri sendiri. Selain itu, mangrove dan daerah air payau juga rusak. Mikroorganisme yang terkena pencemaran akan segera menghancurkan ikatan organik minyak, sehingga banyak daerah pantai yang terkena ceceran minyak secara berat telah bersih kembali hanya dalam waktu 1 atau 2 tahun.

Page 17: POLUSI LAUT

Tumpahan minyak di laut

Page 18: POLUSI LAUT

Polusi oleh logam beratLogam berat ialah benda padat atau cair yang

mempunyai berat 5 gram atau lebih untuk setiap cm3, sedangkan logam yang beratnya kurang dari 5 gram adalah logam ringan.

    Logam berat, seperti merkuri (Hg), timbal (Pb), arsenik (As), kadmium (Cd), kromium (Cr), seng (Zn), dan nikel (Ni), merupakan salah satu bentuk materi anorganik yang sering menimbulkan berbagai permasalahan yang cukup serius pada perairan. Penyebab terjadinya polusi logam berat pada perairan biasanya berasal dari masukan air yang terkontaminasi oleh limbah buangan industri dan pertambangan.

Page 19: POLUSI LAUT

NO Jenis Industri Logam Berat

1 Kertas Cr, Cu, Hg, Pb, Ni, Zn

2 Petro-chemical Cd, Cr, Hg, Pb, Sn, Zn

3 Pengelantang Cd, Cr, Hg, Pb, Sn, Zn

4 Pupuk Cd, Cr, Cu, Hg, Pb, Ni, Zn

5 Kilang minyak Cd, Cr, Cu, Pb, Ni, Zn

6 Baja Cd, Cr, Cu, Hg, Pb, Ni, Sn, Zn

7 Logam bukan besi Cr, Cu, Hg, Pb, Zn

8 Kendaraan bermotor, pesawat terbang

Cd, Cr, Cu, Hg, Pb, Sn, Zn

9 Gelas, semen, keramik Cr

10 Tekstil Cr

11 Industri kulit Cr

12 Pembangkit listrik tenaga uap Cr, Zn

Page 20: POLUSI LAUT

Logam berat memiliki densitas yang lebih dari 5 gram/cm3 dan logam berat bersifat tahan urai. Sifat tahan urai inilah yang menyebabkan logam berat semakin terakumulasi di dalam perairan. Logam berat yang berada di dalam air dapat masuk ke dalam tubuh manusia, baik secara langsung maupun tidak langsung. Logam berat di dalam air dapat masuk secara langsung ke dalam tubuh manusia apabila air yang mengandung logam berat diminum, sedangkan secara tidak langsung apabila memakan bahan makanan yang berasal dari air tersebut. Di dalam tubuh manusia, logam berat juga dapat terakumulasi dan menimbulkan berbagai bahaya terhadap kesehatan.

Page 21: POLUSI LAUT

Laut tercemar akibat logam berat

Page 22: POLUSI LAUT

Polusi oleh sampah      Plastik telah menjadi masalah global. Sampah plastik yang dibuang, terapung dan terendap di lautan. 80% (delapan puluh persen) dari sampah di laut adalah plastik,  sebuah komponen yang telah dengan cepat terakumulasi sejak akhir Perang Dunia II.  Massa plastik di lautan diperkirakan yang menumpuk hingga seratus juta metrik ton.

      Plastik dan turunan lain dari limbah plastik yang terdapat di laut berbahaya untuk satwa liar dan perikanan. Organisme perairan dapat terancam akibat terbelit, sesak napas, maupun termakan.

      Jaring ikan yang terbuat dari bahan plastik, kadang dibiarkan atau hilang di laut. Jaring ini dikenal sebagai hantu jala  sangat membahayakan lumba-lumba, penyu, hiu, dugong, burung laut, kepiting, dan makhluk lainnya. Plastik yang membelit membatasi gerakan, menyebabkan luka dan infeksi, dan menghalangi hewan yang perlu untuk kembali ke permukaan untuk bernapas.     

Page 23: POLUSI LAUT

Sampah yang mengandung kotoran minyak juga dibuang kelaut melalui sistem daerah aliran sungai (DAS). Sampah-sampah ini kemungkinan mengandung logam berat dengan konsentrasi yang tinggi. Tetapi umumnya mereka kaya akan bahan-bahan organik, sehingga akan memperkaya kandungan zat-zat makanan pada suatu daerah  yang tercemar yang membuat kondisi lingkungan menjadi lebih baik bagi pertumbuhan mikroorganisme.

      Aktifitas pernafasan dari organisme ini membuat makin menipisnya kandungan oksigen khususnya pada daerah estuarin. Hal tersebut akan berpengaruh besar pada kehidupan tumbuh-tumbuhan dan hewan yang hidup di daerah tersebut. Pada keadaan yang paling ekstrim, jumlah spesies yang ada didaerah itu akan berkurang secara drastis dan dapat mengakibatkan bagian dasar dari estuarin kehabisan oksigen. Sehingga mikrofauna yang dapat hidup disitu hanya dari golongan cacing saja. Jenis-jenis sampah kebanyakan termasuk golongan yang mudah hancur dengan cepat, sehingga pencemaran yang disebabkannya tidak merupakan suatu masalah besar diperairan terbuka.

Page 24: POLUSI LAUT

Polusi laut oleh sampah

Page 25: POLUSI LAUT

Polusi oleh pestisidaKerusakan yang disebabkan oleh pestisida adalah

bersifat akumulatif. Mereka sengaja ditebarkan ke dalam suatu lingkungan dengan tujuan untuk mengontrol hama tanaman atau organism-organisme lain yang tidak diinginkan. Idealnya pestisida ini harus mempunyai spesifikasi yang tinggi yaitu dapat membunuh organism-organisme yang tidak dikehendaki tanpa merusak hewan lainnya, tetapi pada kenyataannya pestisida bisa membunuh biota air yang ada di laut.

  Beberapa pestisida yang dipakai kebanyakan berasal dari suatu grup bahan kimia yang disebut Organochloride. DDT termasuk dalam grup ini.

Page 26: POLUSI LAUT

Pestisida jenis ini termasuk golongan yang mempunyai ikatan molekul yang sangat kuat dimana molekul-molekul ini kemungkinan dapat bertahan di alam sampai beberapa tahun sejak mereka mulai dipergunakan. Hal itu sangat berbahaya karena dengan digunakannya golongan ini secara terus menerus akan membuat mereka menumpuk di lingkungan dan akhirnya mencapai suatu tingkatan yang tidak dapat ditolerir lagi dan berbahaya bagi organism yang hidup didaerah tersebut.

      Hewan biasanya menyimpan organochloride di dalam tubuh mereka. Beberapa organisme air termasuk ikan dan udang ternyata menumpuk bahan kimia didalam jaringan tubuhnya.

    Ketika pestisida masuk ke dalam ekosistem laut, mereka segera diserap ke dalam jaring makanan di laut. Dalam jarring makanan, pestisida ini dapat menyebabkan mutasi, serta penyakit, yang dapat berbahaya bagi hewan laut , seluruh penyusun rantai makanan termasuk manusia.

 

Page 27: POLUSI LAUT

Polusi laut oleh pestisida

Page 28: POLUSI LAUT

Polusi akibat proses EutrofikasiPeristiwa Eutrofikasi adalah kejadian

peningkatan/pengkayaan nutrisi, biasanya senyawa yang mengandung nitrogen atau fosfor, dalam ekosistem. Hal ini dapat mengakibatkan peningkatan produktivitas primer (ditandai peningkatan pertumbuhan tanaman yang berlebihan dan cenderung cepat membusuk). Efek lebih lanjut termasuk penurunan kadar oksigen, penurunan kualitas air, serta tentunya menganggu kestabilan populasi organisme lain.

Muara merupakan wilayah yang paling rentan mengalami eutrofikasi karena nutrisi yang diturunkan dari tanah akan terkonsentrasi.  Nutrisi ini kemudian dibawa oleh air hujan masuk ke lingkungan laut , dan cendrung menumpuk di muara.

The World Resources Institute telah mengidentifikasi 375 hipoksia (kekurangan oksigen) wilayah pesisir di seluruh dunia. Laporan ini menyebutkan kejadian ini terkonsentrasi di wilayah pesisir di Eropa Barat, Timur dan pantai Selatan Amerika Serikat, dan Asia Timur, terutama di Jepang. Salah satu contohnya adalah meningkatnya alga merah (red tide) secara signifikan yang membunuh ikan dan mamalia laut serta menyebabkan masalah pernapasan pada manusia dan beberapa hewan domestik. Umumnya terjadi saat organisme mendekati ke arah pantai.

Page 29: POLUSI LAUT

Laut yang tercemar akibat eutrofikasi

Page 30: POLUSI LAUT

Polusi akibat peningkatan keasamanDewasa ini sangat banyak kegiatan manusia yang

menyebabkan polusi udara, tanah dan air, yang disebabkan oleh limbah pabrik, industri, asap kendaraan, dan banyak lagi. Salah satu contoh adalah semakin banyak karbon dioksida memasuki atmosfer bumi, maka karbondioksida yang kita hasilkan sehari-hari dapat menyebabkan hujan asam dan juga meningkatkan kadar keasaman laut menjadi lebih asam. Potensi peningkatan keasaman laut dapat mempengaruhi kemampuan karang dan hewan bercangkang lainnya untuk membentuk cangkang atau rangka. Perubahan iklim juga akan berdampak buruk pada ekosistem di lautan . Jika air laut semakin memanas, maka akan terjadi peningkatan keasaman laut, dan terumbu karang adalah yang paling rentan menghadapi peningkatan keasaman ini . menurut Dr. Nerilie Abrahams dari Universitas Nasional Australia, terumbu karang seperti sedang mencatat kematiannya sendiri. Jumlah Karbon Dioksida yang dipompakan ke atmosfer sebetulnya mengubah keasaman laut, dan membuat lebih asam lagi. Bahayanya adalah tentu saja seluruh terumbu karang akan hancur dan larut karena asam tadi. Persoalan perubahan suhu maupun berbagai perubahan lain yang dialami lautan sebetulnya bukanlah sesuatu yang luar biasa. Di masa lalu hal ini sudah barangkali terjadi, nemun perbedaannya adalah saat ini perubahan suhu tersebut dipicu oleh campur tangan manusia, jadi bukan karena sebab alami

 

Page 31: POLUSI LAUT

Terumbu karang yang rusak

Page 32: POLUSI LAUT

Polusi kebisinganKehidupan laut dapat rentan terhadap pencemaran kebisingan atau

suara dari sumber seperti kapal yang lewat, survei seismik eksplorasi minyak, dan frekuensi sonar angkatan laut. Perjalanan suara lebih cepat di laut daripada di udara.Hewan laut, seperti paus, cenderung memiliki penglihatan lemah, dan hidup di dunia yang sebagian besar ditentukan oleh informasi akustik. Hal ini berlaku juga untuk banyak ikan laut yang hidup lebih dalam di dunia kegelapan. Dilaporkan bahwa antara tahun 1950 dan 1975, ambien kebisingan di laut naik sekitar sepuluh desibel (telah meningkat sepuluh kali lipat).

 Sumber suara di laut antara lain :1.      Sumber alami

            Suara di laut yang timbul akibat proses alami terbagi dalam dua yaitu proses fisika serta proses biologi. Proses fisika ini antara lain : aktivitas tektonik, gunung api dan gempa bumi, angin, gelombang. Sedangkan contoh dari aktivitas biologis misalnya suara dari mamalia laut dan ikan.

Page 33: POLUSI LAUT

2.      Lalu lintas kapal

            Banyak dari kapal-kapal yang beroperasi di laut menimbulkan kebisingan yang berpengaruh pada ekosistem laut dan umumnya berada pada batasan suara 1000Hz. Kapal-kapal Tanker Besar yang beroperasi mengangkut minyak biasanya mengeluarkan suara dengan level 190 desibel atau sekitar 500Hz. Sedangkan untuk ukuran kapal yang lebih kecil biasanya hanya menimbulkan gelombang suara sekitar160-170 desibel. Kapal-kapal ini menimbulkan sejenis tembok virtual yang disebut “white noise” yang memiliki kebisingan konstan. White noise dapat menghalangi komunikasi antara mamalia di laut sampai batas untuk area yang lebih kecil. Selain kapal Tanker juga Kapal-kapal besar lainnya sejenis Cargo yang membawa petikemas memiliki kebisingan yang cukup menimbulkan pencemaran suara di laut.

Page 34: POLUSI LAUT

3.      Eksplorasi dan Ekspoitasi Gas dan Minyak    Kegiatan eksplorasi dan ekspoitasi gas dan minyak banyak

menggunakan survei seismik, pembangunan anjungan minyak/rig, pengeboran minyak, dll. Kebanyakan dari survei seismik saat ini menggunakan airguns sebagai sumber suara, alat ini merupakan alat berisi udara yang memproduksi sinyal akustik dengan cepat mengeluarkan udara terkompresi ke dalam kolom air. Metoda tersebut dapat menciptakan suara dengan intensitas sampai dengan 255 desibel. Pengaruhnya terhadap hewan lainnya juga dapat menimbulkan kerusakan pendengaran akibat dari tekanan air yang ditimbulkan. Seperti layaknya penggunaan dinamit, airguns juga berpengaruh terhadap pendengaran manusia secara langsung. Pulsa sinyal akustik ini dapat menimbulkan konflik terhadap mamalia laut, seperti misalnya paus jenis mysticete, sperm, dan beaked yang menggunakan frekuensi suara yang rendah.

      Begitu juga dalam aktivitas pembangunan rig dan pengeboran minyak dimana dalam operasionalnya setiap hari banyak menghasilkan suara serta menimbulkan kebisingan yang beresiko bagi mamalia laut.

Page 35: POLUSI LAUT

4.      Penelitian Oseanografi dan Perikanan

   Pernah diadakan survei dengan menggunakan Acoustic Thermography of Ocean Climate (ATOC) dimana digunakan kanal suara untuk memperlihatkan rata-rata temperatur laut. Sistem ini digunakan untuk penelitian mengenai faktor temperatur laut. Akibatnya terhadap hewan-hewan di laut terbukti bahwa mereka bergerak menjauh (terutama Paus jenis tertentu) namun selang beberapa saat mereka kembali untuk mencari makanan. Deruman dari Speaker yang dipasang berkekuatan 220 desibel tepat di sumbernya, dan terdeteksi sampai dengan 11000 mil jauhnya.

       Dari penyebab diatas terdapat juga penyebab lainnya yang tidak disebutkan di sini, salah satunya adalah kegiatan perikanan para nelayan yang menggunakan peledak atau pukat harimau yang tidak hanya menimbulkan polusi suara namun juga merusak secara langsung ekosistem di laut itu sendiri.

Page 36: POLUSI LAUT

5.      Kegiatan militer

            Ada beberapa aktivitas yang dilakukan militer yang menghasilkan sumber suara yang menimbulkan kebisingan di laut. Salah satu contohnya yaitu aktivitas kapal naval milik US.Army yang menggunakan sonar aktif ketika berlatih dan dalam aktivitas rutin. Angkatan Laut Amerika (NAVY) pernah mengembangkan suatu sistem yang dinamakan Low Frequency Active Sonnars (LFA) untuk keperluan militernya. Dalam penggunaannya, terbukti bahwa terdapat beberapa efek negatif terhadap kehidupan dan perilaku mamalia di lautan. Terhadap ikan paus efek tersebut ternyata mengganggu jalur migrasi dan untuk jenis ikan paus biru dan ikan paus sirip adalah terhentinya proses komunikasi satu sama lain. Bahkan setelah melalui beberapa penelitian, maka pengunaan LFA tersebut juga berpengaruh terhadap kesehatan manusia. Beberapa penyelam NAVY yang menerima transmisi dari sekitar 160 desibel akibat sistem tersebut terbukti terkena gangguan seperti vertigo, gangguan terhadap gerakan tubuh serta gangguan di daerah perut dan dada.

           

Page 37: POLUSI LAUT

Bukti-bukti lainnya dari pengaruh akibat sonar yang dihasilkan ini di sebutkan oleh Vonk and Martin (1989), Simmonds and Lopez-Jurado (1991), Frantzis (1998) dan Frantzis and Cebrian (1999) mereka menganggap bunyi keras yang ditimbulkan oleh aktifitas militer ini telah menyebabkan terdamparnya paus jenis beaked di Pulau Canary dan Laut Ionia. Selain itu paus jenis sperm mengalami perubahan kelakuan dalam vokalisasi dalam merespons sonar ini.

Pendamparan lainnya terjadi pada bulan maret 2000 di Bahama, 17 mamalia laut( termasuk 2 spesies paus jenis beaked dan minke). Pendamparan ini terjadi akibat latihan militer Amerika yang menggunakan sonar.

Page 38: POLUSI LAUT

Dampak polusi laut

a.       Logam berat

           WHO (World Health Organization) atau Organisasi Kesehatan Dunia dan FAO (Food Agriculture Organization) atau Organisasi Pangan Dunia merekomendasikan untuk tidak mengonsumsi makanan laut (seafood) yang tercemar logam berat. Logam berat telah lama dikenal sebagai suatu elemen yang mempunyai daya racun yang sangat potensil dan memiliki kemampuan terakumulasi dalam organ tubuh manusia. Bahkan tidak sedikit yang menyebabkan kematian.

      Bahaya yang Dapat Ditimbulkan oleh Logam Berat di dalam Tubuh Manusia :        

Page 39: POLUSI LAUT

 Barium (Ba): Dalam bentuk serbuk, mudah terbakar pada temperatur ruang. Jangka panjang, menyebabkan naiknya tekanan darah dan terganggunya sistem syaraf.

Cadmium (Cd): Dalam bentuk serbuk mudah terbakar. Beracun jika terhirup dari udara atau uap. Dapat menyebabkan kanker. Larutan dari kadmium sangat beracun. Jangka panjang, terakumulasi di hati, pankreas, ginjal dan tiroid, dicurigai dapat menyebabkan hipertensi

Kromium (Cr): Kromium hexavalen bersifat karsinogenik dan korosif pada jaringan tubuh. Jangka panjang, peningkatan sensitivitas kulit dan kerusakan pada ginjal

Timbal (Pb): Beracun jika termakan atau terhirup dari udara atau uap. Jangka panjang, menyebabkan kerusakan otak dan ginjal; kelainan pada kelahiran

Raksa (Hg): Sangat beracun jika terserap oleh kulit atau terhirup dari uap. Jangka panjang, beracun pada sistem syaraf pusat, dapat menyebabkan kelainan pada kelahiran.

Perak (Ag): Beracun. Jangka panjang, pelunturan abu-abu permanen pada kulit, mata dan membran mukosa (mucus)

Page 40: POLUSI LAUT

b.      Tumpahan minyak

           Minyak yang mengapung berbahaya bagi kehidupan burung laut yang suka berenang diatas permukaan air. Tubuh burung akan tertutup minyak. Untuk membersihkannya, mereka menjilatinya. Akibatnya mereka banyak minum minyak dan mencemari diri sendiri serta dapat menyebabkan keracunan pada burung tersebut.

c.       Sampah

           Banyak hewan yang hidup pada atau di laut mengonsumsi plastik karena tak jarang plastik yang terdapat di laut akan tampak seperti makanan bagi hewan laut. Plastik tidak dapat dicerna dan akan terus berada pada organ pencernaan hewan ini,  sehingga menyumbat saluran pencernaan dan menyebabkan kematian melalui kelaparan atau infeksi. Selain berpengaruh terhadap kesehatan biota laut, adanya sampah dilaut juga nerpengaruh terhadap kesehatan manusia. Penyakit yang paling sederhana seperti gatal-gatal pada kulit setelah bersentuhan dengan air laut, dll.

Page 41: POLUSI LAUT

d.      Pestisida

Pengaruh pestisida terhadap kehidupan organisme air

1. Penumpukan pestisida dalam jaringan tubuh, bersifat racun dan dapat mempengaruhi system syaraf pusat.

2. Bahan aktifnya selain bisa membunuh organism perairan (ikan) juga dapat merubah tingkah laku ikan dan menghambat perkembangan telur moluska dan juga ikan.

3. Daya racun berkisar dari rendah-tinggi. Moluska cenderung lebih toleran terhadap racun pestisida dibandingkan dengan Crustacea dan teleostei (ikan bertulang sejati), dll.

e.       Eutrofikasi

           Eutrofikasi adalah perairan menjadi terlalu subur sehingga terjadi ledakan jumlah alga dan fitoplankton yang saling berebut mendapat cahaya untuk fotosintesis. Karena terlalu banyak maka alga dan fitoplankton di bagian bawah akan mengalami kematian secara massal,  serta terjadi kompetisi dalam mengonsumsi O2 karena terlalu banyak organisme pada tempat tersebut. Sisa respirasi menghasilkan banyak CO2 sehingga kondisi perairan menjadi anoxic dan menyebabkan kematian massal pada hewan-hewan di perairan tersebut.

Page 42: POLUSI LAUT

f.       Peningkatan keasaman

Selain menyebabkan kerusakan pada terumbu karang, kehidupan laut terpengaruh karena perubahan itu, khususnya hewan dan tumbuhan yang memiliki tulang karbonat kalsium dan yang menjadi sumber makanan bagi penghuni laut lainnya. Satu miliar orang yang bergantung pada ikan sebagai sumber utama penghasil protein akan terkena dampak dari peningkatan keasama laut tersebut.

g.      Polusi kebisingan

           Gangguan bunyi-bunyi dapat saja menghasilkan frekuensi atau intensitas yang dapat berbentrokan atau bahkan menghalangi suara/bunyi biologi yang penting, yang menjadikan tidak terdeteksi oleh mamalia laut. Padahal seperti diketahui bahwa suara-suara biologi ini penting seperti untuk mencari mangsa, navigasi, komunikasi antara ibu dan anak, untuk manarik perhatian, atau melemahkan mangsa.

Page 43: POLUSI LAUT

Pengaruh dan Efek polusi LautNO PENGARUH EFEK

1 Tidak Berhubungan langsung -Merusak jaringan tubuh-Kejang urat yang disebabkan tekanan udara yang tiba-tiba

2 Berhubungan langsung -Merusak telinga-Gangguan pendengaran permanen atau sementara

3 Kelakuan -Perubahan Perilaku-Modifikasi perilaku-Berpindah tempat dari area (jangka panjang atau pendek)

4 Stress -Menurunkan tingkat kelangsungan hidup-Mudah terserang penyakit-Berpotensi dipengaruhi oleh efek kumulatif yang negatif (misalnya polusi   kimia kombinasi dengan stress suara)Peka terhadap suara

Page 44: POLUSI LAUT

Pencegahan dan penanggulangan terjadinya polusi laut

Pencegahan terjadinya polusi laut

Berikut ini adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah polusi laut :

1.  Tidak membuang sampah ke laut

2.  Penggunaan pestisida secukupnya

3.  Yang paling sering di temukan pada saat pembersihan pantai dan laut adalah puntung rokok. Selalu biasakan untuk tidak membuang puntung rokok di sekitar laut.

4.  Kurangi penggunaan plastik

5. Jangan tinggalkan tali pancing, jala atau sisa sampah dari kegiatan memancing di laut.

Page 45: POLUSI LAUT

6. Setiap industri atau pabrik menyediakan Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL)

7. Menggunakan pertambangan ramah lingkungan, yaitu pertambangan tertutup.

8.  Pendaurulangan sampah organik

9. Tidak menggunakan deterjen fosfat, karena senyawa fosfat merupakan makanan bagi tanaman air seperti enceng gondok yang dapat menyebabkan terjadinya pencemaran air.

10. Penegakan hukum serta pembenahan kebijakan pemerintah

Page 46: POLUSI LAUT

 Penanggulangan polusi laut

1. Melakukan proses bioremediasi, diantaranya melepaskan serangga untu menetralisir  pencemaran laut yang disebabkan oleh tumpahan minyak dari ledakan ladang minyak.2. Fitoremediasi dengan menggunakan tumbuhan yang mampu am berat juga ditempuh. Salah satu tumbuhan yang digunakan tersebut adalah pohon api-api (Avicennia marina). Pohon Api-api memiliki kemampuan akumulasi logam berat yang tinggi.3. Melakukan pembersihan laut secara berkala dengan melibatkan peran serta masyarakat

 Melalui penanggulangan polusi ini diharapkan bahwa polusi akan berkurang dan kualitas hidup manusia akan lebih ditingkatkan, sehingga akan didapat laut yang bersih, sehat, dan nyaman.

Page 47: POLUSI LAUT

PENUTUP

Page 48: POLUSI LAUT

KesimpulanPenyebab utama dari polusi laut di Indonesia adalah

adanya eksploitasi besar-besaran oleh berbagai pihak, kurangnya pengamatan yang menyeluruh oleh pemerintah tentang keadaan laut, cara tangkap yang kurang terkontrol karena kurang ramah lingkungan, permintaan makanan laut yang terus bertambah dalam kebutuhan industri juga mengakibatkan ekosistem laut semakin pincang dan meningkatnya jumlah nutrisi disebabkan oleh polutan.

Manfaat pembelajaran tentang lingkungan dan ekosistem di laut yaitu dapat membantu dalam mencari solusi bagaimana mencegah dan mengatasi polusi laut yang terjadi di Indonesia agar tidak memperparah kerugian yang telah diderita.

Masalah polusi laut ini tidak bisa diatasi oleh satu pihak atau pemerintah saja, seluruh warga Negara dan pihak-pihak yang terkait harus berpartisipasi dalam mengatasi masalah ini agar diperoleh hasil yang diinginkan. Cara yang bisa dilakukan antara lain : dengan membuat alat pengolah limbah, penimbunan (alokasi) bahan pencemar di tempat yang aman, dan daur ulang limbah. Selain itu, mengingat demikian luas laut kita maka salah satu cara Penanggulangan Polusi Di Laut adalah dengan upaya pencegahan seperti : kegiatan berupa pelarangan dan pencegahan, kegiatan pengendalian dan pengarahan, kegiatan konservatif atau bioremediasi.

Page 49: POLUSI LAUT

SaranDiharapkan setelah membaca paper ini, para

pembaca dapat ikut serta dalam upaya pelestarian laut. Pelestarian laut dapat berguna bagi kehidupan kita semua di masa mendatang. Alam akan rusak jiga kita tidak bisa menjaganya. Dimanakah kita akan tinggal jika alam rusak? Jadi sesungguhnya jagalah alam sebaik mungkin agar kelangsungan kehidupan kita tidak terganggu.

Page 50: POLUSI LAUT

SEKIAN DAN TRIMAKASIH