Top Banner
BAB I ILUSTRASI KASUS A. IDENTITAS Nama : Tn.M Jenis kelamin : laki-laki Umur : 70 th Pekerjaan : Tidak bekerja Status perkawinan : Kawin Agama : Islam Suku : Betawi Alamat : Jl. Talas III RT 002 RW 002 Tangerang Selatan Jumlah anak : 4 laki-laki 2 perempuan Jumlah cucu : 3 laki-laki 3 perempuan Tanggal masuk : 26 Maret 2013 Tanggal pemeriksaan :28 Maret 2013 B. ANAMNESIS 1. Keluhan Utama Kelemahan badan sebelah kanan sejak 2 hari SMRS 1
37

Polifarmasi Adit

Jan 02, 2016

Download

Documents

Adita Deka

SEMOGA berguna
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Polifarmasi Adit

BAB I

ILUSTRASI KASUS

A. IDENTITAS

Nama : Tn.M

Jenis kelamin : laki-laki

Umur : 70 th

Pekerjaan : Tidak bekerja

Status perkawinan : Kawin

Agama : Islam

Suku : Betawi

Alamat : Jl. Talas III RT 002 RW 002 Tangerang

Selatan

Jumlah anak : 4 laki-laki 2 perempuan

Jumlah cucu : 3 laki-laki 3 perempuan

Tanggal masuk : 26 Maret 2013

Tanggal pemeriksaan :28 Maret 2013

B. ANAMNESIS

1. Keluhan Utama

Kelemahan badan sebelah kanan sejak 2 hari SMRS

2. Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien merasakan badan sebelah kanan lemas sejak 2 hari SMRS,

terjadi tiba-tiba setelah sholat subuh, secara bersamaan badan sebelah

kanan tidak dapat digerakkan. Lemas dirasakan secara mendadak dan

1

Page 2: Polifarmasi Adit

lemah hanya dirasakan pada sebelah sisi tubuh saja. Pasien mengaku

tidak pernah mengalami trauma sebelumnya. Sakit kepala sebelum

kelemahan (-), kejang (-), demam.

2 bulan yang lalu pasien dikatkan menderita hipertensi. Pasien

tidak pernah meminum obat anti hipertensi sebelumnya. Pasien sering

merasakan sakit di tengkuk apabila terlalu lelah. Pasien hanya

meminum obat herbal untuk mengatasi keluhan sakit kepala dan

tengkuknya.

Pasien juga mengeluhkan sering haus dan lapar sejak 1 tahun

yang lalu. Pasien mengaku sering buang air kecil, tetapi tidak terdapat

penurunan berat badan. Nafsu makan baik, pasien makan 3x sehari.

BAB normal tidak ada keluhan.

Sejak 1 tahun ini, pasien mengeluhkan kedua mata buram,

seperti ditutupi asap, silau bila melihat cahaya, pasien lebih bisa

membaca pada tempat yang terang. Tidak terdapat pandangan double

dan sakit kepala.

3. Riwayat Penyakit Dahulu

Pasien tidak pernah mengalami keluhan serupa sebelumnya.

Pasien memiliki riwayat hipertensi, alergi (-). Riwayat DM (-),

riwayat stroke (-). Riwayat asma (-). Riwayat trauma (-).

4. Riwayat Penyakit Keluarga

Tidak ada yang mengalami keluhan yang sama di keluarga. Ibu

pasien memiliki riwayat hipertensi, Riwayat stroke (-). Riwayat DM

(-). Riwayat sakit jantung di keluarga (-).

5. Riwayat Kebiasaan

Pasien jarang merokok 2-3x seminggu 1 batang. Pasien tidak

pernah minum alkohol. Pasien suka mengkonsumsi kopi maupun jamu.

Menggunakan obat-obatan terlarang (-). Pasien tidak pernah

berolahraga.

6. Riwayat Sosial

2

Page 3: Polifarmasi Adit

Saat ini pasien sudah tidak bekerja lagi. Dahulu pasien bekerja

sebagai supir kedutaan. Dan sekarang pasien hanya bertani di sawah.

Hubungan silaturahmi pasien dengan tetangga sekitar rumahnya baik.

Pasien aktif mengikuti pengajian yang diadakan di musolah dekat

rumahnya.

7. Analisis keuangan

Pasien sekarang bekerja sebagai tani dan penghasilan sangat

kecil dibandingkan dahulu pasien bekerja sebagai supir. Istri pasien

juga hanya seorang ibu rumah tangga. Keuangan saat ini sebagian

berasal dari anak-anaknya, cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup.

8. Riwayat Nutrisi

Jenis Jumlah Beberapa/hari Beberapa/minggu

Karbohidrat

Nasi 1 piring 3 kali

Roti 1 potong 3 kali

Mie 1 mangkok 3 kali

Sayur 1 piring 1 kali

Protein

Hewan (ikan,

ayam, daging,

telur)

1 potong 1 kali

Nabati (tempe,

kacang, dll)

1 potong 1 kali

Susu

sapi/kedele

1 gelas 2 kali

Buah 1 potong 1 kali

3

Page 4: Polifarmasi Adit

Kajian MNA dan kebutuhan nutrisi

4

2829 kalKH= 1250

Protein = 355Lemak= 1224

Page 5: Polifarmasi Adit

Analisis Gizi

• BB ideal = 90% (170-100) x 1kg = 63 kg

• IMT= 60/2,89= 20,7 % (BB normal)

• Kebutuhan kalori basal = 63 x 30=1890 kalori

• Kebutuhan aktivitas (+30%)= 30% x 1890= 567 kalori

• Kebutuhan diatas 60th (-10%)=10% x 1890= 189 kalori

Total kebutuhan kalori/hari =1890 + 567-189 = 2268 kal = 2250

kalori.

Distribusi makanan

• Karbohidrat 60% = 60% x 2250 kal = 1350 kal= 337.5 gr

karbohidrat.

• Protein 20% = 20% x 2250 kal = 450 kal = 112.5 gr

• Lemak 20%= 20%x 2250 = 450 kal= 50 gr

Makan pagi 20% = 450 kal

Makan siang 30 %= 675 kal

Makan sore 25% = 562.5 kal

Selingan 10-15%=160-240 kal

9. Mini Mental State Examination (MMSE)

5

Page 6: Polifarmasi Adit

No Pertanyaan Nilai

Orientasi

1. Sekarang ini (tahun), (musim), (bulan), (tanggal), (hari) 5

2. Kita berada di mana? (negara), (propinsi), (kota), (RS), (lt) 5

Registrasi

3. Sebutkan 3 objek: tiap satu detik, pasien disuruh mengulangi

nama ketiga objek tadi. Nilai 1 untuk tiap nama objek yang

disebutkan benar. Ulangi lagi sampai pasien menyebut dengan

benar: buku, pensil, kertas

3

Atensi dan Kalkulasi

4. Pengurangan 100 dengan 7. Nilai 1 untuk setiap jawaban yang

benar. Hentikan setelah 5 jawaban, atau eja secara terbalik kata

“B A G U S” (nilai diberi pada huruf yang benar sebelum

kesalahan).

5

Mengenal Kembali

5. Pasien disuruh menyebut kembali 3 nama objek di atas tadi 3

Bahasa

6. Pasien disuruh menyebut: pensil, buku 2

7. Pasien disuruh mengulangi kata: “Jika tidak, dan atau tapi” 1

8. Pasien disuruh melakukan perintah: “Ambil kertas itu dengan

tangan anda, lipatlah menjadi 2, dan letakkan di lantai”

0

Bahasa

9. Pasien disuruh membaca, kemudian melakukan perintah

kalimat “pejamkan mata”

0

10. Pasien disuruh menulis dengan spontan (terlampir) 0

6

Page 7: Polifarmasi Adit

11. Pasien disuruh menggambar bentuk (terlampir) 0

TOTAL 24

Skor total 24 tidak ada gangguan fungsi kognitif

10. Penapisan Depresi

No

.

Pertanyaan Jawaban Skor

1. Apakah anda sebenarnya puas dengan kehidupan

anda?

Tidak 1

2. Apakan anda telah meninggalkan banyak

kegiatan dan minat atau kesenangan anda?

Ya 0

3. Apakah anda merasa kehidupan anda kosong? Tidak 0

4. Apakah anda merasa bosan? Ya 1

5. Apakah anda mempunyai semangat yang baik

setiap saat?

Ya 0

6. Apakah anda takut bahwa sesuatu yang buruk

akan terjadi pada anda?

Tidak 0

7. Apakah anda merasa bahagia untuk sebagian

besar hidup anda?

Ya 0

8. Apakah anda sering merasa tidak berdaya? Tidak 0

9. Apakah anda lebih senang tinggal di rumah

daripada pergi ke luar dan mengerjakan sesuatu

yang baru?

Ya 0

10. Apakah anda merasa punya banyak masalah

dengan daya ingat anda dibandingkan dengan

Tidak 0

7

Page 8: Polifarmasi Adit

kebanyakan orang?

11. Apakah anda pikir bahwa hidup anda sekarang

ini menyenangkan?

Tidak 0

12. Apakah anda merasa kurang dihargai? Tidak 0

13. Apakah anda merasa penuh semangat? Ya 0

14. Apakah anda merasa bahwa keadaan anda tidak

ada harapan?

Tidak 0

15. Apakah anda pikir bahwa orang lain lebih baik

keadaannya dari anda?

Tidak 0

TOTAL 3

Hasil : pasien tidak mengalami depresi

11. Barthel ADL Indeks (BAI)

Fungsi Sko

r

Keterangan

Mengendalikan rangsang BAB 1 Kadang-kadang tak terkendali

(1x seminggu)

Mengendalikan rangsang BAK 2 Mandiri

Membersihkan diri 0 Tergantung orang lain

Penggunaan jamban, masuk dan

keluar

0 Tergantung orang lain

Makan 1 perlu ditolong memotong

makanan

Berubah sikap dari berbaring ke

duduk

0 Tidak Mampu

Berpindah/berjalan 0 Tidak Mampu

Memakai baju 0 Tergantung orang lain

Naik turun tangga 0 Tidak Mampu

Mandi 0 Tergantung orang lain

Total skor 4 Ketergantungan total

8

Page 9: Polifarmasi Adit

Skor total 4, pasien tergolong ketergantungan total

12. Berg Balance Scale

Tidak dapat dilakukan pada pasien ini, karena pasien tidak mampu

laksana.

C. PEMERIKSAAN FISIK

1. Keadaan umum

Kesadaran : Compos Mentis

GCS : E4M6V5

Keadaan Umum : Tampak sakit sedang

Status gizi : BB 60 TB 170

Tanda Vital: TD : 120/70 mmHg

Nadi : 88x/menit,regular,isi cukup

Suhu : afebris

Pernafasan : 19x/menit regular

2. Kepala : Normochepal, rambut putih tidak mudah dicabut, jejas (-),

nyeri, muka mencong ke kiri

3. Leher : Trakea di tengah, tiroid tidak teraba, JVP 5+1 cmH20 ;

Penggunaan otot pernafasan tambahan m. sternokleidomastoideus (-):

pembesaran KGB (-) nyeri tekan (-)

4. Mulut

Oral hygiene baik, faring tidak hiperemis, oral trusth (-)

5. Mata

Conjungtiva anemis: - /-, Sklera Ikterik: -/ -, RCL :+/+, RCTL+/+,

Pupil Bulat Isokhor, lensa leukokoria, shadow test +/+

6. THT

a. Telinga : Deformitas (-)/ (-): serumen + ,MAE lapang.

b. Hidung : Pernafasan cuping hidung ( - ), deformitas

(-),Sekret -/-, hiperemis -/-, deviasi septum (-), edema -/-

c. Tenggorokan : faring tidak hiperemis, tonsil T1/T1

9

Page 10: Polifarmasi Adit

7. Paru

Inspeksi : gerakan nafas simetris dalam statis & dinamis

Palpasi : Nyeri tekan (-), vokal fremitus simetris.

Perkusi : Sonor pada kedua lapang paru

Auskultasi : suara napas vesikuler +/+, ronkhi -/-, wheezing -/-

8. Jantung

a. Inspeksi : Ictus Cordis tidak terlihat

b. Palpasi : teraba Ictus ordis tepat pada MCL ICS 5 sinistra

c. Perkusi :

• Pinggang jantung ICS III PSL sinistra

• Batas kanan ICS 4 SL dextra

• Batas Kiri tepat pada MCL ICS 5 sinistra

d. Auskultasi : BJ I & II regular, Murmur (-), Gallop (-)

9. Abdomen

Inspeksi : Datar, simetris, tidak ada pembesaran organ.

Palpasi : lemas, nyeri tekan (-), heparlien tidak teraba, tidak

terdapat pembesaran.

Auskultasi :BU + normal

Perkusi : shifting dullness (-)

10.anus dan genitalia eksterna : tidak diperiksa

11.Kulit :

• Kering, bercak kemerahan (-), dekubitus (-), memar dan bekas luka

(-)

12. Ekstremitas :

• Akral hangat, CRT < 2 detik

Ekstermitas

atas

Bahu Siku Wrist

(hand)

Jari

tangan

Deformitas - - - -

10

Page 11: Polifarmasi Adit

Nyeri - - - -

Bejolan - - - -

ROM

- - Fleksi

- - Ekstensi

- - Abduksi

- - adduksi

- - Endorotasi

- - Eksorotasi

- - Pronasi

- - Supinasi

Pasif/Max

Pasif/Max

Pasif/Max

Pasif/Max

Pasif/Max

Pasif/Max

-

-

Pasif/Max

Pasif/Max

Pasif/Max

Pasif/Max

Pasif/Max

Pasif/Max

Pasif/Max

Pasif/Max

Pasif/Max

Pasif/Max

Pasif/Max

Pasif/Max

Pasif/Max

Pasif/Max

Pasif/Max

Pasif/Max

Pasif/Max

Pasif/Max

Pasif/Max

Pasif/Max

Pasif/Max

Pasif/Max

-

-

Ekstremitas

bawah

Paha Lutut Wrist

Foot

Jari kaki

Deformitas - - - -

Nyeri - - - -

Bejolan - - - -

ROM

- - Fleksi

- - Ekstensi

- - Abduksi

- - adduksi

- - Endorotasi

- - Eksorotasi

-

Pasif/Max

Pasif/Max

Pasif/Max

Pasif/Max

Pasif/Max

Pasif/Max

Pasif/Max

Pasif/Max

Pasif/Max

Pasif/Max

Pasif/Max

Pasif/Max

Pasif/Max

Pasif/Max

Pasif/Max

Pasif/Max

Pasif/Max

Pasif/Max

Pasif/Max

Pasif/Max

Pasif/Max

Pasif/Max

Pasif/Max

Pasif/Max

D. PEMERIKSAAN STATUS NEUROLOGIS

GCS : E4M6V5

TRM : Kaku kuduk (-) , Brudzinski I (- / -)

11

Page 12: Polifarmasi Adit

: Laseque >70o/>70o

: Kernig >135o/>135o , Brudzinski II (- / - )

Nervus kranialis

N - Olfaktori : tidak diperiksa

N.II - Optikus

Axis Visus : tidak diperiksa

Lihat warna : tidak diperiksa

Funduskopi : tidak diperiksa

N II & III

Pupil Bulat Isokhor Ø 3mm /3mm

OD OS

RCL + +

RCTL + +

N. III (oculomotor) ,IV (tokhlearis) dan VI (absusen)

1) NIII

Ptosis : pasien bisa membuka kedua mata

saat pemeriksa memberikan tahanan dengan menekan

ringan kelopak mata (m.levator palpebra).

Akomodasi : saat melihat jari (benda) kedua bola

mata bergerak kearah nasal dan pupil miosis.

2) N.III .IV,VI

Kedudukan bola mata : Ortophori Dextra et Sinistra

Pergerakan bola mata :

12

Page 13: Polifarmasi Adit

OD OS

Eksoftalmus : OD (–) OS(-)

N. V (trigeminus)

1) Cab. Motorik

a) Gerakan Rahang

- Saat pemeriksa memberikan tahanan ketika pesien

menggerakkan rahangnya ke bawah ke samping kiri dan

kanan agar kembali ke posisi tengah pasien bisa

mempertahankan posisinya

- Saat pemeriksa menarik dagu kebawah pasien mengatup

mulutnya dengan kuat.

b) Menggigit

Saat menggigit tonus m.masetter dan m.temporalis teraba

sama besar

2) Cab. Sensorik

Tidak ada perbedaan sensibilitas tiga dermatom Opthalmicus,

maksilaris, dan mandibularis dextra et Sinistra

3) Refleks

a) Refleks Kornea : refleks mengedip kedua mata secara

cepat +/+

b) Refleks Maseter : + nor mal

N. VII (fasialis)

1) Motorik

orbitofrontal

- wajah pasien asimetris

13

Page 14: Polifarmasi Adit

- Gerakan saat mengangkat alis dan mengerutkan dahi

pasien dekstra et.sisnistra asimetris

Orbikularis

- Sudut bibir dan plica nasolabialis dextra lebih datar dari

padasinistra saat pasien diminta untuk menyeringai

Tidak ada kebocoran pipi dekstra et.sisnistra saat pasien

diminta menggembungkan pipi & pemeriksa menekan pipi

pasien

2) Sensorik

tidak diperiksa

N.VIII (vestibulochoclear)

Tidak ada kelainan

N. IX (glosofaringeus), X (vagus)

o Motorik uvula ditengah, tidak tertarik ke kanan atau kekiri

baik statis dan dinamis

N. XI (Aksesorius)

o m.trapezius

saat mengangkat bahu, bahu kanan pasien tidak dapat

melawan tahanan pemeriksa

o m.sternokleidomastoideus

Saat menoleh ke satu sisi kanan pasien tidak dapat melawan

tahanan yang dilakukan pemeriksa, sedangkan sisi kanan

dapat melawan tahanan

N. XII (Hipoglosus)

o Saat membuka mulut, lidah (statis) terdapat deviasi kesisi

kanan, tidak ada tremor atau fasikulasi

o Saat menjulurkan lidah (dinamis) ada deviasi ke kiri, tidak

ada tremor atau fasikulasi

o Kekuatan pada saat pasien menekan lidah pada pipi nya,

kanan lebih lemah.

Trofi : ekstremitas atas dan bawah: eutrofi |eutrofi

Tonus : ekstremitas atas dan bawah: hipotonus | normotonus

14

Page 15: Polifarmasi Adit

Sistem Motorik : Ekstremitas : Atas 1111 | 5555

: Bawah 1111 | 5555

Sistem Sensorik

Propioseptif : Dextra et Sinistra baik

Eksteroseptif : Dextra et Sinistra baik

Fungsi Otonom

Miksi : Baik

Defekasi : Baik

Sekresi Keringat : Baik

Reflek Fisiologis

Biseps : +3 |+ 2

Triseps : +3 |+ 2

Radius : +3 |+ 2

Patella : +3 |+ 2

Achiles : +3 |+ 2

Reflek Patologi

Hoffman tromer : - | -

Babinski : - | -

Chaddok : - | -

Oppenhein : - | -

Schafer : - | -

Gonda : - | -

Rossolimo : - | -

Mendel-Bechterew : - | -

Klonus Patella : - | -

Klonus Achiles : - | -

Gerakan Involunter

Tremor : - | -

Khorea : - | -

Mioklonik : - | -

Tik : - | -

Fungsi Serebelar

Ataxia : tidak valid dinilai

15

Page 16: Polifarmasi Adit

Tes Romberg : tidak valid dinilai

Disdiadokokinesia : tidak valid dinilai

Jari-jari : tidak valid dinilai

Jari-hidung : tidak valid dinilai

Tumit-lutut : tidak valid dinilai

Rebound phenomenon: tidak valid dinilai

Fungsi Luhur : Berbahasa / Memori

Visuospatial /emosi

Fungsi Bicara : Disfoni (+)

Disatria (+)

Fungsi Menelan Disfagia (-)

E. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Laboratorium

Jenis Pemeriksaan Nilai Nilai

rujukan

Darah

Hemoglobin 14 13.2–17.3 g/dl

Hematokrit 34 33-45 %

Leukosit 10.7 5.0-10.0 ribu/ul

Trombosit 242 150-440 ribu/ul

Eritrosit - 4.40-5.90

juta/uL

Asam Urat darah 3.0 <7 mg/dl

Fungsi Hati

SGOT 11 0-34 U/l

SGPT 31 0-40 U/l

16

Page 17: Polifarmasi Adit

Fungsi Ginjal

Ureum 30 20-40 mg/dl

Kreatinin 0,8 0.6-1.5 mg/dl

Diabetes

Gula Darah Sewaktu 250 70-140 mg/dl

Elektrolit Darah

K+ 4,0 3.5-4.5

mmol/l

Na+ 137 135-145

mmol/l

Cl- 105 mmol/l

Radiologi

CT-Scan Kepala-noncontras

- CT-scan kepala dengan potongan axial slice interval 10 mm, dimulai

di daerah basis sampai vertex, tanpa memakai kontras dengan setting

parencymal level.

- jaringan lunak ekstracalvaria dan calvaria masih memberikan bentuk

dan densitas yang normal

- sulci dan girus normal

- ventrikel lateralis kanan-kiri, 3,4, tidak melebar, simetris

- sistema ambiens dan basalis normal

- tidak tampak lesi hipo/hiperdens di daerah intraserebri

- tidak tampak lesi hipo/hiperdens di intracerebelllum dan batang otak

- daerah sela tursika dan juxtasella serta daerah cerebellopontine angle

kanan-kiri masih dalam batas normal

-bulbus oculi dan ruang retrobulber dalam batas normal

- tidak tampak pergeseran struktur garis tengah

17

Page 18: Polifarmasi Adit

Kesimpulan: tidak tampak lesi patologis pada CT kepala

F. DIAGNOSIS MEDIS

Diagnosis Medik

Hemiparesis dekstra dan disatria ec stroke nonhemoragic

Hipertensi grade II

Diabetes melitus tipe 2 normoweight.

Katarak senillis imatur ODS

Diagnosis Psikiatrik

Gangguan depresi (-)

Diagnosis Fungsional

Impairment : parese NVII dan NXII, lensa keruh,

iskemik pembuluh darah.

Disability : immobilisasi, disatria, penurunan fungsi

penglihatan

Handicap : ketergantungan total dalam melakukan

aktivitas

Sindrom Geriatri

• Immobilisasi

• Instabilitas postural

• Impairment of vision

• Impecunity

18

Page 19: Polifarmasi Adit

Tatalaksana pasien yang diberikan di rumah sakit:

Nacl 0,9% /12 jam

O2 3l/mnt

Ascardia 3x1

Amlodipin 2x10 mg

Clonidin 3x0,15 mg

HCT 1x50 gr

Ranitidin 2x1 po

Plantasid 3x1 po

19

Page 20: Polifarmasi Adit

BAB II

PENGKAJIAN MASALAH

Hemiparesis dekstra ec stroke iskemik

S : Kelemahan badan sebelah kanan sejak 2 hari SMRS. Pasien merasakan

badan sebelah kanan lemas sejak 2 hari SMRS, terjadi tiba-tiba setelah

sholat subuh, secara bersamaan badan sebelah kanan tidak dapat

digerakkan. Lemas dirasakan secara mendadak dan lemah hanya dirasakan

pada sebelah sisi tubuh saja. 2 bulan yang lalu pasien dikatkan menderita

hipertensi. Hi[ertensi tidak terkontrol. Pasien tidak pernah berolahraga.

Skor ADL 4, pasien ketergantungan total. Pada saat masuk pasien

mempunyai tekanan darah, 160/100.

O : mengangkat alis : asimetris, Mengerutkan dahi : asimetris,

Menyeringai : asimetris, Sudut bibir dan plica nasolabialis sisnistra dan

dekstra asimetris.

Ekstremitas : Atas 1111 | 5555

: Bawah 1111 | 5555

A : Hemiparesis dekstra ec stroke iskemik

P diagnostik:

Pemeriksaan kadar lipid darah.

20

Bisceps : +++/++Triceps : +++/++Radialis : +++/++Patella : +++/++Achilles : +++/++

Page 21: Polifarmasi Adit

CT scan kepala, angiografi.

P terapi :

Ascardia 3x1 po

Amlodipin 2x10 mg

HCT 1x50 gr

Hipertensi hipertensi grade II

S : 2 bulan yang lalu pasien dikatkan menderita hipertensi. Pasien tidak

pernah meminum obat anti hipertensi sebelumnya. Pasien sering

merasakan sakit di tengkuk apabila terlalu lelah. Dan tekanan darah pada

saat pasien masuk RS 160/100 mmHg.

O : tidak ada

A : Hipertensi hipertensi grade II

P terapi :

Amlodipin 2x10 mg

HCT 1x50 mg

Diabetes melitus tipe 2 normoweight

S : pasien mengeluh sering merasa haus dan lapar sejak sekitar 1 tahun

yang lalu. Pasien mengaku sering buang air kecil, tetapi tidak terdapat

penurunan berat badan.

O : GDS 250 mg/dl

A : Diabetes melitus tipe 2 normoweight

P diagnostik : A1C

P terapi :

Diet DM 2250 kalori, diet rendah garam.

Metformin 3x500 mg po

21

Page 22: Polifarmasi Adit

Katarak senillis imatur ODS.

S : Sejak 1 tahun ini, pasien mengeluhkan kedua mata buram, seperti

ditutupi asap, silau bila melihat cahaya, pasien lebih bisa membaca pada

tempat yang terang. Tidak terdapat pandangan double dan sakit kepala.

O : lensa leukokoria, shadow test +/+

P diagnostik : pemeriksaan slit lamp.

P terapi : kosul spesialis mata.

22

Page 23: Polifarmasi Adit

BAB III

PENGKAJIAN POLIFARMASI

Dalam sajian kasus ini pasien memiliki 4 permasalahan medis yang

harus ditangani dengan pemberian terapi farmakologis. Empat permasalah

medis tersebut adalah hipertensi grade II, DM tipe II, dispepsia fungsional,

dan hiperkolesterolemia. Dalam hal ini dapat dilihat bahwa pasien

memang tergolong geriatri dengan umur 70 tahun disertai dengan keadaan

mulutipatologik dan adanya disabilitas akibat gangguan penglihatan.

Akibat keadaan multipatologik yang dialami oleh pasien maka pemberian

obat dalam jumlah banyak tidak bisa dihindari padahal fungsi organ dari

pasien sudah mulai menurun.

Untuk mengatasi permasalah medis pada pasien doker memberikan

tatalaksana sebagai berikut :

1. Suspect stroke iskemik : diberikan tatalaksana berupa ascardia 3x1

Analisis :

Ascardia adalah suatu obat paten yang memiliki kandungan dasar

asam asetilsalisilat. Obat golongan anti agregasi platelet ini yang

berfungsi untuk mencegah terjadinya penggumpalan darah yang

merupakan mekanisme dasar terjadinya serangan jantung. Ascardia

diberikan kepada penderita jantung koroner, penyakit stroke infark,

atau penyakit lain yang terjadi akibat tromboemboli. Ascaridia ini

diberikan pada pasien dengan stroke iskemik. Pada pasien ini diberikan

ascardia karena dalam data saat anamnesis dan pemeriksaan fisik tidak

didapatkan tanda-tanda perdarahan saluran cerna pada pasien dan

pasien juga tidak terdapat riwayat alergi.

23

Page 24: Polifarmasi Adit

2. Hipertensi grade II : diberikan tatalaksana berupa Hidroklorotiazid

25 mg diberikan 1x1 dan Amlodipin 5 mg 1x1 clonidin 3x0,15

Analisis :

Menurut JNC VII penatalaksanaan untuk hipertensi grade II adalah

kombinasi 2 obat. Pemilihan diuretik golongan tiazid untuk

dikombinasikan dengan golongan antihipertensi sangat tepat dengan

pertimbangan diuretik tiazid dapat meningkatkan kerja dari obat

antihipertensi. Sedangkan pemilihan obat golongan calcium chanel blocker

(CCB) pada pasien karena pada pasien akan menurunkan tekanan darah

lebih cepat. Pemilihan amlodipin disesuaikan dengan tekanan darah pasien

160/100 mmHg di mana tidak masuk ke keriteria krisis hipertensi sehingga

tidak memerlukan kerja obat yang cepat. Jika pasien diberikan CCB yang

jenis kerjanya cepat seperti nifedipin dikhawatirkan dengan efek

hipotensinya maka pemilihan amlidipin untuk terapi hipertensi pasien

sudah tepat. Dan pemberian klonidin ini diharapkan dapat menurunkan

tekanan darah pada pasien dengan kombinasi dengan diuretik dan kalsium

channel blocker.

3. DM tipe 2

Analisis : dari data yang didapatkan pada pasien, pasien ini belum

mendapatkan pengobatan. Tetapi disini saya menyarankan untuk dilakukan

pengobatan berupa Metformin 3x500 mg po dc. Karena obat ini

merupakan baik digunakan sebagai monoterapi pada pasien DM, dan

sangat aman apabila pada pasien diduga adanya keadaan profil lipid yang

meningkat, karena dapat menurunkan profil lipid dan pada pasien ini juga

tidak erdapat gangguan organ hati dan ginjal.

Kajian Polifarmasi

Pemeberian terapi farmakologis pada pasien ini termasuk kedalam

golognan polifarmasi karena ada pemeberian 6 obat dalam yaitu :

• Hidroclorotiazid

24

Page 25: Polifarmasi Adit

• Amlodipin

• Clonidin

• Ranitidin

• Ascardia

• Plantasid

Pertimbangan terkait pemberian obat yang tergolong polifarmasi adalah

penurunan fungsi dari hepar dan ginjal yang terjadi pada usia lanjut, semua

ini akan memperberat fungsi kedua organ tersebut apalagi pada pasien

sudah didapatkan kenaikan fungsi hepar meskipun tidak terlalu signifikan

nilainya. Seilain itu kita juga harus mempertimbangkan adanya interaksi

antara obat-obatan yang diberikan tersebut.

1. Amlodipin, clonidin dan hidroclorotiazid

Pada pasien ini penggunaan obat anti hipertensi dengan 3 kombinasi

merupakan sesuatu yang tidak perlu dilakukan. Karena menurut JNC

VII obat yang diberikan pada hipertensi grade II adalah menggunakan

2 kombinasi obat. Pada pasien ini tidak perlu diberikan clonidin karena

klonidin merupakan obat lini kedua apabila penurunan tekanan darah

tidak efektif dengan menggunakan obat-obat antihipertensi lain. Dan

memiliki efek samping yang banyak pada pasien geriatri, terutama

dikarenakan efek sentral berupa mimpi buruk, depresi dan insomnia.

Dan juga dapat memperburuk fungsi ginjal apabila digunakan dengan

kedua obat antihipertensi diatas. Dan akan mengakibatkan efek

hipotensi yang berlebihan pada pasien geriatri.

Dengan pertimbangan mengurangi polifarmasi dan menghindari efek

interaksi obat maka terapi yang diusulkan untuk pasien adalah :

1. Captopril 2x12.5mg dan HCT 2 x 50mg

Captopril dan HCT dipilih sebagai obat antihipertensi pada

pasien. Kombinasi obat ini dapat memberikan efek sinergik

( sekitar 85% pasien tekanan darahnya terkendali dengan

kombinasi ini). Serta efek hipokalemia pada pasien dengan

25

Page 26: Polifarmasi Adit

menggunakan diuretik dapat dicegah. Dan penggunaan kombinasi

pada pasien ini sangat efektif karena, pasien saat ini sedang

menderita DM dan kedua obat ini aman digunakan pada penderita

DM dan stroke.

2. Antasida 3x CI ½ h ac

Obat ini digunakan untuk mengatasi efek samping yang

kemungkinan akan timbul pada pasien yang menggunakan ascardia

yaitu salah satunya perdarahan saluran cerna.

3. Ascardia 2x 80 mg

Merupakan obat yang dipilih untuk mengatasi stroke pada

pasien ini. Ascardia merupakan obat yang bekerja menekan

pembentukkan TXA2, sebagai akibatnya terjadi pengurangan

agregasi trombosit. Obat ini juga bermanfaat untuk mengurangi

kekambuhan jangka panjang pada pasien ini.

4. Metformin 3x500 mg

Penggunaan metformin pada pasien ini ditujukan untuk

mengatasi DM pada pasien. Metformin merupakan obat anti

hiperglikemik yang bekerja menurunkan produksi glukosa pada

hepar dan meningkatkan sensitivitas jaringan otot dan adipose

terhadap insulin. Obat ini umumnya tidak menyebabkan

hipoglikemik pada pasien dikarenakan obat ini tidak menyebabkan

rangsangan pada sekresi insulin. Dan pada pasien juga aman

digunakan dikarenakan fungsi hepar pada pasien baik

26

Page 27: Polifarmasi Adit

DAFTAR PUSTAKA

• Sudoyo Aru W, Setiyohadi Bambang, Alwi Idrus, dkk. Buku Ajar

Ilmu Penyakit Dalam. Jilid I dan III. Edisi V. Jakarta : Interna

Publishing; 2009

• Rani A Aziz, dkk. Panduan Pelayanan Medik Perhimpunan Dokter

Spesialis Penyakit Dalam. Jakarta: Interna Publishing; 2009

• Martono H Hadi, Pranaka H Hadi. Buku Ajar Geriatri. Edisi IV.

Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 2011

• Kane Robert L, et al. Essentials of Clinical Geriatrics. 5th edition.

New York : McGraw-Hill; 2004

• Gunawan GS,dkk. Departemen farmakologi dan terapeutik FKUI.

Farmakologi dan terapi.edisi 5. Jakarta : Gaya baru; 2007

• Katzung BG. Basic and clinical pharmacology. 10th ed. New York:

McGraw-Hill; 2007.

27