Top Banner
BAB II TINJAUAN TEORITIS ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN GANGUAN SALURAN PERNAPASAN BAWAH : (KELAINAN PADA PARENCHYM PARU) PNEUMONIA A. Konsep Penyakit 1. Pengertian Pneumoni adalah suatu peradangan pada parenkim paru-paru disertai dengan eksudasi intra alveolar dan konsolidasi, yang disebabkan oleh mikroorganisme (Soeparman, 1990 ; 695). Pneumoni adalah peradangan pada pari-paru yang dapat disebabkan oleh bakteri, baik bakteri gram positif maupun bakteri gram negative (Junadi Purnawan, 1982 ; 199). Pneumonia adalah proses inflamasi parenkim paru yang terdapat konsolidasi dan terjadi pengisian rongga alveoli oleh eksudat yang dapat disebabkan oleh bakteri (Doengoes,1999). Pnueumonia merupakan suatu radang paru yang disebabkan oleh bemacam-macam etiologi seperti
37

Pneumonia AKPER PEMKAB MUNA

Jun 21, 2015

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Pneumonia AKPER PEMKAB MUNA

BAB II

TINJAUAN TEORITIS ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN

GANGUAN SALURAN PERNAPASAN BAWAH : (KELAINAN PADA

PARENCHYM PARU) PNEUMONIA

A. Konsep Penyakit

1. Pengertian

Pneumoni adalah suatu peradangan pada parenkim paru-paru disertai

dengan eksudasi intra alveolar dan konsolidasi, yang disebabkan oleh

mikroorganisme (Soeparman, 1990 ; 695).

Pneumoni adalah peradangan pada pari-paru yang dapat disebabkan

oleh bakteri, baik bakteri gram positif maupun bakteri gram negative (Junadi

Purnawan, 1982 ; 199).

Pneumonia adalah proses inflamasi parenkim paru yang terdapat

konsolidasi dan terjadi pengisian rongga alveoli oleh eksudat yang dapat

disebabkan oleh bakteri (Doengoes,1999).

Pnueumonia merupakan suatu radang paru yang disebabkan oleh

bemacam-macam etiologi seperti bakteri, virus, jamur, dan benda asing

(Ngastiyah, 2005 : 57)

pneumonia adalah suatu peradangan paru-paru biasanya disebabkan

oleh virus bacterial (staphylococcus, pneumococcus, atau streptococcus ) atau

infeksi viral ( respiratory syncytial virus ) (Astuti, H.W. 2010 ;109).

Pneumonia adalah peradangan parenkim paru yang disebabkan oleh

mikroorganisme-bakteri, virus, jamur, parasit–namun pneumonia juga

Page 2: Pneumonia AKPER PEMKAB MUNA

disebabkan oleh bahan kimia ataupun karna paparan fisik seperti suhu atau

radiasi. Peradangan parenkim paru yang disebabkan oleh penyebab selain

mikroorganisme ( fisik, kimiawi, alergi ) sering disebut sebagai pneumonitis

(Djojodibroto, D. 2009; 163 ).

2. Etiologi

Penyebab pneumoni adalah :

1. Bakteri

a. Bakteri gram positif terdiri dari pneumokokus, stafilokokus aureus dan

streptokokus hemolitikus.

b. Bakteri gram negative terdiri dari kleibsiella dan legionella

2. Virus:

a. Virus influenza

b. Parainfluenza

c. Adenovirus

3. Jamur:

a. Kandidiasis

b. Histoplasmosis

c. Kriptokokkis

4. Protozoa:

a. Pneumokistis karinii pneumonia

Adapun yang dapat menjadi faktor resiko adalah:

1. Merokok

2. Polusi udara

Page 3: Pneumonia AKPER PEMKAB MUNA

3. Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA)

4. Gangguan kesadaran (alkohol, overdosis obat, anestesi umum)

5. Intubasi trakea

6. Imoblisasi lama

7. Terapi imunosupresif (kortikosteroid, kemoterapi)

8. Tidak berfungsinya sistem imun (AIDS)

3. Klasifikasi

a. Berdasarkan ciri radiologis dan gejala klinis, dibagi atas :

1. Pneumonia tipikal, bercirikan tanda-tanda pneumonia lobaris dengan

opasitas lobus atau lobularis.

2. Pneumonia atipikal, ditandai gangguan respirasi yang meningkat lambat

dengan gambaran infiltrat paru bilateral yang difus.

4. Dampak Terhadap Berbagai System Tubuh

1. System pernapasan

Pneumoni adalah salah satu penyakit yang menyerang organ pernapasan,

jadi dampaknya system pernapasan yaitu:

– Menimbulkan sesak napas

– Timbulnya suara napas bronchial

– Timbulnya bunyi ronchi saat proses inspirasi

– Meningkanya frekuensi pernapasan

– Menimbulkan peradangan pada paru-paru

– Edema saluran pernapasan

– Obstruksi saluran napas

– Bersihan jalan napas menjadi tidak efektif

– Menyebabkan gangguan ventilasi

– Irama pernapasan menjadi tidak teraktur

– Suplai Oksigen keparu-paru dan kejaringan tubuh berkurang

Page 4: Pneumonia AKPER PEMKAB MUNA

– Dapat menimbulkan bronchitis

– Dapat menimbulkan atelektasis

– Dapat menimbulkan empisema

– Dapat menimbulkan otitis media akut

2. Sistem kardiovaskuler

Dampak pneumoni terhadap system kardiovaskuler, yaitu:

– Dalam waktu lama dapat menyebabkan timbulnya hipoksemia akibat

suplai oksigen ke paru-paru berkurang

– Terinfeksinya darah oleh pathogen penyebab pneumonia

3. System pencernaan

Dampaknya terhadap system pencernaan, yaitu :

– Kesulitan menelan

– Nafsu makan menurun.

– Asupan nutrisi tidak adekuat

– Peningkatan metabolisme dalam tubuh yang tidak seimbang dengan

pemasukan nutrisi

4. Sistem persyarafan

Dampak pneumoni terhadapa sisitem syaraf, yaitu

– Adanya penurunan fungsi sensasi sensori

– Adanya gangguan funsi menelan

5. Sistem imun

Dampak mpneumoni terhadap system imun, yaitu

– Dapat terjadi pembekakan pada kelenjar limfe

– Penurunan daya tahan tubuh

6. System musculoskeletal

Dampak pneumoni terhadap system musculoskeletal, yaitu:

– Adanya kelemahan

– Kekuatan otot ekstremitas yang mengakibatkan kesulitan beraktifitas

Page 5: Pneumonia AKPER PEMKAB MUNA

7. System endokrin

Dampak terhadap system endokrin, yaitu:

– Peningkatan sel point di hypothalamus

– Dapat menyebabkan pembesaran kelenjar tyroid

8. System perkemihan

Dampak pneumoni terhadap system perkemihan, yaitu:

– Peningkatan frekuensi urin

– Hilangnya cairan tubuh

– Peningkatan rasa haus

9. System Integumen

Dampak terhadap system integument, yaitu:

– Adanya penurunan turgor kulit

– Suhu tubuh meningkat

10. System Indra

Dampak pneumoni terhadap system indra, yaitu:

– Adanya gangguan penciuman

– Adanaya gangguan pengecap

5. Patofisiologi dan penyimpangan KDM

Agen penyebab pneumonia masuk ke paru-paru melalui inhalasi

ataupun aliran darah. Diawali dari saluran pernafasan dan akhirnya masuk ke

saluran pernafasan bawah. Kemudian timbul reaksi peradangan pada dinding

bronkhus. Sel menjadi radang berisi eksudat dan sel epitel menjadi rusak.

Kondisi tersebut berlangsung lama sehingga dapat menyebabkan atelektasis.

Page 6: Pneumonia AKPER PEMKAB MUNA

PATOFISIOLOGI BERDASARKAN PENYIMPANGAN KDM

Streptococcis, staphylococcus,dll

Saluran nafas bagian atas

Bronchiolus

Alveoli

Reaksi radang pada

Akumulasi secret              Bronchus dan Alveolus

                                                                                              Stimulasi

                                                                                          Chemoreseption

Obstruksi jalan nafas            Fibrosus dan  pelebaran                    hipotalamus

Gangguan ventilasi                     Atelektasis                         Respon menggigil

Bersihan jalan inefektif             Gangguan difusi             Reaksi peninggkatan suhu

Peningkatan frek nafas           Gangguan Pertukaran gas               Hipertermi

Merangsang RAS         Suplai O2 kejaringan menurun Evaporasi meningkat

Sulit tidur                                     Kelemahan                      Cairan tubuh berkurang

Perubahan pola tidur             Intoleransi aktivitas               Defisit volume cairan

Ancaman kehidupan                    Metabolism meningkat

Kecemasan                           Kompensasi : cadangan lemak

Dipergunakan oleh tubuh

Nutisi kurang dari kebutuhan

Page 7: Pneumonia AKPER PEMKAB MUNA

6. Tanda dan Gejala

Apabila menemukan klien dengan pneumonia, maka gejala-gejala yang

dapat ditemui pada klien secara umum adalah klien demam, berkeringat, batuk

dengan sputum yang produktif. Klien mengeluh sesak nafas, sakit kepala, lelah

dan nyeri pada dada. Pada pemeriksaan auskultasi ditemui adanya ronchi dan

dullness pada perkusi dada.

7. Prosedur Diagnostik

Untuk menegakan diagnosa penyakit pneumonia, maka disamping hasil

anamnesa dari klien tes diagnostic yang sering dilakukan adalah:

1. Pemeriksaan rontgen: dapat terlihat infiltrasi pada parenkim paru.

2. Laboratorium:

a. AGD: dapat terjadi asidosis metabolik dengan atau tanpa retensi CO2

b. DPL: biasanya terjadi leukositosis, Laju Endap Darah (LED) meningkat

c. Elektrolit: natrium dan klorida dapat menurun

d. Bilirubin: dapat meningkat

e. Kultur sputum: terdapat mikroorganisme

f. Kultur darah: bakterimia sementara

3. Fungsi paru: volume dapat menurun

8. Manajemen Medik

1. Pemberian antibiotic seperti: penicillin, cephalosporin

2. Pemberian antipiretik, analgetik, bronchodilator

3. Pemberian O2

4. Pemberian cairan parenteral sesuai indikasi

Page 8: Pneumonia AKPER PEMKAB MUNA

9. Komplikasi

1. Empiema

2. Empisema

3. atelektasis

4. Otitis Media Akut (OMA)

5. Meningitis

Page 9: Pneumonia AKPER PEMKAB MUNA

B. Konsep Asuhan Keperawatan

1. Pengkajian

1. Pengumpulan Data

a. Identitas Klien

Nama : An. DUmur : 8 tahunJenis Kelaamin : PerempuanAgama : IslamPendidikan : SDPekerjaan : PelajarAlamat : Jl Kartini 21, SidoarjoTanggal MRS : 23 Agustus 2004Diagnosa Medis : Pneumonia

b. Keluhan Utama

Sesak napas

c. Riwayat Keluhan Utama

1) Profokatif : Sesak disebabkan karena capek saat beraktifitas

2) Quality : Munculnya keluhan sejak tanggal 20 agustus 2004 klien

mengalami sesak napas secara tiba-tiba dan menetap, pada tanggal

23 agustus 2004 sesak napas klien bertambah hebat. Kemudian

kelurga mempunyai inisiatif untuk dibawah di rumah sakit .

3) Region : keluhan dirasankan didaerah dada, disertai batuk, demam,

dan nafsu makan menurun

4) Skala : sesak berat

5) Time : keluhan muncul saat klien beraktivitas, dan yang meringankan keluhan jika klien saat istrahat dengan posisi semifowler.

d. Riwayat Kesehatan Masa Lalu

1. Klien mengatakan tidak perna mengalami penyakit yang sama.

2. Klien tidak perna masuk atau dirawat di rumah sakit

Page 10: Pneumonia AKPER PEMKAB MUNA

e. Riwayat Kesehatan Keluarga

Ayah klien mengatakan dalam anggota keluarganya tidak ada yang

memiliki penyakit menular.

2. Pemeriksaan Fisik

a. Keadaan Umum : lemah

b. Tanda-Tanda Vital

Nadi : 88 kali / menit

Suhu : 37 �C

Pernapasan : 30 kali / menit

c. Kepala

Warna rambut hitam dan lurus, kulit kepala bersih, tidak berketombe,

tidak terdapat pembekakan, dan tidak terdapat nyeri tekan.

d. Mata

keadaan mata simetris kiri dan kanan, konjungtiva anemis, tidak

menggunakan alat bantu penglihatan, tidak terdapat radang, pergerakan

boala mata baik, tiadak ada nyeri tekan.

e. Hidung

Keadaan hidung simetris kiri dan kanan, tidak terdapat secret, tidak ada

radang, tidak ada masa, terpasang oksigen 3 liter/menit.

f. Telinga

Posisi telinga simetris kiri dan kanan, tidak ada serumen, fungsi

pendengaran normal.

Page 11: Pneumonia AKPER PEMKAB MUNA

g. Rongga Mulut

Tidak terdapat cianosis pada bibir, bibir nampak bersih, tidak ada

peradanagan.

h. Leher

Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid.

i.Thoraks

Inspeksi bentuk dada normal, nampak batuk berlendir, klien Nampak

sesak napas, frekuensi 30 kali/menit

Palpasi tidak ada masa, tidak ada nyeri tekan.

Perkusi redup pada area paru sebelah kanan

Auskultasi terdengar bunyi napas bronchial, dan ronchi saat inspirasi.

j. Abdomen

Keadaan abdomen normal

3. Pemeriksaan Penunjang

a. Laboratorium

1. Hb 11,5 mg%

2. Leukosit 20.000mm³

3. LED 30 mm/grm

b. Rontgen

Foto thoraks tampak pada paru-paru kanan konsolidasi satu lobus

berbatas tegas

Page 12: Pneumonia AKPER PEMKAB MUNA

2. Klasifikasi Data

a. Data Subjektif

1. Klien mengeluh sesak napas

2. Klien mengatakan batuk berlendir

3. Klien mengatakan nafsu makan menurun

4. Klien mengatakan susah tidur

b. Data Objektif

1. Klien Nampak batuk berlendir

2. Klien tampak gelisah

3. Klien tampak sesak napas

4. Terdengar bunyi napas bronchial

5. Klien tampak terpasang infuse RL 20 tetes permenit

6. Porsi makan klien tidak dihabiskan

7. Terdengar ronchi basah

8. Terpasang oksigen 3 liter permenit

9. Nampak irama pernapasan ireguler

10. Palpasi redup pada paru sebelah kanan

11. Keadaan umum klien lemah

12. Nampak konjutiva anemis

13. Frekuensi pernapasan 30 kali permenit

Page 13: Pneumonia AKPER PEMKAB MUNA

14. Tanda-Tanda vital

Nadi : 88 kali / menit

Suhu : 37 FC

Pernapasan : 30 kali / menit

3. Analisa Data

Analisa Data

No Data Etiologi Masalah

1. Data subjektif:

– Klien mengeluh sesak napas

– Klien mengatakan batuk berlendir

Data objektif:

– Frekuensi pernapasan 30 kali

permenit

– Perkusi redup pada paru sebelah

kanan

– Terdengar bunyi napas bronchial

– Nampak irama pernapasan ireguler

– Terpasang oksigen 3 liter permenit

– Terdengar ronchi basah

Kuman penyebab

Masuk kedalam

tubuh

Kontraksi otot polos

Edema mukosa

hipersekresi

Penyempitan jalan

napas

Jalan napas tidak

efektif

Jalan

napas

tidak

efektif

Page 14: Pneumonia AKPER PEMKAB MUNA

2. Data Subjektif

– Klien mengatakan nafsu makan

menurun

Data Objektif

– Keadaan umum klien lemah

– Porsi makan klien tidak dihabiskan

– Klien tampak terpasang infuse RL

20 tetes permenit

Infeksi paru

Gangguan fungsi

paru

dispnea

Hambatan menelan

Penurunan intake

nutrisi

gangguan

kebutuhan

nutrisisi

kurang

dari

kebutuhan

3. Data Subjektif

– Klien mengatakan susah tidur

Data Obyektif

– Klien Nampak batuk

– Klien tampak gelisah

– Klien tampak sesak napas

Sesak napas dan

batuk

Merangsang pusat

pernapasan di

medula oblongata

dan pons

Aktivitas serebral

meningkat

Meningkatkan RAS

Klien susah

untuktidur

Ganguan

pola

istrahat

dan tidur

Page 15: Pneumonia AKPER PEMKAB MUNA

4. Data Subyektif

– Klien mengeluh sesak napas

Data Obyektif

– Pergerakan ekstremitas atas dan

bawah lemah

– Terpasang infuse RL

– Terpasang oksigen

dispnea

Oksigen kejaringa

berkurang

Produksi ATP

menurun

Metabolism energy

menurun

kelemahan

Itoleransi

aktivitas

Page 16: Pneumonia AKPER PEMKAB MUNA

2. Diagnosa Keperawatan

1. Gangguan pemenuhan kebutuhan O² berhubungan dengan adanaya

peradangan pada bronkus

2. Gangguan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhububgan

dengan intake makanan yang kurang

3. Gangguan pola istrahat dan tidur berhubungan dengan gangguan fungsi

serebral

4. Aktivitas itoleransi berhubungan dengan kelemahan

3. Intervensi

1. Diagnosa Keperawatan Pertama

Gangguan pemenuhan kebutuhan O² berhubungan dengan adanaya

peradangan pada bronkus

Tujuan :

1. Kebutuhan oksigen dapat terpenuhi

Kriteria Hasil :

1. Perbapasan normal dengan frekuensi 20-25 kali permenit

2. Sesak napas teratasi

3. Batuk tidak ada

Rencana Tindakan :

1. Kaji kebutuhan oksigen

2. Obserfasi pola pernapasan

3. Penatalksanaan obat-obatan dan pemberian oksigen

Rasional

Page 17: Pneumonia AKPER PEMKAB MUNA

1. Istrahat dapat mengurangi konsumsi oksigen yang berlebihan dan posisi

semifowler memungkinkan ekspansi paru yang lebih baik, sehingga

mengurangi tekanan abdomen pada diafragama.

2. Diagnosa keperawatan kedua

Gangguan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhububgan dengan

intake makanan yang kurang.

Tujuan :

– Kebutuhan nutrisi klien dapat teratasi

Kriteria Hasil :

1. Nafsu makan baik

2. Porsi makan dihabiskan

3. BB normal

Rencana Tindakan :

1. Beri makan dalam porsi sedikit tetapi sering

2. Anjurkan kepada kluarga klien untuk membawakan makanan kesukaan

klien

3. Beri makanan yang berfariasi pada klien

4. Timbang BB setiap hari

Rasional

1. Kebutuhan nutrisis dalam tubuh terpenuhi dan memungkinkan lambung

untuk beradaptasi dengan makanan

2. Agara kebutuhan nutrisi terpenuhi sehingga proses penyembuhan dapat

berlangsung dengan cepat.

3. Menghilangkan kejenuhan dan dapat merangsang nafsu makan

Page 18: Pneumonia AKPER PEMKAB MUNA

4. Mengetahui status perkembangan nutrisi klien

3. Diagnosa keperawatan ketiga

Gangguan pola istrahat dan tidur berhubungan dengan gangguan fungsi

serebral.

Tujuan :

– Klien dapat istrahat dan tidur tengan

Kriteria Hasil :

1. Tidur klien cukup 7-8 jam sehari

2. Klien tidak mudah terbangun

3. Klien tidak gelisah

Rencana Tindakan :

1. Bersihkan dan rapikan tempat tidur

2. Bantu klien untuk mendapat posisi tidur yang nyaman

3. Menciptakan linhkungan yang tenang dan menyenangkan

Rasional

1. Memberikan rasa nyaman pada klien sehingga klien dapat tidur dengan

nyenyak

2. Posisi yang menyenangkan memungkinkan klien dapat tidur dengan

nyenyak

3. Lingkungan yang tenag dapat mengurangi rangsangan sensorik sehingga

klien dapat tidur dengan tenang

4. Aktivitas itoleransi berhubungan dengan kelemahan

Page 19: Pneumonia AKPER PEMKAB MUNA

Tujuan :

– Klien dapat menunjukan toleransi terhadap aktivitas

Kriteria Hasil :

1. Pergerakan ekstremitas atas dan bawah baik

2. Sesak napas berkurang atau hilang

3. Kemampuan untuk beraktivitas baik

Rencana Tindakan :

1. Bantu aktivitas perawatan diri yang diperlukan

2. Latih klien untuk melakukan aktivitas secara bertahap

3. Observasi adanya peningkatan kelemahan dan perubahan selama dan

sesudah melakukan aktivitas

Rasional

1. Meminimalkan kelelahan dan membantu keseimbangan suplay dan

kebutuhan oksigen

2. Mencegah terjadinya kekakuan pada otot dan menjadikan klien dapat

beraktivitas

3. Menetapkan kemampuan / kebutuhan aktivitas dan memudahkan

intervensi

4. Implementasi dan Evaluasi

1. Diagnosa Keperawatan pertama

Gangguan pemenuhan kebutuhan O² berhubungan dengan adanaya

peradangan pada bronkus

Pelaksanaan tanggal 24 Agustus 2004

1. Klien di istrahatkan di tempat tidur dengan posisi semifowler

Respon : Pasien mengerti dan sangat kooperatif

Page 20: Pneumonia AKPER PEMKAB MUNA

2. Menganjurkan pada klien untuk minum air hangat 7-8 gelas sehari

Respon : Pasien dapat menghabiskan 7 gelas sehari

3. Melakukan observasi dan catat mengenai pemasukan oksigen

dalam tubuh

Respon : Pasien sangat kooperatif

2. Gangguan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhububgan

dengan intake makanan yang kurang.

Pelaksanaan tanggal 24 Agustus 2004

1. Memberikan makanan dalam porsi sedikit tetapi sering.

Respon : Pasien tidak menhabiskan porsi makan

2. Menganjurkan kepada keluarga untuk membawakan makanan

kesukaan klien

Respon : klien mengatakan naafsu makan menurun

3. Melakukan observasi dan catat mengenai pemasukan nutrisi dalam

tubuh

Respon : Pasien sangat kooperatif.

3. Gangguan pola istrahat dan tidur berhubungan dengan gangguan fungsi

serebral.

Pelaksanaan tanggal 24 Agustus 2004

1. Membersihkan dan merapikan tempat tidur

Respon: Klien belum bisa tidur

2. Membantu klien untuk mendapatkan posisi tidur yang nyaman

yaitu dengan meninggikan kepala dengan memakai 2 bantal

Respon : Klien masih tampak gelisah

3. Menciptakan lingkungan yang tenang dengan memberikan batasan

waktu bagi pembesukagar tidak rebut pada saat berada dalam

lkamar klien

Respon : Klien tampak sesak napas

Page 21: Pneumonia AKPER PEMKAB MUNA

4. Aktivitas itoleransi berhubungan dengan kelemahan

Pelaksanaan tanggal 25 Agustus 2004

1. Membantu aktivitas perawatan diri seperti mengambil makan

untuk klien, membantu klien makan dan minum ditempat tidur,

membantu klien melakukan personal hygiene seperti mandi, sikat

gigi, dan memotong kuku.

Respon : Pergerakan ekstermitas atas dan bawah lemah

2. Membantu klien melakukan aktivitas secara bertahap misalnya

bangun, duduk, dan berjalan.

Respon : klien sangat koorperatif

3. Mengobservasi adanya kelelahan selama dan sesudah beraktivitas.

Respon klien : klien masi nampak lemah.

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Page 22: Pneumonia AKPER PEMKAB MUNA

Marilah kita panjatkan puji syukur kehadiraj Tuhan Yang Maha Esa, karena

berkat limpahan rahmat dan hidayah-Nyalah kita diberikan nikmat kesehatan hingga

sampai sekarang ini. Dan tak lupa pula shalawat serta salam kita haturkan kepada

junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW. Serta para sahabat-sahabat-Nya,

pengikut-pegikutnya hingga akhir zaman. Dimana yang telah mengajarkan iman dan

islam kepada kita, sehingga kita dapat menikmati indahnya keimanan dan Islam.

Dengan penuh rasa syukur kami ucapkan karena dapat menyelesaikan tugas

KMB II ini, yang diberikan oleh dosen SAAD ABDUH, S.Kep. M.Kes, kepada kami

sebagai tugas dalam mengikuti proses pembelajaran mata kuliah KMB II. Dalam

penulisan dan penyusuan kata-kata pada tugas ini masih banyak kesalahan penulisan,

untuk itu kami selaku penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat

membangun dari semua pambaca demi kesempurnaan makalah ini di masa yang akan

datang.

Akhir kata semoga Makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita

semua. Amin.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Raha,10 Februari 2013

Penulis,

DAFTAR ISI

Halaman

Page 23: Pneumonia AKPER PEMKAB MUNA

HALAMAN JUDUL................................................................................. i

KATA PENGANTAR............................................................................... ii

DAFTAR ISI.............................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.................................................................... 1

B. Tujuan................................................................................. 1

C. Rumusan Masalah .............................................................. 2

BAB II TINJAUAN TEORITIS ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN

DENGAN GANGGUAN SALURAN PERNAPASAN

BAWAH : PNEUMONIA

A. Konsep Penyakit................................................................. 3

1. Pengertian..................................................................... 3

2. Etiologi.......................................................................... 4

3. Dampak terhadap sisitem tubuh.................................... 6

4. Patofisiologi dan penyimpangan KDM......................... 8

5. Tanda dan Gejala........................................................... 9

6. Prosedur diagnostik....................................................... 11

7. Manajemen medik......................................................... 13

8. Komplikasi.................................................................... 15

B. Konsep Asuhan Keperawatan............................................. 17

Page 24: Pneumonia AKPER PEMKAB MUNA

1. Pengkajian pada setiap kelainan................................... 18

2. Diagnosa Keperawatan................................................ 19

3. Intervensi....................................................................... 18

4. Implementasi dan Evaluasi........................................... 19

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan......................................................................... 20

B. Saran................................................................................... 20

DAFTAR PUSTAKA

BAB I

PENDAHULUAN

Page 25: Pneumonia AKPER PEMKAB MUNA

A. Latar Belakang Definisi pneumonia ataupun pneumonitis merupakan proses peradangan

pada partenkim paru-paru, yang biassanya dihubungkan dengan meningkatnya

cairan pada alveoli. Istilah pneumonia lebih baik digunakan dari pada

pneumonitis karena sering digunakan untuk menyatakan peradangan pada paru-

paru non spesifik yang etiologinya tidak diketahui. Penyakit ini merupakan salah

satu penyakit infeksi saluran nafas yang banyak didapatkan dan sering

merupakan penyebab kematian hampir diseluruh dunia. Bayi dan anak kecil lebih

rentan terhadap penyakit ini karena respon imunitas mereka masih belum

berkembang dengan baik. Pneumonia sering kali oada orang tua dan orang yang

lemah akibat penyakit kronik tertentu. Klien bedah, peminum alkohol, dan

penderita penyakit pernafasan kronik atau infeksi virus juga sangat mudah

terserang penyakit ini.

B. Tujuan

1. Agar mahasiswa mengetahui lebih lanjut tentang penyakit pneumonia

2. Agar mahasiswa dapat memberikan askep pada penyakit pneumonia.

C. Batasan Masalah

Batasan masalah pada makalah ini ,kami membatasi hanya pada pneumonia

dan asuhan keperawatannya.

BAB III

PENUTUP

Page 26: Pneumonia AKPER PEMKAB MUNA

A. Kesimpulan

Pneumonia ataupun pneumonitis merupakan proses peradangan pada

partenkim paru-paru, yang biassanya dihubungkan dengan meningkatnya cairan

pada alveoli. Istilah pneumonia lebih baik digunakan dari pada pneumonitis

karena sering digunakan untuk menyatakan peradangan pada paru-paru non

spesifik yang etiologinya tidak diketahui. Penyakit ini merupakan salah satu

penyakit infeksi saluran nafas yang banyak didapatkan dan sering merupakan

penyebab kematian hampir diseluruh dunia. Bayi dan anak kecil lebih rentan

terhadap penyakit ini karena respon imunitas mereka masih belum berkembang

dengan baik. Pneumonia sering kali oada orang tua dan orang yang lemah akibat

penyakit kronik tertentu. Klien bedah, peminum alkohol, dan penderita penyakit

pernafasan kronik atau infeksi virus juga sangat mudah terserang penyakit ini.

B. Saran

Semoga makalah ini dapat bermanfaat.

DAFTAR PUSTAKA

http://feikar-askep.blogspot.com/2012/08/askep-pneumonia.html

Page 27: Pneumonia AKPER PEMKAB MUNA

http://mediadani.blogspot.com/2012/01/askep-pneumonia.html

http://www.slideshare.net/alie_yosiah/askep-pneumonia-1

Marlyn E. Doenges, 1993. Rencana Asuhan Keperawatan Edisi III. Buku

Kedokteran: Jakarta.

Purnawan Junaidi, 1982. Kapita Selekta Kedokteran Edisi 2. Meda Aesculapius UI:

Jakarta.

Sarwono, W, Soeparman, 1990. Ilmu Penyakit Jilid 2. FKUI: Jakarta.

TUGAS : Kebutahan Medikal Bedah II

DOSEN : SAAD ABDUH, S.Kep. M.Kes

Page 28: Pneumonia AKPER PEMKAB MUNA

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN SALURAN

PERNAPASAN BAWAH (KELAINAN PADA PARENCHYM PARU):

PNEUMONIA

Disusun Oleh :

Kelompok 8

LA GOLO

LA ODE SAFARUDIN

LAODE ISMAIL MENDI

PEMERINTAH KABUPATEN MUNA

AKADEMI KEPERAWATAN

2013