Top Banner
PLENO PEMICU 1 KELOMPOK 3
40

Pleno P1 KV

Nov 09, 2015

Download

Documents

dndafs_

kardiovaskular
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

GROUP 8

PLENO PEMICU 1KELOMPOK 3PEMICUKebiasaan Jogging AndikaAndika, 25 tahun, berbadan sehat dan memiliki TB/BB : 175 cm/65 kg, kebiasaan berolahraga 2 kali seminggu. Andika biasanya jogging 30 menit. Sejak 1 tahun ini kebiasaan itu jarang dilakukan, bahkan 6 bulan terakhir tidak pernah berolahraga. Saat mulai jogging lagi, dalam 10 menit Andika merasa nafasnya tersengal-sengal, jantung berdegup kencang, dan kepala terasa agak pusing dan mata berkunang-kunang. Setelah duduk sejenak maka kondisinya pulih kembali, namun masih merasa mual. Atas saran rekan-rekannya maka kesokan harinya dia menyempatkan diri untuk berkonsultasi ke dokter. Keterangan tambahan : Tekanan darah : 120/80 mmHgFrekuensi nafas : 16 kali/menitFrekuensi nadi : 84 kali/menitSuhu tubuh : Afebris (normal)Pemeriksaan Paru dan Jantung : NormalKeywords Laki-laki 25 tahunTB/BB : 175 cm/65 kgBerolahraga 30 menit, 2x/minggu1 tahun jarang berolahraga6 bulan terakhir tidak berolahragaSekarang setelah berolahrag 10 menit, merasa :Nafas tersengal-sengalJantung berdegup kencangKepala agak pusingMata berkunang-kunangIDENTIFIKASI MASALAHAndika, 25 tahun, sejak 6 bulan terakhir tidak pernah berolahraga, sekarang setelah 10 menit jogging, nafas tersengal-sengal, jantung berdegup kencang, kepala agak pusing, dan mata berkunang-kunang.Analysis of the ProblemLaki-laki, 25 tahunDiagnosePemeriksaan fisikPemeriksaan penunjang : Prinsip kerja EKGNafas tersengal-sengalJantung berdeguo kencangPusingMata Berkunang-kunang

Sistem KardiovaskulerMakroanatomi jantung dan pembuluh darahMetabolisme sistem KVFisiologi KVHistologi jantung & pembuluh darahPatofisiologiHipotesisKeluhan yang terdapat pada pemicu terjadi akibat penurunan daya otot jantung dalam menyalurkan darah yang membawa O2 ke seluruh tubuh.Kebiasaan berolahraga yang sempat terhenti pada kasus di pemicu menyebabkan seperti gejala di pemicu.

Question

1. MAKROANATOMI KARDIOVASKULERA). EMBRIOGENESISProses embriogenesis jantung merupakan serangkaian peristiwa yang kompleks dan dibagi menjadi empat tahap yaitu: 1. Tubing Pada awalnya jantung berupa tabung lurus yang berasal dari fusi sepasang primordil yang simetris. Pada tabung tersebut terdapat beberapa dilatasi, yaitu atrium primitif, berupa komponen ventrikel yang terdiri dari segmen inlet serta outlet, dan trunkus arteriosus. Trunkus adalah bagian distal bulbus jantung dan konus adalah bagian proksimal bulbus. Trunkus tersebut merupakan bakal aorta dan arteri pulmonalis.15 Bagian distal trunkus arteriosus kemudian bergabung dengan arkus aorta dan aorta desenden. Proses ini terjadi saat embrio berusia 6 minggu dengan panjang lebih kurang 10 mm. 2. Looping Pada tahap ini terjadi proses looping antara atrium dengan komponen inlet ventrikel, dan antara komponen inlet dengan outlet ventrikel. Sinus venosus menjadi bagian ujung tabung yang terfiksasi. Perkembangan yang bertahap menyebabkan atrium primitif bergeser ke arah sinus venosus sehingga terbentuk lengkungan ke kanan antara atrium dan segmen inlet ventrikel. Pada komponen inlet dan outlet ventrikel juga terbentuk lengkung sehingga trunkus berada di depan dan kanan kanalis atrioventrikularis. 3. Septasi Tahap ini merupakan tahap septasi pada segmen atrium, ventrikel, dan trunkus arteriosus. Perubahan segmen atrium sangat tergantung pada reorganisasi sistem vena. Sistem vena yang simetris mengalami lateralisasi, dengan anastomosis dari kiri ke kanan pada daerah kepala dan abdomen. Kanalis atrioventrikularis dibagi oleh bantalan endokardium superior dan inferior yang bersatu di tengah menjadi orifisium kanan dan kiri.15 Atrium primitif disekat septum primum yang berkembang dari atap atrium mendekati bantalan endokardium. Celah antara septum primum dan bantalan endokardium disebut ostium primum. Selanjutnya fusi septum primum dan bantalan endokardium menutup ostium primum. Tepi atas septum terlepas ke bawah sehingga membentuk foramen sekundum yang berfungsi untuk mempertahankan hubungan interatrial. Lipatan yang terbentuk di kanan dinding atrium primitif menutup foramen sekundum dan melapisi bagian bawah septum primum. Celah yang terletak diantara kedua sekat ini disebut foramen ovale.4. Migrasi Pada tahap ini terjadi pergeseran segmen inlet ventrikel sehingga orifisium atrioventrikular kanan akan berhubungan dengan daerah trabekular ventrikel kanan. Pada saat yang sama terbentuk septum inlet antara orifisium atrioventrikular kanan dan kiri. Aortic outflow tract akan bergeser ke arah ventrikel kiri dengan absorbsi dan perlekatan dari lengkung jantung bagian dalam (inner heart curvature). Pergeseran ini menyebabkan septum outlet berada pada satu garis dengan septum inlet dan septum trabekular. Selanjutnya aortic outflow tract dan pulmonary outflow tract bergabung dengan arkus aorta ke 6 pada bagian yang berbeda. Pada masa janin selanjutnya arkus ini berfungsi sebagai duktus arteriosus yang menghubungkan arteri pulmonalis dengan aorta desendens. b). Anatomi Makro Miokard, Septum, dan Katup Jantung

b). Anatomi & Topografi Pembuluh DaraSURGERY-Cryosurgery and laser surgery-Conisiasion-Histerectomy (Type I, II, Iii, IV)-Trachelectomy-Pelvic ExenterasionRADIOTHERAPY External and InternalCHEMOTHERAPY Agent Combination2. MIKROANATOMI KARDIOVASKULERA) HISTOLOGI OTOT JANTUNG

b). Histologi pembuluh darah

Arteri BesarArteri Sedang

Ahmad Aulia Jusuf/Histology FKUI/2012Tuesday, May 15, 2012Aspek Histologis Sistem Saraf15Ahmad Aulia Jusuf/Depart Of Histology FMUITuesday, April 27, 2010The Histological Aspect of Cardiovascular System15Tuesday, May 15, 2012Aspek Histologis Sistem Saraf/HAAJ/ Hist FKUI/201216Perbedaan Arteri Besar dan Arteri Sedang

Ahmad Aulia Jusuf/Histology FKUI/2012Tuesday, May 15, 2012Aspek Histologis Sistem Saraf16Ahmad Aulia Jusuf/Depart Of Histology FMUITuesday, April 27, 2010The Histological Aspect of Cardiovascular System16Arteri Kecil

Ahmad Aulia Jusuf/Histology FKUI/2012Tuesday, May 15, 2012Aspek Histologis Sistem Saraf17Ahmad Aulia Jusuf/Depart Of Histology FMUITuesday, April 27, 2010The Histological Aspect of Cardiovascular System17

VenaPembuluh darah aferen Mengumpulkan dan mengirim balik darah ke jantung3 jenis Vena kecil Bentuk iregulafrTunika intima dilapisi epitel gepeng selapis (sel endotel)

Pembuluh DarahAhmad Aulia Jusuf/Histology FKUI/2012Tuesday, May 15, 2012Aspek Histologis Sistem Saraf19Ahmad Aulia Jusuf/Depart Of Histology FMUITuesday, April 27, 2010The Histological Aspect of Cardiovascular System19Vena3 jenisVena SedangSerupa dg arteri sedang Lamina elastika eksterna (-) Umumnya mempunyai katupmencegah aliran balik darah Vena besarTunika intima serupa dg vena sedang kecuali yang mempunyai lapis subendotel yang tebal

Pembuluh DarahAhmad Aulia Jusuf/Histology FKUI/2012Tuesday, May 15, 2012Aspek Histologis Sistem Saraf20Ahmad Aulia Jusuf/Depart Of Histology FMUITuesday, April 27, 2010The Histological Aspect of Cardiovascular System203. FISIOLOGI KVa). Dasar Fisika & Fisiologi mekanik otot jantung & pembuluh darahKELISTRIKAN JANTUNG

b). Sistem Konduksi Jantung, dan EKGPada dasarnya fungsi EKG adalah mencatat sinyal listrik yang dihasilkan oleh aktivitas otot jantung. Perlu diketahui tubuh kita menghasilkan listrik walaupun sangat kecil. Sehingga aktivitas otot jantung dapat direkam karena menghasilkan sinyal listrik. EKG merekaman informasi kondisi jantung yang diambil dengan memasang electroda pada badan. Rekaman EKG ini digunakan oleh dokter ahli untuk menentukan kodisi jantung dari pasien. Sinyal EKG direkam menggunakan perangkatelektrokardiograf.

c). Sistem Saraf Otonom KardiovaskularSistem saraf otonom terbagi 2;Saraf Simpatis, mempengaruhi peningkatan curah jantung melalui perangsangan simpatisSaraf Parasimpatis, penurunan curah jantung melalui perangsangan N.Vagus

4. METABOLISME SISTEM KVMetabolisme Normal Otot Jantung

Gambar 5. A. Virus masuk ke sel epidermis. B. Virus keluar dari sel epitel.5. PATOFISIOLOGIa). Jantung berdebar-debar

b) Patofisiologi PusingGejala pusing yang dialami subjek pada pemicu disebabkan oleh kurangnya pasokan Oksigen ke otak, akibat jantung yang mengalami kelelahan sehingga kebutuhan O2 tidak tercukupi.

6. Pemeriksaan Fisik JantungInspeksi dan palpasi bentuk perikardium iktus kordis Perkusi jantung batas kiri jantung batas kanan jantungAuskultasi

7. Prinsip Kerja EKGElektrokardiograph bekerja dengan prinsip mengukur perbedaan potensial listrik. Seperti yang sudah disebutkan di atas, tubuh manusia menghasilkan listrik walaupun dengan jumlah yang sangat kecil. Apabila ada listrik, maka pasti ada perbedaan potensial atau tegangan listrik. Tegangan listrik ini dapat menggamabarkan atau mengilustrasikan keadaan denyut jantung manusia.

8. Hubungan kebiasaan olahraga yang tidak teratur dengan gangguan sistem Kardiovaskuler :

Tujuan dari adaptasi fisiologi adalah untuk ketahanan jantung dan paru, yang bertujuan untuk meningkatkankemampuan untuk mengangkut oksigen. Latihan endurance (ketahanan) menyebabkan banyak perubahan (adaptasi) pada sistem kardiovaskuler. Adaptasi kardiovaskuler pada latihan fisik menyebabkan volume total (stroke volume) dari jantung meningkat, kenaikan ini disebabkan oleh membesarnya rongga jantung. Maka jantung dapat menampung darah lebih banyak, sehingga stroke volume pada waktu istirahat menjadi lebih besar, hal ini memungkinkan jantung untuk memompa darah dalam jumlah yang sama setiap menit dengan denyutan lebih sedikit.9. Faktor-faktor yang mempengaruhi elastisitas pembuluh darah?UsiaMakanan (lemak)Merokok10. Patofisiologi sesak napas?Gangguan mekanik alat pernapasankemampuan mengembang dinding toraks atau paru menurun serta resistensi saluran napas meningkatkerja pernapasan meningkattenaga yang diperlukan oleh otot otot pernapasan meningkatkebutuhan oksigen meningkatbahan hasil metabolit meningkatmerangsang reseptor sensori di ototsistem saraf pusatsensasi sesak napas.11. Proses Biokimia Pada KVAnaerobJantung tidak dapat memperolah cukup ATP untuk berkontraksi melalui metabolisme anaerob, namun dapat menoleransi variasi pasokan nutrien (asam lemak bebas, glukosa, asam laktat)Aerob aktivitas metabolik sel otot jantung ( kebutuhan oksigen) adenosin vasodilatasi pembuluh koronaria aliran darah ke sel otot jantung oksigen yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan oksigen.12. Bagaimana proses adaptasi sistem KV terhadap peningkatan aktivitas fisik?Peningkatan aktifitas fisikPeningkatan kebutuhan O2 dan nutrisiJantung memompa lebih cepat dan kuatSel Otot Jantung membesar(hipertrofi)Peningkatan Cardiac Output, Perfusi ,dan Tekanan darah Adaptasi Jantung

13. Klasifikasi Aktivitas Fisika. Ringan Hanya memerlukan sedikit tenaga dan biasanya tidak menyebabkan perubahan dalam pernapasan atau ketahanan (endurance). Contoh : berjalan kaki, menyapu lantai, mencuci baju/piring, mencuci kendaraan, berdandan, duduk, les di sekolah, mengasuh adik, nonton TV.b. Sedang Membutuhkan tenaga intens atau terus menerus, gerakan otot yang berirama atau kelenturan (flexibility). Contoh: berlari kecil, tenis meja, berenang, bermain dengan hewan peliharaan, bersepeda, bermain musik, jalan cepat.c. Berat Biasanya berhubungan dengan olahraga dan membutuhkan kekuatan (strength), membuat berkeringat. Contoh : berlari, bermain sepak bola, aerobik, bela diri ( misal karate, taekwondo, pencak silat ) dan outbond.

a. Ringan Hanya memerlukan sedikit tenaga dan biasanya tidak menyebabkan perubahan dalam pernapasan atau ketahanan (endurance). Contoh : berjalan kaki, menyapu lantai, mencuci baju/piring, mencuci kendaraan, berdandan, duduk, les di sekolah, mengasuh adik, nonton TV.b. Sedang Membutuhkan tenaga intens atau terus menerus, gerakan otot yang berirama atau kelenturan (flexibility). Contoh: berlari kecil, tenis meja, berenang, bermain dengan hewan peliharaan, bersepeda, bermain musik, jalan cepat.c. Berat Biasanya berhubungan dengan olahraga dan membutuhkan kekuatan (strength), membuat berkeringat. Contoh : berlari, bermain sepak bola, aerobik, bela diri ( misal karate, taekwondo, pencak silat ) dan outbond.kesimpulan Keluhan yang terdapat pada pemicu terjadi akibat penurunan daya otot jantung dalam menyalurkan darah yang membawa O2 ke seluruh tubuh. Tidak dapat diterimaKebiasaan berolahraga yang sempat terhenti pada kasus di pemicu menyebabkan seperti gejala di pemicu. Dapat diterimaThankyou