Top Banner
PLENO NEUROPSIKIATRI SKENARIO 1 Oleh: Kelompok 1
44

Pleno Neuropsikiatri Skenario 1

Jul 13, 2016

Download

Documents

neuro
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Pleno Neuropsikiatri Skenario 1

PLENO NEUROPSIKIATRI SKENARIO 1Oleh:Kelompok 1

Page 2: Pleno Neuropsikiatri Skenario 1

Anggota Kelompok 1• Andrian rivanda 1218011019• Anggun chairunnisa 1218011020• Arista devy apriana 1218011021• Asep setya rini 1218011023• Asoly giovano imartha 1218011024• Hanarisha putri azkia 1218011061• Hani pratiwi 1218011062• Hanna insani vedy 1218011066• Nisrina pradya 1218011114• Rossadea atziza 1218011133• Singgih suhan nanto1218011145• Siti alvina octavia 1218011146

Page 3: Pleno Neuropsikiatri Skenario 1

SkenarioKECELAKAAN

Suatu pagi di bulan April 2013, warga Musi Rawas dikagetkan dengan adanya suara benturan keras dari jalan raya, setelah dilihat ternyata ada kecelakaan bus yang terguling. Warga berlarian ingin melihat kejadian tersebut, diantara penumpang terdapat yang sadar dan yang tidak sadar, ada pula yang menjerit mengeluh nyeri, sambil memegangi bagian tubuhnya.

Page 4: Pleno Neuropsikiatri Skenario 1

Fisiologi Sistem Saraf

Page 5: Pleno Neuropsikiatri Skenario 1

Otak terdiri dari :• Serebrum :

– lobus frontal = area pikir, bicara, gerak volunter, penghidu– lobus parietal = pengecap, kesadaran sensorik– lobus oksipital = penglihatan– lobus temporal = pendengaran, perkembangan emosi

• Diensefalon : - Thalamus = penerima dan pembawa impuls- Hipothalamus = pengaturan lingkungan internal tubuh

•  Serebelum• Batang otak :

- Mesensefalon- Pons- Medula oblongata

Page 6: Pleno Neuropsikiatri Skenario 1
Page 7: Pleno Neuropsikiatri Skenario 1

Medula spinalis SENSORIC PATHWAY

Anterolateral

DCLM

Trigeminothalamic

Page 8: Pleno Neuropsikiatri Skenario 1
Page 9: Pleno Neuropsikiatri Skenario 1
Page 10: Pleno Neuropsikiatri Skenario 1

Akson motorikSemua akson motorik keluar dari medula spinalis mll akar ventral

• Kortikospinal• KortikobulbarPiramidal

• Ganglia Basal• Thalamus• Cerebellum

Ekstrapiramidal

Page 11: Pleno Neuropsikiatri Skenario 1
Page 12: Pleno Neuropsikiatri Skenario 1
Page 13: Pleno Neuropsikiatri Skenario 1
Page 14: Pleno Neuropsikiatri Skenario 1

Pengaturan KesadaranSerabut tranversal retikularis (BRAINSTEM)

Formasio activator reticularis (ARAS)

Korteks cerebri

Page 15: Pleno Neuropsikiatri Skenario 1

NYERINyeri adalah pengalaman sensori dan emosi yang tidak menyenangkan dimana berhubungan dengan kerusakan jaringan atau potensial terjadi kerusakan jaringan.

Page 16: Pleno Neuropsikiatri Skenario 1

Perjalanan Nyeri

Transduksi Transmisi Modulasi Persepsi

Page 17: Pleno Neuropsikiatri Skenario 1
Page 18: Pleno Neuropsikiatri Skenario 1
Page 19: Pleno Neuropsikiatri Skenario 1

Klasifikasi Nyeri

Klasifikasi nyeri

Akut dan Kronik

Nosiseptif dan Nyeri Neuropatik

Nyeri Viseral dan Somatik

Page 20: Pleno Neuropsikiatri Skenario 1

Farmakologi Obat Anti Nyeri• Analgesik Opioid/analgesik narkotika

Metadon, fentanil, kodein• Obat Analgetik Non-narkotik

Ibuprofen, paracetamol, asam mefenamat• NSAID

indometasin, Arylacetic Acid, proxicam, Arylpropionic Acid

Page 21: Pleno Neuropsikiatri Skenario 1

Kelainan Piramidal dan EkstrapiramidalSistem piramidal merupakan jalur desending yang terdiri dari serabut yang berasal dari korteks motorik pada otak yang kemudian disalurkan ke batang otak dan turun ke spinal cord.

Fungsi sistem piramidal adalah:1. Memulai timbulnya suatu gerakan volunteer atau

suatu gerak sadar yang bersifat nonstereotipik.2. Kontraksi otot distal, khususnya pada tangan dan

jari.

Page 22: Pleno Neuropsikiatri Skenario 1

Jalur Impuls Traktus PiramidalKorteks motorik

Bagian posterior kapsula interna

Medula oblongata

Medula spinalis ( substansia grisea ) pusat integral jaras motorik

Ujung-ujung akson ( efektor )

Page 23: Pleno Neuropsikiatri Skenario 1

Sistem ekstrapiramidal  Sistem ekstrapiramidal merupakan jalur

antara corteks serebal, basal ganglia, batang otak, spinal cord yang keluar dari traktus piramidal.

Fungsi sistem ekstrapiramidal untuk :1. mempertahankan tonus otot2. Gerakan koordinasi3. Perencanaan suatu gerakan

Page 24: Pleno Neuropsikiatri Skenario 1

Gangguan pada sistem ekstrapiramidal :• Defisit fungional primer sistem tidak berfungsi gejala negatif• Efek sekunder hilangnya pengaruh sistem terhadap bagian lain

gejala positif

Pada gangguan dalam fungsi traktus ekstrapiramidal gejala positif dan negatif menimbulkan dua jenis sindrom, yaitu :

• Sindrom hiperkinetik – hipotonik : asetilkolin ↓ , dopamin ↑- Tonus otot menurun- Gerak involunter / ireguler- Pada : chorea, atetosis, distonia, ballismus

•   Sindrom hipokinetik – hipertonik : asetilkolin ↑ , dopamin ↓– Tonus otot meningkat– Gerak spontan / asosiatif ↓– Gerak involunter spontan– Pada : Parkinson

Page 25: Pleno Neuropsikiatri Skenario 1

Gejala negatifkekurangn jumlah dopamin karena produksinya yang berkurang.

• BradikinesiaGerakan volunter yang bertambah lambat atau menghilang sama sekali.

• Gangguan posturalMerupakan hilangnya refleks postural normal.

Page 26: Pleno Neuropsikiatri Skenario 1

Gejala PositifKarena terjadi perubahan pelepasan ataupun disinhibisi dari dopamin, tetapi tidak ditemukan kerusakan struktur.

1. Gerakan involunter– Tremor– Athetosis– Chorea– Distonia– Hemiballismus

2. RigiditasKekakuan yang dirasakan oleh pemeriksa ketika menggerakkan ekstremitas secara pasif

Page 27: Pleno Neuropsikiatri Skenario 1

Parkinson, Chorea, Dystonia• Sindrom hiperkinetik – hipotonik : asetilkolin

↓ , dopamin ↑,Tonus otot menurun, Gerak involunter / iregulerPada : chorea, atetosis, distonia, ballismus

• Sindrom hipokinetik – hipertonik : asetilkolin ↑ , dopamin ↓,Tonus otot meningkat, Gerak spontan / asosiatif ↓, Gerak involunter spontanPada : Parkinson

Page 28: Pleno Neuropsikiatri Skenario 1

Gangguan Fungsi LuhurFungsi luhur ialah otak yang menyebabkan manusia berkomunikasi satu sama lain melalui bicara, menulis, dan gerak isyarat. Yang dimaksud dengan fungsi luhur yaitu:

1.      Fungsi bahasa2.      Fungsi Persepsi3.      Fungsi Memori4.      Fungsi Emosi5.      Fungsi kognitif

Page 29: Pleno Neuropsikiatri Skenario 1
Page 30: Pleno Neuropsikiatri Skenario 1
Page 31: Pleno Neuropsikiatri Skenario 1

LOBUS di CEREBRUMTiap hemisfer dibagi menjadi 4 lobus: lobus frontal, lobus parietal, lobus oksipital, & lobus temporal

Page 32: Pleno Neuropsikiatri Skenario 1

LOBUS FRONTALFungsi lobus frontal• presental gyrus merupakan area motor kontralateral dari wajah,

lengan, tungkai, batang.• area Brocca's merupakan pusat bicara motorik pada lobus

dominan.• suplementari motor area untuk gerakan kontralateral kepala dan

lirikan mata.• area prefrontal merupakan area untuk kepribadian dan inisiatif.• lobulus parasental merupakan pusat kontrol inhibisi untuk miksi

dan defikasi.

Page 33: Pleno Neuropsikiatri Skenario 1

Gangguan lobus frontal• presentral gyrus: monophlegi atau hemiphlegia• area Brocca disfasia• suplementari motor area : paralysis kepala dan

gerakan bola mata berlawanan arah lesi, sehingga kepala dan mata kearah lesi hemisfer

• area prefrontal: kerusakan sering bilateral karean gangguan aneurisma a. communican anterior, mengakibatkan gangguan tingkab laku / kehilangan inhibisi.

Page 34: Pleno Neuropsikiatri Skenario 1
Page 35: Pleno Neuropsikiatri Skenario 1

Lobus ParietalFungsi lobus parietal • gyrus postcentral : merupakan kortek sensoris yang

menerima jaras afferent dari posisi, raba dan gerakan pasif.• gyrus angularis dan supramarginal : hemisfer dominan

merupakan bagian area bahwa Wernic’s, dimana masukkan auditori dan visual di integrasikan. Lobus non dominan penting untuk konsep " body imge", dan sadar akan lingkungan luar Kemampuan untuk kontruksi bentuk, menghasilkan visual atau ketrampilan proprioseptik. Lobus dominan berperan pada kemampuan menghitung atau kalkulasi. Jaras visual radiatio optika melalui bagian dalam lobus parietal

Page 36: Pleno Neuropsikiatri Skenario 1

Gangguan lobus parietal

• gangguan korteks sensoris dominan / non - dominan menyebabkan kelainan sensori kortikal berupa gangguan : sensasi postural, gerakan pasif, lokalisasi akurat raba halus, " two points discrimination", astereognosia," sensory inattention"

• gyrus angularis dan supramarginal : aphasia Wernicke's• lobus non - dominan : anosognosia (denies), dressing

apraksia, geografikal agnosia, konstruksional apraksia.• lobus dominan : Gerstsman sindroma : left & right

disorientasi, finger agnosia, akalkuli dan agrafia.• gangguan radiasio optika : homonim kuadrananopsi

bawah.

Page 37: Pleno Neuropsikiatri Skenario 1

LOBUS TEMPORALFungsi lobus temporal

• kortek auditori terletak pada permukaan gyrus temporal superior ( = gyrus Heschl). Hemisfer dominan penting untuk pendengaran bahasa, sedang hemisfer non - dominan untuk mendengar nada, ritme dan musik.

• gyrus temporalis media & inferior berperan dalam fungsi belajar & memori.

• lobus limbic : terletak pada bagian inferior medial lobus temporal, termasuk hipokampus & gyrus parahipokampus. Sensasi olfaktoris melalui jaras ini, juga emosi / sifat efektif. Serabut olfaktori berakhir di uncus.

• jaras visual melalui bagian dalarn lobus temporal sekitar cornu posterior ventrikel lateral.

Page 38: Pleno Neuropsikiatri Skenario 1

Gangguan lobus Temporal

• kortek auditori : tuli kortikal. Lobus dominan ketulian untuk mendengar pembicaraan atau amusia pada lobus non – dominan

• gyrus temporal media & infrior : gangguan memori / belajar

• kerusakan lobus limbic : halusinasi olfaktori seperti pada bangkitan parsia komplek. Agresif / kelakuan antisosisal, tidak mampu untuk menjaga memori baru.

• kerusakan radiasio optika : hemianopsi homonim kuadranopia bagian atas.

Page 39: Pleno Neuropsikiatri Skenario 1

Lobus Occipital Gangguan fungsi lobus occipital

•  Hipoksia & hipertensi ensefalopati. Balin sindroma : tidak bisa melirikkan mata volunteer disertai visual agnosia, karena lesi parieto-occipital bilateral.

• Halusinasi visualHalusinasi karena lesi occipital biasanya sederhana, tampak sebagai pola (zigzag, kilatan) dan mengisi lapangan hemianopsi, sedang halusinasi karena lobus temporal berupa bentuk komplek clan mengisi seluruh lapang pandang.

• Ilusi visual : distoris bentuk, hilangnya warna, makropsia / mikrosia, sering pada lesi non - dominan.

• Prosopagnosia : pasien mengenal wajah orang tidak bisa menyebutkan namanya.

Page 40: Pleno Neuropsikiatri Skenario 1
Page 41: Pleno Neuropsikiatri Skenario 1

GANGGUAN KOGNITIF• Gangguan Bahasa

Gangguan bahasa yang terjadi pada demensia terutama tampak pada kemiskinan kosa kata. Pasien tak dapat menyebut nama benda atau gambar yang ditunjukkan padanya (confrontation naming), tetapi lebih sulit lagi untuk menyebutkan nama benda dalam satu kategori (categorical naming)

• Gangguan Memori

Gangguan mengingat sering merupakan gejala yang pertama timbul pada demensia dini. Pada tahap awal yang terganggu adalah memori barunya, yakni cepat lupa apa yang baru saja dikerjakan. Namun lambat laun memori lama juga dapat terganggu.

Page 42: Pleno Neuropsikiatri Skenario 1

• Gangguan VisuospasialPasien banyak lupa waktu, tidak tahu kapan siang dan malam, lupa wajah teman dan sering tidak tahu tempat sehingga sering tersesat (disorientasi waktu, tempat dan orang).

• Gangguan KognisiFungsi ini yang paling sering terganggu pada pasien demensia, terutama gangguan daya abstraksinya. la selalu berpikir kongkrit, sehingga sukar sekali memberi makna peribahasa. Juga daya persamaan (similarities) mengalami penurunan.

Page 43: Pleno Neuropsikiatri Skenario 1

• Gangguan EmosiPasien mengalami kesulitan melakukan kontrol terhadap ekspresi dari emosi. Tanda lain adalah menangis dengan tiba-tiba atau tidak dapat mengendalikan tawa. Efek langsung yang paling umum dari penyakit pada otak terhadap kepribadian adalah emosi yang tumpul, ”disinhibition”, kecemasan yang berkurang atau euforia ringan, dan menurunnya sensitifitas sosial. Dapat juga terjadi kecemasan yang berlebihan, depresi dan hipersensitif.

Page 44: Pleno Neuropsikiatri Skenario 1

TERIMA KASIH