Top Banner
l LABORATORIUM TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN Lembar Praktikum Mahasiswa Kelompok : I Kelas : SI-4C Pengajar : Ir.Ependi Napitu,M.T Tgl Praktek: 01- 04-2013 BAB I . PERSIAPAN TANAH A. Data Tanah Tempat : Belakang LAB sipil Politeknik Negeri Medan Hari : Senin Tanggal : 18 Maret 2013 Pukul : 10.30 WIB Warna tanah : Hitam kecoklatan Jenis tanah : Lempung Berpasir Kedalaman Tanah : ± 40cm B.Pengeringan Tanah Sebelum tanah diuji, tanah terlebih dahulu dikeringkan dan dihaluskan dengan menggunakan palu karet. C.Pengayakan Tanah dengan saringan No. 40(0,400 mm) Tanah yang sudah dihaluskan kemudian diayak dengan menggunakan saringan No.40 sebanyak 400gr. 1
29

Plastic Limid,Liquid Limit,Shrinkage

Sep 17, 2015

Download

Documents

Penguajian Plastis Limit
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

lLABORATORIUM TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Lembar Praktikum Mahasiswa

Kelompok : IKelas : SI-4CPengajar :Ir.Ependi Napitu,M.T

Tgl Praktek: 01-04-2013

BAB I . PERSIAPAN TANAH

A. Data TanahTempat: Belakang LAB sipil Politeknik Negeri MedanHari: SeninTanggal: 18 Maret 2013Pukul: 10.30 WIBWarna tanah: Hitam kecoklatanJenis tanah : Lempung BerpasirKedalaman Tanah : 40cm

B.Pengeringan Tanah

Sebelum tanah diuji, tanah terlebih dahulu dikeringkan dan dihaluskan dengan menggunakan palu karet.

C.Pengayakan Tanah dengan saringan No. 40(0,400 mm)Tanah yang sudah dihaluskan kemudian diayak dengan menggunakan saringan No.40 sebanyak 400gr.

lLABORATORIUM TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Lembar Praktikum Mahasiswa

Kelompok : IKelas : SI-4CPengajar :Ir.Ependi Napitu,M.T

Tgl Praktek: 01-04-2013

B. PEMERIKSAAN BATAS CAIR TANAH(LIQUID LIMIT OF SOIL)A. TujuanMenentukan kadar air suatu tanah pada keadaan Liquid Limit (Batas Cair).

B. Dasar TeoriBatas cair (LL), didefinisikan sebagai kadar air tanah pada batas antara keadaan cair dan keadaan padat disebut dengan batas atas dari daerah plastis.Tanah memiliki beberapa keadaan tertentu, yaitu keadaan cair sampai beku, sepertiyang digambarkan dalam diagram berikut.

Keadaan yang paling penting adalah batas cair dan batas plastis yang disebut Batas Batas Atterberg. Batas Cair didefinisikan sebagai nilai kadar air tanah pada batasantara keadaan cair dan plastis. Atau dapat dikatakan, batas cair adalah batas suatu tanah berubah dari keadaan cair menjadi keadaan plastis.Penentuan Batas Atterberg dilakukan secara rutin untuk sebagian besar penyelidikan tanah yang berbutir halus.Cara penentuan batas cair dilakukan dengan memakai alat, yang dalam pelaksanaannya dilakukan dengan kadar air yang berbeda dan banyaknya air dihitung tiap ketukan.

C. Alat dan BahanPeralatan : Alat Cassagrande Grooving Tool 1 set Alat pembuat alur (grooving tool) Spatula 2 buah Plat kaca 50x50x0,9 cm Neraca dengan ketelitian dengan ketelitian 0,0001 gr dan 0,1 gr Container untuk kadar air minimal 3 buah Squeeze bottle(Botol air suling) Oven listrik Palu karet Timbangan Digital

Bahan : Tanah yang lolos saringan No. 40 (0,425 mm) Air suling

D.Langkah KerjaBenda uji disiapkan dengan cara mempersiapkan contoh PB-0105-76 dan PB-0106-76 atau langsung seperti berikut :1. Jenis jenis tanah yang tidak mengandung batu dan hampir semua butirannya lebih halus dari saringan 0,42 mm ( No.40 ). Dalam hal ini benda uji tidak perlu dikeringkan dan tidak perlu disaring dengan saringan 0,42 mm ( No.40).2. Jenis jenis tanah yang mengandung batu, atau mengandung banyak butiran yang lebih kasar dari saringan 0,42 mm ( No.40 ). Keringkan contoh di udara sampai bisa disaring. Ambil benda uji yang lewat saringan 0,42 ( No.40 ).3. Ambil benda uji (tanah yang lolos saringan # 40) sebanyak 300 400 gram dan letakkan di atas plat kaca yang kemudian dengan menggunakan spatula benda uji tersebut diaduk dengan menambahkan air suling sedikit demi sedikit, sampai tanah dan air suling menjadi campuran yang homogen dengan kekentalan sesuai yang diinginkan.4. Setelah benda uji tersebut menjadi campuran homogen, ambil sebagian benda uji dan letakkan di dalam mangkok alat Cassagrande, lalu ratakan permukaannya sehingga sejajar dengan dasar alat.5. Buatlah alur dengan cara membagi dua benda uji dalam mangkok itu dengan alat pembuat alur (grooving tool) secara simetris. Pada waktu membuat alur, posisi alat pembuat alur (grooving tool) harus tegak lurus permukaan mangkok.6. Selanjutnya jalankan pemutar dengan kecepatan 2 putaran per detik pada alat Cassagrande sehingga mangkuk pada alat Cassagrande naik-turun dsengan ketinggian 1 cm. Pemutaran ini dilakukan terus sampai dasar alur benda uji yang tadi terpisah/terbelah bersinggungan/menyatu sepanjang 1 cm dan catat jumlah pukulannya. 7. Ambil benda uji dari alat Cassagrande kemudian letakkan ke dalam cawan yang kemudian ditentukan kadar airnya. 8. Ulangi pekerjaan (1) sampai dengan pekerjaan (5) beberapa kali dengan kekentalan campuran tanah dan air suling yang berbeda. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan jumlah ketukan yang berbeda dari setiap pengujian dan kemudian dapat ditentukan kadar air dari benda uji pada setiap jumlah ketukan yang diperoleh.9. Tentukan kadar air dari masing-masing benda uji lalu tentukan batas cair benda uji dengan menggunakan grafik liquid limit. Pada jumlah pukulan ke 25 didefinisikan sebagai Batas Cair (Liquid Limit) tanah. D. Data Pemeriksaan

Nomor ContainerC-19C-42C-56C-54C-51

Jumlah Pukulan348153238

Berat Container (W1)16,894225,964025,534017,762616,9907

Berat Container + tanah basah (gr) (W2)89,865789,888591,780084,687682,6219

Tanah basah ( gr ) (W2-W1)72,971563,924566,246066,925065,6312

Berat Container + tanah kering ( gr ) (W3)77,663977,347980,417573,431171,7928

Tanah kering ( gr ) (W3-W1)60,769751,383954,883555,668554,8021

Berat air ( gr )12,201812,540611,362511,256510,8291

Kadar air ( % )20,078724,405620,702920,220519,76032

Kadar air rata rata (%)21,0336

Rumus analitis liquid limitKadar air x(jumlah pukulan/25) 0,121

C-42C-56C-54C-19C-51

21,261019,462020,833720,839920,7873

Rata-rata keseluruhan liquid limit percobaan di atas adalah : 20,6368

Grafik Pemeriksaan Konsistensi Attemberg

Berdasarkan grafik di atas, kadar air pada jumlah pukulan 25 adalah 20,435 %

E. Dokumentasi PratikumGbr. Tanah yang sudah dikeringkanGbr. Tanah dihaluskanGbr. Tanah yang dihaluskan disaringGbr. Tanah yang sudah halusGbr. Tanah diletakkan di plat kacaGbr. Alat Cassagrande

Gbr. Alat Cassagrande Grooving Tool 1 setGbr. Grooving Tool

Gbr. Palu Karet Gbr. Air Suling Gbr. Penampang Kaca Gbr.SpatulaGbr.Menimbang tanah yang sudah di ayak Gbr.kontainer

Gbr.Mencampur tanah dengan air suling

Gbr.Meratakan tanah di cawan grooving tool

Gbr.Membuat alur yang simetris Gbr.hasil setelah dibuat alur

Gbr.menimbang container Gbr.menimbang container dengan tanah

G.Kesimpulan

Berdasarkan percoban yang dilakukan kadar air tanah pada keadaan Liquid Limit (Batas Cair) adalah 20,435 % (secara grafis) sedangkan secara analitis di dapat 20,6368 % .Jadi rata-rata nya adalah : 20,5359 %

LABORATORIUM TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Lembar Praktikum Mahasiswa

Kelompok : IKelas : SI-4CPengajar :Ir.Ependi Napitu,M.T

Tgl Praktek: 01-04-2013

BAB III. PEMERIKSAAN BATAS PLASTIS TANAH(PLASTIC LIMIT OF SOIL)A. TujuanMenentukan kadar air suatu tanah pada keadaan batas plastis.

B. Dasar Teori Batas plastis (PL) didefinisikan sebagai kadar air pada kedudukan antara daerah plastis dan semi padat, yaitu persentase kadar air dimana tanah dengan diameter silinder 3 mm mulai retak-retak ketika digulung. Batas plastis merupakan batas terendah dari tingkat keplastisan tanah

C. Alat dan BahanPeralatan : plat kaca 50x50x0,9 cm neraca dengan ketelitian 0,01 gr cawan squeeze bottle (botol tempat air suling) oven listrik spatula

Bahan : Tanah yang lolos saringan # 40 (0,425 mm) air suling

D. Prosedur KerjaBenda uji disiapkan dengan cara mempersiapkan contoh PB-0105-76 dan PB-0106-76 atau langsung seperti berikut :1. Jenis jenis tanah yang tidak mengandung batu dan hampir semua butirannya lebih halus dari saringan 0,42 mm ( No.40 ). Dalam hal ini benda uji tidak perlu dikeringkan dan tidak perlu disaring dengan saringan 0,42 mm ( No.40).2. Jenis jenis tanah yang mengandung batu, atau mengandung banyak butiran yang lebih kasar dari saringan 0,42 mm ( No.40 ). Keringkan contoh di udara sampai bisa disaring. Ambil benda uji yang lewat saringan 0,42 ( No.40 ).3. Ambil benda uji (tanah yang lolos saringan # 40) yang sudah dipersiapkan dan letakkan di atas plat kaca yang kemudian dengan menggunakan spatula benda uji tersebut diaduk dengan menambahkan air suling sedikit demi sedikit, sampai tanah dan air suling menjadi campuran yang homogen dengan kekentalan sesuai yang diinginkan.4. Setelah benda uji tersebut menjadi campuran homogen, ambil sebagian benda uji dan buat gulungan tanah bebrbentuk bulat memanjang dengan diameter 3 mm. Tanah dinyatakan dalam keadaan Batas Plastis jika terjadi retak-retak rambut pada gulungan tanah tersebut.5. Setelah didaatkan benda uji dalamkeadaan Batas Plastis, tentukan kadar air dari benda uji tersebut.

E.Data pemeriksaan

Nomor ContainerC-3

Berat Container26,2085

Berat Container + tanah basah ( gr )35,4546

Tanah basah ( gr )9,2461

Berat Container + tanah kering ( gr )33,9988

Tanah kering ( gr )7,7903

Berat air ( gr )1,4558

Kadar air ( % )18,6873

Dari hasil pemeriksaan di ketahui nilai plastic limit nya adalah 18,6873%Jadi Indeks plastis nya adalah :

F.Dokumentasi PraktikumGbr. Menuangkan air di plat kacaGbr. Mengaduk tanah dengan air

Gbr. Membentuk tanah seperti cacing

Gbr. Tanah no.1 yang kering ditimbang

Gbr. hasil yang dibuat

G.Kesimpulan Kadar air tanah yang diuji pada keadaan batas plastis adalah 18,6873%.Jadi PI yang didapat adalah 1,7477.

LABORATORIUM TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Lembar Praktikum Mahasiswa

Kelompok : IKelas : SI-4CPengajar :Ir.Ependi Napitu,M.T

Tgl Praktek: 01-04-2013

BAB IV PEMERIKSAAN BATAS SUSUT TANAH(SHRINKAGE LIMIT OF SOIL) A. TujuanMengetahui besar penyusutan suatu sample tanah dari kondisi basah menjadi kondisi kering (besar penyusutan dinyatakan dalam persen).

B. Dasar Teori Batas susut (SL) didefinisikan sebagai kadar air pada kedudukan antara daerah semi padat dan padat, yaitu persentase kadar air dimana pengurangan kadar air selanjutnya tidak mengakibatkan perubahan volume tanahnya.

C. Peralatan dan Bahan UjiPeralatan : Linier shrinkage (Is) Volumetric Dish Cawan Air raksa Oven Spatula Desikator Jangka sorong plat kaca ukuran 50x50x0,9 cm Timbangan dengan ketelitian 0,01 gr Squeeze bottle (botol tempat air suling)

Bahan : Tanah yang lolos saringan # 40 (0,425 mm) air suling Oli Siapkan benda uji seperti pengujian batas cair, sebanyak 30 gram-150 gram.

D. Langkah KerjaLinier Shrinkage Dish1. Olesi cetakan dengan oli supaya contoh/sample tanah yang diuji tidak melekat pada cetakan saat dibuka nanti. Kemudian ukur panjang, kedalaman serta diameter dari Linear Shringkage Limit.2. Ambil tanah yang lolos saringan # 40 sebanyak 150 gr atau berdasarkan takaran tertentu dari si praktikan, lalu ditambahkan air dan dibuat menjadi pasta seperti yang disyaratkan pada persiapan contoh benda uji tanah untuk plastis limit.3. Kemudian pasta dimasukkan ke dalam cetakan dan diratakan, diusahakan jangan ada udara yang terperangkap. Bersihkan tanah yang melekat pada pinggirnya dengan lap basah.4. Letakkan cetakan tadi yang telah berisi pasta dalam oven untuk dikeringkan, keringkan sampai benar-benar kering ( 24 jam).5. Setelah kering, dinginkan cetakan tersebut dan ukur penyusutan yang terjadi pada pasta tanah kering tersebut. Kemudian bandingkan dengan ukuran Linear Shringkage Limit pada awal pengujian.

Volumetric Dish1. Olesi cetakan dengan oli supaya contoh/sample tanah yang diuji tidak melekat pada cetakan saat dibuka nanti. Kemudian ukur panjang, kedalaman serta diameter dari Linear Shringkage Limit.2. Ambil tanah yang lolos saringan # 40 sebanyak 150 gr atau berdasarkan takaran tertentu dari si praktikan, lalu ditambahkan air dan dibuat menjadi pasta seperti yang disyaratkan pada persiapan contoh benda uji tanah untuk plastis limit.3. Kemudian pasta dimasukkan ke dalam cetakan dan diratakan, diusahakan jangan ada udara yang terperangkap. Bersihkan tanah yang melekat pada pinggirnya dengan lap basah.4. Letakkan cetakan tadi yang telah berisi pasta dalam oven untuk dikeringkan, keringkan sampai benar-benar kering ( 24 jam).5. Setelah kering, dinginkan cetakan tersebut dan ukur penyusutan yang terjadi pada pasta tanah kering tersebut. Kemudian ambil air raksa. Isi wadah penuh dengan air raksa. Kemudian celupkan tanah yang yang ada di volumetric dish ke dalam air raksa kemudian ditekan sehingga volume air raksa berkurang. Hitung massa air raksa yang tersisa.E. Data Hasil Pengujian dan PerhitunganNo.PengukuranLinear Shrinkage LimitVolumetric Dish

1.Berat dish (gr)240,375,6424

2.Berat dish + tanah basah (gr)306,5114,8700

3.Berat dish + tanah kering (gr)277,0107,0839

4.Volume dish (cm)-25,0368

5.Berat tanah basah (gr)66,239,2276

6.Berat tanah kering (gr)36,731,4415

7.Berat air (gr)29,57,7861

8.Kadar air ( % )80,384724,7637

9.Berat air raksa + wadah(sebelum dimasukan tanah ) ( gr)-1864,1

10.Berat air raksa + wadah(setelah dimasukkan tanah) (gr)-1622,2

11.Berat air raksa tumpah (gr)-241,9

12.Volume tanah kering (cm)17,7868

13.-1,7050

14.Panjang contoh semula ( cm )14-

15.Panjang setelah dioven ( cm )13,7-

16.2,14-

17.Lebar contoh semula ( cm )2,5-

18.Lebar setelah dioven ( cm )2,45-

19.2,00-

20.Rata rata SL Shrinkage -

Batas Susut (SL) Berdasarkan Panjang= x 100%= (1- ) x 100% = 2,1429 %

Berdasarkan Lebar = Maka, SL =

F.Dokumentasi Praktikum

Gbr. Volumetric DishGbr. Linear Shrinkage Dish

Gbr. Volumetric dish dan linear shrinkage Gbr. Volumetric dish dan linear yang telah diisi tanah basah shrinkage dengan tanah dioven

Gbr. Wadah diisi air raksaGbr. Wadah dan air raksa ditimbang

Gbr. Tanah yang sudah dioven dicelupkan ke dalam air raksa

G.Kesimpulan

Besar penyusutan Linier sample tanah yang diuji dari kondisi basah menjadi kondisi kering adalah 2,0717 %

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan:Tabel 3.Harga-hargaBatas Atterberguntuk Mineral LempungMineralBatas CairBatas PlastisBatas Kerut

Montmorillomte100-90050-1008,5-15

Nontronite37-7219-27

Illite60-12035-6015-17

Kaolinite30-11025-4025-29

Halloysiteterhidrasi50-7047-60

Halloysite35-5530-45

Attapulgite160-230100-120

Chlorite44-4736-40

Allophane200-250130-140

*menurut Mitchell ( 1976 )1. Berdasarkan tabel harga-harga batas atterberg menurut Mitchell, tanah lempung yang kami gunakan mengandung mineral Kaolinite danNontronite karena hasil praktikum yang kami peroleh batas cairnya 20,435 % dan batas plastisnya 18,6873b%.Tabel . HubunganpotensialmengembangdenganindeksplastisitasIndeks Plastis (PI)Derajat Pengembangan

0 15Rendah

10 35Sedang

20 35Tinggi

>35Sangat Tinggi

*menurut Chen (1998)

Tabel .Klasifikasi Potensial Pengembangan Batas Cair %PI %Potensial PengembanganKlasifikasi Potensial Mengembang

>60>35>1,5Tinggi

50 6025 350,5 1,5Rendah