Top Banner
TINGKAT KEJENUHAN BELAJAR MAHASISWA (Studi Deskriptif pada Mahasiswa Angkatan 2013 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Oleh : Hendrikus Nahak NIM: 121114075 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/9447/1/121114075_full.pdf · Kejenuhan juga dapat terjadi karena proses belajar seseorang yang melampaui batas kemampuan

Oct 29, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/9447/1/121114075_full.pdf · Kejenuhan juga dapat terjadi karena proses belajar seseorang yang melampaui batas kemampuan

TINGKAT KEJENUHAN BELAJAR MAHASISWA

(Studi Deskriptif pada Mahasiswa Angkatan 2013 Program Studi

Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Bimbingan dan Konseling

Oleh :

Hendrikus Nahak

NIM: 121114075

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/9447/1/121114075_full.pdf · Kejenuhan juga dapat terjadi karena proses belajar seseorang yang melampaui batas kemampuan

i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/9447/1/121114075_full.pdf · Kejenuhan juga dapat terjadi karena proses belajar seseorang yang melampaui batas kemampuan

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/9447/1/121114075_full.pdf · Kejenuhan juga dapat terjadi karena proses belajar seseorang yang melampaui batas kemampuan

iii

HALAMAN MOTTO

Jangan pernah menyesal dengan suatu kegagalan yang kamu lakukan, akan tetapi

tetaplah bersyukur karena suatu kegagalan merupakan satu langkah maju menuju

kesuksesan.

Moris Keta Hodi Halua, Hamulak No Serisu.

-Hendrikus Nahak-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/9447/1/121114075_full.pdf · Kejenuhan juga dapat terjadi karena proses belajar seseorang yang melampaui batas kemampuan

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan

Kepada:

Tuhan Yesus Kristus

Malaikat Kecilku dan Pelindungku

Bapak Kornelis Letto Taek dan Mama Thresia Marghareta Abuk.

Kakak Gaspar Burak dan Dominggas Rafu

Bapak Emanuel Bele Bau

Romo Paulus Wiryono

Juster Donal Sinaga

Kakak Stefanus Mau

Keluarga Besar Suku Lahoan Bei Ikun

Keluarga Suku Laninis dan Keluarga Besar Suku Lianain.

Almamaterku Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Program Studi Bimbingan dan Konseling Khususnya Angkatan 2012.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/9447/1/121114075_full.pdf · Kejenuhan juga dapat terjadi karena proses belajar seseorang yang melampaui batas kemampuan

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/9447/1/121114075_full.pdf · Kejenuhan juga dapat terjadi karena proses belajar seseorang yang melampaui batas kemampuan

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/9447/1/121114075_full.pdf · Kejenuhan juga dapat terjadi karena proses belajar seseorang yang melampaui batas kemampuan

vii

ABSTRAK

TINGKAT KEJENUHAN BELAJAR MAHASISWA

(Studi Deskriptif pada Mahasiswa Angkatan 2013 Program Studi Bimbingan

dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta)

Hendrikus Nahak

Universitas Sanata Dharma

2017

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kejenuhan belajar

mahasiswa Angkatan 2013 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta dan usulan-usulan topik bimbingan belajar.

Kejenuhan belajar digolongkan menjadi 5 kategori yaitu sangat tinggi, tinggi,

sedang, rendah, dan sangat rendah.

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Subyek dalam

penelitian ini adalah mahasiswa angkatan 2013 Program Studi Bimbingan dan

Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta berjumlah 53 orang. Alat

pengumpalan data yang digunakan oleh peneliti adalah Skala Kejenuhan Belajar

Mahasiwa, yang terdiri dari 40 item, dengan nilai koefisien reliabilitas Alpha

Cronbach 0.867. Teknik analisis data yang digunakan adalah membuat tabulasi

dari skor masing-masing item, menghitung persentase masing-masing aspek,

menghitung butir instrumen yang perolehan skornya tinggi dan deskripsi

kategorisasi distribusi normal, dengan 5 kategori, Sangat Tinggi, Tinggi, Sedang,

Rendah, dan Sangat Rendah.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa lebih dari separuh mahasiswa

Angkatan 2013 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta memiliki skor kejenuhan belajar kategori tinggi dan sedang

dengan rincian sebagai berikut: sebanyak 11 mahasiswa ( 20,75 %) mengalami

kejenuhan belajar tinggi, dan 42 mahasiswa (79,24 %) mengalami kejenuhan

belajar sedang. Butir item yang perolehan skor tinggi menggambarkan kejenuhan

belajar mahasiswa yaitu sangat tinggi 1 item, tinggi 14 item, sedang 21 item,

rendah 3 item dan sangat rendah 1 item. Maka dari itu, 14 item yang berada pada

kategori tinggi dapat dijadikan usulan-usulan topik bimbingan belajar.

Kata kunci: Kejenuhan Belajar, Mahasiswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/9447/1/121114075_full.pdf · Kejenuhan juga dapat terjadi karena proses belajar seseorang yang melampaui batas kemampuan

viii

ABSTRACT

STUDENTS’ STUDYING SATURATION LEVEL

(Descriptive Study of the Students of the Guidance and Counseling Study

Program Batch 2013 Sanata Dharma University Yogyakarta)

Hendrikus Nahak

Sanata Dharma University

2017

The aim of this research was to measure studying saturation level among

the guidance and counseling students batch 2013 and some suggested topics for

tutoring programs. Studying saturation levels were classified into five categories,

namely: very high, high, medium, low, and very low.

The type of this research was a quantitative descriptive. The subjects of

this research were 53 guidance and counseling students batch 2013, Sanata

Dharma University. Data collection instrument that was used by the researcher

was Students Saturation Level Scale, which consisted of 40 items with Cronbach’s

Alpha reliability coefficient 0.867. Data analysis technique was applied to make a

tabulation of each item, to count the percentage of each aspect, to count the item

instrument that had a high score and to describe five normal distribution

categories, namely: very high, high, medium, low, very low.

The result of this research showed that more than half of the guidance and

counseling students batch 2013, Sanata Dharma University had high and medium

studying saturation levels, the details are as follows: 11 students (20.75%)

experienced high level of saturation, and 42 students (79.24%) experienced

medium level of saturation. Item which had high score described students’

studying saturation levels that were: 1 item was very high, 14 items were high, 21

items were medium, 3 items were low and 1 item was very low. Therefore, 14

items that belonged to high category could be proposed as suggestion topics of

tutoring.

Keywords: Saturation Learning, Student.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/9447/1/121114075_full.pdf · Kejenuhan juga dapat terjadi karena proses belajar seseorang yang melampaui batas kemampuan

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas

berkat perlindungan, dan karunianya bagi penulis sehingga bisa menyelesaikan

skripsi dengan judul Tingkat Kejenuhan Belajar Mahasiswa Angkatan 2013

Program Studi Bimbingan Dan Konseling Sanata Dharma.

Skripsi ini ditulis dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

memperoleh gelar sarjana pendidikan program studi Bimbingan dan Konseling.

Penulis menyadari bahwa selama penulisan skripsi ini banyak menemui

hambatan- hambatan serta kesulitan, akan tetapi berkat bantuan dan dukungan dari

berbagai pihak sehingga semuanya dapat diselesaikan.

Oleh karena itu pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih

kepada:

1. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Dr. Gendon Barus, M.Si. selaku Ketua Program Studi Bimbingan dan

Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Juster Donal Sinaga, M.Pd. selaku Wakil Ketua Program Studi Bimbingan dan

Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan dosen pembimbing

yang telah banyak meluangkan waktu penuh kesabaran dalam memberikan

bimbingan, pengarahan, dan motivasi bagi penulis untuk menyelesaikan

skripsi ini.

4. Bapak dan Ibu dosen di Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas

Sanata Dharam Yogyakarta yang telah membekali penulis dengan berbagai

ilmu pengetahuan yang sangat berguna bagi penulis.

5. Bapak Moko selaku Sekretariat Program Studi Bimbingan dan Konseling

yang telah berkenan membantu seluruh penelitian hingga penyelesaian skripsi.

6. Mahasiswa Angkatan 2013 Program Studi Bimbingan dan Konseling

Universitas Sanata Dharma Yogyayakarta selaku subyek penelitian yang

sudah membantu dan bersedia meluangkan waktu untuk mengerjakan

kuesioner penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/9447/1/121114075_full.pdf · Kejenuhan juga dapat terjadi karena proses belajar seseorang yang melampaui batas kemampuan

x

7. Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling 2012 yang telah

mendukung dan membantu dalam penyelesaian skripsi.

8. Orangtuaku tercinta Bapak Kornelis Leto Taek dan Mama Thresia Margaretha

Abuk, serta program kerja sama Baku Peduli yang selalu menyemangati

dalam menyelesaikan skripsiku dan seluruh keluarga besar yang telah

mendukung serta memberikan motivasi dalam karya skripsiku sehingga

semuanya dapat diselesaikan dengan lancar dan baik.

9. Teman –teman Baku Peduli Belu 02 ( Ari Caca, Any Keun, Corma, Febby,

Greg, Hendro, Lina, Sintus, Stevi, Lia dan Lisa) yang selalu memberikan

dukungan dan motivasi dalam menyelesaikan skripsi.

10. Teman –teman seperjuanganku ( Ari Caca, Betty, Donny, Meks, Armed, dan

Iron) yang selalu memberikan motivasi dan selalu membantu ketika

mengalami kesulitan dalam menyelesaikan skripsi.

11. Teman-teman Rakat Atambua-Jogja ( Okto Morais Amaral, Roy Atok, Putra

Wahab, Halek Jr, Jimmy, Sukardi Lahoan, Akehy, Moruk, Santus Besin,

Farid Bambang, Malik Jr, Rolly Bas, Mauk Sipri, Liber Amaral, Vhyana,

Lhyana, Delvhy dan Ady Bauk) yang selalu memberikan dukungan dan

motivasi dalam menyelesaikan skripsi.

12. Teman-teman Asrama Student Resident Sanata Dharma Yogyakarta ( Neppi,

Milo, Daus, Andy, Ricko, Chris, Heron, Frengki, Marita dan Lhyana) yang

selalu memberikan dukungan dan motivasi dalam menyelesaikan skripsi.

13. Terspesial buat kekasihku Maria Gaudensiana Aek yang selalu mensupport

dan memotivasi dalam menyelesaikan skripsi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/9447/1/121114075_full.pdf · Kejenuhan juga dapat terjadi karena proses belajar seseorang yang melampaui batas kemampuan

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/9447/1/121114075_full.pdf · Kejenuhan juga dapat terjadi karena proses belajar seseorang yang melampaui batas kemampuan

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................... ii

HALAMAN MOTTO ………..................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN………………………………………….. iv

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................... v

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ...................................... vi

ABSTRAK................................................................................................... vii

ABSTRAC ............................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ................................................................................ ix

DAFTAR ISI ............................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ...................................................................................... xiv

DAFTAR GRAFIK ................................................................................... xv

DAFTAR GAMBAR................................................................................. xvi

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xvii

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................... 6

C. Batasan Masalah ......................................................................... 7

D. Rumusan Masalah ...................................................................... 7

E. Tujuan Penelitian ....................................................................... 8

F. Manfaat Penelitian ..................................................................... 8

G. Defenisi Istilah .......................................................................... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Hakikat Kejenuhan Belajar ......................................................... 10

1. Pengertian Belajar ................................................................. 10

2. Pengertian Kejenuhan Belajar ...............................................11

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/9447/1/121114075_full.pdf · Kejenuhan juga dapat terjadi karena proses belajar seseorang yang melampaui batas kemampuan

xii

3. Karakteristik Kejenuhan Belajar ........................................... 12

4. Faktor-Faktor Kejenuhan Belajar ......................................... 13

B. Hakikat Mahasiswa Sebagai Dewasa Awal ................................ 24

1. Pengertian Dewasa Awal ...................................................... 24

2. Tugas Perkembangan Dewasa Awal ..................................... 25

3. Ciri-Ciri Dewasa Awal ......................................................... 28

4. Karakteristik Periode Dewasa Awal ..................................... 30

5. Minat Dewasa Awal Pada Belajar ........................................ 32

6. Hambatan-hambatan belajar...................................................34

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian.............................................................................37

B. Waktu dan Tempat Penelitian .....................................................38

C. Subyek Penelitian ........................................................................38

D. Teknik dan Instrument Pengumpulan Data ............................... 38

E. Validitas dan Realibilitas Instrument ......................................... 40

1. Validitas ................................................................................ 40

2. Realibilitas ............................................................................ 42

F. Teknik Analis Data ..................................................................... 44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ........................................................................... 48

1. Deskriptif Tingkat Kejenuhan Belajar Mahasiswa ............... 48

2. Gambaran Persentase Kejenuhan Belajar Mahasiswa .......... 50

3. Indentifikasi Butir Instrumen Yang Perolehan Skornya

Tinggi……………………………………………………….51

B. Pembahasan ................................................................................54

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/9447/1/121114075_full.pdf · Kejenuhan juga dapat terjadi karena proses belajar seseorang yang melampaui batas kemampuan

xiii

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ................................................................................. 59

B. Keterbatasan Penelitian ............................................................... 59

C. Saran ........................................................................................... 60

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 61

LAMPIRAN................................................................................................. 63

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/9447/1/121114075_full.pdf · Kejenuhan juga dapat terjadi karena proses belajar seseorang yang melampaui batas kemampuan

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Penentuan Skor Tiap Alternatif Jawaban ....................................... 39

Tabel 2. Kisi-Kisi Skala Tingkat Kejenuhan Belajar Mahasiswa Sebelum Uji

Coba ...............................................................................................39

Tabel 3. Kisi-Kisi Skala Kejenuhan Belajar Final .......................................42

Tabel 4. Kualifikasi Reliabilitas .................................................................. 43

Tabel 5. Reliabilitas Statistics....................................................................... 44

Tabel 6. Norma Penggolongan Kategorisasi Kejenuhan Belajar

Mahasiswa ....................................................................................45

Tabel 7. Kategori Skor Subjek Penelitian.................................................... 46

Tabel 8. Kategori Skor Item Penelitian........................................................46

Tabel 9. Kategori Aspek Kejenuhan Belajar................................................47

Tabel 10. Tingkat Kejenuhan Belajar Mahasiswa Program Studi

Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta....................................................................................48

Tabel 11. Analisis Aspek Kejenuhan Belajar...............................................50

Tabel 12. Kategori Butir Item Instrumen Penelitian.....................................52

Tabel 13. Kesebelas Item Beserta Besaran Skornya.....................................52

Tabel 14. Usulan Topik Bimbingan Berdasarkan Instrumen Penelitian.......57

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/9447/1/121114075_full.pdf · Kejenuhan juga dapat terjadi karena proses belajar seseorang yang melampaui batas kemampuan

xv

DAFTAR GRAFIK

Grafik 1 : Tingkat Kejenuhan Belajar Mahasiswa Program Studi

Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta ................................................................................... 49

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/9447/1/121114075_full.pdf · Kejenuhan juga dapat terjadi karena proses belajar seseorang yang melampaui batas kemampuan

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 : Diagram Pie Persentase Aspek Kejenuhan Belajar

Mahasiswa.................................................................................50

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/9447/1/121114075_full.pdf · Kejenuhan juga dapat terjadi karena proses belajar seseorang yang melampaui batas kemampuan

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Kisi- Kisi Skala Tingkat Kejenuhan Belajar Mahasiswa .........64

Lampiran 2 : Kuesioner Kejenuhan Belajar Mahasiswa ...............................65-70

Lampiran 3 : Realibilitas ............................................................................... 71

Lampiran 4 : Surat Penelitian ....................................................................... 72

Lampiran 5 : Tabulasi Data Penelitian ..........................................................73-75

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/9447/1/121114075_full.pdf · Kejenuhan juga dapat terjadi karena proses belajar seseorang yang melampaui batas kemampuan

1

BAB I

PENDAHULUAN

Dalam bab ini disajikan tentang latar belakang masalah, identifikasi

masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, dan defenisi istilah.

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan dalam pengertian yang luas merupakan kegiatan yang

meliputi semua perbuatan atau semua usaha dari generasi yang lebih

tingkat pengetahuan dan pengalaman untuk mengalihkan pengetahuan,

pengalaman serta keterampilannya kepada generasi tingkat

pengetahuannya lebih rendah. Pendidikan mempunyai fungsi sebagai salah

satu cara dalam menyiapkan generasi yang lebih mudah agar dapat

memenuhi fungsi hidupnya baik secara jasmani maupun rohani.

Upaya untuk mewujudkan tujuan pendidikan dalam kehidupan

yang semakin kompleks dan beraneka ragam serta perkembangan

teknologi yang semakin canggih dan perkembangan budaya yang semakin

luas. Sistem pendidikan yang dirancangkan oleh pemerintah sekarang ini

merupakan salah satu wahana dalam pembentukan karakteristik

kepribadian remaja yang lebih baik, sehingga diharapkan mampu dalam

mengembangkan aspek pengetahuan, sikap dan nilai keterampilan

(kognitif, afektif, dan psikomotorik) yang diperolehnya dari dalam dunia

pendidikan ke dalam kehidupan sehari-hari.

Hal tersebut menunjukkan bahwa pendidikan tidak hanya semata-

mata berkaitan dengan aspek kognitif saja. Dari pengalaman dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/9447/1/121114075_full.pdf · Kejenuhan juga dapat terjadi karena proses belajar seseorang yang melampaui batas kemampuan

2

pengamatan peneliti menemukan bahwa, penggunaan metode tidak variasi

dalam proses pembelajaran sehingga mahasiswa mengalami kejenuhan

belajar akibatnya tujuan dari proses pembelajaran tidak dapat berjalan

dengan baik dan lancar sesuai dengan apa yang diharapkan.

Kejenuhan juga dapat terjadi karena proses belajar seseorang yang

melampaui batas kemampuan fisik karena lelah dan bosan. Namun

kejenuhan yang umum terjadi adalah karena keletihan yang melanda

mahasiswa, sehingga bisa berperilaku menyimpang seperti membolos,

melalaikan tugas, dan malas mengerjakan tugas. Keletihan dapat

dikategorikan menjadi tiga macam yaitu: keletihan indera, keletihan fisik,

dan keletihan mental.

Keletihan indera dan fisik seperti mata, telinga atau indera lainnya.

Pada umumnya dapat dikurangi atau dihilangkan lebih mudah setelah

istrahat yang cukup, terutama tidur nyenyak dan mengonsumsi makanan

dan minuman yang bergizi, dan sebaliknya keletihan pada mental tidak

dapat diatasi dengan cara sederhana seperti cara untuk mengatasi keletihan

lainnya.

Masalah–masalah yang biasa terjadi di lingkungan perkuliahan

terkait dengan kejenuhan yang sering dialami mahasiswa khususnya ketika

pelaksanaan proses perkuliahan yakni apabila mahasiswa sudah jenuh atau

bosan maka ada mahasiswa yang sering keluar ruangan dengan meminta

izin untuk ke kamar mandi secara bergantian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/9447/1/121114075_full.pdf · Kejenuhan juga dapat terjadi karena proses belajar seseorang yang melampaui batas kemampuan

3

Kejenuhan belajar merupakan salah satu jenis kesulitan belajar

yang sering terjadi pada kalangan mahasiswa. Secara harafiah kejenuhan

berarti padat atau penuh sehingga tidak dapat memuat menerima apapun.

Selain itu juga, jenuh mempunyai arti jemu atau bosan. Kejenuhan yang

dialami mahasiswa dapat menyebabkan usaha belajar yang dilakukan sia-

sia yang disebabkan oleh suatu akal yang tidak bekerja sebagaimana

mestinya dalam memproses item-item informasi atau pengalaman baru

yang diperoleh.

Faktor yang dapat menyebabkan mahasiswa mengalami kejenuhan

dalam belajar, seperti kehilangan motivasi dan konsolidasi yang

merupakan salah satu tingkat keterampilan yang di miliki mahasiswa

sebelum mencapai pada tingkat keterampilan selanjutnya. Artinya,

mahasiswa tersebut telah mengalami kejenuhan yang berasal dari dalam

dirinya sendiri. Sedangkan salah satu contoh faktor kejenuhan yang

berasal dari luar yaitu mahasiswa berada pada situasi kompetitif yang ketat

dan menuntut kerja intelek yang berat (Muhibbin Syah, 2010:170).

Mahasiswa angkatan 2013 Program Studi Bimbingan dan

Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, saat ini sudah

menempuh tujuh semester. Mereka sudah mencapai 144 SKS. Mereka di

harapkan dapat menyelesaikan studinya 8 semester (4 tahun). Akan tetapi

sebagian mahasiswa yang belum mencapai target tersebut harus kuliah

mengulang bersama angkatan berikutnya untuk memperbaiki nilai mata

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/9447/1/121114075_full.pdf · Kejenuhan juga dapat terjadi karena proses belajar seseorang yang melampaui batas kemampuan

4

kuliah yang belum lulus atau mata kuliah wajib lulus yang belum lulus

sehingga sangat menguras tenaga, pikiran, dan waktu.

Separuh dari mahasiswa selalu menunda-nunda mengerjakan tugas

perkuliahan yang diberikan oleh setiap dosen. Mereka beranggapan bahwa

masih ada waktu untuk menyelesaikan tugas perkuliahan yang diberikan.

Pada akhirnya, tugas perkuliahan semakin banyak dan semakin menumpuk

sehingga mahasiswa kewalahan untuk mengerjakannya.

Ada kalanya mahasiswa, menggunakan sistem kebut semalaman

(deadline), sebuah sistem yang sering dipakai oleh mahasiswa untuk

menyelesaikan tugas perkuliahan. Sehingga tugas perkuliahan yang

dikerjakannya hasilnya tidak semaksimal mungkin karena keletihan dan

kelesuhan yang membuat mahasiswa tidak berkonsentrasi dalam

mengerjakan tugas perkuliahan.

Istilah kurikulum (curriculum) berasal dari bahasa Yunani, yaitu

curir yang artinya” pelari’’ dan curere yang berarti “ tempat berpacu”.

Kurikulum adalah semua kegiatan proses pendidikan dan pengalaman

potensial ( isi/materi) yang telah disusun secara ilmiah, baik yang terjadi di

dalam lingkungan pendidikan maupun diluar lingkungan pendidikan untuk

mencapai tujuan pendidikan (Zainal, 2011: 4).

Kurikulum 2013 Program Studi Bimbingan dan Konseling

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta merupakan sebuah kurikulum baru

yang mulai diterapkan pada tahun akademik 2013/2014. Kurikulum ini

dikembangkan berbasis kompetensi dengan mengacu pada Kerangka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/9447/1/121114075_full.pdf · Kejenuhan juga dapat terjadi karena proses belajar seseorang yang melampaui batas kemampuan

5

Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI). Dalam konsep KKNI, sarjana

masuk dalam level 6. Kurikulum 2013 dikembangkan untuk meningkatkan

dan menyeimbangkan kemampuan soft skilss dan hard skills yang berupa

sikap, keterampilan, dan pengetahuan ( Fadlillah 2014 : 16). Kurikulum

2013 ini menuntut mahasiwa harus aktif mencapai 70 % dan 30 %

merupakan tambahan materi dari berbagai dosen yang mengampuh mata

kuliah tersebut. Jumlah sks setiap semester tidak menentu (rata-rata 20

sks) akan tetapi setiap mata kuliah ada yang 6 sks, 4 sks, dan 2 sks.

Sistem kurikulum 2013 berbeda dengan kurikulum 2006. Jumlah

sks Kurikulum 2006 sebanyak 152 sks sebagai syarat untuk mendapatkan

gelar sarjana pendidikan. Sedangkan jumlah sks Kurikulum 2013

sebanyak 144 sks sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana

pendidikan. Pada kurikulum 2013 ada beberapa mata kuliah memiliki

besaran sks (6 sks dan 6 jam pertemuan). Dalam satu semester jumlah

sksnya bisa mencapai 24 sks. Bagi mahasiswa yang IPK nya tidak

mencapai standar (3,0) tidak bisa mengambil sebanyak 24 sks dalam satu

semester, sehingga mahasiswa tersebut dianjurkan untuk mengambil

setelah semester berikutnya. Apabila pada semester ganjil ada satu mata

kuliah berjumlah 6 sks dan mahasiswa tersebut nilainya tidak mencapai

standar atau tidak lulus harus menunggu satu tahun untuk bisa

memperbaiki nilainya. Kejadian seperti ini membuat mahasiswa merasa

jenuh dan bosan dengan proses perkuliahan. Sistem kebut semalam, yang

sering dipakai oleh mahasiswa mengerjakan tugas ketika menjelang ada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/9447/1/121114075_full.pdf · Kejenuhan juga dapat terjadi karena proses belajar seseorang yang melampaui batas kemampuan

6

presentasi, ujian tengah semester, dan ujian akhir semester. Sistem kebut

semalam ini, hampir digunakan oleh seluruh mahasiswa di wilayah

Indonesia khususnya mahasiswa angkatan 2013 Program Studi Bimbingan

dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Berdasarkan permasalahan tersebut, maka peneliti tertarik untuk

mengangkat judul “Tingkat Kejenuhan Belajar Mahasiswa Program Studi

Bimbingan dan Konseling Tahun Akademik 2013/2014 Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta’’.

B. Identifikasi Masalah

Berangkat dari latar belakang masalah di atas, peneliti

mengidentifikasi berbagai masalah sebagai berikut:

1. Ditemukan beberapa mahasiswa kurang memiliki motivasi dari

dalam diri untuk menyelesaikan tugas perkuliahan.

2. Ditemukan beberapa mahasiswa menunda-nunda untuk

mengerjakan tugas perkuliahan, sehingga semakin banyak dan

semakin menumpuk tugas perkuliahan.

3. Ada beberapa mahasiswa acuh tak acuh terhadap tugas perkuliahan

yang diberikan oleh setiap dosen.

4. Ketika mengerjakan tugas kelompok, ada kalanya mengharapkan

teman kelompok yang mengerjakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/9447/1/121114075_full.pdf · Kejenuhan juga dapat terjadi karena proses belajar seseorang yang melampaui batas kemampuan

7

C. Batasan Masalah

Untuk memperoleh hasil lebih mendalam mengenai tingkat kejenuhan

belajar mahasiswa angkatan 2013, maka peneliti membatasi permasalahan

pada variabel yang akan di teliti yaitu kejenuhan belajar mahasiswa

angkatan 2013.

D. Rumusan Masalah

Adapun rumusan dalam penelitian ini yaitu:

1. Seberapa tinggi tingkat kejenuhan belajar mahasiswa angkatan

2013 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta?

2. Seberapa tinggi persentase masing-masing aspek kejenuhan belajar

mahasiswa menggambarkan tingkat kejenuhan belajar mahasiswa

Angkatan 2013 Program Studi Bimbingan dan Konseling

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta?

3. Butir-butir skala kejenuhan belajar mahasiswa mana saja yang

teridentifikasi perolehan skornya tinggi sebagai dasar penyusunan

topik-topik bimbingan belajar?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/9447/1/121114075_full.pdf · Kejenuhan juga dapat terjadi karena proses belajar seseorang yang melampaui batas kemampuan

8

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang akan di teliti dalam penelitian ini yaitu:

1. Mengukur tingkat kejenuhan belajar mahasiswa angkatan 2013

Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta.

2. Menganalisis aspek kejenuhan belajar mahasiswa berdasarkan

besaran persentase skor.

3. Mengidentifikasi butir-butir skala kejenuhan belajar yang

perolehan skornya tinggi sebagai dasar penyusunan topik-topik

bimbingan belajar.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini yaitu:

1. Manfaat teoritis

Melalui penelitian ini diharapkan mampu memberikan

sumbangan terhadap pengembangan ilmu pengetahuan khususnya

bagi tingkat kejenuhan belajar mahasiswa Program Studi

Bimbingan dan Konseling Tahun Akademik 2013/2014 Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/9447/1/121114075_full.pdf · Kejenuhan juga dapat terjadi karena proses belajar seseorang yang melampaui batas kemampuan

9

2. Manfaat praktis

a. Dosen

Hasil penelitian ini sebagai bahan masukan dalam memberikan

materi maupun tugas perkuliahan. Sehingga mahasiswa tidak

mengalami kejenuhan dalam belajar

b. Bagi mahasiswa

Membantu mahasiswa untuk mengurangi tingkat kejenuhan

belajar baik dilingkungan perkuliahan maupun diluar

lingkungan perkuliahan.

G. Definisi Istilah

1. Kejenuhan belajar merupakan suatu kondisi mental seseorang saat

mengalami rasa bosan dan lelah yang amat sangat sehingga

mengakibatkan timbulnya rasa lesu tidak bersemangat atau hidup tidak

bergairah untuk melakukan aktivitas belajar.

2. Belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku seseorang

yang dilakukan secara sengaja yaitu usaha melalui latihan dan

pengalaman, sehingga timbul kecakapan baru dalam dirinya.

3. Dewasa awal merupakan masa pencarian kemantapan dan masa

reproduktif yaitu suatu masa yang penuh dengan masalah dan

ketegangan emosional, periode isolasi sosial, periode komitmen, dan

masa ketergantungan, perubahan nilai-nilai, kreativitas dan

penyesuaian diri pada pola hidup yang baru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/9447/1/121114075_full.pdf · Kejenuhan juga dapat terjadi karena proses belajar seseorang yang melampaui batas kemampuan

10

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Dalam bab ini disajikan kajian pustaka tentang kejenuhan belajar,

dan hakikat mahasiswa sebagai dewasa awal.

A. Hakikat Kejenuhan Belajar

1. Pengertian Belajar

Dalam proses pendidikan di perguruan tinggi, kegiatan belajar

merupakan kegiatan yang paling pokok. Pencapaian tujuan pendidikan

banyak bergantung kepada bagaimana proses belajar yang dialami oleh

seseorang sebagai mahasiswa. Menurut Winkel (2010) belajar adalah

suatu aktivitas mental maupun psikis yang dialami langsung oleh

seseorang dalam berinteraksi aktif dengan lingkungan, sehingga dapat

menghasilkan perubahan-perubahan positif dalam pengelolaan

pemahaman, keterampilan dan sikap-sikap. Perubahan-perubahan ini

bersifat relatif konstan dan tidak membekas.

Menurut Gagne dan Berliner (Makmun, 2014) belajar merupakan

suatu proses usaha seseorang mengubah perilakunya karena hasil

pengalaman. Belajar mengandung tiga ciri yaitu: belajar berkaitan

dengan perubahan perilaku, perubahan perilaku tersebut terjadi karena

didahului oleh pengalaman, dan perubahan perilaku yang disebabkan

belajar bersifat relatif permanen.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/9447/1/121114075_full.pdf · Kejenuhan juga dapat terjadi karena proses belajar seseorang yang melampaui batas kemampuan

11

Menurut Slameto (2003) belajar merupakan suatu proses usaha

yang dilakukan seseorang untuk memperoleh perubahan tingkah laku

yang baru secara menyeluruh, sebagai hasil dari pengalamannya

sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungannya.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas maka dapat

disimpulkan bahwa, belajar merupakan suatu usaha sadar individu

untuk mencapai tujuan peningkatkan diri atau sebuah proses yang

memungkinkan seseorang memperoleh dan membentuk kompetensi,

keterampilan, dan sikap yang baru serta melibatkan proses mental

internal yang terjadi berdasarkan latihan, pengalaman dan interaksi

sosial.

2. Pengertian Kejenuhan Belajar

Syah (2010: 180) mengatakan bahwa jenuh dapat berarti jemu dan

bosan dimana sistem akalnya tidak dapat bekerja sesuai dengan yang

diharapkan dalam memproses item-item informasi atau pengalaman

baru. Sedangkan kejenuhan belajar ialah rentang waktu tertentu yang

digunakan untuk belajar, tetapi tidak mendatangkan hasil.

Sejalan dengan Syah, Suparno (2001:15) mendefenisikan

kejenuhan sebagai tekanan sangat mendalam yang sudah sampai titik

jenuh. Kejenuhan belajar adalah suatu kondisi mental seseorang saat

mengalami rasa bosan dan lelah yang amat sangat sehingga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/9447/1/121114075_full.pdf · Kejenuhan juga dapat terjadi karena proses belajar seseorang yang melampaui batas kemampuan

12

mengakibatkan timbulnya rasa lesu tidak bersemangat atau hidup tidak

bergairah untuk melakukan aktivitas belajar (Hakim, 2004:62).

Berdasarkan pendapat-pendapat para ahli diatas, maka dapat

disimpulkan bahwa kejenuhan belajar merupakan kondisi dimana

emosional dan fisik seseorang yang tidak dapat memproses informasi–

informasi atau pengalaman baru karena tekanan sangat mendalam yang

berkaitan dengan belajar sehingga tidak bersemangat untuk melakukan

aktivitas belajar.

3. Karakteristik Kejenuhan Belajar

Menurut Hakim (Mulyati 2004: 63) kejenuhan belajar adalah

tanda-tanda atau gejala-gejala yang sering dialami yaitu timbulnya rasa

enggan, malas, lesu dan tidak bergairah untuk belajar. Sedangkan menurut

Reber (Muhibbin Syah, 2010:170), tanda-tanda kejenuhan belajar adalah

sebagai berikut:

a. Merasa seakan–akan pengetahuan dan kecakapan yang diperoleh dari

proses belajar tidak ada kemajuan. Siswa yang mulai memasuki

kejenuhan dalam belajarnya merasa seakan–akan pengetahuan dan

kecekapan yang diperolahnya dalam belajar tidak meningkat, sehingga

siswa merasa sia-sia dengan waktu belajarnya. Contohnya: Merasa

tidak memiliki pengetahuan walaupun mempelajarinya

b. Sistem akalnya tidak dapat bekerja sebagai mana yang diharapkan

dalam memproses informasi atau pengalaman, sehingga mengalami

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/9447/1/121114075_full.pdf · Kejenuhan juga dapat terjadi karena proses belajar seseorang yang melampaui batas kemampuan

13

stagnan dalam kemajuan belajarnya. Seorang siswa yang sedang dalam

keadaan jenuh, sistem akalnya tidak dapat bekerja sebagaimana yang

diharapkan dalam memproses berbagai informasi yang diterima atau

pengalaman baru yang didapatnya. Contohnya: Tidak dapat mengingat

kembali banyak materi yang diberikan.

c. Kehilangan motivasi dan konsolidasi.

Siswa yang dalam keadaan jenuh merasa bahwa dirinya tidak lagi

mempunyai motivasi yang dapat membuatnya bersemangat untuk

meningkatkan pemahamnnya terhadap pelajaran yang diterimanya atau

dipelajarinya. Contohnya: Tidak dapat memotivasi diri dalam

mengerjakan tugas.

Berdasarkan beberapa pendapat dari ahli di atas maka dapat

disimpulkan bahwa, tanda-tanda kejenuhan belajar disebabkan karena

rasa malas, lesu, tidak bersemangat untuk belajar sehingga proses

belajarnya tidak ada kemajuan sebagai mana yang diharapkan dalam

memproses informasi atau pengalaman dan kehilangan motivasi untuk

belajar.

4. Faktor-Faktor Penyebab Kejenuhan Belajar

Menurut Syah (2010:164) faktor-faktor penyebab kejenuhan

belajar adalah sebagai berikut:

a. Terlalu lama waktu untuk belajar tanpa atau kurang istirahat,

belajar secara rutin atau monoton tanpa variasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/9447/1/121114075_full.pdf · Kejenuhan juga dapat terjadi karena proses belajar seseorang yang melampaui batas kemampuan

14

b. Lingkungan belajar yang tidak mendukung.

Lingkungan yang mendukung dapat meningkatkan motivasi belajar

begitu pula dengan lingkungan yang kurang mendukung dapat

menyebabkan kejenuhan belajar.

c. Lingkungan yang baik menimbulkan suasana belajar yang baik,

sehingga kejenuhan dalam belajar akan berkurang, begitupun

sebaliknya.

d. Konflik

Adanya konflik dalam lingkungan belajar anak baik itu konflik

dengan guru atau teman sangat mempengaruhi proses belajar

seseorang.

e. Tidak adanya umpan balik positif terhadap belajar.

Gaya belajar yang berpusat pada guru atau siswa tidak diberi

kesempatan dalam menjelaskan maka siswa dapat merasa jenuh.

f. Mengerjakan sesuatu karena terpaksa.

Tidak adanya minat siswa dalam belajar dapat menyebabkan

kejenuhan belajar terhadap pelajaran itu.

Menurut Suparno (2001:52) faktor penyebab kejenuhan belajar

adalah:

a. Cara atau metode belajar yang tidak bervariasi.

b. Belajar hanya di tempat tertentu.

c. Suasana belajar yang tidak berubah-ubah.

d. Kurang aktivitas rekreasi atau hiburan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/9447/1/121114075_full.pdf · Kejenuhan juga dapat terjadi karena proses belajar seseorang yang melampaui batas kemampuan

15

e. Adanya ketegangan mental kuat dan berlarut-larut pada saat

belajar.

Menurut Ahmadi (2013) faktor-faktor penyebab kejenuhan

belajar yaitu:

a. Faktor Interal

Faktor internal adalah faktor yang berada dari dalam individu

yang belajar. Faktor tersebut dapat di golongkan menjadi dua

golongan yaitu faktor-faktor fisiologi dan faktor-faktor psikologi.

1) Faktor-faktor fisiologi

Kondisi jasmani dan tonus (tegangan otot) yang menandai

tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan sendi-sendinya dapat

mempengaruhi belajar. Kondisi organ tubuh yang lemah dapat

menurunkan kualitas ranah cipta (kognitif) sehingga materi

yang dipelajarinya pun kurang atau tidak berbekas.

2) Faktor-faktor psikologis

Ada tujuh yang tergolong kedalam faktor psikologi yang

mempengaruhi belajar. Faktor-faktor psikologis yaitu:

intelegensi, minat, bakat, perhatian, motivasi, motif,

kematangan, dan kelelahan.

b. Faktor eksternal

Faktor eksternal adalah faktor yang ada di luar individu. Faktor

eksternal yang berpengaruh terhadap proses belajar seseorang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/9447/1/121114075_full.pdf · Kejenuhan juga dapat terjadi karena proses belajar seseorang yang melampaui batas kemampuan

16

Faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi proses belajar yaitu

dapat di kelompokkan menjadi beberapa faktor yaitu:

1) Faktor keluarga

Siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga

berupa: cara orang tua mendidik, relasi antara anggota

keluarga, suasana keadaan rumah tangga, dan keadaan ekonomi

keluarga.

2) Faktor sekolah

Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar ini mencakup:

metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan mahasiswa,

relasi, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, pelajaran

dan waktu sekolah, metode belajar dan tugas rumah.

3) Faktor masyarakat

Masyarakat merupakan faktor eksteren yang juga

berpengaruh terhadap belajar siswa. Pengaruh itu terjadi karena

keberadaan siswa dalam masyarakat.

4) Faktor waktu

Waktu memang berpengaruh terhadap keberhasilan belajar.

Sebenarnya yang sering menjadi masalah bagi siswa bukan ada

atau tidaknya waktu, melainkan bisa atau tidaknya mengatur

waktu yang tersedia untuk belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/9447/1/121114075_full.pdf · Kejenuhan juga dapat terjadi karena proses belajar seseorang yang melampaui batas kemampuan

17

5) Faktor media sosial

Media sosial merupakan salah satu faktor yang

mempengaruhi proses belajar remaja masa kini, jika remaja

salah menggunakan media sosial maka proses belajarnya akan

terganggu.

Slameto (2010:54) menyebutkan faktor-faktor yang

mempengaruhi kejenuhan belajar dapat digolongkan menjadi

dua yaitu: faktor intern dan faktor ekstern adalah sebagai

berikut:

a. Faktor Intern

Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu yang

sedang belajar. Faktor-faktor intern dibagi menjadi dua yaitu:

faktor jasmaniah dan faktor psikologis.

1) Faktor Jasmaniah

a) Kesehatan

Sehat berarti dalam keadaan baik segenap badan beserta

bagian-bagiannya bebas dari penyakit. Kesehatan seseorang

berpengaruh terhadap belajarnya. Proses belajar seseorang akan

terganggu jika kesehatannya terganggu, selain itu juga ia akan

cepat lelah, kurang bersemangat, mudah pusing, dan

mengantuk.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/9447/1/121114075_full.pdf · Kejenuhan juga dapat terjadi karena proses belajar seseorang yang melampaui batas kemampuan

18

b) Cacat tubuh

Cacat tubuh adalah sesuatu yang menyebabkan seseorang

kurang baik atau kurang sempurna mengenai tubuh/badan.

Cacat tubuh itu dapat berupa buta, tuli, patah kaki dan tangan,

dan sebagainya. Keadaan cacat tubuh juga sangat

mempengaruhi proses belajar seseorang. Seseorang yang cacat

belajarnya akan terganggu.

2) Faktor Psikologis

a) Perhatian

Perhatian adalah keaktifan jiwa yang dipertinggi, jiwa itu

pun semata-mata tertuju kepada suatu obyek. Untuk dapat

menjamin hasil belajar yang baik, maka seseorang harus

mempunyai perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya, jika

bahan pelajaran tidak menjadi perhatian seseorang maka

timbullah kebosanan sehingga seseorang tidak lagi suka

belajar.

b) Minat

Adanya minat terhadap objek yang dipelajari akan

mendorong orang untuk mempelajari sesuatu dan mencapai

hasil belajar yang maksimal. Minat merupakan komponen

psikis yang berperan mendorong seseorang untuk meraih

tujuan yang diinginkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/9447/1/121114075_full.pdf · Kejenuhan juga dapat terjadi karena proses belajar seseorang yang melampaui batas kemampuan

19

c) Motivasi

Motivasi belajar seseorang akan menentukan hasil belajar

yang dicapainya. Menurut Maslow (Rusman 2013) motif-motif

belajar yaitu adanya kebutuhan fisik, kebutuhan akan rasa

aman, kebutuhan akan kecintaan dan penerimaan dari orang

lain, kebutuhan untuk mendapatkan kehormatan, dan

kebutuhan aktulisasi diri.

d) Inteligensi

Intelegensi merupakan kecakapan untuk menghadapi dan

menyesuaikan ke dalam situasi yang baru dengan cepat dan

efektif. Intelegensi besar pengaruhnya terhadap kemajuan

belajar. Dalam situasi yang, seseorang yang mempunyai tingkat

intelegensi yang tinggi akan lebih berhasil daripada yang

mempunyai tingkat intelegensi rendah. Walaupun begitu

seseorang yang mempunyai tingkat intelegensi yang tinggi

belum pasti berhasil dalam belajarnya.

e) Memori

Memori merupakan kemampuan untuk merekam,

menyimpan, dan mengungkapkan kembali apa yang telah

dipelajari akan sangat membantu dalam proses belajar dan

mencapai hasil belajar yang lebih baik.

f) Kesiapan

Kesiapan adalah kesediaan untuk memberi respons atau

bereaksi. Kesedian itu timbul dari dalam diri seseorang dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/9447/1/121114075_full.pdf · Kejenuhan juga dapat terjadi karena proses belajar seseorang yang melampaui batas kemampuan

20

juga berhubungan dengan kemantangan, karena kemantangan

berarti kesiapan untuk melaksanakan kecakapan. Kesiapan ini

perlu diperhatikan dalam proses belajar, karena jika seseorang

ingin belajar sudah ada kesiapan maka hasil belajarnya akan

lebih baik.

b. Faktor Ekstern

Faktor ekstern adalah faktor yang ada di luar individu yang

belajar. faktor ekstern di bagi menjadi tiga yaitu: faktor

keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat.

1) Faktor keluarga

a) Cara orang tua mendidik

Cara orang tua mendidik anak besar pengaruhnya terhadap

belajar anaknya. Keluarga adalah lembaga pendidikan yang

pertama dan utama. Keluarga yang sehat artinya untuk pendidikan

dalam ukuran kecil, tetapi bersifat menentukan untuk pendidikan

dalam ukuran besar. Cara orang tua mendidik anak-anaknya akan

berpengaruh terhadap proses belajarnya.

b) Relasi antar anggota keluarga

Relasi antar anggota keluarga yang terpenting adalah relasi

orang tua dengan anaknya. Selain itu relasi anak dengan

saudaranya juga mempengaruhi proses belajarnya. Demi

kelancaran belajar seseorang, perlu diusahakan relasi yang baik di

dalam keluarga tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/9447/1/121114075_full.pdf · Kejenuhan juga dapat terjadi karena proses belajar seseorang yang melampaui batas kemampuan

21

c) Keadaan ekonomi keluarga

Keadaan ekonomi keluarga erat hubunganya dengan belajar

seseorang. Seseorang yang sedang belajar selain harus terpenuhi

kebutuhan pokoknya, misalnya makan, pakaian, dan perlindungan

kesehatan, juga membutuhkan fasilitas belajar seperti ruang

belajar, meja kursi, penerangan, alat tulis-menulis dan buku buku

pelajaran. Fasilitas belajar itu hanya dapat terpenuhi jika keluarga

mempunyai uang.

2) Faktor sekolah

a) Metode mengajar

Metode mengajar adalah suatu cara/jalan yang harus dilalui di

dalam mengajar. Mengajar adalah menyajikan bahan pelajaran oleh

orang kepada orang lain agar orang lain itu menerima, menguasai,

dan mengembangkannya.

b) Waktu sekolah

Waktu sekolah adalah waktu terjadinya proses belajar mengajar

(pagi, siang, dan sore hari). Waktu sekolah juga mempengaruhi

proses belajar seseorang. Jika pelajaran dilaksanakan pada sore

hari, sebenarnya kurang dapat dipertanggungjawabkan. Dimana

siswa harus beristirahat, tetapi mengikuti proses belajar-mengajar

hingga mereka mendengarkan pelajaran sambil mengantuk.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/9447/1/121114075_full.pdf · Kejenuhan juga dapat terjadi karena proses belajar seseorang yang melampaui batas kemampuan

22

c) Relasi Guru dengan Siswa

Proses belajar mengajar terjadi antara guru dengan siswa.

Proses tersebut juga dipengaruhi oleh relasi yang ada dalam proses

itu sendiri. Cara belajar siswa dipengaruhi oleh relasi dengan

gurunya. Guru yang kurang baik berinteraksi dengan siswa secara

akrab menyebabkan proses belajar-mengajar itu kurang lancar.

Siswa merasa jauh dari guru, maka segan berpartisipasi secara aktif

dalam belajar.

d) Siswa dengan Siswa.

Siswa yang mempunyai sifat-sifat atau tingkah laku yang

kurang menyenangkan teman lain, mempunyai rasa rendah diri

atau sedang mengalami tekanan-tekanan batin, akan diasingkan

dari kelompok. Akibatnya makin parah masalahnya dan akan

mengganggu belajarnya. Lebih-lebih lagi ia menjadi malas untuk

mengikuti proses belajar-mengajar di sekolah karena di sekolah

mengalami perlakuan yang kurang menyenangkan dari teman-

temannya.

3) Faktor masyarakat

a) Bentuk kehidupan masyarakat

Kehidupan masyarakat di sekitar siswa juga berpengaruh

terhadap proses belajar siswa. Masyarakat yang terdiri dari orang-

orang yang tidak terpelajar, dan mempunyai kebiasan yang tidak

baik akan berpengaruh jelek kepada anak (siswa) yang berada di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/9447/1/121114075_full.pdf · Kejenuhan juga dapat terjadi karena proses belajar seseorang yang melampaui batas kemampuan

23

lingkungan masyarakat tersebut, akibatnya proses belajarnya

terganggu dan bahkan kehilangan semangat belajar.

b) Teman bergaul

Pengaruh-pengaruh dari teman bergaul seseorang lebih cepat

masuk dalam jiwannya. Teman bergaul yang baik akan

berpengaruh baik terhadap diri siswa, begitu juga sebaliknya teman

bergaul yang jelek pasti mempengaruhi proses belajar temannya.

c) Kegiatan siswa dalam masyarakat

Kegiatan siswa dalam masyarakat dapat menguntungkan

terhadap perkembangan pribadinya. Tetapi jika siswa ambil bagian

dalam kegiatan masyarakat yang terlalu banyak misalnya

berorganisasi, kegiatan-kegiatan sosial dan keagamaan proses

belajarnya akan terganggu, jika tidak bijaksana dalam mengatur

waktunya.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas tentang

faktor-faktor yang mempengaruhi kejenuhan belajar maka dapat

disimpulkan bahwa, kejenuhan belajar disebabkan oleh dua yaitu

faktor internal dan eksternal. Faktor-faktor internal yaitu faktor-

faktor fisiologis dan faktor-faktor psikologis dan faktor eksternal

yaitu lingkungan keluarga, sekolah, media sosial dan lingkungan

masyarakat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/9447/1/121114075_full.pdf · Kejenuhan juga dapat terjadi karena proses belajar seseorang yang melampaui batas kemampuan

24

B. Hakikat Mahasiswa Sebagai Dewasa Awal

1. Pengertian Dewasa Awal

Masa dewasa adalah masa awal seseorang dalam menyesuaikan

diri terhadap pola-pola kehidupan baru dan harapan-harapan sosial

baru. Pada masa ini, seseorang dituntut untuk memulai kehidupannya.

Menurut Hurlock, (Jahja, 2011: 246) dewasa awal adalah masa

pencarian kemantapan dan masa reproduktif yaitu suatu masa yang

penuh dengan masalah dan ketegangan emosional, periode isolasi

sosial, periode komitmen, dan masa ketergantungan, perubahan nilai-

nilai, kreativitas dan penyesuaian diri pada pola hidup yang baru.

Masa dewasa dikatakan sebagai masa sulit bagi indvidu. Pada masa

ini seseorang dituntut untuk melepaskan ketergantungannya terhadap

orang tua dan berusaha untuk dapat mandiri. Menurut Santrock,

(Jahja; 2011) dewasa awal adalah masa kemandirian ekonomi dan

pribadi dalam membuat keputusan untuk bekerja dan menjalin

hubungan dengan lawan jenis serta perjuangan antara ketertarikan pada

kemandiran dan menjadi terlibat secara sosial.

Berdasarkan beberapa pendapat ahli di atas dapat disimpulkan

bahwa, masa dewasa merupakan masa seseorang dalam menyesuaikan

diri terhadap pola-pola kehidupan baru dan masa dimana seseorang

harus melepaskan ketergantungannya terhadap orangtua dan mulai

belajar mandiri karena telah mempunyai peran dan tugas yang baru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/9447/1/121114075_full.pdf · Kejenuhan juga dapat terjadi karena proses belajar seseorang yang melampaui batas kemampuan

25

2. Tugas Perkembangan Dewasa Awal

Havighurst (Rochmah, 2005:80-83) membagi kehidupan masa

dewasa menjadi tiga fase, yaitu: dewasa awal, dewasa madya, dan

dewasa lanjut. Pada dewasa muda tugas-tugas perkembangan yang

harus diselesaikan individu adalah:

a. Memilih pasangan hidup

Masa dewasa muda merupakan masa awal membina karier dan

keluarga. Kehidupan berkeluarga diawali dengan memilih

pasangan hidup sebagai suami istri. Pasangan suami istri selain

didasari oleh pertimbangan yang matang, tentang kesesuaian sifat,

kesamaan tujuan hidup, serta berbagai kemampuan dan kesiapan

melaksanakan tugas-tugas rumah tangga.

b. Belajar hidup dengan pasangan

Hidup berkeluarga merupakan hidup bersama antara dua orang

yang memiliki dua latar belakang kehidupan, sifat dan mungkin

minat dan kebiasaan yang berbeda. Meskipun demikian, mereka

memiliki kebutuhan yang sama, yaitu kebutuhan untuk hidup

bersama. Pemahaman tentang kesamaan dan perbedaan-perbedaan

tersebut tidak muncul begitu saja, tetapi harus ada kesediaan dan

usaha dari kedua belah pihak untuk mempelajarinya. Tanpa

pemahaman, maka keharmonisan keluarga sulit direalisasikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/9447/1/121114075_full.pdf · Kejenuhan juga dapat terjadi karena proses belajar seseorang yang melampaui batas kemampuan

26

c. Memulai hidup berkeluarga

Keluarga merupakan masyarakat kecil. Hampir seluruh aspek

kehidupan kemasyarakatan ada didalam keluarga. Dalam keluarga

ada aspek ekonomi, sosial, politik, budaya, agama, pendidikan,

kesehatan, keamanan, etika, estetika, dan lain-lain. Suami istri

dengan anak-anaknya, harus mengembangkan mekanisme kerja,

menciptakan iklim kehidupan dan lain-lain sehingga semua

kebutuhan dapat terpenuhi dan semua urusan keluarga dapat

diselesaikan dengan baik.

d. Memelihara dan mendidik anak

Setiap keluarga mendambakan kehadiran anak sebagai

pemersatu suami-istri, sebagai penerus generasi. Kehadiran anak

harus dirawat, dipelihara dan dididik dengan baik. Jika tidak,

mungkin saja anak itu bukan lagi penghibur dan penerus

kebanggaan, tetapi menjadi sumber kedukaan dan kegundahan.

Memelihara pertumbuhan fisiknya relatif lebih mudah

dibandingkan dengan mendidik kerohaniannya. Membimbing

perkembangan rohani (psikis) anak membutuhkan kesiapan

tertentu dari kedua orang tuanya.

e. Mengelola rumah tangga

Rumah tangga ibarat suatu perusahaan atau lembaga yang

memiliki banyak bagian atau kaitan, baik antar bagian-bagiannya

maupun bagian tersebut dengan bagian diluar rumah. Semua hal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/9447/1/121114075_full.pdf · Kejenuhan juga dapat terjadi karena proses belajar seseorang yang melampaui batas kemampuan

27

tersebut perlu direncanakan dan dikelola dengan baik, sehingga

dapat membentuk satu kesatuan yang harmonis.

f. Memulai kegiatan pekerjaan

Pekerjaan bukan hanya berfungsi untuk mendapatkan nafkah,

tetapi juga merupakan bagian dari karier sekaligus identitas

keluarga. Seorang dewasa muda harus mempersiapkan, memilih,

serta memasuki pekerjaan yang cocok dengan kemampuan latar

belakang pendidikannya, untuk kemudian mengembangkan dirinya

seoptimal mungkin dalam pekerjaan tersebut. Walaupun seseorang

telah mengikuti pendidikan untuk suatu pekerjaan, tetapi dalam

praktek masih harus banyak belajar dan mengembangkan diri.

g. Bertanggungjawab sebagai warga masyarakat dan warga negara

Seorang dewasa muda harus mampu membina hubungan sosial

dengan sesama warga masyarakat. Selain ia dituntut mematuhi

semua peraturan, ketentuan, dan nilai yang ada dalam masyarakat,

ia juga dituntut untuk memelihara dan mengawasinya, ia juga

dituntut untuk turut berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan

kemasyarakatan.

h. Menentukan persahabatan dalam kelompok sosial

Di masyarakat terdapat berbagai kelompok sosial, seperti

kelompok etnis, agama, budaya, profesi, hobi dan lain-lain.Seorang

dewasa muda dituntut untuk dapat hidup dalam berbagai kelompok

sosial tersebut dengan harmonis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/9447/1/121114075_full.pdf · Kejenuhan juga dapat terjadi karena proses belajar seseorang yang melampaui batas kemampuan

28

Berdasarkan pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa,

masa dewasa dibagi menjadi tiga fase yaitu fase dewasa awal,

dewasa madya, dan dewasa usia lanjut. Pada masa awal ini, tugas-

tugas dan tahapan perkembangan harus dilaksanakan dengan baik

sehingga individu akan tumbuh dan berkembang secara optimal

dan menjadi pribadi yang sehat. Perubahan minat, mobilitas sosial,

dan penyesuaian peran seks pada masa ini juga sangat berpengaruh

bagi tiap individu.

3. Ciri-ciri Dewasa Awal

Dewasa awal merupakan peralihan dari masa remaja. Pada masa

dewasa awal ini, identitas diri didapat sedikit demi sedikit sesuai

dengan umur kronologisnya. Menurut Sumanto (2014: 246)

menyebutkan ciri-ciri dewasa awal sebagai berikut:

a. Masa pengaturan (settle down)

Pada masa ini, seseorang akan mencoba-coba sebelum ia

menentukan mana yang sesuai, cocok, dan memberi kepuasan

permanen. Ketika ia telah menentukan pola hidup yang diyakini

dapat memenuhi kebutuhan hidupnya, ia akan mengembangkan

pola-pola perilaku, sikap, dan nilai-nilai yang cenderung akan

menjadi kekhasannya selama hidupnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/9447/1/121114075_full.pdf · Kejenuhan juga dapat terjadi karena proses belajar seseorang yang melampaui batas kemampuan

29

b. Masa Usia Produktif

Dinamakan sebagai masa produktif karena pada rentang usia

ini merupakan masa-masa yang cocok untuk menentukan pasangan

hidup dan menikah. Pada masa ini, organ reproduksi sangat

produksi dalam menghasilkan keturunan.

c. Masa Ketegangan Emosional

Ketika seseorang berumur 20-an (sebelum 30-an), kondisi

emosionalnya tidak terkendali. seseorang cenderung labil, resah,

dan mudah memberontak. Pada masa ini juga emosi seseorang

sangat bergelora, mudah tegang, dan khawatir dengan status dalam

pekerjaan yang belum tinggi dan posisinya yang baru sebagai

orang tua.

d. Masa Komitmen

Pada masa ini juga setiap individu mulai sadar akan

pentingnya sebuah komitmen. Seseorang mulai membentuk pola

hidup, tanggung jawab dan komitmen baru.

e. Masa perubahan nilai

Nilai yang dimiliki seseorang ketika ia berada pada masa

dewasa berubah karena pengalaman dan hubungan sosialnya

semakin meluas. Nilai sudah mulai dipandang dengan kacamata

orang dewasa. Pada masa ini juga seseorang akan lebih

menerima/berpedoman pada nilai konvensional dalam hal

keyakinan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/9447/1/121114075_full.pdf · Kejenuhan juga dapat terjadi karena proses belajar seseorang yang melampaui batas kemampuan

30

Berdasarkan pendapat diatas dapat di simpulkan bahwa, ciri-

ciri dewasa awal meliputi masa pengaturan, masa usia produktif,

masa ketegangan emosional, masa komitmen, dan masa perubahan

nilai. Pada masa ini, seseorang mulai menentukan arah dan tujuan

hidup masing-masing dan tidak tergantung kepada orang lain.

4. Karakteristik Periode Dewasa Awal

Karakteristik yang menonjol dalam masa dewasa awal yang

membedakannya dengan masa kehidupan yang lain, nampak dalam

adanya peletakan dasar dalam banyak aspek kehidupannya,

melonjaknya persoalan hidup yang dihadapi dibandingkan dengan

remaja akhir dan terdapatnya ketegangan emosi. Menurut Sumanto

(2014 : 90) Karakteristik dewasa awal sebagai berikut yaitu:

a. Merupakan periode pemantapan dan pengendapan. Apabila

kematangan telah tercapai, seseorang diharapkan mulai memikul

tanggung jawab dan mengadakan pemantapan-pemantapan dalam:

1) Bidang kerja

Yang dipilih sebagai kariernya dimasa depan bagi

umumnya pria dan beberapa wanita. Sedangkan bagi beberapa

wanita lainnya memilih sebagai ibu rumah tangga saja, atau

memilih berperan ganda sebagai ibu rumah tangga sekaligus

sebagai pekerja/ karyawan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/9447/1/121114075_full.pdf · Kejenuhan juga dapat terjadi karena proses belajar seseorang yang melampaui batas kemampuan

31

2) Bidang kehidupan keluarga

Yaitu dalam memilih calon teman hidupnya. Umumnya,

sebelum mantap dalam memilih, terlebih dahulu mencoba

bergaul dengan bermacam-macam teman, sampai menemukan

yang cocok. Atau sampai akhirnya memutuskan untuk hidup

sendiri.

b. Merupakan usia reproduktif

Pasangan-pasangan yang menikah pada usia mudah

memusatkan perhatian untuk menjadi orang tua sekitar usia 20-30

tahun. Sedangkan mereka yang sekolah terus meniti karir, baru

menjadi orang tua sekitar usia 30 tahun, manakala sudah merasa

betul-betul siap.

c. Merupakan periode penuh ketegangan emosional

Dengan meninggalkan masa remaja dan memasuki masa

dewasa, terjadi kenaikan/ketegangan emosi, karena dirasakannya

semua serba baru dan asing baginya. Kadang-kadang mereka ingin

merubah keadaan masyarakat (ingat, usia mahasiswa yang penuh

gejolak dan ide-ide baru), namun mendekati usia 30-an umumnya

mereka telah menjadi tenang dan emosional stabil, serta telah dapat

mengatasi masalah-masalahnya. Ketegangan tersebut antara lain

disebabkan karena mereka harus mulai mampu melepaskan

ketergantungan dari orang tua, teman-teman dan mencapai

kemandirian secara emosional, walaupun ia tetap mempertahankan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/9447/1/121114075_full.pdf · Kejenuhan juga dapat terjadi karena proses belajar seseorang yang melampaui batas kemampuan

32

hubungan emosional yang erat dengan orang lain. Mereka tidak

terlalu merasa kecewa atau marah bila orang lain tidak sependapat

dengannya, atau tidak senang dengannya.

5. Minat Dewasa Awal pada Belajar

Minat timbul bersumber dari hasil pengenalan dengan lingkungan,

atau hasil berinteraksi dan proses belajar dengan lingkunganya. Bila

minat terhadap sesuatu sudah dimiliki seseorang, maka ia akan

menjadi potensi bagi orang lain bersangkutan untuk dapat meraih

sukses di bidang itu. Menurut Hurlock (Makmun, 2014: 136) minat

merupakan sumber motivasi yang mendorong orang untuk melakukan

apa yang mereka inginkan bila mereka bebas memilih. Ketika

seseorang menilai bahwa sesuatu akan bermanfaat, maka akan menjadi

berminat, kemudian hal tersebut akan mendatangkan kepuasan.

Kepuasan seseorang menurun maka minatnya juga akan menurun.

Minat tidak bersifat permanen, tetapi minat bersifat sementara dan

dapat berubah-ubah.

Menurut Jahja (2011, 63) minat adalah suatu dorongan yang

menyebabkan terikatnya perhatian inidividu pada objek tertentu seperti

pekerjaan, pelajaran, benda, dan orang. Minat berhubungan dengan

aspek kognitif, afektif, dan motorik. Minat bersumber dari motivasi

untuk melakukan apa yang diinginkan. Minat bersifat sementara dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/9447/1/121114075_full.pdf · Kejenuhan juga dapat terjadi karena proses belajar seseorang yang melampaui batas kemampuan

33

bersifat tetap (persistent) sehingga ada unsur memenuhi kebutuhan dan

memberikan kepuasaan.

Menurut Makmun (2014:12) belajar adalah suatu proses usaha

yang dilakukan secara sadar dan terus menerus melalui bermacam-

macam aktivitas dan pengalaman guna memperoleh pengetahuan baru

sehingga menyebabkan perubahan tingkah laku yang lebih baik.

Perubahan tersebut bisa ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti

perubahan dalam hal pemahaman, pengetahuan, perubahan sikap,

tingkah laku dan daya penerimaan.

Menurut Winkel (2010) belajar adalah suatu aktivitas mental

maupun psikis yang dialami langsung oleh seseorang dalam

berinteraksi aktif dengan lingkungan, sehingga dapat menghasilkan

perubahan-perubahan positif dalam pengelolaan pemahaman,

keterampilan dan sikap-sikap. Perubahan-perubahan ini bersifat relatif

konstan dan tidak membekas.

Berdasarkan beberapa pendapat tentang minat dan belajar di atas,

dapat disimpulkan minat adalah keinginan terhadap sesuatu yang

bermanfaat bagi perkembangan dirinya sedangkan belajar adalah suatu

usaha sadar individu untuk memperoleh pengetahuan dan pengalaman

baru. Jadi minat belajar adalah rasa senang, tertarik, dan keinginan

yang tinggi terhadap proses belajar yang dipandang memberi

keuntungan dan kepuasan pada dirinya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/9447/1/121114075_full.pdf · Kejenuhan juga dapat terjadi karena proses belajar seseorang yang melampaui batas kemampuan

34

6. Hambatan-hambatan Belajar

Menurut Syah, (2003: 185-186) hambatan-hambatan belajar yang

sering dialami seseorang dalam proses belajar adalah sebagai berikut:

a. Disleksia (Dyslexia)

Disleksia adalah ketidakmampuan belajar membaca. Membaca

merupakan aktivitas audiovisual untuk memperoleh makna dari simbol

berupa huruf atau kata. Hal ini akan berdampak pada kemampuan

membaca pemahaman. Orang yang memiliki keterlambatan

kemampuan membaca, mengalami kesulitan dalam mengartikan atau

mengenali struktur kata-kata (misalnya huruf atau suara yang

seharusnya tidak diucapkan, sisipan, dan penggantian kata). Mereka

juga mengalami kesulitan lain seperti cepat melupakan apa yang telah

dibacanya.

b. Disgrafia ( Dysgraphia)

Disgrafia adalah ketidakmampuan belajar menulis.

Ketidakmampuan belajar menulis melibatkan proses menggambar

simbol simbol bunyi menjadi simbol huruf atau angka. Kesulitan

menulis tersebut terjadi pada beberapa tahap aktivitas menulis, yaitu:

1) Mengeja, yaitu aktivitas memproduksi urutan huruf yang

tepat dalam ucapan atau tulisan dari suku kata/kata.

Kemampuan yang dibutuhkan aktivitas mengeja yaitu:

decoding (kemampuan menguraikan kode/simbol visual),

auditori ( ingatan atas obyek kode/simbol yang sudah

diurai) dan divisualisasikan dalam bentuk tulisan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/9447/1/121114075_full.pdf · Kejenuhan juga dapat terjadi karena proses belajar seseorang yang melampaui batas kemampuan

35

2) Menulis cetak dan menulis sambung, yaitu aktivitas

membuat gambar simbol tertulis. Sebagian orang

berkesulitan belajar umumnya lebih mudah menuliskan

huruf cetak yang terpisah-pisah daripada menulis huruf

sambung. Dalam menulis huruf cetak, rentang perhatian

yang dibutuhkan mereka relatif pendek, karena mereka

menulis per huruf. Sedangkan saat menulis huruf sambung

rentang perhatian yang dibutuhkan relatif lebih panjang,

karena mereka menulis per kata.

c. Diskalkulia (Dyscalculia)

Diskalkulia adalah ketidakmampuan berlajar berhitung.

Ketidakmampuan berhitung adalah kesulitan dalam menggunakan

bahasa simbol untuk berpikir, mencatat, dan mengkomunikasikan ide-

ide yang berkaitan dengan kuantitas atau jumlah. Kesulitan berhitung

dapat dikelompokkan menurut tingkatan, yaitu kemampuan dasar

berhitung, kemampuan dalam menentukan nilai tempat, kemampuan

melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan, kemampuan

memahami konsep perkalian dan pembagian.

Berdasarkan pendapat diatas dapat di simpulkan bahwa, hambatan-

hambatan belajar seseorang disebabkan karena ketidakmampuan

belajar membaca ((Dyslexia), ketidakmampuan menulis (Dysgraphia),

dan ketidakmampuan berhitung (Dyscalculia). Jadi, dengan adanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/9447/1/121114075_full.pdf · Kejenuhan juga dapat terjadi karena proses belajar seseorang yang melampaui batas kemampuan

36

hambatan-hambatan belajar ini membuat proses belajar seseorang

terganggu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/9447/1/121114075_full.pdf · Kejenuhan juga dapat terjadi karena proses belajar seseorang yang melampaui batas kemampuan

37

BAB III

METODE PENELITIAN

Dalam bab ini disajikan tentang jenis penelitian, subyek penelitian, teknik

dan instrumen pengumpulan data, validitas dan realibilitas instrumen, dan teknik

analisis data.

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif deskriptif. Penelitian

kuantitatif dekriptif ini bertujuan untuk menjelaskan, meringkaskan berbagai

kondisi, berbagai situasi, dan berbagai variabel yang timbul di masyarakat

yang menjadi objek penelitian itu berdasarkan apa yang terjadi. Menurut

Sugiyono (2013) penelitian deskriptif merupakan penelitian yang diarahkan

untuk mendeskripsikan gejala-gejala, fakta-fakta, atau kejadian-kejadian

secara sistematis dan akurat, mengenai sifat-sifat populasi atau daerah tertentu.

Menurut Nazir (2005:55), metode deskriptif adalah suatu metode dalam

meneliti status sekelompok manusia, suatu obyek, suatu kondisi, suatu sistem

pemikiran, dan suatu peristiwa yang terjadi dimasa sekarang. Tujuan dari

penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau skala

secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta peristiwa, dan sifat-

sifat hubungan antar fenomena yang diselidiki. Penelitian kuantitatif dengan

metode deskriptif dirancang untuk memperoleh gambaran mengenai Tingkat

Kejenuhan Belajar Mahasiswa Angkatan 2013 Program Studi Bimbingan dan

Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/9447/1/121114075_full.pdf · Kejenuhan juga dapat terjadi karena proses belajar seseorang yang melampaui batas kemampuan

38

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Kampus III Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta yang terletak di Jl. Paingan, Kelurahan Maguwoharjo, Kecamatan

Depok Timur, Kabupaten Sleman. Pengambilan data penelitian ini dilakukan

pada tanggal 25-26 Oktober 2016.

C. Subyek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa angkatan 2013

Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta Tahun Akademik 2013/2014. Jumlah mahasiswa pada penelitian

ini adalah 53 orang yang terdiri dari 10 orang laki-laki dan 43 orang

perempuan. Penelitian ini termasuk penelitian sampel.

D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

berupa penyebaran skala tentang kejenuhan belajar kepada mahasiswa

angkatan 2013 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta. Skala yang digunakan dikembangkan berdasarkan skala

Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi

seseorang atau kelompok tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2013).

Alternatif jawaban yang disediakan dalam skala ini berpedoman pada

teknik penyusunan skala likert. Untuk menghindari kecenderungan responden

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/9447/1/121114075_full.pdf · Kejenuhan juga dapat terjadi karena proses belajar seseorang yang melampaui batas kemampuan

39

memilih alternatif jawaban yang memiliki skor netral, maka jumlah alternatif

jawaban yang disediakan dimodifikasi menjadi lima alterntif jawaban.

Alternatif jawaban yang digunakan sangat tidak setuju (STS) dengan bobot

setiap altenatif jawaban adalah sebagai berikut (Sugiyono, 2013:135).

Tabel 1.

Penentuan Skor Tiap Alternatif Jawaban

NO Pernyataan

Alternatif jawaban

S

(Sangat

Setuju)

S

(Setuju)

TS

(Tidak Setuju)

STS

(Sangat Tidak

Setuju)

1. Favorabel 4 3 2 1

2. Unfavorabel 1 2 3 4

Skala yang digunakan adalah Skala Kejenuhan Belajar Mahasiswa yang

dikembangkan dari karakteristik kejenuhan belajar menurut Reber ( Syah, 2010).

Adapun kisi-kisi Skala Kejenuhan Belajar Mahasiswa adalah sebagai berikut:

Tabel 2. Kisi-Kisi Skala Kejenuhan Belajar Mahasiswa (Sebelum Uji Coba)

N

o

Karakteristik Indikator Item Jlh

Favo Unfavo

1 Merasa seakan – akan

pengetahuan dan

kecakapan yang

diperoleh dari proses

belajar tidak ada

kemajuan.

a. Merasa tidak memiliki

pengetahuan walaupun

mempelajarinya.

13,41 17, 9,

48

16

b. Berpikir bahwa orang lain

jauh lebih mengerti

tentang suatu materi

perkuliahan.

14,31

,32,

50

16, 33

c. Berpikir bahwa orang

lain jauh lebih mengerti

tentang suatu materi

perkuliahan.

15,42

,47

34, 30

2 Sistem akalnya tidak

dapat bekerja dalam

memproses informasi

a. Tidak dapat mengingat

kembali banyak materi

yang diberikan.

12,

29,

35

43, 17

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/9447/1/121114075_full.pdf · Kejenuhan juga dapat terjadi karena proses belajar seseorang yang melampaui batas kemampuan

40

N

o

Karakteristik Indikator Item Jlh

Favo Unfavo

atau pengalaman. b. Tidak bisa berkonsentrasi

saat mengikuti proses

perkuliahan.

18,11

,44,

38

36,49

c. Memiliki daya tanggap

mengingat materi sangat

rendah.

6, 8,

20,

27

10,

19,37,

3 Kehilangan motivasi

dan konsolidasi.

a. Tidak dapat memotivasi

diri dalam mengerjakan

tugas.

5,21,

39,

40,

22,26 17

b. Tidak ada minat dan

perhatian untuk mengikuti

proses perkuliahan.

3,4,

23,

24

45,28

c. Menampilkan perilaku

acuh tak acuh dengan

tugas yang diberikan.

1,2,7 25,46

Jumlah

Total

32 18

50

E. Validitas dan Realibilitas Instrumen

1. Validitas

Validitas suatu instrumen penelitian adalah derajat yang

menunjukkan dimana suatu tes mengukur apa yang hendak diukur

(Arikunto, 2002: 122). Instrumen yang valid berarti alat ukur yang

digunakan untuk memperoleh (mengukur) data yang valid. Valid berarti

instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya

diukur (Sugiyono, 2013: 173).

Validitas instrumen penelitian ini menggunakan validitas isi.

Validitas isi merupakan validitas yang diestimasi lewat pengujian terhadap

isi tes dengan analisis rasional atau lewat professional judgement (Azwar,

2007:45).Dalam penelitian ini, instrument penelitian dikontruksi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/9447/1/121114075_full.pdf · Kejenuhan juga dapat terjadi karena proses belajar seseorang yang melampaui batas kemampuan

41

berdasarkan aspek-aspek yang akan diukur dan selanjutnya di

konsultasikan kepada ahli (dosen pembimbing).

Setelah melakukan validitas isi yang di lakukan oleh ahli, validitas

instrument diuji secara empiris dengan melakukan uji konsistensi internal

menggunakan rumus product moment. Menurut Azwar, (2007 : 19)

adapun rumus product moment adalah sebagai berikut:

∑ (∑ )(∑ )

√* ∑ (∑ )+* ∑ (∑ ) +

Keterangan:

= korelasi produk moment

= nilai setiap butir

= nilai dari jumlah butir

= jumlah responden

Koefisien korelasi validitas item diukur menggunakan SPSS versi

16.0 agar perhitungan jadi lebih cepat dan mudah. Menurut Azwar (2011:

95), item yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,30 dianggap

memuaskan. Berdasarkan ketentuan tersebut dapat dikatakan bahwa item

yang valid adalah item yang memiliki nilai korelasi ≥ 0,30. Sementara itu,

suatu item dikatakan tidak valid jika memiliki nilai korelasi < 0,30.

Dari hasil uji validitas yang dilakukan oleh peneliti, maka

didapatkan 40 item Skala Kejenuhan Belajar Mahasiswa yang valid.

Sehingga item Skala Kejenuhan Belajar Mahasiswa yang digunakan

berjumlah 40 item. Hasil uji validitas instrumen menggunakan SPSS dapat

di lihat pada tabel berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/9447/1/121114075_full.pdf · Kejenuhan juga dapat terjadi karena proses belajar seseorang yang melampaui batas kemampuan

42

Tabel 3. Kisi-Kisi Skala Kejenuhan Belajar Mahasiswa ( Final)

No Karakteristik Indikator Item Jlh

Valid Gugur

1 Merasa seakan –

akan pengetahuan

dan kecakapan yang

diperoleh dari

proses belajar tidak

ada kemajuan.

a. Merasa tidak memiliki

pengetahuan walaupun

mempelajarinya.

13, 17,9 11

b. Berpikir bahwa orang

lain jauh lebih

mengerti tentang suatu

materi perkuliahan.

14,

1631,

32,33

c. Berpikir bahwa orang

lain jauh lebih

mengerti tentang suatu

materi perkuliahan.

15,30 34,

2 Sistem akalnya

tidak dapat bekerja

dalam memproses

informasi atau

pengelaman.

a. Tidak dapat mengingat

kembali banyak materi

yang diberikan.

12,

29,

35 14

b. Tidak bisa

berkonsentrasi saat

mengikuti proses

perkuliahan.

18,11 36,38

c. Memiliki daya tanggap

mengingat materi

sangat rendah.

6,8,

20,7,

10,19

37,

3 Kehilangan

motivasi dan

konsolidasi.

a. Tidak dapat

memotivasi diri dalam

mengerjakan tugas.

5,22,

26,

21,39,

40

15

b. Tidak ada minat dan

perhatian untuk

mengikuti proses

perkuliahan.

3,4,

23,

24,28

c. Menampilkan perilaku

acuh tak acuh dengan

tugas yang diberikan.

1,2,7,

25.

Jumlah

Total

30 10

40

2. Reliabilitas

Reliabilitas adalah tingkat kepercayaan hasil pengukuran (Azwar,

2007).Pengukuran yang mempunyai reliabilitas tinggi yaitu yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/9447/1/121114075_full.pdf · Kejenuhan juga dapat terjadi karena proses belajar seseorang yang melampaui batas kemampuan

43

mampu memberikan hasil ukur yang terpercaya, disebut sebagai

reliabel (Azwar, 2007:176).

Menurut Azwar (2011:4) konsep reliabilitas dalam arti reliabilitas

alat ukur erat berkaitan dengan masalah eror pengukuran (error of

measurement), sedangkan konsep reliabilitas dalam arti reliabilitas

hasil ukur erat berkaitan dengan eror dalam pengambilan sampel

(sampling error) yang mengacu pada konsistensi hasil ukur apabila

pengukuran dilakukan ulang pada kelompok individu yang berbeda.

Peneliti melakukan uji reliabilitas menggunakan program SPSS

versi 16 dengan uji Cronbach’s Alpha. Menurut Azwar (2007: 76)

adapun rumus koefisien reliabilitas Alpha Cronbach (α) adalah sebagai

berikut:

α =2[1- ]

Keterangan rumus :

S12 dan S2

2 : varians skor belahan 1 dan varians

skor belahan 2

Sx2 : varians skor skala

Hasil perhitungan indeks reliabilitas dikonsultasikan dengan

kriteria Guilford (Masidjo, 1995: 209).

Tabel 4.

Kualifikasi Reliabilitas

Koefisien Korelasi Kualifikasi

0,91 – 1,00 Sangat Tinggi

0,71 – 0,90 Tinggi

0,41 – 0,70 Sedang

0,21 – 0,40 Rendah

Negatif – 0,20 Sangat rendah

2S

2S + 2S

x

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/9447/1/121114075_full.pdf · Kejenuhan juga dapat terjadi karena proses belajar seseorang yang melampaui batas kemampuan

44

Perhitungan reliabilitas penelitian ini menggunakan Cronbach’s

Alpha dan memberikan hasil sebagai berikut:

Tabel 5.

Reliability Statistics

Cronbach’s Alpha N of Items

,867 40

Berdasarkan tabel perhitungan diatas dapat disimpulkan bahwa,

taraf reliabilitas Skala Kejenuhan Belajar Mahasiswa berada pada

kualifikasi tinggi.

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dilakukan untuk memperoleh hasil tingkat

kejenuhan belajar mahasisiwa Angkatan 2013 Program Studi Bimbingan

dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan untuk

mengetahui item kejenuhan belajar mahasiswa yang tergolong tinggi.

Teknik Analisis data yang digunakan adalah teknik kategorisasi jenjang

ordinal (Azwar 2011: 107-108). Ada lima kategorisasi yang digunakan

dapat di lihat pada tabel berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/9447/1/121114075_full.pdf · Kejenuhan juga dapat terjadi karena proses belajar seseorang yang melampaui batas kemampuan

45

Tabel 6.

Norma Penggolongan Kategorisasi Kejenuhan Belajar

Mahasiswa

Penghitungan Skor Item Kategori

µ+1,5σ < X Sangat Tinggi

µ+0,5σ< X ≤ µ+1,5σ Tinggi

µ-0,5σ<X ≤ µ + 0,5σ Sedang

µ-1,5σ<X ≤ µ - 0,5σ Rendah

X ≤ µ - 1,5σ Sangat rendah

Keterangan:

X maximum teoritik : Rata-rata skor total tertinggi

X minimum teoritik : Rata-rata skor total terendah

σ : Standar deviasi, yaitu luas jarak rentangan

yang dibagi dalam 6 satuan deviasi sebaran.

µ : Mean teoretik, yaitu rata-rata teoretis dari

skor maksimum dan minimum.

Kategori tersebut menjadi patokan untuk menentukan tinggi

rendahnya kejenuhan belajar mahasiswa angkatan 2013 Program Studi

Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta..

Kategorisasi subjek penelitian diperoleh melalui perhitungan (item 40)

sebagai berikut:

X maxsimum teoritik :40 x 4 = 160

X minimum teoritik :40 x 1 = 40

Luas Jarak : 160 – 40 = 120

σ :120 : 6 = 20

µ : (160 + 40) : 2 = 100

Jadi, dalam penelitian ini subjek digolongkan ke dalam lima kategori,

sehingga keenam satuan deviasi standar dibagi dalam lima bagian adalah

sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/9447/1/121114075_full.pdf · Kejenuhan juga dapat terjadi karena proses belajar seseorang yang melampaui batas kemampuan

46

Tabel 7.

Kategori Skor Subjek Penelitian

Penghitungan Skor Item Rerata Skor Kategori

X > µ+1,5σ X > 130 Sangat Tinggi

µ+0,5σ< X ≤ µ+1,5σ 110 < X ≤ 130 Tinggi

µ-0,5σ<X ≤ µ + 0,5σ 90 < X ≤ 110 Sedang

µ-1,5σ<X ≤ µ - 0,5σ 70 < X ≤ 90 Rendah

X ≤ µ - 1,5σ X ≤ 70 Sangat rendah

Kategorisasi ini digunakan sebagai acuan atau norma dalam

mengelompokkan skor subjek dalam kategorisasi atau skala kejenuhan belajar

mahasiswa.

Kemudian, kategorisasi butir-butir item penelitian diperoleh melalui

perhitungan (dengan jumlah subjek 53) sebagai berikut:

X maxsimum teoritik : 53x 4 = 212

X minimum teoritik : 53 x 1 = 53

Luas Jarak : 212 – 53 = 159

σ : 159 : 6 = 26,5

µ : (212 + 53): 2 = 132,5

Jadi Penentuan kategorisasi item-item setelah dilakukan

penghitungan dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 8.

Kategori Skor Item Penelitian

Penghitungan Skor Item Rerata Skor Kategori

X> µ+1,5σ X >172,25 Sangat Tinggi

µ+0,5σ< X ≤µ+1,5σ 145,75 < X ≤172,25 Tinggi

µ-0,5σ<X≤µ + 0,5σ 119,25 < X ≤145,75 Cukup Tinggi

µ-1,5σ<X≤µ - 0,5σ 92,75< X ≤119,25 Rendah

X≤µ - 1,5σ X ≤92,75 Sangat rendah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/9447/1/121114075_full.pdf · Kejenuhan juga dapat terjadi karena proses belajar seseorang yang melampaui batas kemampuan

47

Kategorisasi ini digunakan sebagai acuan untuk mengelompokkan

skor item dalam kategorisasi.Sedangkan untuk menjawab rumusan masalah

No. 2 digunakan teknik analisis data deskriptif persentase, dengan rumus

sebagai berikut:

Tabel 9.

Kategori Aspek kejenuhan belajar

x 100%

Rumus ini digunakan untuk menghitung skor persentase tiap-tiap item

dalam presentase atau skala kejenuhan belajar mahasiswa angkatan 2013 Program

Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/9447/1/121114075_full.pdf · Kejenuhan juga dapat terjadi karena proses belajar seseorang yang melampaui batas kemampuan

48

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini disajikan tentang hasil penelitian dan pembahasan

tingkat kejenuhan belajar mahasiswa Angkatan 2013 Program Studi

Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

A. Hasil Penelitian

1. Deskriptif Tingkat Kejenuhan Belajar Mahasiswa Program Studi

Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta.

Penelitian bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat

kejenuhan belajar mahasiswa angkatan 2013 Program Studi

Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Berdasarkan data-data yang telah diperoleh dan diolah diketahui

tingkat kejenuhan belajar mahasiswa Program Studi Bimbingan dan

Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, seperti tampak

pada tabel dibawah ini:

Tabel 10.

Distribusi skor Tingkat Kejenuhan Belajar Mahasiswa

Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta

Rentang Skor f % Kategori

> 130 0 0 % Sangat tinggi

110-130 11 20,75 % Tinggi

90-110 42 79,24 % Sedang

70-90 0 0 % Rendah

<70 0 0 % Sangat rendah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/9447/1/121114075_full.pdf · Kejenuhan juga dapat terjadi karena proses belajar seseorang yang melampaui batas kemampuan

49

Kategorisasi Deskripsi Tingkat Kejenuhan Belajar Mahasiswa jika

digambarkan dalam bentuk grafik dapat di lihat pada grafik berikut:

Gambar 1 : Grafik Tingkat Kejenuhan Belajar Mahasiswa

Angkatan 2013 Program Studi Bimbingan dan Konseling

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Berdasarkan tabel dan gambar diagram di atas dapat dijelaskan

bahwa: tidak ada mahasiswa yang mengalami tingkat kejenuhan belajar

berada pada kategori sangat tinggi, rendah, dan sangat rendah. Terdapat 11

mahasiswa (20,75 %) yang tingkat kejenuhan belajar mahasiswa Angkatan

2013 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta masuk dalam kategori tinggi dan terdapat 42 mahasiswa

(79,24 %) yang tingkat kejenuhan belajar mahasiswa angkatan 2013

Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta masuk dalam kategori sedang. Jadi, berdasarkan dari data di

atas dapat disimpulkan bahwa secara umum tingkat kejenuhan belajar

mahasiswa dapat dikatakan sedang.

0

20,75

79,24

0 0 0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah SangatRendah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/9447/1/121114075_full.pdf · Kejenuhan juga dapat terjadi karena proses belajar seseorang yang melampaui batas kemampuan

50

2. Analisis Persentase Masing-Masing Aspek Kejenuhan Belajar

Mahasiswa.

Untuk mengetahui gambaran persentase tiap-tiap aspek kejenuhan

belajar dibagi dalam tiga aspek yaitu: merasa seakan–akan

pengetahuan dan kecakapan yang diperoleh dari proses belajar tidak

ada kemajuan, sistem akalnya tidak dapat bekerja dalam memproses

informasi atau pengalaman, kehilangan motivasi dan konsolidasi. Hasil

perhitungan persentase dapat di lihat pada tabel gambar berikut:

Tabel 11.

Analisis Aspek Kejenuhan Belajar Mahasiswa

x100%

Gambar 2 : Diagram Pie Persentase Aspek-Aspek Kejenuhan

Belajar Mahasiswa Angkatan 2013 Program Studi Bimbingan dan

Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Merasa

seakan-akan

pengetahuan

dan kecapan

yang di peroleh

driproses

belajartidakada

kemajuan

19%

Sistem akalnya

tidak dapat

bekerja dlm

memproses

informasi atau

pengelaman

34%

Kehilangan

motivasi dan

konsolidasi

47%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/9447/1/121114075_full.pdf · Kejenuhan juga dapat terjadi karena proses belajar seseorang yang melampaui batas kemampuan

51

Berdasarkan diagram pie di atas dapat dijelaskan bahwa: aspek

kejenuhan belajar mahasiswa yang mencerminkan tingkat kejenuhan

belajar mahasiswa Angkatan 2013 Program Studi Bimbingan dan

Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, yang paling tinggi

adalah aspek kehilangan motivasi dan konsolidasi dengan besaran

persentase 47 %. Persentase tertinggi kedua adalah aspek kejenuhan

belajar dengan besaran persentase 34 % . Aspek yang dengan persentase

terendah adalah aspek merasa seakan-akan pengetahuan dan kecakapan

yang diperoleh dari proses belajar tidak ada kemajuan dengan persentase

19 %. Jadi dari tiga aspek kejenuhan belajar mahasiswa angkatan 2013

Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta, aspek yang paling tinggi persentasenya adalah aspek

kehilangan motivasi dan konsolidari dengan persentase sebesar 47%,

Sehingga dapat disimpulkan bahwa kejenuhan belajar mahasiswa tinggi.

3. Indentifikasi Butir Instrumen Yang Perolehan Skornya Tinggi

Skor butir item instrumen penelitian tingkat kejenuhan belajar

mahasiswa digolongkan dalam lima kategori yaitu: sangat tinggi,

tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah. Dari keseluruhan 40 butir

item skala tingkat kejenuhan belajar mahasiswa Angkatan 2013

Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta, telah menggunakan pengujian program SPSS versi 16.0

dan telah didapatkan hasil dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/9447/1/121114075_full.pdf · Kejenuhan juga dapat terjadi karena proses belajar seseorang yang melampaui batas kemampuan

52

Tabel 12. Kategori Butir Item Instrumen Penelitian

Kriteria Penilaian ∑ Item

> 172, 25 Sangat Tinggi 1 2

145,75- 172,25 Tinggi 14 4,5,10,18,19,22,27,28,31,

35,36, 37,39,40

119,25-145,75 Sedang 21 1,3,6,8,11,12,14,15,16,17,

20,21,23,24,25,26,29,30,3

2,33, 38

92,75-119,25 Rendah 3 7,13,34

< 92,75 Sangat Rendah 1 9

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa, terdapat 1

butir skala kejenuhan belajar mahasiswa Angkatan 2013 Program Studi

Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang

berada pada kategori sangat tinggi, 14 item yang berada pada kategori

tinggi, 21 item yang berada pada kategori sedang, 3 item pada kategori

rendah dan 1 item berada pada kategori sangat rendah. Dengan demikian

maka, 14 item yang berada pada kategori tinggi di jadikan sebagai dasar

penyusunan topik-topik bimbingan.

Adapun ke 14 item beserta besaran skornya adalah sebagai berikut:

Tabel 13.

Keempatbelas Item Beserta Besaran Skornya

No Aspek Item Skor

1. Merasa seakan-akan

pengetahuan dan

kecakapan yang diperoleh

dari proses belajar tidak

ada kemajuan.

Saya mengabaikan mengerjakan

tugas diberikan oleh dosen sehingga

telat mengumpulkan. (31)

149

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/9447/1/121114075_full.pdf · Kejenuhan juga dapat terjadi karena proses belajar seseorang yang melampaui batas kemampuan

53

No Aspek Item Skor

2. Sistem akalnya tidak dapat

bekerja dalam memproses

informasi atau

pengalaman.

Saya dapat menjelaskan kembali

materi kepada teman dan dosen

tentang suatu materi yang sudah

dipelajari sebelumnya. (10)

152

Saya mengerjakan tugas

perkuliahan yang diberikan oleh

dosen hanya membuang-buang

waktu saja karena tidak ada

gunanya. (18)

167

Saya lebih merasa memahami

materi perkuliahan yang dijelaskan

oleh dosen ketika saya mencatat

intinya dari materi perkuliahan. (19)

161

Saya beranggapan bahwa masih ada

waktu untuk mengikuti proses

perkulaihan sehingga saya sering

membolos. (27)

160

Saya sering meminta izin keluar

meninggalkan kuliah berlangsung

untuk menyegarkan pikiran ketika

mengalami jenuh dan bosan tentang

materi yang dijelaskan.(35)

150

Saya merasa bahwa saya telah

membuang-buang waktu belajar

susah payah karena tidak membuat

saya lebih paham materi kuliah.

(36)

161

Saya merasa membuang-buang

waktu ketika mengerjakan satu

tugas saja sehingga saya memilih

menunggu banyak tugas

perkuliahan untuk dikerjakan.(37)

152

3. Kehilangan motivasi dan

konsolidasi.

Saya merasa lebih memahami suatu

materi perkuliahan yang dijelaskan

oelh dosen ketika saya mengulangi

untuk mempelajarinya.(5)

163

Saya merasa lebih memahami

dalam mengerjakan tugas

151

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/9447/1/121114075_full.pdf · Kejenuhan juga dapat terjadi karena proses belajar seseorang yang melampaui batas kemampuan

54

No Aspek Item Skor

perkuliahan bersama teman-teman.

(22)

Saya merasa minder dengan

kemampuan yang dimiliki dalam

memahami suatu materi

perkuliahan.(4)

152

Saya merasa memiliki niat dan

semangat yang tinggi untuk

mengerjakan tugas perkuliahan

namun saya merasa jenuh dengan

banyak tugas perkuliahan. (28)

146

Saya terkadang kebingungan untuk

menyelesaikan banyak tugas yang

diberikan oleh dosen. (39)

155

Saya merasa percuma belajar

selama ini karena merasa tidak ada

kemajuan pada diri saya. (40)

146

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian tingkat kejenuhan belajar mahasiswa

tersebut menunjukkan bahwa tidak ada mahasiswa yang mengalami

kejenuhan belajar berada pada kategori sangat tinggi, rendah, dan sangat

rendah. Terdapat 11 mahasiswa yang memiliki tingkat kejenuhan belajar

berada pada kategori tinggi dan terdapat 42 mahasiswa yang mengalami

kejenuhan belajar berada pada kategori sedang. Artinya, lebih dari separuh

mahasiswa Angkatan 2013 Program Studi Bimbingan dan Konseling

Universitas Sanata Dharma Yogyakata mengalami kejenuhan belajar

kategori tinggi dan sedang.

Menurut Suparno (2001:1) bahwa kejenuhan adalah tekanan sangat

mendalam yang sudah sampai titik jenuh. Kejenuhan belajar adalah suatu

kondisi mental seseorang saat mengalami rasa bosan dan lelah yang amat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/9447/1/121114075_full.pdf · Kejenuhan juga dapat terjadi karena proses belajar seseorang yang melampaui batas kemampuan

55

sangat sehingga mengakibatkan timbulnya rasa lesu tidak bersemangat

atau hidup tidak bergairah untuk melakukan aktivitas belajar (Hakim,

2004:62). Dari pengertian tersebut, hasil penelitian ini dapat ditafsirkan

bahwa sebagian besar mahasiswa Angkatan 2013 Program Studi

Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

mengalami tekanan dalam belajar. Mereka mengalami kebosanan dan

kelelahan sehingga merasa tidak bersemangat untuk melakukan aktivitas

belajar.

Hal tersebut menunjukkan bahwa pendidikan tidak hanya semata-

mata berkaitan dengan aspek kognitif saja. Dari pengalaman dan

pengamatan peneliti menemukan bahwa, penggunaan metode tidak variasi

dalam proses pembelajaran sehingga mahasiswa mengalami kejenuhan

belajar akibatnya tujuan dari proses pembelajaran tidak dapat berjalan

dengan baik dan lancar sesuai dengan apa yang diharapkan.

Kejenuhan juga terjadi karena proses belajar seseoran yang

melampaui batas kemampuan jasmaninya karena lelah dan bosan. Namun

kejenuhan yang umum terjadi adalah karena keletihan yang melanda

mahasiswa, sehingga bisa berperilaku menyimpang seperti membolos,

melalaikan tugas, dan malas mengerjakan tugas. Keletihan dapat

dikategorikan menjadi tiga macam yaitu: keletihan indera, keletihan fisik,

dan keletihan mental.

Keletihan indera dan fisik seperti mata, telinga atau indera lainnya.

Pada umumnya dapat dikurangi atau dihilangkan lebih mudah setelah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/9447/1/121114075_full.pdf · Kejenuhan juga dapat terjadi karena proses belajar seseorang yang melampaui batas kemampuan

56

istrahat yang cukup, terutama tidur nyenyak dan mengonsumsi makanan

dan minuman yang bergizi, dan sebaliknya keletihan pada mental tidak

dapat diatasi dengan cara sederhana seperti cara untuk mengatasi keletihan

lainnya.

Menurut Syah (2003: 180) mengatakan bahwa jenuh dapat berarti

jemu dan bosan dimana sistem akalnya tidak dapat bekerja sesuai dengan

yang diharapkan dalam memproses item-item informasi atau pengalaman

baru. Sedangkan kejenuhan belajar ialah rentang waktu tertentu yang

digunakan untuk belajar, tetapi tidak mendatangkan hasil.

Dapat diduga bahwa kejenuhan belajar mahasiswa Angkatan 2013

Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta disebabkan oleh faktor belajar yang melampaui batas

kemampuan. Selain itu diduga karena keletihan indera dan fisik. Sejalan

dengan pendapat Syah (2010) kejenuhan belajar mahasiswa dapat

diartikan sebagai perilaku belajar yang tidak sesuai dengan yang

diharapkan untuk memproses informasi atau pengalaman baru. Artinya,

faktor penyebab kejenuhan belajar mahasiswa Angkatan 2013 Program

Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

adalah faktor internal menurut Ahmadi (2013). Faktor penyebab

kejenuhan belajar adalah faktor yang berada dalam diri individu yang

belajar. Faktor internal tersebut dapat berbentuk fisiologis seperti sakit,

panca indera lemah dan sebagainya. Sedangkan bentuk psikologis dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/9447/1/121114075_full.pdf · Kejenuhan juga dapat terjadi karena proses belajar seseorang yang melampaui batas kemampuan

57

berupa rendahnya intelegensi, minat, perhatian, motivasi, dan

kemantangan belajar.

Tabel 14.

Usulan Topik Bimbingan Berdasarkan Analisis Butir Instrumen

No Item Tujuan Bimbingan Topik

Bimbingan

1 Saya mengabaikan mengerjakan

tugas diberikan oleh dosen sehingga

telat mengumpulkan. (31)

Membantu mahasiswa

agar rajin mengerjakan

tugas perkuliahan

Manajemen

waktu

2 Saya mengerjakan tugas perkuliahan

yang diberikan oleh dosen hanya

membuang-buang waktu saja karena

tidak ada gunanya. (18)

Membantu mahasiswa

agar lebih aktif dalam

mengerjakan tugas

perkuliahan.

Raihlah

kesuksesan

dengan

belajar

Saya dapat menjelaskan kembali

kepada teman dan dosen tentang

suatu materi yang sudah dipelajari

sebelumnya. (10)

Saya lebih merasa memahami

materi perkuliahan yang dijelaskan

oleh dosen ketika saya mencatat

intinya dari materi perkuliahan. (19)

Saya beranggapan bahwa masih ada

waktu untuk mengikuti proses

perkulaihan sehingga saya sering

membolos. (27)

Saya sering meminta izin keluar

meninggalkan kuliah berlangsung

untuk menyegarkan pikiran ketika

mengalami jenuh dan bosan tentang

materi yang dijelaskan. (35)

Saya merasa bahwa saya telah

membuang-buang waktu belajar

susah payah karena tidak membuat

saya lebih paham materi kuliah.(36)

Saya merasa membuang-buang

waktu ketika mengerjakan satu tugas

saja sehingga saya memilih

menunggu banyak tugas perkuliahan

untuk dikerjakan. (37)

3 Saya merasa tidak ada gunanya

mengerjakan tugas perkuliahan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/9447/1/121114075_full.pdf · Kejenuhan juga dapat terjadi karena proses belajar seseorang yang melampaui batas kemampuan

58

No Item Tujuan Bimbingan Topik

Bimbingan

dengan serius. (4)

Membantu mahasiswa

agar lebih memotivasi

diri dalam

mengerjakan tugas

perkuliahan

Kemandirian

dalam

mengerjakan

tugas

perkuliahan

Saya merasa lebih memahami suatu

materi perkuliahan yang dijelaskan

oleh dosen ketika saya mengulangi

untuk memperlajarinya. (5)

Saya merasa lebih memahami dalam

mengerjakan tugas perkuliahan

bersama teman-teman. (22)

Saya merasa percuma belajar selama

ini karena merasa tidak ada

kemajuan pada diri saya. (40)

Saya merasa memiliki niat dan

semangat yang tinggi untuk

mengerjakan tugas perkuliahan

namun saya merasa jenuh dengan

banyak tugas perkuliahan. (28)

Saya terkadang kebingungan untuk

menyelesaikan banyak tugas yang

diberikan oleh dosen. (39)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/9447/1/121114075_full.pdf · Kejenuhan juga dapat terjadi karena proses belajar seseorang yang melampaui batas kemampuan

59

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini disajikan tentang kesimpulan, keterbatasan penelitian, dan

saran.

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan serta analisis yang telah

dilakukan tentang Tingkat Kejenuhan Belajar Mahasiswa Angkatan 2013

Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma

Yogayakarta dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Lebih dari separuh mahasiswa Angakatan 2013 Program Studi Bimbingan

dan Konseling Universitas Sanata Darma Yogyakarta memiliki skor

kejenuhan belajar mahasiswa dalam kategori tinggi dan sangat tinggi.

2. Aspek kejenuhan mahasiswa Angkatan 2013 Program Studi Bimbingan

dan Konseling Univeristas Sanata Dharma Yogyakarta yang perolehan

skornya paling tinggi adalah aspek kehilangan motivasi dan konsolidasi.

3. Ditemukan 11 item skala kejenuhan belajar mahasiswa Angkatan 2013

Program Studi Bimbingan dan Konselling Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta berada pada kategori tinggi dan dijadikan dasar penyusunan

topik bimbingan belajar.

B. Keterbatasan Penelitian

Peneliti menyadari adanya keterbatasan dalam penelitian ini yaitu: peneliti

tidak dapat dengan penuh memantau keseriusan dan kejujuran mahasiswa

dalam mengisi kuesioner tentang tingkat kejenuhan belajar mahasiswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/9447/1/121114075_full.pdf · Kejenuhan juga dapat terjadi karena proses belajar seseorang yang melampaui batas kemampuan

60

C. Saran

1. Bagi dosen, lebih memantau para mahasiswa supaya bisa bertanggung

jawab dalam mengerjakan tugas-tugas perkuliahan yang telah diberikan

oleh dosen.

2. Bagi mahasiswa Bimbingan dan Konseling, agar lebih aktif mengikuti

proses perkuliahan dan bertanggung jawab atas tugas perkuliahan yang

diberikan oleh dosen.

3. Bagi peneliti lain, melakukan uji coba alat ukur terlebih dahulu sebelum

melakukan penelitian agar dapat mengetahui kualitas alat ukur yang akan

digunakan dalam penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/9447/1/121114075_full.pdf · Kejenuhan juga dapat terjadi karena proses belajar seseorang yang melampaui batas kemampuan

61

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu. H & Supriyono Widodo.( 2013). Psikologi Belajar.

Jakarta:Rineka Cipta.

Ahmadi Abu. H. (2003). Psikologi Umum. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto,Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan

Praktek. Jakarta: PT.Rineka cipta.

Azwar, Saifuddin. (2011). Penyusunan Skala Psikologi.Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Azwar, Saifuddin. ( 2007). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar

Fadliilah. (2014). Implementasi kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar- Ruzz Media.

Makmun, Khairani. (2014). Psikologi Belajar. Yogyakarta: Aswaja Pressindo.

Mulyati. (2004). Psikologi Belajar. Yogyakarta: C.V. Andi Offset.

Majid abdul. (2013). Implementasi kurikulum 2013. Bandung: Interes

Media.

Nazir, Mohammad. (2005). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Rochmah, Elfi Yuliani. (2005). Psikologi Perkembangan. Yogyakarta:

Teras.

Sumanto. (2014). Psikologi Perkembangan Fungsi Dan Teori. Yogyakarta:

Centerof academik publising service.

Suparno, Suhaenah A. (2001). Membangun Kompetensi Belajar. Jakarta:

Departemen Pendidikan Nasional.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D.

Bandung: CV. Alfabeta.

Sugiyono. (2008). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV. Alfabeta.

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta:

PT.Rineka Cipta.

Muhibbin, Syah. (2003). Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru.

Bandung: Remaja Rosdakarya.

Muhibbin, Syah. (2010). Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Winkel. (2010). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Sketsa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/9447/1/121114075_full.pdf · Kejenuhan juga dapat terjadi karena proses belajar seseorang yang melampaui batas kemampuan

62

Yudrik, Jahja. (2011). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Kencana.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/9447/1/121114075_full.pdf · Kejenuhan juga dapat terjadi karena proses belajar seseorang yang melampaui batas kemampuan

63

LAMPIRAN-LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/9447/1/121114075_full.pdf · Kejenuhan juga dapat terjadi karena proses belajar seseorang yang melampaui batas kemampuan

64

Kisi-kisi Skala Tingkat Kejenuhan Belajar Mahasiswa

No Aspek Indikator Item Jlh

Favo Unfavo

1 Merasa seakan – akan

pengetahuan dan

kecakapan yang

diperoleh dari proses

belajar tidak ada

kemajuan.

a. Merasa tidak memiliki

pengetahuan walaupun

mempelajarinya.

13 9,17 11

b. Berpikir bahwa orang

lain jauh lebih

mengerti tentang suatu

materi perkuliahan.

14,

31,

32

16, 33

c. Berpikir bahwa orang

lain jauh lebih

mengerti tentang suatu

materi perkuliahan.

15 34, 30

2 Sistem akalnya tidak

dapat bekerja dalam

memproses informasi

atau pengelaman.

a. Tidak dapat mengingat

kembali banyak materi

yang diberikan.

12,

29,

35

14

b. Tidak bisa

berkonsentrasi saat

mengikuti proses

perkuliahan.

18 11,36

c. Memiliki daya tanggap

mengingat materi

sangat rendah.

6, 8,

20,

10,

19,37,

38, 27

3 Kehilangan motivasi

dan konsolidasi.

a. Tidak dapat

memotivasi diri dalam

mengerjakan tugas.

21,39

, 40,

5,22,26 15

b. Tidak ada minat dan

perhatian untuk

mengikuti proses

perkuliahan.

3,4,

23,

24,28

c. Menampilkan perilaku

acuh tak acuh dengan

tugas yang diberikan.

1,2,7 25

Jumlah

Total

23 17

40

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/9447/1/121114075_full.pdf · Kejenuhan juga dapat terjadi karena proses belajar seseorang yang melampaui batas kemampuan

65

KUESIONER

Tingkat Kejenuhan Belajar Mahasiswa

A. Identitas

Nama : ...................................

Jenis Kelamin : ……….........………....

Tanggal pengisian : ……/…………/2016

Suku : .....................................

B. Kata Pengantar

Teman-teman yang terkasih,

Pada kesempatan ini saya meminta kerelaan dan kesediaan teman-teman

untuk mengisi kuesioner ini. Kuesioner ini dimaksudkan untuk mengetahui

tingkat kejenuhan belajar. Saya sangat mengharapkan teman-teman mengisi

kuesioner ini dengan teliti, jujur, dan sesuai dengan diri dan pengalaman teman-

teman. Atas kesedian teman-teman sayamengucapkan terimakasih.

C. Petunjuk Pengisian

Di bawah ini ada sejumlah pernyataan tentang tingkat kejenuhan

belajarmahasiswa. Bacalah masing-masing pernyataan dengan teliti. Berikanlah

tanda centang (√) pada kolom yang telah disediakan sesuai dengan pengalaman

teman-teman.

Keterangan :

SS = Sangat Setuju

S = Setuju

TS = Tidak Setuju

STS = Sangat Tidak Setuju

1. Baca dan pahamilah setiap pernyataan dalam kuesioner ini!

2. Jawablah setiap pernyataan dengan jujur dan teliti sesuai dengan diri Anda!

3. Berilah tanda centang pada salah satu kolom yang telah disediakan!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/9447/1/121114075_full.pdf · Kejenuhan juga dapat terjadi karena proses belajar seseorang yang melampaui batas kemampuan

66

No Pernyataan

Sa

ng

at

Set

uju

(SS

)

Set

uju

(S

)

Tid

ak

Set

uju

(TS

)

Sa

ng

at

Tid

ak

Set

uju

(ST

S)

1 Saya mengikuti proses perkuliahan yang

sedang berlangsung namun tidak hadir

secara psikologis.

2 Saya merasa tidak ada gunanya

mengerjakan tugas perkuliahan dengan

serius.

3 Saya baru saja mendengarkan dosen

menjelaskan suatu materi namun saya

cepat melupakannya.

4 Saya merasa minder dengan

kemampuan yang dimiliki dalam

memahami suatu materi perkuliahan.

5 Saya merasa lebih memahami suatu

materi perkuliahan yang dijelaskan oelh

dosen ketika saya mengulangi untuk

mempelajarinya.

6 Ketika saya mengalami masalah dalam

keluarga saya merasa kurang mampu

untuk memotivasi diri mengerjakan

tugas perkuliahan.

7 Saya merasa acuh tak acuh terhadap

tugas perkuliahan yang diberikan oleh

dosen.

8 Saya kurang mampu menjelaskan

sendiri materi perkuliahan yang sudah

dipelajari kepada teman-teman maupun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/9447/1/121114075_full.pdf · Kejenuhan juga dapat terjadi karena proses belajar seseorang yang melampaui batas kemampuan

67

No Pernyataan

Sa

ng

at

Set

uju

(SS

)

Set

uju

(S

)

Tid

ak

Set

uju

(TS

)

Sa

ng

at

Tid

ak

Set

uju

(ST

S)

dosen sehingga saya lebih memilih

menggunakan power point.

9 Saya merasa diri saya tidak memilik

pengetahuan dalam mengerjakan tugas-

tugas kuliah.Saya berpikir bahwa saya

telah membuang waktu kuliah di tempat

ini.

10 Saya dapat menjelaskan kepada teman

dan dosen tentang suatu materi yang

dipelajari sebelumnya.

11 Saya berpikir bahwa orang lain jauh

lebih baik mengerti tentang materi

perkuliahan.

12 Ketika saya merasa malas mengerjakan

tugas perkuliahan saya tidak tahu cara

untuk membangkitkan minat.

13 Saya kurang mampu mengendalikan

emosi ketika saya mengalami suatu

masalah dengan teman sekelas sehingga

saya terganggu untuk mengikuti proses

perkuliahan.

14 Saya merasa membuang-buang waktu

untuk belajar setiap hari sehingga saya

lebih memilih belajar pada saat

diberikan tugas perkuliahan.

15 Saya mudah lupa materi yang baru saja

dijelaskan oleh dosen.

16 Saya mampu mengingat kembali materi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/9447/1/121114075_full.pdf · Kejenuhan juga dapat terjadi karena proses belajar seseorang yang melampaui batas kemampuan

68

No Pernyataan

Sa

ng

at

Set

uju

(SS

)

Set

uju

(S

)

Tid

ak

Set

uju

(TS

)

Sa

ng

at

Tid

ak

Set

uju

(ST

S)

yang sudah diberikan oleh dosen.

17 Saya merasa kurang percaya diri ketika

saya memberikan pertanyaan tentang

materi perkuliahan yang belum

dipahami karena saya takut ditertawakan

oleh teman-teman.

18 Saya mengerjakan tugas perkuliahan

yang diberikan oleh dosen hanya

membuang-buang waktu saja karena

tidak ada gunanya.

19 Saya merasa lebih memahami materi

perkuliahan yang dijelaskan oleh dosen

ketika saya mencatat intinya dari

materi perkuliahan.

20 Saya sudah mempelajari materi

sebelumnya namun ketika presentasi

saya enggan mengingat lagi materi yang

sudah dipelajari.

21 Ketika dalam perkuliahan tiba-tiba

dosen bertanya, saya gelagapan

menjawab.

22 Saya merasa lebih memahami dalam

mengerjakan tugas perkuliahan ketika

mengerjakan bersama teman-teman.

23 Saya mudah terganggu dengan keributan

teman ketika proses perkuliahan sedang

berlangsung.

24 Saya merasa materi perkuliahan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/9447/1/121114075_full.pdf · Kejenuhan juga dapat terjadi karena proses belajar seseorang yang melampaui batas kemampuan

69

No Pernyataan

Sa

ng

at

Set

uju

(SS

)

Set

uju

(S

)

Tid

ak

Set

uju

(TS

)

Sa

ng

at

Tid

ak

Set

uju

(ST

S)

dijelaskan oleh dosen kurang menarik

karena selama proses perkuliahan dosen

banyak melakukan ceramah mengenai

materi perkuliahan.

25 Saya mudah mengantuk ketika proses

perkuliahan pada sore hari karena saya

merasa perkuliahan tidak menarik.

26 Saya mencoba berkonsultasi dengan

dosen ketika ada materi yang belum

saya pahami.

27 Saya beranggapan bahwa masih ada

waktu untuk mengikuti proses

perkulaihan sehingga saya sering

membolos.

28 Saya merasa memiliki niat dan semangat

yang tinggi untuk mengerjakan tugas

perkuliahan namun saya merasa jenuh

dengan banyak tugas perkuliahan.

29 Saya sering menunda mengerjakan tugas

perkuliahan yang diberikan oleh dosen

sehingga kewalahan untuk mengerjakan

banyak perkuliahan yang diberikan oleh

dosen.

30 Saya mudah melupakan materi yang

sudah pernah dijelaskan oleh dosen.

31 Saya mengabaikan mengerjakan tugas

diberikan oleh dosen sehingga telat

mengumpulkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/9447/1/121114075_full.pdf · Kejenuhan juga dapat terjadi karena proses belajar seseorang yang melampaui batas kemampuan

70

No Pernyataan

Sa

ng

at

Set

uju

(SS

)

Set

uju

(S

)

Tid

ak

Set

uju

(TS

)

Sa

ng

at

Tid

ak

Set

uju

(ST

S)

32 Saya lebih memilih bercerita dengan

teman sebangku daripada mendengarkan

penjelasan dosen.

33 Saya sering mengatakan bahwa masih

ada waktu untuk mengerjakannya

sehingga tugas semakin menumpuk.

34 Saya kurang menerima pendapat teman-

teman ketika mengerjakan tugas

perkuliahan.

35 Saya sering meminta izin keluar

meninggalkan kuliah berlangsung untuk

menyegarkan pikiran ketika mengalami

jenuh dan bosan tentang materi yang

dijelaskan.

36 Saya merasa bahwa saya telah

membuang-buang waktu belajar susah

payah karena tidak membuat saya lebih

paham materi kuliah.

37 Saya merasa membuang-buang waktu

ketika mengerjakan satu tugas saja

sehingga saya memilih menunggu

banyak tugas perkuliahan untuk

dikerjakan.

38 Saya merasa diri saya tidak memiliki

pengetahuan dalam mengerjakan tugas-

tugas kuliah.

39 Saya terkadang kebingungan untuk

menyelesaikan banyak tugas yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/9447/1/121114075_full.pdf · Kejenuhan juga dapat terjadi karena proses belajar seseorang yang melampaui batas kemampuan

71

No Pernyataan

Sa

ng

at

Set

uju

(SS

)

Set

uju

(S

)

Tid

ak

Set

uju

(TS

)

Sa

ng

at

Tid

ak

Set

uju

(ST

S)

diberikan oleh dosen.

40 Saya merasa percuma belajar selama ini

karena merasa tidak ada kemajuan pada

diri saya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/9447/1/121114075_full.pdf · Kejenuhan juga dapat terjadi karena proses belajar seseorang yang melampaui batas kemampuan

72

Reliability

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases

Valid 54 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 54 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability statistics

Cronbach’s Alpha N of Items

,867 40

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/9447/1/121114075_full.pdf · Kejenuhan juga dapat terjadi karena proses belajar seseorang yang melampaui batas kemampuan

73

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/9447/1/121114075_full.pdf · Kejenuhan juga dapat terjadi karena proses belajar seseorang yang melampaui batas kemampuan

74

Suku 1 2 3 4 5 6 7 8 10 11 12 13 14 15 16 18 19 20 21 22 23 24 26 28 29 31 32 35 39 40 9 17 25 27 30 33 34 36 37 38

Jawa 3 1 2 4 4 2 3 2 3 4 4 1 3 4 1 3 3 2 3 3 4 1 3 3 3 2 3 2 4 3 2 4 3 4 4 2 1 4 3 2 112

Flores 3 4 3 3 4 2 1 2 3 3 3 4 1 3 3 4 4 2 2 4 3 3 1 2 2 4 3 3 4 1 1 3 4 3 1 2 3 2 2 4 109

Jawa 3 4 3 1 2 2 1 4 4 2 2 3 2 3 2 4 2 4 1 3 4 2 4 2 1 4 1 4 3 4 1 1 2 4 2 4 2 3 1 2 103

Dayak 3 1 3 4 3 2 3 4 3 3 4 1 4 3 3 4 3 2 2 3 1 4 3 4 3 1 2 3 3 4 1 2 1 4 3 3 2 4 1 3 110

Jawa 3 3 3 3 3 2 2 4 3 1 2 3 1 4 3 3 3 4 4 3 2 1 3 4 1 3 3 2 3 3 2 3 3 4 4 2 3 4 3 1 111

Jawa 3 3 3 2 3 2 3 3 3 4 3 2 3 2 3 3 2 3 3 2 4 2 2 4 4 3 3 2 4 3 2 4 3 3 3 1 1 3 3 3 112

Jawa 2 4 4 2 2 4 2 3 4 3 3 1 3 3 3 4 3 3 2 3 1 3 3 1 4 4 2 3 3 3 1 2 2 4 3 3 2 4 2 3 111

Jawa 2 4 2 2 1 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 4 4 3 2 4 2 3 4 3 3 4 2 4 2 4 1 3 4 4 1 3 1 3 2 1 109

Jawa 2 4 2 3 2 3 1 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 1 3 1 2 2 2 4 2 4 3 3 1 2 2 4 3 3 1 4 4 4 104

Batak 3 3 2 4 1 3 4 2 3 4 2 1 4 2 3 3 4 4 3 2 2 3 4 2 4 3 2 3 2 4 1 3 1 3 3 3 1 3 1 4 109

Jawa 3 2 4 1 2 3 3 4 1 3 2 2 3 1 4 2 3 1 3 3 3 2 4 3 2 1 4 3 3 4 2 4 2 1 3 2 3 1 2 2 101

Jawa 2 3 1 2 4 2 2 3 1 3 3 2 1 3 3 1 4 2 3 4 4 2 3 3 3 2 1 3 4 3 4 4 1 4 4 2 1 4 2 3 106

Jawa 2 4 2 3 4 3 1 3 4 2 3 2 4 2 2 4 4 3 2 3 1 3 3 3 1 3 4 2 4 2 1 1 2 3 3 2 4 4 3 4 110

Bali 3 4 3 3 3 3 1 4 3 2 3 1 4 4 3 4 3 2 3 3 2 4 2 3 2 3 2 4 4 3 1 1 1 4 2 3 1 3 3 2 109

Timor 2 3 4 1 3 3 2 3 4 4 2 2 1 3 4 3 3 2 1 4 3 2 4 2 3 2 4 1 3 2 1 2 3 1 2 3 3 2 4 1 102

Jawa 4 3 2 3 1 2 2 1 2 3 1 3 4 2 3 1 3 3 4 1 3 2 2 3 2 1 4 2 2 1 4 2 4 3 4 3 1 3 3 4 101

Jawa 1 3 2 2 4 3 3 2 4 1 2 3 2 2 1 3 2 3 3 4 2 1 3 4 3 1 3 4 3 1 4 4 2 2 3 2 1 3 2 4 102

Jawa 2 4 3 3 3 1 2 3 4 1 3 3 2 2 3 4 3 2 2 3 1 4 3 1 4 4 2 2 3 3 2 1 2 3 3 1 4 3 2 1 102

Jawa 3 3 2 4 4 2 1 3 1 3 4 2 3 3 1 2 4 3 1 4 2 2 3 4 2 3 3 4 3 2 2 2 3 1 1 1 3 1 2 3 100

Toraja 2 3 3 3 4 3 2 2 3 2 1 3 2 3 4 3 4 4 2 3 1 3 2 2 4 2 3 3 4 4 1 2 3 2 3 1 2 4 4 3 109

Jawa 2 4 3 2 3 3 2 3 3 3 2 1 4 2 2 4 3 3 2 4 1 3 3 2 2 4 2 4 3 4 1 4 3 1 1 3 1 1 4 3 105

Jawa 2 4 3 3 1 3 2 1 3 2 3 2 3 4 3 3 4 4 3 2 2 3 1 3 2 3 1 2 4 1 1 1 2 2 2 4 3 1 3 2 98

Jawa 2 4 2 2 3 3 2 1 3 3 2 1 3 3 4 3 2 4 2 3 4 2 3 3 3 4 1 4 2 4 4 3 2 4 1 2 3 3 3 3 110

Jawa 3 3 3 1 2 2 3 1 3 2 4 2 4 1 3 3 1 4 2 3 2 2 1 2 3 4 3 4 3 4 3 2 3 4 2 2 2 4 4 4 108

Papua 3 1 3 2 4 2 3 2 3 4 2 3 1 4 2 1 2 3 3 4 1 2 3 1 2 4 3 1 2 1 1 3 2 3 3 2 3 3 3 3 98

Jawa 2 4 3 4 4 2 1 4 3 2 4 1 4 3 3 4 4 3 2 4 4 3 3 1 3 4 1 4 2 4 1 1 3 4 2 2 1 4 3 4 115

Batak 2 4 2 3 4 3 2 3 3 2 1 2 3 2 4 3 4 3 2 3 3 1 3 3 2 4 1 1 3 2 2 1 2 4 3 3 4 2 4 3 106

Toraja 2 4 3 3 3 2 1 3 3 2 1 2 3 3 2 4 4 3 2 3 4 4 3 3 3 4 1 4 3 4 1 1 2 4 2 2 2 4 3 3 110

Jawa 1 4 3 4 2 3 1 4 3 2 3 2 3 3 3 4 3 4 1 3 3 3 4 3 2 4 2 4 3 4 1 1 2 4 2 3 1 3 3 4 112

Jawa 2 3 2 4 3 2 1 2 3 3 4 2 4 2 3 3 4 3 2 3 3 1 3 3 3 4 4 4 1 4 1 1 2 4 2 1 2 3 3 3 107

Tionghoa 2 3 3 4 3 1 3 2 4 3 2 2 3 1 4 3 3 1 2 3 2 4 4 3 2 1 4 2 3 1 1 4 1 4 2 2 3 1 3 2 101

Batak 2 4 3 3 4 2 2 2 3 3 4 1 2 4 3 4 3 3 2 4 1 3 1 3 3 2 3 2 3 2 1 1 2 4 1 2 3 3 1 4 103

Bali 2 3 2 1 4 3 2 2 3 1 1 2 4 2 3 3 3 4 4 4 2 2 3 4 3 3 2 1 4 3 1 4 1 3 4 2 4 3 3 4 109

Flores 2 4 3 4 3 3 2 4 4 2 3 1 3 3 4 2 4 2 2 3 2 4 1 3 4 2 3 2 4 4 1 1 3 1 2 2 1 4 4 3 109

Jawa 2 3 3 3 1 4 2 1 3 4 2 4 4 3 3 3 4 1 4 3 4 3 4 3 2 3 2 4 3 2 1 4 1 1 3 2 1 2 3 2 107

Jawa 2 4 3 3 3 2 2 3 4 4 1 1 4 3 3 3 1 2 2 1 4 3 1 2 2 2 3 4 4 1 1 2 3 4 4 2 3 4 4 2 106

Jawa 3 3 2 3 4 2 2 2 2 3 4 1 3 3 1 1 3 2 3 4 1 4 1 4 2 3 2 2 1 2 1 3 2 4 1 4 4 3 1 4 100

Dayak 2 4 3 2 3 3 1 3 1 3 4 2 3 3 2 4 2 3 2 1 4 2 1 4 1 4 3 3 4 1 2 1 3 3 2 2 1 3 2 4 101

Jawa 1 4 3 3 4 3 1 3 3 3 3 2 3 3 2 4 3 1 2 1 4 3 3 2 2 1 1 4 4 2 1 2 2 4 2 4 1 4 4 2 104

Jawa 3 3 2 4 3 2 1 4 3 2 1 3 4 3 3 4 4 2 1 3 2 3 1 2 3 4 1 4 4 1 2 2 3 4 2 2 2 3 4 1 105

Jawa 1 4 3 3 3 3 2 3 2 4 2 3 1 3 4 2 2 1 2 4 3 2 2 3 1 2 1 1 2 4 1 1 4 4 2 4 4 4 2 1 100

Jawa 2 4 4 4 4 3 1 2 4 2 4 1 4 3 3 4 4 3 2 3 3 2 3 2 2 3 2 3 2 4 1 1 2 3 2 3 1 3 3 4 110

Jawa 2 3 1 3 4 2 4 3 3 4 2 1 2 3 2 3 1 1 4 3 2 1 2 2 1 3 1 3 1 3 1 4 3 2 4 2 3 4 4 2 99

Papua 2 4 3 3 3 4 1 3 4 3 3 2 1 4 4 4 1 3 3 2 3 2 4 3 2 1 4 3 1 2 1 2 4 1 2 2 1 2 3 3 103

Jawa 1 4 4 4 4 3 1 2 4 3 4 2 2 2 3 3 4 1 1 2 2 3 2 1 3 3 1 3 3 3 1 1 1 4 2 3 2 4 2 3 101

Jawa 3 3 3 4 2 2 2 3 2 4 3 4 3 4 1 4 3 2 3 1 3 4 3 4 2 4 1 3 1 4 1 2 2 1 2 3 1 3 1 2 103

Jawa 2 4 3 3 3 3 2 3 1 2 4 3 2 4 2 4 2 3 1 2 2 1 1 2 1 3 4 1 4 2 4 1 4 3 3 4 3 2 4 1 103

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/9447/1/121114075_full.pdf · Kejenuhan juga dapat terjadi karena proses belajar seseorang yang melampaui batas kemampuan

75

Sunda 2 4 2 3 4 3 1 3 3 1 4 4 1 2 1 2 4 3 2 2 1 3 2 4 3 2 3 4 3 1 1 2 3 2 4 3 1 3 4 2 102

Nias 3 4 2 3 3 2 1 4 2 3 1 4 3 2 2 4 2 1 1 3 4 2 1 3 3 1 3 2 3 3 1 3 2 4 2 1 2 4 4 4 102

Jawa 1 3 4 4 3 3 2 1 1 4 1 3 1 2 1 3 3 4 2 2 1 4 2 3 4 3 1 2 2 4 3 4 4 3 1 4 1 2 3 2 101

Jawa 3 3 3 1 4 2 4 2 1 3 4 2 2 4 1 4 2 1 1 3 2 2 3 3 1 2 3 3 4 3 3 3 1 2 4 1 3 3 4 1 101

Timor Leste 2 4 3 2 4 2 2 3 4 1 3 2 3 3 3 4 4 3 1 4 1 1 2 4 3 2 4 1 4 1 1 2 4 3 1 2 2 3 4 3 105

Jawa 2 4 3 4 4 4 1 3 2 3 3 4 2 1 2 1 4 2 2 1 2 3 4 3 2 2 1 3 1 4 1 3 2 1 2 4 2 4 3 3 102

119 181 145 152 163 136 101 143 152 144 142 115 144 145 140 167 161 138 119 151 130 133 136 146 130 149 125 150 155 146 83 121 128 160 129 130 111 161 152 145Jumlah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/9447/1/121114075_full.pdf · Kejenuhan juga dapat terjadi karena proses belajar seseorang yang melampaui batas kemampuan

76

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/9447/1/121114075_full.pdf · Kejenuhan juga dapat terjadi karena proses belajar seseorang yang melampaui batas kemampuan

77

aspek 3

1 2 3 4 5 7 21 22 23 24 28 26 39 40

3 1 2 4 4 3 3 3 4 1 3 3 4 3

3 4 3 3 4 1 2 4 3 3 2 1 4 1

3 4 3 1 2 1 1 3 4 2 2 4 3 4

3 1 3 4 3 3 2 3 1 4 4 3 3 4

3 3 3 3 3 2 4 3 2 1 4 3 3 3

3 3 3 2 3 3 3 2 4 2 4 2 4 3

2 4 4 2 2 2 2 3 1 3 1 3 3 3

2 4 2 2 1 2 2 4 2 3 3 4 2 4

2 4 2 3 2 1 3 1 3 1 2 2 3 3

3 3 2 4 1 4 3 2 2 3 2 4 2 4

3 2 4 1 2 3 3 3 3 2 3 4 3 4

2 3 1 2 4 2 3 4 4 2 3 3 4 3

2 4 2 3 4 1 2 3 1 3 3 3 4 2

3 4 3 3 3 1 3 3 2 4 3 2 4 3

2 3 4 1 3 2 1 4 3 2 2 4 3 2

4 3 2 3 1 2 4 1 3 2 3 2 2 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/9447/1/121114075_full.pdf · Kejenuhan juga dapat terjadi karena proses belajar seseorang yang melampaui batas kemampuan

78

1 3 2 2 4 3 3 4 2 1 4 3 3 1

2 4 3 3 3 2 2 3 1 4 1 3 3 3

3 3 2 4 4 1 1 4 2 2 4 3 3 2

2 3 3 3 4 2 2 3 1 3 2 2 4 4

2 4 3 2 3 2 2 4 1 3 2 3 3 4

2 4 3 3 1 2 3 2 2 3 3 1 4 1

2 4 2 2 3 2 2 3 4 2 3 3 2 4

3 3 3 1 2 3 2 3 2 2 2 1 3 4

3 1 3 2 4 3 3 4 1 2 1 3 2 1

2 4 3 4 4 1 2 4 4 3 1 3 2 4

2 4 2 3 4 2 2 3 3 1 3 3 3 2

2 4 3 3 3 1 2 3 4 4 3 3 3 4

1 4 3 4 2 1 1 3 3 3 3 4 3 4

2 3 2 4 3 1 2 3 3 1 3 3 1 4

2 3 3 4 3 3 2 3 2 4 3 4 3 1

2 4 3 3 4 2 2 4 1 3 3 1 3 2

2 3 2 1 4 2 4 4 2 2 4 3 4 3

2 4 3 4 3 2 2 3 2 4 3 1 4 4

2 3 3 3 1 2 4 3 4 3 3 4 3 2

2 4 3 3 3 2 2 1 4 3 2 1 4 1

3 3 2 3 4 2 3 4 1 4 4 1 1 2

2 4 3 2 3 1 2 1 4 2 4 1 4 1

1 4 3 3 4 1 2 1 4 3 2 3 4 2

3 3 2 4 3 1 1 3 2 3 2 1 4 1

3 4 2 3 3 1 1 3 4 2 3 1 3 3

1 3 4 4 3 2 2 2 1 4 3 2 2 4

3 3 3 1 4 4 1 3 2 2 3 3 4 3

2 4 3 2 4 2 1 4 1 1 4 2 4 1

2 4 3 4 4 1 2 1 2 3 3 4 1 4

119 181 145 152 163 101 119 151 130 133 146 136 155 146

1977

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI