Top Banner
DISUSUN OLEH : ALFA ANANDHIA VHITASYA FARAH HASNA PANGESTI GLORI AYUNI INTAN SEPYIA ANGRAENI INTAN TSAMROTUL FU’ADAH M E N TA R I AR SHA R AN T I NAJLA NABILAH H.R. PUTRI HARDIANTI DEYANA TATA CLARISTA VIMA HATIFA X I IPA – 2 S M A N E G E R I 1 K A B U P A T E N T A N G E R A N G PERKEMBANGAN BUDAYA POLITIK DI INDONESIA
34

PKN Budaya Politik

Aug 20, 2015

Download

Education

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PKN Budaya Politik

DISUSUN OLEH : ALFA ANANDHIA VHITASYA

FARAH HASNA PANGESTI GLORI AYUNI

INTAN SEPYIA ANGRAENIINTAN TSAMROTUL FU’ADAH

MENTARI ARSHARANTI NAJLA NABILAH H.R.

PUTRI HARDIANTI DEYANA TATA CLARISTA

VIMA HATIFA

XI IPA – 2SMA NEGERI 1 KABUPATEN

TANGERANG

PERKEMBANGAN BUDAYA POLITIK DI INDONESIA

Page 2: PKN Budaya Politik

PENGERTIAN BUDAYA POLITIK

Budaya politik merupakan perwujudan nilai-nilai politik yang dianut oleh sekelompok masyarakat,bangsa dan negara yang diyakini sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan-kegiatanpolitik kenegaraan.

Pendapat beberapa ahli tentang budaya politik :

• Rusadi Sumintapura, budaya politik merupakan pola tingkah laku individu dan orientasinyaterhadap kehidupan politik yang dihayati oleh para anggota suatu sistem politik

• Samuel Beer, budaya politik merupakan nilai-nilai keyakinan dan sikap-sikap emosi tentang bagaimana pemerintahan seharusnya dilaksanakan dan tentang apa yang harus dilakukan oleh pemerintah.

• Gabriel Almod dan Sidney Verba, budaya politik merupakan suatu sikap orientasi yang khas warga negara terhadap sistem politik dan sikap warga negara terhadap peranannya dalam sistempolitik

• Austin Ranney, budaya politik merupakan seperangkat pandangan-pandangan tentang politik dan pemerintahan yang dipegang secara bersama, sebuah orientasi terhadap obyek-obyek politik

• Allan R. Ball, budaya politik merupakan susunan yang terdiri atas sikap, kepercayaan, emosi dan nilai-nilai masyarakat yang berhubungan dengan sistem politik dan isu-isu politik.

• Kay Lawson, budaya politik merupakan suatu perangkat yang meliputi seluruh nilai-nilai politik yang terdapat di seluruh bangsa.

Page 3: PKN Budaya Politik

MENURUT GABRIEL ALMOND

DAN SIDNEY VERBA, MEMBAGI BUDAYA POLITIK MENJADI 2 BAGIAN YAITU :

MENURUT GABRIEL ALMOND

DAN SIDNEY VERBA, MEMBAGI BUDAYA POLITIK MENJADI 2 BAGIAN YAITU :

ORIENTASI YANG KHAS WARGA NEGARA TERHADAP

OBYEK POLITIK

ORIENTASI YANG KHAS WARGA NEGARA TERHADAP

OBYEK POLITIK

SIKAP WARGA NEGARA TERHADAP PERANANNYA DALAM SISTEM POLITIK

SIKAP WARGA NEGARA TERHADAP PERANANNYA DALAM SISTEM POLITIK

Page 4: PKN Budaya Politik

Ciri – Ciri Budaya Politik1. Adanya kebiasaan berupa nilai yang hidup dan berkembang dalam

masyarakat politik. 1. Adanya kebiasaan berupa nilai yang hidup dan berkembang dalam masyarakat politik.

2. Adanya hubungan timbal balik Vertikal (hubungan rakyat dengan penguasa)

3. Adanya hubungan horisontal antar lembaga politik dan lembaga negara3. Adanya hubungan horisontal antar lembaga politik dan lembaga negara

4. Adanya partisipasi rakyat dalam dunia politik

5. Adanya kesadaran politik5. Adanya kesadaran politik

6. Adanya sosialisasi politik

Page 5: PKN Budaya Politik

Macam-Macam Budaya PolitikGabriel Almond dan Sidney Verba mengelompokkan (mengklasifikasikan) macam-macam budaya politik sebagai berikut :

1. Budaya politik parokial (parochial political culture), pada tingkat budaya politik ini,tingkat budaya politik masyarakat sangat rendah. Hal ini disebabkan oleh faktor kognitif

(rendahnya tingkat pendidikan), masih ada pada kehidupan kesukuan2. Budaya politik kaula (subject political culture), pada tingkat ini budaya politik masyarakat sudah relatif maju (baik sosial maupun ekonominya, tetapi masih bersifat pasif (menunggu atau diam), masih ada pada

kehidupan kerajaan

3. Budaya politik partisipan (participant political culture), pada tingkat ini budaya politik masyarakatnya sudah sangat tinggi terhadap kesadaran politiknya sendiri, sudah menjadi negara demokrasi.

Page 6: PKN Budaya Politik

4. Faktor Penyebab Berkembangnya Budaya Politik Suatu Daerah 4. Faktor Penyebab Berkembangnya Budaya Politik Suatu Daerah

Kebudayaan daerah yang bersifat kawula gusti maupun yang bersifatPartisipan merupakan faktor berkembangnya budaya politik di daerah

Kebudayaan daerah yang bersifat kawula gusti maupun yang bersifatPartisipan merupakan faktor berkembangnya budaya politik di daerah

5. Budaya Politik Yang Berkembang Dalam Masyarakat

5. Budaya Politik Yang Berkembang Dalam Masyarakat

1. Budaya Politik Jawa1. Budaya Politik Jawa

2. Budaya Politik Minangkabau2. Budaya Politik Minangkabau

3. Budaya Politik Sunda3. Budaya Politik Sunda

4. Budaya Politik Bugis-Makassar4. Budaya Politik Bugis-Makassar

5. Budaya Politik Manado5. Budaya Politik Manado

6. Budaya Politik Papua6. Budaya Politik Papua

7. Budaya Politik Batak7. Budaya Politik Batak

8. Budaya Politik Bali 8. Budaya Politik Bali

Page 7: PKN Budaya Politik

Pengertian

Umum

Pendapat Ahli

1. G.A. Almond2. Irvin L. Child3. Denis K., dll

Peran Serta Dalam Budaya

Politik Partisipan

Praktik Partisipasi Politik

Pengertian & Konsep

PENGEM-BANGAN BUDAYA POLITIK

Proses Sosialisasi Politik

Sosialisasi Politik Dlm Masyarakat Berkembang

Sosialisasi Politik Dan Komunikasi Politik

Tingkatan Partisipasi Politik

PETA KONSEP

Page 8: PKN Budaya Politik

1. Sosialisasi Politik

a.Pengertian

Sosialisasi politik adalah proses dengan mana individu-individu dapat memperoleh

pengetahuan, nilai-nilai, dan

sikap-sikap terhadap

sistem politik masyarakatny

a.

Melalui sosialisasi, suatu kebudayaan

dapat diwariskan kpd generasi berikut-

nya. Ada 3 sifat dasar mengapa sosiali-

sasi perlu :

a. Manusia tidak akan bisa hidup tanpa bantuan orang lain.

b. ”Secara ekstrim” manusia tidak punya naluri sehingga sebagian besar perilaku untuk kelangsungan hidupnya harus dipelajari.

c. Manusia harus belajar mengendali-kan hubungan dgn sesamanya, yaitu hidup menurut nilai-nilai dan membi-na peranan bersama.

Page 9: PKN Budaya Politik

a.Gabriel A. Almond, Sosialisasi politik menunjukkan pada proses dimana sikap-sikap politik dan pola-pola tingkah laku politik diperoleh atau dibentuk, dan juga merupakan sarana bagi suatu generasi untuk menyampaikan patokan-patokan politik dan keyakinan-keyakinan politik kepada generasi berikutnya.

b.Irvin L. Child, Sosialisasi politik adalah segenap proses dengan mana individu, yang dilahirkan dengan banyak sekali jajaran potensi tingkah laku, dituntut untuk mengembangkan tingkah laku aktualnya yang dibatasi di dalam satu jajaran yang menjadi kebiasaannya dan bisa diterima olehnya sesuai dengan standar-standar dari kelompoknya.

Menurut Para Ahli

Page 10: PKN Budaya Politik

c.Richard E. Dawson dkk., Sosialisasi politik dapat dipandang sebagai suatu pewarisan pengetahuan, nilai-nilai dan pandangan-pandangan politik dari orang tua, guru, dan sarana-sarana sosialisasi yang lainnya kepada warga negara baru dan mereka yang menginjak dewasa.

d.Denis Kavanagh, Sosialisasi politik merupakan suatu proses dimana seseorang mempelajari dan menumbuhkan pandangannya tentang politik.

Page 11: PKN Budaya Politik

Beberapa segi penting sosialisasi politik :

Secara fundamental merupakan proses hasil belajar, belajar dari pengalaman/ pola-pola aksi.

Memberikan indikasi umum hasil belajar tingkah laku individu dan kelompok dalam batas-batas yang luas, dan lebih khusus lagi, berkenaan pengetahuan atau informasi, motif-motif (nilai-nilai) dan sikap-sikap.

Tidak terbatas pada usia anak-anak dan remaja saja (walaupun periode ini paling penting), tetapi berlangsung sepanjang hidup.

Mrp prakondisi yang diperlukan bagi aktivitas sosial, baik secara implisit maupun eksplisit memberikan penjelasan mengenai tingkah laku sosial.

Page 12: PKN Budaya Politik

c.Proses Sosialisasi

Sosialisasi politik adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan proses dengan jalan mana orang belajar tentang politik dan mengembangkan orientasi pada politik.

Sarana dalam

sosialisasi politik

Keluarga

Sekolah

Partai Politik

Dalam Proses

Sosialisasi Politik,

metode yang kerap

digunakan adl :

Pendidikan Politik

dan Indoktrinasi

Politik.

Dalam Proses

Sosialisasi Politik,

metode yang kerap

digunakan adl :

Pendidikan Politik

dan Indoktrinasi

Politik.

Page 13: PKN Budaya Politik

Sosialisasi Politik Dalam Masyarakat Berkembang

Robert Le Vine, berpendapat bahwa sosialisasi politik di negara-negara berkembang cenderung mempunyai relasi lebih dekat pd sistem- sistem lokal, kesukuan, etnis, dan regional daripada dengan sistem-sistem politik nasional.

Masalah terberat yang dihadapi, yaitu adanya berbagai macam kelompok dan tradisi di negara itu. 3 (tiga) faktor masala

h pentin

g

Pertumbuhan penduduk Pendidikan dan nilai-nilai tradisional

Pengaruh urbanisasi

Page 14: PKN Budaya Politik

1

Macam-Macam Tipologi Budaya Politik :

Macam-Macam tipe budaya politik dapat dibagi menjadi 2 :1. budaya politik konvensional 2. budaya politik non konvensional

Macam-Macam Tipologi Budaya Politik :

Macam-Macam tipe budaya politik dapat dibagi menjadi 2 :1. budaya politik konvensional 2. budaya politik non konvensional

1. Memberikan suara dalam pemilu atau pilkada1. Memberikan suara dalam pemilu atau pilkada

2. Terlibat dalam kegiatan kampanye2. Terlibat dalam kegiatan kampanye

3. Membentuk dan bergabung dengan kelompok kepentingan3. Membentuk dan bergabung dengan kelompok kepentingan

4. Melakukan diskusi atau debat politik4. Melakukan diskusi atau debat politik

5. Menjalin komunikasi politik dengan pimpinan politik Atau elit politik atau pejabat pemerintah5. Menjalin komunikasi politik dengan pimpinan politik Atau elit politik atau pejabat pemerintah

BU

DA

YA

PO

LI

TIK

KON

VEN

SIO

NAL

BU

DA

YA

PO

LI

TIK

KON

VEN

SIO

NAL

Page 15: PKN Budaya Politik

1. Demonstrasi1. Demonstrasi

2. Mogok2. Mogok

3. Boikot3. Boikot

4. Melakukan pembangkangan sipil4. Melakukan pembangkangan sipil

Budaya

Politik

Non

Konen-

sional

Budaya

Politik

Non

Konen-

sional

Page 16: PKN Budaya Politik

2

DEMONSTRASI

DEMONSTRASI

1. DEMONSTRASI1. DEMONSTRASI

Demonstrasi, merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok atau beberapa kelompok, baik yang memiliki kepentingan yang sama maupun kepentingan saling bertentangan dengan jalan memperotes tindakan atau kebijakan pemerintah atau pihak lain yang dianggap merugikan kepentingan para demonstran atau masayarakat yang diwakili

Demonstrasi, merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok atau beberapa kelompok, baik yang memiliki kepentingan yang sama maupun kepentingan saling bertentangan dengan jalan memperotes tindakan atau kebijakan pemerintah atau pihak lain yang dianggap merugikan kepentingan para demonstran atau masayarakat yang diwakili

Page 17: PKN Budaya Politik

Butuh aktualisasi diri, hak asasi, demonstrasi

Page 18: PKN Budaya Politik

Pembangkangan sipil, merupakan perlawanan warga masyarakat tanpa kekerasan terhadap kebijakan pemerintah yang dinilai merugikan

Pembangkangan sipil, merupakan perlawanan warga masyarakat tanpa kekerasan terhadap kebijakan pemerintah yang dinilai merugikan

Mogok, merupakan suatu kegiatan yang dilakukan secara pasip atau berhenti melakukan kegiatan atau aktivitas secara bersama-sama oleh sekelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu, entah politis atau non politis

Mogok, merupakan suatu kegiatan yang dilakukan secara pasip atau berhenti melakukan kegiatan atau aktivitas secara bersama-sama oleh sekelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu, entah politis atau non politis

Boikot, merupakan bentuk penolakan terbuka oleh sekelompok warga masyarakatterhadap tindakan, kebijakan, atau produk tertentu untuk bernegosiasi dengankelompok lain atau badan pemerintah guna memenuhi kepentingan ekonomi ataupolitik tertentu

Boikot, merupakan bentuk penolakan terbuka oleh sekelompok warga masyarakatterhadap tindakan, kebijakan, atau produk tertentu untuk bernegosiasi dengankelompok lain atau badan pemerintah guna memenuhi kepentingan ekonomi ataupolitik tertentu

2. M O G O K2. M O G O K

3. B O I K O T3. B O I K O T

4. PEMBANGKANGAN SIPIL4. PEMBANGKANGAN SIPIL

Page 19: PKN Budaya Politik

1.MASA ORDE LAMA

Budaya politik parokial (parochial political culture)

Budaya parokial yaitu budaya politik yang terbatas pada

wilayah tertentu bahkan masyarakat belum memiliki

kesadaran berpolitik, sekalipun ada menyerahkannya kepada

pemimpin lokal seperti suku.

Pada budaya politik parokial umumnya tingkat partisipasi dan

kesadaran politik masyrakatnya masih sangat rendah. Hal

tersebut disebabkan oleh poleh faktor kognitif, yaitu

rendahnya tingkat pendidikan/pengetahuan seseorang

sehingga pemahaman dan kesadaran mereka terhadap politik

masih sangat kecil. Pada budaya politik ini, kesadaran obyek

politiknya kecil atau tidak ada sama sekali terhadap sistem

politik. Kelompok ini akan ditemukan di berbagai lapisan

masyarakat.

PERKEMBANGAN BUDAYA POLITIK DI INDONESIA

Page 20: PKN Budaya Politik

2

Dampak Perkembangan Budaya Politik

Dalam perkembangan politik yang terjadi sekarang ini diIndonesia, yang perlu mendapatkan perhatian kita bersama diantaranya : 1. stabilitas spolitik, 2. partai politik dan penyusunan kebijakan umum

Dampak Perkembangan Budaya Politik

Dalam perkembangan politik yang terjadi sekarang ini diIndonesia, yang perlu mendapatkan perhatian kita bersama diantaranya : 1. stabilitas spolitik, 2. partai politik dan penyusunan kebijakan umum

1. Stabilitas Politik1. Stabilitas Politik

Stabilitas politik, merupakan suatu keadaan, di mana proses pembentukankebijakan-kebijakan pemerintahan dapat berjalan secara tetap, teratur tanpa menimbulkan kekacauan politik.

Stabilitas politik, merupakan suatu keadaan, di mana proses pembentukankebijakan-kebijakan pemerintahan dapat berjalan secara tetap, teratur tanpa menimbulkan kekacauan politik.

2. Partai Politik dan Penyusunan Kebijakan Umum2. Partai Politik dan Penyusunan Kebijakan Umum

Menurut Ramlan Surbakti, dari segi isinya kebijakan umum dapat dibedakanmenjadi kebijakan umum yang bersifat ; 1. ekstratif, 2. distributif dan alokatif, 3. regulatif

Menurut Ramlan Surbakti, dari segi isinya kebijakan umum dapat dibedakanmenjadi kebijakan umum yang bersifat ; 1. ekstratif, 2. distributif dan alokatif, 3. regulatif

Page 21: PKN Budaya Politik

Budaya politik parokial biasanya

terdapat dalam sistem politik

tradisional dan sederhana, dengan ciri

khas spesialisasi masih sangat kecil,

sehingga pelaku-pelaku politik

belumlah memiliki tugas. Tetapi

peranan yang satu dilakukan secara

bersamaan dengan peranan lain

aktivitas dan peranan pelaku politik

dilakukan bersamaan dengan perannya

baik dalam bidang ekonomi, sosial,

maupun keagamaan.

Page 22: PKN Budaya Politik

Disebabkan sistem politik yang relatif sederhana dan terbatasnya areal wilayah dan diferensiasinya, tidak terdapat peranan politik yang bersifat khas dan berdiri sendiri-sendiri. Masyarakat secara umum tidak menaruh minat begitu besar terhadap objek politik yang lebih luas tetapi hanya dalam batas tertentu, yakni keterikatan pada obyek yang relatif sempit seperti keterikatan pada profesi.

Page 23: PKN Budaya Politik

Orientasi parokial menyatakan

ketiadaannya harapan-harapan

terhadap perubahan yang dibandingkan

dengan sistem politik lainnya. Dengan

kata lain bahwa masyarkat dengan

budaya politik parokhial tidak

mengharapkan apa pun dari sistem

poltik termasuk bagian-bagian tehadap

perubahan sekalipun. Dengan demikina

parokialisme dalam sistem politik yang

diferensiatif lebih bersifat afektif dan

orientatif dari pada kognitifnya.

Page 24: PKN Budaya Politik

Dalam masyarakat tradisional di indonesia unsur-unsur budaya parokial masih terdapat, terutama dalam masyarakat pedalaman. Paranata, tata nilai serta unsur-unsur adat lebih banyak di pegang teguh daripada persoalan pembagian peran poltik. Pemimpin adat atau kepala suku dapat dikatakan sebagai pimpinan politik sekaligus dapat berfungsi sebagai pimpinan agama, pemimpin sosial masyarakat bagi kepentingan-kepentingan ekonomi. Dengan demikian nyata-nyata menonjol dalam budaya politik parokial ialah kesadaran anggota masyarakat akan adanya pusat kewenangan / kekuasaan politik dalam masyarakat.

Page 25: PKN Budaya Politik

Pada masyarakat dengan bentuk budaya subjek parokial

terdapat sebagian besar yang menolak tuntutan-tuntutan

eksklusif masyarakat kerukunan desa atau otoritas feodal. Hal

itu juga telah mengembangkan kesulitan dalam sistem politik

yang lebih kompleks dengan struktur-struktur pemerintahan

pusat yang bersifat kompleks. Banyak bangsa yang melaui

proses-proses peralihan parokial awal dari parokialisme lokal

menuju pemerintahan sentralisasi.

Dapat dikatakan bahwa sebuah sebuah kebudayaan politik

yang memiliki "kewibawaan" bersifat campuran. Dalam

kondisi itu orientasi pribadi yang tergabung di dalamnya

bersifat campuran pula. Dengan demikian, kebudayaan politik

parokial yang menuju hubungan politik subjek dapatlah

dimantapkan pada sebuah titik tertentu dengan menghasilkan

perpaduan politik, psikologi, dan kultural yang berbeda-beda.

Namun demikian jenis perbedaan tersebut merupakan

manfaat yang besar terhadap stabilitas dan penampilan

sistem politik itu.

Page 26: PKN Budaya Politik

Apabila kebudayaan warga negara merupakan

sebuah kebudayaan politik campuran seperti itu, di

dalamnya terdapat banyak individu-individu yang

aktif dalam politik, tetapi banyak pula yang

mengambil peranan subjek yang lebih aktif. Peranan

peserta, dengan demikian telah ditentukan ke dalam

peranan subjek parochial. Hal itu berarti bahwa

warga Negara yang aktif melestarikan ikatan-ikatan

tradisional dan nonpolitik, dan peranan politiknya

yang lebih penting sebagai seorang subjek.

Oleh karena itu, orientasi subjek dan parokial, telah

melunakkan orientasi keterlibatan dan aktivitas

individu dalam politik.

Page 27: PKN Budaya Politik

Pada masa orde baru yang dipimpin oleh Presiden Soeharto, pemerintah lebih fokus dalam peningkatan ekonomi sehingga rakyat Indonesia pada saat itu not well educated in politic. Pada masa orde baru, kebebasan politik rakyat Indonesia sangat dibatasi, protes sedikit saja ujung-ujungnya hilang entah kemana. Pada masa itu juga KKN tumbuh subur dimana-mana, bukti riilnya adalah sebagian besar anggota DPR dan MPR adalah anggota militer yang merupakan orang-orang dekat keluarga Cendana. Selain itu pada masa itu Golkar yang merupakan partai pimpinan Soeharto selalu menang dalam setiap pemilu yang diadakan, ini karena Soeharto menggunakan kekuasaannya di pemerintahan dengan cara memaksa para pegawai pemerintah untuk memilih golkar, sehingga dalam rentang 32 tahun golkar selalu menang setiap diadakan pemilu.

2. MASA ORDE BARU

Page 28: PKN Budaya Politik

SEHINGGA KETIKA PADA MASA ORDE BARU budaya politik yang

berkembang adalah budaya politik yang apatis (masa bodoh)

terhadap berbagai kegiatan politik

Rakyat dianggap Bodoh sekalicuma dipakai untuk pemilu saja

itu juga ditakut takuti dan dimanipulasi.

MASA ORDE BARU!!!

Page 29: PKN Budaya Politik

3. MASA REFORMASI

Sejak negara Indonesia merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945 sampai era reformasi saat ini dipandang dari sudut perkembangan demokrasi sejarah Indonesia, negara kita dalam menjalankan roda pemerintahan dengan menggunakan demokrasi dibagi dalam empat masa. Pertama, masa Repubik Indonesia I (1945-1959) atau yang lebih dikenal dengan era Demokrasi Liberal atau Demokrasi Parlementer. Kedua, masa Republik Indonesia II (1959-1965) atau yang lebih dikenal dengan era Orde Lama atau Demokrasi Terpimpin. Ketiga, masa Republik Indonesia III (1965-1998) atau yang lebih dikenal dengan era Orde Baru atau Demokrasi Pancasila. Dan yang terakhir yang berlaku sampai saat ini adalah masa Republik Indonesia IV (1998-sekarang) atau yang lebih dikenal dengan era Reformasi.

Page 30: PKN Budaya Politik

Budaya politik yang berkembang pada saat ini atau masa reformasi. Budaya politik yang berkembang pada era reformasi ini adalah budaya politik yang lebih berorientasi pada kekuasaan yang berkembang di kalangan elit politik. Budaya seperti itu telah membuat struktur politik demokrasi tidak dapat berjalan dengan baik. Walaupun struktur dan fungsi-fungsi sistem politik Indonesia mengalami perubahan dari era yang satu ke era selanjutnya, namun tidak pada budaya politiknya. Reformasi pada tahun 1998 telah memberikan sumbangan bagi berkembangnya budaya poltik partisipan, namun kuatnya budaya politik patrimonial dan otoriterianisme politik yang masih berkembang di kalangan elit politik dan penyelenggara pemerintahan masih senantiasa mengiringi. Walaupun rakyat mulai peduli dengan input-input politik, akan tetapi tidak diimbangi dengan para elit politik karena mereka masih memiliki mentalitas budaya politik sebelumnya. Sehingga budaya politik yang berkembang cenderung merupakan budaya politik subjek-partisipan.

REFORMASI

Page 31: PKN Budaya Politik

Undang-undang dasar telah menjamin bagi bekerjanya struktur politik demokratis, tetapi budaya politik yang lebih berorientasi pada kekuasaan yang berkembang di kalangan elit politik telah membuat stuktru politik demokrasi tersebut tidak berjalan dengan baik. Struktur politik dan fungsi-fungsi politik mengalami perubahan, tetapi tidak pada budaya politiknya. Akibatnya terjadi semacam paradoks.

REFORMASI

Page 32: PKN Budaya Politik

Dampak dari perkembangan budaya politikDampak dari perkembangan budaya politik

Perkembangan politik yang terjadi sekarang ini diIndonesia, yang perlu mendapatkan perhatian kita bersama diantaranya :

1. Adanya kebebasan berpolitik yang terlalu bebas sehingga

membahayakan persatuan dan kesatuan bangsa.2. Jumlah partai politik yang terlalu banyak, sehingga

membahayakan persatuan dan kesatuan bangsa3. Sering terjadi politik uang dalam setiap pemilihan

kepala daerah atau pemilihan umum.

4. Pencalonan atau pemilihan calon DPRD dan DPR sepertinya terjadi gambler (pertaruhan), contoh calon harus mengeluarkan uang banyak bila berhasil akan menang dan bila kalah akan bangkrut.

Page 33: PKN Budaya Politik

Apakah kalian ingin bertanya???

Silahkan . . .

Page 34: PKN Budaya Politik

THANKS FOR YOUR ATTENTION

WASSALAM..............