USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA MENGENALKAN SI CANTIK KEMBANG BULAN (Tithonia diversifolia), UNTUK MENGEMBALIKAN BAHAGIA PETANI SONGAN BIDANG KEGIATAN PKM-Pengabdian Masyarakat Oleh : Nyoman Alit Kuntayoni (1013041025) / 2010 Luh Ririn Intan Adi Citra Dewi (1114071015) / 2011 Prasaja Suganda (1114081152) / 2011 Ni Wayan Santika Dewi (1013041058) / 2010 UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA SINGARAJA 2012
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
MENGENALKAN SI CANTIK KEMBANG BULAN (Tithonia diversifolia), UNTUK MENGEMBALIKAN BAHAGIA PETANI SONGAN
BIDANG KEGIATAN
PKM-Pengabdian Masyarakat
Oleh :
Nyoman Alit Kuntayoni (1013041025) / 2010
Luh Ririn Intan Adi Citra Dewi (1114071015) / 2011
Prasaja Suganda (1114081152) / 2011
Ni Wayan Santika Dewi (1013041058) / 2010
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA SINGARAJA
2012
HALAMAN PENGESAHAN USUL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
1. Judul Kegiatan : Mengenalkan Si Cantik Kembang Bulan (Tithonia diversifolia), Untuk
Mengembalikan Bahagia Petani Songan 2. Bidang Kegiatan : ( ) PKM-P (√) PKM-M ( ) PKM-KC
( ) PKM-K ( ) PKM-T 3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Nyoman Alit Kuntayoni b. NIM : 1013041025 c. Jurusan : Pendidikan Biologi d. Institut : Universitas Pendidikan Ganesha e. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jln. Sahadewa 2A Singaraja /
5. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 3 orang 6. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Dr. I Gst Agung Nyoman Setiawan, M.Si b. NIDN : 0017076102 c. Alamat : Perum Banyuning Indah Blok B No 46 Singaraja d. No Telp : 08155528374
7. Biaya Kegiatan Total : a. Dikti : Rp. 7.736.500,- b. Sumber lain (sebutkan . . . ) : Rp. -
8. Jangka Waktu Pelaksanaan : 5 bulan Singaraja, 8 Oktober 2012 Ketua Jurusan Pendidikan Biologi Ketua Pelaksana UNDIKSHA Singaraja , Drs. I Ketut Artawan , M.Si. Nyoman Alit Kuntayoni NIP. 19511124 1979031 001 NIM. 1013041025
Pembantu Rektor I
ii
DAFTAR ISI
Cover ............................................................................................................................ i
Halaman Pengesahan ………………………………………………………………… ii
Daftar Isi ……………………………………………………………………………...iii
A. Judul ……………………………………...………………………………………. 1
B. Latar Belakang ……………………………..…………………………………….. 1
C. Perumusan Masalah ……………………………………………………………… 2
D. Tujuan ……………………………………………………………………………. 3
E. Luaran Yang Diharapkan ………………………………………………………... 3
F. Kegunaan ……………………………………………………………………….... 3
G. Gambaran Umum Masyarakat Sasaran …………………………………………... 4
H. Metode Pelaksanaan ……………………………………………………………....5
I. Jadwal Kegiatan ………………………………………………………………….. 7
J. Rancangan Biaya ………………………………………………………………….8
K. Lampiran
Biodata Tim PKM-M Biodata Dosen Pendamping Surat Kesediaan Bekerjasama Denah Lokasi Pelatihan
iii
A. JUDUL
MENGENALKAN SI CANTIK KEMBANG BULAN (Tithonia diversifolia), UNTUK
MENGEMBALIKAN BAHAGIA PETANI SONGAN
B. LATAR BELAKANG
Desa Songan adalah salah satu desa yang terletak di kawasan kaldera Gunung Batur
Purba. Desa Songan terkenal dengan panorama alamnya yang indah karena berada di tepian
Danau Batur dan juga dibayangi Gunung Batur yang eksotis. Selain dikenal dengan keindahan
bentang alamnya, Desa Songan sebenarnya lebih banyak dikenal melalui hasil pertaniannya.
Pertanian Desa Songan didominasi komoditas holtikultura, karena didukung topografi daerah
yang berada di kawasan dataran tinggi. Potensi perkebunan holtikultura di Desa Songan
sesungguhnya memiliki prospek yang cerah, namun tetap ada kendala yang menghalangi para
petani memajukan usahanya. Salah satu kendala yang paling dirasakan adalah semakin
meningkatnya harga pupuk dan obat-obatan pengendali hama serta penyakit tanaman. Karena
obat pengendali yang digunakan oleh petani Songan, sebagian besar adalah obat sintetik, hal ini
menimbulkan resistensi terhadap hama-hama penyerang. Kembali ini menjadi masalah, dengan
meningkatnya daya tahan hama, petani dipaksa untuk meningkatkan dosis pestisidanya untuk
mengendalikan hama tersebut.
Penggunaan pestisida yang berlebih atau melewati dosis akan dapat menyebabkan
dampak negatif, baik terhadap petani yang menggunakan pestisida tersebut, masyarakat yang
berada di sekitar lahan pertanian, maupun terhadap kesuburan tanah dan ekosistem perairan
Danau Batur. Sesungguhnya, hal yang sangat penting untuk segera diatasi oleh masyarakat
Gunung Batur, khususnya Desa Songan adalah pencemaran lebih lanjut terhadap tanah dan
perairan Danau Batur. Pupuk dan pestisida sintetik yang diberikan kepada tanaman, tidak
sepenuhnya akan diserap. Sisanya akan hanyut terbawa air siraman, dan akan terakumulasi pada
air danau. Hal ini tidak saja mencemari tanah, tetapi juga mengubah komposisi organik air
Danau Batur. Perubahan komposisi air danau dapat memunculkan dampak secara tiba-tiba yang
berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat Desa Songan, contohnya seperti, ledakan populasi
ganggang yang kemudian akan melepas racun ke air.
Dampak lain yang belum terlihat adalah peracunan terhadap ikan-ikan danau Batur.
Senyawa-senyawa kimia yang terkumpul di air danau, akan terakumulasi lebih tinggi pada tubuh
1
ikan. Hal ini akan membuat ikan Danau Batur tercemari atau bahkan beracun, karena pestisida
sintetik yang digunakan umumnya mengandung senyawa organoklorin yang sampai kadar
tertentu akan dapat dinetralisir oleh tubuh. Tetapi penggunaan yang berlebih akan dapat
mengakibatkan gangguan sistem saraf.
Di sisi lain, Desa Songan adalah salah satu desa yang mempunyai potensi alam yang
belum dikembangkan oleh masyarakat setempat. Salah satu potensi alamnya adalah pohon
Kembang Bulan (Tithonia diversifolia) atau bahasa lokalnya Sungenge. Padahal keberadaan
sungenge di Desa Songan melimpah dan tumbuh liar (hasil observasi di Desa Songan).
Berdasarkan hasil penelitian Tatin (2007), dinyatakan bahwa kandungan pada tanaman
kembang bulan, dari bunga dan daunnya dapat berfungsi sebagai bahan untuk pembuatan
pestisida. Selain itu, daun kembang bulan juga merupakan bahan baku untuk pembuatan pupuk
organik.
Menurut hasil penelitian Arneti (2006), khasiat kembang bulan tersebut disebabkan
karena daun kembang bulan menghasilkan beberapa metabolit sekunder yang memiliki aktivitas
bioaktif diantaranya, Asam Heksadekanoat (12.06%), Phytol (8.04%) dan Asam Linoleat
(10.83%). Dengan kemampuan tersebut, maka pohon kembang bulan bermanfaat sebagai
pestisida organik dalam mengendalikan hama pada tanaman.
C. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas, adapun permasalahan yang dapat dirumuskan adalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana cara menyampaikan pentingnya menggunakan obat pembasmi hama organik,
yang ramah lingkungan ?
2. Bagaimana cara memperkenalkan proses pengolahan daun Kembang Bulan (Titonia
diversifolia) menjadi insektisida organik?
3. Bagaimana cara memperkenalkan proses penggunaan insektisida organik berbahan daun
Kembang Bulan (Titonia diversifolia) pada tanaman budidaya?
4. Bagaimana cara melatihkan pembuatan dan penggunaan insektisida organik berbahan
daun Kembang Bulan (Titonia diversifolia)?
2
D. TUJUAN
Tujuan umum dari program pengabdian masyarakat ini adalah untuk memberikan
informasi dan melatihkan cara membuat dan menggunakan Insektisida organik dengan bahan
dari daun Kembang Bulan (Titonia diversifolia). Adapun tujuan khusus dari program pengabdian
masyarakat ini adalah sebagai berikut.
1. Penyuluhan bertujuan menyampaikan pentingnya menggunakan obat pembasmi hama alami
pada tanaman budidaya, khususnya di daerah pertanian tepi Danau Batur.
2. Pelatihan bertujuan mengenalkan metode mengolah daun Kembang Bulan menjadi
insektisida organik siap pakai.
3. Pelatihan bertujuan mempraktekkan cara mengaplikasikan insektisida organik berbahan daun
Kembang Bulan pada tanaman budidaya.
E. LUARAN YANG DIHARAPKAN
Hasil Program Kreativitas Mahasiswa yang dilaksanakan dalam bentuk pengabdian
Masyarakat ini diharapkan mampu memberikan informasi tentang insektisida organik dari bahan
alam yang banyak terdapat di daerah sasaran, serta mampu untuk menggugah masyarakat untuk
secara perlahan mulai mengurangi penggunaan bahan-bahan sintetik pada lahan pertaniannya.
Sehingga diperoleh luaran pelatihan sebagai berikut:
1. Masyarakat Desa Songan A secara mandiri mampu membuat insektisida organik dengan
bahan dasar daun Kembang Bulan.
2. Masyarakat Desa Songan A secara mandiri mampu mengaplikasikan insektisida organim
yang telah dibuat, pada tanaman budidayanya.
3. Dihasilkan produk jadi berupa insektisida organik berbahan dasar daun Kembang Bulan
dalam bentuk larutan maupun padatan.
F. KEGUNAAN
Adapun manfaat dari pelaksanaan program pengabdian masyarakat ini adalah sebagai
berikut:
1. Dapat menjadi alternatif pemecahan masalah masyarakat dalam hal penggunaan obat
pembasmi hama yang biasanya berharga mahal.
2. Membantu mengurangi masalah pencemaran tanah dan pencemaran air Danau Batur,
sehingga secara tidak langsung membantu mengembalikan kelestarian ekosistem di kawasan
Danau Batur.
3
3. Sebagai penyalur kreativitas dalam memanfaatkan sumber daya alam berupa daun Kembang
Bulan tanpa mengeksploitasi secara berlebihan pohon Kembang Bulan itu sendiri.
4. Membantu memberi suatu wawasan kepada masyarakat mengenai tekhnik membuat
insektisida organik dari bahan alami sekaligus cara aplikasinya pada tanaman.
5. Menumbuhkan jiwa peduli dan kreatif mahasiswa pengelola, sehingga diharapkan program
kreativitas mahasiswa bidang pengabdian masyarakat ini menjadi suatu pembelajaran aktif
dan pengalaman langsung terjun di masyarakat.
G. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN
Desa Songan A merupakan salah satu dari beberapa desa yang terletak di kawasan
kaldera Gunung Batur. Secara administrasi, Desa Songan A berada pada wilayah Kecamatan
Kintamani, Kabupaten Bangli. Berada pada ketinggian 1.300 m dari permukaan laut, membuat
kawasan ini beriklim sejuk, sekalipun matahari senantiasa bersinar terik pada siang hari. Secara
geografis, Desa Songan A dikelilingi oleh panorama alam yang menakjubkan. Dibatasi Danau
Batur disepanjang sisi Timur dan Selatannya, serta dinaungi Gunung Batur di sisi sebelah
Utaranya.
Terletak pada kawasan kaldera Gunung Batur merupakan sebuah berkah bagi masyarakat
Desa Songan dan beberapa desa lainnya. Salah satu dari dua Gunung Api teraktif di Bali ini,
masih secara berkala menghembuskan abu vulkaniknya yang kemudian menyuburkan tanah
pertanian di kawasan kaldera tersebut. Tidak heran, masyarakat desa ini sangat mencintai
pekerjaannya sebagai petani. Dari hasil pertanian jugalah, masyarakat desa ini menjadi sejahtera,
sehingga sebagian dari mereka telah mampu menyekolahkan putra putrinya hingga ke jenjang
sarjana.
Mata pencaharian sebagian besar masyarakat Desa Songan A adalah bertani. Mereka
sangat memahami berkah yang mereka peroleh dari keberadaan Gunung Batur. Komoditas yang
dominan ditanam adalah sayur-sayuran dan holtikultura seperti bawang merah, bawang putih,
tomat, cabai merah, cabai rawit, kol, dan kentang. Ketujuh komoditas inilah yang senantiasa
ditanam sepanjang tahun, karena tidak menuntut musim tanam. Selain komoditas diatas, masih
ada banyak komoditas lain yang juga ditanam, namun tidak sebanyak tujuh jenis holtikultur
diatas seperti; kacang panjang, buncis, jagung, sawi, ketela rambat, dan lain-lain. Semua
komoditas pertanian diatas dipasok ke kawasan Bali Selatan dan tidak jarang juga ke Kabupaten
4
Karangasem dan Buleleng, sehingga tidak salah jika menyebut Kecamatan Kintamani
merupakan Sentra Holtikultura di Bali selain Kecamatan Baturiti, Tabanan.
Kehidupan pertanian di Desa Songan tidaklah tanpa hambatan. Sekalipun disuburkan
oleh abu vulkanik Gunung Batur, tanah di kawasan kaldera ini sangatlah gersang, karena sumber
air berada lebih dibawah dari permukaan lahan pertanian yaitu dari Danau Batur. Tidak ada
sungai yang muncul dari lereng gersang Gunung Batur. Mengatasi kondisi tersebut, masyarakat
mendapat air dengan cara memompa air danau, kemudian mengalirkannya menggunakan selang-
selang besar menuju rumah-rumah dan lahan-lahan pertanian. Yang memiliki rejeki lebih baik,
menggunakan pompa listrik untuk mengangkat air, sementara yang kurang beruntung
menggunakan pompa motor untuk mendapatkan air. Hal itu mereka lakukan setiap hari, namun
nampaknya tidak terlalu menjadi beban bagi mereka karena, seperti yang saya sampaikan diawal,
mereka sangat bersyukur menjadi petani.
Selain hambatan dalam hal akses air, satu masalah yang belum disadari oleh sebagian
besar petani Songan adalah ketergantungan terhadap pupuk dan obat kimia. Mungkin karena
sejak awal dimulainya usaha pertanian holtikultura di kawasan tepi Danau Batur, sudah
menggunakan pupuk dan pestisida sintetik, jadinya masyarakat tidak mengetahui metode lain,
selain menggunakan pupuk dan obat-obatan kimia ini. Mengapa ini menjadi masalah, karena
bahan-bahan kimia ini tidak mampu diserap secara penuh di tanah, dan residunya akan dibawa
aliran air siraman menuju danau. Bahan-bahan kimia sintetik ini akan terakumulasi pada air
danau dan mengubah komposisi organik Danau Batur.
H. METODE PELAKSANAAN
Metode yang digunakan dalam program kreativitas mahasiswa ini yaitu metode kerja
kolaborasi antara Tim Pelaksana PKM-M dengan masyarakat petani Desa Songan A, serta pihak
terkait lainnya yang mendukung melaksanakan program kreativitas mahasiswa ini, penulis juga
menggunakan metode sebagai berikut:
1. Metode Observasi dan wawancara
Tim Pelaksana mengadakan observasi di Desa Songan. Observasi dilakukan setelah
memperoleh izin dari pihak-pihak terkait. Data yang dikumpulkan melalui observasi yaitu
data mengenai jumlah kemelimpahan pohon Kembang Bulan beserta karakteristik pohonnya.
Selain itu, observasi juga bertujuan untuk mengetahui jenis hama apa saja yang terdapat pada
5
tanaman pertanian warga. Adapun tanaman yang kami fokuskan untuk diketahui hama
pengganggunya adalah bawang, cabai merah, tomat, dan kol. Wawancara juga akan
dilakukan terhadap para petani untuk mengetahui nama-nama penyakit, serta metode
penanggulangan yang telah dilakukan selama ini.
2. Metode Uji Coba
Uji coba dilakukan untuk mengetahui dosis yang dibutuhkan dalam membunuh hama
tertentu. Uji coba dilakukan setelah observasi yang sekaligus pengambilan sampel daun
Kembang Bulan. Sampel yang diambil adalah sampel daun Kembang Bulan dari kawasan
Desa Songan. Daun yang digunakan harus dari tempat yang akan dilatihkan, karena tanaman
yang tumbuh di tempat berbeda, misalnya di kawasan yang banyak air dengan kawasan yang
sedikit air, memiliki kadar senyawa bioaktif yang berbeda pula.
Pembuatan larutan insektisida dilakukan di laboratorium Jurusan Pendidikan Biologi
Undiksha, yang kemudian akan dicoba diaplikasikan di salah satu petak pertanian penduduk
Desa Songan A. Uji coba dilakukan setidaknya dua kali pada jenis tanaman yang berbeda.
Setelah diketahui dosis yang tepat untuk membunuh hama pengganggu, baru uji coba
dikatakan berhasil dan dosis yang telah diketahui tersebut yang akan dilatihkan terhadap
masyarakat pada saat penyuluhan.
3. Metode Penyuluhan dan pelatihan
Sebelum melaksanakan pelatihan membuat insektisida organik, Tim PKM-M memberikan
penyuluhan mengenai bahaya penggunaan pupuk dan bahan-bahan kimia secara terus-
menerus. Pada penyuluhan juga disampaikan akibat-akibat yang ditimbulkan, baik terhadap
kesehatan petani maupun terhadap kelestarian lingkungan. Melalui penyuluhan inilah, tim
pelaksana PKM-M mencoba mengajak petani Desa Songan untuk secara serius mulai beralih
menggunakan bahan-bahan alami.
Usai penyuluhan, kegiatan dilanjutkan dengan pelatihan pembuatan insektisida organik
berbahan dasar daun Kembang Bulan. Pelatihan ini dilatihkan pada masyarakat Desa Songan
A dengan target sebanyak 30 orang peserta yang tersebar di desa. Pelatihan dan penyuluhan
dilakukan secara bertahap dengan harapan pelatihan ini optimal dilakukan. Adapun
tahapannya adalah
(1) Tahap Persiapan
6
Sebelum dilaksanakan pelatihan, dipersiapkan alat dan bahan yang diperlukan, yaitu
penumbuk batu atau kayu 2 buah, baskom besar sejumlah 5 buah, ember besar dengan
tutup sejumlah 4 buah, saringan santan besar/ kain kasa 5 buah, pisau, daun Kembang
Bulan yang diambil pada saat hari pelaksanaan.
Pada tahap persiapan ini, juga mengurus perijinan ke lapangan.
(2) Tahap Pelatihan dan Penyuluhan
Pelatihan ini dilakukan selama 2 hari. Pada hari pelaksanaan, diawali dengan penyuluhan
bahaya pupuk dan obat-obatan kimia, yang dilanjutkan dengan pelatihan membuat
insektisida organik. Keesokan harinya, kegiatan dilanjutkan dengan pelatihan aplikasi
insektisida organik secara langsung terhadap beberapa tanaman pertanian yang terserang
hama. Pada akhir pelatihan, kembali diberikan penyuluhan mengenai cara penyimpanan
insektisida organik tersebut.
Keseluruhan pelaksanaan pelatihan akan diulang setidaknya dua kali, untuk menutupi
kemungkinan adanya masyarakat yang belum mengerti pembuatan dan aplikasi
insektisida organik ini.
(3) Tahap Pendampingan
Pelatihan sekaligus pendampingan dilakukan selama 1 bulan. Pada proses pendampingan
dilakukan pengawasan mengenai keampuhan insektisida organik dalam membasmi
organisme pengganggu tumbuhan. Pendampingan juga penting dilakukan supaya apabila
terdapat keluhan atau kegagalan agar dapat segera dievaluasi, atau dicoba menggunakan
dosis yang lain.
(4) Tahap Evaluasi
Evaluasi dilakukan terhadap hasil pelatihan dan keampuhan daya bunuh insektisida
terhadap hama, serta permasalahan yang ditemukan masyarakat.
7
I. JADWAL PELAKSANAAN
Jenis Kegiatan Bulan ke-
1 2 3 4 5 1. Persiapan
a. Observasi ke lapangan b. Bimbingan dari dosen
2. Uji Coba Insektisida a. Membuat insektisida organik b. Mengaplikasikannya pada tanaman
3. Tahap Penyuluhan dan Pelatihan a. Persiapan alat atau bahan untuk
melakukan pelatihan. b. Pengiriman surat-surat perijinan
c. Pelatihan dan penyuluhan 4. Tahap Pendampingan
a. Pendampingan dan pengawasan aplikasi 5. Tahap Evaluasi
a. Observasi kondisi teknologi yang dilatihkan dan keluhan yang diterima masyarakat.
b. Penarikan kesimpulan dengan analisis SWOT
6. Penyusunan laporan kegiatan a. Pengumpulan data hasil pelaksanaan dan
observasi b. Penyusunan laporan akhir
J. RANCANGAN BIAYA
J.1 Biaya Pembelian Bahan Habis Pakai
NO NAMA BAHAN JUMLAH BIAYA
SATUAN (Rp) BIAYA(Rp)
1 Daun Kembang Bulan 20 kg 6.000,- 120.000,-
2 Sabun yang mengandung
LAS untuk emulsifier 5 bungkus 5.000,-
25.000,-
Jumlah Biaya 145.000,-
8
J.2 Biaya Peralatan Penunjang PKM
NO NAMA ALAT JUMLAH BIAYA
SATUAN (Rp)
BIAYA(Rp)
1 Pisau 10 buah 10.000,- 100.000,-
2 Penumbuk batu 10 buah 85.000,- 850.000,-
3 Baskom 15 buah 20.000,- 300.000,-
4. Ember besar + tutup 10 buah 30.000,- 300.000,-
5. Saringan besar 10 buah 12.000,- 120.000,-
6. Kain kasa 20 meter 7.500,- 150.000,-
7. Keranjang 5 buah 13.000,- 65.000,-
8. Botol semprot 30 buah 15.000,- 450.000,-
9. Toples kaca / plastik 10 buah 25.000,- 250.000,-
Jumlah Biaya 2.585.000,-
J.3 Biaya Perjalanan
J.4 Biaya Pengeluaran Lain-lain
No. Uraian Jumlah Biaya Satuan
(Rp) Biaya (Rp)
1 Fotokopi dan jilid proposal
15 x 8 8 eks
100,- 5.000,-
12.000,- 40.000,-
2 Biaya pencetakan proposal
15 lembar 500,- 7.500,-
3 Fotokopi dan jilid laporan kemajuan
15 x 3 3 eks
100,- 5.000,-
4.500,- 15.000,-
4 Biaya pencetakan laporan kemajuan
15 lembar 500.- 7.500,-
No Uraian Jumlah Biaya Satuan
(Rp) Biaya (Rp)
1 Persiapan (4 kali) 4 x 4 orang 45.000,- 720.000,- 2 Pelaksanaan
(penyuluhan, pelatihan, 2X )
2 x 4 orang 45.000,- 360.000,-
3 Pendampingan 3 x 4 orang 45.000,- 540.000,- 4 evaluasi 2 x 4 orang 45.000,- 360.000,-
Jumlah Biaya 1.980.000,-
9
5
Konsumsi tim PKM a. Persiapan b. Pelaksanaan c. Evaluasi
4 x 4 orang 4 x 5 orang 3 x 5 orang
15.000,- 15.000,- 15.000,-
240.000,- 300.000,- 225.000,-
6
Konsumsi Peserta Pelatihan a. Penyuluhan b. Pelatihan c. Aplikasi
1 x 25 orang 2 x 25 orang 1 x 25 orang
20.000,- 20.000,- 20.000,-
500.000,- 1.000.000,-
500.000,- 7 Baterai Kamera Digital 2 pasang 10.000,- 20.000,-
8 Cetak Panel Kenang-kenangan
1 buah 50.000,- 50.000,-
9 Cetak Spanduk Kegiatan 3 x 1 m2 35.000,- 105.000,- Jumlah Biaya 3.026.500,-
Biaya Pembelian Bahan Habis Pakai : Rp. 145.000,-
Biaya Peralatan Penunjang PKM : Rp. 2.585.000,-
Biaya Transportasi : Rp. 1.980.000,-
Biaya Pengeluaran Lain-lain : Rp. 3.026.500,-
Jumlah Total : Rp. 7.736.500,-
10
K. LAMPIRAN
Biodata Tim PKM-M
1. Ketua pelaksana
a. Nama Lengkap : Nyoman Alit Kuntayoni
b. NIM : 1013041025
c. Fakultas/Jurusan : MIPA / Pendidikan Biologi
d. Perguruan Tinggi : Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, 8 Oktober 2012
Nama Nyoman Alit Kuntayoni NIM 1013041025
2.Anggota Pelaksana I
a. Nama Lengkap : Luh Ririn Intan Adi Citra Dewi
b. NIM : 1114071015
c. Fakultas/Jurusan : Ekonomi dan Bisnis/ Manajemen
d. Perguruan Tinggi : Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, 8 Oktober 2012
Nama Luh Ririn Intan Adi Citra Dewi NIM 1114071022
3. Anggota Pelaksana II
a. Nama Lengkap : Prasaja Suganda
b. NIM : 1114081152
c. Fakultas/Jurusan : Ekonomi dan Bisnis/ Akuntansi Program S1
d. Perguruan Tinggi : Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, 8 Oktober 2012
Nama Prasaja Suganda NIM 1114081152
4. Anggota Pelaksana III
a. Nama Lengkap : Ni Wayan Santika Dewi
b. NIM : 1013041058
c. Fakultas/Jurusan : MIPA / Pendidikan Biologi
d. Perguruan Tinggi : Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, 8 Oktober 2012
Nama Ni Wayan Santika Dewi NIM 1013041058
BIODATA DOSEN PENDAMPING I. IDENTITAS DIRI Nama Lengkap Dr. I Gusti Agung Nyoman Setiawan, M.Si. NIDN 0017076102 Tempat dan Tanggal Lahir Tabanan , 17 Juli 1961 Alamat Tinggal Perumahan Banyuning Indah Blok B No 46 Singaraja Nomor Telepon/Fax (0362)25912 Nomor HP 08155528374 Alamat e-mail - Mata Kuliah yang diampu Pengantar Pendidikan
Botani Tumbuhan Rendah Botani Tumbuhan Tinggi Biokimia Fisiologi Tumbuhan Anatomi Fisiologi Manusia
II. RIWAYAT PENDIDIKAN
No. Nama Sekolah/Perguruan Tinggi Tempat
Tahun Sertifikat /Gelar Bidang
Dari Sampai 1 Universitas Udayana Singaraja 1981 1985 S.Pd Pendidikan
Biologi 2 Universitas Gadjah Mada Jogjakarta 1996 1998 Magister Biologi 3 Universitas Negeri Malang Malang 2003 2005 Doktor Pendidikan
Biologi Pendidikan tambahan 1. Pelatihan persiapan perkuliahan program lanjutan MIPA LPTK, Mata kuliah Fisiologi
Tumbuhan, Fakultas Biologi UGM (1991) 2. Pelatihan persiapan perkuliahan program lanjutan MIPA LPTK, Mata kuliah Botani
Tumbuhan Rendah dan Mikrobiologi, Fakultas MIPA ITB Bandung (1993) 3. Magang Managemen Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup, Pusat Penelitian Lingkungan
Hidup LPPM Universitas Brawijaya Malang (2008) 4. Kursus Penelitian AMDAL, , Pusat Penelitian Lingkungan Hidup LPPM Universitas
Brawijaya Malang (2008) 5. Pelatihan Calon Pelatih National Lesson Study, Direktur Ketenagaan Direktorat Jenderal
peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Depdiknas Dengan Departemen Agama dan JICA (2009)
Singaraja, 8 Oktober 2012 Dosen Pembimbing,
Dr. I Gusti Agung Nyoman Setiawan, M.Si NIDN 0017076102
SURAT KESEDIAAN BEKERJASAMA
Yang bertandatangan di bawah ini:
Nama Mahasiswa : Nyoman Alit Kuntayoni
NIM : 1013041025
Jurusan : Pendidikan Biologi
Perguruan Tinggi : Universitas Pendidikan Ganesha
selanjutnya disebut pihak I.
Nama : I Made Arta
Jabatan : Kepala Desa Songan A
Alamat : Desa Songan A, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli.
selanjutnya disebut Pihak II.
Melalui kerjasama ini, sesuai dengan kemampuan dan kewenangan masing-masing,
Pihak II akan menyediakan kesempatan bagi Pihak I melaksanakan pengenalan dan pelatihan
mengenai Pengolahan Si Cantik Kembang Bulan (Tithonia diversifolia) Menjadi Insektisida
Alami, Dalam Upaya Mengembangkan Pertanian Organik Bagi Masyarakat Desa Songan
A, Kecamatan Kintamani Bali, dalam rangka realisasi Program Kreativitas Mahasiswa tahun
2012. Bersama ini pula dinyatakan sebenarnya bahwa diantara kedua belah pihak tidak
mempunyai ikatan keluarga dalam bentuk apapun.
Surat pernyataan ini dibuat tanpa ada unsur pemaksaan dan dengan penuh kesadaran serta
tanggung jawab sekaligus saling membantu dalam upaya meningkatkan pengetahuan,
keterampilan serta kesadaran masyarakat mengenai pentingnya menerapkan pertanian organik,
sebagai salah satu solusi masalah lingkungan di tepian Danau Batur.
Kintamani, 6 Oktober 2012 Menyetujui, Yang membuat pernyataan Pihak II Pihak I