i USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM CHITOSAN PADA SISIK IKAN BANDENG (Chanos chanos) SEBAGAI ALTERNATIF PENGAWET ALAMI PADA BAKSO BIDANG KEGIATAN: PKM-P Diusulkan oleh: Fathin Faridah NIM 25010111120063, Angkatan 2011 Anisatul Khafidzoh NIM 25010112120094, Angkatan 2012 Dewi Mustikawati NIM 25010112130146, Angkatan 2012 Nofi Anggraeni NIM 25010112120093, Angkatan 2012 Mei Tika Isdarini NIM 25010112120091, Angkatan 2012 UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2012
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
i
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM
CHITOSAN PADA SISIK IKAN BANDENG (Chanos chanos) SEBAGAI
ALTERNATIF PENGAWET ALAMI PADA BAKSO
BIDANG KEGIATAN:
PKM-P
Diusulkan oleh:
Fathin Faridah NIM 25010111120063, Angkatan 2011
Anisatul Khafidzoh NIM 25010112120094, Angkatan 2012
Dewi Mustikawati NIM 25010112130146, Angkatan 2012
Nofi Anggraeni NIM 25010112120093, Angkatan 2012
Mei Tika Isdarini NIM 25010112120091, Angkatan 2012
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2012
ii
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL …………………………………………………………… i
HALAMAN PENGESAHAN …………………………………………….ii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………iii
DAFTAR TABEL …………………………………………………………... iv
A. JUDUL …………………………………………………………….1
B. LATAR BELAKANG MASALAH …………………………………….1
C. PERUMUSAN MASALAH …………………………………………….2
D. TUJUAN …………………………………………………………………….2
E. LUARAN YANG DIHARAPKAN …………………………………….2
F. KEGUNAAN …………………………………………………………….2
G. TINJAUAN PUSTAKA …………………………………………………….2
G.1 Bahan Pengawet buatan …………………………………………….2
G.2 Boraks …………………………………………………………….2
G.3 Ikan Bandeng …………………………………………………………….3
G.4 Sisik Ikan …………………………………………………………….3
G.5 Chitosan …………………………………………………………………3
G.4 Pembuatan Chitosan ……………………………………………………..4
H. METODE PELAKSANAAN …………………………………………….4
H.1 Tempat Penelitian …………………………………………………….5
H.2 Variabel Penelitian …………………………………………………….5
H.3 Model Penelitian …………………………………………………….5
H.4 Rancangan Penelitian …………………………………………….5
H.5 Teknik Pengumpulan Data …………………………………………….5
H.6 Alat dan Bahan …………………………………………………….6
H.7 Cara Kerja …………………………………………………………….6
H.8 Analisis Data……………………………………………………………...7
I. JADWAL KEGIATAN …………………………………………………….7
J. RANCANGAN BIAYA ………………………………………………….…7
K. DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………….…9
L. LAMPIRAN ……………………………………………………………10
iv
DAFTAR TABEL
Tabel1. Format Rancangan Penelitian Posttest Only Control Group Design …….5
Tabel2. Pengaruh Chitosan dalam Pengawetan Bakso ……………………..7
Tabel3. Jadwal Kegiatan PKMP ……………………………………………..7
Tabel4. Rancangan Biaya ……………………………………………………..8
1
A. JUDUL
Chitosan pada Sisik Ikan Bandeng (Chanos chanos) sebagai Alternatif
Pengawet Alami pada Bakso
B. LATAR BELAKANG MASALAH
Manusia dalam hidupnya pasti membutuhkan makanan. Makanan yang
baik adalah makanan yang alami tanpa campuran zat aditif. Manusia harus
mengonsumsi makanan yang sehat untuk menjaga kesehatannya. Indonesia
memiliki beragam jajanan kuliner yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan
masyarakat, salah satunya adalah bakso. Dalam pengolahan bakso diperlukan
suatu zat pengenyal agar bakso menjadi kenyal dan bertahan lebih lama.
Sayangnya, banyak produsen bakso yang kemudian menggunakan zat aditif
berbahaya untuk mendapatkan hasil bakso yang bagus, yakni dengan
menggunakan boraks. Boraks merupakan zat aditif berbahaya apabila masuk
ke dalam tubuh.
Boraks adalah senyawa kimia yang mempunyai sifat dapat
mengembangkan, memberi efek kenyal, serta dapat membunuh mikroba.
Pengaruh boraks dalam kesehatan: jika terhirup muncul rasa terbakar pada
hidung serta tenggorokan, susah bernafas, nafas pendek, pusing, kanker paru-
paru. Jika terkena kulit timbul warna merah, terbakar serta gatal. Jika terkena
mata akan menimbulakan mata merah, gatal, berair, kerusakan mata,
pandangan kabur bahkan kebutaan. Jika tertelan akan menimbulkan perut
mual, muntah, perih, dapat pula menyebabkan kurang darah, muntah darah,
serta kematian (Githa, 2010).
Indonesia merupakan negara maritim yang memiliki garis pantai
terpanjang di dunia. Berdasarkan wawasan nusantara, segi sosial dan ekonomi,
perikanan Indonesia memiliki peran yang penting karena wilayah negaranya
terdiri dari lautan yang memiliki kekayaan potensial berupa sumber daya alam
hayati terutama hasil perikanan (Suharjo dan Noor Harini, 2005).
Salah satu hasil melimpahnya laut adalah ikan. Ikan bandeng merupakan
salah satu ikan laut yang memiliki sisik cukup banyak. Keberadaannya di
Indonesia pun sudah dikenal luas serta mudah didapat. Selain dagingnya enak
dikonsumsi, ternyata sisiknya mempunyai manfaat sebagai bahan pengenyal.
Pada umumnya ikan memiliki sisik yang mengandung chitosan.
Chitosan adalah produk alami dari chitin, polysaccharide pada exoskeleton
ikan, seperti udang dan rajungan. Bahan dasar chitosan antara lain dari sisik
ikan. Sisik ikan dihilangkan mineralnya (de-mineralisai) dengan cara dijemur
di bawah sinar matahari karena organisme laut kaya mineral. Chitosan
mempunyai kelebihan dan tingkat keamanan lebih dibandingkan dengan
boraks karena mempunyai gugus aktif yang akan berikatan dengan mikroba
maka chitosan mampu menghambat pertumbuhan mikroba. Dan sangat
menyerap bahan anorganik dan komponen logam.
Melihat melimpahnya ketersediaan sumber daya yang ada, maka penelitian
ini mencoba mengekstrak dan menguji potensi chitosan yang ada dalam sisik
ikan sebagai bahan pengawet yang aman pada bakso.
2
C. PERUMUSAN MASALAH
Boraks merupakan pengawet berbahaya yang sudah tidak asing lagi di
Indonesia. Pemakainan bahan pengawet ini dapat berakibat fatal bagi
konsumen. Bakso merupakan jajanan Indonesia yang tak bisa dipisahkan dari
masyarakat. Pengawet ini pun digunakan dalam pembuatan bakso. Lebih awet
namun sangat berbahaya. Permasalahan dalam penelitian ini adalah
beredarnya boraks yang tidak terkendali di pasaran. Oleh karena itu, perlu
adanya bahan pengawet alami, yang murah dan mudah didapat yaitu dari sisik
ikan. Berdasarkan uraian di atas, kandungan chitosan perlu diketahui agar
pemanfaatannya dapat dilaksanakan secara maksimal. Selain itu, penelitian ini
juga sebagai pembuktian apakah chitosan dapat digunakan sebagai bahan
pengawet alami yang aman dan tahan lama.
D. TUJUAN
Kegiatan penelitian ini bertujuan untuk membuktikan bahwa sisik ikan
bisa digunakan untuk bahan pengawet alami yang aman pada bakso.
E. LUARAN YANG DIHARAPKAN
Penelitian ini diharapkan nantinya memiliki luaran berupa artikel atau
jurnal ilmiah mengenai pemanfaatan bahan chitosan pada sisik ikan sebagai
pengawet alami.
F. KEGUNAAN
1. Bagi Penulis :
a. Memberikan kontribusi pengetahuan bagi masyarakat pada umunya.
b. Meningkatkan kreativitas mahasiswa sekaligus sebagai sumbangsih
solusi terhadap permasalahan bangsa.
2. Bagi masyarakat :
a. Penelitiaan ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan serta
gambaran mengenai pengawet alami yang lebih aman dikonsumsi.
3. Bagi pemerintah :
a. Penelitian ini diharapakan menjadi rekomendasi serta evaluasi kebijakan
terhadap para produsen atau perusahaan kuliner untuk tidak
menggunakan pengawet berbahaya.
G. TINJAUAN PUSTAKA
G.1 Bahan Pengawet Buatan Bahan pengawet merupakan bahan kimia yang berfungsi untuk
menghambat kerusakan pada makanan baik yang disebabkan oleh
mikroba pembusuk, ragi, maupun jamur dengan cara menghambat,
mencegah, menghentikan proses pembusukan fermentasi dari bahan
makanan (Norman, 1988).
G.2 Boraks
Boraks adalah senyawa kimia yang mempunyai sifat dapat
mengembangkan, memberi efek kenyal, serta dapat membunuh mikroba.
Boraks sering diguanakan oleh produsen untuk dijadikan zat tambahan
makanan (ZTM) pada bakso, tahu, mie basah, bihun, krupuk maupun
3
lontong. Ciri-ciri bakso yang mengandung boraks: tekstur kenyal susah
dihancurkan, warna tidak kecoklatan namun keputihan. Pengaruh boraks
dalam kesehatan: jika terhirup muncul rasa terbakar pada hidung serta